Download audio
https://instaud.io/2nNY
Halaqah yang pertama dari Silsilah Ilmiyyah yang kelima Beriman Kepada Hari Akhir adalah
tentang “Makna Dan Dalil Beriman Kepada Hari Akhir.”
Tidak ada lagi hari yang kita kenal yang dimulai dari dengan terbitnya matahari dan diakhiri
dengan tenggelamnya.
◆ Makna beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan
hari akhir tersebut,
Beriman kepada hari akhir termasuk Rukun Iman yang tidak sah iman seseorang bila tidak
beriman dengannya.
Allah berfirman :
ﺿﺎَﻠ ﺎًﻟ ﺑَ ِﻌﻴﺪًﺍ َ ﻪ َﻭ ُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َﻭ ُﺭ ُﺳﻠِ ِﻪ َﻭ ْﺍﻟﻴَﻮْ ِﻡ ﺍﺂْﻟ ِﺧ ِﺮ ﻓَﻘَ ْﺪiِ َِﻭ َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﻜﻔُﺮْ ﺑِﺎهلل َﻭ َﻣﺎَﻠ ﺋِ َﻜﺘ
َ ﺿ َّﻞ
◆ Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda ketika ditanya tentang apa itu iman.
ِ ﺃَ ْﻥ ﺗُ ْﺆ ِﻣﻦَ ﺑِﺎهلل َﻭ َﻣﻼَﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ َﻭ ُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َﻭ ُﺭ ُﺳﻠِ ِﻪ َﻭ ْﺍﻟﻴَﻮْ ِﻡ ﺍﻵ ِﺧ ِﺮ َﻭﺗُ ْﺆ ِﻣﻦَ ﺑِ ْﺎﻟﻘَﺪ
َﺭ ﺧَ ﻴ ِْﺮ ِﻩ َﻭ َﺷﺮِّ ِﻩ
◆ Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Subhānahu wa
Ta’āla.
ﻚ َﻋ ِﻦ ﺍﻟﺴَّﺎ َﻋ ِﺔ ﺃَﻳَّﺎﻥَ ُﻣﺮْ َﺳﺎﻫَﺎ ۖ ﻗُﻞْ ﺇِﻧَّ َﻤﺎ ِﻋ ْﻠ ُﻤﻬَﺎ ِﻋ ْﻨ َﺪ َﺭﺑِّﻲ ۖ ﺎَﻟ ﻳُ َﺠﻠِّﻴﻬَﺎ ﻟِ َﻮ ْﻗﺘِﻬَﺎ ﺇِﺎَّﻟ ﻫ َُﻮ
َ َۚ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮﻧ
“Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan terjadinya. Katakanlah sesungguhnya
ilmunya di sisi Rabbku, tidak mengetahui waktunya kecuali Dia.” (QS Al-A’raf: 187)
◆ Malaikat Jibril ‘alayhissalām pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan datang
kepada Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan bertanya tentang kapan hari kiamat
terjadi.
“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya.” (HR Muslim)
Apabila malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan Rasūlullāh
shallallāhu ‘alayhi wa sallam, nabi yang paling dekat dengan Allah tidak mengetahui kapan
terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa mengetahuinya?
Yang lebih penting dari itu bagi seseorang hamba yang berakal adalah mempersiapkan bekal
yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang pertama ini, dan sampai bertemu kembali
pada halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2o44
“Dan hendaklah kalian berbekal maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan.”
(QS Al-Baqarah: 197)
✓Melaksanakan perintah Allah berdasarkan dalil yang shahih dengan niat mengharap pahala
dari Allah Subhānahu wa Ta’āla.
✓Menjauhi kemaksiatan kepada Allah berdasarkan dalil yang shahih karena takut dengan
adzab Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Merekalah orang-orang yang tidak akan takut dengan apa yang akan mereka hadapi.
Mereka tidak akan bersedih dengan apa yang sudah mereka tinggalkan.
ٌ ْإِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هللاُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا فَاَل خَ و
َف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami adalah Allah’, kemudian mereka
beristiqamah maka tidak ada ketakutan atas mereka dan mereka tidak akan bersedih.” (QS
Al-Ahqaf: 13)
Allah berfirman:
“Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat yang
ada di belakang mereka.” (QS Al-Insan: 27)
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang
bertaqwa.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-2 ini, dan sampai bertemu kembali
pada halaqah-halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2okx
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, berjudul “Menjalankan Perintah
Allah Bekal Menuju Akhirat.”
Perintah Allah Subhānahu wa Ta’āla apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan
sunnah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam maka akan menjadi hasanah (pahala) dan
bekal menuju akhirat bagi seorang hamba.
Perintah yang paling dicintai oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla adalah apa yang Allah
wajibkan.
Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang telah
Allah wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kemudian, apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia
menambah bekal dengan berbagai amal shalih yang mustahab (disunnahkan), seperti:
• Shalat-shalat sunnah
• Puasa-puasa sunnah
• Shadaqah sunnah
• Membaca Al Qur’an
• Dan lain-lain.
Memilih diantara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa dilakukan
secara terus menerus.
◆ Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa
mengerjakan sesuatu yang mustahab (sunnah) maka dia mendapatkan udzur.
◆ Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab kemudian dia lalai dengan
kewajibannya, maka orang tersebut adalah orang yang tertipu.
Mintalah kepada Allab Subhānahu wa Ta’āla pertolongan di dalam beramal dan mintalah
kepada-Nya supaya amalan tersebut diterima.
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memasukkan kita ke dalam surga-Nya dengan sebab
amal kita yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini.
Dan rahmat serta kasih sayang Allah Subhānahu wa Ta’āla lebih kita harapkan daripada
amalan kita.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-3 ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah-halaqah selanjutnya.
https://instaud.io/2oAj
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah “Meninggalkan
Kemaksiatan Merupakan Bekal Menuju Akhirat.”
