Anda di halaman 1dari 4

Kode Etik Arsitek dan Hukum Profesi Arsitek

1. Pendahuluan dan ketelitian maka keberadaan profesi


arsitek demikian urgen. Seorang arsitek
Secara umum etika memiliki arti
bertanggung jawab terhadap bangunan dan
yaitu tata perilaku hubungan antara manusia
keselamatan penggunaan atas bangunan
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban di
tersebut. Pertanggungjawaban seorang
dalam kehidupan, baik di dalam sebuah
arsitek tidak hanya sebatas perdata berupa
rumah tangga, dalam lingkungan
penggantian kerugian sebesar 10% dari
perumahan, dalam lingkungan kerja maupun
objek bangunan atau setara dengan
dalam lingkungan bernegara. Etika yang
honorarium yang diterima melainkan juga
menjadi fokus dalam telaah ini adalah etika
turut bertanggungjawab secara pidana
yang berkaitan dengan profesi seorang
apabila terbukti melakukan kelalaian
arsitek. Lingkup pengaturan ini berupa
sehingga menyebabkan kesalahan konstruksi
hubungan antara arsitek dengan owner,
bangunan.
arsitek dengan sesama arsitek, arsitek
dengan profesi lain yang memiliki 2. Pembahasan
keterkaitan pekerjaan.
Dalam menjalankan tugas profesinya
Indonesia sebagai negara yang terdiri arsitek dibatasi dengan etika profesi. Namun
dari ribuan pulau, ratusan bahasa, suku hanya arsitek yang menjadi anggota Ikatan
bangsa dan budaya memiliki budaya Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat
arsitektur yang beranekaragam. Berbicara dengan aturan kode etik yang tercurah dalam
tentang arsitektur tidak hanya sekedar Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku
berbicara mengenai suatu konsep atau Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia
design rancangan atas suatu bangunan. (IAI), juga negara mulai memasuki pada
wilayah ini sejak diberlakukannya Undang-
Arsitektur brbicara pula mengenai
undang Jasa Konstruksi (UUJK) No. 18
kekuatan dan kekokohan bangunan, estetika,
tahun 1999 dan Undang-undang Bangunan
daya tampung, jenis serta material bangunan
Gedung (UUBG) no. 28 tahun 2008, serta
yang hendak dipergunakan. Oleh karena
beberapa peraturan pemerintah dan petujuk
perihal arsitek ini memerlukan kecermatan
operasionalisasi kedua Undang-undang - Mendesain bangunan tanpa meneliti bahwa
tersebut, saat ini turut mengatur kode etik lokasi perencanaan merupakan kawasan
secara tidak langsung. Serta harapannya yang mempunyai nilai sejarah dan budaya
kedepan bahwa Undang-Undang Arsitek tinggi yang harusnya dilestarikan.
dapat mengimbangi pada sisi lain.
- Bersikap masa bodoh atau membiarkan
A. Kode Etik Profesi Arsitek. bahwa ada suatu kegiatan
renovasi/pembangunan pada suatu bangunan
Dalam menjalankan tugas profesinya
yang mempunyai nilai sejarah dan budaya
arsitek dibatasi dengan etika profesi. Namun
tinggi yang seharusnya dilestarikan
hanya arsitek yang menjadi anggota Ikatan
Arsitek Indonesia (IAI) saja yang terikat Menggunakan SDM yang tidak
dengan aturan kode etik yang tercurah dalam sesuai dengan keahliannya dan tingkat
Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku kemampuan dan pengalamannya bidang
Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia arsitektur dalam menangani perancangan
(IAI). bangunan.

Ada 5(lima) kewajiban yang harus - Memberikan pelayanan teknis keahlian


dipenuhi oleh arsitek professional yang berbeda karena factor SARA, golongan
(kewajiban secara umum, kewajiban pada dan gender.
masyarakat, kewajiban pada profesi,
2. Penyimpangan/Pelanggaran terhadap
kewajiban pada pengguna jasa, kewajiban
kepentingan masyarakat.
pada teman sejawat). Tidak terpenuhinya
5(lima) kewajiban tersebut oleh arsitek - Melanggar hukum dengan mengabai-kan
dianggap suatu penyimpangan atau undang-undang/ peraturan yang terkait
pelanggaran kode etik. dengan proyek pembangunan.

1. Penyimpangan/Pelanggaran terhadap - Menjanjung dan mempromosikan dirinya


kepentingan Umum. untuk mendapatkan pekerjaan baik secara
lesan atau lewat media.
- Seorang arsitek tidak semaksimal mungkin
untuk menampilkan kepakaran dan - Menyebut suatu produk bahan dalam
kecakapannya secara maksimal dalam pekerjaan proyeknya dengan mendapat
menangani pekerjaan. imbalan.
- Melakukan penipuan / kebohongan terkait penggunaan jasa untuk memperoleh
dengan tugas profesi arsitek. penunjukan.

- Menyuap kepada pihak tertentu untuk - Menyarankan kepada pengguna jasa untuk
mendapatkan pekerjaan. melakukan pelanggaran hukum atau kode
etik dan kaidah tata laku profesi untuk
3. Penyimpangan/Pelanggaran terhadap
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Pengguna Jasa.
4. Penyimpangan/Pelanggaran terhadap
- Melaksanakan pekerjaan bidang arsitektur
Profesi.
tanpa memiliki Sertikat Keahlian Arsitek.
- Menandatangani suatu pekerjaan sebagai
- Menerima pekerjaan bidang arsitektur
arsitek yang bukan dari hasil desainnya.
diluar jangkauan kemampuannya.
- Membuat pernyataan yang keliru /
- Mengajukan imbalan jasa yang tidak sesuai
menyesatkan/palsu atas fakta materiil,
standard /hubungan kerja /standar IAI
kualifikasi keprofesian, pengalaman kerja
bidang arsitektur.
atau penampilan karya kerjanya serta
- Tidak melasanakan tugas pekerjaan sesuai mampu menyampaikan secara cermat
dengan kontrak yang berisi tentang lingkup lingkup dan tanggung jawab yang terkait
penugasan, produk yang diminta, imbalan dengan pekerjaan yang diakui sebagai
jasa yg disepakati, tugas dan tanggung karyanya.
jawab yang diembannya, hak dan kewajiban
- Bermitra dengan orang yang tidak terdaftar
yang harus dipenuhi.
dalam asosianya.
-Mengubah / mengganti lingkup / program /
5. Penyimpangan / Pelanggaran terhadap
target penugasan tanpa seijin pemberi tugas
teman sejawat.
- Membuka rahasia dan menginformasikan
- Tidak memberitahukan pada arsitek yang
pada pihak lain tanpa persetjuan pemberi
terdahulu apabila meneruskan/mengganti
tugas.
pekerjaannya
- Menawarkan atau mengarahkan suatu
- Meniru/mengambil alih karya arsitek lain
pemberian kepada calon pengguna jasa atau
tanpa seijin arsitek yang bersangkutan.
- Mengambil alih pekerjaan arsitek lain Sebagai arsitek hendaknya harus
sebelum ada pemutusan hubungan kerja mengikuti kode etik yang sudah di tetapkan.
dengan pihak pengguna jasa. Apabila seorang arsitek melanggar peraturan
yang ada maka arsitek tersebut akan terkena
- Mengubah usulan imbalan jasanya demi
sanksi yang sudah ditetapkan.
mendapatkan keuntungan kompetitif dari
arsitek lain. Arsitek hendaknya tidak akan
melecehkan karya arsitek lain dengan
- Mengikuti sayembara yang tidak
tujuan untukmenguntungkan pihak tertentu
direkomendasikan IAI.
dengan cara tidak adil, dalam forum terbuka
B. Sangsi Pelanggaran Kode Etik Profesi atau media massa.

Pada dasarnya penyimpangan dari Arsitek, bila ditunjuk untuk


apa yang tetera dalam Kode Etik dan Kaidah memberikan opini mengenai pekerjaan
dan Tata Laku Profesi IAI tidak ada sangsi arsitek lain,akan memberitahu arsitek yang
hukumnya, yang ada adalah sangsi bersangkutan, kecuali bila hal tersebut jelas
organisasi yaitu berupa teguran lesan, ataukemungkinan akan mempengaruhi
teguran tertulis, penonaktifan sebagai hasil tindakan litigasi atau tindakan
anggota dan yang paling berat adalah litigasi yang sedang berjalan.
dikeluarkan sebagai anggota IAI.
4. Daftar Pustaka
Sangsi yang diberikan oleh
http://andrii20.blogspot.co.id/2015/04/kode-
organisasi (IAI) ini akan berdampak pada
etik-profesi.html
profesi dan psikologis bagi anggota yang
kena sangsi, bahkan kemungkinan tidak https://realistmuhammad.wordpress.com/20
mendapatkan pekerjaan sebagai profesi 13/06/12/tugas-etika-profesi/
arsitek. Namun apabila pelanggaran ini
https://docplayer.info/61164854-Etika-profesi-
menyangkut hukum terkait dengan
arsitek.html
pelanggaran undang-undang, peraturan
pemerintaha dan lain sebagainya maka
penyelesaiannya lewat pengadilan.

3. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai