Anda di halaman 1dari 8

Stakeholders Proyek Konstruksi

Stakeholder proyek adalah pihak-pihak baik secara individual, kelompok,


maupun organisasi yang mungkin mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan,
aktifitas, dan hasil dari suatu proyek. Dalam Stakeholder Management berdasarkan
PMBOK 5th Edition, stakeholder harus diidentifikasi sebelum proyek dimulai.

Stakeholder dapat terlibat secara aktif di proyek atau memiliki kepentingan


yang dapat berupa hasil yang positif atau negatif terhadap kinerja atau penyelesaian
proyek. Stakeholder yang berbeda mungkin memiliki persaingan yang menciptakan
konflik di dalam proyek.

Dalam sebuah proyek konstruksi, banyak sekali stakeholder yang terlibat.


Berikut beberapa stakeholder yang terlibat dalam proyek konstruksi pada umumnya.

1. Owner / Bouwheer / Pemilik Proyek


Owner merupakan seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana,
memberikan tugas kepada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian
dan pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan agar hasil proyek sesuai
sasaran dan tujuan yang diterapkan. Di dalam struktur organisasi proyek,
kedudukan owner berada paling atas atau berada di kasta yang paling tinggi.
Tanpa owner, sebuah proyek tidak akan pernah terjadi.
Tugas Owner/Pemilik Proyek :
Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan
proyek.
Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi ( MK )
Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.

1
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau Owner :

Membuat surat perintah kerja ( SPK )


Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan.
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak. misalnya pelaksanan pembangunann dengan
bentuk dan material yang tidak sesuai dengan RKS.

2. Konsultan
Konsultan merupakan seseorang atau perusahaan yang ditunjuk oleh
pemilik proyek yang memiliki keahlian dan pengalaman membangun proyek
konstruksi.
Konsultan terdiri atas :
Konsultan Perencana : Seseorang atau perusahaan yang memiliki
keahlian dan pengalaman dalam merencanakan proyek konstruksi ,
seperti , Perencana Struktur, Perencana Arsitektur dan lain-lain.
Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi
adalah:
Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan
pemilik bangunan.
Membuat gambar kerja pelaksanaan.
Membuat Rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan
bangunan (RKS ) sebagaipedoman pelaksanaan.
Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik ke
dalam desain bangunan.

2
Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan
desain terwujud di wujudkan.
Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi.
Kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan
pengawas

Wewenang konsultan perencana adalah:

Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak


pelaksana bangunan yangmelaksanakan pekerjaan tidak sesuai
dengan rencana.

Konsultan Pengawas : Pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek


(owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan
pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. Perlu sumber
daya manusia yang ahli di bidangnya masing-masing seperti teknik
sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga
sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan
efisien.
Tugas konsultan pengawas :
Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja.
Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat
dilihat oleh pemilik proyek.
Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan
kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek
pelaksanaan pekerjaan.
Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

3
Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek
yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan
pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja
konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

Wewenang konsultan pengawas :

Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika


terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.
Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek
tidak tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.
Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing
pelaksana proyek.
Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara
perubahan ( site Instruction)
Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Konsultan Manajemen Konstruksi : Seseorang atau perusahaan


yang mewakili pemilik dalam pengelolaan proyek, sejak awal sampai
akhih proyek.
Tugas dan wewenang konsultan manajemen konstruksi :
Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan
kepada pelaksana proyek baik secara lisan maupun tulisan.
Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam
pelaksanaan menyimpang dari spek yang telah ditentukan.
Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun
pekerjaan.
Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan
dengan mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.

4
Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan
kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan
dalam bekerja.
Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan
perencana dan kontraktor. Rapat diadakan seminggu sekali.
Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).
Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan.

5
3. Kontraktor
Kontraktor/pelaksana adalah perusahaan yang dipilih dan disetujui
untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi yang direncanakan sesuai dengan
keinginan pemilik proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap
pembangunan fisik proyek. Biasanya penentuan kontraktor dilakukan melalui
lelang/tender atau dapat juga melalui penunjukan langsung dengan negosiasi
penawaran harga.
Tugas dari kontraktor :
Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak
perjanjian pemborongan.
Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan
harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek yang memuat
antara lain: Pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja yang dicapai, jumlah
tenaga kerja yang digunakan, jumlah bahan yang masuk, keadaan
cuaca dan lain-lain.
Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,
dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan
gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya,
kualitas dan keamanan pekerjaan.
Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule) yang
telah disepakati.
Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan
jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut
peralatan dan material ke tempat pekerjaan.
Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek
sehubungan dengan pengunduran waktu penyelesaian pembangunan

6
dengan memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu
pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan
pertolongan pertama pada kecelakaan

4. SubKontraktor
SubKontraktor adalah orang atau badan yang menerima perkejaan dari
kontraktror utama dan menyelenggarakan pelaksanaan perkerjaan sesuai
bidang yang dimiliki atau penerima pekerjaan khusus dari suatu konstruksi.
Dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
Subkontraktor dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Subkontraktor yang menyediakan pekerja saja, yaitu subkontraktor yang
dalam melaksanakan pekerjaan bangunan/konstruksi hanya menyediakan
tenaga kerja dan alat kerja konstruksi (traktor, mesin pancang, dan
sebagainya), sedangkan bahan bangunan disediakan oleh perusahaan yang
mensubkontrakkan.
2. Subkontraktor yang menyediakan pekerja dan material konstruksi, yaitu
subkontraktor yang menerima dan melaksanakan sebagian/seluruh
pekerjaan/proyek konstruksi yang disubkontrakkan secara penuh oleh
perusahaan kontraktor, artinya penyediaan bahan bangunan dan tenaga kerja
seluruhnya adalah tanggung jawab subkontraktor.
Tugas dari subkontraktor :
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja sendiri untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
Selalu berkoodinasi dengan kontraktor ketika akan maupun
selama melaksanakan konstruksi sesuai item pekerjaan masing-
masing.
Mematuhi dan menjalankan tugas-tugas sesuai schedule yang
telah ditetapkan oleh main kontraktor

7
Melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh main kontraktror
dengan mematuhi peraturan dalam dokumen kontrak yang
berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan.

5. Supplier
Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor untuk memasok-kan material yang
memiliki kualifikasi yang dinginkan oleh pemilik.
Tugas dari supplier/pemasok :
Menyediakan barang yang di perlukan oleh customernya.
Menyediakan barang/jasa yang diperlukan untuk memuaskan
suatu kebutuhan.
Memastikan barang/jasa dalam keadaan baik.
Supplier membeli barang dari satu atau lebih produsen yg
kemudian disalurkannya pada customernya.
Mengirim barang/jasa.
Mengatur penyimpanan barang/jasa .

Anda mungkin juga menyukai