Anda di halaman 1dari 26

K

KUMPULAN TANYA & JAWAB


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PU
NO.11/PRT/M/2013 TENTANG
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
BIDANG PEKERJAAN UMUM

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
BIDANG UMUM
1

Pertanyaan

Jawaban

Koefisien apakah bisa diubah sesuai kondisi lapangan atau


memang sudah dibakukan? Apakah koefisien-koefisien yang
bersifat given pada Permen ini jika dilakukan perubahan akan
digugurkan oleh panitia pengadaan barang dan jasa? Di lapangan
bisa saja ada yang mempermainkan koefisien.

Koefisien-koefisien pada Permen PU No.11/PRT/M/2013 yang


given bersifat mengikat di semua bidang pekerjaan ke-PU-an dan
harus dilampirkan meskipun tidak ada klausul yang menyatakan
akan digugurkan. Jika ditemukan penggunaan koefisien yang
berbeda dengan Pedoman AHSP ini tentunya akan menjadi
temuan pada saat pemeriksaan.

Bagaimana menentukan nilai OE? Seringkali nilai EE dengan OE,


perbedaannya sangat timpang. Apakah sebenarnya ada
ketentuan persentase perbedaannya?

Dalam masa 6 (enam) bulan transisi, kira-kira apakah ada sanksi


jika tidak dilaksanakan? Bagaimana jika masih ada yang
menggunakan analisis selain AHSP 2013 (BOW, analisa K, dll)
dengan pertimbangan harga yang dipakai lebih murah, adakah
dampak hukumnya?

Permen ini terbit pada 4 November 2013 dan pada ketentuan


peralihan dinyatakan masa transisi 6 (enam) bulan sejak
diterbitkan. Bagaimana dengan kontrak yang sudah
ditandatangani? Apakah amandemen atau bagaimanakah

Koefisien diperoleh dari pengamatan di lapangan (motion study).


Koefisien yang digunakan dalam AHSP Cipta Karya adalah
koefisien manual, sedangkan AHSP SDA menggunakan koefisien
manual dan mekanis (harus dihitung terlebih dahulu dengan
rumus)
Pembuatan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owners
Estimate (OE) yang efektif dan efisien biasanya disusun
berdasarkan survey yang detail. Diberikan kewenangan
sepenuhnya kepada Kasatker/PPK dalam membuat OE termasuk
perubahan item maupun volume pekerjaan yang disesuaikan
dengan alokasi anggaran yang tersedia.
Pedoman ini bersifat wajib sejak diterbitkan pada 4 November 2013
sebagai acuan baku penentuan harga satuan bagi semua pihak
sehingga antara penyedia jasa maupun pengawas memiliki
persepsi yang sama. Tidak dilaksanakannya Pedoman ini menjadi
temuan yang berisiko pidana
Permen ini ditetapkan pada tanggal 4 November 2013, yang
berarti semua pelaksanaan pelelangan yang akan dilaksanakan
setelah tanggal 4 Mei 2014, sudah harus menggunakan PerMen
PU No. 11/PRT/M/2013 tentang AHSP ini. Sebetulnya PerMen
PU tentang AHSP ini sebelumnya telah dibuat sebagai Surat

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

dampak makronya terhadap kontrak sebelumnya? Adakah


kemungkinan efisiensi?

5
6

Penggunaan alat crane di pekerjaan Cipta Karya, apakah sah


diambil dari analisa di bidang Sumber Daya Air?
Bagaimana dasar penentuan Overhead dan Profit ?

Bagaimana dengan pekerjaan yang belum ada pada Pedoman


AHSP ini?

Waktu siklus menggali menggunakan acuan mana?

Edaran yang dikeluarkan pada tanggal 4 Maret 2013 dan Dirjen


SDA telah memerintahkan semua kegiatan tahun 2013 agar
dicermati dan disesuaikan.
1) Kontrak yang sebelum tanggal 4 Mei 2014 tidak mandatory
untuk mengikuti PerMen PU ini.
2) AHSP ini dibuat secara rinci, dan ada indikasi untuk pekerjaan
yang memerlukan angkutan material akan terasa ada
peningkatan total HPS-nya, namun untuk yang HSD yang
normal (tanpa biaya tambahan angkutan) ada indikasi
penghematan sekitar 5%-10%.
3) Perbedaan prinsipnya adalah terintegrasinya AHSP untuk A,
B dan C, sehingga misalnya jika tidak terdapat AHSP di SDA
dapat menggunakan AHSP untuk B dan C secara legal.
Selain itu ada pula opsi jika ada AHSP yang belum
terakomodir pada PerMen ini, dapat menggunakan AHSP
Referensi lain (kalau Pokja ULP) atas persetujuan Direksi
Pekerjaan/Satker
Boleh. Pedoman AHSP Bidang PU yang dapat digunakan
bersama-sama
Penentuan Overhead dan Profit dapat dilihat di klausul 5.3 dan
pada Perpres 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Pada Perpres 70 Tahun 2012, ambil maksimum 15%
untuk logisnya. Hal ini memberi kesempatan untuk penawar untuk
berkompetisi. Pekerjaan beresiko tinggi diambil dengan overhead
yang tinggi.
Jika kegiatan tidak ada pada Permen, maka dapat digunakan
AHSP dengan referensi lain dengan persetujuan pemberi tugas.
Pekerjaan yang menggunakan koefisien sifatnya normatif, tetapi
yang informatif (seperti pekerjaan mekanis) dapat disesuaikan
dengan kondisi setempat

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

Sebelum Permen AHSP ini, digunakan standar yang dikeluarkan


oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Apa perbedaannya?

Pedoman AHSP ini pada dasarnya merangkum semua standar


terkait AHSP bidang pekerjaan umum

10

Pada kenyataannya, survey harga di awal tahun berbeda dengan


tengah tahun yang umumnya mengalami kenaikan yang
signifikan, bagaimana menyikapinya?

Selisih harga dapat terjadi pada kegiatan perencanaan dan


pekerjaan fisik, tapi pada umumnya masih dalam batas range
yang dapat ditoleransi atau umumnya pada perencanaan telah
menggunakan harga tertinggi jadi masih tercover, kecuali jika ada
gejolak ekonomi yang sangat signifikan.

11

Pedoman AHSP 2013 bertujuan transparansi. Bagaimana


mengantisipasi kenaikan harga misal BBM pada saat
pelaksanaan sementara Overhead tertentu saja?

12

Di lapangan, ukuran kayu umumnya bermacam-macam.


Bagaimana kita menyesuaikan harga kayu tersebut khususnya
kayu ulin? Jika dibutuhkan kayu dengan bentang 7 m, bagaimana
menyiasatinya bila tidak menggunakan kayu 4 m yang
disambung? Apakah koefisiennya diubah?

HPS biasanya disusun 2-3 tahun sebelumnya. Fluktuasi harga


misal kenaikan BBM seiring waktu memang sulit diprediksi dan
diantisipasi, hanya Post majeure saja yang umumnya diatur dalam
kontrak, sementara seperti kenaikan BBM belum merupakan
kejadian luar biasa. Untuk ini pandai-pandai saja membaca
situasinya.
Koefisiennya tidak dapat diganti namun HSD nya akan lebih
mahal dari harga standarnya
Perlu dicek SNI ukuran kayu gergajian, sudah distandarkan kayukayu untuk konstruksi baik panjang, lebar, tebal kayunya. Pada
umumnya, yang digunakan sebagai standar adalah harga kayu
yang panjangnya 4 m. Kayu dengan panjang 6 m itu, di luar
standar. Demikian pula, pada spesifikasi teknik tidak lagi
menggunakan lagi nama lokal kayu, tapi kelas kayu

13

Bagaimana harga satuan dasar untuk daerah yang dekat dan


yang jauh (melewati sungai dan menggunakan tongkang)?
Apakah harganya harus sama?
Bagaimana dengan lansiran menggunakan gerobak?

14

Akan terkompensasi dengan ongkos angkut. Misal: menggunakan


dump truck dari quarry ke base camp yang tak terlepas dari
faktor kondisi jalan serta jarak
Lansiran secara manual dapat dibaca dalam ASHP Bidang Cipta
Karya

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

15

Bagaimana dengan perbedaan harga dasar di pasaran, misal


survey 3 (tiga) toko namun setiap toko berbeda? Harga mana
yang sebaiknya kita ambil? Apakah dirata-ratakan saja?

16

Dalam penyusunan EE maupun OE, ada harga satuan standar


yang telah ditandatangani oleh Bapak Bupati. Harga satuan
material didapat dari mana? Di Wakatobi II, setiap daerah harga
satuan berbeda-beda, misal untuk leveling jalan, mobilisasi
peralatan.
Bagaimana mekanisme nya agar semua daerah mengacu pada
standar yang sama?
Gambar as built drawing tanggung jawab siapa? Di spesifikasi
dinyatakan bahwa pembuat gambar adalah tugas penyedia dalam
pembuatan as built drawing. Pembuatan as built drawing diatur
di bagian mana, apakah pada pekerjaan persiapan?
Untuk konsultan perencana, K3 perlu diperhatikan. Bagaimana
memasukkan Alat Pelindung Diri (APD) dalam penawaran?

17

18

Penetapan harga satuan pekerjaan ini merupakan tugas dari


Dinas PU sebagai konseptor-konseptor kabupaten/kota.
Umumnya basic price diambil rata-rata dengan memperhatikan
zona dan tidak akan ada penawaran yang melebihi nilai yang
ditetapkan ini. Jumlah sampel toko pada survey pasar tidak
dibatasi.
Tantangan PEMDA untuk membuat analisis statistiknya.
Dikumpulkan beberapa data dan dirata-ratakan dan dibuat
variasinya. Survey yang tepat memberikan deviasi yang tidak
terlalu besar.

As built drawing ada di Pekerjaan Lain-Lain. As built drawing


dibiayai oleh Penyedia Jasa (dalam Overhead & Profit).

Pada Bagian 1: Umum telah dimasukkan ke overhead dan profit


atau telah dimasukkan juga ke masing-masing pekerjaan (Lihat
uraian dalam Seksi 1.19, butir 1.19.8.2))

19

Bagaimana dengan tuntutan K3 untuk tenaga kerja? Apakah nilai


koefisien untuk pekerjaan galian tanah menjadi terlalu murah
akibat ketentuan K3 tersebut?

Koefisien yang ada di AHSP memang cocok untuk wilayah Barat


dan Tengah. Untuk wilayah Timur menginginkan koefisien galian
tanah sebesar 0,75, jika kurang dari itu maka pekerjaan tekor

20

Penyusunan EE di Kementerian lain apa harus menggunakan


AHSP sesuai Permen PU No.11/PRT/M/2013?

EE yang dibuat oleh Kementerian lain, terkait dengan pekerjaan kePU-an harus menggunakan AHSP sesuai dengan Permen PU
No.11 Tahun 2013. Bila tidak sesuai maka Panitia Lelang berhak
menolak rincian RAB AHSP yang diajukan.
Untuk bangunan bersifat swasta bersifat tidak wajib.

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
21

22

23

24

Pertanyaan

Jawaban

Bila dalam kontrak mengerjakan pekerjaan menggunakan Loader Bila dalam kontrak pekerjaan ada suatu pekerjaan menggunakan
tapi di pertengahan pelaksanaan alat tersebut rusak diganti dengan Wheel Loader tetapi di tengah periode pelaksanaan, alat tersebut
Excavator?
rusak dan diganti dengan dengan alat lain misalnya Excavator,
maka PJ harus berkirim surat kepada Direksi Pekerjaan untuk
minta izin dalam pelaksanaannya dengan segala konsekuensi
terhadap jadwal pelaksanaan di lapangan.
Harga standar yang tercantum dalam Perda, apakah bisa Harga standar dalam Perda tidak dapat dimasukkan faktor lain
dimasukan faktor lain misalnya pajak?
seperti pajak karena harga-harga dalam Perda sudah termasuk
biaya restribusi dan biaya lainnya untuk keuntungan retailer yang
ada. Harga di Base Camp tergantung dari kontrak pengiriman
barang biasanya harga franco di tempat.
Harga yang tercantum dalam Perda, kadang-kadang lebih murah Bila terdapat perbedaan harga yang sangat tinggi di suatu daerah,
sehingga tidak ada Penyedia Jasa yang mendaftar ikut tender, karena bila menggunakan harga yang sesuai dengan Perda
karena takut rugi. Apa yang bisa dilakukan?
tersebut, Penyedia Jasa akan rugi dan tidak akan ada yang
mengikuti tender, maka PJ dapat melakukan justifikasi teknis
dengan segala alasannya termasuk analisisnya agar harga yang
tercantum dalam Perda diubah sesuai hasil analisis yang dapat
diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Pihak lain terkait dengan
wewenang Perda yang sudah ada.
AHSP sangat penting dalam industri konstruksi di Indonesia.
- Ke depannya, perlu dibuatkan spesifikasi khusus untuk
Namun, dianggap perlu untuk memasukkan materi muatan atau
material lokal ini. Harga satuan dapat diturunkan dari gambar
kondisi lokal pada Pedoman AHSP misal kayu untuk Kalimantan
kerja, metode kerja dan spesifikasi yang ada
Timur; timbunan di atas tanah lunak untuk Riau. Tanah lunak di
- Untuk pekerjaan geoteknik misal untuk vertical drain
Riau cukup dalam serta kadar air tinggi hingga 700%. Dianggap
sebenarnya sudah ada analisisnya namun masuk ke tahap
perlu memasukkan hal terkait tebal timbunan >8m di atas tanah
DESAIN/PERENCANAAN. Sementara itu muatan Pedoman
lunak dan gambut. Bagaimana dengan konstruksi cerucuk?
AHSP ini memang masih fokus ke tahap KONSTRUKSI
- Konstruksi cerucuk cara manual seperti pada Lampiran 2
Pekerjaan Pasangan yaitu pada butir P.07 cerucuk dan
modul bronjong, dan jika untuk konstruksi dengan
pemancangan yaitu pada Lampiran 4 Pekerjaan
Pemancangan baik cara mekanis atau semi mekanis.

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

25

Koefisien dan indeks density berbeda setiap daerah berbeda.


Konversi material tanah padat menjadi lepas di Riau dan di Jawa
berbeda. Bagaimana?

26

Apakah AHSP harus dimasukan pada penawaran ?

Koefisien konversi yang besar mengakibatkan volume yang besar


yang disebabkan karena jenis material yang berbeda. Misalnya di
Riau tanah bergambut berbeda dengan tanah biasa sehingga
konversinya besar, hal ini tidak bisa dihitung secara volumetrik
tetapi harus dikonversi berdasarkan perbandingan beratnya
seperti cara konversi untuk material lainnya: batu, pasir dan lainlain
Sangat tergantung dalam persyaratan pelelangannya. Namun
sekarang ini, dapat mempertimbangkan pula penggunaan PerMen
PU No. 11/2013 yang sudah dibakukan dapat disederhanakan
dengan hanya menuliskan nomor analisanya saja.

27

Dari kacamata panitia lelang, untuk penawaran di bawah 80%


akan dilakukan evaluasi harga satuan teknis. Apakah harus
dimasukkan ketentuan (provision) dalam satu dokumen lelang?
Jika ada yang di bawah 80%, bagaimana menyikapinya sesuai
Permen 11/PRT/M/2013?

Pada dasarnya koefisien tidak dapat berubah untuk seluruh


daerah di Indonesia. Koefisien ini didasarkan pada spesifikasi
teknik. Dengan spesifikasi teknik yang sama, maka koefisien
dimanapun di Indoensia seharusnya sama.

28

Penggunaan jenis semen yang berbeda akan mempunyai


kekuatan yang berbeda

29

Penyelesaian pekerjaan sering terlambat disebabkan oleh musim


dan kesulitan SDM pada saat musim panen rempah. Pekerjaan
bangunan gedung dalam kontrak 150 hari, tetapi tiba-tiba pekerja
pada pindah mengejar upah memetik cengkeh dengan bayaran
lebih tinggi. Sumber bahan juga jarang yang terdapat di Maluku.

Untuk konstruksi khusus seperti tahan asam atau tahan air laut,
akan dijelaskan penggunaan semen khusus dalam spesifikasi
teknis secara detail termasuk rasio kekuatannya terhadap semen
biasa (ordinary).Namun secara umum sekarang ini biasa
menggunakan 1 tingkat di atas spesifikasinya, misalnya untuk
pasangan batu dengan mortar 1pc: 5pp ditingkatkan menjadi 1pc:
4 pp.
Selalu terlambat akibat berbagai kendala yang perlu diantisipasi:
1) Terlambat dimulainya pekerjaan dapat diantisipasi dengan
pelaksanaan pelelangan yang bisa dimulai sejak bulan Oktober
tahun sebelumnya walaupun DIPAnya belum turun.
2) Kendala musim hujan yang dimulai bulan April, sehingga harus
menggunakan metode pekerjaan seperti di SDA dengan

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

30

Pertanyaan

Jawaban

Bahan dari luar Ambon yang datang terlambat juga merupakan


kendala sehingga penyelesaian pekerjaan menjadi molor.
Mengapa musim tidak dapat dijadikan menjadi alasan lagi untuk
memperpanjang waktu penyelesaian pekerjaan? Adakah toleransi
penyelesaian pekerjaan agar tidak menjadi temuan. Ini penting
khususnya bagi para auditor

metode dewatering. Maka dalam penilaian mengenai metode


kerja harus mempunyai bobot yang tinggi.
3) Kendala SDM pada saat musim panen rempah, perlu diantisipasi
dengan mendatangkan tenaga kerja dari tempat lain. Pada
construction meeting disampaikan kemungkinan hal serupa
sehingga penyedia dapat mengajukan perpanjangan waktu
untuk menyediakan pekerja lain atau pekerja dari luar daerah.
Surat menyurat antara Penyedia dan Direksi Pekerjaan perlu
dilakukan untuk back-up data bila dilakukan pemeriksaan
4) Mobilisasi alat dan bahan harus dijamin bahwa alat dan bahan
sudah siap diproses sampai waktu tertentu atau sampai
pekerjaan seluruhnya selesai.
Pada setiap kontrak pekerjaan dengan sistem kontrak harga
satuan, hampir selalu terdapat kombinasi antara pembayaran
harga satuan dan lumpsum. Kontrak lumpsum relatif sama dengan
harga satuan karena volume pekerjaan dalam BOQ yang dibayar
lumpsum sama dengan 1 (satu) harga satuan pekerjaan.

Pada Perpres 70 terdapat 2 jenis kontrak yaitu kontrak lump sum


dan kontrak harga satuan (unit price). Di Ambon, tingkat inflasi
bahan berdasarkan pengalaman tahun-tahun terakhir sekitar 515%.
Pekerjaan multi year menggunakan HSP tahun pertama, padahal
untuk tahun berikutnya harga sudah naik akibat inflasi sekitar 10%
per tahun dan klaim eskalasi sering tidak berhasil.
Fixed Lump Sum Price (PP 29/2000 Pasal 21 ayat 1 dan Pasal 21
Untuk pekerjaan tahun jamak (multi year), bagaimana menghitung ayat 6) adalah kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum
besaran overhead &profit (OH&P) agar tahun pertama tetap dalam kontrak tidak boleh diukur ulang.
efisien, tahun kedua dan seterusnya OH&P tetap proporsional.
Kontrak Lump Sum diuraikan dalam pasal 51 ayat (1) Perpres 70
Tahun 2012 (perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor
54 tahun 2010), yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan
penyesuaian harga;

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban
b. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa. Pembayaran didasarkan pada tahapan
produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak;
c. Sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran (output based);
d. Total harga penawaran bersifat mengikat; dan
e. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
Kontrak harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (2) Perpres
70 Tahun 2012(perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010), yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu yang
telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;
b. Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada
saat kontrak ditandatangani;
c. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan
oleh penyedia barang/jasa; dan
d. Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan
hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Untuk kondisi seperti ini perlu dirinci dalam spesifikasi umum/teknis
pekerjaan agar semua penyedia jasa menyadari betul akan terjadi
hal-hal tersebut. Sehingga hal ini merupakan kompetisi antar
penyedia jasa dan pada saat sebelum penunjukkan perlu
diingatkan kembali akan hal ini bahkan sebaiknya melalui prosedur
klarifikasi pada 3 calon pemenangnya.

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban
Kontrak multiyear atau kontrak tahun jamak tidak relevan diuraikan
di sini, karena pada forum ini berbicara tentang Analisis Harga
Satuan Pekerjaan.
Mengenai klaim eskalasi, umumnya hanya bisa dilakukan jika
terjadi force majuere yang perlu ditunjang oleh peraturan
pemerintah dan bahkan berlaku secara nasional, misalnya
kenaikan nilai dollar jika banyak item impor.
Untuk kesamaan persepsi, BPKP menyatakan bahwa faktor
ekskalasi dapat diajukan sebelum kontrak selesai

31

Bagaimana dengan koefisien yang melibatkan tiga bidang SDA,


BM dan CK? Contohnya dalam proyek ada pekerjaan pemasangan
talud batu kali, ada talud untuk pinggir sungai (karena lokasi proyek
dilalui sungai), ada talud untuk jalan, dan ada talud untuk terasiring
bangunan gedung.

Pedoman ini terintegrasi, bisa menggunakan koefisien lintas


bidang, namun akan sangat tepat bila digunakan koefisien sesuai
bidang pekerjaannya.
Untuk pekerjaan pasangan batu 1 pc:4pp, koefisien pada bidang
CK sekitar 1,5, sementara pada bidang SDA sekitar 2,7 akibat
spesifikasi teknik pekerjaan memang berbeda.
Hal ini di CK untuk membuat pasangan pondasi batu belah
perumahan dengan kedalaman galian sekitar 1 m sedangkan di
SDA pasangan batu ini untuk pembuatan Kermeer (tembok
penahan tanah) atau Revetmen tembok laut/talud sungai yang
selalu berhubungan dengan air atau juga karena dimensi tingginya
lebih dari 1m memerlukan alat bantu esteger, dll.
Sebaiknya gunakan koefisien AHSP yang sesuai atau bidang
pekerjaannya apakah A, B atau C, tetapi jika di sektornya tidak
dapat dicoba dicari yang sesuai atau serupa di sektor/bidang
lainnya pada Permen PU No. 11/2013 ini. Bila ternyata belum ada
juga dapat menggunakan referensi lain atas persetujuan direksi
teknis sebagai wakil satker.
Jadi koefisien sebaiknya disesuaikan dengan bidang terkait.

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
32

33

Pertanyaan

Jawaban

Bagaimana dengan AHSP yang bersifat umum pada Permen ini, Koefisien didasarkan pada spesifikasi teknis. Untuk pekerjaan
apakah analisa dibuat satu mis: pekerjaan bronjong, pekerjaan yang sama di bidang SDA, BM dan CK pada dasarnya
galian dan timbunan?
diintegrasikan namun setelah melihat kembali spesifikasi masingmasing bidang ternyata berbeda, maka konseptor membedakan
koefisien AHSPnya. Memang ada beberapa jenis pekerjaan yang
sama spektek-nya pasti koefisiennya sama juga, namun ada yang
sepertinya serupa tapi ternyata spekteknya berbeda, maka tentu
koefisiennya berbeda juga. Sebagai contoh pek. Pasangan batu di
SDA mencakup pemanfaatan pembuatan Keermer (tembok
penahan tanah) berbeda dengan di CK untuk pasangan pondasi
dengan kedalaman <1,5 m.
Kemudian untuk pekerjaan galian tanah di SDA yang umumnya
dengan volume besar >100 m3 berbeda dengan galian tanah yang
di CK dengan volume < 25 m3.
Pada bidang Cipta Karya terdapat pekerjaan rehabilitasi.
Untuk pekerjaan rehabilitasi, di SDA misalnya penggunaan hasil
Bagaimana pemanfaatan kembali material hasil bongkaran?
pekerjaan bongkaran pasangan batu yaitu P.01f (manual) dan
P.01g (dengan alat Jack Hammer) yang akan menghasilkan batu
sekitar 0,55 0,65 m3 untuk setiap 1 m3 pasangan batu yang
dibongkar. Batu hasil bongkaran tersebut, dapat digunakan
sebagai bahan untuk pasangan batu lagi atau untuk jenis
pekerjaan lain yang tentunya harga batu ini adalah sebesar harga
biaya bongkar (tanpa overhead+keuntungan), yaitu jika diambil
rata-ratanya hasil bongkaran adalah 0,6 m3per m3 bongkaran,
maka untuk membuat pasangan batu baru membutuhkan 1,2 m3
batu atau setara dengan 2 m3 pemanfaatan hasil bongkaran.

34

Apa perbedaan harga satuan dan kontrak gabungan?

Dapat dibaca di Perpres 70 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah terkait kontrak lumpsum, kontrak harga satuan dan
kontrak gabungan. Di Bina Marga, biasanya digunakan sistem
kontrak gabungan (kombinasi lumpsum dan harga satuan)

10

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

35

Bagaimana menentukan quarry jika jarak yang ada beragam (dari


yang paling jauh sampai yang terdekat)?
Bagaimana korelasi antara metode pelaksanaan dengan AHSP
dalam usaha pencapaian mutu/kualitas pekerjaan, mana yang
lebih penting?

Setiap quarry bisa ditentukan dengan harga yang berbeda lalu


dibuatkan suatu matriks dan dipilih harga yang paling wajar
Dengan adanya urutan pekerjaan maka tentunya akan tercapai
suatu efisiensi tanpa meninggalkan mutu pekerjaan

37

Untuk analisa PJU (Penerangan Jalan Umum), bagaimana


menyusun AHSPnya jika itemnya belum ada?

38

Untuk pekerjaan pembangunan pagar, kapan dilakukan uji beton?

39

Untuk penyusun anggaran di instansi/kementerian lain, seringkali


kesulitan dalam menentukan biaya perencanaan (survey lokasi,
man month) mengingat kesulitan pekerjaan di tiap instansi
berbeda?

40

Untuk pembuatan bekisting, harga bahan yang digunakan adalah


untuk kelas II atau III. Apakah bisa diubah bahannya menjadi
bahan kelas IV untuk pekerjaan kecil

Untuk pekerjaan yang belum diatur pada Pedoman AHSP 2013 ini
dapat membuat analisis sendiri yang
rasional berdasarkan
spesifikasi khusus dan dilegalkan melalui Peraturan Pemerintah
setempat
SNI tentang perencanaan beton bertulang Indonesia sebagai
pengganti PBI menyatakan untuk membuat beton struktural
(beton dengan mutu setidaknya K-250) >1 m3 harus dibuat benda
uji sebanyak 3 kali ulangan, jadi setidaknya butuh minimal 3
sampel uji.
Akan diberikan contoh rancangan pedoman Perencanaan dan
Desain Bendung. Dengan metode perhitungan ini diharapkan
dapat mengeliminir perbedaan metode perhitungan biaya
perencanaan. Selanjutnya harus ditetapkan pula AHSP
Perencanaan, penyempurnaan item-item AHSP konstruksi, dan
juga AHSP untuk OP.
Secara normatif, pada dasarnya direkomendasikan penggunakan
bahan kelas II. Bahan kelas III dapat digunakan asalkan
dipertahankan ketelitian konstruksinya. Dapat pula digunakan
bekisting baja (sewaan). Pada Pedoman AHSP 2013 ini, terdapat
koefisien untuk penggunaan bekisting berulang hingga 3 (tiga) kali.
Penggunaan kayu kelas kuat serat IV masih dimungkinkan
khususnya pada bekisting beton non-struktur dengan volume beton
sedikit ( < 5 m3)

36

11

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

41

Pekerjaan dengan dimensi kecil, dasar perhitungannya


menggunakan AHSP SDA atau CK?

42

Bagaimana penggunaan AHSP ini untuk pekerjaan swakelola

43

Perhitungan dan/atau penulisan biaya angkutan dengan bahan


dalam suatu pekerjaan

12

Sesuaikan dengan karakteristik pekerjaannya. Untuk pekerjaan


kecil, meskipun untuk pekerjaan bidang SDA, ada beberapa
pekerjaan yang merujuk AHSP bidang CK seperti membuat direksi
keet, bangunan inventaris .. dll.
Format AHSP ini terdiri atas:
A
Tenaga kerja
B
Bahan
C
Peralatan
D
Jumlah harga A+B+C
E
Overhead + Profit
F
Jumlah harga satuan pekerjaan
Dalam pelaksanaan ada beberapa opsi pelaksanaan OP, yaitu:
1. Untuk pembelian bahan/alat langsung sendiri belanja, maka
A=0; B0; C0; E=0
2. Untuk pembelian bahan/alat melalui kontrak PL ke supplier,
maka A=0; B0; C0; E0
3. Untuk pelaksanaan pekerjaan menggunakan tenaga kerja
yang diawasi sendiri (sebagai mandor), maka A0; B=0; C=0;
E0. Tenaga kerja mandor dibayarkan ke instansi dengan
analogi 70% x biaya mandor (30% sebagai tugas melekat)
melalui bendahara penerima, yang kemudian uang yang
diterima tersebut dapat digunakan untuk membayar tenaga
kerja yang terlibat kegiatan ini melalui mekanisme PNBP
(penghasilan negara bukan pajak).
Ada 2 opsi perhitungan dan/atau penulisan biaya angkutan
dengan bahan dalam suatu pekerjaan dalam penulisan pada
Rekap HPS yaitu:
1. Biaya angkutan dimasukkan langsung dengan harga bahan,
misal biaya angkutan untuk koral, pasir, semen dan besi akan

