“Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperi berhijrah kepadaku” (H.R Muslim)
Besarnya keutamaan beribadah di waktu lalai karena beratnya perjuangan di masa tersebut.
Menjalankan ibadah di tengah lingkungan yang turut menjalankan ibadah akan terasa mudah, tapi
bagaimana dengan ibadah di waktu banyak orang sedang lalai?
Di waktu banyak orang yang lalai disitulah ujian yang sesungguhnya. Di saat tidak banyak orang yang
lihat, di situlah keimanan kita akan diuji. Maka dari itu beribadah di masa banyak orang sedang lalai
adalah sebuah keutamaan yang besar.
“Maka belomba-lombalah dalam mengerjakan kebajikan atau ibadah” (Q.S Al-Baqarah: 148)
Tidak mungkin seseorang menang dalam sebuah perlombaan jika ia tidak mempersiapkan diri.
Dengan membiasakan diri beribadah di bulan Syaban, maka di bulan Ramadhan ia akan terbiasa
untuk beribadah dengan giat.
4. Pindahnya Kiblat
Kiblat adalah arah yang dituju kaum muslimin untuk melaksanakan shalat. Sebelum Ka’bah menjadi
kiblat seperti saat ini, dahulu Masidil Aqsa adalah kiblat pertama kali bagi kaum muslimin.
Perpindahan tersebut terjadi di pertengahan Syaban tahun kedua hijriyah.
Berpindahnya arah kiblat ini adalah peristiwa besar yang sangat ditunggu-tunggu oleh Rasulullah
shallahu ‘alaihi wa salam. Dahulu umat yahudi sering mengolok-olok umat muslim karena beribadah
menghadap arah yang sama dengan mereka. Ketika kiblat berpindah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah,
Rasulullah bergembira karena dapat menyelisihi umat yahudi.
Di antara keutamaan bagi orang yang sering bershalawat adalah dikumpulkan bersama Nabi di
yaummul akhir. Seperti dalam hadits berikut:
“Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak bershalawat
kepadaku.” (H.R Tirdmidzi)
Anas radhiallahu anhu berkata: “Kaum Muslim ketika telah memasuki bulan Sya’ban, mereka
mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya. Mereka juga mengeluarkan zakat hartanya
agar dapat membantu menguatkan orang fakir dan miskin untuk turut serta menunaikan puasa di
bulan Ramadan.”
Sahabat bisa turut ikut serta berdonasi di program Sedekah Quran dari Dompet Dhuafa. Sedekah
dari Sahabat akan disalurkan untuk masyarakat-masyarakat di wilayah-wilayah pelosok Indonesia.
Dengan Sed
Bulan Syaban adalah bulan di mana Rasulullah paling sering berpuasa di dalamnya selain di bulan
Ramadhan.
Dari Aisyah radhiallahu anha “Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa
salam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak
pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban.” (H.R
Bukhari)
Di antara hikmah memperbanyak puasa di bulan Syaban adalah sebagai latihan agar terbiasa saat
menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, bulan di mana umat muslim berpuasa selama satu
bulan penuh.
Sahabat, demikianlah 7 keistimewaan yang ada pada bulan Syaban. Hendaklah memperbanyak
ibadah di bulan Syaban karena banyak keutamaan di dalamnya yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan
yang lain.
ekah Quran, bisa menjadi amal jariyah bagi Sahabat yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari
kiamat.
Dari Aisyah radhiallahu anha “Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa
salam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak
pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban.” (H.R
Bukhari)
Di antara hikmah memperbanyak puasa di bulan Syaban adalah sebagai latihan agar terbiasa saat
menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, bulan di mana umat muslim berpuasa selama satu
bulan penuh.