Bulan Sya‘ban merupakan bulan yang di dalamnya terdapat berbagai peristiwa bersejarah, yakni peristiwa
pengalihan arah kiblat dari Masjidil Aqsha di Palestina ke Ka‘bah di Arab Saudi dengan penurunan Surat Al-
Baqarah ayat 144, Surat Al-Ahzab ayat 56 yang menganjurkan pembacaan shalawa`t, diangkatnya amal-amal
manusia menuju ke hadirat Allah SWT, dan berbagai peristiwa lainnya. Menilisik dari segi linguistik, Al-
Imam ‘Abdurra -Shafury dalam literatur kitab momumentalnya Nuzhatul Majâlis wa Muntakhabun
)
( ). Huruf ‘ain yang berarti derajat dan kedudukan yang tinggi yang terhormat ( ). Huruf ba’ yang
berarti kebaikan ( ). Huruf alif yang berarti kasih sayang ( ). Huruf nun yang berarti cahaya ( ).
1. Puasa Sunah
Syaban adalah bulan dimana Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa, seperti dalam riwayat yang
disebutkan di atas, ketika Sahabat Nabi yang bernama Sayyidina Usamah bin Zaid RA. bertanya kepada
Rasulullah SAW:
“Aku tidak pernah melihat engkau ya Rasulullah memperbanyak puasa seperti di saat engkau berpuasa di
bulan ini”. Kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab: “Bulan ini adalah bulan dimana diangkatnya
amalan seluruh hamba, dan Aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa”.
Nabi Muhammad SAW yang memperbanyak puasa di bulan Syaban juga tercantum dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah RA.
Dari Aisyah R.A berkata: Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh
kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi
(puasa sunah) di bulan Sya ban. (HR. Bukhari no. dan Muslim no. )
“Sesungguhnya Allah beserta Para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka hai
kalian orang-orang yang beriman bershalawatlah kepadanya dan ucapkanlah Salam untuknya”.
3. Memperbanyak istighfar
.
. . .
MASJID BAITUS SALAM JUNWANGI 1
Buletin Assalam – Masjid Baitus Salam Junwangi
Berbagi Risalah – Khutbah Jum’ah
EDISI: 09.2023
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku.
Aku adalah hamba-Mu. Dan aku atas tanggungan dan janji-Mu selama aku masih mampu. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat yang Kau berikan kepadaku. Aku
mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali
Engkau." (Sayyidul Istighfar)
Artinya : “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan
kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan
orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat
aman orang-orang yang takut.”
4. Berdzikir
Selanjutnya, umat Muslim juga bisa berdzikir. Dzikir dapat dilakukan dengan melafalkan:
istighfar 100 kali; tahmid dan takbir 100 kali; salawat nabi 100 kali; membaca doa :
Artinya: “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami
hingga bulan Ramadhan.”
5. Memohon maaf
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk bertaubat dan meminta maaf kepada orang lain di malam Nisfu
Syaban.
Wallahu a’lam.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Sumber : Materi Khutbah Jum’ah tanggal 24 Februari 2023 oleh Ust. Drs. H. Kusnan, M.Pd –
Babadan Bunder
MASJID BAITUS SALAM JUNWANGI 2