departemen pekerjaan umum

PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006

TENTANG
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS
BANGUNAN GEDUNG

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA

 1. Latar Belakang
 Amanat dari UUBG dan PPBG sebagai payung
pengaturan nasional tentang BG yang
memerlukan Pedoman Teknis sebagai peraturan
pelaksanaan yang berlaku secara nasional;
 Kondisi Perda BG yang ada belum sepenuhnya
mengacu pada aturan yang berlaku secara
nasional dan perlu disempurnakan, dengan
mempertimbangkan kondisi global dan nasional;
 Persyaratan Teknis BG dimaksudkan menjadi
acuan penyusunan Perda BG di kab/kota
1. Latar Belakang
dasar hukum
 Undang-undang No. 28
tentang Bangunan Gedung;
 Peraturan Pemerintah No. 36
Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan UUBG.
 Perubahan Muatan Persyaratan Teknis
Pada Kepmen 441 dan Permen No. 29

Kepmen 441 Permen 29

1. PERUNTUKAN DAN INTENSITAS 1. PERSYARATAN TABA DAN
BANGUNAN LINGKUNGAN
2. ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN A. PERUNTUKAN LOKASI DAN
3. STRUKTUR BG INTENSITAS BG
4. PENGAMANAN THD BAHAYA B. ARSITEKTUR BG
KEBAKARAN C. PENGENDALIAN DAMPAK
5. SARANA JALAN MASUK DAN LINGKUNGAN
KELUAR D. RTBL
6. TRANSPORTASI DALAM GEDUNG E. PEMBANGUNAN BG DI ATAS
7. PENCAHAYAAN DARURAT, DAN/ATAU DI BAWAH
TANDA ARAH KELUAR DAN TANAH, AIR DAN
SISTEM PERINGATAN BAHAYA PRASARANA/SARANA UMUM
 Perubahan Muatan Persyaratan Teknis
Pada Kepmen 441 dan Permen No. 29

Kepmen 441 Permen 29

8. INSTALASI LISTRIK, 2. PERSYARATAN KEANDALAN
PENANGKAL PETIR, DAN BG
KOMUNIKASI DALAM GEDUNG A. PERSY. KESELAMATAN
9. INSTALASI GAS B. PERSY. KESEHATAN
10. SANITASI DALAM GEDUNG C. PERSY. KENYAMANAN
11. VENTILASI DAN D. PERSY. KEMUDAHAN
PENGKONDISIAN UDARA
12. PENCAHAYAAN
13. KEBISINGAN DAN GETARAN
 Bagian I Ketentuan Umum

 Maksud : sebagai acuan dalam

pemenuhan persyaratan teknis BG
untuk mewujudkan BG yang berkaulitas
sesuai fungsinya, andal, serasi, selaras
dengan lingkungannya;
 Tujuan : Terselanggaranya fungsi BG
yang selamat, sehat dan nyaman, dan
memberikan kemudahan bagi penghuni
dan/atau pengguna BG, serta efisien,
serrasi, dan selaras dengan
lingkungannya;
 Lingkup : fungsi, klasifikasi dan
persyaratan teknis BG.
 Bagian I Ketentuan Umum

 Bangunan gedung : wujud fisik hasil

pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian
atau seluruhnya berada di atas dan/atau
di dalam tanah dan/atau air, yang
berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
 Fungsi bangunan gedung : meliputi
fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial
dan budaya dan fungsi khusus adalah
ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan administratif dan
persyaratan teknis bangunan gedung.
 Bagian I Ketentuan Umum

 Klasifikasi bangunan gedung :

klasifikasi dari fungsi bangunan gedung
berdasarkan pemenuhan tingkat
persyaratan administratif dan persyaratan
teknisnya.
 Persyaratan teknis bangunan gedung :
ketentuan mengenai persyaratan tata
bangunan dan persyaratan keandalan
bangunan gedung.
 Penyelenggaraan bangunan gedung :
kegiatan pembangunan yang meliputi
proses perencanaan teknis dan
pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan
pemanfaatan, pelestarian dan
pembongkaran bangunan gedung.
 Bagian I Ketentuan Umum

 Pemilik bangunan gedung : orang, badan

hukum, kelompok orang, atau perkumpulan,
yang menurut hukum sah sebagai pemilik
gedung.
 Pengguna bangunan gedung : pemilik
bangunan gedung, dan/atau bukan pemilik
bangunan gedung berdasarkan kesepakatan
dengan pemilik bangunan gedung, yang
menggunakan dan/atau mengelola bangunan
gedung atau bagian bangunan gedung
sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
 Masyarakat : perorangan, kelompok,
badan hukum atau usaha dan lembaga atau
organisasi yang kegiatannya di bidang
bangunan gedung, termasuk masyarakat
hukum adat dan masyarakat ahli, yang
berkepentingan dengan penyelenggaraan
bangunan gedung.
 Bagian I Ketentuan Umum

 Daerah : Kabupaten/Kota atau

Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada
Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Raya.
 Pemerintah Pusat/Pemerintah :
adalah perangkat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terdiri dari
Presiden beserta para menteri.
 Pemerintah daerah : kepala daerah
kabupaten atau kota beserta
perangkat daerah otonom yang lain
sebagai badan eksekutif daerah,
kecuali untuk Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta adalah
Gubernur.
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

A. FUNGSI DAN PENETAPAN FUNGSI BG

1. UMUM
 SETIAP BG HARUS MEMENUHI PERSYARATAN FUNGSI
UTAMA BANGUNAN

2. FUNGSI BG
 FUNGSI HUNIAN
 FUNGSI KEAGAMAAN
 FUNGSI USAHA
 FUNGSI SOSIAL BUDAYA
 FUNGSI KHUSUS
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

A. FUNGSI DAN PENETAPAN FUNGSI BG

3. PENETAPAN FUNGSI BG
 DIUSULKAN OLEH CALON PEMILIK DALAM BENTUK
RENCANA TEKNIS BG, TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
PERUNTUKAN LOKASI/RTRW
 DAPAT TERDIRI ATAS RENCANA TEKNIS ARSITEKTUR,
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI, M/E, PERTAMANAN, TATA
RUANG DALAM YANG DISUSUN OLEH PENYEDIA JASA
BERSERTIFIKAT, DALAM BENTUK GAMBAR RENCANA,
DETAIL PELAKSANAAN, RKS, RAB, DAN LAPORAN
PERENCANAAN
 PENETAPAN FUNGSI DILAKUKAN OLEH PEMDA PADA SAAT
PROSES PMBERIAN IMB, BERDSARKAN RENCANA TEKNIS
YANG DISAMPAIKAN OLEH CALON PEMILIK, HARUS
MEMENUHI PERSYARATAN SESUAI FUNGSI BG
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

B. KLASIFIKASI FUNGSI BG

1. UMUM
 FUNGSI BG DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN TINGKAT
KOMPLEKSITAS, PERMANENSI, RISIKO KEBAKARAN, ZONASI
GEMPA, LOKASI, KETINGGIAN DAN/ATAU KEPEMILIKAN

2. PENENTUAN KLASIFIKASI BG
 DITENTUKAN BERDASARKAN FUNGSI YANG DIGUNAKAN
DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN, ATAU PERUBAHAN
YANG DIPERLUKAN PADA BG, MELIPUTI : KLAS 1 s.d 10, BG
YANG TIDAK DIKLASIFIKASIKAN KHUSUS, BG YANG
PENGGUNAANNYA INSIDENTIL, DAN BG DENGAN
KLASIFIKASI JAMAK.
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

B. KLASIFIKASI FUNGSI BG

3. TINGKAT KOMPLEKSITAS
 MELIPUTI BG SEDERHANA. TIDAK SEDERHANA, DAN
KHUSUS

4. TINGKAT PERMANENSI
 MELIPUTI BG PERMANEN, SEMI PERMANEN, DAN
DARURAT/SEMENTARA

5. TINGKAT RISIKO BAHAYA KEBAKARAN

 MELIPUTI BG PERMANEN, SEMI PERMANEN, DAN DARURAT
ATAU SEMENTARA
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

B. KLASIFIKASI FUNGSI BG
6. ZONASI GEMPA
 BERDASARKAN ZONASI YANG DITETAPKAN OLEH INSTANSI
YANG BERWENANG

7. LOKASI
 MELIPUTI LOKASI PADAT, SEDANG DAN RENGGANG

8. KETINGGIAN BG
 MELIPUTI BG BERTINGKAT TINGGI, SEDANG, DAN RENDAH

9. KEPEMILIKAN BG
 MELIPUTI BG NEGARA, BG BADAN USAHA, DAN BG
PERORANGAN
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

C. PERUBAHAN FUNGSI DAN/ATAU

KLASIFIKASI BG
1. UMUM
 PERUBAHAN FUNGSI DIUSULKAN OLEH PEMILIK DAN
TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN PERUNTUKAN
LOKASI YANG DIATUR DALAM RTRW
 PERUBAHAN FUNGDI TSB HARUS DIIKUTI DENGAN
PEMENUHAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF DAN
PESYARATAN TEKNIS FUNGSI BG YANG BARU
 PERUBAHAN FUNGSI DAN/ATAU KLASIFIKASI BG
DITETAPKAN OLEH PEMDA MELALUI REVISI ATAU PROSES
PERIZINAN BARU
 DGN ADANYA PERUBAHAN TSB, DILAKUKAN JUGA
PERUBAHAN DATA KEPEMILIKAN BG
 Bagian II Fungsi dan Klasifikasi BG

C. PERUBAHAN FUNGSI DAN/ATAU

KLASIFIKASI BG
2. DATA KEPEMILIKAN BG
 DALAM RANGKA TERTIB PEMBANGUNAN
DAN PEMANFAATAN BG, DILAKUKAN
PENDATAAN OLEH PEMDA
 PENDATAAN DILAKUKAN THD
KEPEMILIKAN, FUNGSI, KLAS, DAN
PERUNTUKAN BG
 KEPEMILIKAN BG DIPEROLEH SETELAH
PROSES IMB BERJALAN DAN BG
DILAKSANAKAN SESUAI IMB
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

1. UMUM
MELIPUTI PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KEANDALAN BG

2. PERSY. TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN
 2.1. PERUNTUKAN LOKASI DAN INTENSITAS BG,
MELIPUTI:
1. PERUNTUKAN LOKASI, DITETAPKAN MELALUI
RTRW, RRTR, PERATURAN SETEMPAT/ RTBL
2. INTENSITAS BG, MELIPUTI:
A. KEPADATAN DAN KETINGGIAN BG
B. PENETAPAN KDB DAN JUMLAH LANTAI/KLB
C. PERHITUNGAN KDB DAN KLB
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

D. GARIS SEMPADAN (MUKA) BANGUNAN)

E. GARIS SEMPADAN (SAMPING DAN BELAKANG) BG
F. JARAK BEBAS BANGUNAN GEDUNG
G. PEMISAH DI SEPANJANG HALAMAN
DEPAN/SAMPING/BELAKANG GEDUNG
2.2 ARSITEKTUR BG, MELIPUTI:
1. PERSYARATAN PENAMPILAN BG : BENTUK
SEDERHANA, TAPAK BANGUNAN, DAN BENTUK BG
2. TATA RUANG DALAM : PERANC. RUANG DALAM
3. KESEIMBANGAN, KESERASIAN DAN
KESELARANSAN DENGAN LINGKUNGAN BG :
RTHP, RUANG SEMPADAN, TAPAK BESMEN, HIJAU
BANGUNAN, TATA TANAMAN, SIRKULASI DAN
FASILITAS PARKIR, PERTANDAAN, DAN
PENCAHAYAAN RUANG LUAR
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

2.3. PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

1. DAMPAK PENTING : BG YG MENIMBULKAN DAMPAK
PENTING HRS DILENGKAPI DGN AMDAL
2. KETENTUAN PENGELOLAAN DAMPAK
LINGKUNGAN : SESUAI DGN KETENTUAN YG BERLAKU
3. KETENTUAN UKL DAN UPL : SESUAI KETENTUAN YG
BERLAKU
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

2.4. RTBL (RENCANA TATA BANGUNAN &

LINGKUNGAN)
1. RTBL SBG TINDAK LANJUT RTRW DAN/ATAU RTR
KAB/KOTA, DAN SBG INSTRUMEN GUNA
MENINGKATKAN :
A. PERWUJUDAN KESATUAN KARAKTER
B. KUALITAS BG
C. LINGKUNGAN YG BERKELANJUTAN
2. MUATAN MATERI RTBL
A. PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
B. RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
C. RENCANA INVESTASI
D. KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA DAN
PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

3. PENYUSUNAN RTBL
A. DPT DISUSUN BERDASARKAN KEMITRAAN PEMDA,
SWASTA, DAN/ATAU MASYARAKAT
B. MEMPERTIMBANGKAN PENDAPAT TIM AHLI DAN
PENDAPAT PUBLIK
C. DIDASARKAN ATAS POLA PENANGANAN PENATAAN BG
DAN LINGK YG TELAH DITETAPKAN OLEH PEMDA
DAN/ATAU MASYARAKAT
D. POLA PENANGANAN MELIPUTI : PERBAIKAN,
PENGEMBANGAN KEMBALI, PEMBANGUNAN BARU,
DAN/ATAU PELESTARIAN, YG DAPAT DITERAPKAN
PADA:
- KAWASAN TERBANGUN
- KAWASAN DILESTARIKAN/DILINDUNGI
- KAWASAN BARU POTENSIAL
- KAWASAN CAMPURAN
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

2. 5 PEMBANGUNAN BG DI ATAS DAN/ATAU DI

BAWAH TANAH, AIR DAN/ATAU
PRASARANA/SARANA UMUM
1. BG DI ATAS PRASARANA DAN SARANA UMUM :
A. SESUAI DENGAN RTRW DAN/ATAU RTR KAB/KOTA
DAN/ATAU RTBL;
B. TIDAK MENGGANGGU FUNGI DAN SARANA
PRASARANA YANG BERADA DI BAWAHNYA
DAN/ATAU SEKITARNYA
C. TETAP MEMPERHATIKAN KESERASIAN BG THD
LINGKUNGANNYA
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

2. BG DI BAWAH TANAH YANG MELINTASI

PRASARANA DAN/ATAU SARANA UMUM
A. SESUAI DENGAN RTRW DAN/ATAU RTR KAB/KOTA
DAN/ATAU RTBL
B. TIDAK MENGGANGGU FUNGI DAN SARANA PRASARANA
YANG BERADA DI BAWAH TANAH
C. MEMENUHI PERSYARATAN KESEHATAN SESUAI
FUNGSINYA
D. MEMILIKI SARANA KHUSUS UTK KEPENTINGAN
KEAMANAN DAN KESELAMATAN BAGI PENGGUNA
BANGUNAN
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

3 BG DI BAWAH DAN/ATAU DI DI ATAS AIR :

A. SESUAI DENGAN RTRW DAN/ATAU RTR KAB/KOTA
DAN/ATAU RTBL;
B. TIDAK MENGGANGGU KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
DAN FUNGSI LINDUNG KAWASAN
C. TIDAK MENIMBULKAN PENCEMARAN
D. TELAH MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KESELAMATAN,
KENYAMANAN, KESEHATAN, DAN KEMUDAHAN BAGI
PENGGUNA
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

4. BG DI PADA DAERAH HANTARAN UDARA

(TRANSMISI) TEGANGAN TINGGI, DAN/ATAU
MENARA TELEKOMUNIKASI, DAN/ATAU MENARA
AIR
A. SESUAI RTRW DAN/ATAU RENCANA TEKNIK RUANG
KABUPATEN/KOTA, DAN/ATAU RTBL
B. MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KESELAMATAN,
KENYAMANAN, KESEHATAN, DAN KEMUDAHAN BAGI
PENGGUNA BANGUNAN
C. KHUSUS UTK DAERAH HANTARAN UDARA (TRANSMISI)
TEGANGAN TINGGI, HARUS MENGIKUTI PEDOMAN
DAN/ATAU STANDAR TEKNIS YANG BERLAKU TTG
RUANG BEBAS SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI DAN
SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI

5 PEMBANGUNAN BG DI ATAS HARUS MENDAPAT

PERSETUJUAN DARI BUPATI/WALIKOTA SETELAH
MEMPERTIMBANGKAN PENDAPAT DARI TABG
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

3. PERSYARATAN KEANDALAN BG
3.1 PERSYARATAN KESELAMATAN BG
1. PERSYARATAN STRUKTUR BG:
- MEMENUHI PERSY. SAFETY DAN SERVICEABILITY
- MEMPERHITUNGKAN BEBAN GEMPA , ANGIN,
KOROSI, JAMUR DANSERANGGA PERUSAK
- HRS DIRENCANAKAN SECARA DAKTAIL
- MENAHAN GAYA LIKUIFAKSI
- KEANDALANNYA DIPERIKSA SECARA BERKALA
- APBL TIDAK LAIK FUNGSI, HRS DIBONGKAR DGN
MEMPERTIMBANGKAN KESELAMATAN MASY DAN
LINGKUNGAN
Bagian III Persyaratan Teknis BG

2. PERSY KEMAMPUAN BG THD BAHAYA KEBAKARAN

A. PROTEKSI PASIF
- SETIAP BG, KECUALI RUMAH TINGGAL TUNGGAL
DAN RUMAH DERET SEDERHANA HARUS
MEMPUNYAI SISTEM PROTEKSI PASIF
- PENERAPANNYA DIDASARKAN ATAS
FUNGSI/KLASIFIKASI RISIKO KEBAKARAN, LUAS,
KETINGGIAN, GEOMETRI RUANG, BAHAN
BANGUNAN, DAN/ATAU JUMLAH DAN KONDISI
PENGHUNI
- MELIPUTI :
A) PERSY. KINERJA
B) KETAHANAN API DAN STABILITAS
C) TIPE KONST. TAHAN API YG DIWAJBKAN
D) KOMPARTEMENISASI DAN PEMISAHAN
E) PERLINDUNGAN THD BUKAAN
Bagian III Persyaratan Teknis BG

B. PROTEKSI AKTIF
- SETIAP BG, KECUALI RUMAH TINGGAL
TUNGGAL
DAN RUMAH DERET SEDERHANA HARUS
MEMPUNYAI SISTEM PROTEKSI AKTIF
- PENERAPANNYA DIDASARKAN ATAS
FUNGSI/KLASIFIKASI, LUAS, KETINGGIAN,
VOLUME BANGUNAN RISIKO KEBAKARAN,
DAN/ATAU JUMLAH DAN KONDISI PENGHUNI
- MELIPUTI :
A) SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
B) SISTEM DETEKSI & ALARM KBKRAN
C) SISTEM PENGENDALIAN ASAP KEBAKRN
D) SISTEM PENGENDALI KEBKRN
Bagian III Persyaratan Teknis BG
C. PERSY. JALAN KELUAR & AKSESIBILITAS UTK
PEMADAMAN KEBAKARAN
- MELIPUTI :
A) PERENCANAAN AKSES BG & LINGK
UTK PENCEGAHAN KBKRN
B) PERENCANAAN DAN PEMASANGAN
SARANA JALAN KELUAR UTK
PENYELAMATAN THD BAHAYA KBKRN
D. PERSY. PENCAHAYAAN DARURAT, TANDA ARAH
KELUAR/EKSIT, DAN SISTEM PERINGATAN
BAHAYA
- MELIPUTI :
A) SISTEM PENCAHAYAAN DARURAT
B) TANDA ARAH KELUAR/EKSIT
C) SISTEM PERINGATAN BAHAYA
 Bagian III Persyaratan Teknis BG
E. PERSY. KOMUNIKASI DLM BG
- MELIPUTI :
A) PERENC. KOMUNIKASI DLM GEDUNG
B) INSTALASI TELEPON
C) INSTALASI TATA SUARA

F. PERSY. INSTALASI BAHAN BAKAR GAS

- MELIPUTI :
A) GAS KOTA BERUPA GAS ALAM
B) LPG (LIQUIFIED PETROLEUM GAS)

G. MANAJEMEN PENANGGULANGAN KBKRN (MPK)

- SETIAP BG DGN FUNGSI, KLASIFIKASI, LUAS,
JUMLAH LANTAI, DAN/ATAU DENGAN JUMLAH
PENGHUNI TERTENTU HRS MEMILIKI UNIT
MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKRAN
Bagian III Persyaratan Teknis BG
3. PERSY. KEMAMPUAN BG THD PETIR DAN
KELISTRIKAN
A. PERSY. INSTALASI PROTEKSI PETIR
- HRS MEMPERHATIKAN:
A) PERENC. SISTEM PROTEKSI PETIR
B) INSTALASI PROTEKSI PETIR
C) PEMERIKSAAN & PEMELIHARAAN
B. PERSY. SISTEM KELISTRIKAN
- HRS MEMPERHATIKAN:
- PERENC. ISTALASI LISTRIK
- JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK
- BEBAN LISTRIK
- SUMBER DAYA LISTRIK
- TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
- PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
- PEMELIHARAAN
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

3.2 PERSYARATAN KESEHATAN BG

1. PERSYARATAN SISTEM PENGHAWAAN
A. PERSY. VENTILASI
- VENTILASI ALAMI DAN/ATAU MEKANIK S
- PADA BG TEMPAT TINGGAL, BG PELAYANAN
UMUM, HARS MEMPUNYAI BUKAAN PERMANEN,
KISI-KISI PADA PINTU DAN JENDELA

B. PERSY. SISTEM PENCAHAYAAN

- PENCAHAYAAN ALAMI DAN/ATAU BUATAN
- BG TEMPAT TINGGAL DAN BG PELAYANAN
UMUM HRS MEMPUNYAI BUKAAN UTK PENCH.
ALAMI
Bagian III Persyaratan Teknis BG

C. PERSY. SANITASI
- MELIPUTI:
A) PERSY. PLAMBING DLM BG : AIR MINUM,
PEMBUANGAN AIR LIMBAH/KOTOR
B) PERSY. INTALASI GAS MEDIK
C) PERSY. PENYALURAN AIR HUJAN

C. PERSY. PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

- HRS AMAN BAGI KESEHATAN PENGGUNA
- TIDAK MENIMBULKAN DAMPAK NEGATIF THD
LINGKUNGAN
- TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN
BERBAHAYA/BERACUN
Bagian III Persyaratan Teknis BG

C. PERSY. PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

- TIDAK BERDAMPAK NEGATIF THD
LINGKUNGAN, DGN:
A) MENGHINDARI TIMBULNYA EFEK
SILAU DAN PANTULAN
B) MENGHINDARI TIMBULNYA EFEK
PENINGKATAN TEMPERATUR
C) MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP
KONSERVASI ENERGI
D) MENGGUNAKAN BAHAN YG RAMAH
LINGKUNGAN
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

3.3 PERSYARATAN KENYAMANAN BG

1. PERSY. KENYAMANAN RUANG GERAK DLM BG
A. KENYAMANAN RUANG GERAK
- HRS MEMPERTIMBANGKAN:
A) FUNGSI RUANG, JUMLAH PENGGUNA,
PERABOT/PERALATAN, AKSESIBILITAS RUANG DI
DLM BG
B) PERSY. KESELAMATAN DAN KESEHATAN
B. KENYAMANAN HUBUNGAN ANTARRUANG
- HRS MEMPERTIMBANGKAN
A) FUNGSI RUANG, AKSESIBILITAS RUANG,
DAN JUMLAH PENGGUNA DAN
PERABOT/PERALATAN
B) SIRKULASI ANTARRUANG HORISONTAL
DAN VERTIKAL
C) PERSY. KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Bagian III Persyaratan Teknis BG

2. PERSY. KENYAMANAN KONDISI UDARA DLM

RUANG
A. KENYAMANAN TERMAL DLM RUANG
- HRS MEMPERTIMBANGKAN TEMPERATUR DAN
KELEMBABAN UDARA
- DPT MENGGUNAKAN ALAT PENGKONDISIAN
UDARA, DGN MEMPERTIMBANGKAN:
A) FUNGSI BG/RUANG, JUMLAH
PENGGUNA, LETAK GEOGRAFIS,
ORIENTASI BG, VOLUME RUANG, JENIS
PERALATAN DAN BAHAN BGN
B) KEMUDAHAN PEMELIHARAAN DAN
PERAWATAN
C) PRINSIP PENGHEMATAN ENERGI DAN
RAMAH LINGKUNGAN
Bagian III Persyaratan Teknis BG

3. PERSY. KENYAMANAN PANDANGAN

A. PERSY. KENYAMANAN PANDANGAN (VISUAL)
- HRS MEMPERTIMBANGKAN KENYAMANAN
PANDANGAN DARI DALAM BANGUNAN KE LUAR
DAN DARI LUAR BANGUNAN KE RUANG-RUANG
TERTENTU
- KENYAMANAN PANDANGAN DARI DLM BG KE
LUAR HRS MEMPERTIMBANGKAN:
A) GUBAHAN MASSA, RANCANGAN
BUKAAN, TATA RUANG DALAM DAN
LUAR, DAN RANCANGAN BENTUK LUAR
BANGUNAN
B) PEMANFAATAN DAN POTENSI RUANG
LUAR BG DAN PENYEDIAAN RTH
Bagian III Persyaratan Teknis BG

- KENYAMANAN PANDANGAN DARI LUAR BG KE

DLM BANGUNAN HRS MEMPERTIMBANGKAN:
A) RANCANGAN BUKAAN, TATA
RUANG-DALAM DAN LUAR
BANGUNAN, DAN RANCANGAN
BENTUK LUAR BANGUNAN
B) KEBERADAAN BG YANG ADA
DAN/ATAU YANG AKAN ADA DI
SEKITARNYA
C) PENCEGAHAN THD GANGGUAN
SILAU DAN PANTULAN SINAR
 Bagian III Persyaratan Teknis BG
4. PERSY. KENYAMANAN THD TINGKAT GETARAN
DAN KEBISINGAN
A. PERSY. GETARAN
- ADALAH KEADAAN DENGAN TINGKAT
GETARAN YANG TIDAK MENIMBULKAN
GANGGUAN BAGI KESEHATAN
- UTK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN
THD KEBISINGAN DAN GETARAN PADA BG
HARUS MENGIKUTI STANDAR PERENCANAAN
KENYAMANAN THD GETARAN PADA BG
B. PERSY. KEBISINGAN
- ADALAH KEADAAN DGN TINGKAT KEBISINGAN
YANG TIDAK MENIMBULKAN GANGGUAN
PENDENGARAN, KESEHATAN, DAN
KENYAMANAN
- UTK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN
THD KEBISINGAN HARUS DIPENUHI STANDAR
TATA CARA PERENCANAAN KENYAMANAN THD
KEBISINGAN PADA BG
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

3.4 PERSYARATAN KEMUDAHAN BG

1. PERSY. HUBUNGAN KE, DARI DAN DI DLM BG
A. PERSY. KEMUDAHAN HUB. HORISONTAL DLM BG
- MELIPUTI TERSEDIANYA FASILITAS DAN
AKSESIBILITAS
- MEMPERTIMBANGKAN TERSEDIANYA HUB.
HORISONTAL ANTARRUANG DLM BG, AKSES
EVAKUASI, TERMASUK PENCA DAN LANSIA
- KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA
DISESUAIKAN DGN FUNGSI BG
- JUMLAH, UKURAN, DAN JENIS PINTU DLM SATU
RUANGAN DIPERTIMBANGKAN BERDASRAKAN
BESARAN RUANG, FUNGSI RUANG, DAN JUMLAH
PENGGUNA
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

B. PERSY. KEMUDAHAN HUB. VERTIKAL DLM BG

- BG BERTINGKAT HRS MENYEDIAKAN SARANA
HUB. VERTIKAL YG MEMADAI, BERUPA TANGGA,
RAM, LIF, ESKALATOR, TRAVELATOR
- JUMLAH, UKURAN, DAN KONSTRUKSI SARANA
HUB. VERTIKAL HRS BERDSRKAN FUNGSI BG,
LUAS BG, JUMLAH PENGGUNA RUANG, SERTA
KESELAMATAN PENGGUNA
- SETIAP BG DGN KETINGGIAN LEBIH DARI 5
LANTAI HARUS MENYEDIAKAN LIF
- BG KEPENTINGAN UMUM WAJIB MENYEDIAKAN
FASILITAS DAN KELENGKAPAN SARANA HUB
VERTIKAL BAGI SEMUA ORANG, TERMASUK
PENCA DAN LANSIA
 Bagian III Persyaratan Teknis BG

C. PERSY. SARANA EVAKUASI

- SETIAP BG, KEC. RUMAH TINGGAL TUNGGAL
DAN RUMAH DERET SEDERHANA, HARUS
MENYEDIAKAN SARANA EVAKUASI BAGI SEMUA
ORANG, TERMASUK PENCA & LANSIA, MELIPUTI:
A) SISTEM PERINGATAN BAHAYA
B) PINTU KELUAR DARURAT
C) JALUR EVAKUASI
Bagian III Persyaratan Teknis BG

D. PERSY. AKSESIBILITAS BAGI PENCA & LANSIA

- SETIAP BG, KEC. RUMAH TINGGAL TUNGGAL
DAN RUMAH DERET SEDERHANA, HARUS
MENYEDIAKAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS
- FASILITAS DAN AKSESIBILITAS MELIPUTI
TOILET,
TEMPAT PARKIR, TELEPON UMUM, JALUR
PEMANDU, RAMBU DAN MARKA, PINTU, RAM,
TANGGA, DAN LIF
- PENYEDIAAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS
DISESUAIKAN DGN FUNGSI LUAS, DAN
KETINGGIAN BG
Bagian III Persyaratan Teknis BG

E. PERSY. AKSESIBILITAS BAGI PENCA & LANSIA

- SETIAP BG, KEC. RUMAH TINGGAL TUNGGAL
DAN RUMAH DERET SEDERHANA, HARUS
MENYEDIAKAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS
- FASILITAS DAN AKSESIBILITAS MELIPUTI
TOILET,
TEMPAT PARKIR, TELEPON UMUM, JALUR
PEMANDU, RAMBU DAN MARKA, PINTU, RAM,
TANGGA, DAN LIF
- PENYEDIAAN FASILITAS DAN AKSESIBILITAS
DISESUAIKAN DGN FUNGSI LUAS, DAN
KETINGGIAN BG
Bagian III Persyaratan Teknis BG

2. PERSY. KELENGKAPAN PRASARANA & SARANA

DLM BG
- BG KEPENTINGAN UMUM WAJIB MENYEDIAKAN
KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA,
MELIPUTI: RUANG IBADAH, RUANG GANTI,
RUANG BAYI, TOILET, TEMPAT PARKIR, TEMPAT
SAMPAH, SERTA FASILITAS KOMUNIKASI DAN
INFORMASI
- PENYEDIAAN KELENGKAPAN TSB DISESUAIKAN
DGN FUNGSI DAN LUAS BG, SERTA JUMLAH
PENGGUNA
TERIMAKASIH
SAMPAI JUMPA LAGEE, MERDEKA