Tipologi Arsitektur
PERTEMUAN 6 – TEORI ARSITEKTUR
PENGAMPU :
1. FAUZA HASTATI, S.T., M.T.
2. N.K.A. INTAN PUTRI MENTARI INDRIANI., S.T., M.ARS
01
SHAPE FORM Bentuk : Rupa, keadaan wujud dari suatu volume (3D)
DALAM masyarakat
ARSITEKTUR
WARNA
Atribut paling jelas membedakan
BENTUK
SIMBOL / BENTUK
KARAKTER BANGUNAN 2 KEBUTUHAN UTAMA
FISIK PSIKOLOGI
TEKNOLOGI
FUNGSI dapat dikategorikan sebagai penentu atau panduan menuju bentuk. Fungsi
menunjukkan kearah mana bentuk harus ditentukan, namun fungsi tidak mutlak
menentukan bentuk. Konsep Form Follow Function banyak dibantah oleh moderins.
Sebagai contoh, satu fungsi dapat menghasilkan macam-macam bentuk.
Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang
sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun
non fisik). Fungsi tersebut dapat dikomunikasikan kepada pengamat melalui bentuk.
Hubungan Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi
NILAI ARSITEKTUR Arsitektur adalah perwujudan fisik bangunan dan lingkungan binaan
UNGKAPAN MAKNA
Morfologi
PENGERTIAN MORFOLOGI
Morf (bentuk) dan Logos (ilmu) Menurut Rose (1976) dalam Ronald (2008) dikatakan
Morfologi adalah lmu yang mempelajari bahwa morfologi merupakan studi tentang
(kulit bangunan) yang terbentuk dari struktur dari sesuatu objek. Dalam morfologi
sistem pondasi, atap, dinding. Ilmu yang perubahan bentuk biasanya melalui proses evolusi
mempelajari bentuk-bentuk fisik secara atau modifikasi dengan waktu yang cukup lama.
logis. Formasi sebuah objek yang lebih Suatu kajian untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk
luas yaitu bentuk kota. organik menurut tipe dan aturan-aturannya, sehingga
bentuk dasar dapat ditemukan dan dimengerti.
Morfologi berasal dari kata morphology (Inggris) yang berarti ilmu bentuk.
Menurut Schulz (1988), morfologi menyangkut kualitas spasial figural dan konteks
wujud pembentuk ruang yang dapat terbagi melalui pola, hirarki dan hubungan ruang
MORFOLOGI BENTUK
1. Perubahan Dimensi
Proses pemutaran dan pencerminan dari suatu bentuk pada titik atau garis tertentu
dalam bidang papar, memungkinkan terjadinya perubahan bentuk. Pada benda yang
memiliki denah simetris memusat, proses perubahan bentuk tidak kentara apabila
dilakukan proses rotasi ataupun pencerminan. Namun sebaliknya benda atau
bangunan dengan bentuk denah persegi panjang dengan tata ruang yang bebas,
pemutaran ataupun pencerminan akan menghasilkan banyak kemungkinan variasi
perubahan bentuk tergantung dari besar kecilnya sudut rotasi ataupun letak garis
percerminan
3. Metode Pemotongan (pengecilan) dan Pembesaran Bentuk
Metode pemotongan (pengecilan) dan pembesaran yang dilakukan pada bidang
MORFOLOGI BENTUK
masing-masing sel dalam grid lantai dalam sistem aturan susunan pemasangan yang
berbeda satu sama lain juga memberikan kemungkinan variasi dari bentuk lantai dari
suatu bangunan.
visualisasi bangunan. Bahkan dari bahan yang sama sekalipun, seperti bata untuk
dinding, akan memungkinkan memberikan tampilan yang berbeda apabila dilakukan
tata cara penyusunan lapis demi lapis yang tidak sama seperti berdiri ataupun rebah.
Hal serupa juga terjadi apabila bata digantikan dengan bahan lain seperti kayu, akan
memberikan tampilan karakter bangunan yang berbeda pula
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian mengenai morfologi tidak hanya
melihat secara fisik perubahan bentuk yang terjadi akan tetapi yang lebih penting
adalah terekamnya serangkaian proses terjadinya perubahan dan alasan atau makna
yang mendasari adanya perubahan tersebut. Perubahan ini bisa menggambarkan
adanya perubahan ide atau makna dalam sejarah. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan karena berbagai alasan, seperti perubahan dimensi, pemotongan atau
pembesaran, penambahan ruang atau bentuk, perubahan warna dan susunan serta
perubahan yang diakibatkan penggunaan material dan bahan yang berbeda dari
keadaan semula.
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI
Huma Gantung merupakan salah satu tipe rumah tradisional masyarakat Dayak di Kalimantan
Tengah. Keberadaannya sudah sangat jarang ditemukan seperti kerabat tuanya, Betang. Banyak
diantara bangunan bangunan tua ini hancur karena kondisi alam (rusak), ditinggalkan penghuni,
terbakar ataupun sebab lain.
Bentuk awal dari tampak huma
gantung di buntoi mencerminkan rumah
seorang pemimpin adat yang disegani.
Bangunan tampak megah dan
monumental dengan bentuk panggung
tinggi. Bentuk bangunan huma gantung
tertutup pagar keliling mengingat
kondisi buntoi pada masa tersebut
masih belum aman. Tampak visual
bangunan berkesan alami dengan
warna coklat kayu yang menyatu
dengan lingkungan, penggunaan bahan
warna cat belum dikenal
Tampak Huma Gantung Buntoi
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI Sumber: Jurnal Perspektif Arsitektur, Syahrozi
Pada masa sekarang Huma Gantung Buntoi merupakan bangunan panggung tinggi dengan
konstruksi kayu. Tampak visual bangunan didominasi oleh garis-garis vertikal dinding yang terbuat
dari papan kayu yang dicat hijau muda. Atap memiliki bentuk pelana yang dikombinasi dengan atap
miring pada bagian sayap kanan dan kiri. Penutup atap terbuat dari bahan sirap warna coklat tua.
Pada bagian bawah panggung terdapat pagar kayu keliling setinggi 80 cm. Pagar ini merupakan
tambahan yang dibangun pada tahun 1995 yang lalu.
Bentuk tampak Huma Gantung Buntoi saat ini Tampak Huma Gantung Buntoi pada sekitar tahun 2000-1995
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI
Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1995-1980 Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1980-1960
Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1960-1930 Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1930-1900
Contoh morfologi Bentuk Tmpak STUDI KASUS HUMA GANTUNG BUNTOI
Tampak Huma Gantung Buntoi pada tahun 1900-1870 Tampak Awal Huma Gantung Buntoi
Huma Gantung Buntoi telah mengalami perubahan bentuk tampak yang meliputi perubahan dimensi,
penambahan bentuk lain, pengurangan bentuk, perubahan elemen dan perubahan penggunanaan
bahan
Contoh morfologi Bentuk STUDI KASUS RUMAH TRADISIONAL MINAHASA Sumber: Temu Ilmiah IPLBI 2015, Pierre
Tipologi
Tipologi
MENGAPA MEMPELAJARI TIPOLOGI?
MEMAHAMI:
Keanekaragaman tentang corak dan arah yang terus berkembang sesuai
perjalan waktu.
TERLIBAT:
Peran serta sebagai arsitek sangat penting, untuk memberi keanekaragaman
dalam lingkungan.
Tipologi
MAKSUD DAN TUJUAN
MEMAHAMI :
- Mengetahui fungsi suatu obyek
- Mencari bentuk sederhana suatu bangunan melalui pencarian
bangunan dasar serta sifat dasarnya
MENGANALISA :
- Menggali dari sejarah untuk mengetahui ide awal dari suatu
komposisi.
Tipologi
Budi A. Sukada
Tipologi adalah penelusuran asal-usul terbentuknya obyek-objek arsitektural yang
terdiri dari tiga tahap :
• Menentukan bentuk dasar (formal Structurs) yang ada di dalam tiap obyek
arsitektural → bentuk dasar unsur-unsur geometri utama.
• Menentukan sifat dasar (properties) tiap obyek. Lingkaran → memusat
• Mempelajari proses perkembangan bentuk dasar sampai perwujudannya saat ini
Definisi Tipologi
Rafael Moneo
Tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memberikan (describe)
sebuah kelompok obyek atas dasar kesamaan sifat-sifat dasar. Tipologi dapat berarti
tindakan berpikir dalam rangka pengelompokan.
Carlo Aymonino
• Tipologi adalah ilmu yang mempelajari kemungkinan penggabungan elemen-
elemen dengan tipe-tipe yang tujuannya untuk mendapatkan klasifikasi
organisme-organisme arsitektural.
• Tipologi sebagai suatu studi tentang elemen organisasional dan struktural yang
artifisial (bangunan, jalan, taman, komponen2 kota, dll) dalam tujuannya dan
hubungannya ke bentuk kota pada kurun sejarah yang spesifik.
Definisi Tipologi
Dasar Tipologi menurut tujuan klasifikasi dibedakan menjadi dua (lepas dari
tujuan nilai-nilai estetis) :
Bangunan perumahan tradisional yang digolongan utama, madya, dan sederhana (nista) masing-
masing ada pula tingkatannya. Tipologi bangunan tradisional umumnya disesuaikan dengan
tingkat-tingkat golongan utama, madya, dan nista.
CONTOH TIPOLOGI
BANGUNAN TRADISIONAL BALI
Ruang dalam rumah tradisional bali berdiri sebagai massa tersendiri. Selain mengikuti filosofi
dasar dan konsepsi-konsepsi yang telah dijabarkan sebelumnya, pola penataan ruang juga
dipengaruhi oleh unsur-unsur panca mahabutha (lima unsur alam: matahari, angin, air, tanah,
api.
CONTOH TIPOLOGI
BANGUNAN TRADISIONAL BALI
Bentuk rumah bali pada dasarnya ditentukan dari jumlah tiang penyangga. Tipe terkecil untuk
bangunan perumahan adalah sakapat, bangunan bertiang empat. Tipe-tipe membesar bertiang
CONTOH TIPOLOGI BENTUK
enam, bertiang delapan, bertiang sembilan dan hingga bertiang dua belas.
CONTOH TIPOLOGI BENTUK BANGUNAN TRADISIONAL BALI
CONTOH TIPOLOGI BANGUNAN MASJID
Faktor yang mempengaruhi tipologi masjid; rata rata memiliki: (1) menara (baik satu atau lebih); (2)
kubah (baik satu atau lebih); (3) elemen lengkung setengah lingkaran, setengah ellips, lengkung lancip
dst.; (4) mihrab (tempat imam); (5) gate (gerbang dengan jumlah tunggal maupun lebih dari satu); (6)
pagar pembatas
THANKS!
Does anyone have any
questions?