Anda di halaman 1dari 3

MATERI KULIAH

MANAJEMEN PROYEK LANJUT

I. Proses Pengadaan Pelaksanaan Jasa Konstruksi


Menjadi seorang pelaku dalam pengadaan pada bidang jasa, khususnya bagi pengadaan jasa kostruksi
tidaklah mudah. Untuk melaksanakan semua itu dibutuhkan segala perencanaan yang sangat
matang.Dalam menjalankan bidang jasa konstruksi, misalnya dalam satu proyek konstruksi walaupun
hanya merencanakan pembangunan sebuah gedung yang sederhana (meskipun hanya dalam
pembuatan gedung bertigkat tiga) juga demikian. Lalu, bagaimana dana pa saja tahapa serta proses
yang mesti dilakukan untuk memulai sebuah proyek konstruksi?
Menjalankan Tahap Planning atau Perencanaan Konstruksi
Planning atau perencanaan dalam mengadakan sebuah proyek konstruksi merupakan sebuah langkah
serta tahap awal yang harus dilakukan. Dalam melakukan perencanaan, biasanya hal yang dilakukan
pada tahap ini adalah consultant recruitment atau perekrutan konsultan.
Perekrutan konsultan dilakukan untuk menerjemahkan kebutuhan pemilik dalam melakukan survey,
feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desai konstruksi, schematic design, program dan
penentuan anggaran, serta financing. Hal ini dilakukan sebagai upaya menentuka hal-hal yang
mencangkup teknis ekonomi.
Hasil akhir pada tahap planning ini meliputi:
 Laporan survey
 Studi kelayakan
 Program and budget
 TOR atau Term of Reference
 Master plan
Menjalankan Tahap Perancangan dalam Konstruksi
Tahap atau langkah selanjutnya yang harus diambil dalam pegadaan jasa konstruksi adalah melakukan
perancangan atau desain. Tahap ini melalui dua proses atau sub-tahap, di antaranya pra-desain
dan pengembagan desain.
 Pra-desain: mecangkup skematik desain, proses diagram block plan, recaa tapak, potogan,
denah, gambar situasi tata ruang, serta perkiraan anggaran.
 Pegembangan rancangan: mencangkup perhitugan detail secara terperinci (struktural maupun
tidak struktural), gambar-gambar secara detail (arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal, dan
sabagainya), garis besar rancangan, perkiraan anggaran untuk konstruksi secara terperinci.
Menjalankan Tahap Pengadaan atau Pelelangan
Dalam tahap pengadaan jasa konstruksi dan pelelangan, terdapat tujuan untuk menunjuk kontraktor
sebagai pelaksana ataupu beberapa sub-kontraktor untuk melaksanakan konstruksi di lapangan. Tahap
pengadaan dan pelelangan ini memerhatikan hal-hal berikut:
 Prakualifikasi: mengadakan prosedur supaya kontraktor yang berpengalaman serta yang
berkompeten saja yag boleh diikutsertaka dalam pengadaan pelelagan proyek kontruksi ini.
Prosedur ini meliputi pemeriksaa sumber daya keuangan, manajerial fisik kontraktor yang
memiliki potensi, da pengalaman pada proyek yang serupa.
 Dokumen Kontrak: dokumen legal yang menguraikan tugas serta tanggung jawab dari pihak-
pihak yang dilibatkan dalam pegadaan proyek konstruksi. Dokumen ini tersedia setelah
terjadi ikatan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih.
Menjalankan Tahap Pelaksanaan Konstruksi (Construction)
Tahapan Proyek Konstruksi Bangunan yang Umum Digunakan
Untuk keseluruhan tahapannya terdapat paling tidak enam langkah yang harus dilewati sebagai proses
oleh pekerja dan tim spesialis yang terlibat dalam proyek konstruksi suatu bangunan. Berikut adalah
tahapan pekerjaan konstruksi bangunan secara ideal menurut Ikatan Arsitek Indonesia:
1. Konsep Rancangan
Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang pertama ini sudah tentu dibuka dengan merancang
proses proyek serta bangunan yang nantinya akan dikonstruksi. Pada tahap konsep rancang ini akan
meliputi pemeriksaan terhadap seluruh data juga informasi yang dibutuhkan untuk membuat analisis
akurat dan pengolahan data-data tersebut.
Pengolahan data ini nantinya akan menghasilkan Program Rancangan yang harus disusun oleh
seorang Arsitek dalam proyek tersebut. Program ini diolah dari pengambilan data primer sekaligus
sekunder, serta informasi pelengkap yang dibutuhkan untuk membuat batasan tujuan proyek
konstruksi yang sedang berlangsung. Program Rancangan inilah yang nantinya akan diperiksa oleh
pengguna jasa, serta disetujui kemudian.
Selain Program Rancangan, pengolahan data juga akan menghasilkan Konsep Rancangan. Dimana
konsep ini akan dijadikan dasar pemikiran serta pertimbangan semua aspek dalam tahapan pekerjaan
konstruksi bangunan ini. Termasuk aspek struktur, elektrikal, mekanikal, serta aspek keahlian yang
mana bersifat tentatif apakah diperlukan atau tidak nantinya.
2. Pra-Rancangan (Skematik Desain)
Memasuki tahap ini akan dibuat susunan pola serta bentuk arsitektur dalam gambar, sementara aspek
fungsional akan disajikan dalam diagram. Tidak hanya ini saja, pada tahapan pekerjaan konstruksi
bangunan kedua ini, aspek lainnya seperti perkiraan luas lantai, sistem konstruksi, biaya, penggunaan
bahan, serta waktu konstruksi akan disajikan dalam laporan tertulis dan bergambar. Pada tahap ini
skematik desain harus dapat dipahami oleh pengguna jasa teknik konstruksi.
Itu sebabnya bagaimana informasi disajikan di sini akan sangat-sangat penting dan menentukan
keberhasilan proyek konstruksi ini sendiri nantinya. Anda harus benar-benar memperhatikan
bagaimana kualitas informasi yang diberikan. Seharusnya konsep rancangan konstruksi ini dapat
mudah dipahami secara garis besar, terutama rancangan anggarannya.
3. Pengembangan Rancangan
Setelah semua program dan konsep disetujui oleh pihak pengguna jasa, maka tahapan pekerjaan
konstruksi bangunan selanjutnya akan memasuki tahap Pengembangan Rancangan. Di tahap ini akan
terjadi beberapa perbaikan data dan informasi terkait proyek konstruksi sebelum melangkah ke tahap
yang berikutnya.
Termasuk meninjau dan memperinci perihal ketersediaan bahan material, konstruksi, serta nilai
ekonomis selama proyek berlangsung. Tidak hanya itu, perkiraan biaya konstruksi akan disusun
kemudian berdasarkan sistem banguanan. Informasi ini kemudian akan disajikan dalam bentuk
gambar, diagram, juga laporan tertulis. Setelah disetujui lagi, maka rancangan ini sudah dianggap
final dalam proyek konstruksi.
4. Pembuatan Gambar Kerja
Ini adalah tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang sangat penting. Dimana sang Arsitek akan
bertanggung-jawab untuk mengkonversi semua konsep rancang ke dalam gambar lengkap dengan
uraian teknis yang serba rinci. Sangat rinci dan mendetail hingga cukup untuk menjelaskan proses
pelaksanaan serta pengawasan konstruksi bangunan ini nantinya.
5. Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi
Khusus untuk tahap ini terdapat dua tahapan yakni tahap Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana
Konstruksi dan tahap Pelelangan. Di tahap pertama, hasil Gambar Kerja akan diolah ke dalam format
Dokumen Pelelangan lengkap dengan dokumen Uraian Rencana Kerja serta syarat teknis pelaksanaan
pekerjaan termasuk juga Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Lalu pada tahap Pelelangan Arsitek akan membantu pengguna jasa untuk mempersiapkan Dokumen
Pelelanggan. Yakni dengan melakukan presentasi teknis dan lingkup kerja, menerima penawaran
biaya, melakukan penilaian, serta memberi masukan serta rekomendasi pemilihan Pelaksanaan
Konstruksi untuk pengguna jasa. Lalu akhirnya menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara
Pengguna Jasa dan Pelaksana Konstruksi.
6. Pengawasan Berkala
Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang terakhir ini kemudian akan mencakup peninjauan serta
pengawasan berkala di lapangan seperti laporan mingguan proyek. Termasuk menghadiri pertemuan
rutin dengan pengguna jasa, paling tidak satu kali dalam sebulan. Pertemuan akan membantu pihak
pengguna jasa dalam mengambil keputusan terkait proses-proses konstruksi bangunan yang sedang
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai