Anda di halaman 1dari 22

 

SILSILAH ILMIYAH 5.3  


HALAQAH 76-80 

BERIMAN  
KEPADA HARI AKHIR 
___ 

By Widi 

Halaqah 76  
 

AN NĀR (NERAKA) DAN ADZABNYA (BAGIAN PERTAMA) 


 
ّ ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬ 
 
Halaqah yang ke-76 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An Nār (Neraka) 
dan Adzabnya (Bagian Pertama)”. 
 
An Nār secara bahasa adalah api. Secara syari’at An Nār adalah negeri di akhirat yang penuh 
dengan adzab yang Allāh sediakan bagi orang-orang kafir. 
 
Adzab yang sangat pedih dan menghinakan. Bagaimanapun pedih manusia, menyiksa manusia 
yang lain di dunia, maka adzab Allāh di neraka lebih pedih. 
 
Allāh berfirman: 

 
 

  2 

 
‫ﻓَﯿ َْﻮ َﻣﺌٍِﺬ ﻻ ﯾ َُﻌﱢﺬ ُب َﻋَﺬاﺑَُﻪ َأ َﺣٌﺪ‬ 
 
“Maka hari itu tidak ada yang mengadzab seperti adzab Allāh”. 
 
(QS Al Fajr: 25) 
 
Orang yang masuk ke dalam neraka akan lupa dengan segala kenikmatan dunia. Rasūlullāh 
shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: 
 
“Akan didatangkan seorang penghuni neraka yang paling banyak mendapatkan kenikmatan di 
dunia pada hari kiamat. Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam neraka, kemudian 
ditanya: 
 
~ Wahai anak Adam, pernahkah engkau melihat kebaikan? 
 
~ Apakah pernah engkau mendapatkan kenikmatan?’. 
 
Dia menjawab: ‘Tidak, demi Allāh wahai Rabbku'”. 
 
(Hadits riwayat Muslim) 
 
Karena sangat pedihnya mereka ingin menebus adzab di neraka dengan orang-orang yang 
sangat mereka cintai di dunia dan seluruh manusia. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
) ‫ﯿﻌﺎ ﺛُﱠﻢ ﯾُﻨْ ِﺠ ِﯿﻪ‬ َْ ُ ‫ ( َوﻓَ ِ َ ﱠ‬١٢) ‫ﺎﺣﺒَﺘِِﻪ َوَأ ِﺧ ِﯿﻪ‬ َ ْ َ ْ
ِ ‫ ( َو َﻣ ْﻦ ﻓِﻲ اﻷ ْر‬١٣ ) ‫ﺼﯿﻠﺘِِﻪ اﻟﺘِﻲ ﺗ ْﺆ ِو ِﯾﻪ‬
ً ‫ض َﺟ ِﻤ‬ ِ‫ﺻ‬ َ ‫ ( َو‬١١ ) ‫اب ﯾ َْﻮ ِﻣﺌٍِﺬ ﺑِﺒَﻨِ ِﯿﻪ‬
ِ ‫ﯾ ََﻮﱡد اﻟ ُﻤ ْﺠ ِﺮُم ﻟ ْﻮ ﯾَﻔﺘَِﺪي ِﻣ ْﻦ َﻋﺬ‬ 
١٤ ) 
 
“Orang kafir berangan-angan seandainya bisa menebus adzab saat itu dengan anak-anak 
laki-lakinya, istrinya dan saudara laki-lakinya dan keluarganya yang menaunginya dan semua 
yang ada di permukaan bumi kemudian tebusan itu bisa menyelamatkan dia.” 
 
(QS Al Ma’ārij: 11-14) 
 
 

  3 

Di dunia, seseorang rela berkorban demi keselamatan orang-orang yang dia cintai. Namun di 
neraka justru dia akan mengorbankan orang-orang yang dia cintai demi keselamatan dirinya. 
 
Di antara nama-nama neraka adalah: 
 
~ Hāwiyah yang artinya jurang yang dalam (QS Al Qāri’ah: 9) 
 
~ Al Huthamah yang artinya yang menghancurkan apa yang ada di dalamnya (QS Al Humazah: 
4) 
 
~ Jahīm yaitu api yang menyala-nyala (QS Al Infithār: 14) 
 
~ Saqar yang artinya yang menghanguskan (QS Al Muddatstsir: 26). 
 
Penjaga neraka adalah 19 malaikat yang keras dan kejam, yang mereka menyiksa sesuai dengan 
perintah Allāh (QS At Tahrīm: 6 dan Al Muddatstsir: 30). 
 
Penduduk neraka sangat banyak jumlahnya. Setiap 1000 orang, 1 orang akan masuk surga, 999 
orang akan masuk ke dalam neraka. 
 
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari, Allāh Subhānahu wa Ta’āla 
berkata kepada Nabi Adam: “Keluarkanlah dari setiap 1000, 999 orang.” 
 
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam hadits ini: 
 
“Bergembiralah kalian, sesungguhnya dari kalian 1 orang dan dari Ya’juj Ma’juj 1000 orang.” 
 
Orang-orang kafir yang jumlahnya sangat banyak tersebut, badannya akan dibuat besar, 1 gigi 
geraham akan sebesar gunung Uhud dan jarak antar 2 ujung pundak salah seorang mereka, 
sejauh 3 hari perjalanan bagi pengendara cepat. 
 
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: 
 
“Antara 2 ujung pundak orang kafir di dalam neraka, perjalanan orang yang naik kendaraan 
dengan cepat, selama 3 hari”. 
 
 

  4 

(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). 


 
Dan beliau Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga bersabda: 
 
“Sesungguhnya tebal kulit orang kafir 42 hasta dan 1 gigi geraham dia seperti gunung Uhud. 
Dan sesungguhnya tempat duduk dia di jahannam seperti antara Mekkah dan Madinah”. 
 
(Hadits shahih riwayat Tirmidzi) 
 
* 42 hasta kurang lebih 19 meter 
* Tinggi gunung Uhud kurang lebih 128 meter 
* Jarak Mekah – Madinah kurang lebih 450 kilometer 
 
Jumlah penghuni neraka yang sangat banyak dengan ukuran tubuh masing-masing yang sangat 
besar menunjukkan tentang sangat besarnya neraka. 
 
Meskipun demikian masih ada tempat yang tersisa di dalam neraka. Dan neraka masih terus 
bertanya ‘Apakah masih ada tambahan?’ 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
ُ ‫ۡل ِﻟ َﺠﻬَـﻨﱠَﻢ َﻫﻞ اﻣۡﺘََﻠـﺌْ ِﺖ َوﺗَﻘُﻮ‬
ٍ‫ۡل َﻫﻞۡ ِﻣﻦۡ ﱠﻣ ِﺰﯾ‬
‫ۡﺪ‬ ُ ‫ۡم ﻧَـﻘُﻮ‬
َ‫ ﯾَﻮ‬ ​
ِ
 
“Pada hari dimana Kami berkata kepada jahannam : ‘Apakah kamu sudah penuh?’. Dan 
jahannam berkata: ‘Apakah masih ada tambahan?'” 
 
(QS Qāf: 30) 
 
Di dalam sebuah hadits, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: 
 
“Senantiasa jahannam berkata ‘Apakah masih ada tambahan ? sampai Rabbul ‘Izzah (yaitu 
Allah) meletakkan telapak kakinya di neraka kemudian barulah neraka berkata: ‘Cukup, cukup, 
demi keperkasaan-Mu’. Maka nerakapun saling melipat sebagian ke sebagian yang lain’.” 
 
(Hadits riwayat Bukhari) 
 
 

  5 

Diantara yang menunjukkan besarnya neraka, suatu hari para sahabat Radhiyallāhu ‘anhum 
sedang bersama Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, tiba-tiba mereka mendengar suara 
sesuatu yang jatuh. Maka nabi bertanya: “Tahukah kalian apakah ini?”. 
 
Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”. 
 
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Ini adalah batu yang telah dilempar ke dalam 
neraka semenjak 70 tahun yang lalu. Maka dia jatuh melesat ke dalam neraka sehingga sekarang 
sampai di dasarnya.” 
 
(Hadits riwayat Muslim) 
 
Dan diantara yang menunjukkan besarnya neraka, bahwa 4,9 milyar malaikat akan menyeret ke 
neraka Jahannam pada hari kiamat. Sebagaimana telah berlalu haditsnya. 
 
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada 
halaqah selanjutnya. 
 
ّ ‫واﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
 
‘Abdullāh Roy 
Di kota Al Madīnah 

---------------------------------------------------- 

Halaqah 77 
AN-NĀR (NERAKA) DAN ADZABNYA (BAGIAN KEDUA) 
 
ّ ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬ 
 
Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An-Nār (Neraka) 
dan Adzabnya (Bagian Kedua)” 
 
 

  6 

Neraka akan dinyalakan dihari kiamat dan apabila sudah meyala dia tidak akan padam. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
َ ‫وإَِذا ٱل‬ 
ۡ‫ۡﺟ ِﺤ ُﯿﻢ ُﺳ ﱢﻌ َﺮت‬ َ
 
“Dan apabila neraka dinyalakan.” 
 
(QS At-Takwir: 12) 
 
Dan Allāh berfirman: 
 
‫ڪﱠُﻟ َﻤﺎ َﺧﺒَﺖۡ ِزدۡﻧَـ‬ 
‫ٰ ُﻫﻢۡ َﺳ ِﻌﯿﺮً۬ا‬
 
“Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya.” 
 
(QS Al-Isrā’: 97) 
 
Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara. Rāsūlullāh shāllallāhu ‘alayhi wa sallam 
bersabda: 
 
“Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher pada hari kiamat. Dia memiliki dua 
mata yang melihat, dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara. 
 
Dia berkata: 
 
Aku diberi tugas untuk mengadzab tiga golongan. Setiap orang yang sombong dan keras kepala 
(maksudnya dalam menentang kebenaran). Orang yang berdoa kepada selain Allāh bersama 
Allāh. Dan orang-orang yang menggambar (yaitu menggambar mahluk hidup yang bernyawa).” 
 
(Hadits shahih riwayat Tirmidzi). 
 
Pintu-pintu neraka ada tujuh. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
‫ﻮم‬ ۬ ٍ ‫ٲب ﱢﻟ ُﻜ ﱢﻞ ﺑ‬
ُ ‫َﺎب ﱢﻣﻦۡﮦُمۡ ُﺟﺰۡ ٌ۬ء ﱠﻣﻖ‬
ٌ ‫ۡﺳ‬ َ ‫ۡﻋُﺔ َأب‬
۬ ٍ ‫ۡو‬ َ ‫ﻟﻬَﺎ َﺳﺐ‬ َ
 
 

  7 

“Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.” 


 
(QS Al-Hijr: 44) 
 
Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya. Pintu-pintu tersebut 
akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya 
syafaat (Lihat QS Az-Zumar: 71). 
 
Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR Bukhari dan Muslim). 
 
Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka 
untuk mereka. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
ُ‫ۡﺻَﺪۢة‬ ۡ ‫ﻋَﻠ‬ 
َ ‫ﻲﮦِمۡ ﻧَﺎرٌ۬ ﱡﻣﺆ‬ َ
 
“Bagi mereka neraka yang tertutup.” 
 
(QS Al-Balad: 20) 
 
Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya. 
 
Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
‫ﱠ‬ َ َ
ِ ‫ۡك ٱلۡأسۡﻓ ِﻞ ِﻣ َﻦ ٱﻟﻨ‬
‫ﺎر‬ ‫ﯿﻦ ﻓِﻰ ﱠ‬
ِ ‫ٱﻟﺪر‬ ‫ۡﻣﻨَـ‬
َ ‫ٰﻓِِﻘ‬ ُ ‫إ ﱠن ٱل‬ ِ
 
“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka .” 
 
(QS An-Nisa: 145) 
 
Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rāsūlullāh shāllallāhu 
‘alayhi wa sallam: 
 
 

  8 

“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua 
sandal dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya dengan sebab keduanya. Seperti 
mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. 
Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan adzabnya.” 
 
(HR Bukhari dan Muslim) 
 
Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain 
Allāh dan dia ridhā. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
َ ‫ٰﻓِ ِﺮ‬
‫ﯾﻦ‬ َ ‫ﺎرۖةُ ُأ ِﻋﱠﺪتۡ ِﻟﻞ‬
‫ۡﻛـ‬ َ ‫ۡﺣ َﺠ‬
ِ ‫ﺎس َوٱل‬ ‫ﺎر ﱠ‬
ُ ُ‫ٱﻟﺘِﻰ َوﻗ‬
ُ ‫ﻮد َﻫﺎ ٱﻟﻨﱠ‬ ْ ُ‫ﻓَٱﺗﱠﻘ‬ 
َ ‫ﻮا ٱﻟﻨﱠ‬
 
“Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang 
disediakan untuk orang-orang kafir.” 
 
(QS Al-Baqārāh: 24) 
 
Dan Allāh berfirman: 
 
َ َُ ‫ﱠ‬ ِ‫ون ﱠ‬
‫ون‬ ِ ‫ﺼ ُﺐ َﺟ َﻬﻨَﻢ أﻧﺘﻢۡ ﻟﻬَﺎ َو‬
َ ‫ٲرُد‬ َ ‫ٱﷲ َﺣ‬ َ ‫ڪمۡ َو َﻣﺎ ﺗَﻊۡﺑُُﺪ‬
ِ ‫ون ِﻣﻦ ُد‬ ُ ‫إ ﱠن‬ ِ
 
“Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allāh adalah bahan bakar jahannam. 
Kalian akan memasukinya.” 
 
(QS Al-Anbiya: 98) 
 
Api neraka adalah api yang sangat panas. Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu 
dari tujuh puluh bagian api neraka. 
 
Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan 
memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya. Angin yang sangat 
panas, air yang mendidih dan teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam. 
 
Allāh berfirman: 
 

  9 

 
٤٤) ‫َﺎردٍ۬ َو َﻻ َﻛ ِﺮ ٍﯾﻢ‬ ‫ﱠ‬ ٍ۬ ‫ۡﻣ‬
ِ ‫( ﻻ ﺑ‬٤٣) ‫ﻮم‬ ۬‫( َو ِﻇ ﱟ‬٤٢) ‫ﯿﻢ‬
ُ ‫ﻞ ﱢﻣﻦ ﯾَﺢ‬ ٍ۬ ‫ﻮم َو َﺣ ِﻤ‬
ٍ۬ ‫( ﻓِﻰ َﺳ ُﻤ‬٤١) ‫ﺎل‬ ‫ﱢ‬
ِ ‫ٰب ٱﻟﺸ َﻤ‬ َ ‫ﺎل َﻣﺂ َأص‬
ُ ‫ۡﺣـ‬ ‫ﱢ‬
ِ ‫ٰب ٱﻟﺸ َﻤ‬ َ ‫)وَأص‬ 
ُ ‫ۡﺣـ‬ َ
 
“Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat 
panas, air yang mendidih dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak 
menyenangkan untuk dipandang.” 
 
(QS Al-Waqiah: 41-44) 
 
Dan Allāh berfirman yang artinya: 
 
“Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak 
melindungi dari api neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana 
(maksudnya tinggi dan besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke 
warna kuning.” 
 
(QS Al-Mursalat: 30-33) 
 
Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab 
yaitu Yahudi dan Nasrani dan orang-orang munafik. 
 
Allāh berfirman: 
 
‫ﺎر َﺟ َﻬﻨﱠَﻢ َﺧـ‬ َ ْ ‫إ ﱠن ﱠ‬ 
ۚ‫ﯾﻦ ِﻓﻲﮦَآ‬
َ ‫ِٰﻟِﺪ‬ ِ َ‫ﯿﻦ ِﻓﻰ ﻧ‬
َ ‫ۡر ِﻛ‬
ِ ‫ۡﻣﺶ‬ ِ ‫ۡﻛﺘَـ‬
ُ ‫ٰب َوٱل‬ ِ ‫ﯾﻦ َﻛَﻔ ُﺮوا ِﻣﻦۡ أه‬
ِ ‫ۡل ٱل‬ َ ‫ٱﻟِﺬ‬ ِ
 
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam 
neraka jahannam, kekal di dalamnya.” 
 
(QS Al-Bayyinah: 6) 
 
Dan Allāh berfirman: 
 
ً ‫ﯾﻦ ﻓِﻰ َﺟ َﻬﻨﱠَﻢ َﺟ ِﻤ‬
‫ﯿﻌﺎ‬ َ ‫ٰﻓِ ِﺮ‬َ ‫ﯿﻦ َوٱل‬
‫ۡﻛـ‬ ‫ۡﻣﻨَـ‬
َ ‫ٰﻓِِﻘ‬ َ‫إ ﱠن ﱠ‬ 
ُ ‫ٱﷲ َﺟ ِﺎﻣ ُﻊ ٱل‬ ِ
 
“Sesungguhnya Allāh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di 
dalam jahannam semuanya.” 
 

  10 

 
(QS An-Nisa: 140) 
 
Di antara penghuni neraka adalah Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat QS Hud: 98). 
 
Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (QS At-Tahrim: 10). 
 
Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat QS Al-Massad: 1-5). 
 
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada 
halaqah selanjutnya. 
 
ّ ‫واﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
 
‘Abdullāh Roy 
Di kota Al Madīnah 

----------------------------------------------------- 

Halaqah 78 
AN NAAR DAN AZABNYA (BAGIAN KETIGA) 
 
ّ ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬ 
 
Halaqah yang ke-78 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang An Nār (Neraka) dan 
Azabnya bagian yang ketiga. 
 
Di antara makanan penduduk neraka adalah dhari’. 
 
Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
 
ِ ‫( ﱠﻻ ﯾُﺲ‬٦) ‫ﯾﻊ‬
ٍ۬ ‫ۡﻣ ُﻦ َو َﻻ ﯾُﻎۡﻧِﻰ ِﻣﻦ ُﺟ‬
٧) ‫ﻮع‬ ٍ۬ ‫ﺿ ِﺮ‬ َ ‫)ﱠ​ﻟﻲ‬ 
َ ‫ۡس َﻟ ُﻬﻢۡ َﻃ َﻌ ٌﺎم ِإﱠﻻ ِﻣﻦ‬
 

  11 

 
“Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dhari’ yang tidak menggemukkan dan tidak 
menghilangkan lapar.” 
 
(QS Al Ghāsiyah: 6-7) 
 
Ada yang mengatakan dhari’ adalah nama tumbuhan berduri. Dan di antara makanan mereka 
adalah buah dari pohon zaqqum. 
 
Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
 
‫( ُخ‬٤٦) ‫ۡﺣ ِﻤ ِﯿﻢ‬ ُ َ‫( َﻃ َﻌ ُﺎم ٱل‬٤٣) ‫ٱﻟﺰﻗﱡﻮم‬
ِ ‫( َﻛ َﻐﻞ‬٤٥) ‫ﻮن‬
َ ‫ۡى ٱل‬ ِ ‫ۡل ﯾَﻎِۡﻟﻰ ﻓِﻰ ٱلۡﺑُﻄ‬ ُ ‫( َﻛٱل‬٤٤) ‫ۡأﺛِ ِﯿﻢ‬
ِ ‫ۡﻣﻪ‬ ِ
‫إ ﱠن َﺷ َﺠ َﺮ َت ﱠ‬ 
ِ
 
“Sesungguhnya pohon zaqqum adalah makanan orang yang sangat berdosa. Dia seperti cairan 
logam yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas.” 
 
(QS Ad Dukhān: 43-46) 
 
Dalam ayat yang lain Allāh mengabarkan bahwasanya zaqqum adalah: 
 
↝ Pohon yang keluar dari dasar neraka. 
↝ Mayangnya seperti kepala-kepala syaithān. 
↝ Para penghuni neraka akan memakannya dan memenuhi perutnya dengan buah tersebut. 
 
(QS As Sāfaat: 62-66) 
 
· Allāh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zaqqum, maka 
mereka akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan → (Lihat Al 
Wāqi’ah: 51-55). 
 
· Di dalam surat Al Kahfi: 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum, 
maka mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan 
menghanguskan wajah-wajah mereka. Maksudnya ketika air tersebut mendekat ke mulut 
mereka. Dan ketika meminumnya, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus 
mereka. 
 
 

  12 

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 


 
‫ﺂء ُﻫۡﻢ‬ َ ‫ﺂء َﺣ ِﻤﯿﻢً۬ا ﻓََﻘ ﱠﻄ َﻊ َأم‬
َ ‫ۡﻋ‬ ْ ُ‫و ُﺳﻘ‬ 
ً ‫ﻮا َﻣ‬ َ
 
“Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan 
memotong-motong usus-usus mereka.” 
 
(QS Muhammad: 15) 
 
· Dan di antara makanan penghuni neraka adalah ghislīn, yaitu nanah penduduk neraka yang 
sangat busuk baunya dan sangat tidak enak rasanya. 
 
Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
 
َ ٔ‫ٰﻃـ‬
٣٧) ‫ُون‬ ِ ‫ۡﺧـ‬ ‫ۡﻛﻠُُﻪۥ‬
َ ‫ۤ ِإﱠﻻ ٱل‬ ُ ‫( ﱠﻻ ﯾَﺄ‬٣٦) ‫ﯿﻦ‬
ٍ۬ ‫( َو َﻻ َﻃ َﻌ ٌﺎم ِإﱠﻻ ِﻣﻦۡ ِﻏﺲِۡﻟ‬٣٥) ٌ۬‫ٰ ُﻫﻨَﺎ َﺣ ِﻤﯿﻢ‬ َ‫ۡس َﻟُﻪ ٱلۡﯾَﻮ‬
‫ۡم َﻫـ‬ َ ‫)​ﻓََﻠﻲ‬ 
 
“Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini. Dan tidak ada makanan bagi mereka 
kecuali dari ghislīn. Tidak memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” 
 
(QS Al Haqqāh: 35-37) 
 
· Pakaian mereka dari api dan tembaga panas. 
 
Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
 
‫ُﺼ ﱡﺐ‬
َ ‫ﺎر ﯾ‬ ‫وا ﻗُ ﱢﻄ َﻌﺖۡ َﻟ ُﻬﻢۡ ﺛِﯿَﺎب‬
ٍ۬ ‫ٌ۬ ﱢﻣﻦ ﻧﱠ‬ ْ ‫ڪﻓَ ُﺮ‬ ‫ﻓَ ﱠ‬ 
َ ‫ٱﻟِﺬ‬
َ ‫ﯾﻦ‬
 
“Maka orang-orang kāfir akan dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api.” 
 
(QS Al Hajj:19) 
 
Dan Allāh berfirman: 
 
ُ ‫ٰ ُو ُﺟﻮ َﻫﻬُُﻢ ٱﻟﻨﱠ‬
‫ﺎر‬ ‫ۡﺷﻰ‬ ٍ۬ ‫ﺳ َﺮاﺑِﯿﻠُﻬُﻢ ﱢﻣﻦ ﻗَ ِﻄ َﺮ‬ 
َ ‫ان َوﺗَﻎ‬ َ
 
“Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi wajah-wajah mereka.” 
 

  13 

 
(QS Ibrāhim: 50) 
 
· Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang. Namun setiap matang Allāh akan 
mengembalikan seperti semula, supaya dia merasakan adzab kembali → (Lihat An Nisā : 56). 
 
· Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas. 
Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar 
dari siksa → (Al Hajj:19-22). 
 
· Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah mereka. 
 
Allāh berfirman: 
 
‫ﺎر َﻋَﻠﻰ‬
ۡ‫ٰ ُو ُﺟﻮ ِﻫ ِﻬﻢ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ۡﺣﺒ‬
ِ ‫ُﻮن ﻓِﻰ ٱﻟﻨ‬ َ‫ﯾَﻮ‬ 
َ ‫ۡم ﯾُﺲ‬
 
“Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka.” 
 
(QS Al Qāmar: 48) 
 
· Wajah mereka akan menjadi hitam → (Ali Imrān: 106). 
 
· Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air 
yang mendidih dan dibakar dengan api → (Lihat Surat Ghāfir: 71-72). 
 
Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Allāh 
supaya dikeluarkan dari neraka dan beramal shālih . 
 
Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
 
ُۚ ‫ۡﻣ‬ ‫ۡر ﱠ‬
َ ‫ٱﻟِﺬى ڪُﻧﱠﺎ ﻧَﻊ‬ َ ۡ‫ۡﻣﻞ‬
َ ‫ۡرجۡﻧَﺎ ﻧَﻊ‬ َ َ ‫و ُﻫﻢۡ ﯾَﺺ‬ 
َ ‫ۡﻃ ِﺮ ُﺧ‬
‫ﻞ‬ َ ‫ِٰﻟ ًﺤﺎ َﻏﻲ‬
‫ﺻـ‬ ِ ‫ﻮن ﻓِﻲﮦَا َرﺑﱠﻨَﺂ أخ‬ َ
 
“Dan mereka berteriak dari dalam neraka: 
 
‘Wahai Rābb kami, keluarkanlah kami maka kami akan beramal shālih, amalan yang lain dari 
apa yang sudah kami amalkan’.” 
 

  14 

 
(QS Fāthir: 37) 
 
Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga meminta kepada para penjaga neraka 
supaya mereka berdo’a kepada Allāh agar meringankan adzab kepada mereka, meskipun hanya 
satu hari, supaya mereka bisa istirahat → (Ghāfir: 49). 
 
Namun permintaan mereka tidak membawa hasil. Mereka juga berkata kepada Malaikat Malik, 
malaikat penjaga neraka, supaya Allāh mematikan mereka saja. 
 
Allāh berfirman: 
 
َ ُ‫ٰﻛﺜ‬
‫ﻮن‬ ِ ‫ﺎل ِإﻧﱠ ُﻜﻢ ﱠﻣـ‬
َ َ‫ﱡﻚ ﻗ‬
َۖ ‫ۡض َﻋَﻠﻲۡﻧَﺎ َرﺑ‬ ُ ‫ٰﻣـ‬ ْ‫وﻧَ َﺎدو‬ 
ِ ‫ِٰﻟﻚ ِﻟﯿَﻖ‬َ ‫ۡا ﯾَـ‬ َ
 
“Dan mereka memanggil, ‘Wahai Malik, hendaklah Rābb-mu mematikan kami’.” 
 
Malik berkata, ‘Sesungguhnya kalian akan terus tinggal di neraka’.” 
 
(QS Az Zukhruf: 77) 
 
Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan 
dimatikan. Balasan bagi orang-orang yang kāfir kepada Allāh Rābbul ‘Alamiin. 
 
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada 
halaqah selanjutnya. 
 
ّ ‫واﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
 
‘Abdullāh Roy 
Di kota Al Madīnah 

----------------------------------------------------- 

 
 

  15 

Halaqah 79 
 

PERCAKAPAN PENGHUNI SURGA DAN PENGHUNI NERAKA 


 
ّ ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬ 
 
Halaqah yang ke-79 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Percakapan 
Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka”. 
 
Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A’raf. Mereka 
adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara surga dan neraka yang 
dinamakan dengan Al A’raf. Mereka adalah orang-orang yang timbangan kebaikan dan 
kejelekannya sama. 
 
Allāh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya : 
 
“Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka dengan mengatakan: 
 
“Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang Rābb kami janjikan kepada kami dengan haq. 
Apakah kalian telah memperoleh apa yang Rābb kalian janjikan kepada kalian dengan Haq ?” 
 
Maka para penghuni neraka menjawab: “Betul.” 
 
Kemudian seorang penyeru menyeru diantara kedua golongan itu seraya mengatakan: 
 
“Laknat Allāh atas orang-orang yang zhālim, yaitu orang-orang yang menghalang-halangi 
manusia dari jalan Allāh dan menginginkan agar jalan tersebut menjadi bengkok. Dan mereka 
mengingkari kehidupan akhirat.” 
 
Dan diantara keduanya yaitu antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas dan di atas 
Al A’rāf ada orang-orang yang mereka mengenal masing-masing dari dua golongan tersebut 
dengan tanda-tanda mereka. 
 
 

  16 

Maksudnya mengenal penghuni surga dan penghuni neraka dengan tanda-tanda mereka. Dan 
para Ashabul A’rāf menyeru penghuni surga, seraya mengatakan: 
 
“Salamun ‘Alaikum (Keselamatan atas kalian).” 
 
Mereka belum memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya. Dan apabila 
pandangan mereka dipalingkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: 
 
“Ya Rābb kami, janganlah Engkau jadikan kami bersama-sama dengan orang-orang yang 
zhalim.” 
 
Kemudian Ashabul A’rāf memanggil beberapa pemuka orang kafir yang mereka kenal dengan 
tanda-tanda mereka, seraya mengatakan: 
 
“Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian sombongkan, tidaklah bermanfa’at bagi 
kalian. Apakah mereka ini (yaitu para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah 
bersumpah bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat Allāh?.” 
 
Maka dikatakan kepada Ashabul A’Rāf: “Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada ketakutan 
atas kalian dan tidak (pula) kalian akan bersedih.” 
 
Kemudian penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami air atau 
makanan yang telah Allāh berikan kepada kalian.” 
 
Para penghuni surga menjawab: 
 
“Sesungguhnya Allāh telah mengharamkan keduanya atas orang-orang kafir, (yaitu) 
orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Dan 
kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari ini, kami melupakan mereka 
sebagaimana mereka dahulu telah melupakan pertemuan mereka dengan hari ini. Dan dahulu 
mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” 
 
(QS Al-A’Raf ayat 44-51) 
 
Dan akan didatangkan Al Maut (kematian). Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: 
 
 

  17 

“Akan didatangkan kematian atau Al Maut dalam bentuk domba jantan yang amlah, 
maksudnya yang berwarna putih dan hitam. Dan warna putihnya lebih banyak.” 
 
Maka menyerulah penyeru: “Wahai penghuni surga! Para penghuni surga pun menjulurkan 
leher-leher mereka dan melihat.” 
 
Kemudian penyeru itu berkata: “Apakah kalian mengenal ini?” 
 
Mereka berkata: “Ya, ini adalah kematian.” 
 
Dan mereka semuanya sebelumnya telah melihat kematian. Kemudian penyeru berkata: “Wahai 
penghuni neraka!” 
 
Maka para penghuni neraka menjulurkan leher-leher mereka dan melihat, kemudian penyeru 
berkata: “Apakah kalian mengenal ini?” 
 
Mereka menjawab: “Ya, ini adalah kematian.” 
 
Dan mereka semua sebelumnya sudah melihat kematian tersebut. Maka disembelihlah 
kematian. Berkatalah penyeru tersebut: 
 
“Wahai penghuni surga, kekekalan dan tidak ada kematian, dan wahai penghuni neraka, 
kekekalan dan tidak ada kematian.” 
 
(Hadist Riwayat Bukhāri dan Muslim) 
 
Para penghuni surga akan bergembira karena mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan tidak 
akan meninggal dunia. Adapun para penghuni neraka, maka mereka akan bersedih karena 
mereka akan kekal di dalam adzab dan tidak akan meninggal dunia. 
 
Ketika penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam 
neraka maka syāitan yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari 
mereka. 
 
Allāh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya : 
 
 

  18 

“Dan berkatalah syāitan tatkala perkara telah diselesaikan: 


 
“Sesungguhnya Allāh telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan aku telah 
menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali aku tidak memiliki kekuasaan 
atas kalian, melainkan sekedar aku mengajak kalian, lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab 
itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. 
 
Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. 
Sesungguhnya aku mengingkari perbuatan kalian, ketika sebelumnya kalian mempersekutukan 
aku dengan Allāh. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” 
 
(QS Ibrāhim 22) 
 
Demikianlah akhir yang buruk bagi syāitan dan para pengikut mereka, mereka akan kekal di 
dalam neraka selama-lamanya. Dan demikianlah akhir yang baik bagi orang-orang yang 
bertakwa, mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga. 
 
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada 
halaqah selanjutnya. 
 
ّ ‫واﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
 
‘Abdullāh Roy 
Di kota Al Madīnah 

----------------------------------------------------- 

Halaqah 80 
 

MANFA’AT BERIMAN KEPADA HARI AKHIR 


 
ّ ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
 

  19 

‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬ 


 
Halaqah yang ke-80 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang manfa’at 
mempelajari iman kepada hari akhir. 
 
Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak dan pengaruh yang baik bagi seorang 
muslim, di antaranya: 
 
1. Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sebentar dan bahwasanya hari kiamat 
dan hisab mereka sudah dekat. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
َ ‫ﺿ‬
‫ﻮن‬ ُ ‫ﺎس ِﺣ َﺴﺎﺑُﻬ ُْﻢ َو ُﻫ ْﻢ ﻓِﻲ َﻏ ْﻔَﻠٍﺔ ُﻣ ْﻌ ِﺮ‬‫ﱠ‬ ْ
ِ ‫اﻗﺘَ َﺮ َب ِﻟﻠﻨ‬ 
 
“Telah dekat bagi manusia hisab mereka, sedang mereka dalam kelalaian berpaling.” 
 
(QS Al Anbiya: 1) 
 
2. Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia dan 
kenikmatan yang Allāh berikan kepada orang-orang kafir di dunia. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 
ْ
ِ ‫ﯿﻞ ﺛُﱠﻢ َﻣﺄ َوا ُﻫ ْﻢ َﺟ َﻬﻨﱠُﻢۚ َوﺑِﺌْ َﺲ ْاﻟ ِﻤﻬ‬
‫َﺎد‬ ٌ ‫ﺎع ﻗَِﻠ‬
ٌ َ‫ﯾﻦ َﻛَﻔ ُﺮوا ﻓِﻲ ْاﻟﺒَِﻼد َﻣﺘ‬
َ ‫ﻻ ﯾ َُﻐ ﱠﺮﻧﱠ َﻚ ﺗََﻘﱡﻠ ُﺐ ﱠاﻟِﺬ‬ َ
 
“Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir negeri-negeri. 
Kesenangan yang sedikit, kemudian kembali mereka adalah Jahannam. Dan Jahannam adalah 
sejelek-jelek alas.” 
 
(QS Ali Imrān: 196-197) 
 
3. Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di 
akhirat. 
 
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman: 
 

  20 

 
‫ور‬ ُ ْ ُ َ‫اﻟﺪﻧْﯿَﺎ إﱠﻻ َﻣﺘ‬
ِ ‫ﺎع اﻟﻐ ُﺮ‬
ُ ْ َ َ‫ﺎر َوُأ ْد ِﺧ َﻞ ْاﻟ َﺠﻨﱠَﺔ ﻓََﻘ ْﺪ ﻓ‬
ِ ‫ﺎزۗ َو َﻣﺎ اﻟ َﺤﯿَﺎة ﱡ‬
‫ﱠ‬ ُ َ
ِ ‫ﻓ َﻤ ْﻦ ز ْﺣ ِﺰ َح َﻋ ِﻦ اﻟﻨ‬ 
 
“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia 
telah beruntung. Dan tidaklah kehidupan dunia, kecuali kesenangan yang menipu.” 
 
(QS Ali Imrān: 185) 
 
4. Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya adalah apabila 
seseorang masuk ke dalam neraka. 
 
Allāh berfirman menceritakan ucapan orang-orang yang beriman: 
 
‫ﺎر‬
ٍ‫ﺼ‬َ ْ‫ﯿﻦ ِﻣ ْﻦ َأﻧ‬ ‫ﺎر ﻓََﻘ ْﺪ َأ ْﺧ َﺰﯾْﺘَُﻪۖ َو َﻣﺎ ِﻟ ﱠ‬
َ ‫ﻠﻈﺎِﻟ ِﻤ‬ َ ‫رﺑﱠﻨَﺎ ِإﻧﱠ َﻚ َﻣ ْﻦ ﺗُْﺪ ِﺧ ِﻞ اﻟﻨﱠ‬ 
َ
 
“Wahai Rābb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka 
sungguh Engkau telah menghinakannya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang 
zhalim.” 
 
(QS Ali Imrān: 192) 
 
5. Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam menghadapi musibah-musibah dunia yang 
menimpanya. Dia menyadari bahwasanya dirinya dan apa yang ia miliki adalah milik Allāh dan 
akan kembali kepada Allāh. 
 
6. Beriman kepada hari akhir mendidik seorang muslim supaya senantiasa ikhlas dalam beramal 
karena dia menyadari bahwasanya amalan yang ikhlaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat. 
 
7. Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya bersegera dalam bertaubat dan 
beristighfar dari dosa. Karena dosa adalah sebab semua bencana di akhirat. 
 
8. Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa bersabar di atas 
ketaatan kepada Allāh dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih 
ringan dari pada adzab di akhirat. 
 
9. Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat Islam dan Iman yang Allāh berikan 
 

  21 

kepadanya. Karena dengan sebab itulah Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memberikan 
kebahagiaan kepadanya di dunia dan di akhirat. 
 
10. Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan. Di 
mana ketiganya adalah penyebab kekekalan di dalam neraka. 
 
11. Beriman kepada hari akhir akan mendorong seorang muslim untuk semangat berdakwah di 
jalan Allāh, mengajak saudara se-Islam untuk berpegang teguh dengan agamanya dan mengajak 
orang kafir untuk masuk Islam supaya terhindar dari adzab yang kekal. 
 
12. Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita tentang pentingnya berdoa kepada Allāh 
meminta kebahagiaan akhirat. 
 
Diantara do’a di dalam Al Qur’an adalah: 
 
‫ﺎر‬ ‫اﻟﺪﻧْﯿَﺎ َﺣ َﺴﻨًَﺔ َوﻓِﻲ ْاﻵ ِﺧ َﺮ ِة َﺣ َﺴﻨًَﺔ َوﻗِﻨَﺎ َﻋَﺬ َ ﱠ‬
‫رﺑﱠﻨَﺎ آﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﱡ‬ 
ِ ‫اب اﻟﻨ‬ َ
 
“Wahai Rābb kami, berilah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan jagalah 
kami dari adzab neraka.” 
 
(QS Al Baqārāh: 201) 
 
Rāsulullāh shālallāhu ‘alayhi wasallam pernah berdo’a: 
 
‫ﺎر َو َﻣﺎ ﻗَ ﱠﺮ َب ِإَﻟﯿْﻬَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْﻮ ٍل َأ ْو َﻋ َﻤ ٍﻞ‬‫ﱠ‬ َ ُ َ َ َ َ َ َ‫ﱠ ﱢ َ َ ُ َ ْ ﱠ‬
ِ ‫اﻟﻠﻬﱠُﻢ ِإﻧﻲ أ ْﺳﺄﻟﻚ اﻟ َﺠﻨﺔ َو َﻣﺎ ﻗ ﱠﺮ َب ِإﻟﯿْﻬَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗ ْﻮ ٍل أ ْو َﻋ َﻤ ٍﻞ َوأ ُﻋﻮذ ﺑِﻚ ِﻣ ْﻦ اﻟﻨ‬ 
 
“Ya Allāh, aku meminta kepada Mu surga dan apa yang mendekatkan kepada surga baik ucapan 
ataupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan 
kepada neraka baik ucapan ataupun perbuatan.” 
 
(Hadist shāhih riwayat Ibnu Majah) 
 
Akhirnya kita berdo’a kepada Allāh, “Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menetapkan hati kita 
di atas agamanya, mengumpulkan kita semua di dalam surga dan menjaga kita semua dari api 
neraka.” 
 
 

  22 

Dan sampai bertemu kembali pada silsilah yang lain. 


 
‫وآﺧﺮ دﻋﻮاﻧﺎ أن اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﯿﻦ‬ 
ّ ‫واﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬ 
‫اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ‬
 
‘Abdullāh Roy 
Di kota Al Madīnah 

========================================== 

Anda mungkin juga menyukai