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban
mempengaruhi HSD Bahan + angkutnya, yang kemudian akan
terhitung dalam HSP beton dan termasuk dalam HPS
Setelah menuliskan pekerjaan beton dengan HSP beton tanpa
biaya angkutan dan kemudian menambahkan item biaya
angkutan dapat ditulis untuk masing-masing jenis bahannya
dengan biaya angkut masing-masing HSP angkutannya.
Pada dasarnya, hasil perolehan nilai HSP dengan Metode 1 dan
Metode 2 memang akan berbeda. Metode 1 mengalikan overhead
dan profit untuk setiap pekerjaan sedangkan Metode 2
menjumlahkan terlebih dahulu total semua biaya pekerjaan, lalu
total tersebut dikalikan dengan overhead dan profit. Metode 1
lebih detail karena untuk setiap pekerjaan dapat ditentukan
overhead dan profit yang berbeda sesuai kondisi pekerjaannya.
Penentuan persentase overhead dan profit dibebaskan namun
maksimum 15% asalkan memiliki alasan yang cukup kuat
Pak Iskandar: Basic price beton seharusnya berdasarkan m3 beton
untuk tingkat mutu tertentu, contoh campuran beton fc = 25 MPa
(K-300) adalah Rp.2.185.000/m3. Memang di dalam Pedoman
AHSP 2013 ini, perhitungan beton umumnya sudah menggunakan
Satuan International (MPa) dan sistem campuran sudah mengacu
dalam bentuk berat (kg), bukan volume untuk masing-masing
jenis bahan, ada catatan khususnya untuk beton di atas K-175
harus perbandingan berat.
Pak Tatang: Bila kekuatan beton yang dirancang > 20 MPa,
penakaran bahan harus dalam ukuran berat. Pembayaran seluruh
beton, mulai dari beton mutu rendah sampai mutu tinggi adalah
dalam meter kubik.

44

Disarankan dalam mendapatkan HSP (lihat presentasi bidang


CK), Metode ke-2 sebaiknya dihindarkan karena ada pekerjaan
yang end cost-nya telah termasuk overhead dan profit
(maksimum 15% seperti diatur pada Perpres 70 tahun 2012
tentang Pengadaan Barang dan Jasa) seperti pekerjaan PLN.
Prinsipnya, lebih baik menggunakan Metode 1

45

Basic price beton seharusnya mengacu pada volume atau berat?

46

Basic price berubah tiba-tiba akibat trend ekonomi maupun


Dalam perhitungan untuk pembayaran, selama kontrak berlaku
eskalasi harga . Apakah ada % kenaikan yang diperbolehkan agar tidak diperbolehkan adanya perubahan basic price kecuali ada
terhindar dari temuan Inspektorat, BPK/BPKP?

13

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
47

Pertanyaan

Jawaban

Contoh perhitungan HPS untuk jaringan irigasi pada saat


presentasi menggunakan sistem lumpsum misal untuk mobilisasi
dan pengukuran kembali. Apakah diperbolehkan dengan tidak
ada rincian AHSP-nya?

ketentuan pemerintah sebagai force majeure yang dapat dihitung


dalam rangka eskalasi
Sebetulnya dalam contoh pekerjaan harus dirinci dengan AHSP
(informatif) yang ada di Permen PU No.11 Tahun 2013 ini . Sistem
lumpsum seharusnya disertai dengan breakdown berbagai
komponen pekerjaannya yang harus dilampirkan pada HPS
termasuk juga semua AHSP yang terkait khususnya untuk
pekerjaan di atas 1 juta Rupiah.
Untuk bidang BM, dapat menggunakan sistem LS maupun Harga
Satuan (Unit Price)
Perbedaan Kontrak Lumpsum dan Harga Satuan, sesuai dengan
Pasal 51 Perpres No.54/2010:
(a)
Kontrak Lumpsum merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan
ketentuan sebagai berikut:
- jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan
penyesuaian harga;
- semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh
Penyedia
Barang/Jasa;
- pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;
- sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output
based);
- total harga penawaran bersifat mengikat; dan
- tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
(b)
Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

14

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban
-

Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau


unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;

Volume atau kuantitas pekerjaannya masih


perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani;

pembayarannya didasarkan pada


hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan

Dimungkinkan
adanya
pekerjaan
tambah/kurang
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan
yang diperlukan.

bersifat

48

Bagaimana dengan HSD yang tidak sesuai dengan ketentuan


Hal ini upaya pengamanan pelaksanaan SK di daerah, seyogyanya
maksimum dari pemerintah daerah setempat karena quarry bahan pemerintah daerah dapat mengendalikan hal ini. Yang memiliki
baku dimonopoli oleh pihak adat
legal aspect lebih dapat dipertanggungjawabkan

49

Cyclus time pada pekerjaan mekanis untuk berbagai peralatan


mengapa ditetapkan sebagai informatif?

50

Pasir lokal bila digunakan untuk beton sering tidak bisa mencapai
mutu yang dirancang. Bisa mencapai apabila jumlah PC
diperbanyak, atau dengan mengayak pasir hingga tinggal 25%nya
saja. Bagaimana solusinya?

15

Sebetulnya semua pekerjaan yang mekanis hanya merupakan data


informatif saja karena sangat dipengaruhi oleh kondisi medan,
peralatan yang digunakan dan juga kinerja operator. Data ini perlu
disesuaikan dengan kondisi-kondisi di lapangannya, sehingga
seharusnya Cost Estimator sudah mengetahui betul kondisi-kondisi
ini agar Cyclus Time yang digunakan cukup akurat baik untuk
perhitungan biaya OP alat ataupun kinerja dari alatnya.
Harus memenuhi syarat standar (SNI atau lainnya yang setara),
sehingga kalau dalam campuran sesuai dengan mix design tidak
dapat mencapai mutu yang ditentukan, berarti ada bahan yang
tidak memenuhi syarat. Dalam contoh yang diungkapkan berarti
pasir yang dapat digunakan yang tinggal 25% itu. Dengan demikian

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

51

Pertanyaan

Jawaban

Perlu dilengkapi dengan bahan-bahan lokal, misalnya bata tela

koefisien tidak perlu diubah, tetapi harga dasar bahannya menjadi


lebih mahal 4 kali lipat. Yang seharusnya 1 truk bisa menjadi 4 m3,
setelah disaring/diayak tinggal 1 m3
Saran diterima dan memang diakui meskipun di kelompok Cipta
Karya ini telah ada 605 jenis pekerjaan, tetapi masih banyak jenis
pekerjaan yang sudah trend saat ini tetapi di Pedoman AHSP
belum tersedia, misalnya pasang rangka atap baja ringan,
pemasangan dinding bata ringan. Dan dengan lajunya
perkembangan teknologi bahan bangunan, tidak menutup
kemungkinan bahwa AHSP ini setiap tahunnya akan berubah
mengikuti dinamika lapangan (jumlah jenis pekerjaan)

BIDANG SUMBER DAYA AIR


1

Apakah analisis pintu air sudah ada dimensinya?

Dalam pekerjaan pintu air, memang ada perhitungan pintu air


sampai dengan terpasang tapi memang harganya terhitung
murah.
Dalam Pedoman AHSP sekarang, untuk membuat pintu air itu
sendiri dihilangkan tetapi menjadi biaya pemasangannya saja
dengan variasi bentuk pintu air. Bisa atau tidaknya AHSP
pekerjaan pintu air diaplikasikan, harus disimulasikan biaya
pemasangan pintu air di lokasi yang berbeda-beda

Lansiran perlu diperhatikan, terutama pada daerah yang sulit


dijangkau atau berat

Yang tidak perlu dihitung adalah pada jarak 3 m hingga 5 m (3 m


untuk pekerjaan tanah dan 5 m untuk pekerjaan beton). Apabila
kurang dari itu, tidak boleh menghitung biaya lansiran lagi. Lihat
bagian tanah, ada seksi mengenai angkutan material dan/atau
hasil galian.
Konversi jarak vertikal dapat dilihat di bagian beton, seksi beton
dicorkan (vertikal).

Apakah ada jarak minimal untuk lansiran (bahan yang


mempengaruhi upah tenaga), dan berapa jaraknya?

16

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

Bagaimana perhitungan konversi jarak vertikal?

Untuk bahan yang tidak bisa dikonversikan ke m3 (seperti pipa),


masuk ke domain Cipta Karya (ditampung untuk Cipta Karya)

Apakah analisis galian tanah menggunakan alat dredger?

Kapal keruk yang digunakan merupakan dredger juga, bisa


dihitung melalui waktu siklus dan produktivitasnya (...m3)

Bagaimana mengkonversikan ukuran batu muka?

Perlu dihitung luas permukaan batu muka (per buah = ... m2)

Kerap mengalami kesulitan dalam survey harga. Merk alat berat


apa yang harus digunakan sebaiknya?

Tergantung perencana menggunakan merk buatan negara mana


asalkan kemampuannya memenuhi spesifikasi teknis. Di
spesifikasi teknis tidak lazim menyebutkan merk
Bagaimana menentukan harga satuan untuk perencanaan?
Perencanaan untuk bidang SDA sebenarnya sudah ada namun
sehubungan untuk bidang CK dan BM belum ada, jadi disepakati
untuk edisi 2013 hanya edisi konstruksi saja. Untuk perencanaan
yang koefisien AHSPnya akan dikonversikan menjadi besaran man
month (mm). Dalam perencanaan dapat dibagi menjadi studi awal,
studi pengenalan (reconaisance study), studi kelayakan dan pra
desain serta detil desain. Sebagai contoh untuk perencanaan
Bendung, dilakukan studi awal/pendahuluan yang dihitung
berdasarkan Luas daerah tangkapan bendung dan/atau Luas
daerah irigasi. Selanjutnya tahapan berikutnya berdasarkan:
Lebar bendung, Tinggi bendung, Debit Sungai, Bangunan
Pelengkap dapat dihitung besaran mm untuk: studi pengenalan,
studi kelayakan dan pra desain serta detil desain.
Besaran mm tenaga ahli mengacu kepada data kebutuhan mm
perencanaan dari Ditjen SDA (1990-2004).
Bagaimana dengan koefisien air di pasangan batu. Pada
Dalam penyusunan Pedoman ini, untuk pekerjaan beton dibahas
Pedoman AHSP 2013 ini tidak ditemukan koefisiennya?
terakhir kali sehingga telah termasuk harga air, maka nantinya
koefisien penggunaan air pada pasangan batu akan di-update pada
edisi selanjutnya
Untuk pekerjaan-pekerjaan darurat misal tanah/pasir yang
Sebetulnya tidak boleh meninggalkan pekerjaan yang naggung
dimasukkan ke karung pasir kadang-kadang hilang hingga 4-5 kali sehingga terbawa hanyut oleh banjir. Antisipasi perlu mengadakan

17

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban

terutama jika banjir di sore hari. Jika kondisi seperti ini,


bagaimana antisipasinya?

perkuatan yang cukup untuk menghadapi banjir, dalam hal ini


spesifikasinya harus jelas yaitu bagian/lokasi mana saja yang perlu
perkuatan.

Pada Pedoman AHSP 2013 ini terdapat pekerjaan pasangan batu


muka untuk saluran air SDA. dengan tebal 5 cm. Sementara itu,
ketersediaan batu muka di Blitar dengan DKI Jakarta dapat
berbeda. Apakah koefisien yang given dapat diubah?

Sebetulnya menganalisis AHSP secara logikanya dipisahkan satu


sama lainnya. Sebagai contoh pasangan batu muka untuk saluran
air SDA dihitung pasangan batu kali satuannya m3, pasangan batu
muka dan pasangan batu siaran satuannya m2. Pelaksanaan
batu kali dan batu muka kalau dilihat dalam spesifikasi teknis
pekerjaannya harus dilakukan simultan, jadi bukan dibuatkan
pasangan batu selesai kemudian ditempel batu muka melainkan
pada bagian muka langsung disetting sehingga akhirnya tertutup
dengan pasangan batu muka.

10

Mohon ditambahkan AHSP untuk OP Irigasi

11

Bagaimana biaya OP seperti pembabadan rumput, pelumasan


pintu air

12

Prosentase pemanfaatan pada perhitungan kinerja peralatan


untuk pengeboran air tanah apakah dapat diubah-ubah?

Koefisien yang given tidak dapat diubah-ubah.


Walaupun AHSP ini khusus untuk Konstruksi, namun ada juga
beberapa yang telah termasuk OP yang di antaranya:
Pengangkatan gulma apung dan padat, pembabatan rumput,
pemasangan pintu air (dalam rangka OP) dll.
Dapat dilihat pada P.12b.1) secara manual dan P.12b.2) secara
mekanis dan untuk pelumasan pintu air dapat dilihat A.6.2
Pelumasan Pintu Air yang akan dijadikan sebagai suplemen AHSP2014
Data ini juga bersifat informatif, tentunya Cost Estimator harus
menyelesaikan % peran dari masing-masing peran alat yang
berbasis harga untuk masing-masing peralatan yang kemudian
dikonversikan terhadap % peran secara keseluruhan. Sebagai
contoh biaya operasi per jam untuk drilling jig lebih besar dari
pumping test sehingga jika masing-masing diketahui jam kerjanya
maka perbandingan perannya dapat dihitung.

18

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
BIDANG BINA MARGA
1

Pertanyaan

Jawaban

Untuk pengadaan aspal, apakah harga dasar aspal yang


digunakan harga Pertamina atau distributor atau toko?

Harga aspal yang diambil adalah harga yang paling murah dan
bagus. Tidak mengharuskan dari Pertamina atau distributor
(harga tersebut sudah termasuk harga sampai di basecamp).
Kalau harga aspal dari distributor mahal maka ambil harga dari
Pertamina. Kalau harga dari toko relatif lebih mahal.

Harga dasar yang termasuk harga pengiriman sampai basecamp


berlaku untuk semen. Hal tersebut tercantum dalam Pedoman
AHSP
Bagaimana bila dalam pembuatan jalan, aksesnya susah. Jika
Wheel loader dapat dihilangkan sesuai metode kerja yang sesuai
mengambil tanah dari lokasi lain, cukup mahal. Bila menggunakan di lapangan
tanah setempat, apakah dapat menghilangkan wheel loader yang
terdapat pada Pedoman AHSP karena cukup mahal ?
Kabupaten Sungai Hulu Utara adalah rawa dengan kedalaman
Dapat jika memang kondisi lapangan hanya memungkinkan
rata-rata 2 m, apakah bisa mengganti grader dengan bulldozer?
menggunakan bulldozer

Terdapat perbedaan perencanaan jalan dengan setelah


pelaksanaan kegiatan. Kondisi setelah kontrak berjalan, terdapat
perbedaan volume antara perencanaan dengan kondisi eksisting
di lapangan (deviasi hingga 5%). Misal pelat injak di perencanaan
tidak ada, namun pada pelaksanaannya dibutuhkan di lapangan.
Di lapangan sering terdapat penyimpangan harga satuan.
Solusinya bagaimana?
Untuk BM, kadar aspal pada saat penawaran berdasarkan job mix
formula (JMF) sekitar 6,5%, namun teraplikasi di lapangan atau
hasil core drill hanya 6%. Bisa sebaliknya JMF 6% dan hasil core
6,5%. Selisihnya menjadi temuan BPK.

19

Input mendesain adalah sebaiknya berdasarkan deterioration


curve. Desain dan konstruksi jangan terlalu lama jarak waktunya
(one year head). Harga satuan mengacu pada Permen PU
No.11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum

Pada pekerjaan jalan beraspal, bila JMF 6,5 %, tetapi hasil core drill
menunjukkan kadar aspal rata-rata 6% maka pekerjaan tidak boleh
dibayar dan pekerjaan harus dibongkar. Bila kondisi sebaliknya
yaitu JMF 6% dan hasil core drill kadar aspal 6,5 %, maka kelebihan
aspal 0,5% perlu dievaluasi kondisinya secara visual. Bila hasil
penilaian visual menunjukkan aspal bleeding maka pekerjaan

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
6

Pertanyaan

Jawaban

harus diperbaiki atau dibongkar. Toleransi kadar aspal sesuai


dengan Spesifikasi Umum adalah +/- 0,3%
Bagaimana dengan analisa K Bina Marga atau analisa lain?
Analisa K, analisa EI, atau BOW atau analisa lain yang
menggunakan koefisien tertentu, bila tidak sesuai dengan
koefisien yang tercantum dalam AHSP akan menimbulkan
masalah. Sebaiknya gunakan koefisien yang tercantum dalam
AHSP, kecuali koefisien yang pekerjaannya menggunakan
analisis produktifitas. Dalam analisis produktifitas, koefisien akan
selalu berubah tergantung asumsi dan kondisi setempat. Dalam
analisis yang biasanya dilakukan secara manual di bidang Cipta
Karya, koefisien bahan dan upah akan selalu tetap.
Untuk menghitung aspal, bahan anti stripping dan filler tambahan Cara menghitung kadar aspal, bahan anti stripping atau kadar
yang dibayar terpisah, tidak tercantum dalam contoh Spread semen yang ditambahkan, dapat dilakukan beratnya sesuai
Sheet? Bagaimana cara menghitungnya?
dengan proporsi yang tercantum dalam JMF. Misalnya kadar aspal
6,2%, kadar bahan anti stripping 0,3% kadar aspal, dan 2,5% kadar
semen yang ditambahkan. Parameter yang diperlukan adalah
Berat Volume Campuran beraspal (misalnya sesuai dengan JSD
yaitu 2,320 Ton/m3). Jumlah aspal per ton campuran beraspal
adalah: 6,2/100 x 2320 = 143,84 kg. Bahan anti stripping per ton
campuran beraspal: 0,3/100 x 6,2/100 x 2320 = 0,43 kg. Kadar
semen yang ditambahkan per ton campuran beraspal: 2,5/100 x
2320 = 58 kg.
Bahan anti pengelupasan harus ditambahkan bila stabilitas sisa < Pada umumnya hasil uji laboratorium stabilitas sisa < dari 75%
sehinggga harus ditambahkan bahan anti pengelupasan.
75%. Bila stabilitas sisa > 90% tidak diperlukan tambahan bahan
anti pengelupasan. Mohon penjelasan
Alat untuk memasok bahan anti pengelupasan (dozing pump) ke
dalam timbangan aspal, harus dipasang.
Dalam perhitungan AHSP, berat bahan anti pengelupasan harus
dihitung terhadap berat aspal (kadar aspal keras).

20

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Di Divisi 6 Seksi 3, bahan pengisi (filler) yang ditambahkan adalah


maksimum 2% terhadap berat total agregat.

Jawaban
Dalam perhitungan AHSP, berat filler yang ditambahkan harus
diubah dan dianalisis terhadap berat total campuran.
Bila diyakini bahwa tanpa tambahan filler sudah menunjukkan
kekuatan yang memenuhi spesifikasi, maka dapat diajukan
justifikasi teknik yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dengan
menunjukkan hasil uji laboratorium, serta jaminan kesinambungan
pengadaan bahan serupa.

10

Pembayaran AC-WC dipisahkan, masing-masing untuk agregat


(kasar dan halus), filler yang ditambahkan, aspal dan bahan anti
stripping.
Untuk agregat kalau dihitung tidak tepat 1 ton? Apakah harus
dihitung dalam 1 ton?

11

Untuk pembayaran agregat (kasar + halus), harga yang dihitung


adalah termasuk biaya bahan (agregat), upah dan alat. Jadi setiap
ton AC-WC bernilai harga yang dihitung tersebut. Bahan lainnya
di luar agregat (kasar dan halus) dibayar terpisah.
Dalam pembayaran ini berat agregat (kasar dan halus) dipastikan
akan kurang dari 1 ton, karena agregat tersebut merupakan
bagian dari 1 ton ACWC.

Keterkaitan dengan BOQ untuk bahan yang harus dibayar


terpisah?

Dalam menyusun BOQ, perlu memperhatikan hal-hal berikut:


Perkiraan Kuantitas (kolom d) dalam BOQ dalam contoh analisis
(PAHS 3.2) adalah bernilai 1 (satu), dan perkiraan kuantitas
tersebut masing-masing harus disesuaikan dengan satuan
pengukuran (kolom c) bahan atau campuran (kolom b) yang akan
diperhitungkan jumlah harganya (kolom e).
Harga satuan untuk aspal, aspal modifikasi, dan asbuton sebagai
filler yang ditambahkan, harus menggunakan satuan pengukuran
Ton bahan tersebut, sehingga harga satuan dasar harus
disesuaikan dengan satuan pengukuran bahan tersebut (Ton).
Perkiraan kuantitas bahan dalam BOQ harus memperhitungkan

21

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban
proporsi bahan atau koefisien bahan dan over head (OH) masingmasing.
Contoh: {Berat Total ACWC, Ton) x (koef atau proporsi bahan
aspal dalam 1 Ton AC- WC, dalam satuan Ton) x OH }
Harga satuan untuk bahan anti pengelupasan, filler yang
ditambahkan (kapur atau semen PC), harus menggunakan satuan
pengukuran Kg bahan tersebut, sehingga harga satuan dasar
harus disesuaikan dengan satuan pengukuran bahan tersebut
(Kg). Perkiraan kuantitas bahan dalam BOQ harus
memperhitungkan proporsi bahan atau koefisien bahan dan OH
masing-masing.
Contoh: { (Berat Total ACWC, Ton) x (koef atau proporsi bahan
anti pengelupasan atau semen PC atau kapur dalam 1 Ton
ACWC, dalam satuan kg) x OH }.
Karena jenis campuran yang dipasang mungkin lebih dari satu
(AC-WC, AC-BW, AC Base dsb.), maka harus dapat dibedakan
bahan-bahan yang dihitung untuk masing-masing jenis campuran.
Misalnya: Aspal Keras (AC-WC gradasi kasar/halus); Aspal Keras
(AC-BC gradasi kasar/halus), dst, sehingga bila perlu dapat
menambah baris dalam BOQ tersebut.

Dalam kontrak menggunakan hand sprayer, di lapangan


menggunakan kaleng yang dibolongi. Pemeriksa mempertanyakan
selisih harga menggunakan alat hand sprayer dan dengan manual
(menggunakan kaleng berlubang).

22

Sebaiknya dilaksanakan dengan handsprayer sesuai dengan


analisis harga satuan yang disetujui bersama. Tetapi bila
dengan alasan alat tersebut rusak, dapat dilakukan
permohonan menggunakan alat lain (kaleng yang dibolongi)
dengan jaminan bahwa jumlah aspal yang disebarkan per m2,
dan temperatur aspal yang dipanaskan sesuai dengan
spesifikasi yang diminta.
Bila Penyedia tidak mempunyai alat hand sprayer untuk
menyiramkan aspal panas, pada analisis dapat dihitung

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No
12

13

14

15

16

Pertanyaan

Jawaban

penggunaan bahan bakar (kayu bakar atau kompor gas) untuk


pemanasan aspal.
Penggunaan alat mesin gilas untuk memadatkan fondasi agregat Penggunaan alat pemadat yang cocok dan memadai harus
di lapangan adalah dengan Three Wheel Roller. Apakah boleh disesuaikan dengan alat yang direkomendasikan dalam spesifikasi.
menggunakan Tandem?
Lihat Divisi 5. Tetapi bila alat yang dimaksud rusak, Penyedia dapat
minta persetujuan Direksi Pekerjaan menggunakan alat pemadat
lain (misal Three Wheel Roller diganti dengan Tandem).
Untuk lapis penetrasi makadam apakah ada yang 3 lapis aspalnya? Lapis penetrasi makadam terdiri atas lapis agregat pokok, lapis
agregat pengunci dan agregat penutup. Lihat Divisi 5. Di antara
lapis-lapis tersebut masing-masing disiram dengan aspal yang
dipanaskan menggunakan sprayer dengan jumlah tertentu. Bila
ada 3 penyemprotan aspal, mungkin berupa lapisan prime coat
atau tack coat yang biasanya menggunakan aspal cut back (aspal
cair jenis MC atau SC, atau aspal emulsi) yang pembayarannya
terpisah sesuai dengan Divisi 6.
Untuk pekerjaan penyiapan badan jalan, AHSP yang mana, Pada pekerjaan penyiapan badan, bisa terjadi dua item
apakah galian atau penyiapan badan jalan atau lainnya?
pembayaran, yaitu pekerjaan galian (pemotongan bukit atau
penggalian tanah menggunakan Buldozer dalam upaya mencapai
level sesuai dengan garis ketinggian tanah dasar) dan pekerjaan
penyiapan badan jalan (pembersihan dan pengupasan lahan atau
pemotongan pohon) yang mencapai ketebalan tertentu.
Bagaimana dengan koefisien bahan pada campuran beraspal Koefisien bahan didasarkan job mix baik dari owner maupun
panas?
penawar. Sangat bergantung pada spesifikasi.
Koefisien bahan pada campuran beraspal panas adalah komposisi
campuran beraspal dalam satu ton yaitu agregat kasar, agregat
halus, filler, aspal dan jika diperlukan dapat ditambahkan anti
stripping.
Bagaimana dengan pekerjaan galian dan pasangan batu dengan
Pekerjaan galian serta pasangan batu dengan mortar ada di Spek
mortar?
BM Divisi 2

23

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

17

Bagaimana menyikapi analisis pada pekerjaan-pekerjaan yang


tidak diatur dalam AHSP ini, seperti pekerjaan BURAS, apakah
diperbolehkan menggunakan analisa lama atau observasi
lapangan

18

Jawaban

Laburan Aspal (BURAS), Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU) dan


Lapisan Aspal Dua Lapis (BURDA) ada di Divisi 6 Perkerasan
Aspal. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak ter-cover di spesifikasi
umum dapat dibuatkan spesifikasi khusus. Pekerjaannya umumnya
menggunakan batu belah, hampir mirip dengan pekerjaan lapis
fondasi agregat. Coba dilihat di Spek Umum BM Divisi 5
Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
Bagaimana menentukan item pekerjaan dalam Divisi 1 Pekerjaan Pekerjaan mobilisasi umumnya dilakukan dari base camp ke lokasi
mobilisasi?
pekerjaan

BIDANG CIPTA KARYA


1

Mengapa AHSP Cipta Karya tidak memasukan analisis alat?

Memang ada beberapa alat melekat pada tukang, seperti tukang


batu pasti memiliki alat pemecah batu (cetok), sehingga alat tidak
dicantumkan dalam analisis. Tetapi untuk alat-alat yang tidak
melekat pada tukang, seperti ayakan, dapat masuk dalam analisis
dengan menggunakan AHSP SDA atau Bina Marga.

Pada Pedoman AHSP ini, untuk peralatan dan upah khususnya


bidang permukiman masih meng-cover gedung-gedung
konvensional saja.
Perlu dipertimbangkan faktor bahwa semakin tinggi gedung (high
risk), upah semakin tinggi.

AHSP ini bersifat dinamis dan terbuka terhadap perkembangan


teknologi. Makin tinggi resiko, harusnya makin tinggi koefisiennya
atau bila perlu dibuatkan koefisien khusus.

Adakah AHSP untuk pekerjaan arsitektural pada gedung?

Pada Pedoman AHSP ini terdapat item pekerjaan finishing seperti


pengecatan, pemasangan wallpaper
Untuk Mekanikal Elektrikal ME belum ada, hanya masih saniter.
Penyusunan pagu anggaran untuk HSBGN menjadi wewenang
Ditjen Cipta Karya.
Sebetulnya di SDA juga ada yang disebut ancar-ancar harga
satuan pokok kegiatan (HSPK), misalnya harga 1 msaluran
terbuka dengan lining L=2-3m; T=1,0-1,5m; Q=3m3/s.. adalah
sekian rupiah.. Dapat ditanyakan di BBWS/BWS

Pada Cipta Karya, untuk menentukan PAGU ANGGARAN


terdapat Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) yang
diberlakukan di daerah tersebut dikalikan dengan luas bangunan.
Bagaimana dengan BM dan SDA, apakah ada standar seperti itu?

24

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)


SOSIALISASI PERATURAN MENTERI NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
No

Pertanyaan

Jawaban
terdekat biasanya tiap tahun diupdate harga-harganya dan juga
sudah ada koefisien harga untuk masing-masing kelompok
provinsi, misal Riau adalah 1,10.
Di CK, 20 jenis bahan bangunan dapat dikatakan berkembang
baru setiap tahunnya. Permen AHSP Edisi 1 ini akan dilengkapi
dengan item pekerjaan yang belum ada.

Cipta Karya perkembangannya cukup sangat pesat.


Bagaimana dengan AHSP untuk pekerjaan berbagai jenis dinding
dan material lainnya untuk menghindari isu mark-up?

Perlu ditambahkan penjelasan terkait analisa harga satuan untuk


bangunan bertingkat atau berlantai banyak (lantai I, II, III), apakah
koefisiennya dapat dikalikan dengan faktor pengali seperti pada
Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)

Perlu ditambahkan penjelasan terkait perhitungan analisa harga Dibedakan pada koefisien upah atau ditambahkan pada biaya
satuan untuk pengecatan plafon pada ketinggian 7 m. Apakah akan scaffolding. Pada umumnya, di CK, koefisien bersifat given. Di BM,
lebih mahal dari pengecatan plafon dengan ketinggian 3 m?
dapat disesuaikan.

25

Untuk Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) misal


untuk lantai II dikalikan 1,09, lantai III 1,12 dst

Anda mungkin juga menyukai