Esay Individu
Oleh
Nama : Fajar Eri Yulianto,
Wa : 081390077117
No : 13
Kelompok : 2
Studi kasus
Sarjana arsitektur baru
merancang Hotel 13 lantai
BAB 1
Pendahuluan
Setelah melihat video dan karya rancangan tugas akhir bangunan hotel yang
dinilai bagus dan menarik, maka investor meminta kepada seorang sarjana arsitektur
baru yang belum memiliki STRA untuk merancang hotel 12 lantai yang akan
dibangunnya di Semarang.
Sarjana arsitek dan profesi arsitek adalah sesuatu yang berbeda, seseorang
dapat disebut sebagai arsitek apabila memenuhi persyaratan yang diatur dalam
undang undang
Undang undang dimaksudkan untuk melindungi pengguna jasa dan juga untuk
menjamin kompetensi dari praktik arsitek di masyarakat, sehingga diharapkan kan
masyarakat mendapat pelayanan yang sesuai dengan standart.
Pasal 1
1. Arsitektur adalah wujud hasil .penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
secara utuh dalam menggubah ruang dan lingkungan binaan sebagai bagian
dari kebudayaan dan peradaban manusia yang memenuhi kaidah fungsi,
kaidah konstruksi, dan kaidah estetika serta mencakup faktor keselamatan,
keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
2. Praktik. Arsitek adalah penyelenggaraan kegiatan untuk menghasilkan karya
Arsitektur yang meliputi perencanaan, perancangan, pengawasan, dan/atau
pengkajian untuk bangunan gedung dan lingkungannya, serta yang terkait
dengan Kawasan dan kota.
3. Arsitek adalah seseorang yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan
oleh dewan untuk melakukan Praktik Arsitek.
4. Arsitek Asing .adalah Arsitek berkewarganegaraan asing yang melakukan
Praktik Arsitek di Indonesia.
5. Surat Tanda . Registrasi Arsitek yang selanjutnya disingkat STRA adalah
bukti tertulis bagi Arsitek untuk melakukan Praktik Arsitek.
6. Lisensi 'adalah bukti tertulis yang berlaku sebagai surat tanda penanggung
jawab Praktik Arsitek dalam penyelenggaraan izin mendirikan bangunan
gedung dan perizinan lain.
Sarjana arsitek diatas tidak taat hukum karena belum ber STRA namun sudah
berpraktik sehingga rawan akan terjadinya mal praktek, semua pihak akan dirugikan
termasuk sarjana arsitek tersebut, terlebih lagi pihak pengguna jasa.
Dari pihak arsitek, sarjana arsitek harus mau bersabar menyelesaikan proses
sesuai dengan prosedur yang ada, karena dari proses tersebut agar arsitek memiliki
kompetensi yang diakui dan menyesuaikan standart yang berlaku di dunia
internasional, sehingga reputasi arsitek Indonesia dapat terjaga.
Dari pihak investor hendaknya juga tidak hanya mengejar harga yang murah
namun kualitas yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, profesi arsitek
membutuhkan pengalaman, tidak hanya cukup teori dibangku kuliah saja, arsitek
membutuhkan pengalaman yang didapat dari kerjasama tim multi disiplin, seperti
Teknik sipil, elektro, Teknik lingkungan untuk plumbingnya.