Anda di halaman 1dari 6

Khotbah Jum’at Kedua Bulan Sy’ban

“ Kemuliaan dan Keutaman Malam Nisfu Sya’ban”


oleh : Muhammad hanafi,QH, SS, M.Sy

،‫ َو َأَمَر َن ا ِباِّت َب اِع َس ِبْي ِل الُم ْؤ ِم ِنْي ن‬، ‫ اَّلِذى َج َع َلَن ا ِمَن اْلُمْس ِلِم ْي َن الَك اِم ِلْي َن‬،‫َاْلَح ْم ُد هلل َع َلى ِنَع ِمِه ِفي َش ْه ِر َش ْع َب ان‬
‫وأْش َه ُد َأْن اَل إله ِإاَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْي َك َلُه الحق المبين َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّي َد َن ا ُمَح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الصادق‬
،‫ أَّم ا َبْع ُد‬.‫ َو َس َّلَم َت ْس ِلْيًم ا َك ِثْيًر ا‬،‫ اللهم َص َّلى َع َلى سيدنا محمد َو َع َلى أله َو َصْح ِبِه أجمعين‬،‫الوعد األمين‬
‫ َفُدوَنُك ْم‬، ‫ َو اْع َلُم وا َر ِح َم ُك ُم ُهللا ِإَّن ِلِإل يَم اِن ُشَع ٌب‬،‫ وُك ْو ُنوا ِمَن الُم ْؤ ِم ِنْي َن الَّص اِدِقين‬،‫ُأْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا‬
‫ َو َم ا َبَّي َن ُه رسوُل ِهللا صَّلى هللا عليه وسلم "الُم ْؤ ِمُن َح ّق ًا إذا ذكرهللا وجلت قلبه‬، ‫منها َم ا َن َط َق به القرأُن‬
‫ من يعتمد على‬،‫ وعال يقينه‬،‫ من إذا سمع القرأن ثلج صدره وزاد إيمانه‬،‫ وفاضت عينه‬،‫وخشعت نفسه‬
‫ إيمانا‬،‫ المؤمن حقا من أمن بكل ماجاء به القرأن‬،‫ بعد أن بذل جهده فى سبيل حاجته‬،‫ربه في نوال غايته‬
‫ المؤمن حقا السلطان‬،‫ وجاهد بنفسه وماله فى نصرة الدين وإقامة الحق المبين‬،‫اليزلزله شك وارتياب‬
‫ وأنه إيمان المرء يزيد بالطاعات وينقص بالمعصية‬،‫للشيطان على نفسه‬.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua,
terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan
ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan
menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan
diharamkan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Alhamdulillah wasyukrulilah mari kata senantiasa bersyukur kepada Alloh SWT


karena saat ini kita berada dijum’at kedua bulan Sya’ban 1445 H. dan insyaalloh
besok malam malam ahad kita akan bertemu dengan malam nisfu Sya’ban .

Lalu Bagaimana tuntunan Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dalam bulan


Sya’ban dan menghadapi malam nisfu sy’aban?. Apa saja kemulian dan
keutamaan yang bisa kita raih dibulan Sya’ban dan malam nisfu sya’ban?. Maka
pada kesempatan yang mulia ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan
tema “Kemuliaan dan keutamaan malam nisfu sya’ban”.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sya’ban adalah salah satu bulan istimewa, bulan yang dihormati dalam agama
Islam, selain Muharram, Dzulhijjah dan Rajab. Keistimewaan bulan ini dimulai
semenjak dari awal bulan hingga akhir bulan. Akan tetapi keistimewaan yang lebih
terdapat pada malam Nisfu Sya’ban. Yaitu malam ke lima belas pertengahan
bulan sya’ban. Malam nisfu Sya’ban memiliki keutamaan yang besar, ia termasuk
waktu yang mustajabah dibuat berdoa. Perisitiwa-peristiwa besar terjadi di
malam penuh berkah tersebut. Sama halnya dengan malam Lailatul Qadar,
memiliki keistimewaan yang sangat agung. Ia adalah malam yang diharapkan oleh
setiap Muslim di seluruh penjuru dunia.

Pada malam inilah sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih dari Mu‘az bin
Jabal Radhiallahu ‘anhu, “Allah mendatangi semua makhlukNya dan memberikan
ampunan kepada mereka atas segala dosa kecuali orang yang menyekutukan
Allah dan orang yang saling bermusuhan” (HR. Ibnu Majah, at-Thabrani dan Ibnu
Hibban) Begitu juga hadits riwayat Aisyah r.a

،‫ فأطال السجود حتى ظننت أنه قد قبض‬،‫ «قام رسول هللا من الليل يصلي‬:‫عن عائشة بنت أبي بكر قالت‬
،‫ فلما رفع إلي رأسه من السجود وفرغ من صالته‬،‫فلما رأيت ذلك قمت حتى حركت إبهامه فتحرك فرجعت‬
‫ ولكنني ظننت أنك قبضت لطول‬،‫ ال وهللا يا رسول هللا‬:‫ قلت‬،‫ يا عائشة أظننت أن النبي قد خاس بك؟‬:‫قال‬
‫ إن هللا عز‬،‫ هذه ليلة النصف من شعبان‬:‫ قال‬،‫ هللا ورسوله أعلم‬:‫ أتدرين أي ليلة هذه؟ قلت‬:‫ فقال‬،‫سجودك‬
‫ ويؤخر أهل‬،‫ ويرحم المسترحمين‬،‫ فيغفر للمستغفرين‬،‫وجل يطلع على عباده في ليلة النصف من شعبان‬
‫»الحقد كما هم‬

“Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata bahwa Rasulullah SAW bangun pada
malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka
beliau telah diambil. karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan
ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan
selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’),
apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu
kepadamu?”Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa
Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW
bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya
lebih mengetahui.”Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan
bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu
sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta
dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka.” (HR
Al-Baihaqi)”

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Begitulah kemurahan Allah swt yang diberikan kepada hambanya di malam Nisfu
Sya’ban. Sehingga dalam kesempatan lain Aisyah meriwayatkan hadits lagi
dengan banyaknya pengampunan itu semisal bulu kambing Bani Kalb

،‫ "إن هللا ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا‬: ‫ «قال رسول هللا‬:‫عن عائشة بنت أبي بكر قالت‬
‫فيغفر ألكثر من عدد شعر غنم كلب‬

“Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu
sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb
(salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR At-Tabarani dan Ahmad)

Demikianlah hendaknya kesempatan ini tidak disia-siakan. Seorang muslim yang


bijak tentunya akan memanfaatkan malam Nisfu Sya’ban sebaik-baiknya, dengan
sebaik-baiknya memohon pengampunan dan melaksanakan amal kebaikan
sebanyak-banyaknya. Demikian hadits riwayat Ali bin Abi Thalib menegaskan

‫ "إذا كان ليلة النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا‬: ‫ «قال رسول هللا‬:‫عن علي بن أبي طالب قال‬
‫ أال من مسترزق فأرزقه أال من‬، ‫نهارها فإن هللا ينزل فيها إلى سماء الدنيا فيقول أال من مستغفر فأغفر له‬
‫مبتلى فأعافيه أال كذا أال كذا حتى يطلع الفجر‬

Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah
dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit
dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan
Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang
mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu
Majah dengan sanad lemah).

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah memperlihatkan malam nisfu Sya’ban kepada siapa pun. Tidak ada yang
dirahasiakan tentang terjadinya malam nisfu Sya’ban. Waktu dan tanggalnya
sudah jelas dan tidak berubah-ubah di setiap tahunnya, yaitu malam tanggal 15
bulan Sya’ban. Berbeda dengan malam Lailatul Qadar. Allah sangat merahasiakan
kapan malam seribu bulan tersebut terjadi. Bisa tanggal 21, 23, 25, 27 atau
bahkan di sepanjang bulan Ramadlan berpotensi Lailatul Qadar, namun kapan
persisnya benar-benar menjadi misteri. Pertanyaannya kemudian, mengapa Allah
tak merahasiakan malam nisfu Sya’ban tapi merahasiakan Lailatul Qadar?
Padahal, keduanya sama-sama malam yang dipenuhi limpahan rahmat.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani menegaskan bahwa Lailatul Qadar dirahasiakan karena
ia lebih dominan sisi rahmat dan ampunan di dalamnya. Barangsiapa menghidupi
Lailatul Qadar, ia diberi kemuliaan dan pahala yang tidak terhingga. Oleh karena
itu, Allah merahasiakannya agar umat Islam tidak mengandalkan Lailatul Qadar
sebagai satu-satunya waktu untuk beribadah secara serius. Dengan
dirahasiakannya Lailatul Qadar, semakin tampak siapa hamba yang betul-betul
menjaga konsistensi ibadahnya dan siapa yang hanya beribadah secara musiman.

Hal ini berbeda dengan malam Nisfu Sya’ban. Meski di dalamnya dipenuhi
limpahan rahmat, namun pada malam tersebut lebih dominan sisi “penentuan
nasib” seorang manusia. Di malam nisfu Sya’ban, amal perbuatan manusia selama
satu tahun dilaporkan di hadapan-Nya. Manusia diuji selama satu tahun, apakah
ia semakin dekat dengan-Nya atau justru semakin diperbudak oleh nafsunya. Di
malam tersebut Allah memberi keputusan siapa yang layak mendapat ridha-Nya
dan siapa yang tertimpa azab-Nya. Di malam tersebut tampak siapa yang
beruntung dan celaka.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,


Oleh karena hal tersebut, malam nisfu Sya’ban tidak dirahasiakan oleh Allah.
Syekh Abdul Qadir al-Jilani mengatakan:

‫وقيل إن الحكمة في أن هللا تعالى أظهر ليلة البراءة وأخفى ليلة القدر ألن ليلة القدر ليلة الرحمة والغفران‬
‫ أخفاها هللا لئال يتكلوا عليها‬،‫والعتق من النيران‬

“Dikatakan, hikmah Allah memperlihatkan malam pembebasan (nisfu Sya’ban)


dan menyamarkan Lailatul Qadar adalah bahwa Lailatul Qadar merupakan malam
kasih sayang, pengampunan, dan pemerdekaan dari neraka. Allah menyamarkan
Lailatul Qadar agar para manusia tidak mengandalkannya.”

،‫وأظهر ليلة البراءة ألنها ليلة الحكم والقضاء وليلة السخط والرضاء ليلة القبول والرد والوصول والصد‬
‫ وواحد يجزى ويخزى وواحد يكرم‬،‫ليلة السعادة والشقاء والكرامة والنقاء فواحد فيها يسعد واآلخر فيها يبعد‬
‫ واحد يهجر وواحد يؤجر‬،‫وواحد يحرم‬

“Dan Allah memperlihatkan malam pembebasan (nisfu Sya’ban) karena ia adalah


malam penghakiman dan pemutusan, malam kemurkaan dan keridhaan, malam
penerimaan dan penolakan, malam peyampaian dan penolakan, malam
kebahagiaan dan kecelakaan, malam kemuliaan dan pembersihan. Sebagian orang
beruntung, sebagian yang lain dijauhkan dari rahmat-Nya, ada yang dibalas
pahala, ada pula yang dihinakan, ada yang dimuliakan, ada pula yang dicegah dari
rahmat-Nya, salah seorang didiamkan, salah seorang diberi pahala.” (Syekh Abdul
Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, hal. 283)

Demikianlah Kemuliaan dan keutamaan malam nisfu Sya’ban. Semoga di malam


nisfu Sya’ban nanti kita termasuk dari hamba-hamba-Nya yang beruntung.dan
meraih kebarkahan dibulan sya’ban dan dapat bertemu dengan bulan suci
Ramadhan Aamiin yaRobbal ‘alamin

‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي ْالُقْر آِن ْالَع ِظ ْي ِم َو َن َفَع ِني َو إَّي اُك ْم ِ بَم اِ فْي ِه ِمَن ْاآليَاِت َو الذْك رِ اْلَح ِك ْي ِم َو َت َقَّب َل ِم ِّن ي َو ِم ْنُك ْم‬
‫ِتَالَو َت ُه إَّن ُه ُه َو الَّس ِم ْيُع ْالَع ِلْي ُم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َع لَى ِاْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َع لَى َت ْو ِفْي ِقِه َو ِاْم ِتَن اِنِه‪َ .‬و َاْش َه ُد َاْن َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْي َك َلُه‬
‫َو َاْش َه ُد َاَّن َس ِّي َد َن ا ُمَح َّم ًدا َعْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّداِع ى ِالَى ِر ْض َو اِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َن ا ُمَح َّم ٍد ِو َع َلى َاِلِه‬
‫َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َت ْس ِلْيًم ا ِك ثْيًر ا‪َ .‬اَّم ا َبْع ُد َفيَا َاُّيَه ا الَّن اُس ِاَّت ُقواَهللا ِفْيَم ا َاَمَر َو اْنَت ُهْو ا َعَّم ا َن َه ى َو اْع َلُمْو ا َاَّن ّهللا‬
‫َاَمَر ُك ْم ِبَاْم ٍر َب َد َأ ِفْي ِه ِبَن ْف ِس ِه َو َث ـَن ى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه َو َق اَل َت عَاَلى ِاَّن َهللا َو َم آل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّن ِبى يآ َاُّيَه ا‬
‫اَّلِذ ْي َن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًم ا‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َن ا ُمَح َّم ٍد َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّي ِدنَا‬
‫ُمَح َّم ٍد َو َع َلى َاْن ِبيآِئَك َو ُرُس ِلَك َو َم آلِئَك ِة ْالُم َق َّر ِبْي َن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخ َلَف اِء الَّر اِش ِد ْي َن َاِبى َب ْك ٍر َو ُعَم رَو ُع ْث َم ان‬
‫َو َع ِلى َو َع ْن َب ِقَّي ِة الَّصَح اَب ِة َو الَّت اِبِع ْي َن َو َت اِبِعي الَّت اِبِع ْي َن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَيْو ِم الِّد ْي ِن َو اْر َض َع َّن ا َمَع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك‬
‫َي ا َاْر َح َم الَّر اِحِم ْي َن ‪َ .‬اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِم ِنْي َن َو ْالُم ْؤ ِم َن اِت َو ْالُمْس ِلِم ْي َن َو ْالُمْس ِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْن ُهْم َو ْاَالْمَو اِت اللُهَّم‬
‫َاِع َّز ْاِالْس َالَم َو ْالُمْس ِلِم ْي َن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو ْالُم ْش ِر ِك ْي َن َو اْن ُصْر ِع َب اَد َك ْالُمَو ِّح ِد َّي َة َو اْن ُصْر َم ْن َن َص َر الِّد ْي َن َو اْخ ُذ ْل‬
‫َم ْن َخ َذ َل ْالُمْس ِلِم ْي َن َو َد ِّمْر َاْع َداَء الِّد ْي ِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِاَلى َيْو َم الِّد ْي ِن ‪ .‬اللُهَّم اْد َف ْع َع َّن ا ْالَب َالَء َو ْالَو َب اَء َو الَّز َالِز َل‬
‫َو ْالِم َح َن َو ُسْو َء ْالِفْتَن ِة َو ْالِم َح َن َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن َع ْن َب َلِد َن ا ِاْن ُدوِنْي ِس َّي ا خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِم ْي َن‬
‫‪.‬عآَّم ًة َي ا َر َّب ْالَع اَلِم ْي َن‬

‫اللُهَّم َر ُّب َن ا اْص ِر ْف َع َّن ا َع َذ اَب َج َه َّن َم ِإَّن َع َذ اَبَه ا َك اَن َغ َر اًم ا‪ِ ،‬اَّن َه ا َس ۤا َء ْت ُمْس َت َقًّر ا َّو ُم َق اًم ا‪َ ،‬ر َّب َن ا َه ْب َلَن ا ِمْن‬
‫َأْز َو اِجَن ا َو ُذ ِّر َّي اِتَن ا ُقَّر َة َأْع ُيٍن َو اْج َع ْلَن ا ِلْلُم َّت ِقيَن ِإَم اًم ا‪َ ،‬ر َّب َن ا آِتنَا ِفى الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب‬
‫الَّن اِر ‪َ .‬ر َّب َن ا َظ َلْم َن ا َاْن ُفَس َن اَو ِاْن َلْم َت ْغ ِفْر َلَن ا َو َت ْر َح ْم َن ا َلَنُك ْو َن َّن ِمَن ْالَخ اِس ِر ْي َن ‪ِ .‬عَباَدِهللا ! ِاَّن َهللا َي ْأُمُر ِبْالَع ْد ِل‬
‫َو ْاِالْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذى ْالُقْر بَى َو َي ْن َه ى َع ِن ْالَف ْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَب ْغ ي َي ِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُر واَهللا ْالَع ِظ ْي َم‬
‫َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَع ِمِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai