Anda di halaman 1dari 25

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN

KOPERASI, USAHA KECIL , DAN MENENGAH


KABUPATEN NAGAN RAYA
Jl. Poros Utama, Lueng Baro, Kec. Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh 23671

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(RKS)

PEKERJAAN :
TIMBUNAN PASAR SERBA JADI

LOKASI:
KABUPATEN NAGAN RAYA

TAHUN ANGGARAN:
2023
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................... i

BAB I DATA PROYEK ................................................................. 1

BAB II KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN ................................ 2

BAB III PEKERJAAN PERSIAPAN .................................................. 18

BAB IV PEKERJAAN AWAL .......................................................... 19

BAB V PEKERJAAN TANAH......................................................... 22

BAB VII ATURAN KHUSUS.............................................................. 23

Page i
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

BAB I DATA PROYEK

Nama Pekerjaan :
PEMBAGUNAN RUMAH PRODUKSI

Lokasi :
Kabupaten Nagan Raya

Tahun Anggaran :
2023

Page 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

BAB II
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

Pasal 1 : Penanggung Jawab Pelaksanaan ( Kontraktor Pelaksana )

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan


Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi, maka Kontraktor Pelaksana
untuk proyek seperti yang disebutkan dalam BAB I diatas adalah
Perusahaan seperti yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Fisik.

2. Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan secara


seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam
Dokumen Kontrak.

3. Tugas dan kegiatan Kontraktor Pelaksana adalah seperti yang


disebutkan dalam Keputusan Menteri Permukiman Umum Nomor :
45/TRT/M/2007 Tentang pedoman teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Pemerintah

4. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan struktur organisasi


pelaksana lapangan proyek kepada Owner yang didalamnya
tercantum beberapa tenaga ahli Kontraktor Pelaksana dengan
posisi minimal seperti berikut atau sesuai yang diajukan:
1. Project manager
2. Site Manager
3. Tenaga Ahli Arsitektur
4. Tenaga Ahli Iluminasi
5. Tenaga Ahli struktur
6. Quality Engineer
7. Quantity Engineer
8. Supervisor Lapangan
9. Pelaksana Pengawas Mutu Bangunan
10. Surveyor
11. Drafman
12. Administrasi Proyek

5. Jumlah personil atau tenaga ahli yang ditempatkan harus sesuai


dengan bobot pekerjaan yang ditangani dan disetujui oleh
Konsultan Supervis dan Owner.

6. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur


organisasi lapangan proyek yang diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana harus berada dilokasi pekerjaan minimal selama jam
kerja.

7. Pengantian tenaga ahli oleh Kontraktor Pelaksana selama proses


pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Supervis.

Page 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

8. Project Manager harus mengajukan ijin tertulis kepada Owner


dan diketahui oleh Konsultan Supervis serta tim Teknis jika hendak
meninggalkan lokasi pekerjaan dalam jangka waktu lebih dari 3
hari.

9. Konsultan Supervisi berhak mengajukan kepada Owner untuk


pengantian tenaga ahli Kontraktor Pelaksana yang berada
dilokasi pekerjaan jika tenaga ahli tersebut dinilai menghambat
pekerjaan dan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan
baik.

10. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Kontraktor


Pelaksana harus mampu memberikan keputusan yang bersifat
teknis dan administratif di lokasi pekerjaan.

Pasal 2 : Sub Pelaksana Pekerjaan / Sub Kontraktor

1. Penunjukan Sub Pelaksana pekerjaan / Sub Kontraktor hanyalah


dapat dilakukan dengan sepengatahuan dan rekomendasi
tertulis dari Konsultan Supervis serta mendapat persetujuan dari
Owner.

2. Apabila hasil pekerjaan Sub Pelaksana tidak memenuhi semua


persyaratan di dalam kontrak Kerja ataupun tidak memenuhi
target prestasi yang harus dicapai pada suatu tahap pekerjaan,
maka Konsultan Supervisi berhak menginstruksikan kepada
Kontraktor Pelaksana untuk menganti Sub Pelaksana pekerjaan
tersebut dengan yang lain, dan yang disetujui oleh Konsultan
Supervis dan Kontraktor Pelaksana harus menjalankan instruksi
tersebut.

3. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan untuk meninggalkan


kewajibannya dengan cara menyerahkan Kontrak Kerja sebagian
atau seluruhnya kepada pihak lain (Sub Pelaksana Pekerjaan)
tanpa seijin atau persetujuan Owner.

4. Apabila tidak disebutkan dalam Kontrak Kerja, maka Kontraktor


Pelaksana tidak dibenarkan untuk men-sub-kan sebagian
pekerjaan yang menjadi kewajibanya tanpa persetujuan Owner
dan Konsultan Supervisi.

5. Dalam hal sudah mendapat persetujuan Owner dan Konsultan


Supervisi, maka Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab
penuh atas segala kelalaian dan kesalahan-kesalahan yang
dibuat oleh Sub Kontraktor, sehingga kesalahan dan kelalaian
tersebut merupakan kesalahan dan kelalaian Kontraktor
Pelaksana sendiri.

Page 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

6. Sub Kontraktor adalah pihak-pihak yang mempunyai Kontrak


Kerja langsung dengan Kontraktor Pelaksana, yaitu dalam
menyediakan dan mengerjakan bagian-bagian pekerjaan khusus
sesuai dengan keahliannya.
7. Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas
hasil pekerjaan Sub Kontraktor.

Pasal 3 : Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing )

1. Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar


Pelaksanaan (Shop Drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukannya, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan yang
Gambar Detailnya tidak dijelaskan dalam Gambar Bestek.

2. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Shop Drawing ditentukan


oleh Konsultan Supervisi dalam masa konstruksi.

3. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan


sebelum Shop Drawing yang menjadi kewajibannya di setujui oleh
Konsultan Supervisi.

4. Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi Gambar Bestek


kecuali atas persetujuan Konsultan Perencana.

5. Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan


memperkecil kuantitas maupun kualitas pekerjaan.

Pasal 4 : Gambar Lapangan Dan Dokumen Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu set Gambar Bestek


/Gambar Revisi dalam format kertas A2, kertas A3 (sementara),
satu set Shop Drawing, satu set Spesifikasi Teknis dan satu set Bill of
Quantity dilokasi pekerjaan pada setiap kantor lapangan.

2. Gambar Bestek, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis,


dan Bill of Quantity ditempatkan pada tempat yang baik dan
dalam kedaan yang rapi.

Pasal 5 : Buku Instruksi Dan Buku Tamu

1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu buah Buku Instruksi


dan Buku Tamu dilokasi pekerjaan pada setiap kantor lapangan
dan ditempatkan pada tempat yang baik.

2. Buku Instruksi berisikan instruksi-instruksi dilokasi pekerjaan yang


dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi dan Owner untuk
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.

Page 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

3. Buku Instruksi harus mencantumkan tanggal instruksi, waktu


instruksi, nama dan jabatan yang memberi instruksi, dan tanda
tangan yang memberi instruksi.

4. Instruksi Konsultan Supervisi dan Owner yang berada dalam Buku


Instruksi harus diketahui dan ditanda tangani oleh Kontraktor
Pelaksana minimal Supervisor Lapangan untuk dilaksanakan.

5. Kontraktor Pelaksana juga harus menyediakan buku tamu di


kantor lapangan yang diletakan pada tempat yang baik. Semua
tamu yang berkunjung ke lokasi pekerjaan harus terdata dan
mengisi buku tamu ang telah disediakan oleh Kontraktor
Pelaksana.

Pasal 6 : Gambar Hasil Pelaksanaan ( Asbuilt Drawing )

1. Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Hasil


Pelaksanaan (Asbuilt Drawing) yang sesuai dengan hasil
pelaksanaan pekerjaan dilapangan sebelum serah terima tahap
pertama dilakukan.

2. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan As Built Drawing adalah


pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, Site Plan, Landscaping dan
pekerjaan –pekerjaan lain yang ditentukan oleh Konsultan
Supervisi.

3. As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus


disetujui oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana dan
Owner.
4. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyerahkan 5 set As Built
Drawing yang telah disetujui kepada Konsultan Supervisi, Owner
dan Konsultan Perencana kepada Owner.

5. Satu set As Built Drawing yang telah disetujui harus disimpan di


tempat yang baik pada bangunan oleh Owner atau pengguna
bangunan.

Pasal 7 : Rencana Waktu Pelaksanaan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana waktu


penyelesaian pekerjaan (time schedule) keseluruhan kepada
Konsultan Supervisi dan Owner sebelum dimulainya pelaksanaan
pekerjaan kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

2. Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sesuai


dengan rencana waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan
yang telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Owner kecuali
ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

Page 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

3. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan rencana waktu


penyelesaian pekerjaan keseluruhan yang telah disetujui oleh
Konsultan Supervisdan Owner kepada Konsultan Supervisi.

4. Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan rencana waktu


penyelesaian pekerjaan mingguan pada tahap pelaksanaan
pekerjaan kepada Konsultan Supervisdan diketahui oleh
Konsultan Supervisi.

5. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana


penyelesaian pekerjaan mingguan yang diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis.

6. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan


pekerjaan karena kesalahan dalam menyusun waktu
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.

7. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan


pekerjaan karena factor cuaca seperti hujan yang lebih dari 1
hari kerja dan dibuktikan dengan catatan cuaca dalam Laporan
Harian yang disetujui oleh Konsultan Supervisi harus
diperhitungkan untuk penambahan waktu pelaksanaan
pekerjaan.

8. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan


pekerjaan karena factor-factor non teknis yang lebih dari 3 hari
kerja dan diketahui oleh Konsultan Supervisi seperti permasalahan
dengan tanah/lahan pekerjaan sehingga Kontraktor pelaksanan
tidak bisa memasuki dan memulai pekerjaan, ganguan
keamanan dari masyarakat setempat harus diperhitungkan untuk
penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

9. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan


pekerjaan karena permasalahan yang berhubungan dengan
Spesifikasi Teknis, Gambar Disain, Bill of Quantity dan Kontrak Kerja
dimana tidak ada keputusan yang pasti dari Konsultan
Manajemen Konstruksi, Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana
dan Owner lebih dari 3 hari kerja harus diperhitungkan untuk
penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

10. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam menyelesaikan


pekerjaan yang disebabkan oleh hal-hal selain seperti yang
disebutkan dalam point 6, point 7 dan point 8 tidak boleh
diperhitungkan untuk penambahan waktu pelaksanaan kecuali
ditentukan lain dalam Kontrak Kerja dengan persetujuan
Konsultan Manajemen dan Owner.

Page 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

11. Lamanya penambahan waktu atau jumlah hari kerja tambahan


yang diberikan kepada Kontraktor Pelaksana karena alasan-
alasan seperti yang disebutkan pada point 6, point 7 dan point 8
adalah menurut keputusan Konsultan Supervisdan Owner.

Pasal 8 : Request Material Dan Request Pekerjaan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan permohonan


penggunaan semua material bangunan (request material)
sebelum material bangunan tersebut dipakai dan dimasukan
kelokasi pekerjaan.

2. Request Material yang diajukan Kontraktor Pelaksana harus


disertai dengan contoh material dan disetujui oleh Konsultan
Supervisi dan Owner.

3. Persetujuan Request Material yang diajukan oleh Kontraktor


Pelaksana dianggap sah dan diakui apabila disetujui minimal oleh
Konsultan Supervisi.

4. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dan menyerahkan satu


set contoh material yang telah disetujui kepada Konsultan
Supervisi.

5. Material bangunan yang tidak disetujui oleh Konsultan Supervisi,


Konsultan Perencana, dan Owner tidak boleh dipakai sebagai
material bangunan dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

6. Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan permohonan


(request pekerjaan) untuk pekerjaan yang akan dikerjakan.

7. Request Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus


disetujui oleh Konsultan Supervisi.

8. Kontraktor pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan


tanpa Request Material atau jika Request Pekerjaan yang
diajukan belum disetujui oleh Konsultan Supervisi.

9. Item-item pekerjaan yang memerlukan Request Pekerjaan


ditentukan oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 9 : Metode Pelaksanaan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Metode Pelaksanaan


terhadap pekerjaan Pembesian Plat Lantai, Pengecoran Plat
Lantai, Eriction Konstruksi Baja dan Eriction Konstruksi Kuda-Kuda
serta pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukanya.

Page 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

2. Metode Pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana


harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

3. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika


Metode Pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh
Konsultan Supervisi.

4. Item-item pekerjaan yang memerlukan Metode Pelaksanaan


ditentukan oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 10 : Rencana Material Dan Peralatan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana material dan


peralatan mingguan yang akan digunakan untuk penyelesaian
pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Supervisi.

2. Semua material dan peralatan sesuai dengan rencana material


dan peralatan mingguan yang diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana harus berada dilokasi pekerjaan.

3. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana


material dan peralatan mingguan yang diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis.

Pasal 11 : Rencana Tenaga Kerja

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana pengunaan


tenaga kerja mingguan untuk masing-masing ship yang akan
digunakan untuk penyelesaian pekerjaan setiap minggu kepada
Konsultan Supervisi.

2. Kontraktor Pelaksana harus menggunakan tenaga kerja yang


berbeda untuk setiap ship kerja.

3. Semua tenaga kerja sesuai dengan rencana tenaga kerja


mingguan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada
dilokasi pekerjaan.

4. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana


penggunaan tenaga kerja mingguan yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

Pasal 12 : Pekerjaan Diluar Jam Kerja

1. Pekerjaan-pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh


Kontraktor Pelaksana dengan alasan mempercepat proses
penyelesaian pekerjaan harus diketahui oleh Konsultan Supervisi.

Page 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Konsultan


Supervisi untuk pengawasan pekerjaan diluar jam kerja normal
yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

3. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap


kualitas pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja normal atau
pada malam hari.

Pasal 13 : Laporan Pelaksanaan

1. Kontraktor Pelaksana wajib membuat laporan harian, laporan


mingguan, dan laporan bulanan kepada Konsultan Supervis dan
diketahui serta diperiksa oleh Konsultan Supervisi tentang
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

2. Format laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan


yang dibuat oleh Kontraktor pelaksana harus disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

3. Konsultan Supervisi berhak untuk melakukan pemeriksaan


langsung kelapangan akan kebenaran data yang ada dalam
laporan harian, laporan minnguan, dan laporan bulanan yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

4. Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat


dalam rangkap 4 (empat). Salah satu tembusan laporan harian,
laporan mingguan, dan laporan bulanan harus berada pada
lokasi pekerjaan. Masing-masing Laporan harian, laporan
mingguan dan bulanan harus diserahkan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi, Konsultan Supervisi dan Owner.

Pasal 14 : Surat Menyurat Dan Komunikasi

1. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana


yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya administratif harus melalui dan ditujukan kepada
Konsultan Supervis juga diketahui oleh Konsultan Supervisi serta
Owner.

2. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana


yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya teknis harus melalui dan ditujukan kepada Konsultan
Supervisi juga diketahui oleh Konsultan Supervisserta Owner.

3. Surat menyurat atau perizinan yang berhubungan dengan


Instansi lain di luar proyek tidak perlu melalui dan diketahui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor Pelaksana tetap

Page 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

wajib memberikan informasi tentang hal tersebut kepada


Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 15 : Rapat Koordinasi Dan Rapat Lapangan (Site Meeting)

1. Rapat koordinasi diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu)


kali setiap minggu, dipimpin oleh Owner atau Konsultan supervisi.

2. Kontraktor Pelaksana wajib hadir dalam rapat koordinasi dengan


diwakili minimal oleh Site Manager atau Supervisor Lapangan.

3. Kosumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh Kontraktor


Pelaksana kecuali ditentukan lain oleh Owner.

4. Rapat lapangan (site meeting) diselenggarakan sekurang-


kurangnya 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh Owner atau
Konsultan supervisi.

5. Kontraktor Pelaksana wajib hadir dalam rapat lapangan dengan


diwakili minimal oleh Supervisor lapangan.

6. Kosumsi rapat lapangan tersebut disiapkan oleh Kontraktor


Pelaksana kecuali ditentukan lain oleh Owner.

Pasal 16 : Wewenang Owner (Pemberi Tugas) Memasuki Lokasi Pekerjaan

1. Owner (Pemberi Tugas) dan para wakilnya mempunyai


wewenang untuk memasuki lokasi pekerjaan dan bengkel kerja
atau tempat-tempat lain dimana Kontraktor Pelaksana
melaksanakan pekerjaan untuk Kontrak.

2. Jika pekerjaan dilakukan pada tempat-tempat lain yang


dilakukan oleh Sub Kontraktor Pelaksana menurut ketentuan
dalam Sub Pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana harus
memberikan jaminan agar supaya Owner dan para wakilnya
mempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan
tempat-tempat lain kepunyaan Sub Pelaksana pekerjaan.

3. Owner atau Staf Ahli ( Engineer ) berhak memberikan instruksi


langsung dilapangan kepada Kontraktor Pelaksana dan
Konsultan Supervisi untuk suatu perbaikan atau perubahan jika
dalam proses pelaksanaan pekerjaan ditemukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, Bill of
Quantity dan Kontrak Kerja.

4. Owner atau Staf Ahli ( Engineer ) berhak memerintahkan


Konsultan Supervisi secara tertulis untuk menghentikan proses
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana sementara waktu jika ditemukan hal-hal yang tidak

Page 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

sesuai dengan Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, Bill of Quantity


dan Kontrak Kerja.

5. Kontraktor Pelaksana harus menjamin dan bertangung jawab


penuh akan keselamatan Owner dan para wakilnya selama
berada dilokasi pekerjaan.

Pasal 17 : Progress Payment

1. Jika tidak ditentukan lain dalam Kontrak Kerja maka Hasil


Pekerjaan Kontraktor Pelaksana di bayar berdasarkan metode
Progress Payment. Artinya Tagihan Kontraktor Pelaksana dibayar
berdasarkan Progress Realisasi Pekerjaan yang telah diselesaikan
dilapangan.

2. Progress Payment Kontraktor Pelaksana diajukan kepada


Konsultan Supervis dan diperiksa kebenaran realisasi pekerjaan
dilapangannya oleh Konsultan Supervisi.

3. Konsultan Supervis dapat menunda atau membatalkan Progress


Payment Kontraktor Pelaksana jika berdasarkan pengamatan
sendiri atau laporan/rekomendasi Konsultan Supervisi tentang
adanya pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai Gambar Bestek,
Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity.

4. Progress Payment Kontraktor Pelaksana baru dapat dibayar oleh


Owner jika telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 18 : Kesalahan Pekerjaan Dan Pekerjaan Cacat

1. Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki dengan biaya sendiri


semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan baik pada
tahap pelaksanaan maupun pada saat sebelum Serah Terima
Tahap Pertama (PHO) dan pekerjaan dinyatakan selesai 100%.

2. Kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan adalah hasil


pemeriksaan bersama antara Kontraktor Pelaksana, Konsultan
Supervisi dan Owner sebelum Serah Terima Tahap Pertama (PHO)
dan pekerjaan dinyatakan selesai 100%.

3. Kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan dari hasil pemeriksaan


oleh Pelaksana, Konsultan Supervisi dan Owner dicantumkan
dalam sebuah Daftar Pekerjaan Cacat yang ditandatangani oleh
ketiga pihak tersebut.

4. Konsultan Manajemen atau Owner harus membuat Berita Acara


Hasil Pemeriksaan Pekerjaan untuk ditandatangani oleh
Kontraktor Pelaksana, Konsultan Supervisi dan Owner.

Page 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

5. Semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan yang ada


dalam Daftar Pekerjaan Cacat menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana memperbaikinya dengan biaya sendiri.

6. Kesalahan-kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh


Kontraktor Pelaksana dikarenakan kurang memahami Gambar
dan kurangnya kontrol terhadap pekerja sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untuk memperbaiki
dengan biaya sendiri.

7. Kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor


Pelaksana karena lemahnya pengawasan dan kontrol oleh
Konsultan Supervisi dan bukan atas dasar perintah tertulis dari
Konsultan Supervisi tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana untuk memperbaikinya.

8. Kerusakan dan cacat pada bangunan akibat pemakaian atau


sebab-sebab lain tanpa ada unsur-unsur kesengajaan yang
dapat dibuktikan dalam masa pemeliharaan bangunan tetap
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untuk
memperbaikinya dengan biaya sendiri kecuali ditentukan lain
dalam Kontrak Kerja.

9. Konsultan Supervisi berhak setiap saat memerintahkan Kontraktor


Pelaksana untuk memperbaiki kesalahan pekerjaan atau
pekerjaan cacat pada masa pelaksanaan.

10. Hasil perbaikan terhadap kesalahan pekerjaan dan pekerjaan


cacat harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 19 : Pemanfaatan Bangunan Oleh Pemilik/Pengguna Bangunan


1. Pemanfaatan dan penggunaan bangunan oleh Pemilik
Bangunan hanya boleh dilakukan setelah Berita Acara Serah
Terima antara Owner (Pemberi Tugas) dengan Pemilik/Bangunan
ditanda tangani.

2. Pemilik Bangunan tidak boleh menempati, menggunakan


bangunan dan memanfaatkan semua fasilitas yang ada dalam
bangunan selama bangunan masih dalam proses Serah Terima
antara Kontraktor Pelaksana dengan Owner.

3. Pemanfaatan bangunan oleh siapapun sebelum Serah Terima


antara Owner dan Pemilik Bangunan ditandatangani harus
dengan persetujuan Owner dan Kontraktor Pelaksana.

4. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap


perbaikan dengan biaya sendiri semua cacat dan kerusakan

Page 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

yang timbul akibat penggunaan bangunan oleh Pemilik


Bangunan yang telah disetujuinya bersama dengan Owner.

Pasal 20 : Penanggung Jawab Pengawasan

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan


Penyedia Jasa Konsultasi, maka Konsultan Supervisi untuk proyek
seperti yang disebutkan dalam BAB I diatas adalah Perusahaan
seperti yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Konsultan Supervisi.

2. Tugas dan kegiatan Konsultan Supervisi adalah seperti yang


disebutkan dalam Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana
Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 Tanggal 21 Agustus 2002
Tentang Penyedia Jasa Pengawas Konstruksi atau menurut
perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh Owner dalam
Kontrak Kerja konsultan Supervisi.

3. Konsultan Supervisi harus mengajukan struktur organisasi


pengawasan lapangan proyek kepada Konsultan Supervisdan
Owner dimana didalamnya tercantum beberapa tenaga ahli
Konsultan Supervisi dengan posisi minimal seperti berikut atau
seperti yang diajukan :
1. Site Enggineer/Leader;
2. Tenaga Ahli Struktur
3. Tenaga Ahli Arsitektur
4. Tenaga Ahli ME
5. Inspector;
6. Tenaga Administrasi; dan
7. Operator Computer.

4. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur


organisasi pengawasan lapangan proyek yang diajukan oleh
Konsultan Supervisi harus berada dilokasi pekerjaan minimal
selama jam kerja.

5. Konsultan Supervisi harus menyerahkan Struktur Organisasi


pengawasan lapangan proyek yang telah disetujui oleh
Konsultan Supervisdan Owner kepada Kontraktor Pelaksana.

6. Pengantian tenaga ahli oleh Konsultan Supervisi selama proses


pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Supervisdan Owner.

7. Leader harus mengajukan ijin tertulis kepada Owner dan


diketahui oleh Konsultan Supervisjika hendak meninggalkan lokasi
pekerjaan dalam jangka waktu lebih dari 3 hari.

8. Kontraktor Pelaksana berhak mengajukan kepada Konsultan


Supervisdan Owner untuk pengantian tenaga ahli Konsultan

Page 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

Supervisi yang berada dilokasi pekerjaan jika tenaga ahli tersebut


dinilai menghambat pekerjaan dan tidak mampu menjalankan
tugasnya dengan baik.

9. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Konsultan


Supervisi harus mampu memberikan keputusan yang bersifat
teknis di lokasi pekerjaan.

10. Konsultan Supervisi harus membuat laporan mingguan dan


laporan bulanan kepada Konsultan Supervisdan diketahui oleh
Owner atas segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan
oleh Kontraktor pelaksana.

11. Bentuk, format, dan isi laporan Konsultan Supervisi adalah


berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan Konsultan
Supervisdan Owner.

Pasal 21 : Instruksi Konsultan Supervisi

1. Kontraktor Pelaksana harus mematuhi dan melaksanakan semua


instruksi atau perintah yang dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

2. Semua instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi harus


dalam bentuk tulisan.

3. Instruksi Konsultan Supervisi dalam bentuk lisan dibenarkan dan


harus diikuti oleh Kontraktor Pelaksana selama disertai oleh
alasan-alasan yang jelas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
4. Instruksi dari Konsultan Supervisi dapat berupa hal-hal seperti
disebutkan dibawah ini :

a) Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga


membahayakan bagi konstruksi, atau pekerjaan finishing yang
kurang baik atau hal-hal lain yang menyimpang dari Spesifikasi
Teknis dan Gambar Bestek.
b) Perintah untuk menyingkirkan material/bahan bangunan yang
tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

c) Perintah untuk mengantikan Pelaksana lapangan dari


Kontraktor Pelaksana yang dianggap kurang mampu.
d) Perintah untuk melakukan penambahan tenaga kerja dengan
alasan untuk mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan.

e) Perintah untuk melakukan perubahan-perubahan pada


metode pelaksanaan Kontraktor Pelaksana yang dianggap
tidak tepat sehingga dapat mengurangi kualitas dan
memperlambat proses penyelesaian pekerjaan.

Page 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

Pasal 22 : Perubahan-Perubahan Disain Dan Perbedaan-Perbedaan

1. Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi dengan persetujuan


Konsultan Supervis serta Owner berhak mengadakan perubahan-
perubahan pada Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis dan Bill of
Quantity yang wajib dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.

2. Kontraktor Pelaksana dengan alasan apapun tidak boleh


melakukan perubahan pada Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis
dan Bill of Quantity tanpa persetujuan Konsultan Supervisi atau
Konsultan Perencana.

3. Perubahan-perubahan akan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis


harus disampaikan secara tertulis kepada Kontraktor Pelaksana
untuk dilaksanakan.

4. Perubahan-perubahan pada Gambar Bestek dan Spesifikasi


Teknis yang dilakukan oleh Konsultan Supervisi, Konsultan
Perencana, dan Owner secara lisan atau tidak tertulis tidak wajib
untuk dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Resiko karena
melaksanakan Instruksi tidak tertulis sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

5. Perubahan-perubahan akan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis


tidak boleh menambah biaya pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan dari biaya pelaksanaan yang ada dalam Kontrak
Kerja kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh
Owner.

6. Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena


perubahan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis dilakukan oleh
Konsultan Perencana diketahui oleh Konsultan Supervisi dan
disetujui oleh Owner.
7. Kontraktor berhak memeriksa hasil perhitungan akan
kuantitas/volume pekerjaan dan biaya yang dilakukan oleh
Konsultan Perencana.

8. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidak sesuaian


antara Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity
Konsultan Supervisi tidak dibenarkan mengambil keputusan
secara sepihak tetapi harus melaporkannya kepada Konsultan
Supervisi untuk tindakan selanjutnya.

9. Konsultan Supervisi dengan persetujuan Konsultan Perencana dan


Owner berhak menentukan acuan mana yang harus dipegang
bila terjadi perbedaan antara Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis,
dan Bill of Quantity kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

Page 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

10. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan
Supervisi, jika terjadi perbedaan antara Gambar Bestek, Spesifikasi
Teknis dan Bill of Quantity maka urutan acuan yang harus
dipegang ditentukan seperti berikut :
a) Kontrak Kerja;
b) Bill of Quantity;
c) Gambar Bestek dan Gambar Revisi; dan
d) Spesifikasi Teknis.

Pasal 23 : Struktur Organisasi Proyek

1. Struktur Organisasi Proyek dibuat oleh Konsultan Supervisi dengan


persetujuan Owner.

2. Struktur Organisasi Proyek harus dapat menjelaskan secara umum


hubungan antara semua pihak yang terlibat dalam proyek.
3. Struktur Organisasi Proyek adalah pedoman administratif yang
harus diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek.

4. Perubahan-perubahan pada Struktur Organisasi Proyek harus


segera diberitahukan secara tertulis kepada semua pihak yang
terlibat dalam proyek.

5. Struktur Organisai Proyek dibuat dalam format kertas A3 dan


diletakan pada posisi yang mudah dilihat dan dibaca pada
Direksi Keet ( Kantor Konsultan Supervisi ) dan Kantor Kontraktor
Pelaksana.

Pasal 24 : Ketentuan Lain

1. Spesifikasi Teknis ini adalah ketentuan yang mengikat bagi


Kontraktor Pelaksana dan merupakan bagian dari Kontrak Kerja
yang harus dipatuhi dan dilaksanakan.

2. Semua aturan dan persyaratan yang terdapat dalam Spesifikasi


Teknis harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana
walaupun hal tersebut tidak disebutkan dalam Gambar Bestek
dan Bill of Quantity kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja
atau oleh Konsultan Supervisi dengan Persetujuan Owner.

3. Jika terjadi perbedaan antara aturan yang terdapat dalam


Spesifikasi Teknis dan aturan dalam Kontrak Kerja maka aturan
yang menjadi acuan adalah aturan yang terdapat dalam
Kontrak Kerja.

4. Hal-hal yang belum ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini akan


ditentukan kemudian oleh Konsultan Supervisi bersama dengan
Konsultan Perencana dengan persetujuan Owner dalam proses

Page 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

pelaksanaan pekerjaan dan menjadi satu ketentuan yang


mengikat serta wajib diikuti oleh Kontraktor Pelaksana.

5. Hal-hal yang ditentukan kemudian oleh Konsultan Supervisi


tersebut harus tetap mengacu pada Kontrak Kerja yang telah
ada.

6. Konsultan Supervisi bersama Konsultan Perencana dengan


persetujuan Owner dapat mengubah sebagian besar atau
sebagian kecil aturan yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis dan
Kontraktor Pelaksana wajib mengikuti aturan perubahan tersebut.

Page 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN

Pasal 1 : Papan Nama Proyek

1. Kontraktor harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek


yang memuat tentang identitas proyek dan memasangnya di
awal pelaksanaan proyek.

2. Papan nama proyek mengunakan ukuran minimal 150 cm x 250


cm kecuali ditentukan lain oleh Owner.

3. Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu


dengan kualitas terbaik sehingga sanggup bertahan minimal
sampai selesainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat
berupa papan kayu tebal minimal 2 cm atau multiplek dengan
tebal minimal 12 mm. Penggunaan bahan dan material lain harus
dengan persetujuan Konsultan Supervisi.

4. Papan nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan


warna hitam, kecuali untuk logo atau simbul dapat dipakai warna
yang bervariasi.

5. Papan nama proyek harus mencantumkan Instansi Penyandang


Dana, Instansi Pemilik Bangunan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan
Perencana dan Konsultan Supervisi.

6. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan


proyek, waktu mulai proyek, dan waktu penyelesaian proyek.

Page 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

BAB IV PEKERJAAN AWAL

Pasal 1 : Pembersihan Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari


segala sesuatu yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan
seperti bangunan lama, hasil bongkaran bangunan lama,
pepohonan, semak belukar, dan tanah humus.

2. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pengupasan terhadap


tanah humus setebal minimal 30 cm sebelum dilakukan pekerjaan
konstruksi.

3. Yang dimaksud dengan Muka Tanah Dasar pada Gambar Bestek


adalah muka tanah yang telah bersih dari pepohonan, semak
belukar, dan lapisan tanah humus atau muka tanah timbun yang
telah dipadatkan kecuali diitentukan lain dalam Gambar Bestek.

4. Hasil bongkaran bangunan lama dan pengupasan tanah humus


tidak boleh dipakai sebagai material timbunan atau diolah
kembali untuk dipakai sebagai material bangunan.

1. Material yang dihasilkan dari bongkaran bangunan lama dan


pengupasan lapisan humus harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dan dibuang sejauh mungkin dari lokasi pekerjaan
atau ketempat yang tidak menggangu lingkungan hidup.

2. Hasil bongkaran bangunan lama dan pengelupasan lapisan


humus tidak boleh berada dilokasi pekerjaan lebih dari 3 (tiga)
hari.

Pasal 2 : Pembongkaran Konstruksi Bangunan Lama

1. Kontraktor Pelaksana harus membongkar Konstruksi Bangunan


Lama atau sisa bangunan lama sesuai dengan Gambar Bestek
atau Bill of Quantity seperti dinding , lantai, atap, plafond,
perkerasan lama dan pondasi yang ada didalam lokasi
pekerjaan.

2. Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran Kontraktor


Pelaksana harus membuat permohonan tertulis kepada Konsultan
Supervis dan diketahui Konsultan Supervisi serta Owner.

3. Dalam melakukan pembongkaran bangunan lama Kontraktor


Pelaksana harus menjamin untuk tidak merusak bangunan
disekitar lokasi pekerjaan dan bangunan-bangunan yang oleh
Owner tidak diijinkan untuk dibongkar.

Page 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

4. Kerusakan-kerusakan bangunan lama dan bangunan disekitar


lokasi pekerjaan akibat aktifitas pembongkaran bangunan oleh
Kontraktor Pelaksana menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana apabila ada tuntutan ganti rugi oleh pemilik
bangunan.

5. Hasil Bongkaran bangunan lama adalah milik Owner atau pemilik


bangunan. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh
terhadap keamanan, kehilangan dan Pemanfaatan hasil
bongkaran bangunan lama oleh pihak-pihak ketiga tanpa seizin
Owner atau pemilik bangunan.

6. Hasil bongkaran bangunan lama tidak boleh dimanfaatkan


kembali oleh Kontraktor Pelaksana untuk material bangunan
didalam lokasi maupun diluar lokasi proyek tanpa seizin Konsultan
Supervisi dan Owner.

Pasal 3 : Penentuan Letak Bangunan ( Setting Out )

1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan Setting Out atau


pengukuran kembali akan kebenaran posisi bangunan yang akan
dibangun seperti yang telah ada dalam Lay Out bangunan pada
Gambar Bestek.

2. Pekerjaan Setting Out yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana


harus diketahui dan didampingi oleh Konsultan Supervisi,
Konsultan Perencana, Owner dan Pemilik Bangunan.

3. Pekerjaan Setting Out tidak boleh dilakukan secara manual tetapi


harus menggunakan alat ukur seperti Theodolit dan Waterpas.

4. Hasil pekerjaan Setting Out harus menghasilkan satu ketetapan


bersama yang pasti akan elevasi tanah, elevasi bangunan, posisi
penempatan bangunan dan batas-batas lahan kerja. Ketetapan
akan elevasi dan posisi bangunan harus direalisasikan dilapangan
dengan memasang patok-patok sementara dari kayu ukuran 5/7
cm yang ditanam minimal 30 cm dalam tanah dan ujungnya
ditandai dengan cat minyak.

5. Hasil pekerjaan Setting Out tidak boleh berbeda dengan Lay Out
bangunan yang ada dalam Gambar Bestek kecuali dengan
alasan-alasan kondisi lahan existing yang berubah dan alasan-
alasan teknis yang disetujui oleh Konsultan Perencana atau
Konsultan Supervisi.

6. Perubahan-perubahan posisi bangunan karena alasan


keterbatasan lahan atau berubahanya kondisi existing lahan
harus disetujui oleh Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi dan
Owner.

Page 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

7. Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar hasil pekerjaan


Setting Out dan disetujui oleh Konsultan Perencana, Konsultan
Supervisi dan Owner.

Pasal 4 : Pagar Pelindungan Lokasi Pekerjaan

1. Kontraktor Pelaksana harus melindungi lokasi pekerjaan selama


berlangsungnya pekerjaan konstruksi dari ganguan luar.

2. Bentuk perlindungan tersebut dapat berupa Pagar Seng BJLS 0,20


mm dengan rangka kayu setinggi 2 meter dari muka tanah dan
dicat dengan rapi.

3. Pagar Pelindung lokasi pekerjaan harus segera dibuat setelah


hasil pekerjaan Setting Out disetujui oleh Konsultan Supervisi,
Konsultan Perencana dan Owner.

Page 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

BAB V
PEKERJAAN TANAH

Pasal 1 : Tanah Timbun

1. Sebelum dilakukan pekerjaan timbunan tanah atau perbaikan


tanah Kontraktor Pelaksana harus memastikan pekerjaan galian
tanah pondasi telah selesai 100% dan disetujui oleh Konsultan
Supervisi.

2. Material timbunan adalah tanah gunung yang gembur tidak


berbungkah-bungkah, bukan tanah liat, bukan tanah sawah,
bukan hasil bongkaran bangunan lama, bukan pasir laut, bukan
pasir urug dan bukan pasir beton.

3. Material timbunan adalah tanah yang mudah dipadatkan.

4. Material Timbunan harus melalui proses pemeriksaan di


Laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Owner.

5. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Request Material


timbunan tanah kepada Konsultan Supervisi sebelum material
tersebut didatangkan ke lokasi pekerjaan.

6. Material timbunan tanah harus dipadatkan lapisan demi lapisan


dengan Alat Stamper. Tebal minimal tiap lapisan adalah 30 cm.

7. Kepadatan timbunan pada lapisan terbawah harus mencapai


95% dari standar proctor laboratorium pada kadar air optimum
dengan pemeriksaan kepadatan standar.

8. Hasil pemadatan tanah harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

9. Tidak dibenarkan mengerjakan pekerjaan lain diatas permukaan


tanah timbunan sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan
tanah selesai 100% serta disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Page 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT 2022

BAB VII
ATURAN KHUSUS

Pasal 1 : Semua hal yang tidak ditentukan dalam spesifikasi ini akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana bersama Konsultan
Supervisdalam masa pelaksanaan konstruksi dengan persetujuan
Owner dan menjadi suatu ketentuan yang mengikat serta harus
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Hal-hal yang ditentukan
kemudian tersebut harus didasarkan pada Kontrak Kerja.

Pasal 2 : Jika ada item-item pekerjaan dimana tidak ada penjelasan dalam
Gambar Bestek, Bill of Quantity dan Spesifikasi Teknis maka
penjelasan teknis terhadap item pekerjaan tersebut adalah
berdasarkan keputusan Konsultan Supervis dengan persetujuan
Konsultan Perencana dan Owner.

Pasal 3 : Maksud dan tujuan setiap aturan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah
menurut penjelasan Konsultan Supervisdengan persetujuan Konsultan
Perencana dan Owner.

Banda Aceh, April023


Suka Makmue, 24 Mei 2023
Dibuat Oleh : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Kuasa Pengguna Anggaran
Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Koperasi dan UKM Kabupaten Nagan Raya,
Terpadu Satu Pintu Aceh
DTO

JUFRI, S.Ag, M.Si


Pembina
NIP. 19720202 200604 1 005

( Mustafa, S.T., M.Si )


NIP. 197204082002121004

Page 23

Anda mungkin juga menyukai