Anda di halaman 1dari 5

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.

Dalam artian yang lebih luas,


arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai
dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.

Menurut National Council of Architectural Registration Boards (NCARB) seperti

dikutip The Architects Guide, arsitek adalah seseorang yang memiliki lisensi dan

profesional dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan.

Arsitek harus menguasai desain dan konstruksi bangunan yang mayoritas terkait

dengan tempat tinggal.

Tugas utama dari seorang arsitek adalah merancang dan mendesain sebuah bangunan.

Bangunan yang dimaksud bisa berupa rumah, apartemen, gedung, hingga taman kota

sekalipun.

ada enam tanggung jawab seorang arsitek, yaitu

1. Membuat konsep rancangan


Pada tahap ini, arsitek harus memastikan semua data dan informasi dari pengguna jasa

terkait kebutuhan dan persyaratan pembangunan.

Kemudian, arsitek akan membuat analisis dan pengolahan data untuk membuat

program dan konsep rancangan.

2. Prarancangan
Berdasarkan konsep rancangan yang telah dibuat, arsitek menyusun pola dan bentuk

arsitektur dalam bentuk gambar. Selain itu, arsitek juga menyusun nilai fungsional

bangunan dalam bentuk diagram.

Dalam tahap ini, arsitek akan merangkum perkiraan luas bangunan, bahan yang

dibutuhkan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pembangunan.

3. Mengembangkan rancangan
Setelah prarancangan disetujui oleh klien, tanggung jawab arsitek selanjutnya adalah

mengembangkan rancangan.

Pada tahap ini, arsitek akan membuat perancangan yang lebih detail mengenai sistem

konstruksi, struktur bangunan, bahan bangunan, dan perkiraan biaya konstruksi.

Jika sudah disetujui, hasil pengembangan rancangan ini akan menjadi rancangan akhir

bangunan. Rancangan ini merupakan acuan bagi arsitek untuk menjalankan tahap

selanjutnya.

4. Membuat gambar kerja


Selanjutnya, arsitek akan menerjemahkan konsep rancangan ke dalam bentuk gambar

dan uraian-uraian yang detail.

Arsitek juga akan menyajikan dokumen pelaksanaan dan syarat teknik pembangunan

yang jelas.
5. Proses pengadaan pelaksanaan konstruksi
Tanggung jawab arsitek berikutnya adalah melakukan pengadaan pelaksanaan

konstruksi. Ada dua bagian dalam tahap ini, yakni penyiapan dokumen pengadaan

pelaksana konstruksi dan pelelangan.

Pada bagian pertama, arsitek akan mengolah gambar kerja ke dalam format dokumen

pelelangan yang dilengkapi uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis

Pelaksanaan Pekerjaan (RKS), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan Daftar Volume

(Bill of Quantity/BQ).

Adapun pada bagian kedua, arsitek membantu klien dalam melaksanakan dan menilai

pelelangan.

6. Mengawasi secara berkala


Pada tahap terakhir, arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di

lapangan.

Arsitek juga mengadakan pertemuan secara teratur dengan klien dan Pelaksana

Pengawasan Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh klien.

Pengawasan ini dilakukan paling banyak satu kali dalam dua minggu atau sekurang-

kurangnya satu kali dalam sebulan.


Mengacu dari perannya di atas, maka analisa, eksplorasi, simulasi dan aplikasi desain

arsitektur dapat dilakukan oleh desainer pada tahapan proses desain arsitektur, dari mulai

desain konseptual hingga proses konstruksi. Di mana gubahan desain arsitektur tersebut

termanifestasikan dalam gubahan geometri berupa 3 dimensi model digital pada ruang virtual.

Terkait teknologi, komputer dalam dunia desain dan arsitektur telah dimulai sejak komputer

ditemukan. Bentuk keterlibatan itu tentu tidak sama dengan yang kita pikirkan saat ini. komputer

generasi terkini menghasilkan gambar-gambar yang sangat realistis, itu seolah-olah menjadi

bukti dominan keterlibatan komputer dalam desain interior dan arsitektur. Sedangkan komputer

generasi terdahulunya, pertama kali komputer terlibat dalam desain arsitektur dalam bentuk

bantuan menghitung konstruksi, biaya dan semacamnya.

Proses desain dan arsitektur memanfaatkan komputer sejalan dengan perkembangan

kemampuan komputer. Saat komputer generasi baru mampu melakukan perhitungan berat

seperti yang diperlukan pada proses render arsitektur 3D, maka dunia desain interior dan

arsitektur menanggapi dengan optimis dan ketertarikan yang tinggi. Dari hal tersebut gambar-

gambar presentasi desain interior dan arsitektur nyaris tidak dapat dibedakan dengan kondisi

nyata.

Dikaitkan dengan kedudukan seni dalam era globalisasi, pada buku persoalan-
persoalan dasar estetika karangan Marcia Muelder Eaton diuraikan, Weitz percaya
bahwa sifat kreatif seni tidak butuh untuk didefinisikan: ”yang paling jauh dari petualangan
seni adalah perubahannya yang terus berlangsung dan kreasi barunya menjadikannya
tidak mungkin secara logis menjamin suatu perangkat ciri yang dapat didefinisikan”
(Muelder, 2010:10).

Untuk itu kreatif seni bisa juga dikaitkan dengan kreativitas desain dan arsitektur
yang butuh sebuah perubahan dengan seiring teknologi dan informasi yang berkembang.
Implementasi perkembangan teknologi informasi memberi dampak pada perancangan
arsitektur melalui beragam aspek seperti:
a. Penyebaran informasi langsung (real time) melalui internet; hanya dengan beberapa
‘klik’ pada mouse seseorang dapat berselancar di internet, menemukan dan melihat
gaya-gaya arsitektur terbaru dari seluruh bagian dunia. Ini menyebabkan perancangan
arsitektur menjadi mendunia (global).
b. Menawarkan kemampuan baru dalam mengembangkan bentuk-bentuk geometri yang
rumit; komputer-komputer baru yang sangat kuat menjadikan bentuk-bentuk bangunan
yang secara geometris sulit menjadi lebih mudah dibuat.
c. Menawarkan kemampuan baru dalam menghitung aspek-aspek kuantitatif perancangan
(environmental, konstruksi, dll)
d. Kebutuhan dunia akan arsitektur yang ramah lingkungan telah mendorong para arsitek
merancang bangunan-bangunan yang lebih ramah lingkungan, hemat energy, dll.

Anda mungkin juga menyukai