Meninggalkan kemaksiatan apabila dilakukan karena takut kepada Allah berdasarkan dalil
yang shahih maka ini akan menjadi pahala bagi seorang hamba.
Sebaliknya, kemaksiatan apabila dilakukan seorang hamba maka itu akan menjadi sayyi’ah
(dosa) yang membahayakan keselamatan dia di akhirat kelak.
Dosa itu bertingkat-tingkat, dan dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang mengekalkan
pelakunya di dalam neraka, apabila dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut.
⑴ Menentang tauhid
⑵ Mendustakan kenabian seorang Rasulullah
⑶ Mengingkari syari’at yang Beliau bawa padahal dia mengetahui bahwa itu adalah
syari’atNya
⑷ Mengejek dan mengolok-olok Allah, Rasul-Nya dan juga ayat-ayat-Nya
⑸ Dan lain-lain.
Allah berfirman :
“Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, merekalah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya”. (QS Al Baqarah: 39)
Allah berfirman :
َ ﺇِﻧَّﻪُ َﻣ ْﻦ ﻳُ ْﺸ ِﺮ ْﻙ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ ﻓَﻘَ ْﺪ َﺣ َّﺮ َﻡ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ ْﺍﻟ َﺠﻨَّﺔَ َﻭ َﻣﺄْ َﻭﺍﻩُ ﺍﻟﻨَّﺎ ُﺭ ۖ َﻭ َﻣﺎ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِ ِﻤﻴﻦَ ِﻣ ْﻦ ﺃَ ْﻧ
ﺼﺎﺭ
Orang munafik termasuk orang kafir, bahkan lebih besar dosanya daripada orang kafir yang
menampakkan kekafirannya dan di akhirat adzab mereka lebih dahsyat.
“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan paling bawah dari neraka dan engkau
tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka.” (QS An Nisa: 145)
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan kita ketetapan hati di atas agama Islam ini
sampai kita bertemu denganNya.
Download audio
https://instaud.io/2oNu
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dosa-dosa
Besar dan Dosa-dosa Kecil.”
Diantara dosa yang berbahaya bagi kehidupan seorang hamba di akhirat adalah:
Bid’ah secara istilah syari’at adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang
menyerupai syari’at.
Dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa
ta’āla.
Dan bid’ah adalah perkara yang paling jelek.
“Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah
adalah sesat.” (HR Muslim)
Pelaku bid’ah menganggap dirinya berada di atas petunjuk, sehingga sulit dia untuk
mendapatkan hidayah kecuali orang yang Allah Subhanahu wa ta’āla rahmati.
■ Kedua adalah dosa-dosa besar yaitu: semua dosa-dosa yang diancam pelakunya dengan
hukuman di dunia atau laknat dari Allah atau amarah dari Allah Subhanahu wa ta’āla atau
diancam dengan neraka.
Seperti: berzina, mencuri, riba, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa hak dan lain-lain.
ِ ﺕ ﺍﻟ ُّﺬﻧُﻮ
ُﺏ ﻓَﺈِﻧَّﻬ َُّﻦ ﻳَﺠْ ﺘَ ِﻤ ْﻌﻦَ َﻋﻠَﻰ ﺍﻟ َّﺮﺟ ُِﻞ َﺣﺘَّﻰ ﻳُ ْﻬﻠِ ْﻜﻨَﻪ ِ ﺇِﻳَّﺎ ُﻛ ْﻢ َﻭ ُﻣ َﺤﻘَّ َﺮﺍ
“Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan karena sesungguhnya dosa-dosa
tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai membinasakannya.” (HR Imam Ahmad)
Dosa berupa kedzoliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun fisik akan
menjadi penyesalan di hari kiamat apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2pzv
السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته
الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Penghapus
Dosa”.
Allah berfirman :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّ ِﺬﻳﻦَ ﺁ َﻣﻨُﻮﺍ ﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ِ ﺗَﻮْ ﺑَﺔً ﻧَﺼُﻮﺣًﺎ َﻋ َﺴ ٰﻰ َﺭﺑُّ ُﻜ ْﻢ ﺃَ ْﻥ ﻳُ َﻜﻔِّ َﺮ َﻋ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َﺳﻴِّﺌَﺎﺗِ ُﻜ ْﻢ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang
nasuha, semoga Rabb kalian menghapus dosa-dosa kalian.” (QS At Tahrim: 8)
Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaklah segera menunaikan
hak tersebut dan segera minta dihalalkan.
ًَﻭﻪَّﻠﻟﺍ ِ ﺇِﻧِّﻰ ﻷَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ َ َﻭﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَ ْﻴ ِﻪ ﻓِﻰ ْﺍﻟﻴَﻮْ ِﻡ ﺃَ ْﻛﺜَ َﺮ ِﻣ ْﻦ َﺳﺒ ِْﻌﻴﻦَ َﻣ َّﺮﺓ
“Demi Allah, aku beristighfar kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla dan bertaubat kepada-Nya
di dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR Bukhari)
َ صيْبُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ ﺇِﺎَّﻟ َﻛفَّ َر هللاُ ﺑِﻬَﺎ َﻋ ْﻨﻪُ َﺣﺘَّﻰ ﺍﻟ َّﺸﻮْ َﻛ ِﺔ ﻳُ َﺸﺎ ُﻛﻬَﺎ
ِ ُﺼﻴﺒَ ٍﺔ ت
ِ َﻣﺎ ِﻣ ْﻦ ُﻣ
“Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seseorang muslim kecuali Allah Subhānahu
wa Ta’āla akan menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai apabila dia terkena
duri.” (HR Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, janganlah seorang muslim berputus asa bagaimanapun besar dosa yang dia
lakukan.
Perbaikilah amal di sisa umur yang ada.
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla, Al Ghafūrur Rahīm, mengampuni dan menutupi dosa-
dosa kita yang telah lalu.
Download audio
https://instaud.io/2pJC
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kematian”.
Dia adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha untuk lari dari kematian
tersebut.
Allah berfirman :
Sering mengingat mati adalah perkara yang diperintahkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa
sallam.
Harapan setiap Muslim adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu meninggal
dalam keadaan taat kepada Allah, caranya adalah:
⑴ Dengan berdo’a.
⑵ Dan menjaga ketaatan kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla selama hidupnya.
Di dalam sebuah hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya:
◆ Allah Subhānahu wa Ta’āla apabila menghendaki kebaikan bagi seseorang hamba maka
akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum dia meninggal dunia.
“Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah lā ilāha illallāh maka dia akan masuk ke dalam
surga.” (Hadist shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud rahimahullah)
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan hati kita dari ketergantungan dengan
dosa.
Itulah yang bisa kita sampaikan.
Download audio
https://instaud.io/2q4n
Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah tentang “Fitnah Kubur”.
Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya fitnah kubur.
Fitnah kubur adalah 3 pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir
kepada mayyit, baik seorang mukmin, kafir, maupun orang munafik.
Ditanya tentang:
⑴ Siapa Rabbnya?
⑵ Siapa nabinya?
⑶ Apa agamanya?
Suatu hari Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah menguburkan mayat bersama para
sahabat, kemudian Beliau berkata kepada mereka:
“Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian dan mintalah untuknya ketetapan
hati karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya.” (Hadits shahih, riwayat Abu Dawud)
Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang yang Allah tetapkan hatinya,
yang dia dahulu di dunia mengenal Allah, mengenal Rasul-Nya, dan juga mengenal agama
Islam.
Dan penjelasan tentang mengenal Allah, Rasulullah, dan agama Islam telah kita sebutkan di
dalam Silsilah ‘Ilmiyyah 2, 3 dan juga 4.
Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan menghadapi fitnah kubur, diantaranya
adalah:
⑴ Para syuhada
Yaitu orang-orang yang meninggal di dalam peperangan di jalan Allah Subhānahu wa Ta’āla
“Ya Rasulullah mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam kuburan mereka kecuali
orang-orang yang syahid?”
“Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian.” (Hadist shahih riwayat An Nasai)
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إال وقاه هللا فتنة القبر
“Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at kecuali Allah
Subhānahu wa Ta’āla akan menjaganya dari fitnah kubur.” (Hadist Hasan Riwayat Tirmidzi)
Kita memohon kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla
menetapkan hati kita dan orang-orang yang kita cintai di dalam menghadapi fitnah kubur ini.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2qjh
Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Nikmat Dan
Adzab Kubur, Bagian 1″.
Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya adzab dan nikmat kubur.
Kewajiban seorang mukmin adalah beriman meskipun belum atau tidak mengetahui hakikat
caranya.
Kata “kubur” di sini adalah kebanyakan (keumuman) dan bukan merupakan pembatasan.
Artinya, seseorang akan tetap mendapatkan adzab atau nikmat kubur kalau memang dia
berhak, meskipun dia mati dalam keadaan tenggelam atau terbakar sehingga menjadi abu atau
dimakan binatang buas, dan lain-lain. Tentunya dengan cara yang Allah ketahui.
Dalil adanya adzab kubur di dalam Al Quran diantaranya adalah firman Allah Subhānahu wa
Ta’āla tentang orang orang-orang munafikin :
“Kami akan mengadzab mereka dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada adzab
yang besar.” (QS At Taubah: 101)
◆ Al Imam Ath Thabariy rahimahullah berkata di dalam tafsirnya: “Adzab yang pertama
adalah di dunia dan adzab yang ke dua adalah di kubur.”
Di dalam hadits Al Barra Ibnu ‘Adzib radhiyallāhu ‘anhu yang panjang yang menceritakan
tentang fitnah, nikmat, dan adzab kubur.
“Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari adzab kubur.” (HR Abu Dawud dan juga
yang lain, hadits shahih)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah yang selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2qzl
السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته
الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Beriman kepada Hari Akhir adalah tentang “Nikmat Dan
Adzab Kubur Bagian 2”.
⑴ Orang yang beriman apabila bisa menjawab fitnah kubur dengan baik akan:
✓Diberi alas yang berasal dari surga
✓Diberi pakaian dari surga
✓Dibuka pintu menuju surga sehingga dia diterpa angin surga dan mencium wanginya bau
surga
✓Diluaskan kuburnya sejauh mata memandang
✓Ditemani amal shalih yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah wujudkan berupa
seorang yang:
• Berwajah bagus
• Berpakaian indah
• Berbau wangi
Adapun,
⑵ Orang yang kafir ketika tidak bisa menjawab fitnah kubur dia akan:
✓Diberi alas yang berasal dari neraka
✓Pakaian dari neraka
✓Dibuka pintu menuju neraka sehingga dia diterpa angin yang panas dari neraka
✓Disempitkan kuburnya sehingga tulang rusuknya saling bersilangan
✓Ditemani dosa-dosa yang selama ini dia lakukan di dunia yang Allah wujudkan berupa
seorang yang:
• Buruk rupa dan pakaian
• Menyengat bau badannya
Sebagaimana di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.
◆ Adzab kubur bagi orang yang beriman bisa terhenti dan terputus dengan sebab tertentu,
diantaranya adalah :
Kita memohon kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla
melindungi kita semua dari adzab kubur.
Download audio
https://instaud.io/2rdL
السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته
الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang ke-11 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-Tanda
Hari Kiamat yang Sudah Terjadi dan Telah Berlalu”.
“Telah dekat perhitungan bagi manusia, sedangkan mereka dalam keadaan lalai lagi
berpaling.” (QS Al Anbiya: 1)
ۚ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَ ْﻨﻈُﺮُﻭﻥَ ﺇِﺎَّﻟ ﺍﻟﺴَّﺎ َﻋﺔَ ﺃَ ْﻥ ﺗَﺄْﺗِﻴَﻬُ ْﻢ ﺑَ ْﻐﺘَﺔً ۖ ﻓَﻘَ ْﺪ َﺟﺎﺀَ ﺃَ ْﺷ َﺮﺍﻃُﻬَﺎ
“Maka mereka tidaklah menunggu kecuali hari kiamat yang akan datang dengan tiba-tiba
maka sungguh telah datang tanda-tandanya.” (QS Muhammad: 18)
Diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah:
• ⑴ Diutusnya Nabi kita Muhammad Shallallāhu ‘Alayhi Wa Sallam
“Diutusnya aku dan bangkitnya hari kiamat adalah seperti 2 jari ini (yaitu jari tengah dan jari
telunjuk).” (HR Bukhari dan Muslim)
Dan diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah:
• ⑵ Terbelahnya Bulan
“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS Al Qamar: 1)
Dan telah terbelah bulan menjadi dua di zaman Rasulullah Shallallāhu ‘alyhi wa sallam
ketika orang-orang musyrikin di awal dakwah beliau meminta bukti kerasulan Beliau
Shallallāhu ‘alyhi wa sallam.
Dua tanda di atas sudah terjadi kurang lebih 1400 tahun yang lalu, tentunya semakin
dekatnya hari kiamat hendaklah membuat seorang Muslim segera sadar dari kelalaian dia
selama ini.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2rtc
Diantaranya:
1. Keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Adapun orang yang mengaku sebagai nabi dan diikuti oleh segelintir manusia maka ini
banyak dan lebih dari 30 orang.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika ditanya oleh malaikat Jibril tentang sebagian
tanda-tanda hari kiamat maka Beliau mengatakan:
“Engkau akan melihat orang yang dahulunya tidak beralas kaki, tidak berpakaian, orang
miskin, penggembala kambing, mereka saling berlomba-lomba dalam meninggikan
bangunan.” (HR Muslim)
Kemudian diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi yang ke 3
adalah
Dan betapa banyak di zaman kita amanat diberikan kepada orang yang tidak berhak.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang shohih yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
إن من أشراط الساعة إذا كانت التحية على المعرفة
“Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat apabila salam itu hanya diberikan kepada
orang yang dikenal”.
Petunjuk Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah memberikan salam kepada orang yang
dikenal maupun yang tidak dikenal.
Benar apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan apa yang
Beliau sampaikan, semuanya adalah wahyu dari Allah subhānahu wa ta’ālā.
Hal ini hendaknya menambah keimanan bagi seorang muslim dan hendaknya dia waspada
dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi hari kiamat yang sudah semakin dekat
ini.
Download audio
https://instaud.io/2rFj
Halaqah yang ke-13 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang tanda-tanda
dekatnya hari kiamat yang belum terjadi.
ث هللا فِ ْي ِه َر ُجالً ِمنِّي – أَوْ ِم ْن أَ ْه ِل بَ ْيتِي يُ َوا ِط ُئ ا ْس ُمهُ ا ْس ِمي َوا ْس ُم َ ى يَ ْب َع َ ِق ِمنَ ال ُّد ْنيَا إِالَّ يَوْ ٌم لَطَو ََّل هللاُ َذل
َّ ك اليَوْ َم َحت َ لَوْ لَ ْم يَ ْب
َت ظُ ْل ًما َو َجوْ رًا
ْ ض قِ ْسطًا َو َع ْدالً َك َما ُملِئ َ ْرَ ألاْ ُ أل م ي .ى بَ
َْ ِ َ ِ ِأ مسْ ا ه ْ
ي بَ أ
“Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Allah Subhānahu wa Ta’āla
akan memanjangkan hari tersebut sehingga Allah mengutus seseorang yang berasal dari
keluargaku yang namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama dengan nama
bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan
kezhaliman.” (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud rahimahullāh).
Dan hadits-hadits yang shahih tentang keluarnya Iman Mahdi mutawatir makna diriwayatkan
oleh 26 sahabat Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam.
Dan waspadalah dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi atau diyakini
pengikutnya sebagai Imam Mahdi.
Imam Mahdi bukanlah yang sembunyi di gua selama lebih dari 1000 tahun.
Beliau akan muncul kelak sebelum datangnya Dajjal dan sebelum turunnya Nabi Isa
‘alayhissalām.
Beliau adalah imam yang shalih yang muncul di tengah-tengah manusia, menegakkan amar
ma’ruf dan nahi munkar.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2rWq
Halaqah yang ke-14 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang ”Tanda-Tanda
Besar Dekatnya Hari Kiamat”.
Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat.
Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat.
Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain.
Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang
saling berbicara.
Maka Beliau bertanya,
“Apa yang sedang kalian bicarakan?”
Merekapun menjawab,
“Kami sedang mengingat hari kiamat.”
Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10
tanda-tanda.”
1. Asap
2. Dajjal
3. Daabbah (seekor hewan melata)
4. Terbitnya matahari dari barat
5. Turunnya Nabi Isa ibnu Maryam
6. Ya’juj dan Ma’juj
7. Khosf atau terbenamnya sebagian tanah di timur
8. Khosf di barat
9. Khosf di Jazirah Arab
10. Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke padang pengumpulan.
(Hadits shahih riwayat Imam Muslim)
Dan insya Allah akan kita pelajari satu-persatu dari tanda-tanda tersebut pada halaqah-
halaqah selanjutnya.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2sch
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah tentang “Dajjal Bagian
1”.
Dajjal yang secara bahasa artinya adalah pendusta besar, merupakan seorang manusia
keturunan Nabi Adam ‘alayhissalām, yang di akhir zaman, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan
menjadikan dia sebagai fitnah terbesar dalam sejarah manusia.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
“Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar daripada
fitnah Dajjal.” (HR Muslim)
Sebelum keluarnya Dajjal, bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang, manusia
sangat membutuhkan air dan juga makanan.
Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan
hujan dan menumbuhkan tanaman, dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka.
Sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah Subhānahu wa Ta’āla seperti orang-orang
musyrik, kafir dan munafik mereka pun mengikuti Dajjal, di antaranya adalah 70.000 orang
Yahudi Ashbahan*. (HR Muslim)
Sampai ada seseorang yang awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara
yang luar biasa pada diri Dajjal akhirnya dia mengikuti Dajjal tersebut. (Hadits shahih
Riwayat Abu Dawud)
◆ Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi
wa sallam bersabda :
ُ لَقَ ْد أَ ْن َذ َرهُ نُوْ ٌح قَوْ َمه،ُإِنِّي أُ ْن ِذ ُر ُك ُموْ هُ َو َما ِم ْن نَبِ ٍّي إِالَّ قَ ْد أَ ْن َذ َرهُ قَوْ َمه
“Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal dan tidaklah seorang Nabi
kecuali dia telah memperingatkan kaumnya dari Dajjal demikian pula Nuh ‘alayhissalām.”
(HR Bukhari)
Tamim Ad Dari, seorang shahabat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam saat masih beragama
Nashrani dia dan beberapa orang temannya pernah terdampar di pulau tersebut.
Mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat bahkan sempat terjadi dialog antara
mereka dengan Dajjal .
Kemudian Tamim mengabarkan pertemuan dan dialog ini kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa
sallam setelah masuk Islam dan dibenarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam. (Hadits
ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada pertemuan kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir
– Halaqah 16 Dajjal Bagian 2
July 23, 2018 Ummu Syifa
Download audio
https://instaud.io/2sSS
Halaqah yang ke-16 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian
2”.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang Nabi yang sangat menginginkan
keselamatan bagi umatnya, telah menyebutkan di dalam hadits-hadits yang shahih tentang
ciri-ciri Dajjal, diantaranya bahwasanya Dajjal adalah:
Semua orang yang beriman bisa membaca baik yang buta huruf maupun yang tidak buta
huruf.
Ciri-ciri di atas disebutkan di dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga
Muslim.
Adapun kehebatan yang dimiliki oleh Dajjal maka semuanya adalah dengan izin Allah
Subhānahu wa Ta’āla untuk menguji keimanan para hamba.
َو إِنَّ ُك ْم لَ ْن ت ََروْ ا َربَّ ُك ْم تَبَا َركَ َو تَ َعالَى َحتَّى تَ ُموتُوا، ْس بِأ َ ْع َو َر َ ِفَإ ِ ْن أُ ْلب
َ س َعلَ ْي ُك ْم َربُّ ُكم فَا ْعلَ ُموا أَ َّن َربَّ ُك ْم تَبَا َركَ َو تَ َعالَى لَي
“Apabila samar bagi kalian Rabb kalian maka ketahuilah maka bahwasanya Rabb kalian
Tabaraka wa Ta’ala tidaklah buta sebelah matanya. Dan sesugguhnya kalian tidak akan
melihat Rabb kalian Tabaraka wa Ta’ala sampai kalian meninggal dunia.” (HR Ahmad dan
Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullāh)
Jadi kurang lebih apabila dihitung dengan hari-hari biasa, dia akan tinggal di bumi selama 1
tahun 2,5bulan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2t9I
Halaqah yang ke-17 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian
3”.
Seorang Muslim hendaknya mencari jalan keselamatan dari fitnah Dajjal, diantaranya:
Karena orang yang mengikuti Dajjal adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah
Subhānahu Ta’āla.
Karena Dajjal ketika dikabarkan oleh Tamim Ad-Dari radhiyallāhu ‘anhu dan juga kawan-
kawannya bahwasanya Muhammad telah muncul dan menang dan menjadi orang yang
ditaati, maka Dajjal mengatakan yang artinya:
⑷ Membaca do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebelum salam.
Sebagian pendahulu kita dahulu menyuruh anaknya untuk mengulang shalat lagi apabila
tidak membaca do’a ini ketika shalat.
Karena Dajjal memiliki syubhat (kerancuan) yang bisa menggoyahkan iman seseorang.
“Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaklah menjauh darinya karena demi
Allah, sesungguhnya seseorang mendatangi Dajjal dan dia menyangka bahwasanya dia
adalah beriman ternyata kemudian dia mengikuti Dajjal tersebut karena melihat syubhat yang
dimiliki oleh Dajjal tersebut.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud)
⑹ Apabila mampu maka hendaklah dia pergi ke 2 tanah haram (Mekkah dan juga Madinah)
karena keduanya tidak bisa dimasuki oleh Dajjal. (HR Bukhari dan Muslim)
⑺ Apabila terpaksa bertemu dengan Dajjal maka hendaklah dia bersabar, tetap di atas
kebenaran dan tidak mentaati Dajjal tersebut.
Dan hendaknya dia membaca 10 ayat yang pertama dari surat Al Kahfi.
