o Standar Kompetensi (SK): Setelah mengikuti perkuliahan Pelelangan mahasiswa diharapkan akan mempunyai Kompetensi : Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap dalam Pelalangan dan dapat menerapkan dalam berbagai macam proyek Konstruksi
o Kompetensi Dasar (KD)
Setelah mengikuti perkuliahan Pelelangan diharapkan mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan secara rinci Pelangan dan penerapanya dalam Proyek Konstruksi.
1. PIHAK TERKAIT DALAM PELELANGAN
2. PERENCANAAN PELELANGAN 3. PELELANGAN 4. PELAKSANAAN PELELANGAN 5. PELAKSANAAN PELELANGAN DLM PRAKTEK o Indikator Hasil Belajar (sub -sub kompetensi) Setelah mengikuti perkuliahan Pelelangan diharapkan mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan secara Rinci Pelangan dan Penerapanya/ Mengunakan Pelelangan dalam Proyek Konstruksi.
o Indikator Hasil Belajar (sub -sub kompetensi)
Setelah mengikuti perkuliahan Pelelangan diharapkan mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan secara Rinci Pelangan dan Penerapanya/ Mengunakan Pelelangan dalam Proyek Konstruksi. 1. PIHAK TERKAIT DALAM PROYEK 3.4 Peraturan Pelaksanaan Pekerjaan 1.1 Pendahuluan 3.5 Perencanaan dan Syarat-Syarat 1.2 Pemilik Proyek (Owner) atau Prisipal 4. PELAKSANAAN PELELANGAN 1.3 Pihak Perencana (Designer) 4.1 Pelelangan Umum 1.4 Pihak Kontraktor (Aannemer) 4.2 Pelelangan di Bawah Tangan 2. PERENCANAAN PELELANGAN 4.3 Pelelangan Undangan 2.1 Pendahuluan Perencanaan Pelelangan 5. PELAKSANAAN PELELANGAN DLM PRAKTEK 2.2 Bestek 5.1 Langkah Langkah Pelelangan 2.3 Gambar Bestek 5.2 Proses Memilih Kontraktor 3. PELELANGAN 5.3 Membuat Proposal Pelelangan 3.1 Pelelangan Umum 5.4 Menerima dan Memilih Proposal 3.2 Pelelangan Undangan/Dibawah Tangan 5.5 Menentukan Pemenang 3.3 Penjelasan Pasal – pasal dan Syarat 5.6 Penandatanganan Kontrak 5.7 Pemilihan Kontraktor Untuk Harga Tidak Tetap 1. PIHAK TERKAIT DALAM PELELANGAN 1.1 Pendahuluan Unsur-Unsur Pembangunan Pihak yang terlibat dalam Proyek Konstruksi dari tahap Perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan dikelompokan dalam tiga pihak yaitu : 1) Pemilik Proyek (Owner) atau Prisipal 2) Pihak Perencana (Designer) 3) Pihak Kontraktor (Aannemer) Orang-orang yang terlibat membiayai, merencanakan dan melaksanakan proyek bangunan tersebut disebut unsur-unsur pelaksana pembangunan. Dalam melaksanakan terwujudnya suatu bangunan, sesuai dengan posisinya masing-masing berinteraksi satu sama lain sesuai dengan hubungan kerja yang telah ditetapkan. Untuk meraih kesuksesan dalam suatu Proyek diperlukan koordinasi dari semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proyek secara efektif dan Efisien. 1.2 Pemilik Proyek / Pemberi Pekerjaan Principal (Bouwheer) Pemilik proyek, Pemberi Tugas atau Pengguna Jasa yaitu badan yang memliki Proyek dan memberi pekerjaan kepada penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan yang telah disepakati. Pengguna Jasa dapat berupa perorangan / badan / Lembaga atau Instansi Pemerintahmaupun swasta. Hak dan kewajiban Pengguna Jasa / Pemilik Proyek yaitu : o Menunjuk Penyedia Jasa atau ( Konsultan dan Kontraktor) o Memberikan fasilitas sarana dan prasaranayang dibutuhkan penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan o Menyediakan Lahan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek o Menyediakan Dana dan membayarnya kepada penyedia jasa sesuai dengan kontrak / kesepakatan yang telah disetujui untuk mewujudkan sebuah bangunan proyek. o Ikut mengawasi jalanya pelaksanaan Pryek yang sedang berjalan, dengan menempatkan atau menunjuk suatu badan untuk bertindak atas nama pemilik. o Meminta Laporan secara periodic mengenai pelaksanaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa. o Bila terjadi perubahan dalam pekerjaan Pemilik proyek mengesahkan perubahan tersebut. o Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya sudah sesuai dengan mutu yang sudah disepakati. Wewenang pemberi Tugas atau Pengguna Jasa : o Memberitahukan hasil Lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor o Dapat mengambil Alih pekerjaan secara sepihak dengan cara pemberitahuan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi tidak sesuai dengan kontrak pekerjaan yang telah ditetapkan. 