Mahasiswa dapat menyebutkan pihak pihak yang berperan dalam proyek konstruksi
DEFINISI PROYEK
Schwalbe (2014)
usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya,
proyek melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya.
Nurhayati (2014)
upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting
dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu.
STAKEHOLDER PROYEK
PEMBERI TUGAS
KONTRAKTOR
PIHAK LAIN
KONSULTAN
???
PIHAK LAIN
merupakan lembaga yang berwenang dalam pembangunan sesuai tataruang daerah, biasanya dari Dinas
Pengawas Pembangunan Kota (walikota), kecamatan maupun pihak yang diberi kewenangan khusus
seperti otorita dll.
Pemberi pinjaman
seseorangan ataupun suatu badan yang bergerak dibidang dana , dan berhak menilai layak tidaknya
suatu proyek sesuai dana yang akan diberikannya atau pun menghentikan pemberian dana sesuai
penilaianya .
Pengawas
seseorang ataupun suatu badan yang diberi kewenangan oleh Pemberi Tugas untuk mengawasi
pelaksanaan Proyek Pembangunan.
Menyampaikan keinginannya sesuai batasan batasan yang diharapkan (rencana awal, perubahan dll) .
Membuat gambaran awal/sketsa dari ide/gagasan yang dimaksud oleh Pemberi tugas, dan membuat
Rencana Anggaran Biaya, termasuk analisa, maupun perkiraan waktu pelaksanaan .
Melengkapi dengan Rencana Kerja dan Syarat Syarat umum maupun khusus.
Membuat prarencana, kemudian melengkapi rencana lanjutan dengan gambar, maupun perhitungan
konstruksinya .
Melakukan pengawasan terhadap pelaksana pekerjaan sesuai gambar, termasuk memeriksa kembali
ukuran ukuran maupun posisi pekerjaan apakh sudah tepat dan dapat dilanjutkan.
Menghitung pekerjaan tambah kurang bila ada, & memberi masukan pada PT.
Membuat gambar gambar kerja/detail bila diperlukan, memeriksa gambar gambar kontraktor (dibuat
enginering) ataupun perubahan bila ada.
mematuhi kesepakatan maupun peraturan lain yang berkaitan langsung maupun tidak langsung .
Melaksanakan sebagian pekerjaan yang didapat dari kontraktor berdasarkan dokumen yang sama dan
telah disepakati, sebelumnya
Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dan sesuai dengan Dokumen pelaksanaan.
Mengadakan sebagian bahan ataupun alat yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan maupun
bagian dari pekerjaan sesuai dengan dokumen pelaksanaan.
Pelaksanaan,pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek sesuai batasan Biaya, Waktu,Mutu ( BMW
) yang telah ditetapkan sesuai Rencana Kerja Dan Syarat (RKS).dan proyek menjadi tepat guna
Menciptakan suasana kerja maupun organisasi dikantor pusat maupun kantor proyek terjalin hubungan
yang harmonis dan menjamin operasional pekerjaan berjalan dengan baik dan merupakan team yang
solid. Demikian juga kondisi kerja,komunikasi atasan bawahan, koordinasi antar bagian berjalan seiring .
Kontraktor dapat menampilkan kemampuan primanya dan mengembangkan kualitas kerja terbaik (ISO),
dan menunjukan reputasi perusahaannya.
Dapat menekan sekecil mungkin Dampak negatif selama pelaksanaan proyek maupun sesudahnya.
Konstruksi perumahan
Rumah susun .
Apatemen.
Kondominium.
Konstruksi Gedung
Sekolah
Perkantoran
Bendungan
Terowongan
Pelabuhan (Bandara)
Konstruksi Industri
Pabrik
Konsep Rancangan
Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang pertama ini sudah tentu dibuka dengan merancang proses
proyek serta bangunan yang nantinya akan dikonstruksi. Pada tahap konsep rancang ini akan meliputi
pemeriksaan terhadap seluruh data juga informasi yang dibutuhkan untuk membuat analisis akurat dan
pengolahan data-data tersebut.
Memasuki tahap ini akan dibuat susunan pola serta bentuk arsitektur dalam gambar, sementara aspek
fungsional akan disajikan dalam diagram. Tidak hanya ini saja, pada tahapan pekerjaan konstruksi
bangunan kedua ini, aspek lainnya seperti perkiraan luas lantai, sistem konstruksi, biaya, penggunaan
bahan, serta waktu konstruksi akan disajikan dalam laporan tertulis dan bergambar. Pada tahap ini
skematik desain harus dapat dipahami oleh pengguna jasa tekni konstruksi
Pengembangan Rancangan
Setelah semua program dan konsep disetujui oleh pihak pengguna jasa, maka tahapan pekerjaan
konstruksi bangunan selanjutnya akan memasuki tahap Pengembangan Rancangan. Di tahap ini akan
terjadi beberapa perbaikan data dan informasi terkait proyek konstruksi sebelum melangkah ke tahap
yang berikutnya.
Ini adalah tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang sangat penting. Dimana sang Arsitek akan
bertanggung-jawab untuk mengkonversi semua konsep rancang ke dalam gambar lengkap dengan
uraian teknis yang serba rinci. Sangat rinci dan mendetail hingga cukup untuk menjelaskan proses
pelaksanaan serta pengawasan konstruksi bangunan ini nantinya.
Khusus untuk tahap ini terdapat dua tahapan yakni tahap Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana
Konstruksi dan tahap Pelelangan. Di tahap pertama, hasil Gambar Kerja akan diolah ke dalam format
Dokumen Pelelangan lengkap dengan dokumen Uraian Rencana Kerja serta syarat teknis pelaksanaan
pekerjaan termasuk juga Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pengawasan Berkala
Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang terakhir ini kemudian akan mencakup peninjauan serta
pengawasan berkala di lapangan seperti laporan mingguan proyek. Termasuk menghadiri pertemuan
rutin dengan pengguna jasa, paling tidak satu kali dalam sebulan. Pertemuan akan membantu pihak
pengguna jasa dalam mengambil keputusan terkait proses-proses konstruksi bangunan yang sedang
berlangsung.
Tahap Perencanaan
Sebagaimana proses pada umumnya, proses konstrusi dimulai dengan gagasan atau ide dan direncakan
berdasarkan kebutuhan. Pada tahap ini, umumnya yang terlibat hanyalah pemilik proyek.
Pada tahap ini, Anda harus meyakinkan seorang pemilik proyek bahwa rancangan konstruksi yang dibuat
pada tahap perencanaan dapat dilaksanakan. Hal ini dilakukan melalui studi kelayakan.
TAHAP PROYEK KONSTRUKSI
Dalam tahap ini, seorang pemilik proyek akan memberikan fungsi serta biaya yang akan Ia keluarkan
sehingga konsultan perencana dapat memahami kebutuhan dan kemampuan pemilik proyek.
Dalam tahap ini, seluruh rancangan kasar akan dikembangkan lebih jauh dan detil untuk dapat
memenuhi kebutuhan pemilik proyek. Tahap ini akan menghasilkan gambar rencana, spesifikasi,
rencana anggaran biaya, metode pelaksanaan, dan lain-lain.
Tahap Pengadaan
Dalam tahap ini, pemilik proyek akan mencari kontraktor yang akan menjalankan proyek yang telah
sampai pada tahap desain beserta sub kontraktor yang akan membantu.
Di tahap ini, pemilik proyek akan membuat prakualifikasi dan membuat dokumen kontrak.
Pihak-pihak yang terlibat dalam tahap ini adalah pemilik proyek, pelaksana jasa konstruksi (kontraktor),
dan konsultan manajemen konstruksi.
Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini rencana proyek mulai diwujudkan atau mulai dibangun oleh kontraktor dengan bantuan
sub kontraktor yang telah ditunjuk. Proyek dilaksanakan sesuai dengan tenggat waktu, rencana
anggaran biaya, serta manajemen kualitas mutu yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam tahap ini, pihak-pihak yang terlibat adalah konsultan pengawas, konsultan manajemen
konstruksi, kontraktor dan sub kontraktor, serta supplier dan instansi terkait.
Tahap ini bertujuan agar konstruksi yang telah dibangun dan seluruh fasilitasnya telah sesuai dengan
dokumen kontrak dan bekerja sebagaimana mestinya.