“Barangsiapa diantara kalian yang menemui Dajjal maka hendaklah dia membaca awal dari
surat Al Kahfi.” (HR Muslim)
“Barangsiapa yang menghafal 10 ayat yang pertama dari surat Al Kahfi, maka dia akan
terjaga dari Dajjal.” (HR Muslim)
⑻ Apabila melihat Dajjal membawa 2 sungai (sungai dari api dan sungai dari air) maka
petunjuk Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam hendaknya kita memejamkan mata,
menundukkan kepala, kemudian meminum dari sungai api karena sebenarnya itu adalah air
yang dingin. (HR Muslim)
Dajjal muncul di masa Imam Mahdi sebelum turunnya Nabi Isa ‘alayhissalām dan akan
dibunuh oleh Nabi Isa.
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla melindungi kita dan keluarga kita dari fitnah Dajjal.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2tnG
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Turunnya Nabi
Isa alayhissalam Bagian 1”.
Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi Isa
‘alayhissalam, Allah Subhānahu wa Ta’āla menyelamatkan beliau dengan mengangkat beliau
ke atas kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Turunnya beliau ‘Alayhissalam ke bumi, Allah jadikan sebagai salah satu tanda besar
dekatnya Hari Kiamat.
Allah berfirman :
“Dan sesunguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat.” (QS Az Zukhruf: 61)
“Maksud dari hal itu adalah turunya Nabi Isa ‘alayhissalām.” (Diriwayatkan oleh Ath
Thabariy dalam tafsirnya)
Beliau turun di saat kaum Muslimin sedang di masa genting menghadapi dahsyatnya fitnah
Dajjal.
Turun di waktu Shubuh dan shalat di belakang Imam Mahdi, imam kaum Muslimin saat itu.
َك ْيفَ أَ ْنتُ ْم إِ َذا نَزَ َل ابْنُ َمرْ يَ َم فِي ُك ْم َوإِ َما ُم ُك ْم ِم ْن ُك ْم
“Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam kalian saat itu
adalah dari kalian?” (HR Bukhari dan Muslim)
Hal yang pertama kali beliau lakukan adalah membunuh Dajjal yang sedang mengepung
sebagian kaum Muslimin di Baitul Maqdis.
Beliau membunuh dengan tombak kecil beliau setelah Dajjal hampir melarut habis seperti
melarutnya garam karena melihat Nabi Isa ‘alayhissalām.
Kemudian umat Islam pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjal, diantaranya adalah
orang-orang Yahudi, sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat Islam memerangi
orang-orang Yahudi.
Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk bersembunyi di belakang batu atau pohon,
maka berkatalah batu atau pohon tersebut:
Setelah itu keluarlah Ya’jūj dan juga Ma’jūj yang membuat kerusakan besar di permukaan
bumi.
Maka Nabi Isa ‘alayhissalām dan juga kaum Muslimin berdo’a kepada Allah supaya Allah
Subhānahu wa Ta’āla membinasakan mereka.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2tBh
Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah “Turunnya Nabi Isa
‘alayhissalam Bagian 2.”
Setelah Ya’juj dan juga Ma’juj binasa, jadilah Nabi Isa ‘alayhissalām seorang pemimpin
yang adil yang menegakkan syari’at Islam.
ض ُع ْال ِج ْزيَةَ َويَفِيضُ ْال َما ُل َ َيب َويَ ْقتُ ُل ْال ِخ ْن ِزي َر َوي َّ َوالَّ ِذي نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه لَيُو ِش َك َّن أَ ْن يَ ْن ِز َل فِي ُك ْم ابْنُ َمرْ يَ َم َح َك ًما َع ْداًل فَيَ ْك ِس ُر ال
َ ِ صل
ِ َحتَّى اَل يَ ْقبَلَهُ أَ َح ٌد َحتَّى تَ ُكونَ السَّجْ َدةُ ال َو
اح َدةُ َخ ْيرًا ِم ْن ال ُّد ْنيَا َو َما فِيهَا ْ
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, hampir-hampir turun Isa bin Maryam diantara
kalian sebagai seorang penguasa yang adil. Maka dia akan menghancurkan salib, membunuh
babi, menggugurkan atau membatalkan hukum jizyah, harta benda melimpah ruah sehingga
tidak ada seorang pun yang menerima shadaqah, sehingga sujud sekali saat itu lebih baik
daripada dunia dan seisinya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Beliau turun beriman kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, mengikuti
syariat beliau dan bukan untuk menghapus syariat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa
sallam.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu adalah
kehidupan yang sangat indah.
Langit diizinkan untuk menurunkan hujan, bumi diizinkan untuk mengeluarkan tanaman.
Bahkan seandainya ada sebuah biji yang jatuh di atas batu yang keras niscaya dia akan
tumbuh.
Tidak ada saling bakhil, tidak ada saling hasad, dan tidak ada saling benci.
Sampai seandainya ada seseorang yang melewati seekor singa niscaya singa tersebut tidak
akan mengganggunya.
Dan seandainya ada orang yang menginjak seekor ular niscaya ular tersebut tidak akan
mengganggunya.
(Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ad-Dailami)
Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya beliau ‘Alayhissalam akan melakukan haji
dan umrah.
Dan di dalam hadits yang lain disebutkan bahwasanya beliau akan tinggal di bumi selama 40
tahun, kemudian meninggal dan dishalatkan oleh orang Islam.
(Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud).
Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.
HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari Akhir
– Halaqah 20 Ya’juj dan Ma’juj Bagian 1
July 27, 2018 Ummu Syifa
Download audio
https://instaud.io/2tUA
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang: “Ya’juj dan
Ma’juj Bagian 1″.
Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam ‘alayhissalam.
Mereka sudah ada di zaman Dzulqarnain dan membuat kerusakan di permukaan bumi. Allah
Subhānahu wa Ta’āla dengan rahmat-Nya telah melindungi manusia dari mereka.
Dzulqarnain telah membuat dinding raksasa dari besi dan tembaga untuk mencegah mereka
keluar sampai waktu yang ditentukan oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Di dalam hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullāh:
Ketika hampir mereka melihat sinar matahari maka sebagian mereka mengatakan:
“Kembalilah kalian, besok kita akan menggali kembali.”
Dan mereka tidak mengatakan “Insya Allah”.
Maka Allah Subhānahu wa Ta’āla mengembalikan galian mereka seperti sedia kala seakan-
akan belum mereka gali.
Demikian setiap hari sampai ketika sudah waktunya mereka keluar, sebagian mereka
mengatakan setelah selesai menggali:
“Kembalilah kalian, besok insya Allah kita akan mengali lagi.”
Maka pada esok harinya mereka mendapatkan galian mereka dan akhirnya mereka pun bisa
keluar.
Suatu hari Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah mengabarkan bahwa di zaman
Beliau, dinding tersebut telah terbuka sedikit seperti lingkaran yang dibentuk ibu jari dengan
jari telunjuk.
(HR. Bukhari)
Kalau sudah mendekat hari kiamat maka dinding tersebut akan hancur dan mereka pun akan
keluar.
)٩٩( ۖ ْض َ ) َوتَ َر ْكنَا بَع٩٨( فَإ ِ َذا َجا َء َو ْع ُد َربِّي َج َعلَهُ َد َّكا َء ۖ َو َكانَ َو ْع ُد َربِّي َحقًّا
ٍ ْضهُ ْم يَوْ َمئِ ٍذ يَ ُمو ُج فِي بَع
(Dzulqarnain berkata) : “Apabila datang janji Rabbku maka Rabbku akan menghancur
leburkan dinding tersebut.” Maka kami akan biarkan mereka pada hari itu bercampur antara
satu dengan yang lain. (QS. Al-Kahfi 98-99)
Dan mereka akan dengan cepat keluar sebagaimana firman Allah Subhānahu wa Ta’āla :
“Hingga apabila dibuka Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh
tempat yang tinggi”. (QS. Al-Anbiya 96)
Allah Subhānahu wa Ta’āla telah menjadikan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai salah satu
tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2uCn
Halaqah yang ke-21 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ya’juj dan
Ma’juj bagian yang ke-2.”
ور ُّ فَ َح ِّر ْز ِعبَا ِدي إِلَى، ت ِعبَادًا لِي اَل يُ َدانُ أِل َ َح ٍد بِقِتَالِ ِه ْم
ِ الط ُ ْإِنِّي قَ ْد أَ ْخ َرج
“Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu (yaitu Ya’juj dan Ma’juj) yang
tidak seorang pun bisa melawan mereka. Maka kumpulkanlah hamba-hambaKu (yaitu kaum
muslimin) ke gunung Thur.”
(HR. Muslim )
Jumlah mereka sangat banyak.
Ketika orang-orang yang ada di bagian depan melewati sebuah sungai dan meminumnya
maka yang berada di akhir tidak mendapatkan air tersebut dan mengatakan:
Manusia lari dari Ya’juj dan Ma’juj dan bersembunyi di benteng-benteng mereka.
Setelah banyak membuat kerusakan di bumi, maka Ya’juj dan Ma’juj berkata:
“Kita telah membunuh penduduk bumi maka marilah kita membunuh penduduk langit.”
Mereka pun mengarahkan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhānahu wa
Ta’āla mengembalikan anak panah mereka tersebut ke bumi dalam keadaan berlumuran
darah.
Ya’juj dan Ma’juj mengepung Nabi Isa ‘alayhissalām salam dan para sahabatnya di gunung
Thur. Akhirnya beliau berdo’a kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla maka Allah menurunkan
ulat di leher-leher Ya’juj dan Ma’juj, meninggallah mereka dalam satu waktu.
Kemudian turunlah Nabi Isa ‘alayhissalām dan pengikutnya dan mereka tidak mendapatkan
satu jengkal tanah kecuali di situ ada bangkai Ya’juj dan Ma’juj.
Mereka pun meminta kepada Allah supaya Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan.
Akhirnya Allah Subhānahu wa Ta’āla mengirimkan burung yang membawa bangkai-bangkai
mereka.
Kemudian Allah Subhānahu wa Ta’āla menurunkan hujan yang membersihkan bumi. (Hadits
shahih, riwayat Muslim)
Dalam hadits shahih yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam bersabda:
“Kaum muslimin akan menggunakan bekas busur, anak panah, dan tameng kayu Ya’juj dan
Ma’juj sebagai kayu bakar selama tujuh tahun.”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2uTU
Halaqah yang ke-22 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Islam
Setelah Meninggalnya Nabi Isa ‘alayhissalām dan Munculnya Tanda-Tanda Besar Hari
Kiamat yang Lain.”
Setelah jaya di zaman Nabi Isa ‘alayhissalām, melemahlah Islam kembali sedikit demi sedikit
dan akan diangkat Al Qur’an.
Akan pergi Al Qur’an dalam satu malam sehingga tidak tersisa satu ayat pun.
Dan akan ada beberapa kelompok manusia laki-laki tua dan wanita tua mereka mengatakan:
‘Kami mendapatkan nenek moyang kami dahulu di atas kalimat “Laa ilaaha illallaah”.’ Maka
kami pun mengatakannya.” (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah).
“Akan datang masa dimana banyak perzinaan dilakukan secara terang-terangan di pingir
jalan.” (HR. Muslim)
Dan,
“Tidak akan bangkit hari kiamat kecuali atas orang-orang yang paling jelek yang mereka
lebih jelek daripada orang-orang yang hidup di zaman jahiliyyah.” (HR Muslim)
Urutan tanda-tanda besar Hari Kiamat sampai meningalnya Nabi Isa ‘alayhissalām jelas di
dalam hadits-hadits yang shahih.
