Anda di halaman 1dari 3

Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Saat

Ramadan Tiba
Selasa, 13 April 2021
Bulan ramadan merupakan bulan yang istimewa ketimbang bulan hijriyah lainnya.
Sebab, pada saat itulah, umat Islam seluruh dunia diwajibkan berpuasa satu bulan penuh.
Di bulan ini pula mereka berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan dan kebajikan.
Tentu itu bukan hal yang mengherankan, mengingat bulan Ramadan adalah bulan di mana amal
ibadah dilipatgandakan, pintu kebaikan dibuka seluas-luasnya, dosa-dosa diampuni, dan doa-doa
diijabah.
Oleh karena itu, sungguh menjadi hal yang sia-sia jika melewatkan bulan Ramadan begitu saja,
tanpa diisi dengan amal ibadah dan kebaikan yang sebanyak-banyaknya.
Lantas, bagaimana dengan kebiasaan Nabi Muhammad SAW selama bulan Ramadan?
Apa saja yang dilakukan Rasulullah saat bulan Ramadan?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kebiasaan Nabi Muhammad SAW saat Ramadan.
1. Banyak Berdoa
Hal pertama yang dilakukan Rasulullah SAW di bulan yang istimewa ini adalah dengan banyak
berdoa.
Kebiasan tersebut kemudian dicontoh oleh para sahabat dan orang-orang salih.
Bahkan, mereka berdoa jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan Ramadan.
Salah satu doa yang paling popular:
“Allahuma barik lanaa fi rajaba wasyabana waballighnaa ramadhana”
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah
kami dengan bulan Ramadan.
2. Sholat Malam Ditingkatkan
Rasulullah SAW meningkatkan intensitas sholat malam (qiyamul lail) selama Ramadan.
Ini termasuk kebiasaan beliau agar ibadah di bulan suci semakin maksimal.
Sebagaimana dikisahkan dari Aisyah RA yang bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai
kebiasaannya melaksanakan sholat malam.
Padahal dosa-dosa beliau telah diampuni oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW menjawad dengan ungkapan yang menyentuh:
“Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”
3. Banyak Bertaubat
Para ulama mengatakan sebagaimana termaktub dalam kitab Lathaaiful Ma’arif.
Jika diibaratkan waktu setahun sebagai pohon, maka Ramadan adalah waktu panen.
Sementara bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun dan Sya’ban adalah waktu
menumbuhkan dahan.
Di kedua waktu tersebut, dianjurkan untuk memperbanyak taubat sebagaimana yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
Beliau memanfaatkan bulan Ramadan sebaik-baiknya dengan mengerjakan amal kebaikan.
4. Berdzikir
Sering-sering mengingat Allah SWT termasuk amalan utama.
Mengenai keutamaan dzikir ini, sahabat Abdullah bin Busr pernah bertanya:
“Ya Rasulullah, ajaran-jaran Islam telah banyak padaku, maka beritahukanlah aku sesuatu yang
dapat aku jadikan pegangan.”
Rasulullah menjawab: “Biarkanlah lisanmu terus basah dengan menyebut Allah.” (HR.
Tirmidzi)
Dan membaca Al-Qur’an juga termasuk bentuk dzikir.
Dan kebiasaan para sahabat Nabi menjelang bulan Ramadhan
Bulan Ramadan pada tahun 2023 jatuh pada bulan Maret dan menjadi waktu yang paling
ditunggu bagi setiap muslim yang ada di seluruh dunia. Bulan mulia penuh keberkahan dan
limpahan rahmat, waktu dimana dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Bersamaan
dengan itu umat muslim dianjurkan untuk memanfaatkan waktu untuk beribadah dengan sebaik
mungkin. Sebagai upaya mencapai keberhasilan dalam memperoleh keutamaan di bulan
Ramadan, ada baiknya jika kita mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadan
1444 H dengan meneladani kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimanakah
persiapan yang dilakukan para sahabat?
Diceritakan bahwa para sahabat dahulu mempersiapkan bulan Ramadan sejak enam bulan
sebelumnya. Waktu yang cukup lama bukan, untuk mempersiapkan ibadah yang akan dilakukan
satu bulan?. Namun hal inilah yang kemudian menjadi pelajaran untuk kita akan pentingnya
mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilakukan pada bulan Ramadan. Kemudian dalam
prakteknya apapun yang kita lakukan harus memiliki tiga pilar yang selalu dijaga, yakni fisik,
hati, dan pikiran.
Berikut ada 10 cara dari para sahabat Rasulullah SAW dalam menyambut Ramadan :
1. Berdo’a kepada Allah SWT
Para Ulama menyebutkan bahwa, “Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang bulan
Ramadan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadan.
Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadan, mereka berdoa agar Allah menerima amal
mereka selama bulan Ramadan.”
2. Memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah
Membersihkan hati dengan selalu memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah. Setelah
bertobat dianjurkan juga untuk senantiasa berhati-hati dalam menahan diri dan bersikap. Para
sahabat senantiasa memohon ampunan atas segala khilaf yang telah diperbuat untuk
membersihkan hati dan jasmani. Jadi, dalam waktu 6 bulan sebelum Ramadan para sahabat
melakukan amalan ini untuk menyambut bulan Ramadan karena sesungguhnya puasa tidak
hanya membersihkan jasmani namun rohani juga.
3. Menjaga kesehatan tubuh
Hal yang tidak kalah penting diperhatikan para sahabat yakni menjaga kesehatan saat menjelang
Ramadan. Kondisi tubuh harus tetap fit agar dapat dengan lancar menjalankan berbagai kegiatan
ibadah. Jika tidak, maka setiap berkah dan mukjizat di bulan tersebut bisa terlewatkan.
4. Mendalami ilmu agama
Mempelajari ilmu seputar hukum Islam termasuk dalam pilar pikiran. Tujuan dari persiapan ini
agar apa yang diamalkan dalam ibadah puasa sesuai dengan ajaran Islam dan hasilnya akan
maksimal.
Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menyebutkan, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah SWT tanpa
ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” 

5. Menggantikan puasa yang tertinggal


Bagi sahabat wanita yang mana mengalami haid yang terjadi di bulan Ramadan sebelumnya,
sehingga mereka tidak melaksanakan ibadah puasa, maka mereka akan segera menggantinya
sebelum bertemu Ramadan kembali.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Kami dulu mengalami haid. Kami diperintahkan
untuk mengqadha (mengganti) puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha salat.”
6. Mulai meninggalkan segala jenis perselisihan
Pada zaman dulu, para sahabat sering sekali dipertemukan dengan berbagai peperangan dan
pertikaian dengan golongan yang menentang ajaran Islam. Namun, dengan meniatkan
menyambut bulan Ramadan mereka mulai meninggalkan perselisihan dan menghilangkan
prasangka buruk yang tumbuh antar saudara.
7. Berkumpul dengan orang-orang baik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama seseorang sesuai dengan agama
teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
8. Memperbanyak amalan baik.
Salah satu amalan yang dilakukan oleh para sahabat adalah puasa di bulan Sya’ban
Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwasanya dia bertanya kepada
Rasulullah, “Ya Rasulullah! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan di
banding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Mendengarnya, Rasulullah pun menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak manusia
melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan amalan-amalan
diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya
sedang berpuasa,”
9.Berserah diri kepada Allah
Para sahabat Rasulullah tentu memiliki pemahaman yang tinggi perihal Islam karena kedekatan
dan bimbingan dari Rasulullah, salah satunya tentang berserah kepada Allah SWT. Para sahabat
menyerahkan semua ketentuan yang Allah berikan.
 
10. Memantau kemunculan hilal.
Untuk menentukan masuknya Bulan Ramadan, para sahabat memantau datangnya hilal. Tentu
saja pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui pergantian antara bulan Sya’ban dan bulan
Ramadan.
Nah, itulah kebiasaan yang dilakukan oleh sahabat Rasulullah untuk menyambut Ramadan.
Semoga kita dapat terus belajar meneladani kebaikan para sahabat, agar siap menjalani ibadah
puasa dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai