Anda di halaman 1dari 3

UTS 01 MK.

ETIKA PROFESI DAN PRANATA PEMBANGUNAN


Dosen: Ir.Tri Utoro,MM
Nama : Nurfalaq Alfatah / Nim 2020731250010

1. Apa yang dimaksud dengan Etika Profesi pd bidang Arsitektur dalam menjalankan
tugasnya sebagai Arsitek ? Jelaskan !

Jawab : Sebagai profesional, arsitek selalu menaati perangkat etika, yang


bersumber pada nilai luhur keyakinan spiritual yang dianutnya, sebagai pedoman
berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam menunaikan kewajiban dan tanggungjawab
profesionalnya.
Merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap beretika seorang arsitek yang
mencakup Lima kelompok yaitu :
1. Kewajiban Umum
2. Kewajiban terhadap Masyarakat
3. Kewajiban kepada Pengguna Jasa
4. Kewajiban kepada Profesi
5. Kewajiban terhadap Sejawat

2. Dalam UU Arsitek No.6 Th 2017 Ps.1 disebutkan bahwa seseorang yang berpraktik
harus ber SKA (Sertifikat Keahlian Arsitek) Kompetensi Arsitek yang disyaratkan ada
13 Butir, sebutkan minimal 6 (enam) .

Jawab :
1. Arsitek adalah seseorang yang melakukan Praktik Arsitek.
2. Arsitek Asing adalah Arsitek berkewarganegaraan asing yang melakukan Praktik
Arsitek di Indonesia
3. Uji Kompetensi adalah penilaian kompetensi Arsitek yang terukur dan objektif
untuk menilai capaian kompetensi dalam bidang Arsitektur dengan mengacu pada
standar kompetensi Arsitek.
4. Surat Tanda Registrasi Arsitek adalah bukti tertulis bagi Arsitek untuk melakukan
Praktik Arsitek.
5. Lisensi adalah bukti tertulis yang berlaku sebagai surat tanda penanggung jawab
Praktik Arsitek dalam penyelenggaraan izin mendirikan bangunan dan perizinan lain.
6. Uji Kompetensi adalah penilaian kompetensi Arsitek yang terukur dan objektif
untuk menilai capaian kompetensi dalam bidang Arsitektur dengan mengacu pada
standar kompetensi Arsitek.
3. Bagaimana anda menyikapi suatu Problem Perencanaan yang terjadi dikaitkan
dengan Etika Profesi, jelaskan dengan contoh.
Jawab : Sebagai Arsitek perlu adanya perlindungan Hukum (UU No. 6 Psl 21 Th
2017) didalam menjalankan profesinya jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,
berkaitan dengan hal tersebut diatas maka langkah apa saja yang diambil oleh
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dalam bertindak meng advokasi para anggotanya
(Aristek).
Semua anggota IAI menaati dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek. Kode dan
kaidah ini mengetengahkan standar kaidah tata laku yang hendaknya ditaati dan
dipatuhi oleh para anggotanya, dan diterapkan pada semua kegiatan profesional,
semua tingkatan anggota tanpa terkecuali, di mana pun mereka berkarya.Kode etik
dan kaidah tata laku ini menunjukan kewajiban dan tanggung jawab anggota IAI
kepada masyarakat umum dan para pengguna jasa, di samping menekankan agar
anggota IAI senantiasa mengembangkan wawasan arsitektur dan seni budaya serta
kearifan arsitek yang bermartabat.
4. Pengetahuan apa saja yang perlu Arsitek lakukan dalam menjalankan profesi terkait
dengan etika profesi, sebutkan minimal 10 (sepuluh).

Jawab :
o Arsitek melaporkan kepada Majelis Kehormatan bila ada rekan yang melanggar
o Arsitek tidak menanda tangani dokumen orang lain
o Arsitek tidak membuat pernyataan yang keliru dalam rangka lisensi
o Arsitek tidak membuat pernyataan palsu tentang referensinya
o Arsitek wajib menekankan pihak dibawah pengawasannya untuk mentaati kode
etik dan KTL
o Arsitek wajib mengembangan wawasan kepakaran
o Arsitek wajib berperan serta dalam pengembangan ilmu
o Arsitek tidak bermitra dengan yang tidak sesuai dengan profesi dan akan
menjadi conflict of interest
o Arsitek menjaga rahasia pengguna jasa
o Arsitek tidak boleh menawarkan pemberian kepada pengguna jasa
o Arsitek tidak menyarankan pelanggaran hukum, kode etik dan KTL
o Arsitek melaksanakan tugas yang sesuai
o Arsitek memberi tahu pengaruh kualitas, biaya, dan waktu
o Arsitek menerapkan standar keprofesian

5. Sebagai Arsitek perlu adanya perlindungan Hukum (UU No. 6 Psl 21 Th 2017)
didalam menjalankan profesinya jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, berkaitan
dengan hal tersebut diatas maka langkah apa saja yang diambil oleh Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI) dalam bertindak meng advokasi para anggotanya (Aristek).

Jawab : Sebagai contoh adalah Penilaian atas Arsitek lain, Arsitek hendaknya tidak
akan melecehkan karya arsitek lain dengan tujuan untuk menguntungkan pihak
tertentu dengan cara tidak adil, dalam forum terbuka atau media/ massa.

Arsitek, bila ditunjuk untuk memberikan opini mengenai pekerjaan arsitek lain, akan
memberitahu arsitek yang bersangkutan, kecuali bila haltersebut jelas atau
kemungkinan akan mempengaruhi hasil tindakan litigasi atau tindakan litigasi yang
sedang berjalan.
Uraian :
Kritik atas karya arsitek lain hendaknya dilakukan dalam batas-batas profesional dan
dirinya agar ditunjuk obje ktifitas yang teruji, bukan untuk mendapat keuntungan bagi
menggantikan peran arsitek tersebut sebagai rekanan pemberi tugas.

Anda mungkin juga menyukai