Anda di halaman 1dari 5

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Nisfu Sya'ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban.
Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya'ban diperingati menjelang bulan Ramadhan. Pada malam
ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga
diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.

Peringatan Nisfu Sya'ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai
yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam
yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan
memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan
malam nisfu Sya'ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-
Ghazali.

KEUTAMAAN NISFU SAY'BAN DAN DO'A MALAM NISFU SYA'BAN

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai

malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).

Menurut al-Ghazali,

1. pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada
hambanya. Sedangkan
2. pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian,
3. pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai
penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan
Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke
hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam
pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan
pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.
HADIST KEUTAMAAN NISFU SYA’BAN

Tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan
ibadah terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat,
terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya

1. Hadist pertama mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban

Diriwayatkan dari Siti A’isyah ra berkata, : "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau
bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga
maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai
salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak
ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada)
karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa
sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu
Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka
yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang
dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) .

2. Hadits Kedua mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban

Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan
Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi’ sedang
menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla
turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang
banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu
Majah)

3. Hadis Ketiga mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban

Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:


“Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan
mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR
Ibnu Majah)
4. Hadis Keempat mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam
nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya,
karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke
langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku
mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki ,
adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya
hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban yang Insya Allah akan jatuh
pada Senin tgl 26 Juli 2010 sore hingga subuh . Marilah kita manfaatkan malam yang mulia
ini untuk mendekatkan diri dan memohon ampunan dan berdzikir sebanyak-banyaknya
kepada Allah. SWT

Berikut doa yang dianjurkan pada Nisfu Syaban :

‫َاللَّهُ َّم اَي َذا الْ َم ِّن َو ال ي َ ُم ُّن عَلَ ْي َك اَي َذا ْاجل َ َال ِل َو ْا ِال ْك َرا ِم َاي َذا‬
‫الط ْو ِل َو ْا ِالنْ َع ا ِم َال ِا َهل ِاالَّ َان َْت َظهْ َر ال َّال ِجنْي َ َو َج َار‬ َّ
‫ َاللَّهُ َّم ِا ْن ُك ْن َت َك َت ْبتَىِن ِع ْن دَ َك‬. َ ‫الْ ُم ْس َت ِجرْي ِ ْي َن َو َا َم َان ْاخل َ اِئ ِفنْي‬
‫يِف ْ ُا ِّم ْال ِكتَ ِاب َش ِقيًّا َا ْو َم ْح ُر ْو ًم ا َا ْو َم ْط ُر ْودًا َا ْو ُم ْقرَت ًّ ا عَىَل َّ ىِف‬
‫ِّالر ْز ِق فَا ْم ُح اللَّه َُّم ِب َف ْضكِل َ يِف ْ ُا ِّم ْال ِكتَ ِاب َش َق َاويِت َو ِح ْر َم ايِن َو‬
‫َط ْر ِدي َو ِا ْقتَ َار ِر ْزيِق َو َاثْ ِبتْىِن ْ ِع ْن دَ َك يِف ُا ِّم ْال ِكتَ ِاب َس ِع ْيدً ا‬
‫َم ْر ُز ْوقً ا ُم َوفَّقً ا ِللْ َخرْي َ ِات فَ ن ََّك قُلْ َت َو قَ ْوكُل َ ْاحل َ ُّق ىِف ِك َتا ِب َك‬
‫ِإ‬
‫هللا َما ي َ َشا ُء َو يُثْ ِب ُت َو ِع ْندَ ُه‬ ُ ‫الْ ُمزْن َ ِل عَىَل ن َ ِبيِّ َك الْ ُم ْر َس ِل ي َ ْم ُحو‬
‫ ِاله ِْي اِب لتَّ َجىِّل ْا َالع َْظ ِم يِف ل َ ْيةَل ِ النِّ ْص ِف ِم ْن َش هْ ِر‬.‫ُا ُّم ْال ِكتَ ِاب‬
‫َش ْع َب َان الْ ُم َك َّر ِم الَّيِت ْ يُ ْف َر ُق ِفهْي َ ا لُك ُّ َا ْم ٍر َح ِكمْي ٍ َو يُرْب َ ُم ِارْص ِ ْف‬
‫َعيِّن ْ ِم َن ْال َب َال ِء َم ا َا ْعمَل ُ َو َم ا ال َا ْعمَل ُ َو َان َْت عَ َّال ُم ْال ُغ ُي ْو ِب‬
‫هللا عَىَل َس ِّي ِداَن ُم َح َّم ٍد َوعَىَل‬ ُ ‫ِب َرمْح َ ِت َك اَي َا ْر َح َم َّالرامِح ِ نْي َ َو َصىَّل‬
َ ‫ َا ِمنْي‬. َ ‫َاهِل ِ َو حَص ْ ِب ِه َو َسمَّل‬
"Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath
thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul
khaa ifiin, Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw
mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika
syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi
saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat. Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal
munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu
ummul kitaab. Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil
latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa
maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin."

Artinya:

"Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki
keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada
Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari
perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis
aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau
tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari
Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan
tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki
dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sunguh Engkau telah berfirman dan
firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan
nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang
dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku, demi keagungan
yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan,
dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana,
baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui
segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.
Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin".

Sahabatku,

Perlu saya tekankan di sini, tidak ada larangan dari Rasul untuk berdoa di malam Nisfu
Sya’ban, justru pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan munkar, sebagaimana sabda
Rasulullah saw : “sungguh sebesar besarnya dosa muslimin dg muslim lainnya adalah
pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadi haram, karena sebab
pertanyaannya” (Shahih Muslim)

Anda mungkin juga menyukai