Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan, manusia tidak dapat dipisahkan dari pola perilaku
(etika), pola berpikir (logika), dan pola keindahan (estetika). Pola keindahan
atau estetika pada manusia adalah identitas yang mencerminkan diri manusia
itu sendiri. Maka daripada itu, manusia berusaha untuk mewujudkan identitas
dirinya melalui cara apapun dan salah satunya melalui simbol. Hal ini dapat
dibuktikan dalam filosofi, bahwa manusia adalah homo symbolicum (makhluk
yang menciptakan tanda atau simbol).
Simbol diciptakan manusia melalui proses berpikir yang sangat
mendasar dan berlangsung sepanjang hidup manusia. Secara etimologis
istilah simbol diserap dari kata symbol dalam bahasa Inggris yang berakar
pada kata symbolicum dalam bahasa Latin. Sementara dalam bahasa Yunani
kata symbolon dan symballo, yang juga menjadi akar kata symbol, memiliki
beberapa makna generik, yakni memberi kesan, berarti, dan menarik.
Simbol memiliki banyak fungsi dan kegunaan seperti, sebagai sarana
komunikasi, menghubungkan masa sekarang dengan masa lalu, untuk
mengungkapkan perumpamaan (metafora), sebagai penunjuk indentitas
tertentu, dan lain-lain. Sebagai sarana komunikasi, simbol dapat digunakan
untuk menjelaskan dan memaparkan sesuatu, seperti huruf yang merupakan
simbol yang digunakan manusia dalam menyampaikan informasi dengan cara
merangkai huruf tersebut menjadi kata hingga kalimat. Simbol juga dapat
menceritakan kejadian pada masa lalu berdasarkan bentuk dari simbol itu
sendiri dan menjadi identitas, seperti simbol negara-negara yang
menceritakan tentang sejarah masing-masing negara hingga menjadi identitas
dari negara tersebut.
Simbol juga berperan penting dalam bidang arsitektur. Menurut
Vitruvius, suatu karya arsitektur harus mempunyai tiga bagian penting yaitu,
kekuatan, keindahan, kegunaan (firmitas, venustas, utilitas). Simbol menjadi

1
sarana yang mampu menjawab pengertian dari filosofi tersebut. Melalui
simbol, suatu karya arsitektur dapat mempunyai keunikan tersendiri dan
menjadi identitas dari karya arsitektur serta dapat menjelaskan apa yang mau
diungkapkan dari keseluruhan bentuk karya arsitektur tersebut.
Simbol diterapkan pada bagian ruang dalam (interior) dan ruang luar
(eksterior) pada suatu karya arsitektur. Bangunan-bangunan yang sering
memanfaatkan simbol pada bagian ruang dalam (interior) dan ruang luar
(eksterior) seperti bangunan ibadah, bangunan tradisional (vernacular),
museum, rumah tinggal, dan lain sebagainya.
Pada bangunan ibadah, simbol digunakan untuk menjelaskan suatu
peristiwa penting mengenai sejarah agama, sebagai prosesi dari awal hingga
akhir ibadah atau perarakan, benda-benda rohani, dan waktu ibadah.
Bangunan ibadah sendiri dapat menjadi simbol yang menunjukkan tempat
berkumpulnya umat beriman untuk berdoa dan beribadah.
Gereja merupakan tempat ibadah umat beriman dan menjadi simbol
untuk memperingati akan kebesaran Tuhan. Pada bagian dalam maupun luar,
simbol-simbol yang digunakan oleh gereja mempunyai makna mengenai
peristiwa-peristiwa yang terdapat didalam kitab suci. Simbol-simbol itu juga
digunakan sebagai bahan renungan untuk umat beriman dalam perjalanan
hidupnya.
Namun, sebagian besar masyarakat belum mengenal bentuk, fungsi,
dan makna yang terkandung didalam suatu simbol yang digunakan pada
gereja baik dibagian ruang luar maupun ruang dalam. Berdasarkan uraian
diatas, maka seminar ini mengangkat judul tentang ANALISA SIMBOL
PADA RUANG LUAR DAN RUANG DALAM GEREJA KATOLIK
SANFRADES PALEMBANG.

2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan seminar ini meliputi:
1.2.1 Bagaimana bentuk, fungsi, dan makna simbol pada ruang luar Gereja
Katolik Sanfrades Palembang?
1.2.2 Bagaimana bentuk, fungsi, dan makna simbol pada ruang dalam
Gereja Katolik Sanfrades Palembang?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui dan memahami bentuk, fungsi, dan makna simbol pada
ruang luar Gereja Katolik Sanfrades Palembang.
1.3.2 Mengetahui dan memahami bentuk, fungsi, dan makna simbol pada
ruang dalam Gereja Katolik Sanfrades Palembang.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun berikut merupakan manfaat penelitian ini, baik sasaran bagi
mahasiswa, maupun sasaran bagi lembaga pendidikan:
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa:
a. Memperoleh pengetahuan tentang simbol-simbol yang digunakan
pada ruang dalam dan ruang luar Gereja Katolik Sanfrades
Palembang yang dapat berguna untuk diterapkan dalam mendesain
karya arsitektur lainnya.
b. Menambah wawasan mengenai bentuk, fungsi, dan makna simbol
yang berguna sebagai referensi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat bagi lembaga pendidikan:


a. Dapat meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan
tempat ibadah yang terkait.
b. Memberikan pengetahuan, dan informasi mengenai keberadaan
lembaga pendidikan di tengah masyarakat khususnya pada tempat
ibadah yang terkait.

3
1.5 Batasan Pembahasan
Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada laporan seminar
ini terbatas pada simbol-simbol ruang ibadah Gereja Katolik Sanfrades
Palembang, dan simbol-simbol pada Taman Devosi Maria Gereja Katolik
Sanfrades Palembang serta simbol-simbol pada fasad Gereja Katolik
Sanfrades Palembang. Sedangkan, pada laporan ini yang tidak dibahas adalah
simbol-simbol pada atribut, dan simbol-simbol pada benda-benda rohani.

1.6 Metodologi Penelitian


1.6.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus, yakni studi kasus
dapat diartikan sebagai suatu metode untuk menyelidiki atau
mempelajari individu secara intensif, integratif dan komprehensif,
dengan tujuan membantu individu untuk mencapai penyesuaian diri
yang lebih baik. Pelaksanaan studi kasus diadakan dengan
mengumpulkan data secara lengkap, secara ilmiah, dan diadakan
dengan memperoleh data dari berbagai pihak.

1.6.2 Tempat Penelitian


Tempat penelitian ini dilaksanakan pada Gereja Katolik
Sanfrades Palembang, Jalan Urip Sumoharjo RT/RW. 33/13 No. 3384.

1.6.3 Jenis Data Penelitian


Jenis data penelitian yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data sekunder adalah data
yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengolahnya (Suliyanto, 2005).

4
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan
laporan seminar ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku, literatur, materi kuliah, maupun
mengakses internet yang berhubungan dengan simbol yang
digunakan pada gereja Katolik.
2. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
simbol-simbol yang digunakan pada Gereja Katolik Sanfrades
Palembang, serta mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan simbol-simbol yang digunakan pada Gereja Katolik
Sanfrades Palembang, baik berupa ukuran, foto-foto, maupun
data-data spesifik lain yang langsung didapatkan dari observasi.
3. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan melalui proses diskusi dan tanya jawab
dengan pastor, frater, suster, dan pihak-pihak pengelola Gereja
Katolik Sanfrades Palembang.

5
1.7 Kerangka Pemikiran
Latar Belakang
- Simbol diciptakan manusia
- Simbol memiliki fungsi dan kegunaan
- Simbol pada arsitektur (Gereja Katolik)

Rumusan masalah
Bagaimana bentuk, fungsi, dan makna simbol pada
ruang luar dan ruang dalam Gereja Katolik
Sanfrades Palembang ?

Tujuan Penelitian
Mengetahui bentuk, fungsi, dan makna simbol pada
ruang luar dan ruang dalam Gereja Katolik
Sanfrades Palembang

Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Tempat Penelitian
- Jenis Data Penelitian

Teknik Pengumpulan Data


- Metode Kepustakaan
- Metode Observasi
- Metode Wawancara

Data Primer Data Sekunder


(foto, wawancara, (buku, literatur,
observasi) jurnal, website)

Pembahasan
- Sejarah Gereja Katolik Sanfrades Palembang
- Analisa bentuk, fungsi, dan makna simbol pada
ruang luar dan ruang dalam Gereja Katolik
Sanfrades Palembang

Kesimpulan dan Saran

6
1.8 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan seminar ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara umum mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan seminar, sasaran seminar, ruang lingkup
pembahasan, metodologi penelitian, kerangka pemikiran serta
sistematika penulisan laporan seminar.

BAB II TINJAUAN TEORI


Berisi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan simbol-simbol
pada gereja Katolik, seperti: definisi simbol, simbol pada
arsitektur, fungsi simbol pada arsitektur, dan simbol pada tempat
ibadah.

BAB III PEMBAHASAN


Pada bab ini, dilakukan pembahasan mengenai sejarah Gereja
Katolik Sanfrades Palembang dan bentuk, makna, dan fungsi
simbol-simbol pada ruang dalam dan ruang luar Gereja Katolik
Sanfrades Palembang.

BAB IV PENUTUP
Memberikan hasil berupa kesimpulan yang telah didapatkan
melalui pembahasan yang telah dilakukan, serta memberikan saran
mengenai hasil analisa dan pembahasan guna memperbaiki dan
pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai