Anda di halaman 1dari 5

The Design and Construction Process

Desain adalah proses menciptakan gambaran fasilitas baru, yang biasanya diwakili
oleh rencana rinci dan spesifikasi. Sedangkan perencanaan konstruksi adalah suatu proses
mengidentifikasi kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat desain realitas
fisik. Contoh nyata desain dalam suatu proyek terdapat pada shop drawingnya. Shop drawing
tersebut menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan.

Sebagai seorang Perencana, baiknya kita memahami tahapan dari perancangan


(design), yang secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Premilinary Design (Pra Rancangan)


Kegiatan pada tahap ini meliputi:
-

Memantapkan konsep desain

Membuat gambar pra desain

Membuat perkiraan biaya kasar

Hasil Pra-rancangan mencakup:


-

Gambar pra desain ( site plan denah, tampak, potongan, perspektif)

Rencana anggaran biaya awal

Usulan spesifikasi teknis material

2. Design Development (Pengembangan Rancangan)


Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan perhitunganperhitungan yang lebih detail, mencakup:
-

perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci.

gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanikal, dsb.)

outline specification (garis besar)

estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci.

3. Disain akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan (Final Design & Construction
Document)
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan,
mencakup:
-

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) : membuat gambar kerja untuk


pelelangan sekaligus gambar pedoman pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) : membuat spesifikasi material /


bahan, alat, teknik/metoda kerja sebagian pedoman pelaksana, dan hal-hal yang
bersifat administratif dalam proyek.

Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bill of Quantity (BQ)


RAB diberikan untuk klien/pemilik proyek sebagai pedoman untuk menyeleksi
kontraktor, sedangkan BQ diberikan untuk calon kontraktor yang mengikuti tahapan
prakualifikasi untuk membantu membuat penawaran proyek

Penyusunan perhitungan teknik, dokumen kontrak, dan daftar informasi supplier :


perhitungan struktur digunakan sebagai dasar pembuatan gambar kerja struktur yang
sekaligus diperlukan untuk kepentingan non teknis proyek seperti proses pengurusan
IMB. Dokumen kontrak dibuat untuk klien/pemilik proyek yang telah berhasil
menentukan kontraktor untuk melakukan perjanjian tertulis. Informasi supplier
diberikan kepada klien/pemilik proyek sebagai panduan untuk membandingkan harga
pasaran dengan harga yang ditawarkan kontraktor, terutama saat terjadi pekerjaan
tambah kurang di lapangan.

Verifikasi dan validasi desain : verifikasi adalah pemerikasaan kembali segala


dokumen yang hendak dilelangkan, yang dilakukan bersama dengan klien/pemilik
proyek. Sedangkan validasi adalah pemeriksaan dan penyetujuan dokumen oleh pihak
yang berwenang, misalnya untuk bangunan gedung pemerintahan, maka diperlukan
eksaminasi dokumen oleh Dinas Pekerjaan Umum bidang Cipta Karya.

Perubahan desain (aanvuling) : perubahan desain dilakukan jika ternyata setelah


melalui tahap verifikasi an eksaminasi, ternyata pihak pemeriksa menemukan adanya
ketidakbenaran dalam dokumen, sehingga diperlukan perbaikan dokumen gambar
DED atau dokumen RKS.

Didalam sebuah proyek juga diperlukan yang namanya Value engineering. Value

engineering dilakukan untuk membuat pendekatan sistematik untuk mencari keseimbangan


fungsional antara biaya, keandalan dan kinerja suatu produk atau proyek.

Tahapan pada kegiatan ini meliputi:


1. Tahap Informasi,
Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang meliputi informasi tentang sistem,
struktur, fungsi, dan biaya dari objek yang dipelajari (proyek). Tahap ini juga menjawab
permasalahan tentang siapa yang melakukan, apa yang dapat dilakukan, dan apa yang
seharusnya tidak dilakukan. Tahap informasi ini meliputi :
a. Analisis fungsi
Disini penyaringan dan kombinasi antara keperluan proses produksi, pemasaran,
dan fungsi mengalami kristalisasi, artinya yang pada tahap sebelumnya baru berupa
ide kini meningkat ke pemecahan secara kongkrit. Analisis fungsi merupakan basis
utama di dalam value engineering karena analisis inilah yang membedakan VE dari
teknik-teknik penghematan biaya lainnya. Analisis ini membantu tim VE di dalam
menentukan biaya terendah yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
utama dan fungsi-fungsi pendukung dan mengidentifikasi biaya-biaya yang dapat
dikurangi atau dihilangkan tanpa mempengaruhi kinerja atau kendala produk.
b. Pembuatan diagram FAST
FAST merupakan singkatan untuk Function Analysis System Technique. FAST
merupakan alat bantu yang menggambarkan secara grafik hubungan logik fungsi
suatu elemen, subsistem, atau fasilitas. Diagram FAST merupakan suatu diagram
blok yang didasarkan atas jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
Mengapa? dan Bagaimana? untuk item yang sedang ditinjau.

2. Tahap Kreatif
Mengembangkan alternatif yang mungkin untuk memenuhi fungsi primer dan sekunder.
Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang cara apa saja yang dilakukan untuk
menemukan kebutuhan, hal apa yang ditampilkan oleh fungsi yang diinginkan.
3. Tahap Analisis
Melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif yang telah dibentuk dan melakukan
pemilihan nilai terbesar. Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang apa yang harus
dilakukan, dan bagaimana biayanya.
4. Tahap Pengembangan dan Rekomendasi
Melakukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap alternatif terpilih. Tahap ini juga
menjawab pertanyaan tentang hal apa lagi yang dilakukan pada pekerjaan.
5. Tahap Presentasi dan Pelaporan
Menjelaskan hasil kerja tim rekayasa nilai kepada pihak manajemen. Tahap ini juga
menjawab pertanyaan tentang alternatif mana yang terbaik, apa pengaruh dari
pengembangan

ide

atas

alternatif,

bagaimana

biayanya,

dan

bagaimana

performansinya.

Hasil dari Value Engineering Proyek

Biaya pekerjaan

Waktu pelaksanaan

Kualitas hasil pekerjaan

Kekuatan struktur bangunan

Keindahan arsitektur bangunan

Didalam perencanaan juga dikenal istilah VECP (Value Engineering Change Proposal).
Tujuan program ini adalah untuk mencari dan mempelajari metoda dan material konstruksi yang
lebih baik, menyerahkan VECP, dan setelah diterima memperoleh kompensasi yang adil dan
layak berupa pembagian penghematan yang dihasilkan. Proses VECP melibatkan Kontraktor,
Pemberi Tugas, Manajer Konstruksi, Pengguna, dan Konsultan Perencana.

Perencanaan proyek dilakukan sebelum perancangan (design). Adapun kegiatan dalam


perencanaan adalah sebagai berikut :
Penyusunan Work Breakdown Structure (WBS)
Penyusunan Oganization Analysis Table (OAT)
Memperkirakan durasi dan WBS, OAT, Analisa Harga Satuan, dan ketersediaan sumber
daya manusia

Anda mungkin juga menyukai