EKSPLORASI ARSITEKTUR TEPIAN AIR: HONGKONG DAN MELAKA

Apa yang ada di benak kita ketika mendengar Arsitektur Tepian Air? Arsitektur
Tepian Air memiliki makna lingkungan yang berada di daerah tepian laut; bagian kota
yang berbatasan dengan air; daerah pelabuhan (Wrenn, 1983). Kawasan tepian air
umumnya menyediakan sarana dan prasarana untuk berbagai ragam kegiatan seperti
rekreasi, kontemplatif, maupun bentuk perjumpaan lainnya. Oleh sebab itu biasanya
kawasan tepian air diisi dengan bentuk ruang publik. Kota Palembang yang terkenal
dengan Sungai Musi merupakan salah satu kota yang memiliki banyak ruang yang
bersentuhan dengan air. Untuk itu Kuliah Lapangan Mahasiswa Teknik Arsitektur
Universitas Katolik Musi Charitas Angkatan 2014 memilih tujuan kota yang memiliki
kawasan tepian air yang baik untuk dipelajari.
Kuliah Lapangan Mahasiswa Teknik Arsitektur Angkatan 2014 Universitas
Katolik Musi Charitas (UKMC) pada tanggal 23-30 Juli 2016 silam memilih Hongkong
dan Melaka-Malaysia sebagai destinasi studi kali ini dan memilih tema Arsitektur Tepian
Air. Kuliah lapangan merupakan sarana pembelajaran alternatif bagi mahasiswa
mengenai materi perkuliahan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik
Arsitektur UKMC. Total peserta Kuliah Lapangan kali ini berjumlah 27 orang. Metode
belajar Kuliah Lapangan dapat melalui observasi kelompok dan sketsa yang nantinya
akan dituangkan dalam bentuk Laporan Kuliah Lapangan.

Hongkong
Hongkong merupakan salah satu kota berbentuk urban waterfront. Urban
waterfront merupakan suatu lingkungan perkotaan yang berada di tepi atau dekat wilayah
perairan, misalnya lokasi di area pelabuhan besar di kota metropolitan (Wrenn, 1983).
Daerah Hongkong merupakan wilayah perbukitan. Meski wilayahnya tidak teralu luas
dan dengan penduduk yang padat namun mereka dapat menyiasatinya dengan
membangun bangunan yang tinggi. Sebagian wilayah Hongkong pun merupakan hasil
reklamasi dari pemerintah.
Secara umum kota Hongkong terbagi atas dua bagian, yaitu bagian kota yang
terletak di Pulau Hongkong dan bagian kota yang terletak di benua Asia (Kowloon). Dua
kawasan tepian air yang terkenal di kota Hongkong yang sempat dikunjungi adalah
Victoria Harbour di kawasan Tsim Sha Tsui dan Golden Bauhinia Square yang
berdekatan dengan Hongkong Convention Center.
Kedua kawasan tepian air tersebut diisi oleh fungsi berbeda, dimana Victoria
Harbour selain diisi oleh ruang publik, juga didapati aktivitas pelabuhan kapal feri yang
menghubungkan Tsim Sha Tsui dengan bagian kota lainnya. Sementara itu Golden
Bauhinia Square diisi oleh ruang publik yang menampilkan simbol kota Hongkong
(Bunga Bauhinia emas) dan dibatasi oleh Gedung Hongkong Convention Center yang
megah.
Di Victoria Harbour pada daerah tepian airnya diisi dengan ruang publik yang
cukup lebar yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan kota Hongkong
di seberangnya. Pada malam hari pengunjung bahkan disajikan pertunjukan Symphony
of Light yang merupakan pertunjukan lampu-lampu di bangunan pencakar langit di pusat
kota Hongkong. Sebaliknya pada Golden Bauhinia Square, pengunjung disajikan
pemandangan sisi kawasan Kowloon.

Melaka
Melaka dapat dikatakan merupakan laboratorium kota sungai dimana penataan
kawasan tepian air (tepian Sungai Melaka) berjalan dengan baik. Berbagai ragam
bangunan masih terpelihara di kawasan tepian sungai kota Melaka ini, seperti bangunan
Portugis, Belanda, Inggris, Cina-Melayu-Kolonial. Sungai Melaka direhabilitasi dengan
baik, sehingga perairan maupun tepiannya sudah tertata dengan baik. Kawasan tepian air
Melaka ini memang berdekatan dengan Jonker Street yang merupakan salah satu jalan
bersejarah di kota Melaka, sehingga kawasan tepian air Melaka ini lebih ditujukan untuk
pariwisata.

Kuliah Lapangan ke Hongkong dan Melaka ini diharapkan dapat memberikan

wawasan baru kepada seluruh peserta Kuliah Lapangan Teknik Arsitektur UKMC ini
dalam perencanaan dan perancangan kawasan tepian air. Terlebih kedepannya saat
melakukan praktik di dunia arsitektur dapat melakukan perencanaan dan perancangan
yang meningkatkan kualitas lingkungan maupun kualitas hidup masyarakat
lingkungannya, khususnya di wilayah Palembang ini.