Anda di halaman 1dari 11

STANDAR ETIK

ARSITEK INDONESIA
KEWAJIBAN KEPADA PENGGUNA JASA

Kelompok 4
OUR TEAM

Chrisnanti Nadira Ayu Putri Sisnadya Kus Andriana


F1E022081 F1E022061

Aprina Diah Maulindasari Kanty Renaning Penggalih


F1E022076 F1E021093

Indah Apriati Ningsih Hilmy Sulyanda Putra


F1E022087 F1E021083
Kewajiban Kepada Pengguna Jasa

Kompetensi Kejujuran & Kebenaran

Kerahasiaan Perbedaan Kepentingan

Sumber : KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA Edisi 2007
Kompetensi
Arsitek harus melaksanakan tugasnya dengan profesional
1
dengan tanggung jawab yang tinggi, kecakapan dan
kepakaran

1 2 3

Melengkapi diri Menerima Pekerjaan Arsitek Harus selalu


hanya jika ia merasa meningkatkan kecakapan
dengan sertifikat
dan kemampuannya
profesi Arsitek dan yakin dan sesuai
dengan mengikuti program
bekerja sesuai undang dengan kapasitasnya
pengembangan profesi
- undang lanjutan yang disetujui IAI
Baku Minimum Penyajian

1 Kompetensi 1. Lingkup Penugasan


Arsitek harus melaksanakan tugasnya dengan profesional 2. Pembagian wewenang
dengan tanggung jawab yang tinggi, kecakapan dan dan tanggung jawab, hak
kepakaran dan kewajiban
3. Batas-batas wewenang
dan tanggung jawab, hak
4 5 6 dan kewajiban
4. Perhitungan lmbalan
Arsitek hanya menerima Arsitek tidak dibenarkan Arsitek memiliki kewajiban Jasa
imbalan jasa sesuai dengan mengubah dan mendedikasikan seluruh 5. Tata cara penyelesaian
kesepakatan dan tidak mengganti target kemampuannya dengan hati penugasan.
diperkenankan meminta program kerja tanpa hati dan penuh ketekunan
dan menerima kepada persetujuan pengguna sesuai "Baku Minimum
pihak lain dalam bentuk jasa Penyajian" (Minimum
apapun Standard of Performance)
yang direkomendasikan IAI
2 Kerahasiaan
Arsitek wajib menanggung kepercayaan
pengguna jasa terhadap dirinya
Arsitek diwajibkan menjaga rahasia, kepentingan
pengguna jasa, dan tidak dibenarkan memberitahukan
rahasia pengguna jasa tanpa seizin pengguna jasa atau
telah memperoleh kewenangan hukum misalnya
didasarkan atas keputusan pengadilan.
3 Kejujuran & Kebenaran

Arsitek diwajibkan jujur dan melaporkan kegiatan


profesional dan diwajibkan untuk selalu memberitahukan
progres tentang penugasan yang dikerjakan kepada
pengguna jasa

1 2 3 4 5

Arsitek tidak Arsitek diwajibkan Arsitek akan


Arsitek tidak Arsitek memberitahukan
dibenarkan mengedepankan
diperbolehkan melakukan progress
menawarkan suatu pengetahuan
menyarankan penugasan penugasan dan
pemberian kepada dan kualitas
pelanggaran hukum sesuai dengan masalah masalah
calon pengguna jasa yang berpotensi tenaga ahli,
untuk mendapatkan ketentuan
guna mendapat memengaruhi daripada
hasil yang lebih baik. penugasan
penugasan penugasan kepentingan lain,
4 Perbedaan Kepentingan
Arsitek diwajibkan menghindari perbedaan kepentingan
atau pertentangan dalam kegiatan profesinya dan
diharuskan terbuka dalam menyampaikan konflik
kepentingan

Arsitek wajib menghindari pertentangan atau perbedaan


kepentingan dengan menolak suatu penugasan dan
memberi penjelasan secara terbuka kepada pengguna jasa
Arsitek dapat mengadakan kerja sama dalam bentuk
asosiasi (partnership) dengan bidang jasa industri
konstruksi lain setama tidak terdapat pertentangan
kepentingan.
Kasus Pelanggaran Kode Etik Kepada
Pengguna Jasa

Penggantian Target / Design / material yang


digunakan tanpa sepengetahuan pengguna
jasa (Jembatan kota Bilbao oleh Arata Isozaki)
Kasus ini merupakan salah satu kasus yang melanggar
kode etik kepada pengguna jasa yaitu, kompetensi

Situasi ini merupakan situasi dimana arsitek tidak


diperkenankan mengubah dan mengganti target program kerja
tanpa persetujuan pengguna jasa. Pada kasus ini, pemerintah
sebagai pengguna jasa tidak mendapatkan sesuatu yang
diinginkan, dimana arsitek mengubah penggunaan material
tanpa persetujuan pengguna jasa sehingga hasil yang
diinginkan tidak sesuai.
Kasus Pelanggaran Kode Etik Kepada
Pengguna Jasa

Kasus Penyuapan pada pembangunan


dermaga dan pelabuhan di kawasan Indonesia
Timur pada 19 Februari 2009
Kasus ini merupakan salah satu kasus yang melanggar
kode etik kepada pengguna jasa yaitu, kejujuran dan
kebenaran

Situasi ini merupakan situasi dimana arsitek tidak


diperkenankan menawarkan suatu pemberian kepada calon
pengguna jasa guna mendapat penugasan dimana pada kasus
ini. Dimana pada kasus ini, arsitek menyuap pengguna jasa
untuk mendapatkan proyek dermaga dan pelabuhan ini.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai