Menjadi seorang pelaku dalam pengadaan pada bidang jasa, khususnya bagi pengadaan jasa kostruksi tidaklah mudah. Untuk melaksanakan semua itu dibutuhkan segala perencanaan yang sangat matang.Dalam menjalankan bidang jasa konstruksi, misalnya dalam satu proyek konstruksi walaupun hanya merencanakan pembangunan sebuah gedung yang sederhana (meskipun hanya dalam pembuatan gedung bertigkat tiga) juga demikian. Lalu, bagaimana dana pa saja tahapa serta proses yang mesti dilakukan untuk memulai sebuah proyek konstruksi? Menjalankan Tahap Planning atau Perencanaan Konstruksi Planning atau perencanaan dalam mengadakan sebuah proyek konstruksi merupakan sebuah langkah serta tahap awal yang harus dilakukan. Dalam melakukan perencanaan, biasanya hal yang dilakukan pada tahap ini adalah consultant recruitment atau perekrutan konsultan. Perekrutan konsultan dilakukan untuk menerjemahkan kebutuhan pemilik dalam melakukan survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desai konstruksi, schematic design, program dan penentuan anggaran, serta financing. Hal ini dilakukan sebagai upaya menentuka hal-hal yang mencangkup teknis ekonomi. Hasil akhir pada tahap planning ini meliputi: Laporan survey Studi kelayakan Program and budget TOR atau Term of Reference Master plan Menjalankan Tahap Perancangan dalam Konstruksi Tahap atau langkah selanjutnya yang harus diambil dalam pegadaan jasa konstruksi adalah melakukan perancangan atau desain. Tahap ini melalui dua proses atau sub-tahap, di antaranya pra-desain dan pengembagan desain. Pra-desain: mecangkup skematik desain, proses diagram block plan, recaa tapak, potogan, denah, gambar situasi tata ruang, serta perkiraan anggaran. Pegembangan rancangan: mencangkup perhitugan detail secara terperinci (struktural maupun tidak struktural), gambar-gambar secara detail (arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal, dan sabagainya), garis besar rancangan, perkiraan anggaran untuk konstruksi secara terperinci. Menjalankan Tahap Pengadaan atau Pelelangan Dalam tahap pengadaan jasa konstruksi dan pelelangan, terdapat tujuan untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana ataupu beberapa sub-kontraktor untuk melaksanakan konstruksi di lapangan. Tahap pengadaan dan pelelangan ini memerhatikan hal-hal berikut: Prakualifikasi: mengadakan prosedur supaya kontraktor yang berpengalaman serta yang berkompeten saja yag boleh diikutsertaka dalam pengadaan pelelagan proyek kontruksi ini. Prosedur ini meliputi pemeriksaa sumber daya keuangan, manajerial fisik kontraktor yang memiliki potensi, da pengalaman pada proyek yang serupa. Dokumen Kontrak: dokumen legal yang menguraikan tugas serta tanggung jawab dari pihak- pihak yang dilibatkan dalam pegadaan proyek konstruksi. Dokumen ini tersedia setelah terjadi ikatan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih. Menjalankan Tahap Pelaksanaan Konstruksi (Construction) Tahapan Proyek Konstruksi Bangunan yang Umum Digunakan Untuk keseluruhan tahapannya terdapat paling tidak enam langkah yang harus dilewati sebagai proses oleh pekerja dan tim spesialis yang terlibat dalam proyek konstruksi suatu bangunan. Berikut adalah tahapan pekerjaan konstruksi bangunan secara ideal menurut Ikatan Arsitek Indonesia: 1. Konsep Rancangan Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang pertama ini sudah tentu dibuka dengan merancang proses proyek serta bangunan yang nantinya akan dikonstruksi. Pada tahap konsep rancang ini akan meliputi pemeriksaan terhadap seluruh data juga informasi yang dibutuhkan untuk membuat analisis akurat dan pengolahan data-data tersebut. Pengolahan data ini nantinya akan menghasilkan Program Rancangan yang harus disusun oleh seorang Arsitek dalam proyek tersebut. Program ini diolah dari pengambilan data primer sekaligus sekunder, serta informasi pelengkap yang dibutuhkan untuk membuat batasan tujuan proyek konstruksi yang sedang berlangsung. Program Rancangan inilah yang nantinya akan diperiksa oleh pengguna jasa, serta disetujui kemudian. Selain Program Rancangan, pengolahan data juga akan menghasilkan Konsep Rancangan. Dimana konsep ini akan dijadikan dasar pemikiran serta pertimbangan semua aspek dalam tahapan pekerjaan konstruksi bangunan ini. Termasuk aspek struktur, elektrikal, mekanikal, serta aspek keahlian yang mana bersifat tentatif apakah diperlukan atau tidak nantinya. 2. Pra-Rancangan (Skematik Desain) Memasuki tahap ini akan dibuat susunan pola serta bentuk arsitektur dalam gambar, sementara aspek fungsional akan disajikan dalam diagram. Tidak hanya ini saja, pada tahapan pekerjaan konstruksi bangunan kedua ini, aspek lainnya seperti perkiraan luas lantai, sistem konstruksi, biaya, penggunaan bahan, serta waktu konstruksi akan disajikan dalam laporan tertulis dan bergambar. Pada tahap ini skematik desain harus dapat dipahami oleh pengguna jasa teknik konstruksi. Itu sebabnya bagaimana informasi disajikan di sini akan sangat-sangat penting dan menentukan keberhasilan proyek konstruksi ini sendiri nantinya. Anda harus benar-benar memperhatikan bagaimana kualitas informasi yang diberikan. Seharusnya konsep rancangan konstruksi ini dapat mudah dipahami secara garis besar, terutama rancangan anggarannya. 3. Pengembangan Rancangan Setelah semua program dan konsep disetujui oleh pihak pengguna jasa, maka tahapan pekerjaan konstruksi bangunan selanjutnya akan memasuki tahap Pengembangan Rancangan. Di tahap ini akan terjadi beberapa perbaikan data dan informasi terkait proyek konstruksi sebelum melangkah ke tahap yang berikutnya. Termasuk meninjau dan memperinci perihal ketersediaan bahan material, konstruksi, serta nilai ekonomis selama proyek berlangsung. Tidak hanya itu, perkiraan biaya konstruksi akan disusun kemudian berdasarkan sistem banguanan. Informasi ini kemudian akan disajikan dalam bentuk gambar, diagram, juga laporan tertulis. Setelah disetujui lagi, maka rancangan ini sudah dianggap final dalam proyek konstruksi. 4. Pembuatan Gambar Kerja Ini adalah tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang sangat penting. Dimana sang Arsitek akan bertanggung-jawab untuk mengkonversi semua konsep rancang ke dalam gambar lengkap dengan uraian teknis yang serba rinci. Sangat rinci dan mendetail hingga cukup untuk menjelaskan proses pelaksanaan serta pengawasan konstruksi bangunan ini nantinya. 5. Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi Khusus untuk tahap ini terdapat dua tahapan yakni tahap Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi dan tahap Pelelangan. Di tahap pertama, hasil Gambar Kerja akan diolah ke dalam format Dokumen Pelelangan lengkap dengan dokumen Uraian Rencana Kerja serta syarat teknis pelaksanaan pekerjaan termasuk juga Rencana Anggaran Biaya (RAB). Lalu pada tahap Pelelangan Arsitek akan membantu pengguna jasa untuk mempersiapkan Dokumen Pelelanggan. Yakni dengan melakukan presentasi teknis dan lingkup kerja, menerima penawaran biaya, melakukan penilaian, serta memberi masukan serta rekomendasi pemilihan Pelaksanaan Konstruksi untuk pengguna jasa. Lalu akhirnya menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa dan Pelaksana Konstruksi. 6. Pengawasan Berkala Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang terakhir ini kemudian akan mencakup peninjauan serta pengawasan berkala di lapangan seperti laporan mingguan proyek. Termasuk menghadiri pertemuan rutin dengan pengguna jasa, paling tidak satu kali dalam sebulan. Pertemuan akan membantu pihak pengguna jasa dalam mengambil keputusan terkait proses-proses konstruksi bangunan yang sedang berlangsung.