untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawas:
PENGAWASAN
Nomor:
Nama :
Jabatan : KEPALA SUKU DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA yang berkedudukan di Jl. Yos Sudarso No. 12 Tanjung Priok, Jakarta Utara,
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor
Tahun tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Tahun
Anggaran
Nama :
Jabatan : DIREKTUR UTAMA/DIREKTUR, yang bertindak untuk dan atas nama PT./CV. ,
yang berkedudukan di Jl. , berdasarkan Akta Pendirian No. tanggal
yang dikeluarkan oleh Notaris dan Akte Perubahan Terakhir No.
tanggal yang dikeluarkan oleh Notaris .
Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian pekerjaan konsultan pengawas berdasarkan ketentuan-
ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN ISTILAH
Dalam surat perjanjian/kontrak ini terkandung beberapa pengertian istilah, diantaranya sebagai berikut:
1. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBD.
3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan
anggaran yang ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
5. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa
dan menerima hasil pekerjaan.
Pasal 2
LINGKUP TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan diterima PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan:
Program :
Kegiatan :
Uraian Kegiatan : Kode
Rekening : Tahun
Anggaran :
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
untuk:
Program :
Pasal 3
KORESPONDENSI
1. Semua korespondensi dapat berbentuk surat atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak;
a. Satuan Kerja PIHAK PERTAMA
Nama : SUKU DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 12 Tanjung Priok, Jakarta Utara
Telepon : 021-
Faximili : 021-
b. PIHAK KEDUA
Nama : PT./CV.
Alamat : Jl.
Telepon :
Faximili :
2. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak, atau jika
disampaikan melalui surat atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum pada ayat 1 pasal ini.
Pasal 4
DASAR KONTRAK
Dasar kontrak dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini menjadi lampiran dan bagian yang mengikat serta tidak terpisahkan
dalam perjanjian ini adalah dokumen kontrak, yang meliputi:
1. Surat Penunjukan penyedia Barang/Jasa
2. Berita Acara Hasil Seleksi
3. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya
4. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
5. Berita Acara Pembukaan dan Evaluasi Dokumen sampul II
6. Undangan Pembukaan Dokumen sampul II
7. Pengumuman Peringkat Teknis
8. Surat Penetapan Peringkat Teknis
9. Berita Acara Evaluasi Dokumen sampul I
10. Berita Acara Pembukaan Dokumen sampul I
11. Daftar hadir pemasukan dokumen penawaran.
12. Berita Acara Pemberian Penjelasan
13. Daftar hadir pengambilan dokumen Pemilihan
Pasal 5
BAHASA DAN HUKUM
1. Bahasa kontrak menggunakan Bahasa Indonesia [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris].
2. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung
kesepakatan antara pemerintah dan negara pemberi hibah)].
BAB II
KETENTUAN ADMINISTRASI UMUM
Pasal 6
HARGA KONTRAK
1. PIHAK PERTAMA membayar kepada peserta atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar Rp ,-
( ).
2. Harga kontrak telah memperhitungkan : biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge), keuntungan (profit),
tunjangan penugasan, asuransi dan biaya–biaya kompensasi lainnya, yang dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu.
3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Biaya Personil dan Rincian Biaya Non Personil
sesuai dengan Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya.
4. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi DKI Jakarta.
Pasal 7
PERPAJAKAN
Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Pasal 8
PENYESUAIAN DAN KOMPENSASI HARGA KONTRAK
1. Penyesuaian biaya diberlakukan terhadap kontrak tahun jamak yang masa kontraknya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
diberlakukan mulai bulan ke 13 (tiga belas) sejak penandatangan kontrak.
2. Kompensasi dapat diberikan kepada PIHAK KEDUA dalam hal sebagai berikut :
a. PIHAK PERTAMA memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pekerjaan PIHAK KEDUA;
b. keterlambatan penerbitan SPP;
c. PIHAK PERTAMA tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. PIHAK KEDUA belum bisa masuk ke lokasi sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak;
e. PIHAK PERTAMA menginstruksikan kepada pihak PIHAK KEDUA untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. jika kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PIHAK PERTAMA
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan;
g. ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi;
Pasal 9
JADWAL PELAKSANAAN
1. tanggal mulai berlaku kontrak adalah sejak kontrak ini ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA;
2. tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam SPMK;
3. tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA tercantum dalam SPMK.
Pasal 10
PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menggunakan dokumen-dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
kontrak oleh pihak lain, misalnya Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang berkaitan dengan kontrak tanpa
ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
Pasal 12
ASURANSI
BAB III
KETENTUAN ADMINISTRASI PELAKSANAAN
Pasal 13
MULAI PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak.
2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh PIHAK KEDUA.
3. Apabila sampai batas waktu yang ditetapkan sebagaimana ayat 2 pasal ini PIHAK KEDUA belum juga melaksanakan pekerjaan,
segala resiko keterlambatan penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan kondisi tersebut tidak dapat
dijadikan sebagai alasan keterlambatan pekerjaan.
Pasal 14
PENYELESAIAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA mengajukan permintaan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk dilakukan penyerahan
pekerjaan.
2. PIHAK PERTAMA melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan, PIHAK KEDUA wajib menyelesaikannya.
3. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PIHAK PERTAMA meminta agar Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan.
4. PIHAK PERTAMA menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan dan diterima oleh dari
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
5. Membuat berita acara serah terima laporan akhir, setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
Pasal 15
ASAL JASA KONSULTAN
Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan terutama oleh tenaga Indonesia pada lokasi-lokasi yang tercantum dalam KAK. Jika lokasi
untuk bagian pekerjaan tertentu tidak tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 16
KEADAAN KAHAR
1. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
a. bencana alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor;
b. bencana non alam, antara lain berupa gagal teknologi, epidemi dan wabah penyakit;
c. bencana sosial, antara lain konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror;
Pasal 17
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
PIHAK KEDUA wajib membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
penggunaan HAKI oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 18
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Penghentian Kontrak :
a. Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
b. Dalam hal Kontrak dihentikan, maka PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
c. PIHAK PERTAMA dengan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA dapat memerintahkan penghentian Kontrak
jika PIHAK KEDUA gagal untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam Kontrak ini. Pemberitahuan tertulis
tersebut harus memuat:
1) alasan penghentian Kontrak; dan
2) persyaratan kepada PIHAK KEDUA untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari kerja setelah pemberitahuan diterima.
2. Pemutusan Kontrak :
a. Oleh PIHAK PERTAMA :
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
1) PIHAK KEDUA lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya;
2) PIHAK KEDUA tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah
diberitahu atau dalam jangka waktu lain yang disetujui secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA;
3) PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit;
4) karena Keadaan Kahar, PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama
sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalender;
5) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan PIHAK KEDUA sudah melampaui 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak;
6) PIHAK KEDUA terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
7) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan usaha yang sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
b. Oleh PIHAK KEDUA :
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PIHAK KEDUA dapat memutuskan
Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
1) PIHAK PERTAMA tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
dalam kontrak ini; atau
2) karena Keadaan Kahar, PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama
sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalender.
c. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka:
1) PIHAK KEDUA membayar denda; dan/atau
Pasal 19
DENDA
1. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA karena terjadinya cidera janji/wanprestasi yang
tercantum dalam Kontrak.
2. Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari biaya kontrak.
3. Besarnya denda keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir tidak melampaui 5% dari nilai kontrak.
Pasal 20
PERDAMAIAN DAN LEMBAGA PEMUTUS SENGKETA
1. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi ini.
2. Penyelesaian secara damai dapat dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat secara langsung antara Para Pihak atau melalui
perantaraan pihak ketiga yang disepakati oleh Para Pihak dalam bentuk antara lain mediasi atau konsiliasi.
3. Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui perdamaian tidak tercapai, maka penyelesaian perselisihan tersebut dapat
dilakukan melalui:
a. arbitrase,
b. alternatif penyelesaian sengketa, atau
c. pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN
Pasal 21
PERSONIL KONSULTAN
1. Umum
a. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam Dokumen
Penawaran.
b. Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PIHAK
PERTAMA.
c. Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh PIHAK KEDUA dengan mengajukan permohonan terlebih
dahulu kepada PIHAK PERTAMA dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi
Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan.
d. PIHAK PERTAMA dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.
e. Jika PIHAK PERTAMA menilai bahwa Personil Inti:
1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik
2) berkelakuan tidak baik; atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh
PIHAK PERTAMA.
f. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan, tanpa biaya tambahan apapun.
2. Personil Inti
Pasal 22
PERUBAHAN PERSONIL
Pasal 23
LAPORAN HASIL PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Buku Harian Lapangan (BHL), laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir
serta semua foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi kepada PIHAK PERTAMA. Atas penerimaan laporan
dan dokumen tersebut dibuatkan tanda terima.
2. PIHAK KEDUA dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut setelah mendapatkan persetujuan
PIHAK PERTAMA.
Pasal 24
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam kontrak ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak
akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang nantinya merupakan bagian tidak terpisahkan dari
kontrak ini.
2. Kontrak ini dibuat dalam rangkap 8 (Delapan), 2 (dua) diantaranya asli bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
Tembusan:
1. Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu;
2. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta;
3. Kepala BPKD Provinsi DKI Jakarta;
4. Inspektur Pembantu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu;
5. Kepala Suku Dinas Perhubungan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu;
6. Bendahara Pengeluaran.