o Kata konstruksi, dahulu masih digunakan misalnya, istilah: • Konstruksi rangka beton dan Konstruksi kayu, masih sering digunakan untuk maksud mengartikan Struktur Rangka Beton dan Struktur Kayu, • Kerancuan ini muncul karena dahulu padanan kata Contructie (belanda artinya Struktur), yang berlainan dengan Construction (Inggris yang artinya Pembangunan), • sedangkan : Istilah Sistem Manajemen Konstruksi padanan dari istilah bahasa Inggeris Construction Management System, yang berarti “ Sistim Pengelolaan Pembangunan suatu Bangunan
o Proses Konstruksi suatu bangunan, merupakan rangkaian kegiatan
berdasarkan System Rekayasa (Enginering System) kostruksi yang bersifat khas untuk setiap proyek. o Konstruksi tidak hanya ditekankan pada pelaksanaan pembangunan Fisiknya saja akan tetapi mencakup konsep proses konstruksi secara lengkap: Studi Kelayakan Tahap Penjelasan Tahap Perancangan Tahap Pengadaan/Pelelangan Tahap Pelaksanaan/Implementasi Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan o Proses konstruksi merupakan Kesatuan Operasi System Rekayasa yang penangananya memerlukan: • Sistim manajemen konstruksi yang lengkap dan utuh, dengan pengembanganya subsistem yang hakekatnya untuk mencapai system manajemen konstruksi yang utuh. • Penataan organisasi pelaksana yang lebih terinci dengan mempetajam fungsi-fungsi lebih menekankan unsure-unsur seperti: Manajemen proyek, Rekayasa Konstruksi, Akuntansi Rekayasa dsb. 2. JENIS PROYEK KONSTRUKSI Klasifikasi Proyek Konstruksi: a. Bangunan Gedung: rumah, kantor, pabrik dan,Ciri-ciri kelompok bangunan gedung: o Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tempat tinggal o Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang sempit dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui sebelumnya o Manajemen yang dibutuhkan terutama untuk kemajuan atau progress pekerjaan b. Bangunan Sipil , jalan, jembatan, bendungan dan infra struktur lainya. Ciri-ciri dari kelompok bangunan sipil yaitu : o Proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi manusia dan lingkunganya o Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luas atau panjang dan kondisi pondasi sangat berbeda satu dengan lainya dalam suatu proyek o Manajemen yang dibutuhkan terutama untuk permasalahan, perencanaan, pelaksanaandan pengendalian proyek agar tidak ada varian dalam pelaksanaan sumber, Dana, Mutu dan Waktu dalam pelaksanaan suatu proyek 3. TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI Kerangka dasar dari Proses Konstruksi yang merupakan aspek utama proyek konstruksi :
o Aspek fungsional: o Aspek Konstruksi:
• Konsep umum, • Prinsip rancangan, • Pola operasional, • Standar Teknis, • Program, • Ketersediaan bahan bangunan, • Tata Ruang dll. • Metode membangun dan • Keselamatan operasi. o Aspek lokasi dan lapangan : o Aspek operasional, • Iklim, • Administrasi proyek, • topografi, • Arus kas/cash flow, • jalan masuk, • Kebutuhan perawatan, • prasana, • Kesehatan dan keselamatan • hukum, dan sebagainya. kerja 4. KEGIATAN UTAMA PROYEK ENGINEERING – KONSTRUKSI Beberapa kegiatan utama proyek sepanjang pelaksanaan siklus proyek terdiri dari kegiatan sebagai berikut : 4.1 Tahap Studi Kelayakan 4.2 Tahap Penjelasan 4.3 Tahap Perancangan 4.4 Tahap Pengadaan /Pelelangan 4.5 Tahap Pelaksanaan/Implementasi 4.6 Tahap Pemeliharaan Dan 4.7 Persiapan Penggunaan dan Ufter Sale Service 1.5 Matriks Tahapan Pengelolaan Proyek Konstruksi Tahap pengadaan Tahap Pelaksanaan Tahap Tahap Studi Kelayakan Tahap Penjelasan Tahap Perancangan /Pelelangan /Implementasi Pemeliharaan Dan persiapan penggunaan 1. Perumusan gagasan 1. Menyusun Rencana kerja dan 1. Mengembangkan Tahap pelelangan 1. Kegiatan Kegiatan yang 2. Kerangka acuan menunjuk ahli ikhtisar proyek menjadi (Procurement/tender) Perencanaan dilakukan : 3. Studi kelayakan: 2. Mempertimbangkan penyelesaian akhir Bertujuan menunjuk Dan Pengendalian : o Mempersiapka o Menyusun rancangan kebutuhan pemakai 2. Memeriksa masalah kontraktor sebagai o Perencanaan dan n Catatan proyek 3. Mempersiapkan ruang teknis pelaksana proyek atau pengendalian pelaksanaan: o Meramalkan manfaatnya lingkup kerja 3. Meminta persetujuan sejumlah kontraktor jadwal waktu data selama o Menyusun Analisis 4. Mempersiapakan sketsa akhir ikhtisar dari pemilik sebagai subkontraktor pelaksanaan pelaksanaan,gb kelayakan proyek dengan skala tertentu proyek yang akan melaksanakan o Perencanaan dan .pelaksanaan o Menganganalisis dampak sehingga dapat 4. Mempersiapkan : konstruksi dilapangan. pengendalian o Meneliti lingkungan menggambarkan denah dan o Rancangan skema Kegiatan yang dilakukan : organisasi Bangunan, 5. Indikasi demensi batas-batas Proyek (perancangan) dan 1. Prakualifikasi lapangan memperbaiki lingkup proyek 5.Pendalaman berbagai taksiran biaya 2. Dokumen kontrak o Perencanaan dan kerusakan 6. Indikasi biaya Aspek persoalan o Rancangan terinci 3. Pelaksanaan tender pengendalian o Mempersiapka dan jadwal 6. Desain Engineering o Gambar kerja, tenaga kerja n petunjuk dan Pengebangan spesifikasi dan o Perencanaan dan operasional,pe 7. Pembuatan Jadwal jadwal pengendalian doman Induk/anggaran,menentukan o Daftar kuantitas peralatan dan pemeliharaan. kelanjutan Investasi o Taksiran biaya akhir material o Melatih staff 8. Penyusunan strategy o Program 2. Kegiatan Koordinasi: untuk Penyelenggaraan dan pelaksanaan o Seluruh kegiatan melaksanakan pemakaian sumber pendahuluan, dan pembangunan Pemeliharaan daya jadwal waktu o Para 9. Pembelian dini 5. Desain engineering subkontraktor terinci o Penyeliaan Umum 6. Pembuatan Spesifikasi Dan kreteria 5. KETERLIBATAN PIHAK DALAM PROYEK KONSTRUKSI 5.1 Pemilik Proyek melaksanakan Manajemen Konstruksi berkomunikasi dengan Masyarakat 5.2 Lembaga Internal 5.3 Tenaga Kerja 5.4 Badan Pemerintah 5.5 Lembaga Pelayanan 5.6 Konsultan Perencana, Supervisi, Manajemen 5.7 Kontraktor Utama. Kontraktor khusus 5.8 Pemasok / Supliers 5.9 Lembaga Keuangan Disamping memperhatikan sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, manajemen proyek juga harus memperhatikan saat keterlibatan masing-masing pihak..