1.3 Pihak Perencana / Konsultan Konsultan Proyek dapat dibedakan menjadi dua bidang, yaitu: 1) Konsultan Perencana dapat dipisahkan menjadi berapa jenis berdasarkan spesialisasinya yaitu : Bidang Arsitektur, bidang sipil, bidang meknikal, elektrikal dan sebaginya, berbagai bidang tersebut menjadi satu kesatuan disebut dengan Konsultan Perencana. 2) Konsultan pengawas adalah orang atau badan yang ditunjuk pemilk proyek untuk membantu dalam pengelolaan proyek dari awal hingga akhir dari pada proyek yang mempunyai tugas monitoring dan evaluasi proyek sesuai dengan sitem yang berlaku. 1) Konsultan Perencana yaitu orang atau badan yang membuat perencanaan bangunan secara lengkap dibidang arsitektur, sipil dan lainya sinergis dengan sebuah system bangunan. Konsultan bangunan bisa berbentuk perorangan atau badan hukum yang bergerak dibidang perencanaan bangunan. Hak dan kewajiban konsultan perencana antara lain sebagai berikut : o Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar Rencana, Rencana kerja dan syarat-syarat, hitung struktur bangunan dan rencana anggaran biaya (Estimasi Anggaran Biaya) o Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan. o Memberikan penjelasan atau jawaban kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dalam Gambar Rencana, Gambar Bestek, rencana kerja dan syarat-syarat. o Melaksanakan perubahan gambar revisi bila terjadi perubahan gambar perencanaan dsb. o Selalu menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek 2) Konsultan Pengawas Konsultan pengawas adalah orang atau badan yang ditunjuk pemilk proyek untuk membantu dalam pengelolaan proyek dari awal hingga akhir dari pada proyek yang mempunyai tugas monitoring dan evaluasi proyek sesuai dengan sitem yang berlaku. Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas : o Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan o Membimbing dan mengadakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan secara periodic o Melakukan penilaian terhadap kemajuan pelaksanaan proyek o Melakukan kordinasi dan pengendalian proyek baik mutu, finansial dan waktu pelaksanaan proyek. o Menghindari adanya varian antara pelaksanaan dan rencana baik mutu, finansial dan waktu pelaksanaan proyek serta varian Hasil (Ernet value) o Mengatasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan proyek, sehingga hasil pelaksanaan proyek sesuai dengan mutu biaya dan waktu dapat tercapai secara efektif dan efisien. o Menerima atau menolak material / peralatan yang datang. Jika tidak sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang telah disepakati. o Memberhentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku sampai dengan adanya perbaikan penyimpangan tersebut. o Menyusun laporan kemajuan pekerjaan secara periodic ( harian, mingguan, bulanandan laporan akhir proyek) o Menghitung dan menyiapakan adanya kemungkinan pekerjaan tambah atau kurang dari pekerjaan proyek. 1.4 Kontraktor Pemborong Kontraktor yaitu, Orang atau badan yang menerima pekerjaan menyelenggarakan pelaksanaan proyek sesuai dengan Estimasi biaya, yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana, bestek, gambar bestek serta syarat-syarat yang ditetapkan disebut Kontraktor. Kontraktor ini dapat berupa perusahaan, perseorangan yang berbadan hokum atu badan hokum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan. Hak dan kewajiban Kontraktor sebagai berikut : o Melaksanakan pekerjaan yang telah disepakati melalui proses lelang langsung atau tidak langsung, sesuai dengan Gambar Rencana, Bestek, Gambar Bestek,dan berdasarkan syarat-syarat yang berlaku yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa atau pemilik proyek. o Membuat gambar-gambar pelaksanaan proyek yang disahkan oleh Konsultan Rencana dan Konsultan Pengawas yang bertindak sebagai pemilik / Penggunan Jasa. o Menyediakan alat dan fasilitas yang digunakan pelaksanaan proyek termasuk Keselamatan kerja yang diwajibkan dalam peraturan keselamatan pekerjan dan masyarakat sekitar / pengunjung o Menyusun laporan kemajuan pekerjaan secara periodic ( harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir proyek) o Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai yang telah ditetapkan dengan berita acara serah terima pekerjaan.