Disusun Oleh :
NIM/NRP : 142020018
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021/2022
1. Apa yang dimaksud dengan proses perancangan arsitektur ? jelaskan dengan sekema dan ilustrasinya.!
Menurut Tim McGinty, 1997 Perancangan, dalam konteks arsitektur, adalah semata – mata usulan pokok
yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Perancangan dapat dianggap
sebagai suatu proses tiga bagian yang terdiri dari keadaan mula, suatu metode atau proses transformasi,
dan suatu keadaan masa depan yang dibayangkan. Komponen – komponen ini juga menetapkan fungsi –
fungsi perancang arsitektur – mengidentifikasikan masalah – masalah.
Tahapan dalam proses perancangan menurut Ikatan Arsitek Indonesia pada buku Pedoman Hubungan
Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 36 (IAI, 2007, p.24) adalah
a. Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan informasi dari
pengguna jasa yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud
dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna.
b. Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh data
serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan:
- Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder
serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan
pembangunan yang berlaku. Setelah program rancangan diperiksa dan mendapat persetujuan
pengguna jasa, selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk konsep rancangan.
- Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua
bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila diperlukan)
yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan,
biaya, dan kendala proyek.Setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa konsep ini
merupakan dasar perancangan tahap selanjutnya
Tahap Prarancangan / Skematik Desain menurut “ Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek
dengan Pengguna Jasa” Pasal 37 (IAI, 2007, p.25) adalah
a. Prarancangan
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi
persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang
diwujudkan dalam gambar- gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-
diagram.Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi
penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan
dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar. Setelah diperiksa dan mendapat
persetujuan dari pengguna jasa, arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya.
Tahap 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
rancangan yang terkandung dalam pengembangan rancangan tersebut ke dalam gambar-gambar dan
uraian-uraian teknis yang terinci sehingga secara tersendiri maupun secara keseluruhan dapat
menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi. Arsitek menyajikan dokumen
pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik
pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan
biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan terinci. Setelah diperiksa dan mendapat
persetujuan dari pengguna jasa, Gambar Kerja yang dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan akhir
dan siap digunakan untukproses selanjutnya.
Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi menurut “ Pedoman HubunganKerja Antara Arsitek
dengan Pengguna Jasa” Pasal 40 (IAI, 2007, p.28) adalah:
a. Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Pada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam bentuk format
Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk Daftar
Volume (Bill ofQuantity/BQ). Sehingga secara tersendiri maupun keseluruhan dapat mendukung
proses:
- Pemilihan pelaksana konstruksi
- Perhitungan besaran luas dan volume serta biaya pelaksanaanpembangunan yang jelas
1. Pada Tahap Pelelangan arsitek membantu pengguna jasa secara menyeluruhatau secara sebagian
dalam:
- Mempersiapkan Dokumen Pelelangan;
b. Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan harian atau menerus.
c. Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling banyak 1 (satu)kali dalam 2 (dua)
minggu atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
d. Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman arsitek, maka biaya-biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan perjalanan arsitek ke lokasi pembangunan, wajib diganti oleh
pengguna jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang ditetapkan dan disepakati bersama
sebelumnya.
1. Latar belakang
Hal yang paling mendasar adalah mencari tahu apa saja yang
dibutuhkan serta apa saja yang menjadi kebutuhan dari
pembangunan tersebut. Selain itu keinginan dari pemilik atau
investor yang menjadi sumber dana juga harus menjadi latar
belakang dari pembangunan tersebut.
2. Analisa masalah
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu data
existing, potensi yang dimiliki yang dapat dijadikan nilai jual,
serta masalah yang ada sehingga dapat ditangani. Dengan
mengetahui beberapa hal tersebut selanjutnya akan dilakukan
analisa dari data existing, analisa potensi, serta analisa masalah yang didasari dengan fakta yang
ada pada lapangan.
3. Solusi desain
Pada tahap inilah mulai terbentuknya ide maupun gagasan dari desain perancangan tersebut.
Selain ide dan gagasan, planning programming juga dibuat pada
tahap ini.
4.Skematik desain
Tahap skematik desain merupakan tahapan yang masuk lebih dalam lagi karena pada tahap ini sudah
dapat dihasilkan gambar berupa gambar arsitektur, gambar struktur, system utilitas bangunan, serta
gambar landscape.
5. Desain final
Tahap ini sudah menghasilkan dokumen perencanaan yang sudah terdiri dari desain serta gambar
final yang nantinya akan diwujudkan atau direalisasikan
6. Realisasi perencanaan
Ini merupakan proses terakhir dari proses perencanaan yaitu dengan merealisasikan desain yang
telah dibuat dengan cara memulai pelaksanaan pembangunan.
Data diri pengguna ini sangat perlu karena dari sini kita tau
apa hobi dan pekerjaan pemilik tersebut karena akan
berpengaruh pada kebutuhan ruang tersebut. Data diri
pengguna ini sangat perlu karena dari sini kita tau apa hobi dan pekerjaan pemilik tersebut karena
akan berpengaruh pada kebutuhan ruang tersebut.
5.Penyusunan denah Penyusunan denah disini harus memperhatikan darimana matahari terbit atau
terbenam dan arah angin tersebut atau yang disebut dengan
pencahayaan dan penghawaan, karena hal
tersebut akan berpengaruh pada letak
ruangan-ruangan tersebut
Pada tahap ini seorang arsitek dan klien akan saling diskusi
apakah sudah cocok dengan desain tersebut. Pada tahap ini
seorang arsitek juga memberikan berapa anggaran biaya
yang akan dibutuhkan dalam pembangunan rumah tersebut.
Jika klien sudah setuju atau sepakat dengan apa yang sudah
dibilang oleh seorang arsitek maka pembangunan tersebut
akan segera dilakukan