Anda di halaman 1dari 38

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir

– Halaqah 1 Makna Dan Dalil Beriman


Kepada Hari Akhir
July 2, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2nNY

‫بسم هّللا الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang pertama dari Silsilah Ilmiyyah yang kelima Beriman Kepada Hari Akhir adalah
tentang “Makna Dan Dalil Beriman Kepada Hari Akhir.”

Hari Akhir, dinamakan demikian karena tidak ada hari setelahnya.

Tidak ada lagi hari yang kita kenal yang dimulai dari dengan terbitnya matahari dan diakhiri
dengan tenggelamnya.

◆ Makna beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan
hari akhir tersebut,

• Mulai dari kematian


• Fitnah kubur
• Nikmat dan adzab kubur
• Tanda-tanda hari kiamat
• Kebangkitan manusia
• Dikumpulkannya manusia
• Perhitungan dan penimbangan amal
• Dan seterusnya sampai masuknya manusia ke dalam surga atau neraka

Beriman kepada hari akhir termasuk Rukun Iman yang tidak sah iman seseorang bila tidak
beriman dengannya.

Allah berfirman :

‫ﺿﺎَﻠ ﺎًﻟ ﺑَ ِﻌﻴﺪًﺍ‬ َ ‫ﻪ َﻭ ُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َﻭ ُﺭ ُﺳﻠِ ِﻪ َﻭ ْﺍﻟﻴَﻮْ ِﻡ ﺍﺂْﻟ ِﺧ ِﺮ ﻓَﻘَ ْﺪ‬iِ ِ‫َﻭ َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﻜﻔُﺮْ ﺑِﺎهلل َﻭ َﻣﺎَﻠ ﺋِ َﻜﺘ‬
َ ‫ﺿ َّﻞ‬

“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-


rasulNya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh.” (QS An-
Nisa: 136)

◆ Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda ketika ditanya tentang apa itu iman.
ِ ‫ﺃَ ْﻥ ﺗُ ْﺆ ِﻣﻦَ ﺑِﺎهلل َﻭ َﻣﻼَﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ َﻭ ُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َﻭ ُﺭ ُﺳﻠِ ِﻪ َﻭ ْﺍﻟﻴَﻮْ ِﻡ ﺍﻵ ِﺧ ِﺮ َﻭﺗُ ْﺆ ِﻣﻦَ ﺑِ ْﺎﻟﻘَﺪ‬
‫َﺭ ﺧَ ﻴ ِْﺮ ِﻩ َﻭ َﺷﺮِّ ِﻩ‬

“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan


juga hari akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR
Muslim)

◆ Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Subhānahu wa
Ta’āla.

‫ﻚ َﻋ ِﻦ ﺍﻟﺴَّﺎ َﻋ ِﺔ ﺃَﻳَّﺎﻥَ ُﻣﺮْ َﺳﺎﻫَﺎ ۖ ﻗُﻞْ ﺇِﻧَّ َﻤﺎ ِﻋ ْﻠ ُﻤﻬَﺎ ِﻋ ْﻨ َﺪ َﺭﺑِّﻲ ۖ ﺎَﻟ ﻳُ َﺠﻠِّﻴﻬَﺎ ﻟِ َﻮ ْﻗﺘِﻬَﺎ ﺇِﺎَّﻟ ﻫ َُﻮ‬
َ َ‫ۚ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮﻧ‬

“Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan terjadinya. Katakanlah sesungguhnya
ilmunya di sisi Rabbku, tidak mengetahui waktunya kecuali Dia.” (QS Al-A’raf: 187)

◆ Malaikat Jibril ‘alayhissalām pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan datang
kepada Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan bertanya tentang kapan hari kiamat
terjadi.

Maka beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjawab:


‫مَا ْال َمسْ ؤُ و ُل عَ ْنهَا ِبأَعْ لَ َم ِبهَا مِنَ السَّائ ِِل‬

“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya.” (HR Muslim)

Apabila malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan Rasūlullāh
shallallāhu ‘alayhi wa sallam, nabi yang paling dekat dengan Allah tidak mengetahui kapan
terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa mengetahuinya?

Yang lebih penting dari itu bagi seseorang hamba yang berakal adalah mempersiapkan bekal
yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang pertama ini, dan sampai bertemu kembali
pada halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 2 Bekal Perjalanan
Menuju Akhirat
July 3, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2o44

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Bekal
Perjalanan Menuju Negeri Akhirat.”

Perjalanan menuju negeri akhirat adalah perjalanan yang sangat panjang.


Seorang hamba membutuhkan bekal yang cukup agar sampai ke dalam surga Allah
Subhānahu wa Ta’āla dengan selamat.
Bekal tersebut adalah taqwa kepada Allah.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫َوتَ َز َّودُوا فَإ ِ َّن َخي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى‬

“Dan hendaklah kalian berbekal maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan.”
(QS Al-Baqarah: 197)

◆ Bertaqwa kepada Allah adalah

✓Melaksanakan perintah Allah berdasarkan dalil yang shahih dengan niat mengharap pahala
dari Allah Subhānahu wa Ta’āla.
✓Menjauhi kemaksiatan kepada Allah berdasarkan dalil yang shahih karena takut dengan
adzab Allah Subhānahu wa Ta’āla.

◆ Orang yg berbahagia kelak adalah:


✓Orang yang bersabar di dunia ini.
✓Istiqomah untuk mengumpulkan bekal yang cukup bagi perjalanan yang sangat panjang
tersebut.

Merekalah orang-orang yang tidak akan takut dengan apa yang akan mereka hadapi.
Mereka tidak akan bersedih dengan apa yang sudah mereka tinggalkan.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ٌ ْ‫إِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هللاُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا فَاَل خَ و‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami adalah Allah’, kemudian mereka
beristiqamah maka tidak ada ketakutan atas mereka dan mereka tidak akan bersedih.” (QS
Al-Ahqaf: 13)

◆ Dan orang yang celaka di akhirat adalah:


✓Orang yang mengikuti hawa nafsunya selama di dunia.
✓Dia lalai dengan hari pembalasan.

Allah berfirman:

ِ ‫إِ َّن هَؤُاَل ِء يُ ِحبُّونَ ْال َع‬


‫اجلَةَ َويَ َذرُونَ َو َرا َءهُ ْم يَوْ ًما ثَقِياًل‬

“Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat yang
ada di belakang mereka.” (QS Al-Insan: 27)
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang
bertaqwa.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-2 ini, dan sampai bertemu kembali
pada halaqah-halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 3 Menjalankan Perintah Allah,
Bekal Menuju Akhirat
July 4, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2okx

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, berjudul “Menjalankan Perintah
Allah Bekal Menuju Akhirat.”

Perintah Allah Subhānahu wa Ta’āla apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan
sunnah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam maka akan menjadi hasanah (pahala) dan
bekal menuju akhirat bagi seorang hamba.

Perintah yang paling dicintai oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla adalah apa yang Allah
wajibkan.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Allah Subhānahu wa Ta’āla berkata:

‫ﺖ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ‬ َّ َ‫ﻰ َﻋ ْﺒ ِﺪﻯ ﺑِ َﺸ ْﻰﺀٍ ﺃَ َﺣﺐَّ ﺇِﻟ‬


ُ ْ‫ﻰ ِﻣ َّﻤﺎ ﺍ ْﻓﺘ ََﺮﺿ‬ َّ َ‫َّﺏ ﺇِﻟ‬
َ ‫َﻭ َﻣﺎ ﺗَﻘَﺮ‬
“Dan tidaklah hambaKu bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari
pada apa yang sudah Aku wajibkan atasnya.” (HR Bukhari)

Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang telah
Allah wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.

■ Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Allah, seperti:


• Tauhid
• Shalat 5 waktu
• Puasa Ramadhan
• Haji bagi yang wajib
• Dan lain-lain.
■ Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluq, seperti:
• Menafkahi orang yang menjadi tanggungan
• Berbakti kepada kedua orang tua
• Dan lain-lain.

Kemudian, apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia
menambah bekal dengan berbagai amal shalih yang mustahab (disunnahkan), seperti:
• Shalat-shalat sunnah
• Puasa-puasa sunnah
• Shadaqah sunnah
• Membaca Al Qur’an
• Dan lain-lain.

Memilih diantara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa dilakukan
secara terus menerus.

◆ Di antara amalan yang besar pahalanya adalah:


• Menuntut ilmu agama
• Dzikrullah
• Berjihad di jalan Allah Subhānahu wa Ta’āla
• Akhlaq yang baik
• Berdakwah di jalan Allah
• Dan lain-lain.

◆ Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa
mengerjakan sesuatu yang mustahab (sunnah) maka dia mendapatkan udzur.

◆ Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab kemudian dia lalai dengan
kewajibannya, maka orang tersebut adalah orang yang tertipu.

Mintalah kepada Allab Subhānahu wa Ta’āla pertolongan di dalam beramal dan mintalah
kepada-Nya supaya amalan tersebut diterima.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memasukkan kita ke dalam surga-Nya dengan sebab
amal kita yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini.

Dan rahmat serta kasih sayang Allah Subhānahu wa Ta’āla lebih kita harapkan daripada
amalan kita.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-3 ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah-halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 4 Meninggalkan Kemaksiatan
Merupakan Bekal Menuju Akhirat
July 5, 2018 Ummu Syifa
Download audio

https://instaud.io/2oAj

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah “Meninggalkan
Kemaksiatan Merupakan Bekal Menuju Akhirat.”

Meninggalkan kemaksiatan apabila dilakukan karena takut kepada Allah berdasarkan dalil
yang shahih maka ini akan menjadi pahala bagi seorang hamba.

Sebaliknya, kemaksiatan apabila dilakukan seorang hamba maka itu akan menjadi sayyi’ah
(dosa) yang membahayakan keselamatan dia di akhirat kelak.

Dosa itu bertingkat-tingkat, dan dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang mengekalkan
pelakunya di dalam neraka, apabila dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut.

■ Dosa Pertama, Kufur besar/kekafiran


Yaitu menentang apa yang dibawa oleh seorang utusan Allah Subhānahu wa Ta’āla seperti:

⑴ Menentang tauhid
⑵ Mendustakan kenabian seorang Rasulullah
⑶ Mengingkari syari’at yang Beliau bawa padahal dia mengetahui bahwa itu adalah
syari’atNya
⑷ Mengejek dan mengolok-olok Allah, Rasul-Nya dan juga ayat-ayat-Nya
⑸ Dan lain-lain.

Allah berfirman :

َ ِ‫َﻭﺍﻟَّ ِﺬﻳﻦَ َﻛﻔَﺮُﻭﺍ َﻭ َﻛ َّﺬﺑُﻮﺍ ﺑِﺂﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﺃُﻭ ٰﻟَﺌ‬


ِ َّ‫ﻚ ﺃَﺻْ َﺤﺎﺏُ ﺍﻟﻨ‬
َ‫ﺎﺭ ۖ ﻫُ ْﻢ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَ ﺎﻟِ ُﺪﻭﻥ‬

“Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, merekalah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya”. (QS Al Baqarah: 39)

■ Dosa Kedua, Syirik besar


Syirik ini lebih khusus dari kekufuran; setiap syirik adalah kekufuran dan tidak setiap
kekufuran adalah syirik.

Allah berfirman :

َ ‫ﺇِﻧَّﻪُ َﻣ ْﻦ ﻳُ ْﺸ ِﺮ ْﻙ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ ﻓَﻘَ ْﺪ َﺣ َّﺮ َﻡ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ ْﺍﻟ َﺠﻨَّﺔَ َﻭ َﻣﺄْ َﻭﺍﻩُ ﺍﻟﻨَّﺎ ُﺭ ۖ َﻭ َﻣﺎ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِ ِﻤﻴﻦَ ِﻣ ْﻦ ﺃَ ْﻧ‬
‫ﺼﺎﺭ‬

“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah Subhānahu wa Ta’āla, maka sungguh


Allah Subhānahu wa Ta’āla akan mengharamkan atasnya surga dan tempat kembalinya
adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat zhalim.” (QS Al
Maidah: 72)
■ Dosa Ketiga, Nifaq besar
Yaitu menyembunyikan kekufuran di dalam hati dan menampakkan keimanan dengan lisan
dan perbuatan.

Orang munafik termasuk orang kafir, bahkan lebih besar dosanya daripada orang kafir yang
menampakkan kekafirannya dan di akhirat adzab mereka lebih dahsyat.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ِ َّ‫ﻙ ﺍﺄْﻟ َ ْﺳﻔَ ِﻞ ِﻣﻦَ ﺍﻟﻨ‬


ِ ‫ﺎﺭ َﻭﻟَ ْﻦ ﺗ َِﺠ َﺪ ﻟَﻬُ ْﻢ ﻧ‬
‫َﺼﻴﺮًﺍ‬ ِ ْ‫ﺇِ َّﻥ ْﺍﻟ ُﻤﻨَﺎﻓِﻘِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪَّﺭ‬

“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan paling bawah dari neraka dan engkau
tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka.” (QS An Nisa: 145)

Alhamdulillah yang telah memberikan kita petunjuk kepada Islam.


Kalau bukan karena Allah Subhānahu wa Ta’āla niscaya kita tidak mendapatkan petunjuk.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan kita ketetapan hati di atas agama Islam ini
sampai kita bertemu denganNya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 5 Dosa-Dosa Besar dan Dosa-
Dosa Kecil
July 6, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2oNu

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dosa-dosa
Besar dan Dosa-dosa Kecil.”

Diantara dosa yang berbahaya bagi kehidupan seorang hamba di akhirat adalah:

■ Pertama, Dosa bid’ah yang tidak sampai mengkafirkan pelakunya.

Bid’ah secara istilah syari’at adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang
menyerupai syari’at.
Dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa
ta’āla.
Dan bid’ah adalah perkara yang paling jelek.

Rasulullah Shalallāhu ‘alayhi wa salam bersabda:


َ ‫ﻮﺭ ُﻣﺤْ َﺪﺛَﺎﺗُﻬَﺎ َﻭ ُﻛﻞُّ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ‬
‫ﺿﻼَﻟَﺔ‬ ُ
ِ ‫َﻭ َﺷﺮُّ ﺍﻷ ُﻣ‬

“Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah
adalah sesat.” (HR Muslim)

Orang yang melakukan bid’ah:


✓Seakan-akan menganggap agama yang dibawa oleh Rasulullah Shalallāhu ‘alayhi wa salam
belum sempurna.
✓Seakan-akan dia telah menuduh Rasulullah Shalallāhu ‘alayhi wa salam mengkhianati
risalah Allah Subhanahu wa ta’āla.

Pelaku bid’ah menganggap dirinya berada di atas petunjuk, sehingga sulit dia untuk
mendapatkan hidayah kecuali orang yang Allah Subhanahu wa ta’āla rahmati.

Diantara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang hamba,

■ Kedua adalah dosa-dosa besar yaitu: semua dosa-dosa yang diancam pelakunya dengan
hukuman di dunia atau laknat dari Allah atau amarah dari Allah Subhanahu wa ta’āla atau
diancam dengan neraka.
Seperti: berzina, mencuri, riba, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa hak dan lain-lain.

■ Ketiga, Dosa-dosa kecil.


Yaitu dosa yang tidak sampai kepada dosa-dosa besar, seperti: melihat kepada aurat wanita
yang tidak halal baginya dan lain-lain.
Dosa kecil ini bisa menjadi besar karena beberapa sebab, diantaranya adalah apabila
dilakukan secara terus menerus tanpa melakukan taubat kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Rasulullah Shalallāhu ‘alayhi wa salam bersabda:

ِ ‫ﺕ ﺍﻟ ُّﺬﻧُﻮ‬
ُ‫ﺏ ﻓَﺈِﻧَّﻬ َُّﻦ ﻳَﺠْ ﺘَ ِﻤ ْﻌﻦَ َﻋﻠَﻰ ﺍﻟ َّﺮﺟ ُِﻞ َﺣﺘَّﻰ ﻳُ ْﻬﻠِ ْﻜﻨَﻪ‬ ِ ‫ﺇِﻳَّﺎ ُﻛ ْﻢ َﻭ ُﻣ َﺤﻘَّ َﺮﺍ‬

“Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan karena sesungguhnya dosa-dosa
tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai membinasakannya.” (HR Imam Ahmad)

Dosa berupa kedzoliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun fisik akan
menjadi penyesalan di hari kiamat apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 6 Penghapus Dosa
July 9, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2pzv
‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Penghapus
Dosa”.

Setiap anak Adam pasti memiliki dosa.


Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya mengetahui perkara-perkara yang bisa
menghapus dosa tersebut supaya dia keluar dari dunia ini dalam keadaan sebersih mungkin
dari dosa.

Empat perkara yang apabila diamalkan bisa menghapus dosa seseorang:

■ Perkara Pertama, Taubat yang nasuha

Allah berfirman :

‫ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّ ِﺬﻳﻦَ ﺁ َﻣﻨُﻮﺍ ﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ِ ﺗَﻮْ ﺑَﺔً ﻧَﺼُﻮﺣًﺎ َﻋ َﺴ ٰﻰ َﺭﺑُّ ُﻜ ْﻢ ﺃَ ْﻥ ﻳُ َﻜﻔِّ َﺮ َﻋ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﺳﻴِّﺌَﺎﺗِ ُﻜ ْﻢ‬

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang
nasuha, semoga Rabb kalian menghapus dosa-dosa kalian.” (QS At Tahrim: 8)

◆ Taubat yang nasuha adalah taubat yang terpenuhi 3 syarat:

⑴ Penyesalan yang mendalam


⑵ Meninggalkan kemaksiatan tersebut
⑶ Bertekad kuat untuk tidak melakukannya di masa yang akan datang

Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaklah segera menunaikan
hak tersebut dan segera minta dihalalkan.

Apabila berupa harta, maka segera dikembalikan hartanya.

Dan apabila berupa kehormatan maka hendaknya segera meminta maaf.

■ Perkara Kedua, Memperbanyak memohon maghfiroh dari Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Dan makna memohon maghfirah:


⑴ Memohon supaya ditutupi dosanya dari manusia
⑵ Memohon supaya dosa-dosa tersebut dihapus oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla sehingga
tidak diadzab dengan dosa yang sudah dilakukan.

Rasulullah Shalallāhu ‘alayihi wa sallam bersabda:

ً‫َﻭﻪَّﻠﻟﺍ ِ ﺇِﻧِّﻰ ﻷَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ َ َﻭﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَ ْﻴ ِﻪ ﻓِﻰ ْﺍﻟﻴَﻮْ ِﻡ ﺃَ ْﻛﺜَ َﺮ ِﻣ ْﻦ َﺳﺒ ِْﻌﻴﻦَ َﻣ َّﺮﺓ‬

“Demi Allah, aku beristighfar kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla dan bertaubat kepada-Nya
di dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR Bukhari)

■ Perkara Ketiga, Beramal shalih


Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ِ ‫ﺕ ﻳ ُْﺬ ِﻫ ْﺒﻦَ ﺍﻟ َّﺴﻴِّﺌَﺎ‬


‫ﺕ‬ ِ ‫ۚ ﺇِ َّﻥ ْﺍﻟ َﺤ َﺴﻨَﺎ‬

“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghilangkan kejelekan-kejelekan.” (QS Hud:


114)

■ Perkara Keempat, Bersabar ketika tertimpa musibah

Rasulullah Shalallāhu ‘alayihi wa sallam bersabda:

َ ‫صيْبُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ ﺇِﺎَّﻟ َﻛفَّ َر هللاُ ﺑِﻬَﺎ َﻋ ْﻨﻪُ َﺣﺘَّﻰ ﺍﻟ َّﺸﻮْ َﻛ ِﺔ ﻳُ َﺸﺎ ُﻛﻬَﺎ‬
ِ ُ‫ﺼﻴﺒَ ٍﺔ ت‬
ِ ‫َﻣﺎ ِﻣ ْﻦ ُﻣ‬

“Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seseorang muslim kecuali Allah Subhānahu
wa Ta’āla akan menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai apabila dia terkena
duri.” (HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, janganlah seorang muslim berputus asa bagaimanapun besar dosa yang dia
lakukan.
Perbaikilah amal di sisa umur yang ada.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla, Al Ghafūrur Rahīm, mengampuni dan menutupi dosa-
dosa kita yang telah lalu.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 7 Kematian
July 10, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2pJC

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kematian”.

Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari jasadnya.


Kematian adalah ciptaan Allah Subhānahu wa Ta’āla untuk menguji siapa diantara kita yang
paling baik amalannya.

Dia adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha untuk lari dari kematian
tersebut.

Allah berfirman :

ِ ْ‫ﺲ َﺫﺍﺋِﻘَﺔُ ْﺍﻟ َﻤﻮ‬


‫ﺕ‬ ٍ ‫ۗ ُﻛﻞُّ ﻧَ ْﻔ‬
“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” (QS Ali Imran: 185)

Seseorang tidak mengetahui kapan dan di mana dia akan meninggal.

Dan apabila datang maka kematian tersebut tidak bisa diundurkan.

Sering mengingat mati adalah perkara yang diperintahkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa
sallam.

Diharapkan dengan mengingat mati, seseorang:

✓Lebih khusyu di dalam beribadah.


✓Bersegera bertaubat.
✓Dan tidak lalai dengan kenikmatan dunia yang fana ini.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ِ ‫ﺃَ ْﻛﺜِﺮُﻭﺍ ِﺫ ْﻛ َﺮ ﻫَﺎ ِﺫ ِﻡ ﺍﻟﻠَّ َّﺬﺍ‬


‫ﺕ‬

“Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua kelezatan.”


(Hadits riwayat Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, berkata Syaikh Al Albani: “hasan shahih”)

Harapan setiap Muslim adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu meninggal
dalam keadaan taat kepada Allah, caranya adalah:

⑴ Dengan berdo’a.
⑵ Dan menjaga ketaatan kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla selama hidupnya.

Di dalam sebuah hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya:

◆ Allah Subhānahu wa Ta’āla apabila menghendaki kebaikan bagi seseorang hamba maka
akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum dia meninggal dunia.

Dan diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan lā ilāha illallāh.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺁﺧﺮ كالمه ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﻪﻠﻟﺍ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ‬

“Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah lā ilāha illallāh maka dia akan masuk ke dalam
surga.” (Hadist shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud rahimahullah)

Kecanduan melakukan dosa, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa diiringi


dengan taubat, dikhawatirkan akan menjadi sebab sūul khātimah.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan hati kita dari ketergantungan dengan
dosa.
Itulah yang bisa kita sampaikan.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 8 Fitnah Kubur
July 11, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2q4n

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah tentang “Fitnah Kubur”.

Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya fitnah kubur.

Fitnah secara bahasa artinya adalah ujian.

Fitnah kubur adalah 3 pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir
kepada mayyit, baik seorang mukmin, kafir, maupun orang munafik.

Ditanya tentang:

⑴ Siapa Rabbnya?
⑵ Siapa nabinya?
⑶ Apa agamanya?

Suatu hari Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah menguburkan mayat bersama para
sahabat, kemudian Beliau berkata kepada mereka:

‫ت فَإِنَّهُ اآْل نَ يُسْأ َ ُل‬


ِ ‫ا ْستَ ْغفِرُوا أِل َ ِخي ُك ْم َو َسلُوا لَهُ بِالتَّ ْثبِي‬

“Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian dan mintalah untuknya ketetapan
hati karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya.” (Hadits shahih, riwayat Abu Dawud)

Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang yang Allah tetapkan hatinya,
yang dia dahulu di dunia mengenal Allah, mengenal Rasul-Nya, dan juga mengenal agama
Islam.

Kewajiban seorang Muslim adalah bersungguh-sungguh mempersiapkan jawaban yang benar


untuk menghadapi ujian yang soal-soalnya sudah dibocorkan ini.

Dan penjelasan tentang mengenal Allah, Rasulullah, dan agama Islam telah kita sebutkan di
dalam Silsilah ‘Ilmiyyah 2, 3 dan juga 4.

Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan menghadapi fitnah kubur, diantaranya
adalah:
⑴ Para syuhada
Yaitu orang-orang yang meninggal di dalam peperangan di jalan Allah Subhānahu wa Ta’āla

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

ِ ‫ُول هَّللا ِ َما بَا ُل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ يُ ْفتَنُونَ فِي قُب‬


‫ُور ِه ْم إِاَّل ال َّش ِهيدَ؟‬ َ ‫يَا َرس‬

“Ya Rasulullah mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam kuburan mereka kecuali
orang-orang yang syahid?”

Maka Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjawab :

ً‫ُوف َعلَى َر ْأ ِس ِه فِ ْتنَة‬


ِ ‫ارقَ ِة ال ُّسي‬
ِ َ‫َكفَى بِب‬

“Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian.” (Hadist shahih riwayat An Nasai)

Diantara mereka adalah;

⑵ Orang yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at.

Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إال وقاه هللا فتنة القبر‬

“Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at kecuali Allah
Subhānahu wa Ta’āla akan menjaganya dari fitnah kubur.” (Hadist Hasan Riwayat Tirmidzi)

Kita memohon kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla
menetapkan hati kita dan orang-orang yang kita cintai di dalam menghadapi fitnah kubur ini.

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 9 Nikmat dan Adzab Kubur
Bagian 1
July 12, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2qjh

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Nikmat Dan
Adzab Kubur, Bagian 1″.
Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya adzab dan nikmat kubur.

Kewajiban seorang mukmin adalah beriman meskipun belum atau tidak mengetahui hakikat
caranya.

Kata “kubur” di sini adalah kebanyakan (keumuman) dan bukan merupakan pembatasan.

Artinya, seseorang akan tetap mendapatkan adzab atau nikmat kubur kalau memang dia
berhak, meskipun dia mati dalam keadaan tenggelam atau terbakar sehingga menjadi abu atau
dimakan binatang buas, dan lain-lain. Tentunya dengan cara yang Allah ketahui.

Dalil adanya adzab kubur di dalam Al Quran diantaranya adalah firman Allah Subhānahu wa
Ta’āla tentang orang orang-orang munafikin :

‫َﻈﻴﻢ‬ ٍ ‫َﺳﻨُ َﻌ ِّﺬﺑُﻬُ ْﻢ َﻣ َّﺮﺗَ ْﻴ ِﻦ ﺛُ َّﻢ ﻳُ َﺮ ُّﺩﻭﻥَ ﺇِﻟَ ٰﻰ َﻋ َﺬﺍ‬


ِ ‫ﺏﻋ‬

“Kami akan mengadzab mereka dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada adzab
yang besar.” (QS At Taubah: 101)

◆ Al Imam Ath Thabariy rahimahullah berkata di dalam tafsirnya: “Adzab yang pertama
adalah di dunia dan adzab yang ke dua adalah di kubur.”

Di dalam hadits Al Barra Ibnu ‘Adzib radhiyallāhu ‘anhu yang panjang yang menceritakan
tentang fitnah, nikmat, dan adzab kubur.

Rasulullah shallallāhu ‘alayihi wa sallam bersabda:

‫استعيذوا باهلل من عذاب القبر‬

“Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari adzab kubur.” (HR Abu Dawud dan juga
yang lain, hadits shahih)

Hadist-hadits tentang adzab kubur termasuk mutawatir menurut para ulama.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah yang selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 10 Nikmat dan Adzab Kubur
Bagian 2
July 13, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2qzl
‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Beriman kepada Hari Akhir adalah tentang “Nikmat Dan
Adzab Kubur Bagian 2”.

Di dalam hadist Al Barra’ radhiyallāhu ‘anhu dsebutkan bahwasanya:

⑴ Orang yang beriman apabila bisa menjawab fitnah kubur dengan baik akan:
✓Diberi alas yang berasal dari surga
✓Diberi pakaian dari surga
✓Dibuka pintu menuju surga sehingga dia diterpa angin surga dan mencium wanginya bau
surga
✓Diluaskan kuburnya sejauh mata memandang
✓Ditemani amal shalih yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah wujudkan berupa
seorang yang:
• Berwajah bagus
• Berpakaian indah
• Berbau wangi

Adapun,
⑵ Orang yang kafir ketika tidak bisa menjawab fitnah kubur dia akan:
✓Diberi alas yang berasal dari neraka
✓Pakaian dari neraka
✓Dibuka pintu menuju neraka sehingga dia diterpa angin yang panas dari neraka
✓Disempitkan kuburnya sehingga tulang rusuknya saling bersilangan
✓Ditemani dosa-dosa yang selama ini dia lakukan di dunia yang Allah wujudkan berupa
seorang yang:
• Buruk rupa dan pakaian
• Menyengat bau badannya

◆ Secara umum, kemaksiatan adalah sebab adzab kubur.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah menyebutkan beberapa kemaksiatan yang


merupakan sebab adzab kubur diantaranya:

⑴ Namimah (mengadu domba)


⑵ Tidak menjaga kesucian diri dan juga pakaian dari air kencing

Sebagaimana di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.

◆ Adzab kubur bagi orang yang beriman bisa terhenti dan terputus dengan sebab tertentu,
diantaranya adalah :

⑴ Doa orang yang berziarah


⑵ Menghindari kemaksiatan
⑶ Bertaubat dari kemaksiatan
⑷ Berdo’a sebelum salam yang diajarkan Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam
hendaknya jangan diremehkan meskipun hukumnya sunnah.

ِ ‫ َو ِم ْن َش ِّر فِ ْتنَ ِة ْال َم ِسي‬،‫ت‬


ِ ‫ْح ال َّدج‬
‫َّال‬ ِ ‫ َو ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما‬،‫ب ْالقَب ِْر‬
ِ ‫و ِم ْن َع َذا‬،‫ب َجهَنَّ َم‬ َ ِ‫اَللَّهُ َّم إِنِّ ْي أَ ُعوْ ُذ ب‬.
ِ ‫ك ِم ْن َع َذا‬
(HR Muslim)

Kita memohon kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla
melindungi kita semua dari adzab kubur.

Dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 11 Tanda-Tanda Hari Kiamat
Yang Sudah Terjadi dan Telah Berlalu
July 16, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2rdL
‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-11 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-Tanda
Hari Kiamat yang Sudah Terjadi dan Telah Berlalu”.

Hari kiamat adalah hari akhir dunia ini.


Allah Subhānahu wa ta’āla mengabarkan bahwa hari tersebut sudah dekat, yaitu apabila
dibandingkan dengan umur dunia ini secara keseluruhan.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ِ ‫ﺎﺱ ِﺣ َﺴﺎﺑُﻬُ ْﻢ َﻭﻫُ ْﻢ ﻓِﻲ َﻏ ْﻔﻠَ ٍﺔ ُﻣﻌ‬


َ‫ْﺮﺿُﻮﻥ‬ َ ‫ﺍ ْﻗﺘَ َﺮ‬
ِ َّ‫ﺏ ﻟِﻠﻨ‬

“Telah dekat perhitungan bagi manusia, sedangkan mereka dalam keadaan lalai lagi
berpaling.” (QS Al Anbiya: 1)

◆ Tanda-tanda terjadinya hari kiamat sudah mulai bermunculan.

Allah Subhānahu wa ta’āla berfirman :

‫ۚ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَ ْﻨﻈُﺮُﻭﻥَ ﺇِﺎَّﻟ ﺍﻟﺴَّﺎ َﻋﺔَ ﺃَ ْﻥ ﺗَﺄْﺗِﻴَﻬُ ْﻢ ﺑَ ْﻐﺘَﺔً ۖ ﻓَﻘَ ْﺪ َﺟﺎﺀَ ﺃَ ْﺷ َﺮﺍﻃُﻬَﺎ‬

“Maka mereka tidaklah menunggu kecuali hari kiamat yang akan datang dengan tiba-tiba
maka sungguh telah datang tanda-tandanya.” (QS Muhammad: 18)

Diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah:
• ⑴ Diutusnya Nabi kita Muhammad Shallallāhu ‘Alayhi Wa Sallam

Beliau Shallallāhu ‘alyhi wa sallam pernah bersabda :

‫ﺖ ﺃَﻧَﺎ َﻭﺍﻟﺴَّﺎ َﻋﺔُ َﻛﻬَﺎﺗَﻴ ِْﻦ‬


ُ ‫ﺑُ ِﻌ ْﺜ‬

“Diutusnya aku dan bangkitnya hari kiamat adalah seperti 2 jari ini (yaitu jari tengah dan jari
telunjuk).” (HR Bukhari dan Muslim)

Dan diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah:

• ⑵ Terbelahnya Bulan

Allah Subhānahu wa ta’āla berfirman :

‫ق ْالقَ َم ُر‬ ِ َ‫ا ْقتَ َرب‬


َّ ‫ت السَّاعَة وا ْن َش‬

“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS Al Qamar: 1)

Dan telah terbelah bulan menjadi dua di zaman Rasulullah Shallallāhu ‘alyhi wa sallam
ketika orang-orang musyrikin di awal dakwah beliau meminta bukti kerasulan Beliau
Shallallāhu ‘alyhi wa sallam.

Kemudian beliau Shallallāhu ‘alyhi wa sallam mengatakan kepada mereka:

‘Lihatlah…lihatlah…’.” (HR Muslim)

Dua tanda di atas sudah terjadi kurang lebih 1400 tahun yang lalu, tentunya semakin
dekatnya hari kiamat hendaklah membuat seorang Muslim segera sadar dari kelalaian dia
selama ini.

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 12 Tanda-Tanda Hari Kiamat
yang Sudah Terjadi dan Sedang Terjadi
July 17, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2rtc

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-12 dari silsilah beriman kepada hari akhir, adalah tentang Tanda-Tanda Hari
Kiamat Yang Sudah Terjadi dan Sedang Terjadi.

Diantaranya:
1. Keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,


“Tidak akan datang hari kiamat sampai datang para pendusta mendekati 30 orang, semuanya
mengaku sebagai utusan Allah”. (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama mengatakan:


“Yang dimaksud dengan nabi-nabi palsu di dalam hadist ini adalah orang-orang yang
mengaku menjadi Nabi setelah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan mereka memiliki
banyak pengikut.

Seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Al-Aswad Al-Anshi, Mukhtar Ats-Tsaqofi dan lain-lain.”

Adapun orang yang mengaku sebagai nabi dan diikuti oleh segelintir manusia maka ini
banyak dan lebih dari 30 orang.

2. Berlombanya orang-orang yang dahulunya miskin dalam membangun bangunan.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika ditanya oleh malaikat Jibril tentang sebagian
tanda-tanda hari kiamat maka Beliau mengatakan:
“Engkau akan melihat orang yang dahulunya tidak beralas kaki, tidak berpakaian, orang
miskin, penggembala kambing, mereka saling berlomba-lomba dalam meninggikan
bangunan.” (HR Muslim)

Kemudian diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi yang ke 3
adalah

3. Disandarkannya pekerjaan kepada orang yang tidak berhak.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:


“Apabila amanat sudah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat.”
Beliau ditanya ya Rasulullah,
“Bagaimana menyia-nyiakan amanat?
Maka beliau Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:
“Apabila sebuah perkara sudah disandarkan kepada orang yang tidak berhak maka tunggulah
hari kiamat.” (HR Bukhari).

Dan betapa banyak di zaman kita amanat diberikan kepada orang yang tidak berhak.

Dan yang ke 4 adalah,

4. Salam hanya untuk orang yang dikenal

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang shohih yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
‫إن من أشراط الساعة إذا كانت التحية على المعرفة‬

“Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat apabila salam itu hanya diberikan kepada
orang yang dikenal”.

Petunjuk Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah memberikan salam kepada orang yang
dikenal maupun yang tidak dikenal.

Benar apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan apa yang
Beliau sampaikan, semuanya adalah wahyu dari Allah subhānahu wa ta’ālā.

Hal ini hendaknya menambah keimanan bagi seorang muslim dan hendaknya dia waspada
dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi hari kiamat yang sudah semakin dekat
ini.

Itulah yang bisa kita sampaikan.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 13 Tanda-Tanda Hari Kiamat
yang Belum Terjadi
July 18, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2rFj

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا و على آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-13 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang tanda-tanda
dekatnya hari kiamat yang belum terjadi.

Di antaranya adalah keluarnya Imam Mahdi. Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam


bersabda :

‫ث هللا فِ ْي ِه َر ُجالً ِمنِّي – أَوْ ِم ْن أَ ْه ِل بَ ْيتِي يُ َوا ِط ُئ ا ْس ُمهُ ا ْس ِمي َوا ْس ُم‬ َ ‫ى يَ ْب َع‬ َ ِ‫ق ِمنَ ال ُّد ْنيَا إِالَّ يَوْ ٌم لَطَو ََّل هللاُ َذل‬
َّ ‫ك اليَوْ َم َحت‬ َ ‫لَوْ لَ ْم يَ ْب‬
‫َت ظُ ْل ًما َو َجوْ رًا‬
ْ ‫ض قِ ْسطًا َو َع ْدالً َك َما ُملِئ‬ َ ْ‫ر‬َ ‫أل‬‫ا‬ْ ُ ‫أل‬ ‫م‬ ‫ي‬ .‫ى‬ ‫ب‬َ
َْ ِ َ ِ ِ‫أ‬ ‫م‬‫س‬ْ ‫ا‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ ‫ب‬َ ‫أ‬

“Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Allah Subhānahu wa Ta’āla
akan memanjangkan hari tersebut sehingga Allah mengutus seseorang yang berasal dari
keluargaku yang namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama dengan nama
bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan
kezhaliman.” (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud rahimahullāh).

Dalam hadits yang lain Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam mengatakan :

ُ ِ‫َت َجوْ رًا َوظُ ْل ًما َو يَ ْمل‬


َ‫ك َس ْب َع ِسنِ ْين‬ َ ْ‫ يَ ْمأَل ُ ْاألَر‬،‫ف‬
ْ ‫ض قِ ْسطًا َو َع ْدالً َك َما ُملِئ‬ ِ ‫ أَجْ لَى ْال َج ْبهَ ِة أَ ْقنَى ْاألَ ْن‬،‫ْال َم ْه ِديُّ ِمنِّي‬
“Al-Mahdi adalah dari keluargaku. Luas dahinya, mancung hidungnya, akan memenuhi bumi
dengan keadilan setelah bumi ini penuh dengan kezhaliman dan akan berkuasa selama tujuh
tahun” (Hadits hasan riwayat Abu Dawud rahimahullāh).

Dan hadits-hadits yang shahih tentang keluarnya Iman Mahdi mutawatir makna diriwayatkan
oleh 26 sahabat Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam.

Kewajiban seorang muslim adalah beriman dengan seyakin-yakinnya dengan keluarnya


Imam Mahdi tersebut, sebagaimana disifatkan di dalam hadits-hadits yang shahih.

Dan waspadalah dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi atau diyakini
pengikutnya sebagai Imam Mahdi.

Imam Mahdi bukanlah yang sembunyi di gua selama lebih dari 1000 tahun.
Beliau akan muncul kelak sebelum datangnya Dajjal dan sebelum turunnya Nabi Isa
‘alayhissalām.
Beliau adalah imam yang shalih yang muncul di tengah-tengah manusia, menegakkan amar
ma’ruf dan nahi munkar.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 14 Tanda-Tanda Besar Dekatnya
Hari Kiamat
July 19, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2rWq

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل و على آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-14 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang ”Tanda-Tanda
Besar Dekatnya Hari Kiamat”.

Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat.

Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat.

Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain.

Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang
saling berbicara.
Maka Beliau bertanya,
“Apa yang sedang kalian bicarakan?”
Merekapun menjawab,
“Kami sedang mengingat hari kiamat.”
Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda:

ٍ ‫إِنَّهَا لَ ْن تَقُو َم َحتَّى تَ َروْ نَ قَ ْبلَهَا َع ْش َر آيَا‬


‫ت‬

“Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10
tanda-tanda.”

Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut.

1. Asap
2. Dajjal
3. Daabbah (seekor hewan melata)
4. Terbitnya matahari dari barat
5. Turunnya Nabi Isa ibnu Maryam
6. Ya’juj dan Ma’juj
7. Khosf atau terbenamnya sebagian tanah di timur
8. Khosf di barat
9. Khosf di Jazirah Arab
10. Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke padang pengumpulan.
(Hadits shahih riwayat Imam Muslim)

Apa yang tersebut di dalam hadits di atas bukanlah berurutan.

Dan insya Allah akan kita pelajari satu-persatu dari tanda-tanda tersebut pada halaqah-
halaqah selanjutnya.

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 15 Dajjal Bagian 1
July 20, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2sch

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل و على آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah tentang “Dajjal Bagian
1”.

Dajjal yang secara bahasa artinya adalah pendusta besar, merupakan seorang manusia
keturunan Nabi Adam ‘alayhissalām, yang di akhir zaman, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan
menjadikan dia sebagai fitnah terbesar dalam sejarah manusia.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

ِ ‫ق أَ ْكبَ ُر ِمنَ ال َّدج‬


‫َّال‬ ٌ ‫ق آ َد َم إِلَى قِيَ ِام السَّا َع ِة خَ ْل‬
ِ ‫َما بَ ْينَ خَ ْل‬

“Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar daripada
fitnah Dajjal.” (HR Muslim)

Sebelum keluarnya Dajjal, bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang, manusia
sangat membutuhkan air dan juga makanan.

◆ Dajjal muncul dan mengaku sebagai Tuhan Rabbul ‘ālamin.

Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan
hujan dan menumbuhkan tanaman, dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka.

Sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah Subhānahu wa Ta’āla seperti orang-orang
musyrik, kafir dan munafik mereka pun mengikuti Dajjal, di antaranya adalah 70.000 orang
Yahudi Ashbahan*. (HR Muslim)

*Ashbahan adalah nama sebuah daerah.

Sampai ada seseorang yang awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara
yang luar biasa pada diri Dajjal akhirnya dia mengikuti Dajjal tersebut. (Hadits shahih
Riwayat Abu Dawud)

◆ Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi
wa sallam bersabda :

ُ‫ لَقَ ْد أَ ْن َذ َرهُ نُوْ ٌح قَوْ َمه‬،ُ‫إِنِّي أُ ْن ِذ ُر ُك ُموْ هُ َو َما ِم ْن نَبِ ٍّي إِالَّ قَ ْد أَ ْن َذ َرهُ قَوْ َمه‬

“Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal dan tidaklah seorang Nabi
kecuali dia telah memperingatkan kaumnya dari Dajjal demikian pula Nuh ‘alayhissalām.”
(HR Bukhari)

◆ Dajjal sekarang ada di sebuah pulau.

Tamim Ad Dari, seorang shahabat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam saat masih beragama
Nashrani dia dan beberapa orang temannya pernah terdampar di pulau tersebut.

Mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat bahkan sempat terjadi dialog antara
mereka dengan Dajjal .

Kemudian Tamim mengabarkan pertemuan dan dialog ini kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa
sallam setelah masuk Islam dan dibenarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam. (Hadits
ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada pertemuan kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir
– Halaqah 16 Dajjal Bagian 2
July 23, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2sSS

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-16 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian
2”.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang Nabi yang sangat menginginkan
keselamatan bagi umatnya, telah menyebutkan di dalam hadits-hadits yang shahih tentang
ciri-ciri Dajjal, diantaranya bahwasanya Dajjal adalah:

• Orang yang gemuk badannya


• Kulitnya berwarna merah
• Rambutnya keriting
• Mata kanannya buta
• Mata kirinya seperti anggur
• Dan tertulis diantara kedua matanya tiga huruf: kaf (‫)ك‬, fa (‫)ف‬, ra (‫)ر‬. Dalam riwayat lain
disebutkan kafir (‫)كافر‬.

Semua orang yang beriman bisa membaca baik yang buta huruf maupun yang tidak buta
huruf.

Ciri-ciri di atas disebutkan di dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga
Muslim.

Di dalam shahih Muslim disebutkan bahwasanya Dajjal tidak memiliki anak.

◆ Orang yang mengenal Allah Subhānahu wa Ta’ālā mengetahui bahwasanya Dajjal


bukanlah Rabbul ‘Alamin, mereka tahu bahwasanya:

• Allah tidak dilihat di dunia


• Dan Allah tidak buta sebelah

Adapun kehebatan yang dimiliki oleh Dajjal maka semuanya adalah dengan izin Allah
Subhānahu wa Ta’āla untuk menguji keimanan para hamba.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ َو إِنَّ ُك ْم لَ ْن ت ََروْ ا َربَّ ُك ْم تَبَا َركَ َو تَ َعالَى َحتَّى تَ ُموتُوا‬، ‫ْس بِأ َ ْع َو َر‬ َ ِ‫فَإ ِ ْن أُ ْلب‬
َ ‫س َعلَ ْي ُك ْم َربُّ ُكم فَا ْعلَ ُموا أَ َّن َربَّ ُك ْم تَبَا َركَ َو تَ َعالَى لَي‬
“Apabila samar bagi kalian Rabb kalian maka ketahuilah maka bahwasanya Rabb kalian
Tabaraka wa Ta’ala tidaklah buta sebelah matanya. Dan sesugguhnya kalian tidak akan
melihat Rabb kalian Tabaraka wa Ta’ala sampai kalian meninggal dunia.” (HR Ahmad dan
Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullāh)

◆ Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari;

• 1 hari pertama seperti setahun


• 1 hari kedua seperti sebulan
• 1 hari ketiga seperti seminggu
• Dan hari-hari yang lain seperti hari-hari biasa. (HR Muslim)

Jadi kurang lebih apabila dihitung dengan hari-hari biasa, dia akan tinggal di bumi selama 1
tahun 2,5bulan.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 17 Dajjal Bagian 3
July 24, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2t9I

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-17 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian
3”.

Seorang Muslim hendaknya mencari jalan keselamatan dari fitnah Dajjal, diantaranya:

⑴ Berusaha mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Karena orang yang mengikuti Dajjal adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah
Subhānahu Ta’āla.

⑵ Mentaati Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Karena Dajjal ketika dikabarkan oleh Tamim Ad-Dari radhiyallāhu ‘anhu dan juga kawan-
kawannya bahwasanya Muhammad telah muncul dan menang dan menjadi orang yang
ditaati, maka Dajjal mengatakan yang artinya:

“Ketahuilah bahwasanya mentaati dia (yaitu Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam)


adalah lebih baik bagi mereka.” (HR Muslim)
⑶ Memperbanyak membaca do’a ketetapan hati.

َ ِ‫ِّت قَ ْلبِى َعلَى ِدين‬


‫ك‬ ِ ‫ب ْالقُلُو‬
ْ ‫ب ثَب‬ َ ِّ‫يَا ُمقَل‬
(HR Tirmidzi & Ahmad)

⑷ Membaca do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebelum salam.

ِ ‫ت َو ِم ْن َش ِّر فِ ْتنَ ِة ْال َم ِس‬


ِ ‫يح ال َّدج‬
‫َّال‬ ِ ‫ب ْالقَب ِْر َو ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما‬
ِ ‫ب َجهَنَّ َم َو ِم ْن َع َذا‬ َ ِ‫اللَّهُ َّم إِنِّي أَعُو ُذ ب‬
ِ ‫ك ِم ْن َع َذا‬
(HR Muslim no. 588)

Sebagian pendahulu kita dahulu menyuruh anaknya untuk mengulang shalat lagi apabila
tidak membaca do’a ini ketika shalat.

⑸ Berusaha menjauh dari Dajjal apabila mendengar tentang kedatangannya.

Karena Dajjal memiliki syubhat (kerancuan) yang bisa menggoyahkan iman seseorang.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

“Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaklah menjauh darinya karena demi
Allah, sesungguhnya seseorang mendatangi Dajjal dan dia menyangka bahwasanya dia
adalah beriman ternyata kemudian dia mengikuti Dajjal tersebut karena melihat syubhat yang
dimiliki oleh Dajjal tersebut.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud)

Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya manusia akan pergi ke gunung-gunung


untuk menghindari Dajjal.

⑹ Apabila mampu maka hendaklah dia pergi ke 2 tanah haram (Mekkah dan juga Madinah)
karena keduanya tidak bisa dimasuki oleh Dajjal. (HR Bukhari dan Muslim)

⑺ Apabila terpaksa bertemu dengan Dajjal maka hendaklah dia bersabar, tetap di atas
kebenaran dan tidak mentaati Dajjal tersebut.

Dan hendaknya dia membaca 10 ayat yang pertama dari surat Al Kahfi.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

“Barangsiapa diantara kalian yang menemui Dajjal maka hendaklah dia membaca awal dari
surat Al Kahfi.” (HR Muslim)

Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan:

“Barangsiapa yang menghafal 10 ayat yang pertama dari surat Al Kahfi, maka dia akan
terjaga dari Dajjal.” (HR Muslim)

⑻ Apabila melihat Dajjal membawa 2 sungai (sungai dari api dan sungai dari air) maka
petunjuk Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam hendaknya kita memejamkan mata,
menundukkan kepala, kemudian meminum dari sungai api karena sebenarnya itu adalah air
yang dingin. (HR Muslim)
Dajjal muncul di masa Imam Mahdi sebelum turunnya Nabi Isa ‘alayhissalām dan akan
dibunuh oleh Nabi Isa.

Kewajiban seorang Muslim adalah beriman dengan munculnya Dajjal sebagaimana


dikabarkan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadits-hadits yang shahih.

Dajjal bukanlah khayalan atau simbol kerusakan semata.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla melindungi kita dan keluarga kita dari fitnah Dajjal.

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 18 Turunnya Nabi Isa Bin
Maryam Bagian 1
July 25, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2tnG

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Turunnya Nabi
Isa alayhissalam Bagian 1”.

Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi Isa
‘alayhissalam, Allah Subhānahu wa Ta’āla menyelamatkan beliau dengan mengangkat beliau
ke atas kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Turunnya beliau ‘Alayhissalam ke bumi, Allah jadikan sebagai salah satu tanda besar
dekatnya Hari Kiamat.

Allah berfirman :

‫َوإِنَّهُ لَ ِع ْل ٌم لِلسَّا َع ِة‬

“Dan sesunguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat.” (QS Az Zukhruf: 61)

Berkata Abdullah Ibnu ‘Abbas radhiyallāhu ‘anhumā:

“Maksud dari hal itu adalah turunya Nabi Isa ‘alayhissalām.” (Diriwayatkan oleh Ath
Thabariy dalam tafsirnya)

Beliau turun di saat kaum Muslimin sedang di masa genting menghadapi dahsyatnya fitnah
Dajjal.
Turun di waktu Shubuh dan shalat di belakang Imam Mahdi, imam kaum Muslimin saat itu.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫َك ْيفَ أَ ْنتُ ْم إِ َذا نَزَ َل ابْنُ َمرْ يَ َم فِي ُك ْم َوإِ َما ُم ُك ْم ِم ْن ُك ْم‬

“Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam kalian saat itu
adalah dari kalian?” (HR Bukhari dan Muslim)

Hal yang pertama kali beliau lakukan adalah membunuh Dajjal yang sedang mengepung
sebagian kaum Muslimin di Baitul Maqdis.

Beliau membunuh dengan tombak kecil beliau setelah Dajjal hampir melarut habis seperti
melarutnya garam karena melihat Nabi Isa ‘alayhissalām.

Kemudian umat Islam pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjal, diantaranya adalah
orang-orang Yahudi, sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat Islam memerangi
orang-orang Yahudi.
Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk bersembunyi di belakang batu atau pohon,
maka berkatalah batu atau pohon tersebut:

“Wahai Muslim, ini Yahudi bersembunyi di belakangku maka bunuhlah dia.”


Kecuali pohon Gharqad.
(Hadits shahih riwayat Muslim)

Setelah itu keluarlah Ya’jūj dan juga Ma’jūj yang membuat kerusakan besar di permukaan
bumi.

Maka Nabi Isa ‘alayhissalām dan juga kaum Muslimin berdo’a kepada Allah supaya Allah
Subhānahu wa Ta’āla membinasakan mereka.

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 19 Turunnya Nabi Isa
‘Alayhissalam Bagian 2
July 26, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2tBh

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah “Turunnya Nabi Isa
‘alayhissalam Bagian 2.”
Setelah Ya’juj dan juga Ma’juj binasa, jadilah Nabi Isa ‘alayhissalām seorang pemimpin
yang adil yang menegakkan syari’at Islam.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

‫ض ُع ْال ِج ْزيَةَ َويَفِيضُ ْال َما ُل‬ َ َ‫يب َويَ ْقتُ ُل ْال ِخ ْن ِزي َر َوي‬ َّ ‫َوالَّ ِذي نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه لَيُو ِش َك َّن أَ ْن يَ ْن ِز َل فِي ُك ْم ابْنُ َمرْ يَ َم َح َك ًما َع ْداًل فَيَ ْك ِس ُر ال‬
َ ِ ‫صل‬
ِ ‫َحتَّى اَل يَ ْقبَلَهُ أَ َح ٌد َحتَّى تَ ُكونَ السَّجْ َدةُ ال َو‬
‫اح َدةُ َخ ْيرًا ِم ْن ال ُّد ْنيَا َو َما فِيهَا‬ ْ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, hampir-hampir turun Isa bin Maryam diantara
kalian sebagai seorang penguasa yang adil. Maka dia akan menghancurkan salib, membunuh
babi, menggugurkan atau membatalkan hukum jizyah, harta benda melimpah ruah sehingga
tidak ada seorang pun yang menerima shadaqah, sehingga sujud sekali saat itu lebih baik
daripada dunia dan seisinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Beliau turun beriman kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, mengikuti
syariat beliau dan bukan untuk menghapus syariat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa
sallam.

Manusia saat itu dalam keadaan aman, tenteram dan damai.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu adalah
kehidupan yang sangat indah.

Langit diizinkan untuk menurunkan hujan, bumi diizinkan untuk mengeluarkan tanaman.

Bahkan seandainya ada sebuah biji yang jatuh di atas batu yang keras niscaya dia akan
tumbuh.

Tidak ada saling bakhil, tidak ada saling hasad, dan tidak ada saling benci.

Sampai seandainya ada seseorang yang melewati seekor singa niscaya singa tersebut tidak
akan mengganggunya.

Dan seandainya ada orang yang menginjak seekor ular niscaya ular tersebut tidak akan
mengganggunya.
(Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ad-Dailami)

Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya beliau ‘Alayhissalam akan melakukan haji
dan umrah.

Dan di dalam hadits yang lain disebutkan bahwasanya beliau akan tinggal di bumi selama 40
tahun, kemudian meninggal dan dishalatkan oleh orang Islam.
(Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.
HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir
– Halaqah 20 Ya’juj dan Ma’juj Bagian 1
July 27, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2tUA

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang: “Ya’juj dan
Ma’juj Bagian 1″.

Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam ‘alayhissalam.

Mereka sudah ada di zaman Dzulqarnain dan membuat kerusakan di permukaan bumi. Allah
Subhānahu wa Ta’āla dengan rahmat-Nya telah melindungi manusia dari mereka.

Dzulqarnain telah membuat dinding raksasa dari besi dan tembaga untuk mencegah mereka
keluar sampai waktu yang ditentukan oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Di dalam hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullāh:

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan bahwasanya Ya’juj dan Ma’juj


menggali setiap hari dan berusaha untuk keluar.

Ketika hampir mereka melihat sinar matahari maka sebagian mereka mengatakan:
“Kembalilah kalian, besok kita akan menggali kembali.”
Dan mereka tidak mengatakan “Insya Allah”.

Maka Allah Subhānahu wa Ta’āla mengembalikan galian mereka seperti sedia kala seakan-
akan belum mereka gali.

Demikian setiap hari sampai ketika sudah waktunya mereka keluar, sebagian mereka
mengatakan setelah selesai menggali:
“Kembalilah kalian, besok insya Allah kita akan mengali lagi.”

Maka pada esok harinya mereka mendapatkan galian mereka dan akhirnya mereka pun bisa
keluar.

Suatu hari Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah mengabarkan bahwa di zaman
Beliau, dinding tersebut telah terbuka sedikit seperti lingkaran yang dibentuk ibu jari dengan
jari telunjuk.
(HR. Bukhari)
Kalau sudah mendekat hari kiamat maka dinding tersebut akan hancur dan mereka pun akan
keluar.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

)٩٩( ۖ ‫ْض‬ َ ‫) َوتَ َر ْكنَا بَع‬٩٨( ‫فَإ ِ َذا َجا َء َو ْع ُد َربِّي َج َعلَهُ َد َّكا َء ۖ َو َكانَ َو ْع ُد َربِّي َحقًّا‬
ٍ ‫ْضهُ ْم يَوْ َمئِ ٍذ يَ ُمو ُج فِي بَع‬

(Dzulqarnain berkata) : “Apabila datang janji Rabbku maka Rabbku akan menghancur
leburkan dinding tersebut.” Maka kami akan biarkan mereka pada hari itu bercampur antara
satu dengan yang lain. (QS. Al-Kahfi 98-99)

Dan mereka akan dengan cepat keluar sebagaimana firman Allah Subhānahu wa Ta’āla :

ٍ ‫ت يَأْجُو ُج َو َمأْجُو ُج َوهُ ْم ِم ْن ُكلِّ َح َد‬


َ‫ب يَ ْن ِسلُون‬ ْ ‫َحتَّ ٰى إِ َذا فُتِ َح‬

“Hingga apabila dibuka Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh
tempat yang tinggi”. (QS. Al-Anbiya 96)

Allah Subhānahu wa Ta’āla telah menjadikan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai salah satu
tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 21 Ya’juj dan Ma’juj Bagian 2
July 30, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2uCn

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-21 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ya’juj dan
Ma’juj bagian yang ke-2.”

Ya’juj dan Ma’juj keluar setelah binasanya Dajjal.

Allah Subhānahu wa Ta’āla mewahyukan kepada Nabi Isa ‘alayhissalām:

‫ور‬ ُّ ‫ فَ َح ِّر ْز ِعبَا ِدي إِلَى‬، ‫ت ِعبَادًا لِي اَل يُ َدانُ أِل َ َح ٍد بِقِتَالِ ِه ْم‬
ِ ‫الط‬ ُ ْ‫إِنِّي قَ ْد أَ ْخ َرج‬

“Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu (yaitu Ya’juj dan Ma’juj) yang
tidak seorang pun bisa melawan mereka. Maka kumpulkanlah hamba-hambaKu (yaitu kaum
muslimin) ke gunung Thur.”
(HR. Muslim )
Jumlah mereka sangat banyak.

Ketika orang-orang yang ada di bagian depan melewati sebuah sungai dan meminumnya
maka yang berada di akhir tidak mendapatkan air tersebut dan mengatakan:

“Dahulu di sini ada airnya.” (HR. Muslim)

Manusia lari dari Ya’juj dan Ma’juj dan bersembunyi di benteng-benteng mereka.

Setelah banyak membuat kerusakan di bumi, maka Ya’juj dan Ma’juj berkata:

“Kita telah membunuh penduduk bumi maka marilah kita membunuh penduduk langit.”

Mereka pun mengarahkan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhānahu wa
Ta’āla mengembalikan anak panah mereka tersebut ke bumi dalam keadaan berlumuran
darah.

Mereka pun mengatakan:


“Kita telah mengalahkan penduduk langit.” (Hadits shahih, riwayat Tirmidzi dan Ibnu
Majah).

Ya’juj dan Ma’juj mengepung Nabi Isa ‘alayhissalām salam dan para sahabatnya di gunung
Thur. Akhirnya beliau berdo’a kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla maka Allah menurunkan
ulat di leher-leher Ya’juj dan Ma’juj, meninggallah mereka dalam satu waktu.

Kemudian turunlah Nabi Isa ‘alayhissalām dan pengikutnya dan mereka tidak mendapatkan
satu jengkal tanah kecuali di situ ada bangkai Ya’juj dan Ma’juj.

Mereka pun meminta kepada Allah supaya Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan.
Akhirnya Allah Subhānahu wa Ta’āla mengirimkan burung yang membawa bangkai-bangkai
mereka.

Kemudian Allah Subhānahu wa Ta’āla menurunkan hujan yang membersihkan bumi. (Hadits
shahih, riwayat Muslim)

Dalam hadits shahih yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam bersabda:

“Kaum muslimin akan menggunakan bekas busur, anak panah, dan tameng kayu Ya’juj dan
Ma’juj sebagai kayu bakar selama tujuh tahun.”

Ini menunjukkan banyaknya jumlah Ya’juj dan juga Ma’juj.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 22 Keadaan Islam Setelah
Meninggalnya Nabi Isa ‘Alayhissalām dan
Munculnya Tanda-Tanda Besar Hari
Kiamat yang Lain
July 31, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2uTU

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل و على آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-22 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Islam
Setelah Meninggalnya Nabi Isa ‘alayhissalām dan Munculnya Tanda-Tanda Besar Hari
Kiamat yang Lain.”

Setelah jaya di zaman Nabi Isa ‘alayhissalām, melemahlah Islam kembali sedikit demi sedikit
dan akan diangkat Al Qur’an.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:


“Islam akan hilang sedikit demi sedikit seperti hilangnya lukisan pada pakaian, sehingga
tidak diketahui apa itu puasa, shalat, menyembelih, dan juga shadaqah.

Akan pergi Al Qur’an dalam satu malam sehingga tidak tersisa satu ayat pun.
Dan akan ada beberapa kelompok manusia laki-laki tua dan wanita tua mereka mengatakan:
‘Kami mendapatkan nenek moyang kami dahulu di atas kalimat “Laa ilaaha illallaah”.’ Maka
kami pun mengatakannya.” (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah).

“Akan datang masa dimana banyak perzinaan dilakukan secara terang-terangan di pingir
jalan.” (HR. Muslim)

“Tidak ada Haji ke Baitullah.” (HR. Bukhari)

Dan,

“Ka’bah akan dihancurkan oleh sebagian orang.” (HR. Muslim)

Manusia akan kembali ke zaman jahiliyyah, bahkan lebih parah.


Akan kembali tersebar penyembahan terhadap berhala dan merekalah orang-orang yang akan
menyaksikan dahsyatnya hari kiamat.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ق هُ ْم َش ٌّر ِم ْن أَ ْه ِل ْال َجا ِهلِيَة‬


ِ ‫ار ْال َخ ْل‬
ِ ‫الَ تَقُو ُم السَّا َعةُ إِالَّ َعلَى ِش َر‬

“Tidak akan bangkit hari kiamat kecuali atas orang-orang yang paling jelek yang mereka
lebih jelek daripada orang-orang yang hidup di zaman jahiliyyah.” (HR Muslim)
Urutan tanda-tanda besar Hari Kiamat sampai meningalnya Nabi Isa ‘alayhissalām jelas di
dalam hadits-hadits yang shahih.

Demikian pula tanda terakhir yaitu keluarnya api yang menggiring manusia ke mahsyar
(tempat pengumpulan).

Adapun 6 tanda yang lain;


⑴ Terbitnya matahari dari barat
⑵ Keluarnya hewan melata dari bumi
⑶ Keluarnya asap.

Tiga khasf, yaitu tenggelamnya sebagian tanah:


⑷ Di barat
⑸ Di timur
⑹ Dan di Jazirah Arab

Maka Allahu A’lam tentang urutan yang benar bagi 6 tanda ini, hanya Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam telah mengabarkan bahwasanya:

“Antara terbitnya matahari dari barat dan keluarnya seekor hewan melata dari bumi ini
jaraknya sangat dekat. Apabila salah satu dari keduanya muncul maka yang lain akan segera
muncul.” (HR Muslim)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 23 Terbitnya Matahari
dari Barat
August 1, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2v8C

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله و صحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-23 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Terbitnya
Matahari dari Barat”.

Matahari setiap harinya meminta izin kepada Allah untuk terbit dari timur.
Sampai ketika sudah waktunya maka Allah Subhānahu wa Ta’āla tidak mengizinkan
matahari untuk terbit dari timur.
Dan menyuruhnya kembali dari tempat dia datang, yaitu arah barat.
Akhirnya terbitlah matahari dari barat. (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al-Imam Al-
Bukhari rahimahullah)
Terbitnya matahari dari barat adalah termasuk tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.

Apabila manusia melihatnya, maka mereka akan beriman semuanya dan akan yakin bahwa
kiamat memang sudah dekat.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ِ ‫ك يَ ۡو َم يَ ۡأتِى بَ ۡعضُ َءايَ ٰـ‬


ۡ‫ت َربِّكَ اَل يَنفَ ُع ن َۡفسًا إِي َم ٰـنُہَا لَم‬ ‌َۗ ِّ‫ت َرب‬ِ ‫ َكةُ أَ ۡو يَ ۡأتِ َى َربُّكَ أَ ۡو يَ ۡأتِ َى بَ ۡعضُ َءايَ ٰـ‬iِ‫ه َۡل يَنظُرُونَ إِٓاَّل أَن ت َۡأتِيَهُ ُم ۡٱل َملَ ٰـ ٓ ِٕٕٮ‬
َ‫خَي ۬ ًر ۗا‌ قُ ِل ٱنتَ ِظر ُٓو ْا إِنَّا ُمنت َِظرُون‬
ۡ ‫تَ ُك ۡن َءا َمن َۡت ِمن قَ ۡب ُل أَ ۡو َك َسبَ ۡت فِ ٓى إِي َم ٰـنِہَا‬

“Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan para malaikat (yaitu malaikat maut) atau
kedatangan Allah atau kedatangan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah.
Hari ketika datang sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhan-mu, tidak akan bermanfaat iman
seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan di dalam imannya.
Katakanlah, “Tunggulah, sesungguhnya kita juga menunggu.” (QS Al An’am : 158)

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi
wa sallam menafsirkan bahwa tanda kebesaran Allah di dalam ayat ini adalah terbitnya
matahari dari barat.

Saat itu,
– Orang kafir bertaubat dari kekafirannya.
– Orang yang beriman yang sebelumnya menyia-nyiakan amal shalih maka dia akan
bertaubat dan beramal shalih.

Namun pintu taubat di kala itu sudah tertutup dan amal tidak akan diterima karena dilakukan
di saat terpaksa.

Kecuali orang mukmin yang sebelum munculnya matahari dari barat sudah beriman dan
beramal shalih, maka amalannya akan diterima.

Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya segera bertaubat kepada Allah Subhānahu wa
Ta’āla dari segala dosa, bagaimanapun besar dosa yang dia miliki dan jangan menundanya.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫َاب هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ ْ ‫َاب قَ ْب َل أَ ْن ت‬


َ ‫َطلُ َع ال َّش ْمسُ ِم ْن َم ْغ ِربِهَا ت‬ َ ‫َم ْن ت‬

“Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah Subhānahu
wa Ta’āla akan menerima taubatnya.” (HR Muslim)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 24 Keluarnya Seekor Hewan
Melata dari Bumi dan Keluarnya Asap
August 2, 2018 Ummu Syifa

Download audio
https://instaud.io/2vmK

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-24 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keluarnya
Seekor Hewan Melata Dari Bumi dan Keluarnya Asap”.

Termasuk tanda besar dekatnya hari kiamat adalah:

Keluarnya seekor hewan melata yang aneh dari bumi yang bisa berbicara dengan manusia.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ َّ‫ض تُ َكلِّ ُمهُ ْم أَ َّن الن‬


َ‫اس َكانُوا بِآيَاتِنَا اَل يُوقِنُون‬ ِ ْ‫َوإِ َذا َوقَ َع ْالقَوْ ُل َعلَ ْي ِه ْم أَ ْخ َرجْ نَا لَهُ ْم دَابَّةً ِمنَ اأْل َر‬

“Dan apabila telah datang keputusan atas mereka maka Kami akan keluarkan untuk mereka
seekor hewan melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia bahwa manusia dahulu
tidak yakin dengan ayat-ayat Kami.” (An Naml: 82)

Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana dalam shahih Muslim.

Dan dia akan menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda kekafirannya.

Maka manusia masing-masing akan dengan jelas mengetahui siapa yang mukmin dan siapa
yang kafir.

Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah
shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

“Akan keluar seekor hewan melata dan akan menandai manusia pada hidung-hidung
mereka.”

Diantara tanda besar hari kiamat adalah,


Keluarnya asap.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ﺎﺱ ۖ ٰﻫَ َﺬﺍ َﻋ َﺬﺍﺏٌ ﺃَﻟِﻴ ٌﻢ‬ ٍ ‫ﻓَﺎﺭْ ﺗَﻘِﺐْ ﻳَﻮْ َﻡ ﺗَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟ َّﺴ َﻤﺎﺀُ ﺑِﺪ‬
َ َّ‫ ﻳَ ْﻐ َﺸﻰ ﺍﻟﻨ‬.‫ُﺧَﺎﻥ ُﻣﺒِﻴﻦ‬

“Maka tunggulah hari di mana langit akan membawa asap yang nyata yang menutupi
manusia, inilah adzab yang pedih.” (Ad Dukhan: 10-11)

Ibnu Abbas radhiyallāhu ‘anhumā berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah:
– Asap yang akan keluar di akhir zaman sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat.
Dan,
– Asap ini merupakan adzab dan siksaan bagi orang-orang kafir.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini.

HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir


– Halaqah 25 Meninggalnya Orang-Orang
Beriman Sebelum Hari Kiamat,
Terbenamnya Tanah di Tiga Tempat dan
Keluarnya Api dari Yaman
August 3, 2018 Ummu Syifa

Download audio

https://instaud.io/2vEb

‫السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-25 dari silsilah beriman kepada hari akhir, adalah tentang “Meninggalnya
Orang-Orang yang Beriman Sebelum Hari Kiamat, Terbenamnya Tanah Secara Besar-
Basaran di Tiga Tempat dan Keluarnya Api dari Yaman”.

Sesedang dosa besarnya hari kiamat, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan mengirim angin yang
mencabut nyawa semua orang yang beriman, sehingga tidak tersisa di dunia kecuali sejelek-
jelek manusia.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Kemudian Allah akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam maka tidak ada seorang
pun di bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi kecuali
akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut.

Sampai seandainya salah seorang mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut
akan masuk bersamanya dan mencabut nyawanya.

Maka tersisalah sejelek-jelek manusia yang ringan berbuat kerusakan seperti ringannya
burung dan mereka ganas dalam berbuat kezhaliman satu dengan yang lain seperti ganasnya
hewan buas.

Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran.”


(Hadits riwayat Muslim).
Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwasanya
Allah Subhānahu wa Ta’āla mengutus angin tersebut dari Yaman.

Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut berasal dari 2 arah yaitu:
⑴ Yaman
⑵ Syam

Dan diantara tanda-tanda besar hari kiamat adalah akan terbenamnya tanah secara besar-
besaran di tiga daerah:
⑴ Timur
⑵ Barat
⑶ Jazirah Arab

Sebagaimana datang di dalam hadits,


“Dan termasuk tanda-tanda besar hari kiamat adalah munculnya api dari Yaman yang akan
menggiring manusia ke tempat pengumpulan dan tempat dikumpulkannya manusia saat itu
adalah Syam.”
Sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam Al Baihaqi di dalam Syu’abul Iman dan hadita ini
shahih.

Dan Syam adalah daerah-daerah sekitar Masjidil Aqsha.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya,


“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan:
– Berjalan kaki
– Sebagian naik kendaraan
– Sebagian akan diseret di atas wajah-wajah mereka.”
(Hadīts shahih riwayat Tirmidzi)

Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai di tempat
pengumpulan, sebagaimana bisa disimpulkan di dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan
Muslim.

“Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala dari kabilah
Muzainah.” (Hadits Bukhari Muslim).

Pengumpulan di sini berbeda dengan pengumpulan manusia setelah dibangkitkan dari


kuburnya.

Pengumpulan di sini adalah di dunia untuk sebagian manusia.

Sedangkan pengumpulan setelah dibangkitkannya manusia adalah di akhirat untuk semua


manusia.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan keselamatan kepada kita semua di dunia
dan di akhirat.

Demikian yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah-halaqah
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai