Anda di halaman 1dari 10

SISTEM HUBUNGAN KERJA PELAKSANA PROYEK

Sistem hubungan kerja pelaksana proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.   Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas mempunyai ikatan kontrak. Konsultan
Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan kemajuan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
Pemberi tugas memberi imbalan berupa fee atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.

2.   Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana mempunyai ikatan kerja kontrak.
Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang disarankan oleh Pemilik Proyek, kontraktor
memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak. Biaya dapat diberikan oleh Pemberi Tugas dengan sistem pembayaran sesuai dengan
ketentuan yang termuat di dalam kontrak yang telah ditandatangani.

3.   Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana mempunyai ikatan kontrak. Konsultan
Perencana bertanggung jawab wajib merencanakan pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas
memberi imbalan atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana.

4.   Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana

         Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja peraturan pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan Pengawas mempunyai tugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan
oleh Kontraktor, sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang timbul di
lapangan dengan Konsultan Pengawas.

1. TUGAS KONSULTAN / PERENCANA


Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun
pemerintah. Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:
• Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.
• Membuat gambar kerja pelaksanaan.
• Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman
pelaksanaan.
• Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
• Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam desain bangunan.
• Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang
tidak memungkinkan desain terwujud di wujudkan.
• Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.
kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas

wewenang konsultan perencana adalah:


• Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan
pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
• Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan.
Agar pelaksanaan proyek pembangunan dapat berjalan dengan baik diperlukan konsultan perencana
yang bagus dalam menghasilkan setiap detail perencanaan bangunan, misalnya gambar kontrak yang
jelas tanpa adanya pertentangan perbedaan antar gambar serta perbedaan gambar rencana dengan
kondisi dilapangan. selain itu dalam hal spesifikasi bangunan juga dijelaskan dengan detail agar tidak
terjadi hambatan dalam pemilihan material saat pekerjaan pembangunan berlangsung.

Saat pelaksanaan pembangunan berlangsung pihak konsultan perencana dapat membuat jadwal
pertemuan rutin dengan kontraktor untuk membahas hal-hal yang mungkin perlu mendapat
pemecahan dari perencana misalnya saat aproval material atau pembuatan gambar shop drawing
sebagai pedoman pelaksanaan proyek. hal-hal yang sering menjadi permasalahan dari produk
perencana misalnya material yang telah ditentukan pada RKS sulit ditemukan pada saat
pembangunan atau harganya terlalu mahal melebihi RAB sehingga kontraktor mengusulkan
persetujuan perubahan material untuk digunakan sebagai pengganti. masalah lainya misalnya
perbedaan gambar rencana dengan kondisi exsiting lapangan sehingga kontraktor membuat gambar
perubahan yang memerlukan persetujuan konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek sehingga
diperlukan kerjasama dan hubungan yang baik antara kontraktor dan konsultan perencana
2. TUGAS KONTRAKTOR / PELAKSANA
Kontraktor Pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam definisi lain menyebutkan bahwa pihak
yang penawarannya telah diterima dan telah diberi surat penunjukan serta telah menandatangani
surat perjanjian pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan proyek.
Pada Proyek ‘tempat penulis kerja praktek’ ini, pemilik proyek (owner) memberikan kepercayaan
secara langsung kepada kontraktor pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Peraturan
dan persetujuan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam dokumen kontrak.
Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam
melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara
langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan
desain harus segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah
direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan.
2. Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan harian, mingguan, serta
bulanan kepada pemilik proyek yang memuat antara lain:
• Pelaksanaan pekerjaan.
• Prestasi kerja yang dicapai.
• Jumlah tenaga kerja yang digunakan.
• Jumlah bahan yang masuk.
• Keadaan cuaca dan lain-lain.

1. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung lain yang
digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan
waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
2. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule) yang telah disepakati.
4. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap kehilangan dan kerusakan
sampai pada penyerahan pekerjaan.
5. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan
oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.
6. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan
pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan alasan yang logis dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
7. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan pekerjaan,
serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

3. LANGKAH UTAMA YG HARUS DILAKUKAN OLEH OWNER


• menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
• Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
• Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.
• Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi ( MK )
• Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner
• Membuat surat perintah kerja ( SPK )
• Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
• Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi.
• Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan
pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak. misalnya pelaksanan pembangunann dengan
bentuk dan material yang tidak sesuai dengan RKS.
 
13
 
2.
 
Konsultan Pengawas
Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplinyang bekerja
untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan harus mampu bekerja samadengan perencana untuk
mencapai hasil yang
optimum
 dari suatu proyek.Sebagai pihak yang mewakili
owner
dalam pelaksanaan proyek, divisi pengawasmempunyai fungsi sebagai berikut :a.
 
Menjalankan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan proyek di lapanganserta
mengontrol kualitas dan kuantitas dari alat-alat dan bahan bangunan yangdigunakan apakah sudah
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). b.
 
Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan,
dan menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan (BAKP) yang merupakanlaporan penelitian
pengawas atas kemajuan pekerjaan serta mempertanggung jawabkan hasil-hasil tersebut kepada
pemilik proyek.
3.
 
Konsultan Perencana
Perencana adalah suatu pihak yang ditunjuk oleh
owner 
 sebagai pihak yang bertindakselaku perencana dalam pekerjaan pembuatan gedung ini dalam batas-
batas yang telahditentukan baik secara teknis maupun administratif.
 
Konsultan Perencana mempunyai fungsi sebagai berikut :1.
 
Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat dan bahan yangdigunakan
serta metode pelaksanaan, dan membuat Rencana Anggaran Biaya(RAB) sesuai ide dan gagasan dari
owner 
, baik untuk perancangan struktur,arsitektir, maupun mekanikal elektrikal berdasarkan peraturan-
peraturan dan syarat-syarat kerja yang telah ada di Indonesia.2.
 
Merencanakan setiap rencana perubahan dari rencana semula akibat adanya kendala-kendala fisik di
lokasi proyek dan mempertanggung- jawabkan hasil rencana perubahan kepada Pemilik Proyek (
owner 
).
 
14
 
4.
 
Kontraktor Pelaksana
Bagan Alir Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana Proyeka.
 
 Project Manager 
 
 Project Manager 
 adalah penanggung jawab pada organisasi kontraktor pelaksana.
b.
 
Site ManagerSite Manager 
 merupakan wakil dari
 Project Manager 
 yang bertugas membantu
 Project Manager 
 dalam mengendalikan jalannya proyek di lapangan.
c.
 
Site Engineer (Koordinator Pelaksana Proyek)
Koordinator pelaksana proyek adalah seorang tenaga ahli yang
mengkoordinir berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggung jawab kepada Ketua tim teknis pem
bangunan atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
d.
 
 Keuangan dan Administrasi
Bagian Keuangan dan Administrasi adalah seorang tenaga ahli
 
yang
bertanggung jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan barang, peralat
an dan material untuk pelaksanaan proyek.
 
15
 
e.
 
 Logistik
Tugas dan kewajiban dari bagian logistik adalah :

 
Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang.

 
Membuat pembukuan untuk semua barang yang keluar masuk gudang sertamencatat semua barang
di dalam gudang untuk selanjutnya dilaporkan kepadakepala pelaksana proyek.

 
Mengatur tempat penyimpanan material dan merawat barang-barang di dalamgudang.

 
Membuat pembukuan pembelian dan persewaan alat-alat.

 
Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah uang yangdigunakan dalam
pembelian bahan.
 f.
 
 Pelaksana
Pelaksana adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalammengerjakan fisik
secara keseluruhan.
 g.
 
SurveyorSurveyor
adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam masalah pengukuran
.
h.
 
OpperatorOpperator 
 adalah tenaga ahli yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan peralatan di dalam
proyek agar seluruh peralatan selalu siap pakai dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
i.
 
 Keamanan
Keamanan proyek sangat dibutuhkan sekali karena pada suatu proyek kemungkinan besar terjadi
gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.
 j.
 
 Mandor/ Pembantu Pelaksana
Mandor adalah orang yang membantu pelaksana dan memimpin beberapa pekerjauntuk
menyelesaikan suatu bagian pekerjaan dalam proyek.
k.
 
 Pekerja
Pekerja adalah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perencanaan dan
dibawah mandor.

Anda mungkin juga menyukai