1. Perencanaan (Planning)
2. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
3. Penjelasan (Briefing)
4. Perancangan (Design)
5. Pengadaan / Pelelangan (Procurement / Tender)
6. Pelaksanaan (Construction)
7. Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up)
Proyek sederhana maupun kompleks selalu ada alur langkah atau tahapan yang
harus diikuti. Umumnya mengikuti 7 tahapan yang telah disebutkan di atas.
Untuk lebih jelasnya, mari kita ulas satu per satu tahapan proyek kontruksi.
1. Perencanaan Konstruksi
Pada tahap ini, pihak yang terlibat adalah pemilik proyek. Waktu yang
dibutuhkan setiap proyek mungkin berbeda. Ada yang beberapa hari, ada pula
yang beberapa bulan.
3. Penjelasan
4. Perancangan Bangunan
Perancangan atau desain dibuat lebih detail pada tahap ini. Pihak yang terlibat
dalam tahap ini adalah konsultan perencana, MK, dan konsultan rekayasa
nilai. Yang perlu disiapkan adalah rancangan rinci, gambar kerja, daftar
kuantitas, taksiran biaya.
5. Pengadaan / Pelelangan
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam tahap ini meliputi merencanakan dan
mengkoordinasikan, serta mengendalikan segala operasional yang terjadi di
lapangan.
7. Pemeliharaan & Persiapan Penggunaan
Tahap ini perlu dilakukan untuk menjamin bahwa bangunan sesuai dengan
dokumen kontrak, serta memastikan fasilitas dapat digunakan dengan baik
sebagaimana mestinya. Pihak yang terlibat dalam tahap ini adalah konsultan
pengawas/MK, pemakai, dan pemilik.