Anda di halaman 1dari 29

Kamus Arsitektur Profesional

BAB VI
IKATAN ARSITEKTUR INDONESIA (IAI)
SURAT KEPUTUSAN MAJELIS ARSITEK IAI
Nomor : 01/MJS-IAI/SK/IX/1992
Tentang

KAIDAH TATALAKU KEPROFESIAN


IKATAN ARSITEK INDONESIA

MUKADIMAH

Kaidah Tatalaku Keprofesian IAI adalah bagian yang tidak terpisahkan dan
merupakan penjabaran dari Kode Etik Arsitek IAI.

Amggota IAI diwajibkan menghayati dan mentaati


kaidah-kaidah dalam Tatalaku ini.
Penyimpangan dari kaidah-kaidah ini akan
mengakibatkan yang bersangkutan mendapat sangsi
organisasi.

Pasal 1

Dasar :

Dalam menunaikan tugas profesional yang dipercayakan kepadanya, seorang


arsitek bertanggung kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu
pengetahuan, masyarakat dan umat manusia serta bangsa dan negara, sebagai
pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Pasal 1. Kode Etik Arsitek IAI)

 Tata Laku 1.1 :


Arsitek melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab kepada
diri sendiri dan mitra kerja, mengenai penguasaan ilmu dan
kecakapan, terutama sikap profesionalnya, moral maupun spiritual.

268
Kamus Arsitektur Profesional

 Tata Laku 1.2 :


Arsitek juga bertanggung jawab terhadap kemajuan Profesi dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
 Tata Laku 1.3 :
Arsitek berorientasi kepada manusia dan berperan serta dalam
pembangunan masyarakat.
 Tata Laku 1.4 :
Arsitek mendahulukan kepentingan negara dan bangsa.
 Tata Laku 1.5 :
Arsitek melakukan tugas profesinya sebagai pengabdian kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

Pasal 2

Dasar :

Dalam menunaikan tugas, seorang arsitek membaktikan seluruh kemampuan,


ketrampilan, pengetahuan dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses
pembangunan demi kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, dengan tetap
menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap. (Pasal 2. Kode Etik
Arsitek IAI)

 Tata Laku 2.1 :


Arsitek mrnyajikan hasil kerjanya sesuai dengan "Standard Minimum
Penyajian" (Minimum Standard of Performance) yang ditentukan
oleh IAI.
 Tata Laku 2.2 :
Bertekad untuk menghasilkan karya yang terbaik yang mampu ia
berikan.
 Tata Laku 2.3 :
Arsitek mempertanggung jawabkan kewajaran karyanya terhadap
penghuni, masyarakat dan lingkungannya.
 Tata Laku 2.4 :
Arsitek senantiasa meningkatkan ilmu, ketrampilan dan profesinya.

269
Kamus Arsitektur Profesional

Pasal 3

Dasar :

Seorang arsitek harus menempatkan diri, menata pikiran dan hasil karyanya,
bukan sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam
mencapai tujuan kemanusiaan dengan berupaya hemat sumber daya serta
menghindar dampak negatif. (Pasal 3. Kode Etik Arsitek IAI)

 Tata Laku 3.1 :


Arsitek memandang tugasnya sebagai kewajiban untuk berbakti bagi
kepentingan umum.
 Tata Laku 3.2 :
o Arsitek berkewajiban menolak suatu penugasan dan
memberi penjelasan kepada pemberi tugas, apabila
diperkirakan akan ada pertentangan kepentingan yang
merugikan pemberi tugas, masyarakat dan lingkungan.
o Arsitek dapat mengadakan kerjasama dalam bentuk
asosiasi (partnership) dengan bidang usaha lain selama di
dalamnya tidak terdapat pertentangan kepentingan.
 Tata Laku 3.3 :
Arsitek mengusahakan penggunaan sumber daya secara optimal
dengan cara penghematan sumber daya alam, meningkatkan sumber
daya manusia dan keanekaan hayati serta mempertahankan
kelestarian lingkungan.

Pasal 4

Dasar :

Atas dasar kepercayaan atas keutuhan integritas, keahlian, kujujuran, kearifan


dan rasa sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang arsitek
mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban dari pada hak dan kepentingan
diri sendiri. (Pasal 4. Kode Etik Arsitek IAI)

270
Kamus Arsitektur Profesional

 Tata Laku 4.1 :


Arsitek hanya menerima imbalan jasa berupa gaji dalam hubungan
kerja sebagai pegawai, honorarium sesuai peraturan imbalan jasa
yang berlaku.
 Tata Laku 4.2 :
o Arsitek mendapatkan tugas dengan cara yang sehat dengan
tidak merendahkan imbalan jasa sesuai peraturan yang
berlaku dan tidak mencoba mengambil alih pekerjaan
sesama arsitek tanpa persetujuan.
o Arsitek dapat melanjutkan pekerjaan sesama arsitek
setelah ada penyelesaian hubungan kerja antara pemberi
tugas dengan arsitek yang bersangkutan.
 Tata Laku 4.3 :
Arsitek hanya mengikuti sayembara Arsitektur yang sesuai dengan
peraturan sayembara IAI.
 Tata Laku 4.4 :
Arsitek memperkenalkan diri lewat karya-karyanya, penulisan ilmiah,
kartu nama, kop surat, brosur, company profile dan papan nama.
 Tata Laku 4.5 :
Arsitek menyampaikan pengaduan pelanggaran Kode Etik IAI hanya
kepada Majelis Arsitek IAI dan tidak merugikan nama baik sesama
rekan arsitek.
 Tata Laku 4.6 :
Arsitek berkewajiban selain membina sesama rekan dan memberikan
peluang pada arsitek muda untuk mengembangkan profesinya.
 Tata Laku 4.7 :
Arsitek wajib bertindak adil, jujur dan obyektif terhadap para pelaku
pembangunan.

Pasal 5

Dasar :

Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat

271
Kamus Arsitektur Profesional

pemakai, sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung. (Pasal
5. Kode Etik Arsitek IAI)

 Tata Laku 5.1 :


Arsitek tidak selalu bertindak demi kepentingan Pemberi Tugas.
 Tata Laku 5.2 :
Arsitek dalam bertindak demi kepentingan Pemberi Tugas, harus
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan
masyarakat pemakai atau konsumen terakhir.
 Tata Laku 5.3 :
Arsitek harus memberitahukan pemberi tugas tentang kemungkinan
adanya perbedaan kepentingan antara pemberi tugas dan masyarakat
pemakai.

Pasal 6

Dasar :

Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya


melalui karyanya dan tidak semata-mata menggunakan pendekatan teknis. (Pasal
6. Kode Etik Arsitek IAI)

 Tata Laku 6.1 :


Arsitek sebagai perekayasa dan budayawan perlu mengenal dan
mengerti nilai-nilai budaya masyarakat setempat dan menyerap
unsur-unsur peradapan dunia masa kini yang sesuai dalam
mengantisipasi masa depan yang akan datang di dalam berkarya.
 Tata Laku 6.2 :
Arsitek berkewajiban berperan aktif dalam pelestarian bangunan dan
atau kawasan bersejarah/bernilai Arsitektur yang tinggi.
 Tata Laku 6.3 :
Arsitek berkewajiban meneliti secara cermat sebelum melakukan
rencana peremajaan, pembongkaran bangunan/kawasan yang dinilai
memiliki potensi yang perlu dilestarikan, baik sebagian maupun
seluruhnya.

272
Kamus Arsitektur Profesional

 Tata Laku 6.4 :


Arsitek berkewajiban memberikan saran-sarannya melalui IAI
Cabang apabila mengetahui ada rencana perombakan, peremajaan,
pembongkaran bangunan atau kawasan yang perlu dilestarikan di
daerahnya.
 Tata Laku 6.5 :
Arsitek dalam menyerap unsur-unsur peradapan dunia masa kini
secara kreatif dan inovatif, berkewajiban menjauhkan diri dari
tindakan penjiplakan (plagiat) dan menyatakan karya orang lain
sebagai karyanya.

Pasal 7

Dasar :

Pada tahap manapun dalam proses pembangunan, arsitek harus menunaikan


tugasnya secara bijak dan konsisten. (Pasal 7. Kode Etik Arsitek IAI)

 Tata Laku 7.1 :


Arsitek dalam setiap tahap pelaksanaan tugas perencanaan dan
perancangan selalu taat azas dan berkesinambungan sehingga
konsekuensi disiplin Arsitektur tergambar dengan jelas.
 Tata Laku 7.2 :
Arsitek berkewajiban menyadari dan memahami bahwa hasil
karyanya mempunyai pengaruh besar terhadap kesejahteraan
kehidupan orang lain dan atau masyarakat sekitarnya.
 Tata Laku 7.3 :
Arsitek wajib bertanggung jawab, tanggung bayar dan tanggung
gugat terhadap kekeliruan yang dibuatnya.
 Tata Laku 7.4 :
o Arsitek menyadari bahwa disiplin Arsitektur selalu dalam
proses belajar mengajar sehingga arsitek perlu melakukan
komunikasi, baik antara sesama arsitek maupun kepada
Majelis Arsitek IAI, Pengurus IAI di Pusat dan di Cabang.

273
Kamus Arsitektur Profesional

o Arsitek secara bijak dan berdasar pada semangat


kesejawatan, wajib melaksanakan saling kontrol dengan
cara silih asih, asuh, asah dan hanya menyampaikan hal-
hal yang dianggap melanggar Kode Etik kepada Majelis
Arsitek IAI.

Ditetapkan di : Kaliurang, Yogyakarta


Tanggal : 27 September 1992
Ketua : Ir. Achmad Noe'man, IAI
Wakil Ketua : Prof. Dr. Ir. Parmono Atmadi, IAI
Sekretaris : Ir. Adhi Moersid, IAI
Anggota : Prof. Suwondo Bismo Sutedjo,
Dipl.Ing, IAI
Ir. Kemas Madani Idroes, IAI
Ir. Zaenudin Kartadiwiria, M.Arch, IAI
Ir. Robi Sularto Sastrowardoyo, IAI
Dipl.Ing. Han Awal, IAI

MAJELIS ARSITEK INDONESIA

ttd ttd

Ir. Achmad Noe'man, IAI Ir. Adhi Moersid, IAI

Ketua Sekretaris

274
Kamus Arsitektur Profesional

SURAT KEPUTUSAN MAJELIS ARSITEK IAI


Nomor : 03/MJS-IAI/SK/VIII/1991
Tentang
KODE ETIK ARSITEK
MUKADIMAH

Menyadari profesinya yang luhur, arsitek membaktikan diri dalam bidang


Perencanaan, Perancangan dan Pengelolaan Lingkungan Binaan dengan seluruh
pengetahuan ketrampilan dan rasa tanggung jawab yang dimilikinya.

Profesi yang berada di garda depan kebudayaan manusia ini mendorong arsitek
untuk bersama-sama dengan profesi lainnya, menjaga dan memelihara kemajuan
perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan agar intinya tetap berada pada jalur
yang positif.

Dengan mengaku diri profesional atas kehendaknya sendiri, arsitek menyadari


keharusan untuk tunduk kepada seperangkat kewajiban-kewajiban etis, sebagai
landasan yang mengikat serta sekaligus pedoman pola berpikir, bersikap dan
berperilaku dalam menjalankan tugas-tugas keprofesiannya.

Demikianlah Ikatan Arsitek Indonesia dengan penuh kesadaran dan tanggung


jawab merumuskan Kode Etik Arsitek sebagai berikut :

Pasal 1

Dalam menunaikan tugas profesional yang


dipercayakan kepadanya, seorang arsitek bertanggung
kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu
pengetahuan, masyarakat dan umat manusia serta
bangsa dan negara, sebagai pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

275
Kamus Arsitektur Profesional

Pasal 2

Dalam menunaikan tugas, seorang arsitek membaktikan seluruh kemampuan,


ketrampilan, pengetahuan dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses
pembangunan demi kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, dengan tetap
menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap.

Pasal 3

Seorang arsitek harus menempatkan diri, menata pikiran dan hasil karyanya,
bukan sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam
mencapai tujuan kemanusiaan dengan berupaya hemat sumber daya serta
menghindar dampak negatif.

Pasal 4

Atas dasar kepercayaan atas keutuhan integritas, keahlian, kujujuran, kearifan


dan rasa sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang arsitek
mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban dari pada hak dan kepentingan
diri sendiri.

Pasal 5

Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat
pemakai, sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung.

Pasal 6

Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya


melalui karyanya dan tidak semata-mata menggunakan pendekatan teknis.

Pasal 7

Pada tahap manapun dalam proses pembangunan, arsitek harus menunaikan


tugasnya secara bijak dan konsisten.

276
Kamus Arsitektur Profesional

Ditetapkan di : JAKARTA
Tanggal : 28 Agustus 1991
Ketua : Ir. Achmad Noe'man, IAI
Wakil Ketua : Dipl.Ing. Han Awal, IAI
Sekretaris : Ir. Adhi Moersid, IAI
Anggota : Prof. Dr. Ir. Parmono Atmadi, IAI
Prof. Suwondo Bismo Sutedjo,
Dipl.Ing, IAI
Dr. Ir. Mohammad Danisworo, IAI
Ir. Kemas Madani Idroes, IAI
Ir. Zaenudin Kartadiwiria, M.Arch,
IAI
Ir. Robi Sularto Sastrowardoyo, IAI
Ir. Suhartono Susilo, IAI

MAJELIS ARSITEK INDONESIA

ttd ttd

Ir. Achmad Noe'man, IAI Ir. Adhi Moersid, IAI

Ketua Sekretaris
Memilih Arsitek yang Tepat untuk Anda

Bagaimana mendapatkan informasi tentang arsitek dan menentukan mana yang


tepat bagi proyek yang hendak dijalankan.

Mencari Arsitek

Sehubungan dengan kebijakan kerahasiaan data anggota, IAI tidak dapat


memberikan member-list-nya.

277
Kamus Arsitektur Profesional

Jika Anda berniat mencari Arsitek untuk proyek Anda, maka Anda bisa
mengumumkan ketertarikan Anda disertai dengan kualifikasi tim arsitek yang
Anda cari di web forum kami.

Panduan Memilih Arsitek

Memilih Arsitek memang bukanlah pekerjaan yang mudah, karena kualitas


keprofesian para arsitek hanya bisa ditampilkan dari pengalaman dan pencapaian
yang pernah diperolehnya. Untuk itu, masyarakat didorong untuk lebih bijaksana
dalam menentukan arsitek mana yang tepat untuk menjalankan proyek yang
hendak direalisasikan.

Pengenalan

Dalam proses awal, maka ada beberapa panduan ringkas yang bisa Anda
jalankan sebagai tahap pengenalan akan tingkat kemampuan dan kualitas calon
arsitek Anda:

1. Arsitek Profesional IAI dilengkapi dengan Sertifikat Ke-Ahlian


(SKA) yang diberikan dan diperpanjang dengan syarat-syarat yang
ketat. SKA yang dikeluarkan oleh IAI tidak bisa dibeli
sembarangan hanya karena uang, karena pada setiap pengajuannya
setiap arsitek wajib memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai
dengan standar kompetensi Internasional (untuk SKA Utama) dan
Nasional (untuk SKA Madya dan Pratama). Setiap arsitek yang
memiliki SKA IAI, sangat terikat dengan kode etik keprofesian
organisasi IAI. Anda bisa meminta kepada calon arsitek anda
untuk menunjukkan bukti SKA yang mereka miliki.
2. Anda dapat meminta contoh-contoh proyek yang pernah mereka
tangani, dengan mengharapkan penjelasan yang lebih rinci tentang
proyek-proyek itu secara mendetail untuk membuktikan keterlibatan
mereka dan kesuksesan proyek tersebut.
3. Anda dapat melakukan sayembara untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, karena sayembara itu sendiri memiliki persyaratan dan
peraturan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Perihal
sayembara yang dapat diakui oleh IAI, wajib mengikuti Peraturan
Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur IAI.

278
Kamus Arsitektur Profesional

Pemilihan

Dalam proses memilih dan menyaring dari beberapa daftar calon arsitek, Anda
dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan dasar yang bisa memberikan Anda
kepastian tentang komitmen sang calon arsitek dalam melihat prioritas proyek
Anda dalam agenda kerjanya.

1. Apa yang paling penting untuk dibahas dan dipertimbangkan dalam


proyek Anda menurut sang Arsitek?
2. Apa tantangan dari proyek ini?
3. Bagaimana sang Arsitek akan mengumpulkan informasi mengenai
proyek ini?
4. Siapakah dalam firma/biro mereka yang akan menjadi penghubung
Anda? Apakah orang yang sama dengan yang mendesain? Siapakah
yang akan mendesain?
5. Seberapa tertariknya sang Arsitek dalam proyek ini?
6. Seberapa sibuknya sang Arsitek saat ini?
7. Apa yang membedakan sang Arsitek ini dengan yang lain?
8. Bagaimana sang Arsitek menetapkan standar biaya jasanya?
9. Apa saja langkah-langkah proses desain yang akan diambil?
10. Bagaimana sang Arsitek akan menjalankan proses tersebut?
11. Apa saja yang diharapkan oleh sang Arsitek untuk disediakan oleh
Anda?
12. Apa filosofi desain sang Arsitek tersebut?
13. Apakah pengalaman sang Arsitek dalam merencanakan Anggaran
Biaya?
14. Apa saja yang akan disediakan oleh sang Arsitek dalam menjelaskan
proyek Anda? Maket? Gambar? Atau animasi 3D?
15. Jika batas pekerjaan sang Arsitek berubah, apakah akan ada biaya
tambahan? Bagaimana menghitungnya?
16. Apakah pelayanan yang akan diberikan oleh sang Arsitek ketika
proyek berjalan?
17. Seberapa besarnyakah tantangan yang akan datang ketika proyek
berjalan? Apakah sang Arsitek dapat memprediksikan hambatan-
hambatan yang akan terjadi?
18. Apakah sang Arsitek dapat memberikan daftar klien-klien lampau
yang dapat dihubungi?

279
Kamus Arsitektur Profesional

Penentuan

Dalam menentukan arsitek yang tepat bagi proyek Anda, maka Anda harus
mempertimbangkan bahwa nilai biaya jasa yang paling murah bukanlah
segalanya. Pekerjaan keprofesian arsitek adalah mengenai pemberian pelayanan
yang paling maksimal sesuai dengan standar minimal keprofesian yang harus
diberikan oleh sang Arsitek dalam proyek Anda.

Batas-batas pekerjaan arsitektur harus dibahas secara jelas pada awal perjanjian
kerja sama agar terhindar kesalahpahaman profesi dan/atau kekeliruan
spesifikasi pekerjaan.

Para pengguna jasa dan arsitek yang digunakannya harus dapat saling memahami
lebih dulu tentang rencana dan rancangan yang dikehendaki oleh kedua pihak,
agar pada pelaksanaannya dapat terhindar biaya berlebihan karena kesalahan
konstruksi atau misinterpretasi desain. Oleh karena itu, para pengguna jasa harus
dapat menemukan calon Arsitek yang dapat berkomunikasi dengannya secara
baik dan dapat memahami keinginannya.

280
Kamus Arsitektur Profesional

Alasan Menggunakan Jasa Arsitek

Apa yang dilakukan oleh seorang arsitek untuk proyek Anda?

1. Arsitek dilatih untuk menerima penjelasan dari Anda dan dapat


melihat konsep besarnya - mereka menyadari kebutuhan-kebutuhan
penting Anda untuk mendesain bangunan yang fleksibel dan dapat
beradaptasi dengan perubahan-perubahan kebutuhan bisnis Anda.
2. Arsitek dapat menghemat uang Anda dengan memaksimalkan
investasi Anda. Sebuah bangunan yang terdesain dengan baik dapat
mengurangi biaya Anda saat ini dan meningkatkan nilainya untuk
jangka panjang.
3. Arsitek dapat menghemat waktu Anda - dengan mengatur dan
mengoordinasikan elemen-elemen penting dalam proyek, sehingga
memberikan Anda waktu untuk berkonsentrasi kepada aktifitas
organisasi Anda.
4. Arsitek dapat membantu bisnis Anda. Mereka menciptakan
lingkungan binaan secara keseluruhan - interior dan eksterior - yang
nyaman dan fungsional untuk para pengguna dan penghuni
lingkungan tersebut.

Penjelasan proyek

Kunci kesuksesan utama dari proyek Anda sangat bergantung kepada kualitas
penjelasan Anda, yang mana adalah kemampuan Anda untuk menjelaskan secara
rinci kepada arsitek Anda mengenai kebutuhan-kebutuhan dan fungsi-fungsi dari
bangunan Anda, dan rencana pengoperasian dan cara mengaturnya. Arsitek Anda
terlatih untuk membantu Anda menyiapkan penjelasan akhir. Yang termasuk hal-
hal penting yang dibutuhkan oleh arsitek Anda untuk diketahui adalah:

281
Kamus Arsitektur Profesional

1. Tujuan Anda:
Apakah Anda menginginkan pencitraan yang baru (new image),
memperluas ruangan atau mengadopsi teknologi baru? Apakah Anda
merespon kebutuhan dari kebutuhan perubahaan struktur organisasi?
2. Gaya desain Anda:
Apakah Anda mempertahankan gaya desain dengan bangunan yang
ada? Apakah Anda menginginkan desain yang terbaru atau canggih?
Apakah Anda memperhatikan aspek desain yang langgeng atau
ekologis?
3. Alasan Anda mengajukan proyek ini:
Aktifitas apa saja yang ditujukan dalam proyek ini?
4. Otoritas Anda:
Siapa yang akan mengambil keputusan? Tentang desain? Tentang
biaya? Tentang tanggung jawab harian ketika proyek sedang
berjalan?
5. Harapan keseluruhan Anda:
Apa yang Anda harap akan dicapai dalam proyek ini? Kepuasan
pribadi? Mengesankan klien atau kompetitor Anda? Keunggulan
bisnis Anda dalam sebuah komunitas? Memberikan suasana
menyenangkan dan efisiensi yang lebih baik bagi karyawan Anda?
Sebuah tempat yang lebih nyaman bagi Anda untuk Anda tempati?

Jika terlalu banyak ketidakpastian bagi arsitek Anda untuk menanggapi secara
positif, ia bisa saja mengajukan usulan untuk melakukan penelitian pendahuluan
atau studi banding sehingga Anda dapat menentukan kebutuhan-kebutuhan Anda
pada informasi dasar yang nyata. Anda dapat menunjuknya atau seorang arsitek
lain lagi untuk melakukan tugas studi ini bagi Anda dengan dasar perhitungan
biaya jasanya persatuan waktu.

MELAKUKAN HAL YANG BENAR SECARA PROFESIONAL

282
Kamus Arsitektur Profesional

Sebagian besar kasus yang dihadirkan dalam study etika engineering


adalah pandangan retrospeksi pada kecelakan, bencana, atau kecelakaan. Semua
kasus ini mempunyai kesamaan dalam hal telah terjadinya sesuatu yang buruk :
adanya kesalahan dalam desain, di mana insiyur ditekan untuk melakukan
keputusan yang buruk, atau adanya aktivitas illegal atau amoral yanbg ditutup-
tutupi.
Anggota IEEE ( The Institute of Electrical and Electronics
Engineers ) menyadari pentingnya dampak teknologi kami terhadap kualitas
hidup di seluruh dunia, dan dalam menerima kewajiban professional terhadap
profesi kami, anggota-anggotanya dan masyarakat yang kami layani dengan ini
kami berjanji untuk melakukan tindakan etis yang tertinggi dan professional dan
sepakat :
1. Menerima tanggung jawab untuk membuat keputusan engineering
yang konsisten dengan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
umum, dan segera mengumumkan factor-faktor yang dapat
membahayakan umum atau lingkungan
2. Sebisa mungkin menghindari konflik kepentingan nyata atau yang
disadari, dan memberitahukan konflik kepentingan itu kepada pihak-
pihak yang menerima dampaknya.
3. Jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau melakukan perkiraan
berdasarkan data yang tersedia
4. Menolak penyuapan dalam segala bentuk
5. Meningkatkan pemahaman teknologi, ketapatan aplikasinya, dan
konsekuensi potensialnya.
6. Mempertahankan dan meningkatkan kompetensi teknis kami dan
melaksanakan tugas teknologi untuk orang lain hanya bila
mempunyai kualifikasi yang kami peroleh melalui pelatihan atau
pengalaman, atau setelah membuka penuh batasan-batasan yang
berkaitan

283
Kamus Arsitektur Profesional

7. Mencari, menerima, dan memberikan kritik yang jujur tentang


pekerjaan teknis, mengakui dan memperbaiki kesalahan, dan
menghargai kontribusi orangh lain dengan sepantasnya.
8. Memperlakukan semua orang scara adil tanpa memperhatikan factor-
faktor seperti ras, agama, jenis kelamin, cacat, umur, atau asal
Negara.
9. Menghindari melukai orang lain, hak milik, reputasi, atau
pekerjaannya
10. Membantu kolega dan asisten dalam perkembangan professional
mereka dan mendukung mereka dalam mengikuti kode etik ini.

Aturan Dasar
Para insiyur dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya harus :
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan umum
2. Memberikan pelayananan hanya dalam bidang kompetensinya
3. Memberikan pernyataan public hanya dengan objektif dan terpercaya
4. Bertindak sebagai orang yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya
bagi masing-masing perusahaan
5. Menghindari tindakan penipuan
6. Memperlakukan diri sendiri secara terhormat, bertanggung jawab,
etis, dan taat hukum sehingga meningkatkan kehormatan, reputasi,
dan manfaat profesi.

Aturan Praktek
1. Insinyur harus mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan umum.
a. Jika penilaian insiyur diarahkan menuju situasi yang
membahayakan hidup atau hak milik orang lain, insiyur harus
perusahaan atau kliennya dan otoritas lain yang berwenang

284
Kamus Arsitektur Profesional

b. Insinyur hanya boleh menyetujui dokumen engineering yang


standarnya sesuai dengan standar yang berlaku
c. Insinyur tidak boleh mengutamakan fakta, data, atau informasi
tanpa persetujuan klien atau perusahaan, kecuali jika
diperintahkan atau diharuskan oleh hokum atau kode etik ini.
d. Insinyur tidak boleh mengijinkan pemakaian namanya atau
asosiasinya dalam kerja sama bisnis dengan orang atau
perusahaan lain yang diyakininya terlibat dalam penipuan, atau
perusahaan yang tidak jujur.
2. Insinyur hanya boleh memberikan pelayanan dalam bidang
kompetensi mereka
a. Insinyur harus melaksanakan tugas hanya jika ia mempunyai
kualifikasi yang didaptnya dari pendidikan atau pengalaman
dalam bidang engineering yang dikerjakannya itu.
b. Insinyur tidak diperbolehkan membubuhkan tanda tangannya
pada semua rencana atau dokumen yang berhubugan dengan
subjek yang tidak dikuasainya, atau pada semua rencana atau
dokumen yang tidak dipersiapkan dalam arahan dan
pengawasannya.
3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan public hanya dalam cara
yang objektif dan terpercaya
a. Insinyur harus objektif dan terpercaya dalam membuat lapran,
pernyataan, atau kesaksian professional
b. Insinyur boleh menyampaikan opini engineering kepada
khalayak ramai yang dinyatakan berdasarkan pengetahuan
tentang fakta dan kompetensinya dalam masalah itu
c. Insinyur tidak boleh mengeluarkan pernyataan, kritik, atau
pendapat tentang masalah engineering yang diinspirasi atau
diperintahkan oleh pihak yang berkepentingan.

285
Kamus Arsitektur Profesional

4. Insinyur harus bertindak sebagai orang yang dapat diandalkan atau


dipercaya oleh perusahaan atau kliennya.
a. Insinyur harus memberitahukan semua konflik kepentingan
yang diketahuinya, yang dapat mempengaruhi penilaian atau
kualitas pelayanannya
b. Insinyur tidak boleh menerima kompensasi, baik dalam bentuk
financial atau barang-barang lainnya, dari pihak lain untuk
memberikan jasanya dalam proyek yang sama, atau bagian dari
proyek yang sama, kecuali situasinya benar-benar terbuka dan
disetujui oleh semua pihak yang berkepentingan.
c. Insinyur tidak boleh meminta atau menerima berbagai
pemberian dalam bentuk financial atau lainnya, secara langsung
maupun tidak langsung dari orang luar yang berhubungan
dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Insinyur bertindak sebagai anggota, penasehat, atau karyawan
dari badan atau departemen pemerintah atau yang berstatus
pemerintah yang bergerak dalam pelayanan umum tidak boleh
yang berpartisipasi dalam keputusan yang berhubungan dengan
jasa yang dilakukan atau diberikan oleh mereka atau
organisasinya dalam praktek engineering swasta atau umum
e. Insinyur tidak boleh melaksanakan atau menerima kontrak dari
badan pemerintah di mana pemimpin atau pejabat organisasinya
menjadi anggota.
5. Insinyur harus menghindari tindakan penipuan
a. Insinyur tidak boleh memalsukan kualifikasinya atau
memungkinkan terjadinya kesalahan interpretasi terhadap
kualifikasi mereka atau asosiasinya. Insinyur tidak boleh salah
merepresentasikan atau melebih-lebihkan tanggung jawabnya
dalam atau untuk masalah tugas utama. Brosur atau presentasi

286
Kamus Arsitektur Profesional

lain yang ada dalam prkatek kerja tidak boleh salah dalam
merepresentasikan fakta yang berhubungan dengan perusahaan,
karyawan, rekan kerja, jointventure, atau pencapaian di masa
lalu.
b. Insinyur tidak boleh menawarkan, memberikan, meminta atau
menerima, baik secara langsung maupun tidak langsung, semua
kontribusi yang mungkin dimaksudkan untuk mempengaruhi
pemberian kontrak oleh otoritas public.

KEWAJIBAN PROFESIONAL
1. Insinyur harus mengikuti standar kejujuran dan integritas tertinggi
dalam seluruh relasinya
a. Insinyur harus mengakui kesalahannya dan tidak boleh
memutabalikkan fakta
b. Insinyur harus member nasehat kepada klien ketika yakin
bahwa suatu proyek tidak akan berhasil
c. Insinyur tidak boleh mencoba menarik seorang insinyur dari
perusahaan lain untuk tujuan menipu
2. Insinyur harus berusaha melayani kepentingan umum sepanjang
waktu
a. Insinyur harus mencari peluang untuk berpartisipasi dalam
hubungan dengan masyarakat sipil
b. Insinyur tidak boleh menyelesaikan, menandatangani, atau
menyegel rencana dan /atau spesifikasi yang tidak sesuai
dengan standar engineering yang berlaku
c. Insinyur harus mencoba mengembangkan pengetahuan dan
apresiasi public pada engineering dan pencapaian-
pencapaiannya
3. Insinyur harus menghindari semua tindakan yang menipu pubic

287
Kamus Arsitektur Profesional

a. Insinyur harus menghindari penggunaan pernyataan yang


bersifat mengandung kesalahan pengartian tentang sebuah fakta
atau ketidaksesuaian spesifikasi dengan fakta yang sebenarnya.
b. Konsisten dengan klausul sebelumnya, insinyur boleh saja
mengiklankan rekrutmen personel
c. Konsisten dengan klausul sebelumnya, insinyur boleh menulis
artikel untuk rencana atau media engineering, tetapi artikel itu
tidak boleh memuji sang insinyur penulis atas pekerjaan yang
dilakukan oleh orang lain.
4. Insinyur tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia menyangkut
hubungan bisnis atau proses engineering dari klien atau
perusahaannya, atau badan public tempatnya bekerja saat ini atau
sebelumnya tanpa persetujuan
a. Insinyur tidak boleh mempromosikan atau mengatur pekerjaan
baru atau praktek yang berhubungan dengan proyek khusus di
mana insinyur telah mendapat pengetahuan tertentu, tanpa
persetujuan semua pihak yang berkepentingan.
b. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan semua pihak yang
berkepentingan, berpartisipasi dalam atau mewakili kepentingan
yang berlawanan dalam hubungan dengan proyek.
5. Insinyur tidak boleh terpengaruh oleh konflik kepentingan dalam
melakukan kewajiban profesionalnya.
a. Insinyur tidak boleh menerima pemberian financial atau
pemberian lainnya, termasuk desain engineering bebas, dari
pemasok bahan atau peralatan untuk menyebutkan spesifikasi
produknya.
b. Insinyur tidak boleh mnerima komisi atau tambahan uang secara
langsung maupun tidak langsung

288
Kamus Arsitektur Profesional

6. Insinyur tidak boleh mencoba mendapat pekerjaan atau peningkatan


atau ketelibatan professional dengan mengkritik insinyur lain secara
tidak jujur, atau dengan cara lain yang tidak benar atau patut
dipertanyakan.
a. Insinyur tidak boleh meminta, mengajukan, atau menerima
komisi berdasarkan suatu kebetulan dalam keadaan di mana
penilaiannya mungkin mempermalukan orang lain.
b. Insinyur yang menjadi karyawan tetap hanya boleh menerima
pekerjaan engineering paruh waktu yang konsisten denga
kebijakan perusahaan dan sesuai dengan pertimbangan etika.
7. Insinyur tidak boleh mencoba merusak reputasi professional, prospek,
praktek, atau pekerjaan insinyur lain, baik dengan sengaja maupun
tidak, secara langsung ataupun tidak langsung.
a. Insinyur yang bekerja untuk pemerintah,industry,atau
pendidikan berhak mengkaji dan mengevaluasi pekerjaan
insinyur lain kecuali jika tugas pekerjaannya mengharuskan.
b. Insinyur yang bekerjadalam penjualan atau industry berhak
membuat perbandingan teknis produk mereka dengan produk
pemasok lain.
8. Insinyur wajib menerima tanggung jawab pribadi dalam
melaksanakan aktivitas profesionalnya, meskipun demikian, insinyur
tersebut boleh mencari perlindungan atas pelayanan yang
diberikannya untuk pengabaian penuh, di mana kepentingan insinyur
tidak terlindungi.
a. Insinyur harus menyesuaikan diri dengan hokum peraturan
Negara bagian dalam praktek engineering
b. Insinyur tidak boleh menggunakan hubungannya dengan orang
yang bukan insinyur, perusahaan, atau rekanan untuk menutupi
tindakan yang tidak etis.

289
Kamus Arsitektur Profesional

290
Kamus Arsitektur Profesional

Sebagian besar kasus yang dihadirkan dalam studi etika enjiniring


adalah pandangan retrospeksi pada kecelakan, bencana, atau kesalahan. Semua
kasus ini mempunyai kesamaan dalam hal telah terjadi sesuatu yang buruk :
adanya kesalahan dalam desain, dimana insinyur ditekan untuk membuat
keputusan yang buruk; atau adanya aktifitas illegal atau amoral yang ditutup-
tutupi. Tujuan pembeberan kasus-kasus ini adalah untuk melihat apa yang salah
dan untuk memahami bagaimana melakukan hal yang benar ketika kita
menghadapi keadaan yang sama.
Kasus yang dihadirkan dalam bab ini tidak melibatkan bencana, tetapi
lebih merupakan contoh tentang bagaimana seharusnya segala sesuatu dilakukan
sejak awal untuk menghindari bencana.

APLIKASI: KASUS-KASUS
KASUS CITICORP CENTER
Pada awal tahun 1970, perencanaaan pembangunan kantor pusat
Citicorp yang baru di Manhattan dimulai. Bangunan baru yang dinamai Citicorp
Center itu, akan memakan tempat seluruh blok. Tetapi ada masalah pada lahan
yang dipilih, karena ada gereja yang berdiri disalah satu pojok blok itu dan
gereja itu telah berdiri sejak tahun 1905. Untuk mengambil alih lahan itu,
Citicorp sepakat untuk menggusur gereja tua itu dan membangun gereja baru
yang menjadi bagian dari Citicorp Center. Untuk menyelesaikan tugas ini,
arsitek Citicorp Center, Hugh Stubbins, Jr. dan insinyur sipil William
LeMessurier merancang menara setinggi 59 lantai yang berdiri diatas 4 Kolom
besar setinggi 9 Lantai. Kolom ini diletakkan ditenganh masing-masing sisi
bangunan dan tidak di keempat sudutnya. Pengaturan seperti ini memungkinkan
gereja itu didirikan dibawah menara, disalah satu menara yang membentuk
kantilever diatas gereja itu.
Desain bangunan pencakar langit seperti Citicorp Center melibatkan
professional dari berbagai bidang. Mungkin yang terpenting adalah insinyur

291
Kamus Arsitektur Profesional

sipil, yang bertugas untuk memastikan bahwa struktur bagian atas bangunan itu
cukup kuat menopang bangunan agar dapat kokoh berdiri dan menahan gaya-
gaya alam, terutama angin. LeMessurier merancang satu system ikatan angin
unik untuk bangunan itu, yang memerlukan 48 batang baja yang di las menjadi
satu berupa rangka zig-zag (chevron-shaped) untuk membentuk struktur atas.
Empat tahun setelah Citicorp Center dibangun, sebuah pertanyaan
dari seorang mahasiswa sipil membuat LeMessurier melihat kembali desainnya.
Perhitungannya yang baru menunjukkan bahwa dalam beberapa kondisi angin
tertentu, gaya yang harus ditahan ikatan angin ternyata 40% lebih besar daripada
gaya yang diperlihatkan pada perhitungannya semula. Biasanya, hal ini tidak
akan menimbulkan masalah, karena meskipun menerima tegangan yang lebih
besar, bangunan itu akan cukup kuat untuk menahan beban yang sudah
diperkirankan. Tetapi, beberapa minggu sebelumnya LeMessurier mendapatkan
bahwa selama masa konstruksi, sambungan las pada struktur atas diganti dengan
sambungan baut. Penggantian ini dilakukan atas persetujuan insinyur dari
perusahaannya. Dalam perhitungan barunya, LeMessurier mengkhawatirkannya
apakah sambungan baut itu akan cukup kuat untuk menahan angin yang kuat.
Perhitungan dan pengujian lebih jauh menunjukkan bahwa kekhawatirannya
benar dan sambungan baut itu tidak akan kuat menahan beban jika bangunan
mendapat angin yang keras. Seberapa kuat badai yang dapat meruntuhkan
bangunan itu? Catatan meteorology New York mengindikasikan bahwa badai
dengan angin yang cukup kuat untuk meruntuhkan sambungan baut itu rata-rata
terjadi setiap 16 Tahun sekali. LeMessurier dengan cepat membuat rencana
untuk menyelesaikan masalah ini. Ia merasa bahwa sambungan itu dapat
diperkuat dengan mengelas plat baja setebal 2 inchi pada 200 sambungan yang
ada. Tentu saja, solusi ini tidak murah, tetapi penting untuk menjamin integritas
bangunan.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Citicorp harus diberitahu. Sebagi
langkah pertama, LeMessurier berkonsultasi dengan pengacara perusahaan

292
Kamus Arsitektur Profesional

asuransinya dan pengacara arsitek proyek itu. Diputuskan bahwa LeMessurier


dan Stumbbins akan menemui eksekutif Citicorp untuk memberitahu mereka
tentang masalah ini. Mereka mulai dengan menemui wakil presiden eksekutif
Citicorp. Kemudian pimpinan Citicorp, Walter Wriston, diberitahu. Untungnya,
Wriston sangat mendukung LeMessurier dan memutuskan Citicorp bersedia
bekerja sama dengan insinyur untuk memastikan keamanan bangunan itu.
Rencana untuk memulai pekerjaan segera dibuat, dan seorang
fabriktor dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan itu. Sebuah perusahaan juga
disewa untuk memasang peralatan pengukur regangan pada bagian structural
individual, dan ahli meteorology juga dipekerjakan untuk memberikan laporan
cuaca tentang perkiraan angin setiap harinya. Berikutnya tibalah saatnya
melaksanakan tugas yang harus dilakukan dengan hati-hati yaitu memberitahu
pengawas pembangunan kota tentang apa yang sedang terjadi; mereka harus
menyetujui semua rencana untuk mengubah struktur bangunan. Pihak kota sudah
setuju bahwa perubahan itu diperlukan dan selanjutnya menyepakati rencana itu.
Segera setelah itu, diadakan rapat dengan badan penaggulangan bencana
setempat untuk merencanakan langkah evakuasi jika badai dasyat mendekati
kota.
Sekarang, media mulai mendengar rumor tentang bangunan itu.
Tetapi, Citicorp dan kota New York dapat menjaga agar media hanya mendapat
informasi sesedikit mungkin, sehingga tidak terjadi kepanikan massa tentang
keamanan bangunan itu. Pekerja pengelasan bisa mulai mengerejakan perbaikan
segeradan bekerja dimalam hari agar tidak mengganggu para penyewa.
Pengerejaan berlangsung 7 hari seminggu yang dipimpin oleh LeMessurier, yang
telah menghitung sambungan mana yang paling kritis dan merencanakan
pekerjaan sedemikian rupa sehingga pengelasan yang paling penting diselesaikan
pertama kali. Ketika pekerjaan itu selesai diperkirakan bangunan itu dapat
menahan badai yang hanya terjadi setiap 700 tahun dan dapat dianggap sebagai
bangunan yang mampunyai struktur paling baik di kota itu.

293
Kamus Arsitektur Profesional

Kasus ini menggambarkan manfaat dari tindakan bekerjasama dengan


orang yang mengaku setelah melakukan kesalahan kejadian ini mendorong orang
lain untuk mengakui kesalahannya dan bekerjasama mencari solusi. Kasus ini
juga mengilustrasikan bahwa daripada kehilangan reputasi karena melakukan
kesalahan, anda lebih baik berperilaku etis. LeMessurier merangkum kasus ini
dan tugas insiyur dengan sangat cantik : “Anda mempunyai kewajiban social.
Untuk mendapatkan ijin dan dihormati, anda harus bersedia berkorban dan
berpandangan jauh melebihi kepentingan diri anda sendiri dan klien anda kepada
masyarakat secara keseluruhan. Dan bagian paling mengesankan dari cerita saya
adalah bahwa ketika saya melakukannyaa, tidak ada hal buruk yang terjadi
“(Morgenstern, 1995).

KEBERHASILAN PROFESIONAL: MENGHINDARI CAMPUR


TANGAN TERHADAP PERILAKU ETIKA.

Banyak situasi etika yang harus dihadapi oleh para insinyur


sesungguhnya mempunyai berbagai solusi yang benar. Dengan kata lain,
tindakan yang dianggap benar secar etika telah diketahui. Meskipun demikian,
dalam menghadapi masalah ini, insinyur tidak terlalu berperilaku etis. Mengapa?
Dalam buku seperti ini, mustahil kita dapat mempelajari motif setiap orang.
Walaupun demikian, kita dapat mempelajari beberapa alasan yang umum
dikatakan untuk tidak melakukkan hal yang benar. Ada tiga alasan umum untuk
tidak memilih langkah yang benar:
 Itu bukan urusan saya.
 Jika saya tidak melakukannya, orang lain yang akan melakukannya.
 Saya tidak bisa meramalkan segala sesuatu yang akan terjadi.

294
Kamus Arsitektur Profesional

Situasi pada tema-tema ini sering terdengar tidak hanya pada bidang
enjiniring, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Maka kita pelajari ketiga
alasan ini secara lebih dekat dan melihat apakah ketiga alasan itu valid.

ITU BUKAN URUSAN SAYA


Kita sangat tergoda untuk menjawab masalah dengan cara ini, karena
jawaban ini melepaskan kita dari tanggung jawab terhadap situasi yang terjadi.
Tetapi benarkah tindakan kita ini? Konsekuensi suatu keputusan yang tidak etis
ditanggung oleh semua orang. Misalnya, setelah terjadi kecelakaan yang
disebabkan desain yang tidak aman, biaya tuntutan hokum dan desain ulang
ditanggung oleh mereka yang membeli produk dari perusahaan itu. Jika suatu
produk menyebabkan orang terluka, kita semua membayar biayanya melalui
peninggatan premi asuransi kesehatan. Ketika terjadi penipuan terhadap kontrak
pemerintah, uang ini harus dibayar oleh pembayar pajak. Jadi, ketika terjadi
tindakan yang tidak etis, baik langsung maupun tidak langsung, biayanya
ditanggung oleh semua orang. Tindakan tidak etis itu benar-benar menjadi
urusan semua orang.

JIKA SAYA TIDAK MELAKUKANNYA, ORANG LAIN YANG AKAN


MELAKUKANNYA
Pernyataan ini sering terbukti benar. Jarang sekali anda
mengerejakan suatu teknologi tertentu secara sendirian. Biasanya, ada banyak
orang yang mengerejakan ide yang sama. Dalam ketergesahan agar menjadi
pihak pertama yang meluncurkan ide atau produk baru di pasar, sensasi
persaingan mempengaruhi cara kemampuan kita untuk melihat segala sesuatu
secara objektif terhadap apa yang sedang kita lakukan. Sebagian kesenangan
dalam bidang enjiniring adalah mengalahkan pesaing. Tetapi apakah anda ingin
menjadi orang pertama yang melakukan sesuatu yang dikemudian hari berubah

295
Kamus Arsitektur Profesional

menjadi sesuatu yang membahayakan atau tidak etis? Sebagian besar dari kita
akan setuju bahwa menjadi yang pertama untuk memperoleh ketenaran atas
sesuatu yang salah adalah hal yang tidak kita inginkan.

SAYA TIDAK BISA MERAMALKAN SEGALA SESUATU YANG AKAN


TERJADI
Pernyataan ini juga benar. Kita tidak mungkin meramalkan semua
konsekuensi dari suatu desain baru atau setiap pemakaian atau penyalahgunaan
atas pekerjaan anda yang potensial terjadi. Meskipun demikian, enjiniring
sebenarnya adalah suatu proses kreatif; membuat peralatan atau struktur baru
mengharuskan para insinyur kreatif dalam pekerjaan mereka. Sebagian dari
kreativitas dalam enjiniring adalah mengeksplorasi penggunaan potensial
maupun penyalahgunaan potensial atas desain kita. Bagaimana kita dapat
melakukkan hal itu? Pertama, Kita harus mulai dengan membuat perkiraan
menjadi bagian dari proses desain. Kita melakukannya dengan mencoba
mendesain seputar masalah potensial yang kita identifikasi. Kita juga dapat
bekerjasama dengan pembuat peraturan sebelum suatu teknologi baru
diperkenalkan untuk memastikan bahwa masalah dalam teknologi baru itu
dipahami dan peraturan dilaksankan untuk membantu memastikan bahwa desain
itu digunakan dengan cara yang etis. Kedua, etika tidak boleh dinomorduakan.
Pertimbangan etika harus selalu menjadi bagian eksplisit dari proses desain.
Yang terakhir, kita juga harus mengetahui bahwa mungkin ada beberapa hal
yang tidak seharusnya dilakukan.

296

Anda mungkin juga menyukai