I’JAZUL QUR’AN
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Qur’an 3
Dosen Pengampuh :
DEYBI AGUNTIN TANGAHU, S.Ud., M.A
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
ASRIKA
FIRMANSYAH
HANI HANDAYANI
MUHAMMAD AQIL
MOH SYARUL ARIFIN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “I’JAZUL QUR’AN (Analisis Q.S.Az-zumar 71-73, Q.S.An-najm 45-46, Q.S
Yunus 90-92 )” kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekuranggan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
3. Tujuan
َو ِس يَق اَّلِذيَن َك َفُر وا ِإَلى َج َه َّن َم ُز َمًر ا َح َّت ى ِإَذ ا َج اُء وَها ُفِتَح ْت َأْبَو اُبَه ا َو َقاَل َلُهْم
َخ َز َنُتَه ا َأَلْم َي ْأِتُك ْم ُرُس ٌل ِم ْنُك ْم َي ْت ُلوَن َع َلْي ُك ْم آَي اِت َر ِّب ُك ْم َو ُيْن ِذ ُر وَنُك ْم ِلَقاَء َيْو ِم ُك ْم َه َذ ا
) ِقيَل اْد ُخ ُلوا َأْبَو اَب َج َه َّن َم71( َقاُلوا َب َلى َو َلِكْن َح َّق ْت َك ِلَم ُة اْل َع َذ اِب َع َلى اْل َك اِفِر يَن
)72( َخ اِلِديَن ِفيَه ا َفِبْئ َس َم ْث َو ى اْل ُم َتَك ِّب ِر يَن
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga
apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah
kepada mereka penjaga-penjaganya, "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-
rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan
memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab,
"Benar (telah datang).” Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang
yang kafir. Dikatakan (kepada mereka), "Masukilah pintu-pintu neraka Jahanam itu,
sedangkan kamu kekal di dalamnya.” Maka neraka Jahanam itulah seburuk-buruk
tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.
Allah Swt. menceritakan keadaan orang-orang yang celaka, yaitu orang-orang kafir,
bagaimana mereka digiring ke dalam neraka. Sesungguhnya mereka digiring dengan
kejam dan dihardik dengan hardikan yang sangat keras, seperti yang disebutkan dalam
ayat lain melalui firman-Nya:
}{َيْو َم َن ْح ُشُر اْلُم َّت ِقيَن ِإَلى الَّر ْح َم ِن َو ْف ًدا َو َن ُس وُق اْل ُمْج ِر ِميَن ِإَلى َج َه َّن َم ِو ْر ًدا
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan
Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami menghalau orang-
orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga. (Maryam: 85-86)
Selain itu mereka dalam keadaan bisu, tuli, dan buta; di antara mereka ada yang
berjalan dengan mukanya (kepala di bawah), seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
{َو َن ْح ُشُر ُه ْم َيْو َم اْلِقَي اَم ِة َع َلى ُو ُج وِه ِهْم ُعْمًي ا َو ُبْك ًم ا َو ُص ًّم ا َم ْأَو اُه ْم َج َه َّن ُم ُك َّلَم ا
}َخ َب ْت ِز ْد َن اُه ْم َس ِعيًر ا
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka
dalam keadaan buta, bisu, dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka
Jahanam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi
mereka nyalanya. (Al-Isra: 97)
**********
Adapun firman Allah Swt.:
}{َح َّت ى ِإَذ ا َج اُء وَها ُفِتَح ْت َأْبَو اُبَه ا
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya. (Az-Zumar:
71)
Yakni begitu mereka sampai di neraka, maka dengan cepat pintu-pintunya telah terbuka
untuk mempercepat proses penyiksaan mereka. Kemudian para penjaga neraka dari
kalangan Malaikat Zabaniyah yang sikapnya sangat kasar, galak, lagi bengis berkata
kepada mereka dengan nada mengecam, mencemoohkan, dan mencela mereka:
}{َب َلى
Benar (telah datang). (Az-Zumar: 71)
Benar mereka telah datang kepada kami, telah memberikan peringatan kepada kami,
dan telah menegakkan kepada kami hujah-hujah dan bukti-bukti dari Tuhannya
.
} {َو َلِكْن َح َّق ْت َك ِلَم ُة اْل َع َذ اِب َع َلى اْلَك اِفِر يَن
Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. (Az-Zumar:
71)
Artinya, tetapi kami mendustakan mereka dan menentang mereka karena telah
ditetapkan atas diri kami kecelakaan yang berhak kami terima, sebab kami menyimpang
dari jalan yang hak menuju jalan yang batil. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain
yang menceritakan perihal mereka:
{ُك َّلَم ا ُأْلِقَي ِفيَه ا َف ْو ٌج َس َأَلُهْم َخ َز َنُتَه ا َأَلْم َي ْأِتُك ْم َن ِذيٌر َق اُلوا َب َلى َق ْد َج اَء َن ا َن ِذيٌر
َفَك َّذ ْب َن ا َو ُقْلَن ا َم ا نزَل ُهَّللا ِمْن َش ْي ٍء ِإْن َأْنُتْم ِإال ِفي َض الٍل َك ِبيٍر َو َقاُلوا َلْو ُكَّن ا َن ْس َمُع
} َأْو َن ْع ِقُل َم ا ُكَّن ا ِفي َأْص َح اِب الَّس ِعيِر
Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-
penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah datang kepada
kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab, "Benar ada,
sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami
mendustakannya) dan kami katakan, 'Allah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak
lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'.” Dan mereka berkata, "Sekiranya kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al-Mulk: 8-10)
Yakni mereka mencela dirinya sendiri, kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
} {َفاْع َت َر ُفوا ِبَذ ْن ِبِهْم َف ُسْح ًقا ألْص َح اِب الَّس ِعيِر
Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka
yang menyala-nyala. (Al-Mulk: 11)
Maksudnya, terkutuklah mereka karena dijauhkan dari rahmat-Nya dan amat merugilah
mereka.
Az-Zumar : 73
{ِإَلى اْلَج َّن ِة ُز َمًر ا َح َّت ى ِإَذ ا َج اُء وَها َو ُفِتَح ْت َأْبَو اُبَه ا َو َقاَل َو ِس يَق اَّلِذيَن اَّت َقْو ا َر َّبُهْم
ِط ْب ُتْم َفاْد ُخ ُلوَها َخ اِلِديَن َلُهْم َخ َز َنُتَه ا َس الٌم َع َلْي ُك ْم
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-
rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu, sedangkan pintu-
pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya,
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini,
sedangkan kamu kekal di dalamnya
{َح َّت ى ِإَذ ا َج اُء وَها َو ُفِتَح ْت َأْبَو اُبَه ا َو َقاَل َلُهْم َخ َز َنُتَه ا َس الٌم َع َلْي ُك ْم ِط ْب ُتْم َفاْد ُخ ُلوَه ا
} َخ اِلِديَن
Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu, sedangkan pintu-pintunya telah terbuka
dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya,
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini,
sedangkan kamu kekal di dalamnya. (Az-Zumar: 73).
sehingga manakala mereka telah sampai ke surga, dan hal-hal yang disajikan terhadap
mereka seperti dibukakannya semua pintu surga bagi mereka merupakan suatu
penghormatan dan pengagungan bagi mereka; dan para malaikat penjaga surga
menyambut kedatangan mereka dengan berita gembira, salam, dan pujian.
Sebagaimana Malaikat Zabaniyah (malaikat juru siksa) menyambut kedatangan orang-
orang kafir dengan caci maki dan kecaman. Maka apabila hal itu terjadi, ahli surga
merasa berbahagia, senang, gembira, dan riang; masing-masing merasakannya sesuai
dengan kenikmatan yang telah disediakan baginya di dalam surga.
." "ُمْؤ ِم َنٌة:"ِإَّن اْلَج َّنَة اَل َيْد ُخ ُلَه ا ِإاَّل َنْف ٌس ُمْس ِلَم ٌة" َو ِفي ِر َو اَيٍة
Sesungguhnya surga itu tidak dapat dimasuki kecuali oleh jiwa yang muslim atau
mukmin.
************
Adapun firman Allah Swt.:
} ِمْن ُنْط َفٍة ِإَذ ا ُتْم َن ى.{َو َأَّن ُه َخ َلَق الَّز ْو َج ْي ِن الَّذ َك َر َو األْن َث ى
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan. (An-Najm: 45-46)
{َو َج اَو ْز َن ا ِبَب ِني ِإْس َر اِئيَل اْلَبْح َر َف َأْت َبَعُهْم ِفْر َع ْو ُن َو ُج ُن وُد ُه َب ْغ ًي ا َو َع ْد ًو ا َح َّت ى ِإَذ ا
َأْد َر َك ُه اْلَغ َر ُق َق اَل آَم ْن ُت َأَّن ُه اَل ِإَل َه ِإال اَّل ِذي آَم َن ْت ِب ِه َب ُن و ِإْس َر اِئيَل َو َأَن ا ِمَن
َكp ) َف اْل َيْو َم ُنَن ِّج ي91( ) آآلَن َو َق ْد َع َصْي َت َقْب ُل َو ُكْن َت ِمَن اْلُم ْف ِس ِديَن90( اْلُمْس ِلِميَن
} )92( ِبَب َد ِنَك ِلَتُك وَن ِلَم ْن َخ ْلَفَك آَي ًة َو ِإَّن َك ِثيًر ا ِمَن الَّن اِس َع ْن آَي اِتَن ا َلَغ اِفُلوَن
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan
bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila
Fir'aun itu telah hampir tenggelam, berkatalah dia, "Saya percaya bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-
orang yang berserah diri (kepada Allah).”Apakah sekarang (baru kamu
percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk
orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu
supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu, dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
} {َفَلَّم ا َت َر اَء ى اْلَج ْمَع اِن َقاَل َأْص َح اُب ُم وَس ى ِإَّن ا َلُم ْد َر ُك وَن
Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa,
"Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.” (Asy-Syuara: 61)
Demikian itu terjadi setelah kaum Bani Israil sampai di tepi laut. sedangkan Fir'aun dan
pasukannya berada di belakang mereka; dan tiada jalan lain bagi kedua belah pihak
melainkan hanya berperang.
Pengikut-pengikut Nabi Musa a.s. mendesaknya untuk mencari jalan selamat dari
kejaran mereka. Maka Nabi Musa a.s. menjawab bahwa ia diperintahkan oleh Allah
untuk menempuh jalan itu.
}{َفاْض ِر ْب َلُهْم َط ِر يًقا ِفي اْل َبْح ِر َيَبًس ا اَل َتَخ اُف َد َر ًك ا َو ال َتْخ َش ى
maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah takut akan
tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam). (Thaha: 77)
Sepanjang jalan air itu berlubang seperti jendela agar masing-masing kaum dapat
melihat kaum lainnya dan agar mereka jangan menduga bahwa teman mereka binasa.
Akhirnya kaum Bani Israil dapat melewati laut itu dengan selamat.
Setelah mereka sampai di tepi yang lainnya tanpa ada yang ketinggalan, maka Fir'aun
dan bala tentaranya baru sampai ke tepi laut dari arah yang berlawanan. Saat itu Fir'aun
bersama seratus ribu pasukan berkuda dan pasukan lainnya yang beraneka ragam.
Ketika melihat laut terbelah, ia merasa ngeri dan surut serta berniat akan kembali
bersama pasukannya. Akan tetapi, hal itu tidak mungkin terjadi, tiada jalan untuk
menghindar dari takdir yang telah dipastikan. Doa Nabi Musa telah diperkenankan,
akhirnya datanglah Malaikat Jibril a.s. seraya menunggang kudanya yang menarik, lalu
kuda Malaikat Jibril lewat di dekat (di samping) kuda Fir'aun dan merayunya. Kemudian
Malaikat Jibril langsung masuk ke jalan laut itu, maka semua kuda yang ada di
belakangnya ikut memasuki laut itu menyusulnya.
Fir'aun tidak dapat berbuat apa-apa, maka ia memberikan semangat kepada pembesar-
pembesar kaumnya, "Bani Israil bukanlah orang-orang yang lebih berhak untuk
menempuh laut ini daripada kita." Maka semuanya masuk ke dalam laut, dan Malaikat
Mikail berada di belakang mereka menggiring semuanya tanpa ada seorang pun yang
dibiarkannya melainkan ikut menyusul teman-temannya.
Setelah semua pasukan berada di dalam laut tanpa ada yang ketinggalan, dan yang
terdepan dari seluruh rombongan mereka hampir sampai di tepi laut yang lainnya, maka
Allah Yang Mahakuasa memerintahkan kepada laut agar menutup dan menelan
mereka. Maka laut menelan mereka semuanya tanpa ada seorang pun dari mereka
yang selamat. Ombak laut mengombang-ambingkan mereka, mencampakkan dan
membantingnya, menelan Fir'aun dan mengungkungnya sehingga Fir'aun
menghadapi sakaratul maut. Maka pada saat itu juga Fir'aun berkata, sebagaimana
yang disebutkan oleh firman-Nya:
} {آَم ْن ُت َأَّن ُه اَل ِإَلَه ِإال اَّلِذي آَم َن ْت ِبِه َب ُنو ِإْس َر اِئيَل َو َأَن ا ِمَن اْلُمْس ِلِميَن
Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil,
dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (Yunus: 90)
Fir'aun baru beriman di saat iman tiada manfaatnya lagi baginya, seperti yang
disebutkan oleh firman-Nya:
{َفَلَّم ا َر َأْو ا َب ْأَس َن ا َقاُلوا آَم َّن ا ِباِهَّلل َو ْح َد ُه َو َك َف ْر َن ا ِبَم ا ُكَّن ا ِبِه ُم ْش ِر ِكيَن َفَلْم َي ُك َي ْن َف ُعُهْم
} ِإيَم اُنُهْم َلَّم ا َر َأْو ا َب ْأَس َن ا ُس َّن َة ِهَّللا اَّلِتي َقْد َخ َلْت ِفي ِع َب اِدِه َو َخ ِس َر ُه َن اِلَك اْلَك اِفُر وَن
Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada
Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami
mempersekutukan(nya) dengan Allah.” Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka
tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku
terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (Al-Mu’min:
84-85)
Karena itulah Allah Swt. berfirman dalam menjawab Fir'aun yang telah mengatakan
kata-kata tersebut, yaitu:
} {َو َج َع ْلَن اُه ْم َأِئَّم ًة َي ْد ُع وَن ِإَلى الَّن اِر َو َيْو َم اْلِقَي اَم ِة اَل ُيْن َص ُر وَن
Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka, dan
pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. (Al-Qashash: 41)
Kisah yang diceritakan oleh Allah Swt. tentang Fir'aun ini merupakan salah satu dari
berita gaib yang diajarkan oleh Allah Swt. kepada Rasul-Nya.
ِح
َعْن، َح َّد َثَنا َح َّم اُد ْبُن َس َلَم َة، َح َّد َثَنا ُس َلْيَم اُن ْبُن َح ْر ٍب: َر َم ُه الَّلُه، َقاَل اِإْل َماُم َأْح َم ُد ْبُن َح ْنَبٍل
َق اَل وُل الَّل ِه َّلى الَّل ُه َعَل ِه: َعِن ا ِن َعَّب اٍس َق اَل، َع و َف ِن مْه ران، َعِلِّي ِن َز ٍد
ْي َص َرُس ْب ْب ْي ْن ُي ُس ْب
َق اَل ِلي: {آَم ْنُت َأَّن ُه اَل ِإَل َه ِإال اَّل ِذ ي آَم َنْت ِب ِه َبُن و ِإْس َر اِئيَل} َق اَل: "َلَّم ا َق اَل ِفْر َع ْو ُن: َو َس َّلَم
َفَد َسْس ُتُه ِفي ِفيِه َم َخ اَف َة أن، [َيا ُمَح َّم ُد ] َلْو َر َأْيَتِني َو َقْد َأَخ ْذ ُت [َح ااًل ] ِم ْن َح اِل اْلَبْح ِر:ِج ْبِر يُل
"تناله الرحمة
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Harb, telah
menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah. dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu
Mahran. dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Ketika Fir'aun berkata, "Aku beriman, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhan
yang diimani oleh Bani Israil, " Jibril berkata kepadaku, "Sekiranya engkau melihatku
ketika aku mengambil tanah liat dari laut, lalu aku jejalkan ke dalam mulut Fir’aun,
karena khawatir bila ia akan mendapat rahmat (niscaya engkau akan melihat
pemandangan yang mengerikan)."
Imam Turmuzi, Imam Ibnu Jarir, dan Imam Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya di
dalam kitab tafsirnya masing-masing melalui hadis Hammad ibnu Salamah dengan
sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.
َعْن َس ِعيِد ْبِن، َعْن َع ِد ِّي ْبِن َثاِبٍت َو َعَط اِء ْبِن الَّس اِئِب، َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة: َق اَل َأُبو َداُو َد الَّطَياِلِس ُّي
َل ْو َر َأْيَتِني: "َق اَل ِلي ِج ْبِر يُل: َقاَل َرُس وُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم: َعِن اْبِن َعَّباٍس َقاَل، ُج َبْيٍر
" َفَأُدُّس ُه ِفي َفِم ِفْر َعْو َن َم َخ اَفَة َأْن ُتْد ِر َك ُه الَّر ْح َم ُة، َو َأَنا آِخ ٌذ ِم ْن َح اِل اْلَبْح ِر
Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Addi
ibnu Sabit dan Ata ibnus Saib, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Jibril mengatakan kepadaku, "Sekiranya engkau
melihatku ketika Fir’aun, karena takut akan mendapat rahmat (niscaya engkau akan
melihat pemandangan yang mengerikan).”
Abu Isa At-Turmuzi telah meriwayatkannya pula bersama Ibnu Jarir yang bukan hanya
satu jalur, dari Syu'bah dengan sanad yang sama, lalu disebutkan hadis yang semisal
dengan hadis di atas. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan,
garib, juga sahih, dan dalam riwayat yang lain disebutkan pada Ibnu Jarir, dari
Muhammad ibnul Musanna, dari Gundar. dari Syu'bah, dari Ata, dari Addi, dari Sa'id,
dari Ibnu Abbas; salah seorang di antara keduanya ada yang me-marfu'-kannya,
seakan-akan salah seorang dari keduanya ada yang tidak me-marfu'-kannya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-
Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar, dari Umar ibnu Abdullah
ibnu Ya'la As-Saqafi, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa
ketika Allah menenggelamkan Fir'aun, Fir'aun mengisyaratkan dengan jari telunjuknya
seraya mengucapkan kalimat berikut dengan suara yang keras, yaitu kalimat yang
disebutkan oleh firman-Nya: Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan
yang dipercayai oleh Bani Israil. (Yunus: 90) Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, "Saat itu
Malaikat Jibril merasa khawatir bila rahmat Allah mendahului murka-Nya. Maka Jibril
mengambil tanah liat dengan kedua sayapnya, lalu tanah liat itu dipukulkan ke wajah
Fir'aun dan menyumbat semua rongga kepalanya."
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Sufyan ibnu Waki', dari Abu
Khalid dengan sanad yang sama secara mauauf.
Telah diriwayatkan pula melalui hadis Abu Hurairah juga. Untuk itu, Ibnu Jarir
mengatakan bahwa:
َعْن َأِبي، َعْن َك ِث يِر ْبِن َز اَذاَن- ُه َو اْبُن َس ِعيٍد- َعْن َعْنَبسة، َح َّد َثَنا َح َّك ام، َح َّد َثَنا اْبُن ُح َم ْي ٍد
"َق اَل ِلي: َق اَل َرُس وُل الَّل ِه َص َّلى الَّل ُه َعَلْي ِه َو َس َّلَم: َقاَل، َر ِض َي الَّلُه َعْنُه، َعْن َأِبي ُه َر ْيَر َة، َح اِز ٍم
ُة الَّل ِه ِل ِف ِف ِه ِم ِن ِج
َم َخ اَف َة َأْن ُتْد ِر َك ُه َر ْح َم، َلْو َر َأْيَت ي َو َأَنا َأُغُّطُه َو َأُدُّس َن اْلَح ا ي ي، َيا ُمَح َّم ُد:ْبِر يُل
ِفْر َعْو َن:َفَيْغِف َر َلُه" َيْع ِني
telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Hakam,
dari Anbasah (yaitu Ibnu Abu Sa'id), dari Kasir ibnu Zazan, dari Abu Hazim, dari Abu
Hurairah r.a. an; men atakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Jibril berkata
kepadaku, "Hai Muhammad, sekiranya engkau melihatku di saat aku menyumbat dan
menjejalkan mulutnya dengan tanah liat, karena takut bila dia mendapat rahmat dari
Allah, lalu Allah mengampuninya (niscaya engkau akan melihat hal yang mengerikan)."
Maksudnya adalah Fir'aun.
Menurut Ibnu Mu'in, Kasir ibnu Zazan ini orangnya tidak ia kenal. Abu Zar'ah dan Abu
Hatim mengatakan bahwa dia adalah orang yang tidak dikenal. Tetapi perawi lainnya
dalam sanad hadis ini semuanya berpredikat siqah. Hadis ini telah di-mursal-kan oleh
sejumlah ulama Salaf, seperti Qatadah, Ibrahim At-Taimi, dan Maimun ibnu Mahran.
Telah dinukil pula dari Ad-Dahhak ibnu Qais, bahwa ia menceritakan hadis ini dalam
khotbahnya kepada orang banyak.
*******************
Firman Allah Swt.:
} {َفاْل َيْو َم ُنَن ِّج يَك ِبَب َدِنَك ِلَتُك وَن ِلَم ْن َخ ْلَفَك آَي ًة
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang sesudahmu. (Yunus: 92)
Ibnu Abbas dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf mengatakan bahwa sebagian
kalangan Bani Israil merasa ragu dengan kematian Fir'aun. Maka Allah Swt.
memerintahkan kepada laut agar mencampakkan tubuh Fir'aun secara utuh tanpa roh
dengan memakai baju besinya yang terkenal itu ke daratan yang tinggi agar mereka
dapat mengecek kebenaran atas kematiannya. Karena itulah disebutkan oleh firman-
Nya: Maka pada hari ini Kami selamatkan Kamu (Yunus : 92) Maksudnya, Kami angkat
kamu ke suatu dataran yang tinggi. yakni tubuhmu. (Yunus: 92)
Menurut Mujahid, maknanya ialah jasadnya; sedangkan menurut Al-Hasan adalah jasad
tanpa roh. Menurut Abdullah ibnu Syaddad yaitu keadaan tubuh yang utuh, yakni tidak
ada yang sobek, agar mereka mengecek dan mengenalnya. Menurut Abu Sakhr berikut
dengan baju besinya. Semua pendapat ini tidak ada pertentangan satu sama lainnya,
melainkan saling melengkapi, seperti keterangan di atas.
*******************
Firman Allah Swt.:
Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa firman-Nya: supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan
dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Yunus: 92) Yaitu tidak mau
mengambil pelajaran dan peringatan darinya.
Kebinasaan Fir'aun beserta kaumnya terjadi pada hari 'Asyura, seperti apa yang
dikatakan oleh Imam Bukhari dalam riwayat hadisnya. Disebutkan bahwa:
َعِن اْبِن، َعْن َس ِعيِد ْبِن ُج َبْي ٍر، َعْن َأِبي ِبْش ٍر، َح َّد َثَنا ُش ْع َبَة، َح َّد َثَنا ُغْنَد ر، َح َّد َثَنا ُمَح َّم ُد ْبُن َبَّش اٍر
: َو اْلَيُه وُد َتُص وُم َيْو َم َعاُش وَر اَء َفَق اُلوا، َق ِد َم الَّنِبُّي َص َّلى الَّل ُه َعَلْي ِه َو َس َّلَم المديَن ة: َعَّب اٍس َق اَل
"َأْنُتْم َأَح ُّق: َفَق اَل الَّنِبُّي َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َأِلْص َح اِبِه. َه َذ ا َيْو ٌم َظَه َر ِفيِه ُموَس ى َعَلى ِفْر َعْو َن
" َفُصوُموُه، ِبُم وَس ى ِم ْنُه ْم
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada
kami Gundar, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu
Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika Nabi Saw. tiba di Madinah,
orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari 'Asyura. Maka Nabi Saw. bertanya, "Hari
apakah sekarang yang kalian melakukan puasa padanya?" Mereka menjawab, "Hari ini
adalah hari kemenangan Musa atas Fir'aun." Maka Nabi Saw. bersabda kepada para
sahabatnya: Kalian lebih berhak terhadap Musa daripada mereka, maka puasalah kalian
pada hari ini.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-yunus-ayat-90-92.html
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-najm-ayat-42-55.html
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-az-zumar-ayat-71-72.html
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-az-zumar-ayat-73-74.html