Demikian pula tanda terakhir yaitu keluarnya api yang menggiring manusia ke mahsyar
(tempat pengumpulan).
Maka Allahu A’lam tentang urutan yang benar bagi 6 tanda ini, hanya Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam telah mengabarkan bahwasanya:
“Antara terbitnya matahari dari barat dan keluarnya seekor hewan melata dari bumi ini
jaraknya sangat dekat. Apabila salah satu dari keduanya muncul maka yang lain akan segera
muncul.” (HR Muslim)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2v8C
Halaqah yang ke-23 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Terbitnya
Matahari dari Barat”.
Matahari setiap harinya meminta izin kepada Allah untuk terbit dari timur.
Sampai ketika sudah waktunya maka Allah Subhānahu wa Ta’āla tidak mengizinkan
matahari untuk terbit dari timur.
Dan menyuruhnya kembali dari tempat dia datang, yaitu arah barat.
Akhirnya terbitlah matahari dari barat. (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al-Imam Al-
Bukhari rahimahullah)
Terbitnya matahari dari barat adalah termasuk tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.
Apabila manusia melihatnya, maka mereka akan beriman semuanya dan akan yakin bahwa
kiamat memang sudah dekat.
“Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan para malaikat (yaitu malaikat maut) atau
kedatangan Allah atau kedatangan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah.
Hari ketika datang sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhan-mu, tidak akan bermanfaat iman
seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan di dalam imannya.
Katakanlah, “Tunggulah, sesungguhnya kita juga menunggu.” (QS Al An’am : 158)
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi
wa sallam menafsirkan bahwa tanda kebesaran Allah di dalam ayat ini adalah terbitnya
matahari dari barat.
Saat itu,
– Orang kafir bertaubat dari kekafirannya.
– Orang yang beriman yang sebelumnya menyia-nyiakan amal shalih maka dia akan
bertaubat dan beramal shalih.
Namun pintu taubat di kala itu sudah tertutup dan amal tidak akan diterima karena dilakukan
di saat terpaksa.
Kecuali orang mukmin yang sebelum munculnya matahari dari barat sudah beriman dan
beramal shalih, maka amalannya akan diterima.
Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya segera bertaubat kepada Allah Subhānahu wa
Ta’āla dari segala dosa, bagaimanapun besar dosa yang dia miliki dan jangan menundanya.
“Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah Subhānahu
wa Ta’āla akan menerima taubatnya.” (HR Muslim)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
Download audio
https://instaud.io/2vmK
Halaqah yang ke-24 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keluarnya
Seekor Hewan Melata Dari Bumi dan Keluarnya Asap”.
Keluarnya seekor hewan melata yang aneh dari bumi yang bisa berbicara dengan manusia.
“Dan apabila telah datang keputusan atas mereka maka Kami akan keluarkan untuk mereka
seekor hewan melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia bahwa manusia dahulu
tidak yakin dengan ayat-ayat Kami.” (An Naml: 82)
Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana dalam shahih Muslim.
Dan dia akan menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda kekafirannya.
Maka manusia masing-masing akan dengan jelas mengetahui siapa yang mukmin dan siapa
yang kafir.
Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah
shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:
“Akan keluar seekor hewan melata dan akan menandai manusia pada hidung-hidung
mereka.”
ﺎﺱ ۖ ٰﻫَ َﺬﺍ َﻋ َﺬﺍﺏٌ ﺃَﻟِﻴ ٌﻢ ٍ ﻓَﺎﺭْ ﺗَﻘِﺐْ ﻳَﻮْ َﻡ ﺗَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟ َّﺴ َﻤﺎﺀُ ﺑِﺪ
َ َّ ﻳَ ْﻐ َﺸﻰ ﺍﻟﻨ.ُﺧَﺎﻥ ُﻣﺒِﻴﻦ
“Maka tunggulah hari di mana langit akan membawa asap yang nyata yang menutupi
manusia, inilah adzab yang pedih.” (Ad Dukhan: 10-11)
Ibnu Abbas radhiyallāhu ‘anhumā berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah:
– Asap yang akan keluar di akhir zaman sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat.
Dan,
– Asap ini merupakan adzab dan siksaan bagi orang-orang kafir.
Download audio
https://instaud.io/2vEb
Halaqah yang ke-25 dari silsilah beriman kepada hari akhir, adalah tentang “Meninggalnya
Orang-Orang yang Beriman Sebelum Hari Kiamat, Terbenamnya Tanah Secara Besar-
Basaran di Tiga Tempat dan Keluarnya Api dari Yaman”.
Sesedang dosa besarnya hari kiamat, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan mengirim angin yang
mencabut nyawa semua orang yang beriman, sehingga tidak tersisa di dunia kecuali sejelek-
jelek manusia.
“Kemudian Allah akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam maka tidak ada seorang
pun di bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi kecuali
akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut.
Sampai seandainya salah seorang mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut
akan masuk bersamanya dan mencabut nyawanya.
Maka tersisalah sejelek-jelek manusia yang ringan berbuat kerusakan seperti ringannya
burung dan mereka ganas dalam berbuat kezhaliman satu dengan yang lain seperti ganasnya
hewan buas.
Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut berasal dari 2 arah yaitu:
⑴ Yaman
⑵ Syam
Dan diantara tanda-tanda besar hari kiamat adalah akan terbenamnya tanah secara besar-
besaran di tiga daerah:
⑴ Timur
⑵ Barat
⑶ Jazirah Arab
Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai di tempat
pengumpulan, sebagaimana bisa disimpulkan di dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan
Muslim.
“Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala dari kabilah
Muzainah.” (Hadits Bukhari Muslim).
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan keselamatan kepada kita semua di dunia
dan di akhirat.
Demikian yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah-halaqah
selanjutnya.