Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 9

PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM
PROYEK
KONSTRUKSI
RTA 3321 - MANAJEMEN PROYEK
KELOMPOK 9
200406124 YOSUA ZEIN MALFIN
200406125 ANNISA PUTRI
200406126 AUDRY CLAUDYA SARI
200406128 RACHEL LAURELIA
200406139 BAGUS HILMI
200406145 MATHIAS HARUN
PENDAHULUAN

Dalam kegiatan proyek konstruksi terdapat suatu proses yang mengolah


sumberdaya proyek menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan.
Proses terjadi dalam rangkaian kegiatan tentunya melibatkan pihak-
pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena proyek yang berbeda-beda, maka susunan


organisasinya pun akan berbeda, di mana tidak ada struktur
organisasi yang dapat digunakan untuk semua jenis kegiatan
dengan hasil yang sama.
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
PROYEK KONSTRUKSI

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan mulai dari tahap ide sampai dengan tahap pelaksanaan
secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga pihak :
1. Pemiliki Proyek/owner
2. Pihak Konsultan (perencana/pengawas)
3. Pihak Kontraktor (pelaksana)

PEMILIK PROYEK
(OWNER)

PENGGUNA JASA
PENYEDIA JASA

KONSULTAN KONTRAKTOR
PEMILIK PROYEK (OWNER)
dapat berupa perseorangan, badan, lembaga, instansi pemerintah maupun swasta yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada
pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut

Di Indonesia, terdapat dua jenis pemilik yang didasarkan dari sektornya yaitu sektor
pemerintah dan sektor swasta. Perbedaan antara sektor pemerintah dengan swasta
adalah dari tujuan pelaksanaannya proyek tersebut. Pada proyek konstruksi, sektor swasta
akan lebih cenderung mengutamakan faktor-faktor ekonomi seperti keuntungan, tingkat
pengembalian investasi, dan risiko.
Sementara itu, sektor pemerintah lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan masyarakat
pada wilayah setempat akibat dibangunnya sebuah infrastruktur pada wilayah tersebut
karena dalam pelaksanaan proyeknya, pemerintah akan selalu diperhatikan oleh publik
sehingga segala aspirasi dan masukan dari publik harus dapat diakomodasi dengan baik
HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK PROYEK (OWNER)

Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)

Meminta laporan secara berkala mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah


dilakukan oleh penyedia jasa

Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan dengan menempatkan suatu


badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik

Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan

Menetapkan tujuan dan kebutuhan proyek


HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK PROYEK (OWNER)

Memberikan fasilitas yang baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan proyek konstruksi

Mengomunikasikan persyaratan mengenai cara proyek dilaksanakan dan dapat


melakukan perubahan dalam pekerjaan (apabila dibutuhkan)

Menyediakan dana untuk membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah biaya
yang telah ditetapkan dalam mewujudkan bangunan tersebut
KONSULTAN
Perorangan atau perusahaan yang memiliki keahlian dalam spesifikasi pekerjaan
tertentu serta memiliki kompetensi untuk memberi masukan teknis pada suatu
proyek.

Secara umum dalam pembangunan proyek, konsultan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

1. KONSULTAN PERENCANA
Orang/badan yang membuat perencanaan bangunan secara
lengkap dan mendetail baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain
yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan
perencana bisa berupa perorangan atau berupa badan usaha baik
swasta maupun pemerintah. Seperti seorang ahli arsitek (Insinyur
Arsitek ) dan biro- biro perencana (Biro Arsitek ).
HAK DAN KEWAJIBAN KONSULTAN PERENCANA

Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana
kerja, syarat-syarat, hitungan struktur, dan rencana anggaran biaya.

Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak


kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor mengenai hal-hal yang kurang
jelas dari gambar-gambar bestek serta Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS).

Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.

Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.


HAK DAN KEWAJIBAN KONSULTAN PERENCANA

Memproyeksikan keinginan atau ide pemilik proyek ke dalam desain bangunan.

Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan pelaksana


apabila terjadi permasalahan di lapangan selama proses konstruksi.

Membuat dokumen lelang yang terdiri dari : (1) Perjanjian Pemborongan, (2) Gambar-
gambar bestek dan gambar-gambar detail, (3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
(4) Daftar uraian singkat dan tafsiran atau hitungan volume untuk setiap jenis pekerjaan.
2. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditujukan pengguna


jasa untuk membantu dalam pengelola pelaksanaan pekerjaan
pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan
pembangunan.

UU Tentang Jasa Konstruksi, BAB I, Pasal 1, ayat 11. : Konsultan


pengawas bertanggung jawab penuh untuk mengawasi pelaksanaan
kerja kontraktor serta mengusulkan, menyetujui dan menolak pekerjaan
yang diusulkan oleh kontraktor.
hak dan kewajiban konsultan
pengawas adalah :
Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan
Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
Mengkoordinasi dan menendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksaan pekerjaan
berjalan dengan lancar
Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.
Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan
agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan
kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan
kontraktor.
Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku.
Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan)
Menyediakan dan menghitung adanya kemajuan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.
KONTRAKTOR

Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat.

Kontraktor dipilih setelah melalui proses tender


yang diadakan oleh pihak pemilik proyek untuk
menjalankan proyek. Kontraktor bertanggung
jawab langsung kepada pemilik proyek, dan selama
melaksanakan tugasnya diawasi langsung oleh
Konsultan MK.
Hak dan kewajiban kontraktor antara lain:
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,
peraturan, dan syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan syarat-syarat tambahan yang telah
ditetapkan oleh pengguna jasa.
Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh
konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan
dalam peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan
masyarakat.
Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,
mingguan, dan bulanan.
Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
SUBKONTRAKTOR

Sub Kontraktor adalah pihak pelaksana konstruksi yang mempunyai spesialisasi


khusus yang dipilih oleh pihak yang membuka penawaran kerja terlebih dahulu.

Pihak Sub Kontraktor dapat langsung bertanggung jawab kepada pihak


pemilik proyek apabila dipilih langsung oleh pemilik proyek tapi tetap
berkoordinasi dengan pihak Kontraktor Utama dan ada juga Sub Kontraktor
yang bertanggung jawab langsung kepada Kontraktor utama karena
sebelumnya telah dipilih oleh Kontraktor Utama.
SUBKONTRAKTOR
Subkontraktor dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Subkontraktor yang menyediakan pekerja saja, yaitu subkontraktor yang dalam


melaksanakan pekerjaan bangunan/konstruksi hanya menyediakan tenaga
kerja dan alat kerja konstruksi (traktor, mesin pancang, dan sebagainya),
sedangkan bahan bangunan disediakan oleh perusahaan yang
mensubkontrakkan.
2. Subkontraktor yang menyediakan pekerja dan material konstruksi, yaitu
subkontraktor yang menerima dan melaksanakan sebagian/seluruh
pekerjaan/proyek konstruksi yang disubkontrakkan secara penuh oleh
perusahaan kontraktor, artinya penyediaan bahan bangunan dan tenaga kerja
seluruhnya adalah tanggung jawab subkontraktor.
HAK DAN KEWAJIBAN SUBKONTRAKTOR

 Melaksanakan pekerjaan dari Pemilik Proyek / Kontraktor Utama yang telah disanggupi
untuk dapat dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, peraturan-peraturan, dan syarat–
syarat yang ditetapkan.

Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.

Bertanggung jawab langsung kepada Pemilik Proyek atau Kontraktor Utama.

Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor utama atau


pemilik proyek berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai