Pertanyaan
Jawaban
Pertanyaan
Jawaban
5
6
Pertanyaan
Jawaban
10
11
12
13
14
Pertanyaan
Jawaban
15
16
17
18
19
20
EE yang dibuat oleh Kementerian lain, terkait dengan pekerjaan kePU-an harus menggunakan AHSP sesuai dengan Permen PU
No.11 Tahun 2013. Bila tidak sesuai maka Panitia Lelang berhak
menolak rincian RAB AHSP yang diajukan.
Untuk bangunan bersifat swasta bersifat tidak wajib.
22
23
24
Pertanyaan
Jawaban
Bila dalam kontrak mengerjakan pekerjaan menggunakan Loader Bila dalam kontrak pekerjaan ada suatu pekerjaan menggunakan
tapi di pertengahan pelaksanaan alat tersebut rusak diganti dengan Wheel Loader tetapi di tengah periode pelaksanaan, alat tersebut
Excavator?
rusak dan diganti dengan dengan alat lain misalnya Excavator,
maka PJ harus berkirim surat kepada Direksi Pekerjaan untuk
minta izin dalam pelaksanaannya dengan segala konsekuensi
terhadap jadwal pelaksanaan di lapangan.
Harga standar yang tercantum dalam Perda, apakah bisa Harga standar dalam Perda tidak dapat dimasukkan faktor lain
dimasukan faktor lain misalnya pajak?
seperti pajak karena harga-harga dalam Perda sudah termasuk
biaya restribusi dan biaya lainnya untuk keuntungan retailer yang
ada. Harga di Base Camp tergantung dari kontrak pengiriman
barang biasanya harga franco di tempat.
Harga yang tercantum dalam Perda, kadang-kadang lebih murah Bila terdapat perbedaan harga yang sangat tinggi di suatu daerah,
sehingga tidak ada Penyedia Jasa yang mendaftar ikut tender, karena bila menggunakan harga yang sesuai dengan Perda
karena takut rugi. Apa yang bisa dilakukan?
tersebut, Penyedia Jasa akan rugi dan tidak akan ada yang
mengikuti tender, maka PJ dapat melakukan justifikasi teknis
dengan segala alasannya termasuk analisisnya agar harga yang
tercantum dalam Perda diubah sesuai hasil analisis yang dapat
diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Pihak lain terkait dengan
wewenang Perda yang sudah ada.
AHSP sangat penting dalam industri konstruksi di Indonesia.
- Ke depannya, perlu dibuatkan spesifikasi khusus untuk
Namun, dianggap perlu untuk memasukkan materi muatan atau
material lokal ini. Harga satuan dapat diturunkan dari gambar
kondisi lokal pada Pedoman AHSP misal kayu untuk Kalimantan
kerja, metode kerja dan spesifikasi yang ada
Timur; timbunan di atas tanah lunak untuk Riau. Tanah lunak di
- Untuk pekerjaan geoteknik misal untuk vertical drain
Riau cukup dalam serta kadar air tinggi hingga 700%. Dianggap
sebenarnya sudah ada analisisnya namun masuk ke tahap
perlu memasukkan hal terkait tebal timbunan >8m di atas tanah
DESAIN/PERENCANAAN. Sementara itu muatan Pedoman
lunak dan gambut. Bagaimana dengan konstruksi cerucuk?
AHSP ini memang masih fokus ke tahap KONSTRUKSI
- Konstruksi cerucuk cara manual seperti pada Lampiran 2
Pekerjaan Pasangan yaitu pada butir P.07 cerucuk dan
modul bronjong, dan jika untuk konstruksi dengan
pemancangan yaitu pada Lampiran 4 Pekerjaan
Pemancangan baik cara mekanis atau semi mekanis.
Pertanyaan
Jawaban
25
26
27
28
29
Untuk konstruksi khusus seperti tahan asam atau tahan air laut,
akan dijelaskan penggunaan semen khusus dalam spesifikasi
teknis secara detail termasuk rasio kekuatannya terhadap semen
biasa (ordinary).Namun secara umum sekarang ini biasa
menggunakan 1 tingkat di atas spesifikasinya, misalnya untuk
pasangan batu dengan mortar 1pc: 5pp ditingkatkan menjadi 1pc:
4 pp.
Selalu terlambat akibat berbagai kendala yang perlu diantisipasi:
1) Terlambat dimulainya pekerjaan dapat diantisipasi dengan
pelaksanaan pelelangan yang bisa dimulai sejak bulan Oktober
tahun sebelumnya walaupun DIPAnya belum turun.
2) Kendala musim hujan yang dimulai bulan April, sehingga harus
menggunakan metode pekerjaan seperti di SDA dengan
30
Pertanyaan
Jawaban
Pertanyaan
Jawaban
b. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa. Pembayaran didasarkan pada tahapan
produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak;
c. Sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran (output based);
d. Total harga penawaran bersifat mengikat; dan
e. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
Kontrak harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (2) Perpres
70 Tahun 2012(perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010), yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu yang
telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;
b. Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada
saat kontrak ditandatangani;
c. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan
oleh penyedia barang/jasa; dan
d. Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan
hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Untuk kondisi seperti ini perlu dirinci dalam spesifikasi umum/teknis
pekerjaan agar semua penyedia jasa menyadari betul akan terjadi
hal-hal tersebut. Sehingga hal ini merupakan kompetisi antar
penyedia jasa dan pada saat sebelum penunjukkan perlu
diingatkan kembali akan hal ini bahkan sebaiknya melalui prosedur
klarifikasi pada 3 calon pemenangnya.
Pertanyaan
Jawaban
Kontrak multiyear atau kontrak tahun jamak tidak relevan diuraikan
di sini, karena pada forum ini berbicara tentang Analisis Harga
Satuan Pekerjaan.
Mengenai klaim eskalasi, umumnya hanya bisa dilakukan jika
terjadi force majuere yang perlu ditunjang oleh peraturan
pemerintah dan bahkan berlaku secara nasional, misalnya
kenaikan nilai dollar jika banyak item impor.
Untuk kesamaan persepsi, BPKP menyatakan bahwa faktor
ekskalasi dapat diajukan sebelum kontrak selesai
31
33
Pertanyaan
Jawaban
Bagaimana dengan AHSP yang bersifat umum pada Permen ini, Koefisien didasarkan pada spesifikasi teknis. Untuk pekerjaan
apakah analisa dibuat satu mis: pekerjaan bronjong, pekerjaan yang sama di bidang SDA, BM dan CK pada dasarnya
galian dan timbunan?
diintegrasikan namun setelah melihat kembali spesifikasi masingmasing bidang ternyata berbeda, maka konseptor membedakan
koefisien AHSPnya. Memang ada beberapa jenis pekerjaan yang
sama spektek-nya pasti koefisiennya sama juga, namun ada yang
sepertinya serupa tapi ternyata spekteknya berbeda, maka tentu
koefisiennya berbeda juga. Sebagai contoh pek. Pasangan batu di
SDA mencakup pemanfaatan pembuatan Keermer (tembok
penahan tanah) berbeda dengan di CK untuk pasangan pondasi
dengan kedalaman <1,5 m.
Kemudian untuk pekerjaan galian tanah di SDA yang umumnya
dengan volume besar >100 m3 berbeda dengan galian tanah yang
di CK dengan volume < 25 m3.
Pada bidang Cipta Karya terdapat pekerjaan rehabilitasi.
Untuk pekerjaan rehabilitasi, di SDA misalnya penggunaan hasil
Bagaimana pemanfaatan kembali material hasil bongkaran?
pekerjaan bongkaran pasangan batu yaitu P.01f (manual) dan
P.01g (dengan alat Jack Hammer) yang akan menghasilkan batu
sekitar 0,55 0,65 m3 untuk setiap 1 m3 pasangan batu yang
dibongkar. Batu hasil bongkaran tersebut, dapat digunakan
sebagai bahan untuk pasangan batu lagi atau untuk jenis
pekerjaan lain yang tentunya harga batu ini adalah sebesar harga
biaya bongkar (tanpa overhead+keuntungan), yaitu jika diambil
rata-ratanya hasil bongkaran adalah 0,6 m3per m3 bongkaran,
maka untuk membuat pasangan batu baru membutuhkan 1,2 m3
batu atau setara dengan 2 m3 pemanfaatan hasil bongkaran.
34
10
Pertanyaan
Jawaban
35
37
38
39
40
Untuk pekerjaan yang belum diatur pada Pedoman AHSP 2013 ini
dapat membuat analisis sendiri yang
rasional berdasarkan
spesifikasi khusus dan dilegalkan melalui Peraturan Pemerintah
setempat
SNI tentang perencanaan beton bertulang Indonesia sebagai
pengganti PBI menyatakan untuk membuat beton struktural
(beton dengan mutu setidaknya K-250) >1 m3 harus dibuat benda
uji sebanyak 3 kali ulangan, jadi setidaknya butuh minimal 3
sampel uji.
Akan diberikan contoh rancangan pedoman Perencanaan dan
Desain Bendung. Dengan metode perhitungan ini diharapkan
dapat mengeliminir perbedaan metode perhitungan biaya
perencanaan. Selanjutnya harus ditetapkan pula AHSP
Perencanaan, penyempurnaan item-item AHSP konstruksi, dan
juga AHSP untuk OP.
Secara normatif, pada dasarnya direkomendasikan penggunakan
bahan kelas II. Bahan kelas III dapat digunakan asalkan
dipertahankan ketelitian konstruksinya. Dapat pula digunakan
bekisting baja (sewaan). Pada Pedoman AHSP 2013 ini, terdapat
koefisien untuk penggunaan bekisting berulang hingga 3 (tiga) kali.
Penggunaan kayu kelas kuat serat IV masih dimungkinkan
khususnya pada bekisting beton non-struktur dengan volume beton
sedikit ( < 5 m3)
36
11
Pertanyaan
Jawaban
41
42
43
12
Pertanyaan
Jawaban
mempengaruhi HSD Bahan + angkutnya, yang kemudian akan
terhitung dalam HSP beton dan termasuk dalam HPS
Setelah menuliskan pekerjaan beton dengan HSP beton tanpa
biaya angkutan dan kemudian menambahkan item biaya
angkutan dapat ditulis untuk masing-masing jenis bahannya
dengan biaya angkut masing-masing HSP angkutannya.
Pada dasarnya, hasil perolehan nilai HSP dengan Metode 1 dan
Metode 2 memang akan berbeda. Metode 1 mengalikan overhead
dan profit untuk setiap pekerjaan sedangkan Metode 2
menjumlahkan terlebih dahulu total semua biaya pekerjaan, lalu
total tersebut dikalikan dengan overhead dan profit. Metode 1
lebih detail karena untuk setiap pekerjaan dapat ditentukan
overhead dan profit yang berbeda sesuai kondisi pekerjaannya.
Penentuan persentase overhead dan profit dibebaskan namun
maksimum 15% asalkan memiliki alasan yang cukup kuat
Pak Iskandar: Basic price beton seharusnya berdasarkan m3 beton
untuk tingkat mutu tertentu, contoh campuran beton fc = 25 MPa
(K-300) adalah Rp.2.185.000/m3. Memang di dalam Pedoman
AHSP 2013 ini, perhitungan beton umumnya sudah menggunakan
Satuan International (MPa) dan sistem campuran sudah mengacu
dalam bentuk berat (kg), bukan volume untuk masing-masing
jenis bahan, ada catatan khususnya untuk beton di atas K-175
harus perbandingan berat.
Pak Tatang: Bila kekuatan beton yang dirancang > 20 MPa,
penakaran bahan harus dalam ukuran berat. Pembayaran seluruh
beton, mulai dari beton mutu rendah sampai mutu tinggi adalah
dalam meter kubik.
44
45
46
13
Pertanyaan
Jawaban
14
Pertanyaan
Jawaban
-
Dimungkinkan
adanya
pekerjaan
tambah/kurang
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan
yang diperlukan.
bersifat
48
49
50
Pasir lokal bila digunakan untuk beton sering tidak bisa mencapai
mutu yang dirancang. Bisa mencapai apabila jumlah PC
diperbanyak, atau dengan mengayak pasir hingga tinggal 25%nya
saja. Bagaimana solusinya?
15
51
Pertanyaan
Jawaban
16
Pertanyaan
Jawaban
Perlu dihitung luas permukaan batu muka (per buah = ... m2)
17
Pertanyaan
Jawaban
10
11
12
18
Pertanyaan
Jawaban
Harga aspal yang diambil adalah harga yang paling murah dan
bagus. Tidak mengharuskan dari Pertamina atau distributor
(harga tersebut sudah termasuk harga sampai di basecamp).
Kalau harga aspal dari distributor mahal maka ambil harga dari
Pertamina. Kalau harga dari toko relatif lebih mahal.
19
Pada pekerjaan jalan beraspal, bila JMF 6,5 %, tetapi hasil core drill
menunjukkan kadar aspal rata-rata 6% maka pekerjaan tidak boleh
dibayar dan pekerjaan harus dibongkar. Bila kondisi sebaliknya
yaitu JMF 6% dan hasil core drill kadar aspal 6,5 %, maka kelebihan
aspal 0,5% perlu dievaluasi kondisinya secara visual. Bila hasil
penilaian visual menunjukkan aspal bleeding maka pekerjaan
Pertanyaan
Jawaban
20
Pertanyaan
Jawaban
Dalam perhitungan AHSP, berat filler yang ditambahkan harus
diubah dan dianalisis terhadap berat total campuran.
Bila diyakini bahwa tanpa tambahan filler sudah menunjukkan
kekuatan yang memenuhi spesifikasi, maka dapat diajukan
justifikasi teknik yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dengan
menunjukkan hasil uji laboratorium, serta jaminan kesinambungan
pengadaan bahan serupa.
10
11
21
Pertanyaan
Jawaban
proporsi bahan atau koefisien bahan dan over head (OH) masingmasing.
Contoh: {Berat Total ACWC, Ton) x (koef atau proporsi bahan
aspal dalam 1 Ton AC- WC, dalam satuan Ton) x OH }
Harga satuan untuk bahan anti pengelupasan, filler yang
ditambahkan (kapur atau semen PC), harus menggunakan satuan
pengukuran Kg bahan tersebut, sehingga harga satuan dasar
harus disesuaikan dengan satuan pengukuran bahan tersebut
(Kg). Perkiraan kuantitas bahan dalam BOQ harus
memperhitungkan proporsi bahan atau koefisien bahan dan OH
masing-masing.
Contoh: { (Berat Total ACWC, Ton) x (koef atau proporsi bahan
anti pengelupasan atau semen PC atau kapur dalam 1 Ton
ACWC, dalam satuan kg) x OH }.
Karena jenis campuran yang dipasang mungkin lebih dari satu
(AC-WC, AC-BW, AC Base dsb.), maka harus dapat dibedakan
bahan-bahan yang dihitung untuk masing-masing jenis campuran.
Misalnya: Aspal Keras (AC-WC gradasi kasar/halus); Aspal Keras
(AC-BC gradasi kasar/halus), dst, sehingga bila perlu dapat
menambah baris dalam BOQ tersebut.
22
13
14
15
16
Pertanyaan
Jawaban
23
Pertanyaan
17
18
Jawaban
24
Pertanyaan
Jawaban
terdekat biasanya tiap tahun diupdate harga-harganya dan juga
sudah ada koefisien harga untuk masing-masing kelompok
provinsi, misal Riau adalah 1,10.
Di CK, 20 jenis bahan bangunan dapat dikatakan berkembang
baru setiap tahunnya. Permen AHSP Edisi 1 ini akan dilengkapi
dengan item pekerjaan yang belum ada.
Perlu ditambahkan penjelasan terkait perhitungan analisa harga Dibedakan pada koefisien upah atau ditambahkan pada biaya
satuan untuk pengecatan plafon pada ketinggian 7 m. Apakah akan scaffolding. Pada umumnya, di CK, koefisien bersifat given. Di BM,
lebih mahal dari pengecatan plafon dengan ketinggian 3 m?
dapat disesuaikan.
25