Anda di halaman 1dari 4

BAB 1 Tahsin dan Tahfidz (Q.S.

Al-Mulk:1-15)

BAB 2 Etika Berdakwah


Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (125) Dan jika kamu memberikan
balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang
ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang
lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (126) Bersabarlah (hai Muhammad) dan
tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada
terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (127) Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (128)
(An-Nahl:155-128)

Asbabun Nuzul
Sebab turunnya surat An-Nahl ayat 125-128 diriwayatkan Ibnu Abbas, ra. berkata
ketika kaum musyrikin balik setelah dari peperangan Uhud dan Rasulullah juga balik
maka melihat pemandangan yang buruk dan melihat Hamzah yang telah terbelah
perutnya hidung dan telinganya tertusuk.

Penjelasan Ayat
Allah SWT dalam ayat ini meletakkan dasar-dasar dakwah untuk pegangan bagi umatNya di
kemudian hari dalam mengemban tugas dakwah.
● Allah SWT menjelaskan kepada Rasul-Nya bahwa sesugguhnya dakwah ini adalah
dakwah untuk agama Allah sebagai jalan menuju rida Ilahi. Bukanlah dakwah untuk
pribadi.
● Allah SWT menjelaskan kepada Rasulullah agar dakwah itu dengan hikmah. Dakwah
dengan hikmah adalah dakwah dengan ilmu pengetahuan yang berkenan dengan
rahasia, faedah dan maksud dari wahyu Ilahi, suatu pengetahuan yang cukup dari
dai, tentang suasana dan keadaan yang meliputi mereka, panda memilih
bahan-bahan pelajaran agama yang sesuai dengan kemampuan daya tanglap jiva
mereka.
● menjelaskan kepada Rasulullah agar dakwah itu dengan pengajaran yang baik.
● Allah SWT menjelaskan bahwa bila terjadi perbantahan atau perdebatan dengan
kaum muslimin atau pun ahli kitab, maka hendaklah Rasul membantah mereka
dengan perbantahan yang baik.

BAB 3 Perintah Shalat Tahajjud


Hai orang yang berselimut (Muhammad), (1) bangunlah (untuk sembahyang) di
malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah
dan seperdua itu sedikit, (3) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu
dengan perlahan-lahan. (4) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu
perkataan yang berat. (5) Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat
(untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (6) Sesungguhnya kamu
pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (7) Sebutlah nama
Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (8)
(Al-Muzzammil: 1-8)

Dan pada sebahagian malam har bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat
yang terpuji. (79 Dan katakanlah: "Ja Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk
yang benar dan keluarkanlah (pula) ahu secara keluar yang benar dan berikanlah
kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong (80). (Al-Isra: 79-80)

Asbabun Nuzul
Sebab turunnya surat Al-Muzammil diriwayatkan bahwa Ibnu
"Abbas berkata: Awal mula Jibril datang di gua Hira, Nabi Muhammad SAW takut
kepadanya dan Nabi menyangka bahwa dirina kemasukan jin.
Maka dalam keadaan gemetar Nabi Muhammad SAW pulang meninggalkan gua
Hira. Setiba di rumah beliau berkata "Selimutilah aku, selimutilah aku". Sedang Nabi
dalam keadaan berselimut Jibril pun datang kepadanya dengan menyampaikan
ayat-ayat ini.

Penjelasan Ayat
Al-Muzzammil ayat 1-8:
● artinya, orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaian sewaktu wahyu
datang kepadanya karena merasa takut akan kehebatan wahyu itu.
● Allah memerintahkan Nabi-Nya yang sedang berselimut supaya mendirikan
shalat malam selruhnya atau sebagiannya.
● Allah menerangkan dengan perkataan sebagian, yaitu berupa separuh atau
lebih. Jelasnya Allah menyerahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
memilih waktu melakukan shalat malam. la dapat memilih antara sepertiga,
seperdua dan dua pertiga malam.
● Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya membaca Alquan secara
seksama (tartil).
● Allah akan menurunkan Alquran kepada
● Muhammad SAW yang di dalamnya terdapat perintah-perintah dan larangan
Allah, yang merupakan beban yang berat, baik terhadap Muhammad SAW
maupun terhadap pengikutnya.
● ibadah yang dilakukan pada malam hari sangat mantap, baik di hati maupun
di lidah.
● Ayat ini memerintahkan supaya Muhammad SAW dapat membedakan antara
suasana melakukan ibadah pada siang hari dan pada malamnya.

Al-Isra ayat 79-80:


● Ayat ini memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslim agar bangun di malam
hari dan mengerjakan salat tahajud.
● Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw, agar mengucapkan
doa, yang tersebut dalam ayat ini, yang maksudnya "Wahai Tuhanku,
masukkanlah aku ke dalam semua tempat yang Engkau kehendaki baik di
dunia maupun di akhirat sebagai masuknya orang yang benar dalam semua
perkataan, perbuatan dan tingkah lakunya. Dan keluarkanlah aku dari semua
tempat yang Engkau kehendaki, baik di dunia maupun di akhirat, sebagai
keluarya orang yang benar pula dalam semua tindakannya".

Anda mungkin juga menyukai