Anda di halaman 1dari 6

KUALITAS DAN TUGAS SEORANG ARSITEKTUR

(ARSITEKTUR NUSANTARA)

Dosen Pengampu : Ali Syahbana M.Si

Oleh :
Hanunah Sofiatul Laily

PROGRAM SUTUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS IBRAHIMY
2022
ii
3

A. Kualitas Arsitek
Seperti halnya dokter, akuntan dan pengacara, arsitek adalah
profesi yang menjual jasanya kepada masyarakat. Keberadaan arsitek
diakui untuk mengurusi segala permasalahan mengenai rancang bangun,
mulai dari penyusunan konsep perancangan hingga pengawasan berkala
sampai akhirnya menjadi sebuah produk arsitektural. Selain itu, seorang
arsitek juga mempunyai tanggung jawab secara moral seumur hidup
terhadap karya-karyanya. Peran arsitek di dalam kehidupan masyarakat
sangat penting karena arsitek sebagai salah satu komponen masyarakat
yang berperan di dalam pembentukan peradaban kehidupan manusia.
Arsitek sebagai profesi yang menciptakan ruang bagi aktifitas dan
kelangsungan hidup manusia dituntut selalu peka terhadap perkembangan
zaman dan teknologi serta sedapat mungkin selalu membela kepentingan
masyarakat umum. Seiring dengan kemajuan dan pembangunan yang
terjadi di Indonesia, profesi arsitek juga semakin mendapat tempat di
masyarakat. Meskipun tidak sepopuler dokter, peran kerja arsitek dalam
pengabdian kepada masyarakat semakin dihargai. Untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, arsitek dituntut menguasai
ilmu arsitektur yang dipadukan dengan berbagai disiplin ilmu lain yang
selalu berkembang dengan dinamis.
Profesi arsitek sangat berperan penting dalam pembangunan dan
masyarakat. Arsitek dapat berperan di segala hal, mulai dari pekerjaan
yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau di luar dari bidang
kearsitekturan. Banyak tantangan yang dijalani oleh seorang lulusan
sarjana arsitektur dewasa ini, demi memulai kariernya sebagai seorang
arsitek profesional. Banyaknya lulusan sarjana arsitektur di Indonesia,
lapangan kerja yang makin menyempit serta persaingan dengan tenaga
kerja arsitek asing yang makin banyak dijumpai, mengingat dunia kerja
nantinya akan lebih cenderung mempersyaratkan standar-standar
kemampuan dari sebuah profesi professional macam arsitek. Pada
umumnya, fresh graduate s1 jurusan arsitektur yang ingin menjalani karir
profesionalnya sebagai arsitek profesional akan bergabung dengan
konsultan perencana dan perancangan untuk bekerja mencari nafkah
sekaligus ilmu yang bersifat praktek untuk nantinya menjadi bekal bagi
dirinya untuk menjadi arsitek profesional. Selain itu, para lulusan baru ini
juga dapat bergabung dengan konsultan pengawas serta perusahaan
pengembang perumahan (Real Estates development) yang secara
kangsung sangat memerlukan keahlian para arsitek. Untuk itu sangap
penting mulai dari sekarang mahasiswa arsitektur yang nantinya
berkeinginan untuk menjadi arsitek professional mengetahui langkah-
langkah menjadi arsitek professional serta perannya dalam dunia kerja.
Selain itu mahasiswa diharapkan memperkaya dan memperdalam ilmu
dan pengalaman dalam bidang arsitektur.
4

B. Tugas Seorang Arsitektur


Pekerjaan arsitektur tidak hanya membuat desain rumah saja.
Namun ada juga berbagai macam pekerjaan yang bisa dilakoni oleh
lulusan teknik arsitektur. Memang hampir semua daftar pekerjaan
arsitektur berkaitan dengan bangunan. Meski demikian namun ada
beberapa jenis pekerjaan dan role pekerjaan berbeda yang bisa ditekuni.

Ringkasnya, arsitektur adalah sebuah seni atau praktik yang


melibatkan proses perancangan dan pembangunan struktur serta
konstruksi bangunan. Dalam pemaknaan yang lebih luas, arsitektur dapat
mencakup keseluruhan lingkungan misalnya tentang perencanaan kota.
Jadi arsitektur tidak hanya sebatas membangun bangunan dan aneka
pelengkapnya saja.

beberapa potensi daftar pekerjaan arsitektur yang bisa Anda tekuni.

Pekerjaan Arsitektur : Menjadi Seorang Arsitek

1. Menjadi seorang Drafter


2. Kontraktor Proyek
3. Menjadi Developer bangunan
4. Konsultan Arsitektur
5. Perencana struktur
6. Surveyor

Ada enam tanggung jawab seorang arsitek, yaitu sebagai berikut.

1. Membuat konsep rancangan

Tugas arsitek yang pertama adalah untuk membuat konsep rancangan


bangunan.

Pada tahap ini, arsitek harus memastikan semua data dan informasi dari
pengguna jasa terkait kebutuhan dan persyaratan pembangunan.

Kemudian, arsitek akan membuat analisis dan pengolahan data untuk


membuat program dan konsep rancangan.

2. Prarancangan

Berdasarkan konsep rancangan yang telah dibuat, arsitek menyusun


pola dan bentuk arsitektur dalam bentuk gambar. Selain itu, arsitek juga
menyusun nilai fungsional bangunan dalam bentuk diagram.

Dalam tahap ini, arsitek akan merangkum perkiraan luas bangunan, bahan
yang dibutuhkan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pembangunan.
5

3. Mengembangkan rancangan

Setelah prarancangan disetujui oleh klien, pekerjaan selanjutnya yang


menjadi tanggung jawab arsitek adalah mengembangkan rancangan.

Pada tahap ini, arsitek akan membuat perancangan yang lebih detail mengenai
sistem konstruksi, struktur bangunan, bahan bangunan, dan perkiraan biaya
konstruksi.

Jika sudah disetujui, hasil pengembangan rancangan ini akan menjadi


rancangan akhir bangunan. Rancangan ini merupakan acuan bagi arsitek
untuk menjalankan tahap selanjutnya.

4. Membuat gambar kerja

Selanjutnya, arsitek akan menerjemahkan konsep rancangan ke dalam bentuk


gambar dan uraian-uraian yang detail.

Arsitek juga akan menyajikan dokumen pelaksanaan dan syarat teknik


pembangunan yang jelas.

5. Proses pengadaan pelaksanaan konstruksi

Tanggung jawab arsitek berikutnya adalah melakukan pengadaan pelaksanaan


konstruksi. Ada dua bagian dalam tahap ini, yakni penyiapan dokumen
pengadaan pelaksana konstruksi dan pelelangan.

Pada bagian pertama, arsitek akan mengolah gambar kerja ke dalam format
dokumen pelelangan yang dilengkapi uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan (RKS), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan
Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ).

Adapun pada bagian kedua, arsitek membantu klien dalam melaksanakan dan
menilai pelelangan.

6. Mengawasi secara berkala

Pada tahap terakhir, arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara


berkala di lapangan.

Arsitek juga mengadakan pertemuan secara teratur dengan klien dan


Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh klien.

Pengawasan ini dilakukan paling banyak satu kali dalam dua minggu atau
sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan.
6

Kualifikasi dan Skill yang Dibutuhkan Arsitek

Seperti yang sudah Glints jelaskan, arsitek adalah sebuah pekerjaan yang
menggabungkan tiga aspek penting, yaitu seni, desain, dan teknik.

Maka dari itu, kamu yang ingin meniti karier di bidang ini perlu memiliki
pengetahuan praktis terkait ketiga unsur di atas.

Meskipun demikian, bukan itu saja kualifikasi dan skill yang akan dibutuhkan bila
kamu hendak menjadi seorang arsitek.

Jika benar-benar tertarik dengan industri yang bergerak dinamis ini, berikut adalah
daftar keterampilan dan kualifikasi yang akan kamu perlukan, sesuai
paparan Career Addict.

 Kemampuan numerik
 Pemikiran kreatif
 Keterampilan berpikir kritis
 Pengetahuan ilmu hukum dasar
 Skill komunikasi dan kolaborasi
 Problem solving skill
 Peka terhadap unsur komersil
 Kemampuan artistik
 Gelar sarjana dari jurusan ilmu arsitektur
 Lisensi arsitek profesional

Anda mungkin juga menyukai