Anda di halaman 1dari 3

SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI

TERDAPAT 6 TAHAP PADA PROYEK KONSTRUKSI :


1. Tahap Perencanaan / Planning
2. Tahap Perekayasaan / Design
3. Tahap Pengadaan / Procurement
4. Tahap Pelaksanaan / Construction
5. Tahap Tes Operasional / Commisioning
6. Tahap Pemanfaatan dan Perawatan /Operational and
Maintenance

Kita akan membahas satu per satu tahap pada proyek konstruksi
1. PERENCANAAN
Pada tahap ini meliputi gagasan dasar yang berawal dari adanya suatu "KEBUTUHAN" yang
kemudian ditindak lanjuti dengan pembuatan studi kelayakan yang mencakup aspek-aspek
teknis, ekonomis, lingkungan, dan lain-lain.

Pada tahap ini menghasilkan :

1. gagasan dan ide untuk memenuhi "KEBUTUHAN / NEEDS"


2. hasil studi kelayakan dan laporan hasil AMDAL

Tahap ini juga dapat dinamakan sebagai "Tahapan Konseptual"

Pihak-pihak yang telibat dalam tahap ini adalah : Pemilik proyek (owner) dan dapat dibantu oleh
Konsultan Perencana dan atau Konsultas Manajemen Konstruksi

2. PEREKAYASAAN
Terdiri dari :

 Tahap Pra Rancangan, menghasilkan : kriteria desain, skematik desain, estimasi anggaran
secara global
 Tahap Pengembangan Rancangan, menghasilkan : perhitungan-perhitungan detail
(perhitungan desain, gambar-gambar detail, outline spesifikasi, estimasi anggaran secara
terperinci)
 Desain Akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan, menghasilkan : Gambar koordiasi,
gambar-gambar detail, spesifikasi, daftar volume, estimasi biaya konstruksi, syarat-syarat
umum administrasi dan peraturan umum.

Pada tahap perekayasaan ini pihak-pihak yang mungkin terlibat adalah : Konsultasn Perencana,
Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Rekayasa Nilai ( Value Engineering) dan atau
Konsultan Quantity Surveyor (QS)

3. PENGADAAN
Tahapan ini meliputi 2 kegiatan, yaitu :

 Pengadaan jasa konstruksi (project procurement)


 Pengadaan peralatan dan material. Untuk pengadaan peralatan dan material, bisa
dilakukan oleh pemilik proyek (owner) atau pihak kontraktor.

Selain pihak pemilik proyek (owner) dan kontraktor, pihak konsultas perencana, manajemen
konstruksi, dan atau QS juga bisa terlibat dalam tahap ini.

4.PELAKSANAAN
Tahapan ini dapat berlangsung setelah ditandatanganinya kontrak oleh Pemilik Proyek (owner)
dan pihak kontraktor. Serta telah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).

Tahap Pelaksanaan ini meliputi :

 Perencanaan kegiatan di lapangan


 Pengorganisasian dan koordinasi sumber daya
 Pengendalian proyak yang bertujuan untuk menghasilkan pekerjaan tepat waktu dan
biaya, serta memenuhi mutu yang disyaratkan.

Pihak-pihak yang mungkin terlibat adalah : Konsultas Pengawas (MK), Konsultan Quantity
Surveyor (QS), Kontraktor, Supplier, Sub Kontraktor serta instansi terkait.

5. TES OPERASIONAL
Merupakan pengujian terhadap fungsi masing-masing bagian sehingga bangunan dapat
dioperasikan.
Pihak-pihak yag mungkin terlibat adalah : Pemilik proyek (owner), Konsultan Perencana,
Konsultas Pengawas (MK), Konsultan Quantity Surveyor (QS), Kontraktor, Supplier, Sub
Kontraktor serta instansi terkait.

6. PEMANFAATAN DAN PERAWATAN


Biaya operasional dan pemeliharaan sangat dipengaruhi oleh tahapan sebelumnya, mulai dari
tahap perencanaan sampai test operasional.

Pihak-pihak yag mungkin terlibat adalah : Konsultas Pengawas (MK, pemakai (End User) yang
dapat diwakili oleh building manajer dan sebagian kontraktor spesialis.

Demikian pembahasan tahapan-tahapan dalam Siklus Proyek Konstruksi. Semoga Bermanfaat


untuk pembaca. Komentar, kritik dan Saran sangat berharga bagi Mas Jarwo. Salam ~

Anda mungkin juga menyukai