Anda di halaman 1dari 84

Spesifikasi Teknis

PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN:
Perencanaan Renovasi Gedung Instalasi Gizi

LOKASI :
Tarakan

TAHUN ANGGARAN

2022
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

SPESIFIKASI TEKNIS

Perencanaan Renovasi Gedung Instalasi Gizi


1. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat
strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut undang-undang RI No. 44 tahun 2009, Rumah Sakit merupakan
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Tugas dan fungsi rumah sakit telah dijabarkan dalam undang-undang
tersebut, tugas rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif. Oleh karena itu, rumah sakit diharapkan untuk dapat menberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dengan adanya Perencanaan Renovasi Gedung Instalasi Gizi Rumah sakit
RSUD dr. H. jusuf SK ini agar meningkatkan kualitas pelayanan ynag diberikan
kepada pasien, Sehingga memiliki ketenangan dan kenyamanan pada
fasilitas yang di berikan .
Dengan demikian maka diharapkan pekerjaan fisik Perencanaan Renovasi
Gedung Instalasi Gizi dapat menyelesaikan 100% dan gedung dapat segera
dimanfaatkan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
Bangunan Gedung Negara merupakan salah satu aset milik negara yang
mempunyai nilai strategis sebagai tempat berlangsungnya proses
penyelenggaraan negara yang diatur dan dikelola agar fungsional dan
memenuhi keselamatan bangunan.

Tujuan
Tujuan Perencanaan Renovasi Gedung Instalasi Gizi adalah
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

1. Pembangunan gedung yang berorientasi kepada penambahan


aset yang menunjang pemenuhan kebutuhan Pelayanan
Fasilitas Publik.
2. Menunjang kebutuhan ruang dikarenakan bertambahnya
jumlah Paisen sehingga perlu Perencanaan Renovasi Gedung
Instalasi Gizi.

3. STANDAR TEKNIS
 Standar SNI yang berlaku
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 22/SE/M/2020 Tentang Persyaratan Pemilihan Dan Evaluasi
Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi Sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Dinas Kesehatan Provensi Kalimantan
Uatara UPTD. RSUD dr. H. jusuf SK
5. SUMBER PENDANAAN.
Sumber dana PEMBANGUNAN SEMENISASI JALAN MENUJU GEDUNG TULIP
dana RBA BLUD RSUD dr. H. jusuf SK tahun anggaran 2022

- Nilai RAB
Rp 403.518.000,-Termasuk PPN 11 %,- (Empat Ratus Tiga Juta Lima
Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah).
- Nilai HPS
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Rp 403.518.000,-Termasuk PPN 11 %,- (Empat Ratus Tiga Juta Lima


Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah).
6. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN
a) Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan ini adalah : Perencanaan Renovasi Gedung
Instalasi GiziTahun Anggaran 2022. Secara garis besar kegiatan ini
meliputi bagian-bagian pekerjaan yang harus dilaksanakan
sebagai berikut :]

1. PEKERJAAN
a) PEKERJAAN PERSIAPAN
b) PEKERJAAN STRUKTUR
c) PEKERJAAN DINDING
d) PEKERJAAN PLAFOND
e) PEKERJAAN PENGECETAN
f) PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDING
g) PEKERJAAN ATAP
h) PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
i) PEKERJAAN SANITASI
j) PEKERJAAN LAIN-LAIN

daftar refrensi seperti tersebut dibawah ini ditetapkan an dipakai


sebagai dasar pelaksanaan, berikut :
1. Refrensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang
pelaksanaan konstruksi;
2. Refrensi dan Juknis pembangunan sekolah.
3. Gambar Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-
syarat yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan kontrak pemborongan jasa konstruksi.

Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud, penyedia Jasa :


Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

1. Diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai


dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan
sesuai spsifikasi teknis dalam kontrak;
2. Melaporkan secara berkala kepada KPA yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
3. Mengambil Langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik didalam maupun diluar tempat kerja.
4. Seluruh kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan
harus didokumentasikan dengan foto-foto asli yang dilampirkan
dalam laporan hasil pekerjaan.

b) Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini berlokasi di kota tarakan.

1. PERSYARATAN KUALIFIKASI ADMINISTRASI/LEGALITAS


1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) yang masih berlaku.
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku sebagaimna
uraian berikut :
 Kualifikasi : Menengah
 Klasifikasi : Gedung Bangunan
 Sub Klasifikasi : BG- 009 Jasa Pelaksana untuk konstruksi
bangunan lainya

 TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini adalah :
Pendidika Pengala
Jabatan/
No Jumlah n Minimal man Keahlian
Penugasan
Kerja
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

1 Pelaksana 1 Orang S1 Sipil/STM 2 Tahun SKT Pelaksana


Lapangan Bangunan Bangunan
Gedung/Pekerjan
gedung ( TS 051 )

2 Ahli K3 1 Orang S1 3 Tahun SKA Ahli Muda K3


Konstruksi Sipil/Arsitek Konstruksi (603)

2. DAFTAR PERALATAN YANG DIBUTUHKAN

NO. NAMA PERALATAN JUMLAH KAPSITAS KETERANGAN

1. Scaffolding 100 Unit - HakMilik / Sewa


2. Genset 1 Unit 3 Kva HakMilik / Sewa
3. Gerobak dorong 3 unit HakMilik / Sewa

3. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
Terealisasinya pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung Instalasi
GiziTahun Anggaran 2022.

4. PELAPORAN
Pelaksana harus menyusun dan menyerahkan dokumen atau laporan
kegiatan pekerjaan kepada PPK, sesuai dengan dokumen kontrak
antara lain:
Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, As Built Drawing
dan Dokumentas kegiatan

5. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 2 (dua ) bulan atau
60 (enam puluh ) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

IDENTIFIKASI BAHAYA

PEKERJAAN : Perencanaan Renovasi Gedung Instalasi Gizi

: TARAKAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN : 2022

NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA KERITERIA


PEKERJAAN

1 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 8


PERSIAPAN secara umum
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan yang salah
3 Tertimpa bongkaran atap atau material
lainnya
4 Tangan kena palu

5 Luka ringan sampai sedang

2 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 10


STRUKTUR secara umum
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Tangan terluka disaat mengebor

4 Jatuh dari ketinggian

5 Luka ringan sampai sedang

3 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 10


DINDING secara umum
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Terpeleset, jatuh

KEPARAHAN

KEKERAPAN 1 2 3 4 5
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

4 Luka ringan, sedang sampai berat

4 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 11


PLAFOND secara umum
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Terpeleset, jatuh

4 jatuh dari ketinggian

5 Luka ringan, sedang sampai berat

5 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 8


FINISHING secara umum
LANTAI DAN
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
DINDING
penggunaan peralatan salah
3 Tersengat Tegangan listrik

4 Luka ringan, sedang sampai berat

6 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 11


PENGECATA secara umum
N
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Mata terkena percikan cat

4 Luka ringan, sedang sampai berat

5 Kecelakaan akibat jenis dan cara


penggunaan peralatan salah
6 Luka terkena arus listrik

7 Terpeleset, jatuh

8 Luka ringan, sedang sampai berat

7 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 8


ATAP secara umum
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

2 Kecelakaan akibat jenis dan cara


penggunaan peralatan salah
3 Terpeleset, jatuh

4 Luka ringan, sedang sampai berat

8 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 10


PINTU secara umum
JENDELA
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Terpeleset, jatuh

4 Luka ringan, sedang sampai berat

9 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 8


SANITASI secara umum
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Terpeleset, jatuh

4 Luka ringan, sedang sampai berat

10 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja 8


LAIN-LAIN secara umum
2 Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
3 Terpeleset, jatuh

4 Luka ringan, sedang sampai berat

total 80

Rata-rata 10
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Dari kesimpulan diatas bahwa indentifikasi resiko pekerjaan ini adalah di


kategorikan Sedang tingkat resiko 12 skala prioritas 3.

7. METODE KERJA / PROSEDUR PELAKSANAAN


a) Umum
Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu opekerjaan
adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap pelaksana untuk
mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk memudahkan
penyedia dalam menyikapi setiap tantangan yang akan
dihadapi dalam masa pelaksanayanya. Hal-hal yang perlu
mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam menyusun
metode pelaksanaan ini yang antara lain meliputi :
1. Bahan Material yang akan digunakan
2. Tenaga Kerja yang diperlukan, baik local maupun tenaga
yang didatangkan/tenaga yang terampil.
3. Alat dan perlatan yang tepat digunakan, apakah alat
manual atau peralatan alat berat/alat besar.
4. Faktor cuaca yaitu memanfaatkan hari-hari kerja efektif
dalam pelaksanaan pekerjaan.

1. Pekerjaan Persiapan
1.2. Sebelum Pekerjaan Dimulai.
Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lapangan sebelum
memulai pekerjaan sehingga semua kotoran, puing-puing,
sampah, rumput, batang kayu dan lain-lain tidak ada lagi di Job
Site. Dengan demikian seluruh Job Site terlihat denga jelas.
Demikian pula seluruh bekas pondasi, baik dari kayu maupun
pasangan batu atau beton harus dicabut/dibersihkan.

1.3. Selama Pekerjaan Berlangsung.


a. Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian
job site selama pekerjaan berlangsung.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

b. Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan jalan raya


yang dilalui oleh kendaraan yang mengangkut material dari
dan ke job site.
c. Kontraktor bertanggung jawab atas kelancaran lalu lintas
umum di sekitar job site.

d. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan jalan raya di


sekitar job site yang jelas-jelas diakibatkan oleh kegiatan
Kontraktor.
e. Kontraktor harus berupaya sedemikian rupa, sehingga selama
masa pelaksanaan, bangunan-bangunan disekitar pekerjaan
tidak mengalami kerusakan.
f. Kontraktor harus menangani hingga tuntas semua claim dari
tetangga akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
g. Kontraktor harus menjamin bahwa selama pekerjaan
berlangsung Perkantoran tidak tergannggu.
h. Kebersihan yang dimaksud dalam pasal ini meliputi :

 Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang ditimbulkan


oleh sisa- sisa pembuangan berbagai jenis sampah.
 Kebersihan terhadap jenis kotoran-kotoran yang
disebabkan oleh sampah sisa-sisa bahan bangunan,
pecahan-pecahan batu bata dan serpihan kayu, dll.
 Kebersihan dalam arti kata kerapihan pengaturan
material dan peralatan sehingga menunjang mobilisasi
pelaksanaan di job site.

2. Metode Pelaksanaan Dan Gambar Kerja

2.2. Metode Pelaksanaan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor yang


diwakili oleh Site Manager harus memberikan rencana tertulis
mengenai Metode Pelaksanaan. Metode pelaksanaan harus
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dipresentasikan dihadapan Direksi, Konsultan Perencana dan


konsultan pengawas. Hasil dari presentasi metode pelaksanaan
setelah disetujui bersama oleh Direksi, Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas merupakan keputusan yang mengikat
didalam pelaksanaan pekerjaan ini.

2.3. Gambar Kerja

a. Kontraktor wajib membuat gambar kerja/shop drawing atas


rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Direksi pekerjaan dan Konsultan Pengawas, berhak untuk
memerintahkan Kontraktor untuk membuat gambar kerja
(shop drawing) atas bagian-bagian pekerjaan yang
memerlukan penjelasan lebih detail.
c. Pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud baru bisa
dilaksanakan jika shop drawing telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Konsultan Pengawas, yang ditandai dengan
“tanda tangan” diatas gambar tersebut.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

SPESIFIKASI TEKNIS

PERENCANAAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

III SPESIFIKASI TEKNIS

1 LINGKUP 1.1 Kegiatan yang dilaksanakan ialah


PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

2 PEKERJAAN 3.1 Syarat-syarat untuk pekerjaan ini berlaku PBI


BETON 1971 serta peraturan untuk pemeriksaan bahan-
BERTULANG bahan bangunan NI.3 (PUBB) tahun 1956.
3.2 Konstruksi beton dibuat dengan mutu beton
minimum K-300 untuk Beton non struktur dan K-
100 untuk beton struktur dengan mutu baja
BJTD32 (untuk tulangan Ø > 16 mm) dan BJTD24
(untuk tulangan Ø < 19 mm).
3.3 Pekerjaan struktur beton yang dilaksanakan
meliputi

pondasi Foot plat, sloof, kolom, ring balk, balok,


balok lateu, plat lantai, konsol dan plat dan lain-lain
sesuai gambar.

3.4 Bahan beton yang digunakan, jenis split yang


cukup kekerasannya tidak berpori dan tidak rapuh.
Pasir yang digunakan pasir beton yang tidak boleh
mengandung lumpur. Semen yang digunakan
adalah Semen Gresik / Holcim.
3.5 Untuk seluruh pekerjaan yang berkelanjutan harus
sudah dipersiapkan tulangan-tulangan / stek-stek
untuk pekerjaan berikutnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan sesuai dengan
petunjuk dari Konsultan Pengawas / Perencana.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

3 PEKERJAAN 4.1 Lingkup pekerjaan


PEMASANGAN a. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat
BEKISTING bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini
dengan baik dan sempurna
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan begesting
4.2 Persyaratan Bahan

1. MATERIAL
 Material untuk bekisting dapat dibuat dari tripleks
9 mm, kayu, besi, atau material lain yang
disetujui oleh Engineer. Semua type material
tadi bila digunakan tetap harus memenuhi
kebutuhan untuk bentuk, ukuran, kualitas dan
kekuatan, sehingga didapat hasil beton yang
halus, rata, dan sesuai dimensi yang
direncanakan.
 Bekisting yang digunakan untuk beton exposed,
harus benar-benar mempunyai permukaan yang
halus.Jika digunakan bekisting multipleks,
sambungan antara tepi-tepi bekisting harus
dibuat dengan diprofil hingga didapat
permukaan dalam bekisting yang benar-benar
rata sesuai yang direncanakan.
4.3 Syarat Pelaksanaan

 Kontraktor harus menyerahkan kepada Engineer


semua perhitungan dan gambar rencana
bekistingnya untuk mendapat persetujuan
bilamana diminta Engineer, Sebelum pekerjaan
di lapangan dimulai. Dalam hal bekisting ini,
walaupun Engineer telah menyetujui untuk
digunakannya suatu rencana bekisting dari
kontraktor, segala sesuatunya yang diakibatkan
oleh bekisting tadi tetap sepenuhnya menjadi
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

tanggung jawab kontraktor.


 Bekisting harus benar-benar menjamin agar air
yang terkandung dalam adukan beton tidak
hilang atau berkurang. Konstruksi bekisting
harus cukup kaku, dengan pengaku-pengaku
(bracing) dan pengikat (ties) untuk mencegah
terjadinya pergeseran ataupun perubahan
bentuk yang yang diakibatkan gaya-gaya yang
mungkin bekerja pada begetting tadi. Hubungan-
hubungan antara bagian begisting harus
menggunakan alat yang memadai agar didapat
bentuk dan kekakuan yang baik. Pengikatan
bagian begesting harus dilakukan horizontal dan
vertical. Semua bekisting harus direncanakan
agar dalam proses pembukaan tanpa memukul
atau merusak beton. Untuk pengikatan dalam
beton harus menggunakan batang besidan
murnya.
 Semua material yang selesai digunakan sebagai
bekisting harus dibersihkan dengan teliti
sebelum digunakan kembali, dan bekisting yang
telah digunakan berulang kali dan kondisinya
sudah tidak dapat diterima Engineer, harus
segera disingkirkan untuk tidak dapat
dipergunakan lagi atau bilamana mungkin
diperbaiki agar kembali sempurna kondisinya.
 Bekisting untuk beton plat lantai dilapisi plastik
agar hasil pembetonannya baik dan halus.
 Untuk kayu bekisting disyaratkan tebal minimum
3 cm untuk jenis Albasia atau 2 cm untuk kayu
Kalimantan atau Tripleks 4 mm.
 Sedangkan sebagai penyangga dan skuur-
skuurnya digunakan Bambu (dengan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

memperhatikan peraturan-peraturan yang


berlaku). Ukuran bambu dia. 7 s/d 10 cm, jarak
dolken ke dolken tidak boleh lebih dari 50 cm.
 Tulangan dan sengkang tidak boleh melekat
pada bekisting atau tumpuan lain, untuk itu harus
dibuatkan ganjal-ganjal dari balok-balok / tahu-
tahu beton dengan syarat tebal dan
pemasangan sesuai dengan PBI 1971

4 PEKERJAAN 5.1 Pelaksanaan Pemasangan Tulangan,


PEMBESIAN Pembengkokan Dan Pemotongan
Persiapan
a.Pembersihan
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit
giling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-
bahan lain yang mengurangi daya lekat.
Bersihkan sekali lagi tonjolan pada tulangan
atau pada sambungan konstruksi untuk
menjamin rekatannya.
b. Pemilihan/Seleksi
Tulangan yang berkarat harus ditolak dari
lapangan
Pemasangan Tulangan
a. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar
dan SNI 03-2847-2002 koordinasi dengan
bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan
serta tenaga perlu diadakan untuk menghindari
keterlambatan. Adakan/berikan tambahan
tulangan pada lubang-lubang
(openings)/bukaan.
b. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dengan kawat baja, hingga sebelum dan selama


pengecoran tidak berubah tempatnya.
 Tulangan pada dinding dan kolom-kolom
beton harus dipasang pada posisi yang benar
dan untuk menjaga jarak bersih digunakan
spacers/penahan jarak.
 Tulangan pada balok-balok footing dan pelat
harus ditunjang untuk memperoleh lokasi
yang tepat selama pengecoran beton dengan
penjaga jarak, kursi penunjang dan
penunjang lain yang diperlukan.
 Tulangan-tulangan yang langsung di atas
tanah dan di atas agregat (seperti pasir,
kerikil) dan pada lapisan kedap air harus
dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton
yang mutunya paling sedikit sama dengan
beton yang akan dicor.
 Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap
ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan
jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang
akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok-blok persegi atau gelang-
gelang yang harus dipasang sebanyak
minimum 4 buah setiap m2 cetakan atau
lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus
tersebar merata.
c. Penempatan Tulangan
 Tulangan, tendon pra tegang, dan selongsong
prategang harus ditempatkan secara akurat
dan ditumpu secukupnya sebelum beton
dicor, dan harus dijaga agar tidak tergeser
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

melebihi toleransi yang diijinkan.


 Bila tidak ditentukan lain oleh pengawas
lapangan, tulangan, tendon prategang, dan
selongsong prategang harus ditempatkan
dengan toleransi berikut :
 Toleransi untuk tinggi d dan selimut beton
minimum dalam komponen struktur lentur,
dinding dan komponen struktur tekan harus
memenuhi ketentuan
 Toleransi letak longitudinal dari bengkokan
dan ujung akhir tulangan harus sebesar ± 50
mm kecuali pada ujung tidak menerus dari
komponen struktur dimana toleransinya harus
sebesar ± 13 mm.
 Jaring kawat las (dengan ukuran kawat yang
tidak melampaui P6 atau D6) yang digunakan
dalam pelat dengan bentang yang tidak
melampaui 3m boleh dilengkungkan mulai
dari titik dekat sisi atas pelat di atas tumpuan
hingga suatu titik dekat sisi bawah pelat pada
tengah bentang, asalkan tulangan tersebut
menerus atau diangkur dengan baik di daerah
tumpuan.
 Penyatuan atau penyambungan batang
tulangan yang bersilangan dengan
menggunakan las tidak diperkenankan
kecuali bila diijinkan oleh pengawas
lapangan.
d. Pembengkokan tulangan, sesuai dengan PBI’71
 Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau
diluruskan dengan cara-cara yang merusak
tulangan itu.
 Batang tulangan yang diprofilkan, setelah
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh


dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari
bengkokan sebelumnya.
 Batang tulangan yang tertanam sebagai di
dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau
diluruskan di lapangan, kecuali apabila
ditentukan di dalam gambar-gambar rencana
atau disetujui oleh perencana.
 Membengkok dan meluruskan batang
tulangan harus dilakukan dalam keadaan
dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan
oleh perencana.
 Apabila pemanasan dijinkan, batang
tulangan dari baja lunak (polos atau
diprofilkan) dapat dipanaskan sampai
kelihatan merah padam tetapi tidak boleh
mencapai suhu lebih dari 8500 C.
 Apabila batang tulangan dari baja lunak yang
mengalami pengerjaan dingin dalam
pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan
di atas 1000 C yang pada waktu las, maka
dalam perhitungan-perhitungan sebagai
kekuatan baja harus diambil kekuatan baja
tersebut yang tidak mengalami pengerjaan
dingin.
 Batang tulangan dari baja keras tidak boleh
dipanaskan tidak boleh didinginkan dengan
jalan disiram dengan air.
 Menyepuh batang tulangan dengan seng
tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali
diameter (diameter pengenal) batang dari
setiap bagian dari bengkokan.
e. Toleransi pada pemotongan dan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

pembengkokan tulangan.
 Batang tulangan harus dipotong dan
dibengkok sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar-gambar rencana dengan
toleransi-toleransi yang diisyaratkan oleh
perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh
perencana, pada pemotongan dan
pembengkokan tulangan ditetapkan toleransi-
toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat
berikut:
 Terhadap panjang total batang lurus yang
dipotong menuru ukuran dan terhadap
panjang total dan ukuran intern dari batang
yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar
+ 25 mm,
 Terhadap jarak turun total dari batang yang
dibengkok ditetapkan toleransi sebesar + 12
mm untuk jarak lebih dari 60 cm.
 Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan
dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi
sebesar + 6 mm.
f. Panjang penjangkaran dan panjang pentaluran.
 Besi tulangan mutu BJTD-24
 Panjang penjangkaran = 30 diameter
dengan kait
 Panjang penyaluran = 30 diameter dengan
kait
 Besi tulangan mutu BJTD-32
 Panjang penjangkaran = 40 diameter
tanpa kait
 Panjang penyaluran = 40 diameter tanpa
kait
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

 Penyambungan tidak boleh diadakan pada


titik dimana terjadi tegangan terbesar.
Sambungan untuk tulangan atas pada balok
dan pelat beton harus diadakan di tengah
bentang, dan tulangan bawah pada
tumpuan. Sambungan harus ditunjang
dimana memungkinkan.
 Ketidaklurusan rangkaian tulangan kolom
tidak boleh melampaui perbandingan 1
terhadap 10.
 Standard pembengkokan.
 Semua standar pembengkokan harus sesuai
dengan SNI T15-03-1991 (Tata Cara
Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung), kecuali ditentukan lain.

5 PENGECORAN 5.1 Sebelum pengecoran beton dilakukan, pemborong


BETON wajib untuk melaporkan kepada pengelola
Proyek/konsultan perencana dan konsultan
pengawas untuk pemeriksaan dan dimintakan
persetujuannya secara tertulis untuk mulai
pengecoran, hal ini dilakukan untuk seluruh
pekerjaan beton.
5.2 Sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari sebelum
pengecoran dimulai pemborong harus membuat
kubus beton pendahuluan sebanyak minimal 15
buah dan diteskan dilaboratorium penelitian
bahan-bahan bangunan.
5.3 Sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelum
pengecoran pertama pemborong harus
menyerahkan hasil pemeriksaan test pendahuluan
dari laboratorium pemeriksaan beton yang
disetujui pengelola proyek / konsultan perencana.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

5.4 Tempat-tempat sambungan pengecoran


ditentukan bersama-sama antara pengelola
proyek, konsultan perencana dan pemborong.
5.5 Pengadukan beton harus dilakukan dengan
menggunakan mesin pengaduk beton (beton
mollen) dan dalam pengecorannya dilakukan
dengan menggunakan mesin penggetar (vibrator).
5.6 Alat penggetar digunakan dengan posisi berdiri 90
derajat hanya dalam keadaan khusus
diperkenankan bersudut 45 derajat.
5.7 Kekentalan dari beton harus sesuai dengan
pengujian slump dengan kerucut terpancung yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan yang
disyaratkan PBI tahun 1971.
5.8 Selama pelaksanaan pengecoran beton,
pemborong harus membuat kubus beton
15x15x15 cm yang diambil dari bahan yang
sedang dalam pengecoran, untuk diperiksakan
kelaboratorium pemeriksaan beton dengan jumlah
test kubus beton sesuai yang disyaratkan pada
PBI 1971.

6 PEMBONGKAR 6.1 Pembongkaran bekisting hanya dapat dilakukan


N BEKISTING 21 hari setelah pengecoran dan mendapat ijin
/PENYIRAMAN tertulis dari Direksi lapangan kecuali bila
BETON digunakan bahan additive.

Penyiraman beton:

6.2 Pada permukaan atas dari beton plat lantai, luifel


begitu dicor terus diredam dengan air terus
menerus, untuk menjaga jangan sampai air keluar,
pada bagian tepi plat dimana kemungkinan air
dapat mengalir keluar, diberi tanggul dari adonan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

tanah sedemikian rupa sehingga air tetap berada


diatas plat pada batas-batas yang ditentukan. Bila
kemungkinan air habis menguap karena panas
matahari harus segera diisi kembali hingga penuh.
Pekerjaan ini dilakukan selama 14 hari atau
disesuaikan dengan pertimbangan disetujui kedua
belah pihak
6.3 Untuk pekerjaan selain tersebut diatas, cukup
disiram dengan air minimal 3 kali sehari.

7 PEKERJAAN 7.1 Untuk bagian-bagian beton yang terlihat harus


FINISHING diplester dengan aduk campuran 1Pc:3ps.
BETON Persyaratan mengerjakan beton tersebut sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam
pekerjaan beton.
Setelah bekisting dibuka, seluruh permukaan
listplank diplester dengan aduk campuran 1Pc:3Ps
dan bagian beton yang akan diplester terlebih
dahulu dikasarkan dengan menggunakan pahat
dan dibersihkan dengan menyiram air atau
dengan cara segera setelah bekisting dibuka dan
beton masih dalam keadaan lembab langsung
dikasarkan dengan diberi komprotan dengan aduk
campuran 1Pc:2Ps pada seluruh permukaan
beton yang diplester.
Pengacian dilakukan sedemikian rupa sehingga
permukaan plesteran menjadi rata, lurus, halus,
tidak retak dan tidak ada bagian yang
bergelombang dan selama 7 (tujuh) hari berturut-
turut setelah pengacian selesai plesteran harus
selalu disiram dengan air sekurang-kurangnya 2
kali setiap harinya.
Seluruh permukaan plesteran beton difinish cat
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

tembok dengan warna sesuai ketentuan yang


diberikan Direksi lapangan, cara pengecetan
dengan prinsip didapat hasil yang baik.

8 BAHAN- 8.1 Semen (PC)


BAHAN BETON Semua semen yang dipakai harus semen portland
BERTULANG kwalitas baik yang sesuai dengan persyaratan
yang disyaratkan dalam standard Indonesia NI 8.
atau ASTMC 150 type 1 atau sesuai dengan yang
digariskan oleh Assosiasi Cement Indonesia.
8.2 Pasir beton (Agregat halus)
Agregat halus yang dipakai terdiri dari :

Pasir alam yaitu pasir yang disediakan oleh


kontraktor dari sungai atau sumber lainnya yang
disetujui oleh Direksi / Konsultan perencana.

Pasir yang akan dipakai harus bersih dan bebas


dari tanah liat, karang dan alkali, jumlah bahan
yang merugikan tersebut tidak boleh lebih dari 5%.

Pasir yang akan dipakai hendaknya mempunyai


gradasi yang baik sesuai yang disyaratkan dalam
PBI 1971.

Dalam hal ini digunakan pasir yang memenuhi


syarat untuk pekerjaan beton
8.3 Kerikil beton (agregat kasar)
Agregat kasar yang akan dipakai terdiri dari split
batu pecah. Agregat kasar harus bersih dan bebas
dari bagian-bagian yang halus mudah pecah, tipis
dan bersih dari bahan-bahan organis, alkali atau
bahan-bahan yang dapat merusak.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Banyaknya bahan-bahan yang merusak tersebut


tidak boleh lebih dari 3% dari berat.

Agregat yang dipakai hendaknya berbentuk baik,


keras, padat, awet, dan tidak perpori.

Agregat kasar harus mempunyai gradasi yang


baik, jika disaring dengan saringan standard untuk
beton PBI 1971 ukuran maksimal agregat kasar
tidak melebihi yang ditetapkan Direksi.

Menyimpang dari ketentuan diatas, bahan yang


boleh dipasang minimal :

Split beton dari lokal pecah tangan dan disetujui


Konsultan Pengawas.
8.4 Air kerja
Air yang dipakai untuk pekerjaan ini harus bersih
bebas dari lumpur, minyak, asam, garam, bahan-
bahan organik ataupun kotoran lain yang dapat
merusak.

Air sumur dapat dipergunakan, sepanjang


memenuhi syarat tersebut diatas.
8.5 Baja Tulangan
Kecuali dengan ketentuan lain dalam gambar,
digunakan besi beton jenis BJTP24 untuk tulang
diameter lebih kecil atau sama dengan 12 mm dan
BJTD32 untuk diameter lebih besar atau sama
dengan 13 untuk mendapatkan jaminan akan
kwalitas yang diminta, maka perlu adanya
sertifikat dari pabrik.

Semua baja tulangan yang dipakai harus dalam


keadaan baru.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Mutu baja harus sesuai dengan yang ditetapkan


dalam gambar detail dan sesuai standard
Indonesia NI.2 PBI tahun 1971 dan mendapat
persetujuan Direksi.

Sebelum baja-baja tulangan didatangkan ke site,


kontraktor harus menyerahkan terlebih dahulu
contoh yang dimaksudkan dan Direksi dapat
mengafkirkan besi-besi tersebut, segala kerugian
menjadi tanggung jawab kontraktor.

Sebelum dipasang baja tulangan harus bersih dari


serpih-serpih, karat, minyak, gemuk yang dapat
mengurangi daya lekatnya.

Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai


gambar.

Besi beton harus diikat pada tempatnya dengan


menggunakan kawat pengikat, klem-klem yang
khusus diganjal dengan blok- blok/tahu-tahu
beton.
8.6 A. Penyimpanan
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-
bahan pada umumnya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.
b. Cement harus didatangkan dalam
zaak yang tidak pecah/dalam keadaan utuh,
tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang
tercantum pada zaak, segera setelah
diturunkan disimpan dalam gudang yang
kering dan terlindung dari pengaruh cuaca,
ventilasi secukupnya dan lantai bebas dari
tanah.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

c. Cement harus dalam keadaan fresh


(belum mengeras) jika ada bagian yang mulai
mengeras bagian tersebut harus masih dapat
ditekan hancur dengan tangan biasa/bebas
tanpa alat dan jumlah tidak lebih dari 10% dari
berat, jika ada bagian yang tidak dapat
ditekan hancur dengan tangan biasa, maka
jumlah tersebut tidak boleh melebihi 5% dari
berat dan pada campuran tersebut diberi
tambahan semen yang baik dalam jumlah
yang sama, semuanya dengan catatan
kwalitas beton yang diminta harus tetap
terjamin.
d. Agregat harus ditempatkan dalam bak yang
cukup terpisah dari satu dan lainnya (jenis
gradasinya) dan diatas lantai beton ringan
untuk menghindari tercampurnya beton
dengan tanah. Dalam hal ini bisa
menggunakan lantai beton tumbuk.

9 PEKERJAAN 10.1 Lingkup Pekerjaan


PASANG a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga
DINDING BATA kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi
pekerjaan dinding bangunan dan seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Pekerjaan batu bata harus sesuai dengan


spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik
pembuatnya.
10.2 Persyaratan Bahan
a. Semen
Semen untuk pekerjaan pasangan harus sama
kwalitasnya seperti semen yang ditentukan
untuk pekerjaan beton.
b. Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus sama
kwalitasnya dengan pasir yang ditentukan untuk
pekerjaan beton. Gradasi pasir urug yang
dipakai minimum 0,35 mm.
c. Air
Air yang dipakai untuk pekerjaan pasangan
harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum
dalam pekerjaan beton.
d. Batu bata
Bata harus bata biasa dari tanah liat, hasil
produksi lokal dengan ukuran 5 cm x 11 cm x
22 cm yang dibakar dengan baik dan bersudut
runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung
kotoran. Meskipun ukuran bata yang diperoleh
di suatu daerah mungkin berbeda dengan
ukuran tersebut di atas harus diusahakan
supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-
ukuran tersebut. Sesuai dengan A.V. 1941,
minimum daya tekan ultimate harus 30 kg/cm.
Bata yang dipakai harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
 Kwalitas terbaik.
 Pembakaran matang.
 Warna merah (merah merata).
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

 Sisi dengan permukaan rata, tegak lurus


runcing.
 Keras dan tidak mudah patah.
 Tidak terlihat garis-garis retak.
 Harus satu ukuran dan satu kwalitas (kalau
ada perbedaan tidak boleh lebih besar dari
3 mm).
e. Jenis Adukan
Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai
dengan yang diinstruksikan dalam gambar-
gambar atau dalam spesifikasi pekerjaan ini.
Adukan 1 pc : 6 ps.
 Dinding bata pada bangunan utama
Adukan 1 pc : 3 ps.
 Seluruh dinding toilet dan yang
berhubungan langsung dengan air, dibuat
s/d 150 cm.
f Mencampur
Adukan harus dicampur dengan alat pencampur
yang telah disetujui atau dicampur dengan
tangan, di atas permukaan yang keras. Sangat
dilarang memakai adukan yang sudah mulai
mengeras atau membubukkannya untuk dipakai
lagi.
10.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang digunakan sebelum
dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Konsultan pengawas
dan atau Pemberi Tugas.
b. Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata
merah, dengan aduk campuran 1 pc : 6 pasir
pasang, kecuali pasangan batu bata semen
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

trasram/rapat air.
c. Untuk dinding semen trasram/kedap air dengan
adukan campuran 1 pc : 3 pasir pasang, yakni
pada dinding dari atas permukaan
sloof/balok/pondasi sampai minimum 20 cm di
atas permukaan lantai setempat ruang dalam,
sampai dengan 50 cm pada dinding berbatasan
dengan luar, dan sampai setinggi minimal 180
cm untuk daerah yang lain di atas permukan
lantai setempat dan untuk sekeliling dinding
ruang-ruang basah (kamar mandi, WC) serta
pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
jika ada.
d. Sebelum digunakan batu bata harus direndam
air dalam bak atau drum hingga jenuh.
e. Setelah bata terpasang, naad/siar-siar harus
dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan
sapu lidi dan setelah kering permukaan
pasangan disiram air.
f. Dinding batu bata yang akan diplester harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.
g. Pemasangan dinding batu bata dilakukan
bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom
praktis. Bidang dinding batu bata tebal ½ batu
yang luasnya maksimal 9 m2 harus
ditambahkan kolom dan balok penguat praktis
dengan kolom ukuran 11 x 11 cm, dari tulangan
pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel
diameter 6 mm jarak 15 cm, jarak antara kolom
satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga)
meter.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

h. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada


pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
i. Bagian pasangan bata yang berhubungan
dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang tertanam dalam pasangan bata
sekurang- kurangnya 30 cm, kecuali bila satu
dan lain hal ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
j. Tidak diperkenankan memasang bata merah
yang patah lebih dari dua atau lebih.
k. Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua
belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus
terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
l. Pasangan batu bata semen trasram bawah
permukaan tanah lantai harus diberi pen
dengan adukan 1 pc : 4 pasir.
m. Pasangan batu bata dapat
diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari
0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun toleransi
terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm
(sebelum diaci/diplester).
10.4 Syarat-syarat Pemeliharaan
PERBAIKAN
Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang
rusak/cacat. Perbaikan dilaksanakan sedemikian
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing


lainnya.
Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan
pemilik pada waktu pelaksanaan, maka
pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan
diterima oleh Konsultan Pengawas dan atau
Pemberi Tugas.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan
menjadi tanggung jawab pemborong.

PENGAMANAN
Pemborong wajib melakukan perlindungan
terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk
dapat dihindarkan dari kerusakan.
Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong.

Syarat Penerimaan
Pemborong harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan mutu dan pelaksanaan, sesuai
dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan
pengawas dan atau Pemberi Tugas.
Hasil pemasangan pasangan dinding, harus lurus
tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan
rata tidak bergelombang. Toleransi kemiringan
untuk penerimaan pasangan dinding : 1 mm/m2
luas permukaan bidang kerja.
Pelaksanaan dinding, harus rata, sambungan satu
dengan lainnya rapi.Hasil akhir harus konstruktif
yang kokoh. Penyelesaian hubungan dinding
dengan perkerjaan finishing lainnya harus rapi.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

10 PEKERJAAN 11.1 Lingkup Pekerjaan


PLESTERAN a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah
pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh
plesteran dinding batu bata bagian dalam dan
bagian luar bangunan serta seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar.

11.2 Persyaratan Bahan


a. Semen Portland yang digunakan harus dari
satu produk, mutu I dan yang disetujui
Konsultan MK serta memenuhi NI-8.
b. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 dan PUBI
1982.
c. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10 - Campuran
(aggregate) untuk plester harus dipilih yang
benar-benar bersih dan bebas dari segala
macam kotoran, harus bersih dan melalui
ayakan 1,6- 2,0 mm.
11.3 Syarat Pelaksanaan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Semua pasangan dinding bata merah dimana


permukaannya terlihat atau kelihatan harus
diplester dengan ketentuan :
a. Pasangan dinding bata 1pc : 3 kp : 10 ps
diplester dengan aduk campuran 1pc : 8ps.
b. Pasangan dinding bata 1pc : 4ps diplester
dengan campuran 1pc : 4ps.
c. Finishing Beton diplester dengan adukan
1pc:2ps
Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan
lebih dari 2 cm, kecuali ditentukan lain.
Semua pekerjaan beton bertulang yang terlihat
dimana permukaannya kelihatan harus diplester
dengan tebal tidak boleh kurang dari 1 cm dan
lebih dari 2 cm, kecuali ditentukan lain.
Semua pasangan sebelum plesteran dimulai
harus sudah disiram air sampai basah dan bersih
dari kotoran.
Plesteran harus menghasilkan bidang yang rata
serta sponengan harus menghasilkan garis lurus.
Untuk sponengan digunakan aduk campuran 1Pc
: 3Ps lain-lain sesuai gambar untuk itu dan sesuai
dengan petunjuk Direksi.
Pada umumnya pekerjaan plesteran belum bisa
dimulai sebelum ada perlindungan terhadap hujan
dan panas dengan demikian, maka pekerjaan ini
boleh dimulai setelah ada persetujuan dari
Pengelola Proyek.
Selama 14 hari berturut-turut setiap harinya
plesteran harus disiram air sampai rata dan basah.
11.4 Syarat Pemeliharaan
a. Pemborongan wajib memperbaiki pekerjaan
yang rusak/cacat.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga


tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
b. Kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
pemilik pada waktu pelaksanaan, maka
pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan MK
dan atau Pemberi Tugas.
c melakukan perlindungan terhadap pekerjaan
yang telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan
dari kerusakaan. Biaya yang diadakan untuk
pengamanan hasil pekerjaan
ini menjadi tanggung jawab pemborong.

11.5 Syarat Penerimaan


a. Kontraktor harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai
dengan pengarahan serta persetujuan
Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas.
b. Hasil pemasangan pasangan, plester dan acian
harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya,
permukaan rata tidak bergelombang.Toleransi
kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding
: 1 mm/m2 permukaan bidang kerja.
c. Pelaksanaan plesteran harus rata, sambungan
satu dengan lainnya rapi.Hasil akhir tanpa cacat
dan merupakan satu kesatuan konstruktif yang
kokoh. Penyelesaian hubungan dinding panel
dengan pekerjaan finishing lainnya harus rapi.

12 PEKERJAAN 12.1 Lingkup Pekerjaan


PLAFOND Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan
plafond pada plafond yang ditunjuk dalam gambar
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

termasuk pula pemasangan list plafond profil


gypsum/ kayu sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan pengawas dan atau Pemberi
Tugas.
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan/pemeriksaan kembali pekerjaan-
pekerjaan yang erat hubungannya dengan
pekerjaan langit-langit ini, untuk ini diwajibkan
adanya kerja sama (koordinasi) yang baik
dengan Sub Kontraktor lain yang telah disetujui
Konsultan Perencana.
2. Pemasangan boleh dikerjakan setelah semua
pekerjaan dan peralatan-peralatan yang terdapat
di dalam langit-langit (seperti pemipaan,
pengabelan, ducting, alat-alat penggantung
plafond dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap
dan selesai dikerjakan serta sudah ditest.
3. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
bahan terlebih dahulu untuk disetujui dan diparaf
Konsultan Perencana.
4. Kontraktor harus menyerahkan “Shop drawing”
untuk disetujui dan diparaf Konsultan
Perencana.
12.2 Persyaratan Bahan
1. Bahan rangka:
Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka
Hollow galvanis
Bahan : Besi hollow ukuran 2x2 cm, 4x4cm
2. Penutup langit-langit:
Digunakan gypsum yang bermutu baik produk
ex. JAYA BOARD tebal 9 mm.
3. Bahan finishing penutup plafond:
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Finishing penutup langit-langit yang digunakan


cat dari bahan dasar cat yang bermutu baik
produk yang telah disetujui Konsultan pengawas
dan atau Pemberi Tugas. Sebelum pengecatan
semua sambungan/pertemuan harus rata dan
halus (ditreatment). Plafond gypsum ini difinish
dengan cat spray.
Warna dari corak akan ditentukan kemudian.
Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Rangka langit-langit besi hollow dengan
penggantung besi beton Ø 4 mm yang dilengkapi
dengan mur dan klem, penggantung-
penggantung terikat kuat pada beton, dinding
atau rangka baja yang ada.
12.3 2.Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian
bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan
pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar
dengan memperhatikan modul pemasangan
penutup langit-langit yang dipasangkan.
3.Rangka plafond yang dipakai dibuat dari besi
hollow yang diawetkan dengan cat meni besi,
ukuran bentuk dan cara pemasangan rangka
besi hollow dengan modul 1200x60cm atau
sesuai dengan gambar, serta disetujui Direksi
secara tertulis.
4. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit
harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat,
kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan
merupakan bidang miring/tegak sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
5. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang,
seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang,
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dan batang-batang rangka harus saling tegak


lurus.
5. Bahan penutup langit-langit adalah kalsiboard
dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar.
6. Pertemuan antara bidang langit-langit dan
dinding, digunakan bahan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
7. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus
rata, tidak melendut.
8. Seluruh antara permukaan langit-langit dan
dinding dipasang list profil dari bahan gypsum
dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
9. Gypsum board yang dipasang adalah yang telah
dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,
gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah
mendapat persetujuan dari Konsultan MK dan
atau Pemberi Tugas.
10. Gipsum board dipasang dengan cara
pemasangan sesuai dengan gambar unit itu dan
setelah terpasang, bidang permukaan langit-
langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang dan sambungan antara unit-unit
board tidak terlihat.
11. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat
manhole/access panel di langit-langit yang bisa
dibuka, tanpa merusak gypsum board
disekelilingnya, untuk keperluan
pemeriksaan/pemeliharaan M & E.
12. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang
berpengalaman dan dengan tenaga-tenaga ahli.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

13. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor


diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk pola lay-
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme
dan detail-detail sesuai gambar.

Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang
rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan
sesuai pengarahan Konsultan pengawas dan atau
Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh
tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan
pekerjaan maka Pemborong wajib memperbaiki
pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Konsultan pengawas dan atau
Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk
pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan
Pemborong.
- Pengamanan
Pemborong wajib mengadakan perlindungan
/pengamanan terhadap hasil pekerjaan plafond
yang sudah terpasang.
Untuk itu pemborong harus mengadakan
koordinasi dengan pihak pekerjaan finishing
lainnya, dengan pengarahan Konsultan pengawas
dan atau Pemberi Tugas agar pekerjaan plafond
yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau
rusak.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

menjadi tanggung jawab pemborong sampai hasil


pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

13 PEKERJAAN 13.1 Lingkup Pekerjaan


ATAP DAN
a. Bagian ini meliputi penyedian tenaga kerja,
BAJA
bahan-bahan, peralatan dan alat bantu yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan atap
dan baja yang disebutkan/ditunjukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk pengawas.
b. Pelaksaan pekerjaan pengecetan (protecting
paiting) pada seluruh bidang kontruksi baja.
c. Erection, pemasangan kontruksi baja sampai
keseluruhan komponen terpasang sesuai
dengan yang digambar.
13.2 Persyaratan bahan
a. Spesifikasi bahan
 Penutup atap : genteng atap metal
 Ukuran : Sesuai yang digambar
 Kuda-kuda : baja ringan (sesuai
digambar)
 Gording : Baja ringan (sesuai digambar),
semua material untuk kontruksi baja harus
menggunakan baja 7yang baru dan
memenuhi mutu baja ST37 (PPBI-1983).
b. Pelaksana harus mneyerahkan sertifikasi test
dari pabrik pembuatan baja tersebut untuk
disetujui oleh direksi/pengawas semebelum
pemesanan material oleh pelaksana.
c. Pelaksan harus menyerahkan (dua) copy
ketentuan persyaratan teknis operatif dari
pabrik/produsen sebagai informasi pengawas.
d. Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

diatas, tetapi diperlukan dalam


penyelesaian/pengganti pekerjaan, harus
baru, kualitas terbaik dan harus disetujui oleh
pengawas.
e. Semua material baju harus bersih dari karat,
lubang-lubang serta bebeas dari tekukan,
puntiran dan kerusakan lainnya.
f. Semua material harus disimpan rapi dan
diletakan diatas papan/balok kayu untuk
menghindari kontak langsung permukaan
tanah. Dalam penumpukan material,
kontraktor harus menjamin keutuhan material
dari kerusakan yang mungkin terjadi.
g. Pengawas berhak menolak material-material
baja yang tidak memenuhi persyaratan
tersebut diatas dan tidak diperkenan untuk
dipabrikasi.

13.3 Syarat Pelaksanaan

a. Gambar Kerja (Shop Drawing)


 Sebelum fabrifikasi dimulai, Pelaksana
harus membuat gambar-gambar kerja
yang diperlukan dan mengirim 4 set copy
gambar kerja untuk disetujui oleh
pengawas. Bila mana disetujui, 2 set
gambar kerja akan dikembalikan kepada
Pelaksana untuk dapat dimulai pekerjaan
fabrikasinya.
 Pemeriksaan dan persetujuan pengawas
atas gambar kerja tersebut hanyalah
menyangkut segi kekuatan struktur baja
seperti: ukuran-ukuran/dimensi profil,
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

ketebalan plat, ukuran/jumlah baut/las,


tebal pengelasan.
 Ketepatan ukuran-ukuran, panjang lebar,
tinggi dari elemen konstruksi yang
berhubungan dengan erection menjadi
tanggung jawab Pelaksana. Dengan kata
lain walaupun semua gambar kerja telah
disetujui oleh pengawas, tidaklah berarti
mengurangi atau membebaskan
Pelaksana dari tanggung jawab ketidak
tepatan serta kemudahan dalam erection
elemen-elemen konstruksi baja.
 Pengukuran dengan skala dalam gambar
sama sekali tidak diperkenankan.
b. Fabrikasi
 Pelaksana harus memberikan Manual
Prosedur Fabrikasi termasuk prosedur
quality control kepada pengawas.
 Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi
baja harus dilaksanakan oleh tukang-
tukang yang berpengalaman dan diawasi
oleh mandor-mandor yang ahli dalam
konstruksi baja.
 Pemotongan-pemotongan elemen-elemen
harus dilaksanakan dengan rapi, dan
pemotongan besi harus dilakukan dengan
blender dan bagian tepi di gerinda hingga
halus dan bebas dari bekas-bekas
kotoran. Pemotongan dengan mesin las
sama sekali tidak diperbolehkan.
c. Tanda-tanhda pada Kontruksi Baja
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

 Pelaksana harus memberikan marking


prosedur yang akan dipakai kepada
pengawas untuk disetujui.
 Semua konstruksi baja yang telah selesai
difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode
dengan jelas sesuai bagian masing-masing
agar dapat dipasang mudah. Kode-kode
tersebut harus ditulis dengan cat agar
tidak mudah terhapus.
d. Baut
 Batu Dinabol m6 minimal 3 buah setiap
kaki kuda-kuda yang di bor di ring balok
13.4 Erection Schedule / METHOD

a. Pelaksana selambat-lambatnya 2 (dua)


minggu sebelum pelaksanaan erection
dimulai, harus mengajukan Erection
Schedule/Method untuk diperiksa atau
disetujui oleh pengawas Erection
Sechedule harus mencakup antara lain:
 Rencana pengiriman dari workshop/pabrik.
 Penyimpanan elemen baja yang hendak
dierection.
 Alat-alat yang digunakan.
 Urutan erection.
 Time schedille erection elemen-elemen
konstruksi baja.
b. Pelaksana harus memberitahukan terlebih
dahulu setiap akan ada pengiriman dari
pabrik/workshop ke lapangan guna
pengecekan oleh pengawas. Pengawas
akan menolak setiap pengiriman baja dari
workshop/pabrik apabila pengiriman
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

tersebut belum dicek dan mendapat


persetujuan dari pengawas.
c. Penempatan elemen konstruksi baja
dilapangan harus ditempat yang
kering/cukup terlindung sehingga tidak
merusak elemen-elemen tersebut.
Pengawas berhak untuk menolak elemen-
elemen konstruksi baja yang rusak karena
salah penempatan atau rusak karena hal
lainnya.
d. Erection elemen-elemen konstruksi baja
hanya boleh dilakukan setelah
Pelaksana mengajukan erection
schedule/method dan telah mendapat
persetujuan tertulis dari pengawas.
e. Pelaksana bertanggung jawab atas
keselamatan pekerja-pekerjanya di
lapangan. Untuk ini Pelaksana harus
menyediakan ikat pinggang pengaman,
helm pengaman, sarung tangan dan tabung
pemadam kebakaran.
f. Pelaksanaan erection ini harus dikepalai
oleh seorang yang benar-benar ahli dan
berpengalaman dalam erection konstruksi
baja guna mencegah hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi struktur .
g. Kegagalan dalam erection menjadi
tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya,
oleh sebab itu Pelaksana diminta untuk
memberi perhatian khusus pada
permasalahan erection ini.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

h. Semua pelat-pelat atau elemen yang


rusak setelah difabrifikasi, tidak
diperbolehkan dipakai untuk erection.
i. Apabila disetujui oleh pengawas maka
pengelasan yang dilakukan di lapangan
harus diawasi betul-betul oleh mandor dari
Pelaksana agar pengelasan dilaksanakan
sesuai dengan gambar rancana baik
ukuran panjang maupun ketebalannya.

13.5 Pekerjaan Atap

a. Semua rangka atap, gording, trekstang dan


ikatan angin sebelum ditutup atap terlebih
dahulu harus dicat zinchromate dan cat
finish seluruhnya.
b. Penutup atap menggunakan bahan Seng
Genteng Metal t=0,3 mm. Nok, capping
dan flashsing hari bahan yang sama dari
satu pabrik.
c. Pemasangan dan penyelesaian detail-
detail penutup atap Seng Genteng Metal
sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan
pabriknya.
14 PEKERJAAN 14.1 Lingkup Pekerjaan
LANTAI
a. Meliputi penyiapan dan membersihkan bagian
KERAMIK DAN
– bagian yang akan diselesaikan. pemasangan
DINDING
keramik dilakukan pada lantai ataupun dinding
KERAMIK
sesuai dengan gambar rencana, serta lingkup
pekerjaan termasuk penyediaan bahan dan
peralatan pembantu.
b. Pekerjaan lantai Keramik, plint keramik ini
dilakukan pada seluruh finishing lantai sesuai
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail


gambar

14.2 Persyaratan bahan

a. Keramik 60 x 60 grace tile atau setara


 Bahan perekat untuk pasangan keramik pada
dinding bata/beton, dari pasta semen dengan
komposisi air tidak berlebihan.
 Bahan perekat untuk pasangan keramik pada
multipleks menggunakan lem keramik khusus
“LemKra” atau yang sejenis.
 Siar (naad) menggunakan AM Grout-AM45 atau
bahan sejenis yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK.
c. Bahan Keramik Lantai dan Dinding km/wc:
- Jenis : keramik
- Produksi : Platinum
- Bahan pengisi siar : Igi tile grout
- Bahan perekat : Adukan 1 PC : 3 pasir
- Warna/texture : ditentukan kemudian
- Ukuran : 60 x 60 cm (dipasang pada Lantai Kamar
mandi,) lihat dalam gambar
- Ukuran : 40 x 40 cm (dipasang pada Lantai Kamar
mandi,) lihat dalam gambar
d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai
dengan peraturan-peraturan ASTM, Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19) PVBB 1970, PVBI 1981.
e. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang
terlebih dahulu harus menyerahkan contoh –
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
perencana/Direksi Lapangan.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

f. Materi lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut


tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian
pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh
perencana/Direksi Lapangan.
g. Kontraktor Pelaksana harus memperlihat contoh
warna, corak, motif, ukuran dan Brosur keramik untuk
minimal dua merk yang berbeda kepada Konsultan
konsultan Pengawas untuk disetujui.
h. Ukuran keramik sesuai dengan Gambar Kerja
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

14.3 Syarat Pelaksanaan

a. Ceramic tile adalah jenis Single Firing


berglazuur, kwalitas I, ukuran 60x60cm, sesuai
dengan yang dipasarkan dalam negeri,
produksi RomanGress, Garuda atau setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material
yang ditunjukkan dalam gambarmengenai
pemasangan, lebar siar dan pengisiannya
harus sesuai dengan ketentuan diatas. Sedang
untuk bahan lainnya disesuaikan dengan
ketentuan umum yang berlaku beserta sistem-
sistem pengikatnya.
c. Bahan perekat dari adukan spesi 1PC : 3 Psr,
sedangkan siar (naad) menggunakan AM
Grout-AM45 atau bahan sejenis yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK.
d. Spesi dan pasta perekat harus diisikan pada
seluruh bidang homogeneous tile/keramik,
sehingga tidak terdapat rongga dibawah
homogeneous tile/keramik yang terpasang.
e. Untuk bidang pasangan homogeneous
tile/keramik yang luas, spesi bawah dibuat siar-
siar (naad) spesi yang saling tegak lurus
selebar 5mm dengan pembagian per 6x6m2
untuk mencegah terjadinya muai susut akibat
proses pengeringan spesi yang tidak serempak
yang dapat menyebabkan pasangan ubin
terlepas dari rekatan spesi (popping)
f. Ukuran siar/naad harus sama selebar 2,5mm,
kecuali homogeneous tile tidak menggunakan
naad. Setiap perpotongan siar membentuk 2
garis yang saling tegak lurus. Pemotongan ubin
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

hanya boleh dilakukan dengan menggunakan


mesin potong dan kemudian dihaluskan
dengan disetujui oleh konsultan Pengawas/MK.
g. Pengecoran/pengisian naad dilakukan setelah
bidang homogeneous tile/keramik selesai
terpasang 3 x 24 jam dengan menggunakan tile
grout khusus (AM grout-50) sesuai dengan
warna keramik yang terpasang. Semen tidak
boleh digunakan sebagai bahan pengisi naad,
kecuali atas persetujuan Konsultan
Pengawas/MK.
h. Pemasangan homogeneous tile/keramik harus
rata permukaannya. Siar-siar dirapikan pada
saat semen masih belum kering dan
homogeneous tile/keramik disikat dengan
bahan khusus pencuci sampai tidak ada noda
semen pada homogeneous tile/keramik.
i. Homogeneous tile/keramik yang dilubangi
untuk drain atau lubang instalasi harus
dilubangi menggunakan alat core drill khusus
sehingga bidang penampang lubang yang
dipotong rata dan halus.
j. Pertemuan dengan dinding dipasang hospital
plint dari material keramik ukuran 10x30cm
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

k. Keramik yang dipasang adalah yang telah


diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal
atau cacat lainnya.
l. Pemotongan keramik harus menggunakan alat
potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik.
m. Pola keramik harus memperhatikan ukuran
letak dan semua peralatan yang akan
terpasang di dinding, panel, stop kontak, lemari
gantung dan lain-lain yang tertera didalam
gambar.
n. Awal pemasangan keramik pada
dinding/border dan kemana sisa ukuran harus
ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan perencana/Direksi lapangan sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai.
o. Bidang dinding/border keramik harus
benarbenar rata, garis – garis siar harus benar
– benar lurus, siar arah horizontal pada dinding
yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
p. Membersihkan permukaan keramik dari
sisasisa adukan semen hanya boleh dilakukan
dengan menggunakan cairan pembersih
khusus untuk keramik atau sejenisnya.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

17 PEKERJAAN 17.1 Lingkup pekerjaan


CAT a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini ,
sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Melaksanakan pekerjaan pengecatan,
sehingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
c. Tahapan pekerjaan meliputi :
- Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
- Pengecatan permukaan dengan bahan-
bahan yang telah ditentukan.
- Pengecatan semua permukaan dan area
yang ada pada gambar, dengan warna
bahan yang sesuai dengan petunjuk
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
- Yang termasuk dalam pekerjaan cat
plafond dan dinding yaitu pengecatan
seluruh plesteran dinding bangunan dan
sebagian kolom dan balok-balok beton dan
semua plesteran yang kelihatan, serta
pengecatan kusen pintu dan jendela
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

17.2 Persyaratan Bahan


a. Pekerjaan Cat Dinding Dalam
- Cat dengan kandungan VOC (Volatile Organic
Compound) yang rendah dan tidak berbau ,
berpelarut air dan terbuat dari material kimia
yang tidak mengandung zat karsinogenik atau
non toxic (misal : Formaldehyde, APEO, Lead,
Crhromate)
- Yang Termasuk Pekerjaan Cat Dinding Dalam
Adalah Pengecatan Seluruh Plesteran
- Bagian Dalam Bangunan Dan Atau Bagian-
Bagian Lain Yang Ditentukan Gambar.
- Untuk Dinding-Dinding Dalam Bangunan
Digunakan Cat Jenis Vynil Acrylic
Emulsiondengan Lapisan Dasar. Warna Akan
Ditentukan Ole Konsultan Perencana.
- Plamur Yang Digunakan Adalah Plamur
Tembok Khusus Untuk Tembok Bagian
Dalam.Sebelum Diplamur, Plesteran Harus
Sudah Betul-Betul Kering, Tidak Ada Retak-
Retak Dan Kontraktor Harus Meminta
Persetujuan Kepada Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas.
- Pekerjaan Plamur Dilaksanakan Dengan
Dengan Pisau Plamur (Kape) Dari Plat Baja
Tipis Dan Lapisan Plamur Dibuat Setipis
Mungkin Sampai Membentuk Bidang Yang
Rata.
- Sesudah 7 Hari Plamur Terpasang Dan
Diamplas Dengan Amplas Besi No. 00,
Kemudian Dibersihkan Dengan Bulu Ayam
Sampai Bersih Betul. Selanjutnya Dinding Dicat
Dengan Menggunakan Roller.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

- Untuk Mendapatkan Tekstur Pada Pengecatan


Dinding Yang Ditentukan Dengan Finish
Textured Spray Paint, Digunakan Texture Finish
Sesuai Dengan Merk Yang Digunakan.
- Pasta Texture Dengan Bahan Dasar Emulsi
Acrylic Ini Disemprotkan Dengan Alat
Penyemprot Compressor.
- Lapisan Pengecatan Dinding Dalam Terdiri Dari
1 (Satu) Lapis Bulls Eye Yang Dilanjutkan
Dengan 2 (Dua) Lapis Vynil Acrylic Emulsion
Dengan Kekentalan Cat Sebagai Berikut :
- Lapis I Tanpa Campuran Air.
- Lapis II Kental.
- Standar Material Cat Dinding Interior Ex
Metrolite/Catylac/Property/Mowilex
- Standar Material Cat Plafond Ex
Metrolite/Catylac/Property/Mowilex
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

b. Pekerjaan Cat Dinding Luar


- Cat dengan kandungan VOC (Volatile Organic
Compound) yang rendah dan tidak berbau ,
berpelarut air dan terbuat dari material kimia
yang tidak mengandung zat karsinogenik atau
non toxic (misal : Formaldehyde, APEO, Lead,
Crhromate)
- Yang termasuk pekerjaan cat dinding luar
adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan / atau bagian-bagian lain dibagian luar yang
ditentukan dalam gambar rencana.
- Untuk dinding bagian luar bangunan digunakan
cat luar dari bahan Vynil Acrylic Emulsion jenis
Weather shield.
- Semua pekerjaan yang hendak dicat harus
dibersihkan dan bebas dari kotoran lepas,
minyak dan kotoran-kotoran lainnya.
- Lapisan pertama yang digunakan adalah alkali
resin dari merk yang sama dengan cat.
- Sebelum dinding dialkali resin, plesteran sudah
harus betul-betul kering dan waterproof , tidak
ada retak-retak dan Kontraktor harus meminta
persetujuan kepada Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas.
- Pekerjaan alkali resin dilaksanakan dengan
kuas atau roller sampai membentuk bidang
yang rata sebanyak 1 lapis.
- Sesudah 7 hari dialkali, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul
selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan
roller.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

- Pada konstruksi baru dimana sifat alkali tinggi


mungkin dijumpai perlu digunakan 1 lapis cat
dasar.
- Lapisan tersebut dibiarkan mengering selama 1
jam sebelum memakai WeatherShield. Untuk
finishing akhir digunakan 2 lapis Weather
Shield.
- Untuk pengecatan ulang (konstruksi lama),
semua permukaan harus terlebih dulu
dibersihkan dari jamur dan cat lama yang sudah
mengelupas dan setelah itu diberi alkali. Sealer
tersebut dibiarkan mengering selama 6 jam.
- Semua pekerjaan cat dinding luar (full system)
harus dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli
dan berpengalaman dalam pekerjaan ini dan
mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrik
pembuatnya.
- Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding
merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang dinding
dijaga terhadap pengotoranpengotoran.
- Standar Material Cat Dinding eksterior Ex
Metrolite/Catylac/Property/Mowilex
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

17.3 Syarat Pelaksanaan Cat dinding


1. Pengecatan Dinding
a. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus
melakukan pengecatan pada satu bidang untuk
tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
b. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan.
c. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock up akan ditentukan oleh Pemberi Tugas
/Konsultan Pengawas.
d. Jika masing-masing bidang tersebut telah
disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas, bidang-bidang ini akan dipakai
sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.

e. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan


oleh orang-orang yang ahli / aplikator yang
berpengalaman dan telah mendapat
rekomendasi dari pabrik cat yang digunakan
dan cara pelaksanaannya standar dari pabrik
cat yang digunakan.
f. Contoh dan Bahan untuk Perawatan.
- Jenis cat yang digunakan adalah produksi
yang telah diakui Standard International,
memenuhi ISO.9002.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

- Kontraktor harus menyiapkan contoh


pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 × 30
cm2. Dan bidang-bidang harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari
cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
- Semua bidang contoh tersebut harus
diperlihatkan karena Pemberi Tugas /
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
- Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui
secara tertulis barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up
seperti tercantum di atas.
20 PEKERJAAN 20.1 Termasuk dalam pekerjaan ini ialah pemasangan
INSTALASI saluran pipa-pipa air bersih dengan komponen-
PLUMBING komponen sambungannya
1. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa air
bersih sesuai dengan petunjuk gambar lengkap
dengan sistem pompa tangki persediaan dan
perlengkapan perlengkapan lainnya.
2. Pengadaan dan pemasangan pipa
pembuangan air kotor dan air kakus lengkap
dengan tangki septik, bak rembesan dan bak-
bak kontrol.
3. Penyambungan air bersih dan air kotor dengan
semua peralatan saniter.
20.2 Spesifikasi Bahan dan Peralatan

1. Pipa air bersih.


Pipa yang digunakan adalah pipa GIP kelas
medium ex.Wavin atau PPI, pipa PVC merk
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

MASPION denganperlengkapan sambungan-


sambungan yang sesuai ukurannya baik
mutunya. dan telah mendapat persetujuan dari
Direksi lapangan secara tertulis.

2. Gate valve yang digunakan adalah pipa merk


KITAZAWA atau KEYSTONE. dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi lapangan
secara tertulis.
3. Pipa air kotor.
Pipa yang digunakan adalah pipa PVC kelas
AW merk Maspion/Wavin atau setara dengan
perlengkapan sambungan yang sesuai dan
telah mendapat persetujuan dari Direksi
lapangan secara tertulis..

4. Lem yang digunakan untuk penyambungan pipa


PVC adalah solvent semen ex. Jepang.
5. Untuk pipa udara bertekanan dalam bengkel
dipergunakan pipa GIP kelas medium seperti di
atas.
6. Tangki air.
Tangki persediaan air ditempatkan di atas,
berupa tangki fiberglass ex.pinguin dengan
kapasitas 1500 liter. Dilengkapi dengan
aksesoris lengkap dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi lapangan secara
tertulis.

7. Pompa air dan pemasangannya disesuaikan


dengan gambar dan spesifikasi teknis dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi lapangan
secara tertulis.
8. Pompa pendorong ke tandon atas merk adalah
Pompa air automatic ex shimitsu,dab,sanyo
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dengan daya hisap minimal 11 m dan daya


dorong min 25m

20.3 Ketentuan Pelaksanaan


a. Bahan-bahan yang tidak disebutkan dalam
syarat-syarat uraian, harus ada persetujuan
dari Direksi. Apabila diperlukan pengujian
bahan-bahan, ongkos menjadi tanggungan
pemborong.
b. Semua pipa yang terlihat harus diberi arah
aliran air dengan tanda panah yang jelas.
c. Pipa air bersih dan air kotor tidak dibenarkan
dipasang pada lubang galian yang sama
d. Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan
baik, dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
bocor.
e. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah
penyediaan/penyambungan air bersih dari
sumber air yang ada.
f. Pemasangan instalasi air / pipa-pipa air bersih
yang masuk pada bangunan dan harus melekat
pada dinding bata harus dipasang sebelum
tembok diplester. Kelalaian mengakibatkan
pembongkaran dinding/plesteran tersebut tidak
dibenarkan
g. Ukuran pipa yang digunakan sesuai gambar,
semua pipa dari ruang ke ruang atau
sebaliknya lewat/masuk pada lubang shaft
yang ada.
h. Diameter pipa sesuai dengan gambar untuk itu,
sambungan-sambungan pipa mengacu
persyaratan yang berlaku sesuai fungsinya.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

i.
22 PEKERJAAN 22.1 Ketentuan umum :
SANITAIR
a. Peralatan saniter yang dipasang harus lebih
diseleksidengan baik dan teliti, serta disetujui
Direksi.
b. Pemasangan secara lengkap sesuai dengan
bestek dan menurut petunjuk pemasangan dari
pabrik, sehingga dapatberfungsi sempurna.
c. Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan pemasangan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
d. Apabila tidak disebutkan dalam gambar atau
ulasan ini,
e. warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi
dan Perencana.
22.2 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,


bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan,
hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.

Pekerjaan sanitair ini dipasang pada semua toilet


dan ruang lain yang dinyatakan/ditunjuk pada
gambar.

22.3
Persyaratan Bahan

1. Toilet menggunakan setara ex. TOTO dan


disetujui oleh Konsultan pengawas dan atau
Pemberi Tugas.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

2. Semua material harus memenuhi ukuran,


standar dan didapatkan dipasaran, kecuali bila
ditentukan lain.

3. Semua peralatan dalam keadaan lengkap


dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik.

4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang


telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.

22.4
Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Semua bahan sebelum dipasang harus


ditunjukkan kepada Direksi Pengawas beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak di
setujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

2. Jika dipandang perlu diadakan


penukaran/penggantian bahan pengganti
harus disetujui Konsultan pengawas dan atau
Pemberi Tugas berdasarkan contoh yang
diajukan Kontraktor.

3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor


harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan
dan detail-detail sesuai gambar.

4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara


gambar Arsitektur dengan gambar spesifikasi
dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

melaporkannya kepada Konsultan Pengawas


dan atau Pemberi Tugas.

5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan


disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di
tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan

6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan


pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan.

7. Kontraktor wajib memperbaiki /mengulangi


/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi
Tugas.

8. Pelaksanaan pemasangan harus


menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi
dan lancar dipergunakannya.

22.5
Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Setiap pasangan pekerjaan sanitair yang rusak


harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabriknya.

2. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian


rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

3. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak


akibat perbaikan pekerjaan lain maka
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus


segera diperbaiki atas biaya pemborong.

- Pengamanan

1. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan sanitair


selesai terpasang, harus dibiarkan mengering
dan selama itu tidak boleh dipergunakan.

2. Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus


dijaga terhadap kemungkinan terkena cairan-
cairan dan benda-benda lain yang mungkin
bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan
sebagainya.

Apabila hal ini terjadi Pemborong harus


memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula atas biaya Pemborong.

Setiap pekerjaan sanitair harus dipasang lengkap


dengan asesoriesnya dan dapat berfungsi dengan
sempurna, tanpa cacat.

23 PEKERJAAN 23.1 Untuk kran digunakan kran (Stainless steel) ½ “


PEMASANGAN produk setara ex. Onda Kran dipasang dengan
KRAN letak ketinggian pemasangan sesuai dengan
gambar atau petunjuk direksi. Seluruh kraan harus
dapat dibuka dan ditutup dengan baik dan mudah
sehingga tidak ada kebocoran-kebocoran air.
27 PEKERJAAN 27.1 Lingkup pekerjaan
ALUMUNIUM
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan
DAN BESI
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

hasil pekerjaan yang bermutu baik dan


sempurna.
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen dan
daun pintu, jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar serta
shop drawing dari Kontraktor yang disetujui
Konsultan Pengawasdan atau Pemberi
Tugas
27.2 Persyaratan Bahan
1. Bahan : Aluminium profile
sekualitas Alexindo
2. Ukuran profil : Lebar 4”
3. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 0.2
mm.
4. Warna profil : ditentukan oleh pemilik /
direksi
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
6. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan
seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
7. Seluruh bahan aluminium berwarna harus
datang di proyek dengan dilengkapi bahan
pelindung/pembungkus dan baru
diperkenankan dibuka sesudah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawasdan atau
Pemberi Tugas.
8. Untuk keseragaman warna disyaratkan,
sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit,


jendela, pintu dan lain-lain, profil harus
diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap
unit didapatkan warna yang sama.
9. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill,
sedemikian sehingga diperoleh hasil yang
telah dirangkai untuk jendela bukaan dan
pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai
berikut:
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- Untuk diagonal 2 mm.
Accessories : sesuai standar pabrik
28 PEKERJAAN 28.1 Dinding Partisi Kaca
DINDING
a. Lingkup Pekerjaan
PARTISI/KACA
Persyaratan ini mencakup material dan cara
pemasangan partisi kaca.

b. Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai
dengan standar umum yang berlaku serta
referensi berikut ini :

 PUBI
 NI – 3

c. Bahan/Material
 Kaca harus dari jenis Panasap kualitas
terbaik, mempunyai tingkat kerataan yang
tinggi, standard kualitas produksi Asahimas,
warna sesuai dengan yang ditunjukkan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dalam gambar. Tebal kaca minimum adalah


6mm.
 Kontraktor harus menyerahkan beberapa
contoh material dari potongan ukuran 5cm x
10cm untuk dipilih dan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas/MK.
 Rangka aluminium dengan tebal 1 mm
produk alumasindo atau setara harus
mempunyai bentuk profil yang komplit
dengan gasket/seal dan silicone serta
dipasang sedemikian rupa sehingga kuat
berkedudukan stabil, tidak mudah berubah-
ubah bentuk pada semua arah. Bentuk dan
ukuran rangka harus sesuai dengan gambar.

d. Pengerjaan dan Pemasangan


 Rangka aluminium dipasang secara
sempurna. Pemasangan rangka alumunium
ke dinding, lantai, beton atau plafond harus
dengan angkur yang kuat.
 Kaca yang boleh dipasang adalah kaca yang
telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian
yang bergelombang, gompal ataupun retak
dan telah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
 Kaca harus diberi seal pengunci dari jenis
yang cocok dengan skoneng pada rangka
aluminium sehingga terpasang kokoh, rapi
dan tidak bergetar.
 Kontraktor harus menjaga rangka-rangka
alluminium dan bidang-bidang kaca yang
sudah terpasang agar selalu bersih dari
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

kotor-kotor seperti air semen, cat, plesteran


dan lain-lain serta mengamankannya dari
kemungkinan benturan.
 Tidak diperkenankan memberi tanda-tanda
(rambu) pada bidang kaca dengan
menggunakan kapur atau cat. Tanda-tanda
harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem yang
mudah dihilangkan/dibersihkan

Dinding Partisi Gypsum

a. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini mencakup mencakup


material dan cara pemasangan partisi gypsum
tunggal 2 sisi (Standar) dan partisi gypsum
rangkap 2 sisi (Tahan Api).

b. Standard/Referensi
28.2
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai
dengan standar umum yang berlaku serta
referensi berikut ini :

 PUBI
 NI-3
 Sistem pemasangan rekomendasi pabrik
 Referensi tes : N-TDC-04-FRS-010-P,
CSIRO TR 376 (L), CSIRO SI 1453 dan
CSIRO Opinion : FCO - 1360

c. Bahan/Material
 Rangka metal Stud adalah type roll-formed
dari bahan hot-dipped galvanized steel, lebar
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

45mm, tebal 0,55mm berbentuk profil “C”


jenis non-load bearing
 Kecuali di sebutkan dalam gambar, maka
pada bagian – bagian tertentu, rangka partisi
gypsum adalah Alumunium hollow 4”
dengan produk setara alumasindo dengan
ketebalan 1mm
 Rangka Track atas/bawah type roll-formed
dari bahan hot-dipped galvanized steel, lebar
45mm, tebal 0,55mm berbentuk profil “U”
dengan sudut flens 8˚ yang berfungsi untuk
memegang rangka stud pada lantai dan
plafond.
Board

 Board terbuat dari bahan gypsum yang


kedua sisi permukaannya dilapisi karton tipis
dan kuat jenis Standard Optimum, ukuran
1200x2400mm2 tebal board 12mm. Skrup
yang digunakan untuk pemasangan board
pada rangka sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
 Pemakaian material partisi sebagai berikut :
a. Untuk Partisi double gypsum
type C diapakai rangka Alumunium
4” dengan ketebalan minimal 1mm
b. Untuk Partisi Type D dipakai
Alumunium 4” dengan ketebalan
minimal 1mm
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

30 PEKERJAAN 30.1 a. Pekerjaan Pintu


PINTU,
1. Lingkup Pekerjaan ini mencakup :
JENDELA DAN
KUNCI  Pintu Kaca rangka alumunium
 Kusen Besi t = 1.5mm
 Pintu PVC untuk KM/WC
 Pintu Frameless
 Jendela kaca rangka alumunium
 Gantungan pengunci
 Grendel jendela

1. Bahan/Material:
a. Finishing motif HPL

HPL

HPL (Haight Presure Laminating)


mempunyai motip urat kayu yang halus
produk yang dipergunakan merk setara
Taco.HPL digunakan pada bagian2 yang
ditunjukkan pada gambar

Alat sambung dan Alat Pasang

 Mur baut sesuai dengan fabrikan


 Angker baut untuk pemasangan ke
dinding atau gawangan pintu
mempunyai besar diameter serta
panjang yang cukup sehingga dapat
menahan beban pintu.

Pintu PVC
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

Ukuran ketebalan daun pintu 3 cm

Pintu Frameless

Kaca yang dipakai adalah untuk daun


pintu kaca frameless adalah kaca
jernih/bening sesuai ketentuan yang
tercantum di dalam gambar rencana, tipe
Temperred glass tebal 12mm

2. Pelaksanaan
Pekerjaan/Pemasangan
 Bagian gawangan atau luban pintu
dipastikan mempunyai ukuran sesuai
dengan ukuran pintu yang akan
dipasang
 Memastikan permukaan lubang pintu
sudah rata dan bebas dari kotoran.
Serta meastikan lubang pintu tersebut
mempunyai kelurusan serta
mempunyai sudut2 yang lurus untuk
mencegah terjadinya lubang pada
bagian sambungan kusen dengan
gawangan pintu.
 UNtuk mencegah terjadinya
kemiringan pintu dan kusen pintu,
maka dibuat garis acuan terlebih
dahulu untuk meastikan kelurusan arah
vertikal maupun horizontal dari lubang
pintu.
 Setelah kelurusan arah vertikal
maupun horizontal lurus, maka pintu
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

dipasang sesuai dengan persyaratan


teknis fabrikan dari pintu yang akan
dipasang.

b. Pekerjaan Jendela Kaca Frame Aluminium

Lingkup Pekerjaan

Uraian ini mencakup persyaratan teknis

30.2 untuk pelaksanaan pekerjaan partisi kaca


rangka alluminium, rangka dan pintu /
jendela alluminium. Pekerjaan sehubungan
yang diuraikan terpisah:

- Persyaratan teknis pelaksanaan


pekerjaan kunci dan engsel.

Standard/Referensi

Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai


dengan standar umum yang berlaku serta
referensi berikut ini :

 PUBI
 NI – 3

Bahan/Material

Aluminium

 Profil alluminum yang dipakai adalah


produk dari Indal atau Alkan atau produk
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

lain yang setara dan disetujui,


mempunyai finishing permukaan
Powder Coating jenis analog dengan
ketebalan 18 micron.

Kaca

 Kaca yang dipakai adalah untuk partisi


kaca, pintu kaca dan jendela kaca serta
ventilasi kaca (dengan frame) adalah
kaca sesuai ketentuan yang tercantum
di dalam gambar rencana, tipe Panasap
tebal 6mm dari merk AsahiMas atau
merk lain yang setaraf yang disetujui.
 Kaca yang dipakai adalah untuk curtain
wall adalah sesuai ketentuan yang
tercantum di dalam gambar rencana,
tipe Panasap tebal 6mm dari merk
AsahiMas atau merk lain yang setaraf
yang disetujui.
 Kaca yang dipakai untuk jendela
frameless adalah kaca sesuai ketentuan
yang tercantum di dalam gambar
rencana, tipe Panasap tebal 6mm dari
merk AsahiMas atau merk lain yang
setaraf yang disetujui.
 Bahan-bahan lain seperti paku sekrup,
karet penjepit (seal), bahan pengisi
(sealant) dan bahan-bahan lain harus
yang direkomendasi dari pabriknya dan
mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

 Kaca yang dipakai untuk area setelah


barat atau bagian depan bangunan
adalah kaca sesuai ketentuan yang
tercantum di dalam gambar rencana,
tipe stop sol tebal 6mm warna hijau dari
merk Asahi Mas atau merk lain yang
setaraf yang disetujui.
 Untuk bagian Timur, Utara, Selatan dan
bagian dalam, dipakai kaca panasap t =
6mm warna hijau

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan

Ketentuan Umum

 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh


tenaga ahli dan berpengalaman di
dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
 Kontraktor ini harus menyediakan
peralatan kerja yang cukup, memadai
dan sesuai untuk pelaksanaan
pekerjaan khusus alluminum ini.
Peralatan tersebut antara lain tapi tidak
terbatas hanya pada mesin potong,
mesin bor, mesin gurinda dan lain lain
peralatan yang diperlukan guna
fabrikasi dan pernasangannya.
 Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor
harus mengajukan terlebih dahulu shop
drawing yang menunjukkan detail, type
dan sistim pemasangan serta
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

komponen-komponen yang diperlukan,


dibuat berdasarkan gambar rancangan
yang ada serta kondisi lokasi
pemasangan. Contoh-2 bahan profil
aluminium, panil pengisi serta semua
perlengkapan (accessories) harus
diajukan untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas dan Perencana.

Pelaksanaan

 Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor


harus melihat dan melakukan
pemeriksaan ukuran dari lokasi
pemasangan guna penyesuaian
fabrikasi komponen yang akan
dipasang,
 Pelaksanaan/proses fabrikasi dapat
dilakukan di pabrik atau di lapangan.
Fabrikasi bahan aluminium harus
menggunakan peralatan masinal,
seperti mesin potong, mesin punch,
mesin bor dan lain sebagainya.
 Pengeboran atau pembuatan lubang
dan pemotongan harus rapi dan tepat
ukuran sesuai dengan peralatan yang
akan dipasang (seperti kunci, engsel
dll.) maupun ukuran komponen yang
ditentukan di dalam gambar rencana.
 Hasil fabrikasi harus berupa komponen
yang berbentuk dan berukuran tepat
serta sesuai untuk dipasang pada
tempat kedudukannya, dengan toleransi
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

setelah dia-dakan penyesuaian dengan


keadaan lapangan adalah sebagai
berikut:
- Untuk tinggi dan lebar maksimal 1
mm
- Untuk diagonal maksimal 2 mm.
 Pemasangan rangka alumunium ke
bangunan harus dengan angkur yang
kuat Antara tembok / kolom / beton dan
rangka alumunium harus diisi dengan
"Seal" elastis jenis Poly-Sulfida dengan
persyaratan penggunaan dari pabrik
(setara ABC) terutama untuk jendela-
jendela luar.
 Pemasangan kaca-kaca pada kosen
alumunium harus menggunakan "seal"
yang berupa alur karet.
 Sambungan vertical/horizontal, sudut
dan silang, serta kombinasi profil-profil
alumunium harus dipasang sempurna
dengan menggunakan peralatan bantu
pelat atau paku sekrup sistim
tersembunyi.
 Pemasangan seal harus menjamin
bahwa tidak akan terjadi kebocoran
yang diakibatkan oleh air hujan maupun
udara luar.
 Pelaksana Pekerjaan harus menjaga
kosen kosen alluminium dan bidang-
bidang kaca yang sudah terpasang
bersih dari kotor-kotor seperti air semen,
cat, plesteran dan lain-lain serta
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

mengamankannya dari kemungkinan


benturan.
 Pemasangan jendela kaca frameless
perlu disiapkan dudukan berupa besi U
sesuai ketebalan kaca, yang ditanam di
dinding. Siapkan karet yang dipasang
sebagai antara pertemuan kaca dengan
dudukan besi U.Sealant diisikan
sebagai penutup dan pengikat.

c. Pekerjaan Alat Penggantung Dan


Pengunci

Lingkup Pekerjaan

Uraian ini mencakup persyaratan teknis


untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan
kunci dan engsel pada pintu dan jendela
dari kayu maupun aluminium.

Bahan/Material

 Sebelum memulai pekerjaan ini,


Kontraktor harus rnenyerahkan kepada
Konsultan Pengawas, contoh dan
katalog dari produk yang telah disetujui
oleh Konsultan Perencana.
 Kunci lengkap dengan
handel/pegangan, adalah dari
produk/merk setara SES dengan handel
dari bahan satin aluminium atau merk
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

lain yang setaraf dan disetujui. Satu set


kunci harus dilengkapi dengan 3 buah
anak kunci. Master Key mutlak diadakan
untuk pekerjaan ini.
 Engsel dari bahan yang sama dengan
kunci, ukuran 10 cm dari merk setara
SES atau merk lain yang setaraf yang
disetujui.
 Perlengkapan lain untuk pintu/jendela
dipakai dari merk yang sama dengan
merk kunci yang dipakai, atau merk lain
yang setaraf yang disetujui.

Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan

 Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor


harus memberikan contoh pemasangan
yang benar untuk disetujui pelaksanaan
pemasangannya oleh Konsultan
Pengawas. Teknik dan tata-cara
pemasangan harus mengikuti petunjuk
yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
 Engsel untuk daun pintu dipasang 3
buah per daunnya, dan 2 buah untuk
daun jendela.
 Hasil pemasangan kunci serta perlatan
engsel harus sesuai dengan ketentuan
pemasangan yang dikeluarkan oleh
pabriknya, lengkap peralatannya, kuat
dan tepat penempatannya, serta dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

 Pemasangan Engsel atas dipasang


tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang
tidak lebih dan 32 cm (as) dari
permukaan lantai keatas.
 Penarik pintu (door pull) dipasang 100
cm (as) dari permukaan lantai setempat
 Seluruh mekanisme perangkap
pengunci ini harus bekerja dengan baik.
Dicoba dengan penguncian secara
kasar dan halus.
 Pemasangan Back plate dan Lock case
harus rata (tenggelam) didalam panil
pintu. Kunci harus terpasang kuat pada
rangka daun pintu/jendela,
 Setelah kunci tepasang, noda-noda
bekas cat atau teak-oil yang menempel
pada kunci harus dibersihkan dan
dihilangkan sama sekali.
31 PERATURAN- 31.1 Norma
PERATURAN /
- Undang-undang No 28 tahun 2002 tentang
SYARAT-
Bangunan Gedung
SYARAT YANG - Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang
DIGUNAKAN
keselamatan kerja.
- PP no 36 tahun 2005 tentang Pelaksanaan
Undang-undang No 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
- Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat
Laik Fungsi Bangunan Gedung
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2015
tentang Bangunan Gedung Hijau.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016
tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin
Mendirikan Bangunan Gedung.
- Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 86/SE/DC/2016
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Bangunan Gedung Hijau.

Standar Teknis

- Spesifikasi Bahan bangunan Bangunan A :


SK SNI S-04-1989-F

- Ubin semen polos : SNI 03-0028-1987

- Paku dan kawat paku : SNI 03-0323-1989


Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

- Batu alam untuk bahan bangunan : SNI 03-


0394-1989
31.2
- Agregat Beton : SNI 03-1750-1990

- Pasir untuk adukan dan beton : SNI 03-1756-


1990

- Genteng Keramik : SNI 03-2095-1998.


- Kapur untuk bahan bangunan : SNI 03-2097-
1991

- Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan


rumah dan gedung : SNI 03-2445-1991

- Mutu dan ukuran kayu bangunan : SNI 03-


3527-1994

- Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan


gedung : SNI 03-2407-2008

- Tata cara pengecatan dinding tembok


dengan cat emulsi : SNI 03-2410-2002

- Tata cara pengerjaan lembaran asbes


semen untuk penutup atap pada bangunanan
rumah dan gedung : SNI 03-2840-1992

Peraturan Umum yang digunakan :


a. A.V. (Algemene Voor Waarden Voor de Uit
Voering by Aaneming Van Openbare Werken
in Indonesia tanggal 28 Mei tahun 1941 No. 9
dan tambahan Lembaran Negara No. 14571.
b. Persyaratan beton Struktural untuk bangunan
gedung SNI 2847 : 2013.
c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan
Bangunan NI-3 / 1970.
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

d. Spesifikasi desain untuk Konstruksi Kayu SNI


7973 : 2013
e. Persyaratan umum Instalasi Listrik (PUIL)
SNI 0225 : 2011
f. Sistem Plambing pada bangunan gedung SNI
8153 : 2015.
g. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI
2049 : 2004.
h. Peraturan Cat tembok emulai SNI 3564 :
2009
i. Peraturan Bangunan Nasional yang berlaku
j. Sistem Proteksi petir pada bangunan gedung
SNI 7015 : 2004
k. Peraturan pembebanan indonesia untuk
gedung dan bangunan lain SNI 1727 : 2013.
l. Dan lain-lain peraturan-peraturan yang
berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan
normalisasi di Indonesia.

32 LAIN-LAIN 32.1 Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang


akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan
diluluskan oleh Konsultan Pengawas sesuai
dengan spesifikasi teknis.
Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka
biaya pemeriksaan ditanggung oleh penyedia jasa
Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS,
gambar petunjuk dan gambar detail maka segera
dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap
mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam
gambar maupun RKS tetapi itu mutlak dibutuhkan,
maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

sesuai petunjuk Direksi / Pemilik.

PERATURAN-PERATURAN / SYARAT-SYARAT YANG DIGUNAKAN


- Undang-undang No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
- Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
- PP no 36 tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-undang No 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
06/PRT/M/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung.
- Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 86/SE/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau.

Standar Teknis
- Spesifikasi Bahan bangunan Bangunan A : SK SNI S-04-1989-F
- Ubin semen polos : SNI 03-0028-1987
- Paku dan kawat paku : SNI 03-0323-1989
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

- Batu alam untuk bahan bangunan : SNI 03-0394-1989


- Agregat Beton : SNI 03-1750-1990
- Pasir untuk adukan dan beton : SNI 03-1756-1990
- Genteng Keramik : SNI 03-2095-1998.
- Kapur untuk bahan bangunan : SNI 03-2097-1991
- Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung : SNI 03-2445-
1991
- Mutu dan ukuran kayu bangunan : SNI 03-3527-1994
- Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung : SNI 03-2407-2008
- Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi : SNI 03-2410-
2002
- Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk penutup atap pada
bangunanan rumah dan gedung : SNI 03-2840-1992
Peraturan Umum yang digunakan :
a. A.V. (Algemene Voor Waarden Voor de Uit Voering by Aaneming Van
Openbare Werken in Indonesia tanggal 28 Mei tahun 1941 No. 9 dan
tambahan Lembaran Negara No. 14571.
b. Persyaratan beton Struktural untuk bangunan gedung SNI 2847 : 2013.
c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI-3 / 1970.
d. Spesifikasi desain untuk Konstruksi Kayu SNI 7973 : 2013
e. Persyaratan umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 0225 : 2011
f. Sistem Plambing pada bangunan gedung SNI 8153 : 2015.
g. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI 2049 : 2004.
h. Peraturan Cat tembok emulai SNI 3564 : 2009
i. Peraturan Bangunan Nasional yang berlaku
j. Sistem Proteksi petir pada bangunan gedung SNI 7015 : 2004
k. Peraturan pembebanan indonesia untuk gedung dan
bangunan lain SNI 1727 : 2013.
l. Dan lain-lain peraturan-peraturan yang berlaku dan dipersyaratkan
berdasarkan normalisasi di Indonesia.

23 LAIN-LAIN 23.1 Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang


akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan
harus diperiksa dan diluluskan oleh Konsultan Pengawas sesuai dengan
Spesifikasi Teknis
PERENCANAN RENOVASI GEDUNG INSTALASI GIZI

spesifikasi teknis.

Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan


ditanggung oleh penyedia jasa
Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan
gambar detail maka segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap
mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS
tetapi itu mutlak dibutuhkan, maka hal tersebut harus
dikerjakan/dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi / Pemilik.

Dibuat di : tarakan
Tanggal : Rabu,11 Oktober 2022

Ditetapkan Oleh:
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah,
RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan

Sri Lystiawati, S.Farm., Apt.


NIP. 19830420 200903 2 004

Anda mungkin juga menyukai