Anda di halaman 1dari 2

Ma`âsyiral Muslimîn jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita, di antaranya dengan
berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan amal kebaikan di bulan Sya’ban. Terutama di
malam Nisfu Sya'ban. Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam pertengahan bulan Sya’ban,
bulan ini termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Islam. Meningkatkan amalan ibadah
pada bulan Sya’ban sangat dianjurkan, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW dan para sahabatnya.

Allah SWT berfirman;

َ‫اِنَّٓا اَ ْن َز ْل ٰنهُ فِ ْي لَ ْيلَ ٍة ُّم ٰب َر َك ٍة اِنَّا ُكنَّا ُم ْن ِذ ِر ْين‬


sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. ) Sungguh, Kamilah yang memberi
peringatan.

ُ ‫فِ ْيهَا يُ ْف َر‬


‫ق ُكلُّ اَ ْم ٍر َح ِكي ۙ ٍْم‬
Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,

Bulan Sya’ban merupakan bulan sebelum bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda bahwa barang siapa yang memberitahukan berita datangnya bulan Sya’ban kepada
yang lain, maka haram api neraka untuknya. Malam Nisfu Sya’ban juga dinamakan malam
pengampunan atau malam maghfirah. Imam Al-Ghozali RA mengistilahkan malam Nisfu
Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat atau pertolongan.

Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoif al-
Yamaniy berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada Nabi saw,
karena ayat Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi … diturunkan pada bulan itu.

Syaikh‘Abdul Qadir al-Jailaniy dalam Kalaam Habiib ‘Alwiy bin Syahaab berkata, “Malam
Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr.”

Begitu juga di dalam Manhajus Sawiy dan Tadzkiirunnas dijelaskan bahwa Sayidina Ali bin
Abi Tholib Karromalloohu Wajhah meluangkan waktunya untuk ibadah pada 4 malam dalam
setahun, yakni: malam pertama bulan Rojab, malam 2 hari raya, dan malam Nishfu Sya’ban.

Selain itu, Al-Imam As-Subkiy berkata, bahwa malam Nishfu Sya’ban menghapus dosa setahun,
malam Jum’at menghapus dosa seminggu, dan Lailatul Qodr menghapus dosa seumur hidup.
Diriwayatkan kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada Nabi SAW,
“Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari
puasamu di bulan Sya’ban.” Kata Nabi, “Bulan itu sering dilupakan orang, karena diapit oleh
bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan)
kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku
sedang berpuasa.” (HR Ahmad dan Nasai – Sunah Abu Dawud).

Jama'ah Jum'at Rohimakumullah

Dari paparan diatas tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban, ada beberapa amalan khusus yang
dikerjakan pada Malam Nisfu Sya’ban, yaitu :

‫هّٰلِل‬
Yang pertama ialah Shalat Sunnah, niatnya ‫ْن ِ َت َعا َلى‬ َ ‫صلِّىْ ُس َّن َة َل ْي َل ِة ِنصْ فُ َشعْ َب‬
ِ ‫ان َر ْك َع َتي‬ َ ُ ‫ا‬.
Setelah mengerjakan shalat sunnah dua rakaat dilanjutkan dengan membaca doa Nisfu Sya’ban.

Yang kedua ialah Membaca Surat Yasin sebanyak 3x, bacaan Yasin yang pertama diniatkan
untuk memohon umur panjang yang semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT. Pada
bacaan surat Yasin yang kedua diniatkan untuk memohon rezeki yang banyak dan halal untuk
bekal beribadah kepada Allah Swt. Dan pada bacaan surat Yasin yang terakhir diniatkan untuk
memohon keteguhan iman.

Yang ketiga ialah memperbanyak bacaan Istighfar dan berdzikir kepada Allah. Membaca
istighfar 100x, Membaca tahmid dan takbir 100x, Membaca shalawat nabi 100x, Dan membaca
dzikir-dzikir lainnya bila masih memungkinkan. Setelah itu dilanjutkan dengan berdoá.
Berdoalah secara khusyuk meminta apa yang tersirat dalam hati. Karena malam Nisfu Sya’ban
adalah malam yang sangat diijabah untuk dikabulkan semua doa dan hajat yang diinginkan.

Selain itu dianjurkan pula pada malam Nisfu Sya’ban untuk bertaubat dan meminta maaf kepada
orang lain. Dalam hadis dijelaskan “Sesungguhnya Allah melihat pada pertengahan Sya’ban.
Maka dia mengampuni semua makhluk, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan,”
hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari.

Anda mungkin juga menyukai