Anda di halaman 1dari 2

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

”.KETUNTASAN TABLIGH RASULULLAH SAW“


Oleh: Tito Irawan S.Ag
‫َيا َأُّيَه ا الَّر ُس وُل َبِّل ْغ َم ا ُأْن ِز َل ِإَلْي َك ِم ْن َر ِّبَك َو ِإْن ْمَل َتْف َع ْل َفَم ا َبَّلْغَت ِر َس اَلَتُه َو الَّل ُه َيْع ِص ُم َك ِم َن الَّناِس ِإَّن‬
)67( ‫الَّلَه اَل َيْه ِد ي اْلَق ْو َم اْلَك اِفِر يَن‬
Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu! Karena jika engkau tidak
mengerjakan, berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Dan Allah akan melindungimu dari (kejahatan)
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang (sengaja) kufur. Q.s. Al-Maidah: 67
TAFSIR MUFRADAT:
‫ بلغ‬berasal dari kata ‫ البلوغ والبالغ‬yang artinya sampai kepada maksud yang dituju, apakah berupa tempat, waktu,
atau suatu urusan tertentu. Ar-Raghib: 58
‫ يعصم‬berasal dari kata ‫ العصم‬yang artinya ‫ اإلمساك‬menjaga. ‫ وعصمة األنبياء‬penjagaan terhadap para nabi adalah
berupa kekhususan mereka terpelihara dari dosa, kemudian memiliki keutamaan jismiyyah dan nafsiyyah,
kemudian pertolongan dan keteguhan, kemudian diturunkannya ketengan jiwa, penjagaan hati, dan taufik. Ar-
Raghib: 349
TAFSIR AYAT:
Pada ayat ini Allah swt. memerintah secara langsung kepada rasul-Nya untuk menyampaikan seluruh risalah
yang diturunkan kepadanya tanpa terkecuali. Karena kalaulah ada satu ayat saja yang tidak disampaikan, maka
hukumnya beliau tidak menyampaikan seluruh risalah-Nya.
Rasulullah saw. pernah ditanya, “Ayat yang mana yang sangat memberatkanmu?” Beliau menjawab, ‘Ketika
aku di Mina pada musim haji dan berkumpul musyikin Quraisy berserta yang lainnya, Jibril turun membawa
ayat:

.‫َيا َأُّيَه ا الَّر ُس وُل َبِّلْغ َم ا ُأْنِز َل ِإَلْيَك ِم ْن َر ِّبَك َو ِإْن ْمَل َتْف َعْل َفَم ا َبَّلْغَت ِر َس اَلَتُه‬
Maka aku berdiri di Aqabah dan menyeru, ‘Wahai manusia, siapa yang menolongku dalam menyampaikan
risalah Tuhanku, maka surga bagi kalian. Wahai manusia, ucapkanlah la ilaha illallah dan Aku Rasulullah bagi
kamu, pasti kamu akan mendapat keselamatan dan surga’. Maka setiap orang laki-laki, perempuan dan anak-
anak melempariku dengan tanah dan batu, dan meludahi ‘pendusta, penyembah binatang’. Kemudian Aku
ditawari (oleh Tuhanku), ‘Wahai Muhammad, sesungguhnya engkau Rasulullah, dan sekarang engkau boleh
mendoakan kecelakaan atas mereka sebagimana Nuh mendoakan kecelakaan atas kaumnya’. Nabi saw. berdoa,
‘Ya Allah, berilah petunjuk kaumku, karena mereka kaum yang tidak mengerti. Dan tolonglah aku supaya
mereka dapat menerima seruanku untuk taat kepada-Mu’. Kemudian datang Al-Abbas dan menyelamatkan
beliau dari gangguan mereka.’” H.r. Ibnu Mardawaih
Berdasar keterangan di atas, ayat ini adalah ayat Makiyyah, akan tetapi dalam kaitannya dengan ayat-ayat lain
pada surat Al-Maidah ini mengenai tabligh kepada ahli kitab di Madinah. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi
saw., mendapat rintangan juga dari mereka, tetapi Allah menjaganya dari tipu muslihat mereka. Dan merupakan
satu tazkirah akan rintangan dari kaumnya sebelum mereka. Al-Maraghi, VII: 160

1
Rasulullah saw. sudah menunaikan seluruh risalahnya dengan sempurna, tidak ada satu ayat pun yang
disembunyikan atau ditangguhkan penyampaiannya. Dengan disaksikan sekitar 40.000 kaum muslimin ketika
beliau khutbah pada haji wada, beliau meminta persaksian mereka akan tuntasnya risalah dan amanah yang
diembannya, kemudian beliau mengangkat tangannya ke langit dan berkata, “Ya Allah, apakah aku sudah
menyampaikan?” Beliau mengucapkan berulang-ulang. H.r. Muslim
Aisyah pernah berkata, “Siapa yang berkata kepadamu bahwa Muhammad saw. menyembunyikan sesuatu yang
diturunkan Allah kepadanya, sesungguhnya orang itu telah berdusta. Karena Allah berfirman, Wahai Rasul…”
H.r. Al-Bukhari. Tambah pula, “Kalaulah Muhammad saw. menyembunyikan sesuatu dari Alquran, pastilah
engkau berkata kepada orang yang telah Allah beri nikmat dan engkau pun telah berbudi baik kepadanya (Zaed
bin Haritsah), ‘Tahanlah istrimu (Zaenab binti Zahsyin) dan takutlah kepada Allah’. Sedang engkau
menyembunyikan di hatimu sesuatu yang Allah terangkan, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah-lah
yang lebih pantas engkau takuti. Maka tatkala Zaed ceraikan (Zaenab), Kami nikahkan ia (Zaenab) kepadamu.
Supaya tidak jadi halangan atas mukminin menikahi istri-istri anak angkat mereka apabila mereka sudah
bercerai.’” H.r. Al-Bukhari
Pada awal penegakkan risalahnya, Rasulullah saw. mendapat perlindungan dari Allah melalui penjagaan
pamannya Abu Thalib, beliau itu seorang pembesar yang ditaati suku Quraisy. Allah swt. menjadikan hatinya
cinta kepada Rasulullah saw., sebagai kecintaan thabi’i (naluriah) bukan kecintaan syar’i, inilah salah satu
hikmah yang Allah berikan, karena kalaulah Abu Thalib itu muslim pastilah mereka menganggunya. Akan
tetapi karena ia berada dalam kekufuran seperti mereka, mereka sangat menghormati dan menyenanginya.
Sebelum turun ayat tentang jaminan perlindungan dari Allah swt. kepada Nabi saw., beliau selalu dijaga oleh
para sahabatnya. Aisyah berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw. terbangun pada satu malam dan beliau berada
di sisinya” Aisyah bertanya, ‘Ada apa ya Rasulullah?’ Sabdanya, ‘Kalaulah ada seorang yang saleh dari
sahabatku menjagaku malam ini’. Kata Aisyah, ‘Maka ketika itu saya mendengar suara pedang, beliau bertanya,
‘Siapa itu?’ Orang itu menjawb, ‘Saya Saad bin Malik’ Beliau bertanya lagi, ‘Untuk apa engkau datang?’ ‘Aku
datang untuk menjagamu ya Rasulullah’. Kata Aisyah, ‘Setelah itu saya mendengar dengkuran Rasulullah, pada
tidurnya.”’ H.r. Ahmad
Setelah turun ayat di atas yang menerangkan jaminan perlindungan dari Allah kepada beliau dari kejahatan
manusia, beliau berkata, “Wahai Manusia, pulanglah! Karena sesungguhnya Allah telah menjagaku.” H.r. At-
Tirmidzi
Tugas Rasulullah saw. hanyalah bertabligh dan beliau hanya akan dimintai pertanggungjawaban tentang
tablighnya. Beliau tidak bisa memaksakan hidayah walau kepada orang yang teramat dicintainya, karena hanya
Allah-lah yang memberi hidayah kepada siapa yang dikehedaki-Nya.

Anda mungkin juga menyukai