Anda di halaman 1dari 7

LAMPUNG

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

KERANGKAACUAN KERJA(KAK)

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

OPD/SKPD : DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG


NAMA PPK :EFFENDI, SKM, M.Kes
NAMA PEKERJAAN :KONSULTAN PENGAWAS
GEDUNG DINKES

SUMBER DANA APBD


TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKAACUAN KERJA (KAK)
KONSULTAN PENGAWAS GEDUNG DINKES

I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik bangunan gedung negara
yang dilakukan kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara
teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan
sebagai dasar pelaksanaan konstruksidapat berlangsung operasional dan efektif.
Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa
pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan
tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan.
Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan. Kinerja
pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas

pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat dilakukan kegiatannya


berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)yang telah disepakati.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Pengawasan ini disiapkan
sebagai pedoman bagi konsultan Pengawas dalam Jasa Konsultansi Pengawasan
Gedung Dinkes agar tujuan yang ingin diharapkan dapat tercapai dengan baik dan
sesuaiyang diharapkan.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk
bagi Konsultan Pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Pengawasan. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan
Pengawas dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
3. Nama dan OrganisasiPejabat Pembuat Komitmen
a. Nama Pejabat Pembuat Komitmen adalah Effendi, S.KM, M.Kes
b. Satuan Kerja Kegiatan Jasa Konsultansi Pengawasan Gedung Dinkes ini adalah
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

4. Biaya dan Sumber Dana


Biaya yang dibutuhkan untuk Pekerjaan ini disiapkan melalui sumber
pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp.19.998.000,- (sembilan belas juta sembilan ratus sembilan puluh
delapan ribu rupiah)

5. Waktu Kegiatan
Waktu yang dibutuhkan untuk egiatan Jasa Konsultansi Pengawasan
Gedung Dinkes adalah 45 (Empat puluh lima) hari kalender.

6. Lokasi Kegiatan
Jasa Konsultansi Pengawasan Gedung Dinkes dilaksanakan untuk kegiatan
fisik di Dinas Keshatan Propinsi Lampung, Jin. Dr. Soesilo No. 44 Telp (0721)
252412, 264091 Teluk Betung Bandar Lampung

7. Jenis Kegiatan
Jasa Konsultansi Pengawasan Gedung Dinkes meliputi:
a. Pengawasan RehabilitasiSedang Gedung Sederhana Kota Bandar Lampung
(Pos Jaga).
b. Pengawasan Pemasangan Paving Blok Halaman Parkir Dinkes.
C
Pengawasan Pembangunan Gedung Sederhana Kota Bandar Lampung
(Kantin Dinkes).
d. Pengawasan Rehabilitasi Ringan Gedung Sederhana Kota Bandar Lampung
(Gedung Sekretaris).
e. Pengawasan Pemeliharaan Bangunan Dalam Negeri Gedung Bertingkat
(Gedung Utama).
f Pengawasan Pemeliharaan Bangunan Dalam Negeri Tidak Gedung Bertingkat
(Gedung Auditorium).
g. Pengawasan Rehabilitasi Ringan Gedung Sederhana Kota Bandar Lampung
(Gapura Dinkes).
II. STANDAR TEKNIS DAN LINGKUP KEGIATAN

1. Standar Teknis

1. Pedoman Hukum
Dalam penyusunan Pengawasan bangunan gedung, Konsultan Pengawas
harus berpedoman pada :
Undang-undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4247)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRTIM/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Peraturan-peraturan dan Standar Nasional Indonesia yang terkait dengan
Bangunan Gedung Negara.
2. Kriteria

Kriteria Umum Bangunan harus ditinjau dari segi :


Persyaratan peruntukan dan intensitas
Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai fungsinya.
Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
Persyaratan arsitektur dan lingkungan
Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
Menjamin bangunan gedung dapat dimanfaatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungannya.
Persyaratan Struktur Bangunan
Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia.
Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur.
Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang di bangun sedemikian
rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :
Cukup waktu bagi penghunimelakukan evakuasisecara aman.
Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi
untuk memadamkan api.
Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
Persyaratan Ventilasidan pengkondisian udara
Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang
udara secara baik.
" Persyaratan Pencahayaan
Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan sesuai dengan fungsinya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang
udara secara baik.
3. Azas-azas
Selain dari criteria diatas dalam melaksanakan tugasnya konsultan hendaknya
memperhatikan azas-azas sebagai berikut:
Bangunan Gedung Pemerintahan hendaknya fungsional, efisien, menarik
tapitidak berlebihan.
Kreatifitas desain hendaknya tidak ditetapkan kepada kemewahan material,
tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknis dan
fungsi bangunan.
Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan bisa dimanfaatkan.
Bangunan gedung pemerintahan hendaknya ikut meningkatkan kualitas
lingkungan lokasi.
4. Proses

a. Dalam proses Pengawasan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang


diminta. Konsultan Pengawas harus menyusun jadwal konsultasi berkala
dengan pemberitugas dan unsur Teknisyang berwenang.
b. Dalam konsultasi berkala tersebut ditentukan produk antara produk yang
dihasilkan konsultan sesuai dengan pengarahan Pemberi Tugas dan unsur
Teknis yang berwenang berdasarkan Standar Teknis Pengawasan,
c. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat

2. Lingkup Kegiatan
Yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Gedung
Negara, dalam Peraturan MenteriNomor 22/PRT/M/2018tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara sebagai pengganti Peraturan Menteri
Nomor 45/PRT/MI2007 yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan fisik
bangunan gedung negara.

3. Uraian Tugas :
1) Konsultan pengawas bertanggung jawab secara professial atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.

2) Secara umum tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas adalah minimal
sebagai berikut :
a) Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen
pelelangan/pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar
dan pedoman teknis yang berlaku.
b) Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang
berlaku, baik kwalitas dan kwantitas Tenaga Ahli maupun laporan-laporan
yang disyaratkan.
c) Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.

IlI. TENAGA

Untuk melaksanakan tugas Pengawasan, tenaga ahli harus memenuhi persyaratan


kegiatan baik ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun lingkup kekomplekan pada
kegiatan tersebut. Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan yaitu:
Site Enginner,dengan Pendidikan S1 dengan Pengalaman minimal 1Tahun.
Inspektor,dengan Pendidikan D3 dengan pengalaman 1Tahun.
Administrasi, Pendidikan minimal SMA dengan pengalaman 3 Tahun.
IV. KETENTUAN PENYEDIA

1. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta
disyaratkan Klasifikasi Bangunan Gedungl dengan subklasifikasi Jasa Pengawas
Pekerjaan Konstruksi BangunanGedung (RE201) yang masih berlaku.
2. Mempunyai NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT

Tahunan tahun pajak 2022);


3. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
4. Tidak masuk ke dalam daftar hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak
untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cutiiluar tanggungan negara,
5. Pengalaman paling kurang 1(satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun Swasta termasuk

pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurangdari 3
(tiga) tahun;

V. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai panduan dalam rangka
rencana kegiatan Jasa Konsultansi Pengawasan Gedung Dinkes Tahun Anggaran
2023, diharapkan dengan adanya KAK inidapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan.

Bandar Lampung, Juni 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Program Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

EFFENDI, SKM, M.Kes


Nip. 19700127 199203 1 004

Anda mungkin juga menyukai