Analisa
Struktur I
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
13
Fakultas
Program Studi
TEKNIK
PERECANAAN
DAN DESAIN
Teknik Sipil
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
MK
Abstract
Kompetensi
Pada masa sekarang ilmu-ilmu dibidang konstruksi terus berkembang dengan pesat. Banyak
ragam jenis konstruksi dapat dijumpai di mana-mana : jalan layang, jembatan, terowongan
hingga gedung-gedung pencakar langit. Tak dapat dipungkiri bahwa semua itu merupakan
perkembangan ilmu dalam analisis dan desain struktur yang bertambah pesat seiring dengan
berkembangannya teknologi dibidang komputerisasi. Berbagai alat bantu berupa peranti
lunak terutama di bidang teknik sipil, sangat membantu manusia dalam melakukan proses
analisis dan desain bangunan.
Analisis struktur adalah proses untuk menentukan respon suatu struktur akibat
pembebanan agar memenuhi persyaratan keamanan (safety), biaya (economy), dan
terkadang estetika (aesthetics). Respon struktur ini biasanya diukur dengan penghitungan
reaksi-reaksi
(reactions),
gaya-gaya
Struktur dapat diklasifikasikan dalam dua kategori umum yaitu statis tertentu dan statis
tak tentu. Suatu sistem struktur dapat dikategorikan sebagai struktur statis tak tentu apabila
jumlah reaksi perletakan atau gaya-gaya dalamnya melebihi jumlah persamaan
kesetimbangan yang ada untuk dipergunakan dalam proses analisis. Jumlah reaksi yang
berlebih ini sering disebut dengan istilah reaksi redundan. Pada dasarnya proses analisis
struktur statis tak tentu lebih rumit daripada analisis struktur statis tertentu, namun ada
13
beberapa alasan dasar yang dapat dikemukakan mengapa seorang perencana struktur lebih
memilih bentuk struktur statis tak tentu. Pada intensitas beban yang sama, maka struktur
statis tak tentu akan menghasilkan tegangan dan lendutan maksimum yang lebih kecil
daripada yang dihasilkan oleh struktur statis tertentu. Sebagai contoh adalah perbandingan
antara dua buah struktur balok pada Gambar 1.1.
Pada balok dalam Gambar 1.1.a kedua ujung tumpuan adalah berupa tumpuan jepit, akibat
beban yang bekerja maka balok ini akan timbul momen lentur maksimum yang besarnya
adalah Mmaks = PL/8. Sedangkan pada balok dalam Gambar 1.1.b adalah berupa balok statis
tertentu sederhana, momen lentur maksimum yang timbul adalah sebesar Mmaks = PL/4 ,
yang artinya 2 kali lebih besar daripada momen lentur yang timbul apabila kedua balok
adalah jepit. Sebagai efeknya maka tegangan dalam balok statis tak tentu pada Gambar 1.1.a
akan menjadi kali lebih kecil daripada balok pada Gambar 1.1.b. Ditinjau dari segi
lendutan maksimum, balok dengan tumpuan jepit akan menghasilkan lendutan yang
besarnya kali lendutan yang dihasilkan oleh balok dalam Gambar 1.1.b.
Keuntungan lain dari penggunaan struktur statis tak tentu adalah kemampuannya dalam
mendistribusikan beban apabila terjadi kesalahan dalam desain ataupun pada saat terjadi
pembebanan yang berlebih. Pada kasus demikian, struktur ini akan tetap mampu
mempertahankan kestabilannya dan dapat mencegah terjadinya keruntuhan atau kegagalan
struktur. Hal ini terjadi apabila suatu struktur terkena beban lateral yang muncul secara tibatiba seperti beban angin atau beban gempa bumi.
Pada mata kuliah Mekanika Teknik I, mahasiswa telah mempelajari sistem yang paling
sederhana yaitu struktur statis tertentu, dimana reaksi perletakan maupun gaya-gaya
dalamnya (gaya lintang, gaya normal dan momen) pada struktur tersebut dapat dicari
13
H=0
RHA
A
RVA
RVB
Pada tumpuann A perletakannya adalah sendi, memiliki 2 reaksi perletakan RHA dan RVA
yang tidak diketahui besarnya. Tumpuan B perletakannya adalah rol mempunyai sebuah
reaksi perletakan RVB yang besarannya juga tidak diketahui.
Jumlah reaksi perletakan yang tidak diketahui besarnya ada 3, maka dapat dicari dengan 3
persamaan keseimbangan. Sedangkan pada sebuah potongan struktur (I), ada tiga gaya
dalam (NI, DI dan MI) yang tidak diketahui besarnya, maka ketiga gaya dalam tersebut
dapat dicari
(tiga)
persamaan, apa bila sebuah struktur yang mempunyai reaksi perletakan lebih dari 3
(tiga), maka reaksi-reaksi perletakan tersebut tidak bisa dihitung hanya
dengan 3
persamaan keseimbangan.
Kelebihan bilangan yang tidak diketahui terhadap jumlah persamaan keseimbangan,
disebut tingkat atau derajat ke-tidak tentuan statis suatu struktur. Apabila yang kelebihan
itu reaksi perletakan maka struktur disebut statis tak tentu luar sedangkan kalau yang
kelebihan itu gaya dalam maka struktur disebut statis tak tentu dalam.
13
Atau bisa juga dibuat dalam bentuk formula, struktur bersifat statis tak tentu apabila :
3n + r > 3j
(1.1)
(1.2)
dimana :
n = jumlah batang struktur tidak termasuk batang overstek
j = jumlah titik kumpul pada struktur
r = jumlah komponen reaksi perletakan
i = derajat ketidak-tentuan statis
R2
(c)
R1
Gambar 1.2 Struktur statis tertentu dan statis tak tentu
=6
Karena 3n + r = 3j, struktur balok dalam Gmbar 1.2.a dikategorikan sebagai struktur statis
tertentu.
Balok dalam Gambar 1.2.b memiliki j = 3, n = 2 dan r = 5. Maka :
3n + r = 3(2) + 5 = 11 > 3j (= 3(3) = 9)
Karena 3n + r > 3j, struktur balok dalam Gambar 1.2.b dikategorikan sebagai struktur statis
tak tentu.
13
Sistem struktur berbentuk rangka dikatakan statis tertentu apabila dipenuhi persyaratan :
n + r = 2j
Jika n + r > 2j, struktur rangka tersebut digolongkan sebagai sistem statis tak tentu,
sedangkan jika n + r < 2j, struktur tersebut dikatakan tidak stabil.
Dalam kajian keseimbangan struktur pada suatu bidang coplanar (bidang x- y),
suatu
Fx = 0
Fy = 0
(1.3)
Mz = 0
Jika suatu struktur dalam keseimbangan, masing-masing batang dan sambungan atau
setiap bagian struktur harus dalam keseimbangan juga dan harus memenuhi persamaan
keseimbangan. Struktur yang memenuhi dan dapat
dianalisis
cukup
dengan
Struktur statis tak tentu terdapat beberapa kebebasan dalam pemilihan batang atau reaksireaksi yang dikenal sebagai kelebihan (redundant). Suatu struktur dengan kelebihan
reaksi disebut juga sebagai
RAM
RAH
A
RAV
B
RBV
Pada Gambar 1.4 dapat dilihat balok terletak diatas 2 perletakan dengan kantilever.
Tumpuan A adalah jepit ada 3 reaksi perletakan dan tumpuan Badalah rol ada 1 reaksi
perletakan.
13
Jumlah reaksi perletakan ada 4, lebih besar dari 3 persamaan keseimbangan. Berarti
bilangan yang tidak diketahui kelebihan satu dari jumlah persamaan keseimbangan.
Sedangkan pada potongan ada 3 gaya dalam sama dengan jumlah persamaan keseimbangan.
Dengan demikian struktur diatas disebut statis tak- tertentu tingkat 1 (luar).
Portal dengan perletakan jepit dibebani seperti Gambar berikut :
1.
A-Jepit ada 3 reaksi perletakan
RBM
B
RAV
RBV
RHB
RHA
2.
keseimbangan
P2
P1
Pada potongan ada 2 x 3 gaya dalam
= 6 > 3. Kelebihan tiga gaya dalam.
Struktur dikatakan statis tak-tertentu
A
RAH
RAV
RBH
tingkat 4
B
RBV
Dengan kata lain dibutuhkan tambahan persamaan untuk bisa menyelesaikannya. Tingkat
atau derajat ketidaktentuan statis (DKS), akan menentukan jumlah persamaan tambahan yang
dibutuhkan. Bilangan-bilangan yang tidak diketahui tersebut berupa gaya luar (reaksi).
Suatu struktur dinyatakan statis tak tentu tingkat 1 (satu), berarti kelebihan 1 (satu)
bilangan yang tidak diketahui, sehingga butuh 1 (satu) persamaan tambahan untuk
dapat menyelesaikan perhitungan struktur tersebut, suatu struktur dinyatakan statis tak
tentu tingkat 2 (dua) maka butuh 2 (dua)
Bilangan-bilangan
yang
persamaan
tambahan,
dan
seterusnya.
Deformasi yang dihitung disini disesuaikan dengan gaya kelebihan yang dihilangkan. Misal,
jika gaya yang dihilangkan tersebut gaya horisontal, maka yang dihitung defleksi horisontal
pada lokasi gaya yang dihilangkan tadi seharusnya bekerja. Jika gaya vertikal, yang dihitung
defleksi vertikal, sedangkan jika yang dihilangkan tersebut berupa momen, maka yang
dihitung adalah rotasi. Setelah deformasi akibat beban
kelebihan
yang dikerjakan sebagai beban telah dihitung, maka dengan melihat kondisi
fisik dari struktur asli, kita susun persamaan-persamaan tambahan yang diperlukan.
Misalnya untuk perletakan rol, maka defleksi tegak lurus perletakan harus sama dengan
nol, untuk perletakan
sedangkan untuk perletakan jepit, defleksi vertikal, defleksi horizontal dan rotasi sama
dengan nol. Persamaan-persamaan
tambahan
ini
Deformation karena deformasi yang ada harus konsisten (sesuai) dengan struktur aslinya.
Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-gaya kelebihan yang dikerjakan sebagai
beban telah dihitung, maka dengan melihat kondisi fisik dari struktur asli, disusun
persamaan-persamaan tambahan yang diperlukan :
Untuk perletakan rol, maka defleksi vertikal perletakan harus sama dengan nol (V = 0).
13
Untuk perletakan sendi, maka defleksi vertikal maupun horisontal sama dengan nol
(V = H = 0).
Untuk perletakan jepit, defleksi vertikal, defleksi horisontal dan rotasi sama dengan nol
(V = H = = 0).
Persamaan-persamaan tambahan ini disebut persamaan Consistent Deformation, karena
deformasi yang ada harus konsisten (sesuai) dengan struktur aslinya. Setelah persamaan
Consistent Deformation disusun, maka gaya-gaya kelebihan dapat dihitung, dan gaya yang
lain dapat dihitung dengan persamaan keseimbangan, setelah gaya-gaya kelebihan tadi
didapat. Inilah konsep dasar dari metode Consistent Deformation yang dipakai untuk
menyelesaikan struktur statis tak tertentu.
Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tak tentu dengan metode Consistent
Deformation urutan langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan derajat ketidaktentuan statis (DKS) struktur .
2. Buat struktur menjadi statis tertentu dengan menghilangkan gaya kelebihan (redundant)
yang ada.
3. Hitung deformasi struktur statis tertentu tersebut akibat beban yang ada.
4. Beban yang ada dihilangkan, gaya kelebihan dikerjakan sebagai beban,
dan
dihitung
deformasinya (jika gaya kelebihan lebih dari satu, maka dikerjakan satu persatu secara
bergantian).
5. Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-gaya kelebihan dari struktur statis
tertentu tersebut dihitung dengan memperhatikan kondisi struktur aslinya, yaitu struktur
statis tak tentu, dan disusun persamaan Consistent Deformation.
6. Dengan bantuan persamaan Consistent Deformation, gaya-gaya kelebihan dapat dihitung.
Setelah gaya-gaya kelebihan didapat, gaya-gaya yang lain dapat dihitung dengan bantuan
3 persamaan keseimbangan yang ada.
13
10
Contoh 1 :
Balok diatas 2 tumpuan jepit dan rol
RAM
RAH
A
RAV
B : menjadi bebas
RBV
a). Struktur statis tak tentu
BV
A jepit B rol
R = 4 > 3 (kelebihan 1 R)
Struktur statis tidak tertentu tingkat 1
RBV sebagai gaya kelebihan
B R
BV
persamaan keseimbangan.
Contoh 2 :
R = 4 > 3 (kelebihan 1 R)
Struktur statis tidak tertentu tingkat 1
RAM sebagai gaya kelebihan
A : menjadi sendi
A : rotasi yang dihitung
Akibat beban yang ada, dihitung rotasi di A (A).
Akibat RAM sebagai beban dihitung rotasi di B
(AM RAM).
Struktur aslinya A adalah jepit, sebelumnya rotasi
di A sama dengan nol.
.
disusun,
gaya kelebihan RAM dapat dihitung.
Setelah RAM didapat, gaya-gaya yang lain
Pada potongan ada 2 x 3 gaya dalam
keseimbangan.
13
11
tingkat 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Chu Kia Wang, Statically Indeterminate Structures, Mc Graw-Hill, Book
Company, Inc.
2. Chu Kia Wang, Herman Widodo Soemitro , Struktur Statis Tak Tentu, 1984, Erlangga,
Jakarta.
3. Agus Setiawan, Analisis Struktur, 2015, Erlangga, Jakarta.
13
12