Anda di halaman 1dari 57

Morfologi dan

Tipologi Arsitektur
PERTEMUAN 6 – TEORI ARSITEKTUR

PENGAMPU :
1. FAUZA HASTATI, S.T., M.T.
2. N.K.A. INTAN PUTRI MENTARI INDRIANI., S.T., M.ARS
01

Fungsi, Ruang, Bentuk,


Ekspresi dan
Pemaknaan Arsitektur
MAKNA FUNGSI dalam pengertian sederhana adalah
kegunaan. Fungsi dapat dimaknai sebagai suatu cara untuk
memenuhi keinginan. Fungsi timbul sebagai akibat adanya
kebutuhan manusia dalam mempertahankan dan
mengembangkan hidup
FUNGSI
Makna Fungsi dalam Arsitektur

1. Fungsionalisme Bentuk 2. Fungsionalisme Konstruksi


Peran fungsi dalam bentuk arsitektur memiliki Struktur, konstruksi dan bahan bangunan sampai
makna paling awal. Paling banyak dikenal dan batastertentu memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
paling lazim. “Form Follow Structure Function”
“Form Follow Function” • Bentuk berasal dari syarat sistem struktur,
• Segala rancangan arsitektur terjadi karena konstruksi danbahan bangunan
fungsi • Menurut penggunaan struktur, konstruksi yang
• Pembedaan bagian bangunan menurut jujur, jelas dan wajar tanpa disembunyikan
FUNGSI

tujuannya • Rancangan struktur untuk tujuan estetik melalui


• Rancangan bangunan untuk memenuhi elemen strukturnya sendiri
kebutuhanmanusia
• Bentuk berasal dari keinginan pemakai
3. Fungsionalisme Ekspresi 4. Fungsionalisme Geometri
Memperlihatkan GUNA dan STRUKTUR Mencoba mengabaikan guna dan memusatkan
secara bersama-sama dalam arsitektur. perhatian pada cara dimana geometri bangunan
• Bentuk merupakan wujud dari kegunaan / berfungsi secara visual.
fungsi didalamnya “Function Follow Form”
• Bentuk secara simbolik melukiskan fungsi • Penciptaan bentuk bukan untuk menyesuaikan
• Rancangan bangunan memperlihatkan dengan guna, tetapi akibat penyesuaian bentuk
struktur & konstruksi serta peralatan geometris itu sendiri

FUNGSI

bangunan secara menonjol Kesederhanaan bentuk dengan geometri dan


bebas dariornamen
• Nilai estetis didapat dari pengolahan elemen
geometri
5. Fungsionalisme Organis 6. Fungsionalisme Ekonomis
Karya arsitektur tidak hanya Pendekatan ekonomi dalam proses penciptaan karya
fungsional tetapi juga organis arsitektur.
(bentuk sebagai suatu proses • Bentuk terjadi akibat pemakaian peralatan dan bahan
kehidupan yang alamiah). secara ekonomis
• Bentuk dan Fungsi Identik • Penggunaan metode dan cara yang paling efektif dan
• Karya arsitektur berwawasan efisien.
lingkungan
7. Fungsionalisme Kultural
• Bentuk tercipta dari fenomena
Penciptaan karya arsitektur dengan menempatkan manusia
alam dan penggalian gagasan
secara sentral. “Form Follow Culture”
dari mahluk hidup
FUNGSI

• Bentuk berasal dari pola perilaku, kondisi sosial budaya


• Fungsi bangunan adalah
pemakai
aktifitas yang menciptakan
• Bentuk dijiwai oleh kehidupan manusia,
bentuk, sehingga bentuk
watak,kecenderungan dan nafsu serta cita-cita.
adalah fungsi dari keseluruhan
FUNGSI ADALAH PROSES FUNGSI ADALAH KESELURUHAN

Dalam proses penciptaan suatu karya Fungsi mengacu pada keseluruhan /


arsitektur fungsi juga sejalan dengan totalitas karya arsitektur.
proses tersebut. FUNGSI ADALAH PERILAKU.
Unsur pemakai/pengguna, pemilihan Dalam sistem arsitektur, fungsi
komponen bangunan, penyusunan ruang, dipengaruhi oleh kecenderungan
pengolahan bentuk dan proses penciptaan perilaku yang timbul dalam setiap
lainnya akan dideteksi dari fungsi setiap tahapan prosesnya.
aspek. FUNGSI ADALAH HUBUNGAN
FUNGSI ADALAH TUJUAN Karena Sebagai suatu sistem, maka fungsi
fungsi adalah proses, maka akan berada dalam keterkaitan antara
mengarah pada satu tujuan dan komponen satu dengan lainnya.
karenanya arsitektur diciptakan.
Wujud : Pola (2D) Bidang (lantai, dinding, langit-langit) yang meliputi ruang
pembukaan (jendela dan pintu) pada pelengkap ruang
(enclosed), silhoueite bangunan (denah)

SHAPE FORM Bentuk : Rupa, keadaan wujud dari suatu volume (3D)

BENTUK ❑ Suatu wujud yang mengandung maksud


❑ Suatu media komunikasi untuk menyampaikan arti yang
dimaksud oleh bentuk itu sendiri
❑ Alat untuk menyampaikan ungkapan perancang pada
BENTUK

DALAM masyarakat
ARSITEKTUR

BENTUK RUANG YANG DIBANGUN DI DALAM, PADA ATAU DI ATAS


BANGUNAN TANAH YANG DIBERI PENUTUP BERUPA ATAP DAN
DINDING-DINDING
POLA/SISTEM
Karakteristik penunjuk
bentuk utama

VOLUME / ISI TEKSTUR


Dimensi bentuk yang Karakteristik permukaan
4 UNSUR FORM
nyata; panjang, lebar, sebuah bentuk
tinggi

WARNA
Atribut paling jelas membedakan
BENTUK

sebuah bentuk dari lingkungannya;


memberikan bobot visual bagi
sebuah bentuk.
FAKTOR YANG MEWUJUDKAN BENTUK

Proporsi, Keseimbangan, Estetika


Pemenuhan terhadap kebutuhan
FUNGSI
wadah untuk aktivitas manusia

SIMBOL / BENTUK
KARAKTER BANGUNAN 2 KEBUTUHAN UTAMA

FISIK PSIKOLOGI
TEKNOLOGI

Cuaca, Kebakaran, Struktur ❑ Perlindungan ❑ Kebahagiaan


/ keamanan
Iklim, Utilitas, Warna ❑ Kenyamanan ❑ Privasi
❑ Kenikmatan ❑ Teritorial
Iklim, Standar ruang gerak, Skala ❑ Personal space
MENURUT ❑ RUANG DALAM (INTERIOR) AKAN MENENTUKAN
LETAK ❑ RUANG LUAR (EKSTERIOR) BENTUK BANGUNAN

3 ASPEK UTAMA DALAM RUANG

MENURUT ❑ RUANG NYATA


SIFAT ❑ RUANG MAYA
JUMLAH, UKURAN, RAUT
RUANG

RUANG WADAH KEGIATAN MANA YANG MENCOCOKKAN KEGIATAN


BERAKTIFITAS AKAN DIKELOMPOKKAN DISETIAP RUANG DENGAN
DALAM SATU RUANG UKURAN DAN RAUT RUANG
RUANG

Tempat (topos), yaitu place of


belonging yang menjadi lokasi yang
tepat dimana setiap elemen fisik PUBLIK, PRIVATE, SESUAI STANDAR RUANG
cenderung berada. SERVICE, SIRKULASI
Definisi Ekspresi dari Beragam Disiplin Ilmu Menurut disiplin Ilmu
Arsitektur:

Pengertian ekspresi mencakup 3 komponen,


yaitu Pesan, Media, dan Penerima.
Pesan dapat dilihat sebagai pembahasan
mengenai praktek dan pengetahuan arsitektur,
yaitu desain. (Unwin, 2003:13; Cook, 2007:5;
Robinson, 2001:68).

Media dipahami sebagai hasil karya desain


EKSPRESI

arsitektur, yaitu bangunan. (Conway and


Roenisch, 2005; Unwin, 2003:14; Cook, 2007:5)

Penerima adalah bagaimana respon penerima


terhadap karya desain arsitektur yang diukur
dari kualitas desain dan kinerja bangunan
serta affodances hasil karya desain tersebut.
(Lang, 1987; Conway and Roenisch, 2005:1).
EKSPRESI DALAM ARSITEKTUR
KONSEP-KONSEP EKSPRESI ARSITEKTUR
MODEL EKSPRESI ARSITEKTUR
DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESI
DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESI
Hubungan Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi

FUNGSI dapat dikategorikan sebagai penentu atau panduan menuju bentuk. Fungsi
menunjukkan kearah mana bentuk harus ditentukan, namun fungsi tidak mutlak
menentukan bentuk. Konsep Form Follow Function banyak dibantah oleh moderins.
Sebagai contoh, satu fungsi dapat menghasilkan macam-macam bentuk.

Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang
sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun
non fisik). Fungsi tersebut dapat dikomunikasikan kepada pengamat melalui bentuk.
Hubungan Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi

FUNGSI BENTUK Bentuk


memberikan
Menurut Arsitek Modernis : EKSPRESI
FUNGSI merupakan penentu/panduan
menuju BENTUK
Fungsi
membutuhkan Dalam prakteknya, keterkaitan fungsi, ruang dan bentuk dapat
RUANG
menghasilkan berbagai macam ekspresi. Penangkapan
ekspresi bentuk bisa sama, ataupun berbeda pada setiap
Fungsi merupakan
gambaran kegiatan atau pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang
aktivitas pengguna pengamat.
PEMAKNAAN ARSITEKTUR

NILAI ARSITEKTUR Arsitektur adalah perwujudan fisik bangunan dan lingkungan binaan

TANGGAPAN (build environment) sebagai wadah kehiatan manusia.

UNGKAPAN MAKNA

Unsur-unsur fungsi, ruang bentuk dan ekspresi akan dapat:


• Menentukan nilai suatu karya arsitektur (bangunan/lingkungan
binaan)
• Memperoleh tanggapan dari pengamat / masyarakat umum

Fungsi, Ruang, • Mengungkapkan suatu makna tertentu

Bentuk dan Ekspresi


02

Morfologi
PENGERTIAN MORFOLOGI

Morf (bentuk) dan Logos (ilmu) Menurut Rose (1976) dalam Ronald (2008) dikatakan

Morfologi adalah lmu yang mempelajari bahwa morfologi merupakan studi tentang

bentuk bangunan, khususnya enclosure PERUBAHAN bentuk, hubungan, metamorfosis dan

(kulit bangunan) yang terbentuk dari struktur dari sesuatu objek. Dalam morfologi

sistem pondasi, atap, dinding. Ilmu yang perubahan bentuk biasanya melalui proses evolusi

mempelajari bentuk-bentuk fisik secara atau modifikasi dengan waktu yang cukup lama.

logis. Formasi sebuah objek yang lebih Suatu kajian untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk

luas yaitu bentuk kota. organik menurut tipe dan aturan-aturannya, sehingga
bentuk dasar dapat ditemukan dan dimengerti.
Morfologi berasal dari kata morphology (Inggris) yang berarti ilmu bentuk.
Menurut Schulz (1988), morfologi menyangkut kualitas spasial figural dan konteks
wujud pembentuk ruang yang dapat terbagi melalui pola, hirarki dan hubungan ruang
MORFOLOGI BENTUK

satu dengan lainnya. Morfologi lebih menekankan pada pembahasan bentuk


geometris sehingga untuk memberikan makna pada ungkapan ruangnya harus
dikaitkan dengan nilai ruang dimana nilai ruang sangat berkaitan dengan bentuk,
hubungan dan organisasi ruang yang ada. Morfologi juga memperhatikan artikulasi
dan batas-batas yang memberikan perbedaan karakter lingkungan. Arsitektur
menyangkut ruang (space) yang bisa dirasakan bentuk (shape) yang bisa dilihat atau
disentuh. Arsitektur memerlukan pemahaman secara tiga dimensi, namun demikian
dalam kajian morfologi proses transformasi atau perubahan bentuk dapat pula
dijelaskan melalui bidang papar atau dua dimensi.
Steadman (1989), yang menyebutkan bahwa proses perubahan bentuk dapat terjadi
melalui beberapa sebab, antara lain :
MORFOLOGI BENTUK

1. Perubahan Dimensi

Penampakan proses perubahan bentuk akan kelihatan nyata dalam penggambaran


pada bidang papar yang terbuat dalam bentuk grid. Apabila salah satu dimensi dari
grid mengalami perubahan dimensi maka akan terjadi banyak kemungkinan
penampakan dari bentuk yang berbeda.
Tentu saja ini berlaku pada bidang horisontal (melebar) maupun vertikal (meninggi).
Perubahan serupa juga bisa terjadi dengan cara perubahan sudut dari grid ataupun
pembelokan arah dari grid yang membentuk lengkungan dengan sudut tertentu.
Proses yang terjadi pada bentuk suatu bangunan misalnya, tidak diikuti dengan
penambahan jenis ataupun tipe bentuk dan ruang, melainkan karena dimensinya
yang berubah maka akan memberikan banyak kemungkinan variasi bentuk yang
berbeda
2. Proses Rotasi dan Percerminan
MORFOLOGI BENTUK

Proses pemutaran dan pencerminan dari suatu bentuk pada titik atau garis tertentu
dalam bidang papar, memungkinkan terjadinya perubahan bentuk. Pada benda yang
memiliki denah simetris memusat, proses perubahan bentuk tidak kentara apabila
dilakukan proses rotasi ataupun pencerminan. Namun sebaliknya benda atau
bangunan dengan bentuk denah persegi panjang dengan tata ruang yang bebas,
pemutaran ataupun pencerminan akan menghasilkan banyak kemungkinan variasi
perubahan bentuk tergantung dari besar kecilnya sudut rotasi ataupun letak garis
percerminan
3. Metode Pemotongan (pengecilan) dan Pembesaran Bentuk
Metode pemotongan (pengecilan) dan pembesaran yang dilakukan pada bidang
MORFOLOGI BENTUK

papar terhadap sebuah bentuk menunjukkan bahwa bentuk akan mengalami


perubahan. Perubahan ini terjadi bila dilakukan pemotongan atau pembesaran salah
satu atau keseluruhan bagian dari bentuk. Proses ini sebenarnya hampir sama
dengan proses perubahan dimensi. Perbedaanya terletak pada kemungkinan
pemotongan ataupun pembesaran pada bagian perbagian dari sekumpulan bentuk
seperti sebuah ruang dari sekumpulan ruang dalam suatu bangunan. Sehingga
dimungkinkan adanya variasi perubahan bentuk yang lebih beragam.
4. Penyusunan dan Pewarnaan Lantai Ubin
Penyusunan dan perwarnaan lantai ubin dengan jenis, karakter dan warna ubin yang
berbeda memungkinkan terjadinya visualisasi perubahan bentuk lantai. Perlakuan
MORFOLOGI BENTUK

masing-masing sel dalam grid lantai dalam sistem aturan susunan pemasangan yang
berbeda satu sama lain juga memberikan kemungkinan variasi dari bentuk lantai dari
suatu bangunan.

5. Penambahan Bentuk Lain


Suatu bentuk yang terdiri dari susunan beberapa bentuk akan nampak sebagai wujud
yang tunggal. Apabila dilakukan perlakuan pada bentuk tersebut dengan
penambahan dari bentuk lain di dalam salah satu bagian bentuk atau di luarnya, akan
memberikan kemungkinan terjadinya perubahan bentuk yang nyata. Variasi dari
perubahan bentuk yang terjadi sangat dipengaruhi oleh penempatan bentuk lain pada
susunan bentuk yang ada. Misalnya penambahan satu ruang penghubung di tengah
- tengah susunan dari beberapa ruang, akan menghasilkan perubahan bentuk masing
- masing ruang sekaligus memungkinkan terjadinya perubahan bentuk secara
keseluruhan.
6. Keragaman Tipe dan Jenis Elemen
Setiap bahan dan material memiliki tipe, jenis dan karakter yang berbeda-beda.
Penggunaanya pada suatu bangunan yang memiliki bentuk dan dimensi yang sama,
akan memberikan kemungkinan variasi yang sangat beragam dari tampilan
MORFOLOGI BENTUK

visualisasi bangunan. Bahkan dari bahan yang sama sekalipun, seperti bata untuk
dinding, akan memungkinkan memberikan tampilan yang berbeda apabila dilakukan
tata cara penyusunan lapis demi lapis yang tidak sama seperti berdiri ataupun rebah.
Hal serupa juga terjadi apabila bata digantikan dengan bahan lain seperti kayu, akan
memberikan tampilan karakter bangunan yang berbeda pula

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian mengenai morfologi tidak hanya
melihat secara fisik perubahan bentuk yang terjadi akan tetapi yang lebih penting
adalah terekamnya serangkaian proses terjadinya perubahan dan alasan atau makna
yang mendasari adanya perubahan tersebut. Perubahan ini bisa menggambarkan
adanya perubahan ide atau makna dalam sejarah. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan karena berbagai alasan, seperti perubahan dimensi, pemotongan atau
pembesaran, penambahan ruang atau bentuk, perubahan warna dan susunan serta
perubahan yang diakibatkan penggunaan material dan bahan yang berbeda dari
keadaan semula.
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI

Huma Gantung merupakan salah satu tipe rumah tradisional masyarakat Dayak di Kalimantan
Tengah. Keberadaannya sudah sangat jarang ditemukan seperti kerabat tuanya, Betang. Banyak
diantara bangunan bangunan tua ini hancur karena kondisi alam (rusak), ditinggalkan penghuni,
terbakar ataupun sebab lain.
Bentuk awal dari tampak huma
gantung di buntoi mencerminkan rumah
seorang pemimpin adat yang disegani.
Bangunan tampak megah dan
monumental dengan bentuk panggung
tinggi. Bentuk bangunan huma gantung
tertutup pagar keliling mengingat
kondisi buntoi pada masa tersebut
masih belum aman. Tampak visual
bangunan berkesan alami dengan
warna coklat kayu yang menyatu
dengan lingkungan, penggunaan bahan
warna cat belum dikenal
Tampak Huma Gantung Buntoi
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI Sumber: Jurnal Perspektif Arsitektur, Syahrozi

Pada masa sekarang Huma Gantung Buntoi merupakan bangunan panggung tinggi dengan
konstruksi kayu. Tampak visual bangunan didominasi oleh garis-garis vertikal dinding yang terbuat
dari papan kayu yang dicat hijau muda. Atap memiliki bentuk pelana yang dikombinasi dengan atap
miring pada bagian sayap kanan dan kiri. Penutup atap terbuat dari bahan sirap warna coklat tua.
Pada bagian bawah panggung terdapat pagar kayu keliling setinggi 80 cm. Pagar ini merupakan
tambahan yang dibangun pada tahun 1995 yang lalu.

Bentuk tampak Huma Gantung Buntoi saat ini Tampak Huma Gantung Buntoi pada sekitar tahun 2000-1995
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI

Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1995-1980 Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1980-1960

Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1960-1930 Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1930-1900
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI

Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1900-1870 Tampak Awal Huma Gantung Buntoi

Huma Gantung Buntoi telah mengalami perubahan bentuk tampak yang meliputi perubahan dimensi,
penambahan bentuk lain, pengurangan bentuk, perubahan elemen dan perubahan penggunanaan
bahan
Contoh morfologi Bentuk STUDI KASUS RUMAH TRADISIONAL MINAHASA Sumber: Temu Ilmiah IPLBI 2015, Pierre

Morfologi Bentuk-Bentuk Rumah Tradisonal Minahasa dapat


dikategorikan dalam 3 generasi, yaitu:
Era 1800-1900
Rumah Tradisional Generasi ke-1 berbentuk memanjang sejajar
jalan dengan perletakan tangga didepan rumah 2 tangga yang
saling membelakangi. Generasi ini bentuk rumahnya panggung GENERASI 1
dengan ketinggian lantai dari tanah 1 m s/d 1,5 m.
STUDI KASUS RUMAH TRADISIONAL MINAHASA
GENERASI 2
Contoh morfologi Bentuk

Era 1900-1950 Bentuk rumah memanjang kebelakang


dan tegak lurus jalan. Rumah-rumah pada era ini
umumnya besar-besar dengan ukuran badan bangunan
16m x 22 m.
STUDI KASUS RUMAH TRADISIONAL MINAHASA
GENERASI 3

Era 1950-2000an Rumah


Contoh morfologi Bentuk

Tradisional bentuknya mengecil


dan meninggi. Dengan dimensi 8
m x 16m dan tinggi lantai diatas
2 meter.

Memasuki Abad 20, Rumah


panggung ini berubah bentuk
dimana kolong rumah di
kembangkan menjadi berfungsi
sebagai interior rumah. Sebagian
menghilangkan panggungnya
03

Tipologi
Tipologi
MENGAPA MEMPELAJARI TIPOLOGI?

MEMAHAMI:
Keanekaragaman tentang corak dan arah yang terus berkembang sesuai
perjalan waktu.
TERLIBAT:
Peran serta sebagai arsitek sangat penting, untuk memberi keanekaragaman
dalam lingkungan.
Tipologi
MAKSUD DAN TUJUAN
MEMAHAMI :
- Mengetahui fungsi suatu obyek
- Mencari bentuk sederhana suatu bangunan melalui pencarian
bangunan dasar serta sifat dasarnya
MENGANALISA :
- Menggali dari sejarah untuk mengetahui ide awal dari suatu
komposisi.
Tipologi

• Rancangan selalu memiliki satu ciri-ciri dasar, kemiripan atau


keserupaan tetapi bukan jiplakan / yang pernah ada, memunculkan
sesuatu kekhususan dan daya tarik dalam rancangan
• Kemampuan olah pikir melihat lingkungan dengan pengolongan
keserupaan terhadap keanekaragaman yang ada di lingkungan kita
Definisi Tipologi
Ecole Des Beaux-Arts
• Tipe di artikan sebagai “gaya” arsitektur pada masa tertentu dan terdapat dalam
kelompok masyarakat tertentu
• Tipe dianggap sebagai suatu fungsi / karakteristik institusional yang di miliki oleh
suatu obyek

Budi A. Sukada
Tipologi adalah penelusuran asal-usul terbentuknya obyek-objek arsitektural yang
terdiri dari tiga tahap :
• Menentukan bentuk dasar (formal Structurs) yang ada di dalam tiap obyek
arsitektural → bentuk dasar unsur-unsur geometri utama.
• Menentukan sifat dasar (properties) tiap obyek. Lingkaran → memusat
• Mempelajari proses perkembangan bentuk dasar sampai perwujudannya saat ini
Definisi Tipologi
Rafael Moneo
Tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memberikan (describe)
sebuah kelompok obyek atas dasar kesamaan sifat-sifat dasar. Tipologi dapat berarti
tindakan berpikir dalam rangka pengelompokan.

Carlo Aymonino
• Tipologi adalah ilmu yang mempelajari kemungkinan penggabungan elemen-
elemen dengan tipe-tipe yang tujuannya untuk mendapatkan klasifikasi
organisme-organisme arsitektural.
• Tipologi sebagai suatu studi tentang elemen organisasional dan struktural yang
artifisial (bangunan, jalan, taman, komponen2 kota, dll) dalam tujuannya dan
hubungannya ke bentuk kota pada kurun sejarah yang spesifik.
Definisi Tipologi
Dasar Tipologi menurut tujuan klasifikasi dibedakan menjadi dua (lepas dari
tujuan nilai-nilai estetis) :

a. Tipologi bebas : bertujuan klasifikasi dengan tipe-tipe formal, menyediakan


suatu metode untuk analisis dan perbandingan untuk fenomena-fenomena seni.
b. Tipologi terapan yang bertujuan klasifikasi dengan tipe-tipe fungsional yang
memberikan metode analisis dari fenomena-fenomena yang membentuk suatu
keseluruhan.
Definisi Tipologi
TIPOLOGI ARSITEKTUR adalah suatu suatu kegiatan untuk mempelajari tipe
dari objek-objek arsitektural, dan mengelompokkannya dalam suatu klasifikasi tipe
berdasarkan kesamaan / keserupaan dalam hal-hal tertentu yang dimiliki oleh
obyek arsitektural tersebut, kesamaan tersebut dapat berupa :
1. Kesamaan bentuk dasar/ sifat-sifat dasar seturut dengan bentuk dasar
tersebut ( TIPOLOGI GEOMETRI).
2. Kesamaan fungsi obyek-obyek (TIPOLOGI FUNGSI BANGUNAN)
3. Kesamaan asal-usul/perkembangan dan latar belakang sosial masyarakat
obyek berada (TIPOLOGI LANGGAM)
Definisi Tipologi

“Tipe suatu obyek arsitektural dapat


di definisikan sebagai kriteria
tertentu dalam Bentuk, Sifat Dasar,
Fungsi dan Asal-Usul yang di miliki
oleh obyek tersebut “.
Tipologi
JENIS TIPOLOGI DALAM ARSITEKTUR
Menurut Raphael Moneo:
1. Tipologi berdasar konfigurasi bentuk dan ruang (spatial structure) = firmitas
2. Tipologi berdasar fungsi bangunan = utilitas
3. Tipologi berdasar citra (images) / berdasar langgam (architectural styles) = venustas

BEDA TIPOLOGI SEBAGAI METODA DAN KONSEP DALAM PERANCANGAN


ARSITEKTUR

Tipologi sebagai KONSEP dalam perancangan arsitektur:


1. Prinsip, ide / titik awal
2. Kerangka dari suatu proses perancangan

Tipologi sebagai METODA dalam perancangan arsitektur: Tipologi membantu


menerangkan suatu tipe berdasar ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh setiap
obyek arsitektural.
Contoh
PIRAMIDA MESIR
1. Dilihat dari pengembangan bangun dasar pyramid tidak mengalami banyak
pengolahan sehingga bentuk dasarnya bisa teramati dengan mudah.
2. Dilihat dari raut dasar/ bangun dasar segitiga, prisma, segitiga sama sisi;
sehingga dengan raut/ bangun tersebut pyramid ini secara visual memiliki sifat
yang stabil.
3. Dilihat dari fungsi pyramid ini berfungsi sebagai bangunan religious berupa
makam Firaun.
4. Dilihat dari asal-usul bangunan pyramid ini dibangun pada masa kejayaan
bangsa Mesir, dibangun dengan monumentalitas tinggi oleh pemerintahnya untuk
menghormati Raja mereka yang wafat.
Houses Typology
Block Typology
City Block Typology
High Rise Building Typology
Tipologi
BANGUNAN TRADISIONAL BALI

Bangunan perumahan tradisional yang digolongan utama, madya, dan sederhana (nista) masing-
masing ada pula tingkatannya. Tipologi bangunan tradisional umumnya disesuaikan dengan
tingkat-tingkat golongan utama, madya, dan nista.
CONTOH TIPOLOGI
BANGUNAN TRADISIONAL BALI

Ruang dalam rumah tradisional bali berdiri sebagai massa tersendiri. Selain mengikuti filosofi
dasar dan konsepsi-konsepsi yang telah dijabarkan sebelumnya, pola penataan ruang juga
dipengaruhi oleh unsur-unsur panca mahabutha (lima unsur alam: matahari, angin, air, tanah,
api.
CONTOH TIPOLOGI
BANGUNAN TRADISIONAL BALI

Bentuk rumah bali pada dasarnya ditentukan dari jumlah tiang penyangga. Tipe terkecil untuk
bangunan perumahan adalah sakapat, bangunan bertiang empat. Tipe-tipe membesar bertiang
CONTOH TIPOLOGI BENTUK

enam, bertiang delapan, bertiang sembilan dan hingga bertiang dua belas.
CONTOH TIPOLOGI BENTUK BANGUNAN TRADISIONAL BALI
CONTOH TIPOLOGI BANGUNAN MASJID

Faktor yang mempengaruhi tipologi masjid; rata rata memiliki: (1) menara (baik satu atau lebih); (2)
kubah (baik satu atau lebih); (3) elemen lengkung setengah lingkaran, setengah ellips, lengkung lancip
dst.; (4) mihrab (tempat imam); (5) gate (gerbang dengan jumlah tunggal maupun lebih dari satu); (6)
pagar pembatas
THANKS!
Does anyone have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai