PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mengetahui sifat pertumbuhan dan fase perkembangan tanaman setelah
tanaman mengalami fase pertumbuhan pada tanaman jagung (zea mays) dan tanaman
kacang hijau.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pertumbuhan
2.1.2 Perkembangan
Perkembangan tanaman merupakan suatu kombinasi dari sejumlah proses
yang kompleks yaitu proses pertumbuhan dan diferensiasi yang mengarah pada
akumulasi berat kering. Proses diferensiasi mempunyai tiga syarat yaitu hasil
asimilasi yang tersedia dalam keadaan berlebihan untuk dapat dimanfaatkan
pada kebanyakan kegiatan metabolik, temperatur yang menguntungkan, dan
terdapat sistem enzim yang tepat untuk memperantarai proses diferensiasi.
Apabila ketiga persyaratan ini terpenuhi, salah satu atau lebih dari ketiga
respons diferensiasi ini akan terjadi seperti penebalan dinding sel deposit dari
sebagian sel, dan pengerasan protoplasma (Endang, 2013).
Jumlah Daun 1 2 5 7 7 7 8 8
Diameter
1,4 cm 2,5 cm 3,4 cm 4,7 cm 5,6 cm 9,6 cm 13,3 cm 18,2 cm
Batang
Jumlah Daun 2 3 5 7 8 6 6 4
Diameter
1,3 cm 1,6 cm 2,5 cm 4,3 cm 5,8 cm 7,6 cm 7,9 cm 8 cm
Batang
Jumlah Daun 2 3 2 4 4 6 6 6
Diameter
1,3 cm 2,1 cm 4,4 cm 6,4 cm 6,5 cm 7,1 cm 7,4 cm 8,4 cm
Batang
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa masing-masing tanaman
memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda. Tanaman jagung dan kacang hijau
memilki tipe pertumbuhan determinate. Tanaman jagung pada ulangan ke-3 lebih
produktif daripada kedua ulangan yang lainnya, sedangkan pada tanaman kacang
hijau , ulangan ke-1 lebih produktif dari ulangan yang lainnya.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih rajin dalam melakukan pengamatan sesuai dengan
jadwal pengamatan, supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data dan harus
sungguh-sungguh dalam menjaga dan merawat tanaman hingga pengamatan selesai
agar bisa mendapat data pengamatan yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Widia. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Aktivitas Enzim Amilase pada
Kecambah Kedelai Putih (Glycine max (L). Merill) dan Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus) di Bawah Pengaruh Medan Magnet. (Skripsi). FMIPA
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar
Swadaya. Depok.
Campbell, N.A., J.B. Reece., dan L.G. Mitchell. 2000. Biologi. Penerbit Erlangga..
Jakarta.
Endang Dwi Purbajanti, 2013. Rumput dan Legum : Sebagai Hijauan Makanan
Ternak. Penerbit Graha Ilmu : Yogyakarta.
F. Polnaya dan J. E. Patty. Kajian Pertumbuhan Dan Produksi Varietas Jagung Lokal
Dan Kacang Hijau Dalam Sistem Tumpangsari. Journal Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
Hasnunidah, Neni. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung. Bandar
Lampung
Hosnan, M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Patola, E. 2008. Pengaruh Dosis Urea Dan Jarak Tanam Terhadap Produktivitas
Jagung Hibrida P-21 (Zea Mays L). Jurnal inovasi Pertanian, 7(1) : 51–65
Purwono, dan R. Hartono. 2005. Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta.
syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian
Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura
IPB. Bogor.
F. Polnaya dan J. E. Patty.2012.Kajian Pertumbuhan Dan Produksi Varietas Jagung
Lokal Dan Kacang Hijau Dalam Sistem Tumpangsari. Journal Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
LAMPIRAN