Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TOTAL QUALITY CONTROL

“SIKLUS PROYEK MANAJEMEN KONSTRUKSI”

Oleh :

DIVANI ISLAMI
1911061009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


REKAYASA KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
SIKLUS MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pengertian Siklus Hidup Proyek


Salah satu tanda-tanda khusus proyek menurut Subagya dalam Dannyanti (2010)
adalah waktu mulai dan selesainya sudah direncanakan. Yaitu proyek mempunyai siklus yang
terjadi, siklus yang terjadi diproyek dinamakan siklus hidup proyek.
Siklus hidup proyek adalah perkembangan proyek dari awal ide atau gagasan sampai proyek
dinyatakan selesai dimana tiap tahapan memiliki pola tertentu. Secara garis besar tahapan
siklus hidup proyek ada 5, diantaranya :
1. Tahap konsepsi / inisiasi (pendefinisian proyek)
2. Tahap perencanaan
3. Tahap eksekusi/pelaksanaan
4. Tahap operasi
5. Tahap penutupan

1. TAHAPAN KONSEPSI/INISIASI (PENDEFINISIAN PROYEK)

Tahap ke-1 yaitu pendugaan. Dimana dalam tahapan ini biasanya akan ada
penyampaian kemungkinan-kemungkinan mengenai proyek yang akan dijalankan. Bisa
berdasarkan pengalaman atau dengan dasar ilmu tertentu. hal ini tidak selalu ada,
tergantung situasi dan kondisi serta orang-orang yang bekerja di dalamnya.

Tahap ke-2 yaitu kemungkinan terdiri dari: rencana waktu, biaya dan spesifikasi. Hal
ini terkait dengan harapan dan kesesuain dengan permintaan klien sebelum masuk ke
desain detail nantinya.
2. TAHAPAN PERENCANAAN PROYEK
Tahapan Perencanaan meliputi :
a. Study Kelayakan
Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi
yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan
perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek
lingkungan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah:
• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang
diperlakukan untuk menyelesaikan proyek tersebut
• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan,
baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung
(fungsi sosial)
• Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial
• Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut
dilaksanakan.
b. Tahap Penjelasan
Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan pemilik proyek
menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga konsultan
perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan
membuat taksiran biaya yang diperlukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
• Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
• Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencana rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu
• Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan
implimekasinya, serta rencana pelaksanaan
• Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan
denah dan batas-batas proyek.
c. Tahap Desain/Perancangan
Tahap perancangan meliputi dua tahap, yaitu tahap Pra-Desain (Premiminary
Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain
(Detail Design).
• Tahap Pra-Desain (Premiminary Design) Yang mencakup tahap ini yaitu
kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak,
potongan, denah, gambar situasi/site plan, tata ruang, estimasi biaya.
• Tahap Pengembangan Desain (Development Design)
• Merupakan tahap pengembangan dari Pra-Desain yang sudah dibuat dan
perhitungan-perhitungan yang lebih detail. Pada tahap ini meliputi:
a. Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural)
secara terperinci
b. Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur,
mekanikal, dll)
c. Outline spesification (garis besar)
d. Estimasi biaya untuk konstruksi secara terperinci.

d. Tahap Desain Akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan (Final Design


and Conctruction Documen)
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap
pelelangan, mencakup:
Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan :
- Detail spesifikasi
- Bill Of Quantity (daftar volume)
- Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
- Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang)

e. Tahap Pengadaan /Lelang


Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana
atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi
dilapangan.

3. TAHAPAN EKSEKUSI/PELAKSANAAN PROYEK


Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsultan Perencana
dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang
telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional dilapangan.
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi:
a. Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
b. Perencanaan dan pengendalian organisasi
c. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
d. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Sedangkan koordinasi seluruh operasi dilapangan meliputi:
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan
sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan
perlengkapan yang terpasang
b. Mengkoordinasi para Sub-Kontraktor
c. Penyediaan umum
Pada pekerjaan konstruksi, ada 4 target yang harus dicapai oleh kontraktor,
diantaranya :
a. Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan
dalam perencanaan
b. Selesai dengan waktu lebih atau sama dengan waktu perencanaan
c. Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
d. Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan
administratif).

4. TAHAPAN OPERASI
Tahap ini merupakan proses serah terima proyek dari kontraktor kepada
pemilik proyek, dan ini menjadi akhir dari dari proses pelaksanaan. Pemilik proyek
bisa mengoperasikan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat.

5. TAHAPAN PENUTUPAN
Penyelesaian dan penyerahan pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan.
Pada tahapan ini melakukan finishing proyek, penyerahan dokumen terkait dan
secara langsung menyerahkan proyek ke pemilik serta peresmian jika ada.
Tentunya, akan ada juga jaminan mengenai proyek sampai dengan
pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai