Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Owner, Konsultan, dan Kontraktor dalam Setiap Tahapan

Proyek Konstruksi

Ke-tiga stakeholder tersebut memiliki pengaruh penting atau bahkan berpengaruh penuh pada
jalannya suatu proyek. Pengaruh yang dimaksud dapat dilihat dari tugas dan wewenang
masing-masing dari para stakeholder tersebut, dimana tugasnya yaitu :

1. Tugas dan Wewenang Owner

Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan
dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai denganperjanjian
kontrak kerja untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu
menyediakan dana untuk membiayai proyek.tugas pemilik proyek atau owner adalah:

a. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.


b. Membentuk tim pengawas
c. Ikut masuk di dalam tim Manajemen Terpadu, tim ini beranggotakan pihak-pihak yang
terlibat seperti owner dan tenaga ahli, keahlian dari seluruh anggota digunakan untuk
mengelola para konsultan/perencana dan kemudian bersama sama membuat kontrak
konstruksi untuk para kontraktor, supplier material dan peralatan dan perusahaan lain yang
terlibat di dalam proyek.
d. Menganalisa laporan dan rencana kerja dari masing-masing perusahaan konstruksi
manajemen, yang menangani bagian-bagian dari kegiatan proyek.
e. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.
f. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemenkonstruksi (
MK )
g. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.

Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah :

a. Membuat surat perintah kerja ( SPK )


b. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
c. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaankonstruksi.
d. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapatmelaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
2. Tugas Konsultan Atau Perencana

Konsultan adalah suatu badan yang memiliki kemampuan dalam berbagai disiplin ilmu dalam
bidangnya masing-masing yang bertindak baik sebagai penasehat dan atau perencana (dalam
hal ini bidang struktur dan konstruksi). Yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemilik
sekaligus dapat bertindak sebagai pengawas dalam pelaksanaanya.

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau
perorangan. perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik
sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat
dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.


b. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
c. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.
d. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek
maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai
pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
f. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh
kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan
kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

a. Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan


terhadap kontrak kerja.
b. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan.
c. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
d. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek.
e. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan ( site Instruction)
f. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja
yang telah disepakati sebelumnya.
Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan dengan skala besar seperti gedung
bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal management konstruksi atau MK namun
perbedaanya adalah MK mengelola jalanya proyek dari mulai perencanaan,pelaksanaan sampai
berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalanya
pelaksanaan proyek saja.

3. Tugas Kontraktor atau Pelaksana

Kontraktor adalah seseorang atau badan pemerintahan atau swasta yang melaksanakan suatu
pekerjaan, yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya dan terikat dalam suatu perjanjian
kontrak dengan pemilik pekerjaan.

Kontraktor Pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam definisi lain menyebutkan bahwa
pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi surat penunjukan serta telah
menandatangani surat perjanjian pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan
dengan pekerjaan proyek. Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek
(owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari owner serta
dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam
pelaksanaan. Perubahan desain harus segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.

a. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah
direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan.
b. Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan harian, mingguan,
serta bulanan kepada pemilik proyek yang memuat antara lain:
- Pelaksanaan pekerjaan.
- Prestasi kerja yang dicapai.
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan.
- Jumlah bahan yang masuk.
- Keadaan cuaca dan lain-lain.
c. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung
lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
d. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule) yang telah disepakati.
f. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap kehilangan dan
kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
g. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang
diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan material ke tempat
pekerjaan.
h. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan
pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan alasan yang logis
dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
i. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan
pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan

Jadi dapat disimpulkan apabila tugas dan wewenang dari owner, konsultan dan kontraktor tidak
dijalankan dengan baik sesuai yang rencana, maka akan berpengaruh pada terlaksananya suatu
proyek itu sendiri, proyek dapat terhambat atau malah dapat dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai