Disusun oleh :
Jimmy Taslim
1411004
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut. Arsitektur semakin lama semakin berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi digital yang terus
berkembang. (Ensiklopedia America) Arsitektur adalah seni, ilmu dan teknologi
yang berkaitan dengan bangunan dan penciptaan ruang untuk kegunaan manusia.
Pada saat ini, perkembangan teknologi digital telah berkembang secara
pesat di berbagai bidang terutama pada bidang arsitektur. Profesi arsitek telah
terpengaruh dan mengalami perkembangan secara progresif ke tahap
pembangunan. Selain itu, teknologi digital telah memungkinkan arsitek untuk
melakukan pembaharuan dan meningkatkan kreativitas desain arsitektur yang
kompleks baik dari segi bentuk, struktur, fungsi, material maupun lingkungan di
sekitarnya.
Perkembangan arsitektur selalu berjalan seiring dengan perkembangan pola
pikir manusia dan lingkungan. Hasil dari perkembangan pola pikir ini adalah
kemajuan teknologi yang memberikan pengaruh besar terhadap arsitektur. Bentuk-
bentuk bangunan pada masa lalu dan masa sekarang sangat berbeda karena terdapat
perbedaan bahan yang dipakai dan persediaan bahan yang sangat berbeda, hal
tersebut merupakan salah satu bukti keterkaitan perkembangan teknologi terhadap
arsitektur.
Dalam proses penciptaannya, arsitektur meramu unsur-unsur seni,
sains/teknologi, manusia, material, politik dan uang. ( Mario salvadori, 1971 )
B. PERSOALAN DALAM TEKNOLOGI
1. Material
Kebutuhan dalam setiap proyek terutama bangunan tentu tidak dapat terlepas
dari material, ketersediaan variasi material yang semakin beragam memungkinkan
seorang arsitek dapat lebih mengeksplorasikan desainnya. Variasi terhadap material
inilah yang merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi terhadap kriteria
arsitektur. Pada pemilihan material terkadang seorang klien akan lebih memilih
material tertentu, bahkan bersikeras suatu bangunan harus digunakan dalam satu
proyek. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan material dan tenaga kerja ahli pada
daerah dimana suatu bangunan akan didirikan. Seorang perencana tidak boleh
mendiktekan pilihan material bangunan, tetapi mengikutsertakan pilihan klien. Jadi
seorang arsitek bisa mempertimbangkan materi-materi ini ketika mengembangkan
bangunan tersebut.
2. Sistem
Pilihan dan keputusan tentang sistem harus dihadapi dengan cara yang serupa
dengan cara yang digunakan untuk materi konstruksi. Sistem struktur bersifat
beragam bergantung pada material yang digunakan. Jika sistem tertentu dibutuhkan
oleh klien hal itu harus di masukkan pada program kerja. Meskipun demikian, sistem
struktur pada umumnya dipilih oleh desainer untuk memenuhi tujuan dan kebutuan
dari program kerja. Jika arsitek tidak peka pada potensial estetika akan membuat
sistem penampilan suatu bangunan bisa menjadi kurang baik. Mungkin salah satu
situasi paling umum adalah pada saat peralatan interior membutuhkan elemen yang
besar contohnya pada outdoor ac agar tidak terlihat pada atap suatu bangunan, contoh
lainnya bisa dilihat pada sistem plumbing dengan membuat shaft sebagai tempat
menyimpan pipa untuk air bersih maupun air kotor agar lebih rapih dan tidak terlihat.
seorang Perencana seharusnya sadar akan permasalahan ini. Jika tidak, hasilnya akan
tidak memuaskan secara estetika.
3. Proses
Efek dari proses pada arsitektur sangat signifikan namun jarang di rencanakan
secara sadar, arsitek yang membangun tanpa program akan membangun bangunan
melalui desain proses ini tidak efisien dan menghasilkan bangunan yang berbeda dari
rencana.
Metode teknik dan alat yang digunakan pada proses desain akan memiliki
pengaruh pada arsitektur yang dihasilkan. Sebagai contoh jika seorang arsitek
menggunakan sketsa/freehand (manual) pada proses desain bangunannya, akan
menghasilkan desain bangunan yang tidak seakurat dibandingkan dengan desain
yang dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus seperti komputer (CAD),
meja gambar, dll. Pada kasus lain juga terdapat pada proses desain struktural pada
bangunan, pengetahuan tentang kemajuan teknologi denagan memanfaatkan
peralatan pada masa sekarang akan sangat membantu dalam proses desain.
Pada kasus tersebut terlihat jelas terutama dalam proses desain, kemajuan
teknologi akan mempengaruhi hasil atau produk dari desain tersebut.
1. Material
Material adalah kebutuhan yang mendasar dalam sebuah bangunan.
Dengan kemajuan teknologi maka terdapat beragam material atau bahan-bahan
bangunan yang semakin modern dan memiliki fungsi yang sangat kompleks.
Semakin beragamnya material-material ini maka semakin memudahkan
seorang arsitek untuk mengembangkan desain bangunan. Sebagai contoh, pada
zaman dahulu orang dalam membuat rumah tinggal hanya mengandalkan
bahan yang ada disekitarnya
misalnya suku Eskimo yang
membangun rumah menggunakan
bahan sekitarnya yaitu salju.
Namun seiring dengan
perkembangan teknologi ini, bahan-bahan bangunan semakin dikembangkan
dan terbentuklah material-material seperti batubata, batako, keramik, dsb.
Selain itu material-material yang semakin berkembang juga memiliki
sisi ekonomis dan bahan campurannya pun mudah didapat sehingga sangat
efektif dan lebih efisien dalam membuat bangunan. Dalam pemilihan bahan
atau material suatu bangunan, seorang arsitek juga harus teliti dan harus pintar
dalam menentukan material bangunan karena memilih material yang tepat
sangat mempengaruhi struktur dan kekokohan suatu bangunan yang akan
didirikan.
2. Bentuk bangunan
Bentuk bangunan paling sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi karena semakin canggih teknologi sangat memudahkan bagi seorang
arstitek untuk semakin mengembangkan kreatifitasnya dalam mendesain
sebuah bangunan. Seperti pada zaman dahulu, orang-orang membuat rumah
hanya bentuk-bentuk yang sederhana dan hanya berguna untuk tempat tinggal
dan acara-acara adat. Namun sekarang dengan kemajuan tekonologi apa pun
yang di desain oleh seorang arsitek dapat diwujudkan. Dalam proses
pembangunan pun kemajuan teknologi sangat membantu seperti adanya
traktor dan alat-alat bangunan lainnya yang semakin memudahkan dalam
pembangunan suatu bangunan.
3. Teknologi dalam mendesain
Semakin canggihnya program-program desain bangunan juga semakin
memudahkan seorang arsitek dalam merancang sebuah bangunan. Pada zaman
dulu, seorang arsitek dengan bersusah payah menggambar di meja gambar
secara manual dengan menggunakan pensil, namun seiring perkembangan
zaman, semakin banyak program-program perancangan bangunan bagi
arsitektur yang memiliki kecanggihan dan apa pun yang dibutuhkan dalam
perancangan ada dalam program-program tersebut. Misalny seperti, AutoCad,
ArchiCad, SketchUp, dsb
4. Kemajuan dalam rekayasa perhitungan