Group WA HSI
Halaqah yang ke-1 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Kota Madinah Sebelum Hijrahnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Kota madinah adalah termasuk kota yang lama kurang lebih 1500 tahun Sebelum Hijrahnya Nabi
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. kota ini sudah di huni oleh manusia, diantara yang tinggal di
Kota madinah adalah 3 kabilah besar orang-orang yahudi, mereka adalah :
Bani Quraizhah,
Bani Nadhir dan
Bani Qainuqa
Dan diantara yang tinggal di Kota madinah adalah orang-orang musrikin dari 2 kabilah yang besar :
Al-Aus dan Al-Khazraj. Yang datang dari Yaman setelah hancurnya bendungan ma’rib, 2 kabilah ini
saling berperang selama kurang lebih 120 tahun.
Allah berfirman :
“Dan ketika sekelompok dari mereka yaitu orang-orang munafikin berkata wahai penduduk yastrib tidak
ada tempat bagi kalian disini maka kembalilah kalian” (Surat Al-Ahzab : 13)
Orang-orang munafikin ingin mengembosi orang-orang yang beriman penduduk madinah dalam Perang
“Aku di perintahkan untuk berhijrah kesebuah daerah yang akan memakan daerah-daerah yang lain, mereka
menamakan yatrib dan ia adalah Al-Madinah” (HR Bukhari dan Muslim)
Al Madinah atau
Madinatun Nabi atau
Madinatun Rasul atau
Madinatun Rasulullah atau
Almadinah An Nabawiyah
Ada yang mengatakan sebabnya adalah karena Madinah menjadi terang benderang dengan ajaran islam
setelah masuknya Agama Islam di kota ini.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah Nama-Nama Kota Madinah.
Kota Madinah memiliki beberapa nama yang menunjukan keutamaannya, diantara nama-nama kota
madinah yang datang di dalam Dalil :
. AL MADINAH
Ini adalah nama yang paling masyur, datang kata Al Madinah yang merupakan kota Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam ini di dalam Al-Qur’an di dalam 4 Ayat :
. THABAH
. THAIBAH
“Sesungguhnya dia adalah Thaibah menghilangkan kotoran sebagaimana api menghilangkan kotoran
perak” (HR. Muslim)
2 Nama ini yaitu Thabah dan Thaibah diambil dari kata Thib yang artinya adalah kebaikan
. AD DAAR
Allah SWT Berfirman tentang para sahabat radiallahu anhum dari kalangan Anshar :
ﺻُﺩﻭِﺭِﻫْﻡ َﺣﺎَﺟًﺔ ِﻣﱠﻣﺎ ُ َﻭﺍﻟﱠِﺫﻳَﻥ ﺗ َﺑَﱠﻭُءﻭﺍ ﺍﻟﱠﺩﺍَﺭ َﻭﺍ ْ ِﻹﻳَﻣﺎَﻥ ِﻣْﻥ ﻗَْﺑِﻠِﻬْﻡ ﻳُِﺣﺑﱡﻭَﻥ َﻣْﻥ َﻫﺎَﺟَﺭ ﺇَِﻟْﻳِﻬْﻡ َﻭَﻻ ﻳَِﺟُﺩﻭَﻥ ِﻓﻲ
ﺳِﻪ ﻓَﺄ ُﻭَٰﻟِﺋَﻙ ُﻫُﻡ ﺍْﻟُﻣْﻔِﻠُﺣﻭَﻥ
ِ ﺷﱠﺢ ﻧَْﻔ َ ﺻﺔٌ ۚ َﻭَﻣْﻥ ﻳُﻭ
ُ ﻕ َ ﺻﺎَ ﺳِﻬْﻡ َﻭﻟَْﻭ َﻛﺎَﻥ ِﺑِﻬْﻡ َﺧ َ ﺃ ُﻭﺗ ُﻭﺍ َﻭﻳُْﺅِﺛُﺭﻭَﻥ
ِ ُﻋﻠَٰﻰ ﺃ َْﻧﻔ
Dan orang-orang yang menempati Ad Daar dan beriman sebelum kaum muhajirin, mereka mencintai orang-
orang yang hijrah Kepada Mereka (Al-Ashr Ayat 9)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah Keutamaan Kota Madinah Bagian 01.
Kota Madinah sebagai Ibukota pertama kaum muslimin tempat hijrahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam, tempat bertemunya kaum muhajirin dan anshar. Memiliki keutamaan-keutamaan yang banyak
sebagaimana di dalam dalil-dalil yang shahih, dan diantara keutamaannya :
Sesungguhnya Nabi Ibrâhîm menjadikan kota Mekah sebagai kota haram, dan sesungguhnya aku
menjadikan Madinah sebagai kota yang haram juga. [HR. Muslim]
Yang dimaksud dengan mengharamkan Madinah disini adalah menampakan ke haraman karena yang
mengharamkan sebenarnya adalah Allah sedangkan Nabi hanya sekedar mengabarkan dan menampakan
keharaman nya.
Kota madinah adalah tanah haram antara air sampai tawur (HR Bukhari dan Muslim)
Labbah atau harrah adalah daerah yang ditutupi bebatuan berwarna hitam,
Di jaman sekarang kota madinah lebih luas daripada tanah haram, sebagian dari kota madinah ada yang
berada di luar tanah haram.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah Keutamaan Kota Madinah Bagian 02.
Kota Madinah sebagai tanah haram memiliki hukum-hukum khusus, diantaranya : Tidak boleh di potong
pohon berduri yang ada di dalam nya dan tidak boleh di buru hewan buruannya.
Apabila hewan buruan dan tumbuhan berduri saja tidak boleh di ganggu apabila dia berada di tanah haram
madinah padahal keduanya adalah mahluk yang tidak berakal dan tidak mukalaf atau dibebani dengan
syariat apalagi manusia, oleh karena itu seorang muslim yang berada di tanah haram tidak boleh menganggu
dan menyakiti orang lain di tanah haram baik dengan lisannya maupun dengan perbuatannya, dan
menyakiti orang lain secara umum dengan lisan dan perbuatan adalah perbuatan yang di haramkan baik di
tanah haram maupun di luar tanah haram, namun pengharaman menjadi lebih keras ketika di tanah haram
yang merupakan tempat yang di utamakan yang seharsunya digunakan untuk Ibadah dan Mendekatkan diri
kepada Allah, bukan untuk berbuat dosa atau menzolimi manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka barangsiapa yang membuat hadats atau
memberi tempat bagi orang membuat hadats di Madinah maka laknat Allah, laknat malaikat, dan laknat
seluruh manusia atas orang tersebut, tidak akan diterima darinya di hari kiamat sharf dan ‘adl” (HR
Bukhari dan Muslim)
(HR Bukhari dan Muslim)
Membuat hadats artinya melakukan dosa, baik berupa kesyirikan, kebid’ah han, maupun kemaksiatan.
Memberi tempat maksudnya melindungi, memilah mereka ataupun membantu mereka di dalam berbuat
dosa.
Laknat Allah maksudnya dijauhkan dari Rahmat Allah
Laknat Malaikat dan Manusia maksudnya Doa supaya di jauhkan dari Rahmat Allah
Ash-sharf artinya amalan wajib
Adl artinya amalan sunnah
Dan Maksud tidak di terima disini adalah tidak di terima dengan keridoan namun hanya di terima oleh
Allah sebagai balasan saja.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah Keutamaan Kota Madinah Bagian 03.
“Barang siapa yang mampu untuk meninggal di kota Madinah maka hendaklah dia meninggal di kota
madinah karena sesungguhnya aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di kota
Madinah (Hadist Shahih Riwayat At tarmidzi dan Ibnu Madjah)
Di dalam Hadist yang lain Beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
ﻋْﻧَﻬﺎ ﺇِﻻ ﺃَْﺑَﺩَﻝ ﷲُ ﻓِﻳَﻬﺎ َﻣْﻥ ُﻫَﻭ َﺧْﻳٌﺭ ِﻣْﻧﻪُ َﻭﻻ ُ ﺍْﻟَﻣِﺩﻳﻧَﺔُ َﺧْﻳٌﺭ ﻟَُﻬْﻡ َﻟْﻭ َﻛﺎﻧُﻭﺍ ﻳَْﻌﻠَُﻣﻭَﻥ َﻻ ﻳََﺩ
َ ًﻋَﻬﺎ ﺃ ََﺣٌﺩ َﺭْﻏﺑَﺔ
َ ﺷِﻬﻳًﺩﺍ ﺃ َْﻭ
ﺷِﻔﻳﻌًﺎ َﻳْﻭَﻡ ﺍْﻟِﻘَﻳﺎَﻣﺔ ُ ﻋﻠَﻰ َﻷَْﻭﺍِﺋَﻬﺎ َﻭَﺟْﻬِﺩَﻫﺎ ﺇِﻻ ُﻛْﻧ
َ ُﺕ َﻟﻪ ُ َُﻳﺛْﺑ
َ ﺕ ﺃََﺣٌﺩ
Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang meninggalkan
kota Madinah karena benci terhadap kota ini, kecuali Allâh akan menggantikannya dengan yang lebih baik
dari orang tersebut, dan tidaklah seseorang bersabar atas kesempitan rezeki di Madinah dan kesusahan di
kota Madinah, kecuali aku akan enjadi pemberi syafa’at atau saksi baginya pada hari kiamat. [HR. Imam
Muslim]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah Keutamaan Kota Madinah Bagian 04.
“Ya Allah Berkahilah untuk kami didalam kota madinah kami (HR Muslim)
“Dijalan-jalan kota Madinah ada malaikat-malaikat tidak dimasuki tha’un dan dajjal”
ِﺇﱠﻥ ﺍ ْ ِﻹﻳَﻣﺎَﻥ َﻟَﻳﺄ ِْﺭُﺯ ِﺇَﻟﻰ ﺍْﻟَﻣِﺩﻳﻧَِﺔ َﻛَﻣﺎ ﺗ َﺄ ِْﺭُﺯ ﺍْﻟَﺣﻳﱠﺔُ ِﺇﻟَﻰ ُﺟْﺣِﺭَﻫﺎ
“Sesunguhnya iman akan berkumpul ke kota madinah sebagaimana ular akan berkumpul di sarang
nya” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Maksudnya iman akan senantiasa kesana dan ada di dalam nya dan kaum muslimin senantiasa mau ke kota
madinah karena cinta kepada kota ini
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 01.
Sebuah kenikmatan yang besar seorang muslim diberi kesempatan oleh Allah untuk berziarah ke kota
madinah, Kota yang penuh dengan keutamaan sebagaimana telah berlalu sebagiannya.
Apabila seseorang sudah dimudahkan sampai ke kota madinah maka di syariatkan untuk mengunjungi 5
tempat, 5 Tempat tersebut terdiri 2 Masjid dan 3 Kuburan.
1. Kuburan Rasulullah, dan 2 kuburan sahabatnya yaitu Abu Bakar dan umar Radiallahuanhuma,
2. Kemudian yang ke 2 pemakaman Baqi
3. Dan yang ke 3 adalah pemakaman syuhada uhud
Yang utama diantara 5 tempat tersebut adalah Masjid Nabawi ini adalah tujuan pertama dan utama
kedatangan seseorang ke Kota Madinah, yaitu berziarah ke Masjid Nabawi.
Rasulullah bersabda :
ﺍﻟﻤﺴﺠِﺪ ﺍﻟَﺤﺮﺍِﻡ ﻭﻣﺴﺠِﺪ ﺍﻟﺮﺳﻮِﻝ ﺻﱠﻠﻰ ﷲُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﱠﻠﻢ ﻭﻣﺴﺠِﺪ: ﺸﱡﺪ ﺍﻟِّﺮﺣﺎُﻝ ﺇﻻ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛِﺔ ﻣﺴﺎﺟَﺪ
َ ُﻻ ﺗ
ﺍﻷﻗﺼﻰ
“Tidak berpergian kecuali ke 3 masjid, Masjid al Haram, masjid ar Rasul shallallahu alaihi wasallam, dan
masjid al Aqsha” (HR Bukhari dan Muslim)
Maksud dari sini bahwa tidak boleh seseorang berpergian ke sebuah tempat dengan maksud Ibadah dan
meyakini keutamaan khusus tempat tersebut kecuali ke 3 masjid yang disebutkan di dalam hadist.
Dan cara berziarah ke tiga Masjid tersebut adalah dengan cara Shalat di dalamnya,
keutamaan Masjid nabawi shalat didalamnya di lipat gandakan menjadi lebih dari 1000x
Rasulullah bersabda :
Shalat sekali di masjid ku ini lebih baik dari pada 1000x shalat di masjid lain kecuali Masjidil harom. (HR.
Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173.)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 02.
Telah berlalu bahwa Shalat sekali di Masjid Nabawi lebih baik daripada 1000x shalat di masjid yang lain
kecuali masjidil haram.
Seseorang yang setiap hari shalat subuh di masjid istiqlal misalnya, membutuhkan waktu kurang lebih 2
tahun 9 bulan untuk menyamai pahala shalat subuh sekali di masjid nabawi.
Kalau demikian besar pahala shalat di masjid nabawi lalu bagaimana dengan shalat di Al Masjidil Haram,
yang shalat sekali disana lebih utama daripada 100.000x shalat di masjid yang lain.
ِ ﻼٍﺓ ِﻓﻳَﻣﺎ
ﺳَﻭﺍُﻩ َ ﺳِﺟِﺩ ﺍْﻟَﺣَﺭﺍِﻡ ﺃ َْﻓ
ِ ﺿُﻝ ِﻣْﻥ ِﻣﺎﺋ َِﺔ ﺃ َْﻟ
َ ﻑ
َ ﺻ ْ ﻼﺓٌ ِﻓﻰ ﺍْﻟَﻣ َ َﻭ
َ ﺻ
“Dan shalat sekali di masjidil haram lebih afdhal dari pada 100.000x shalat di masjid yang lain”
Seseorang yang setiap hari shalat subuh di masjid istiqlal membutuhkan waktu kurang lebih 282 setengah
tahun untuk menyamai pahala shalat subuh sekali di Masjidil Haram
Ini adalah keutamaan yang sangat besar dan kesempatan emas bagi seorang muslim untuk mendapatkan
pahala yang banyak selama di kota mekkah dan madinah.
karena kelak di hari kiamat kebaikan dan kejelekan akan di timbang, Barang siapa yang kebaikannya lebih
Allah berfirman :
Oleh karena nya hendaklah seorang muslim yang sudah Allah beri kesempatan berziarah ke kota madinah
berusaha sebisa mungkin shalat fardhu di Masjid Nabawi demi mendapatkan pahala yang besar dari Allah
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 03.
Keutamaan shalat di masjid Nabawi yang sudah kita sebutkan sudah cukup menjadi pendorong untuk
menjaga shalat 5 waktu di Masjid Nabawi.
Telah tersebar di kalangan kaum muslimin bahwa orang yang sampai di kota madinah di syariatkan
untuk melakukan 40x shalat Fardhu berturut-turut di Masjid Nabawi, yang mereka namakan dengan shalat
Arba’in, mereka berdalil dengan sebuah hadits yang di keluarkan oleh Imam Ahmad di dalam musnaf nya
dari Anas bin Malik Radhiallahu anhu dari Nabi Rasulullah shallahu alaihi wassalam beliau bersabda :
ﺉَ ﺏ َﻭﺑَِﺭِ ﺻﻼﺓٌ ُﻛﺗِﺑَْﺕ ﻟَﻪُ ﺑََﺭﺍَءﺓٌ ِﻣَﻥ ﺍﻟﻧﱠﺎِﺭ َﻭﻧََﺟﺎﺓٌ ِﻣَﻥ ﺍْﻟﻌََﺫﺍ َ ﺳِﺟِﺩﻱ ﺃ َْﺭﺑَِﻌﻳَﻥ
َ ُﺻﻼﺓً ﻻَ ﻳَﻔُﻭﺗ ُﻪ ْ ﺻﱠﻠﻰ ﻓِﻲ َﻣ
َ َﻣْﻥ
ِ ِﻣَﻥ ﺍﻟِّﻧَﻔﺎ
ﻕ
“Barang siapa yang Shalat di masjidku ini 40 shalat, tidak ketinggalan 1 shalat pun, di tulis baginya
pembebasan dari Neraka, kesemalamatan dari azab dan dibebaskan dari ke nifakan”
Didalam sanat hadits ini ada seorang rowi yang bernama Nubaik bin umar beliau adalah seorang rowi
yang majehuul, yang artinya tidak di ketahui keadaannya apakah bisa di percaya atau tidak karena yang
meriwayatkan dari beliau hanya 1 orang dan tidak ada ulama yang menguatkan beliau, sehingga sanat hadist
ini adalah lemah.
Disana ada hadist lain yang serupa tetapi tidak sama di riwayatkan oleh At tarmidzi didalam sanatnya
dari anas bin malik radiallahu beliau berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
ﺻﻠﱠﻰ ِ ﱠ ِ ﺃ َْﺭَﺑِﻌﻳَﻥﻳَْﻭًﻣﺎ
َ َﻣْﻥ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻭﻝ ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻳﻪ ﻭﺳﻠﻡ:ﻋﻥ ﺃﻧﺱ ﺑﻥ ﻣﺎﻟﻙ ـ ﺭﺿﻲ ﷲ ﻋﻧﻪ ـ ﻗﺎﻝ
ﻋٍﺔ ﻳُْﺩِﺭُﻙ ﺍﻟﺗ ﱠْﻛِﺑﻳَﺭﺓَ ﺍْﻷ ُﻭﻟَﻰ ُﻛِﺗَﺑْﺕ َﻟﻪُ َﺑَﺭﺍَءﺗ َﺎِﻥ ﺑََﺭﺍَءﺓ ٌ ِﻣْﻥ ﺍﻟﻧﱠﺎِﺭ َﻭﺑََﺭﺍَءﺓٌ ِﻣْﻥ
َ ِﻓﻲ َﺟَﻣﺎ
“Barang siapa yang shalat untuk allah 40 hari dengan berjamaah mendapatkan takbir yang pertama maka
ditulis untuknya 2 pembebasan Pembebasan dari Neraka dan pembebasan dari ke Nifakan.
Hadist ini di hasankan oleh Syaikh Al Abani di dalam kitab beliau Shahih sunan At Tirmidzi.
. Hadist yang Dhaib berbicara tentang keutamaan shalat di masjid nabawi adapun hadist yang hasan
adalah umum di seluruh masjid.
. Hadist yang ghaib diatas menyebutkan 40 shalat adapun hadist yang hasan menyebutkan 40 hari
Syaikh Al Bani rahimahullah telah menghukumi hadist tentang shalat arbain sebagai hadist yang
Dari keterangan di atas bisa kita simpulkan bahwa hadist tentang shalat arba’in adalah lemah, Sehingga
tidak bisa di jadikan dalil.
Oleh karena itu seseorang yang sampai di kota madinah hendaklah melakukan shalat di masjid nabawi
semampunya tidak di batasi dengan bilangan tertentu.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 04.
Disana ada beberapa permasalahan yang berkaitan pahala lebih dari 1000x lipat bagi orang yang shalat di
masjid nabawi :
. Pahala lebih dari 1000x lipat ini didapatkan seseorang baik yang shalat di masjid nabawi yang asli yang
ada di zaman Rasulullah shallahu alaihi wassalam maupun perluasan masjid nabawi yang di bangun setelah
beliau rasulullah meninggal dunia.
Diantara alasannya masjid nabawi telah di perluas di zaman Umar bin kha ab ke 3 arah : Selatan atau
arah kiblat, Barat dan arah utara. seandainya perluasan masjid ini tidak berpahala lebih dari 1000x lipat,
niscaya umar tidak akan memperluas ke arah selatan karena di arah selatan ada imam dan shaf yang
pertama.
. Keutamaan lebih dari 1000x lipat ini didapatkan seseorang yang shalat Fardhu maupun shalat sunnah.
karena nabi Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda :
ِ ﻼٍﺓ ِﻓﻳَﻣﺎ
ﺳَﻭﺍُﻩ َ ﺳِﺟِﺩ ﺍْﻟَﺣَﺭﺍِﻡ ﺃ َْﻓ
ِ ﺿُﻝ ِﻣْﻥ ِﻣﺎﺋ َِﺔ ﺃ َْﻟ
َ ﻑ
َ ﺻ ْ ﻼﺓٌ ِﻓﻰ ﺍْﻟَﻣ َ َﻭ
َ ﺻ
“Sholat sekali di masjid ku ini lebi baik dari pada 1000x shalat di masjid yang lain kecuali masjidil
haram” (HR Bukhari dan Muslim)
Ucapan beliau sholatun adalah mutlak mencakup sholat fardhu dan sunnah.
. Keutamaan lebih dari 1000x lipat ini didapatkan seseorang yang shalat di halaman masjid nabawi dengan
kondisi yang sekarang dimana halaman masjid nabawi sekarang langsung menyambung dengan masjid dan
disana ada pagar yang mengelilingi halaman masjid nabawi
. shalatnya seorang wanita di rumah lebih besar pahalanya daripada sholat dia di masjid nabawi, karena
dahulu istri-istri Nabi Rasulullah shallahu alaihi wassalam lebih banyak sholat di rumahnya dari pada sholat
di masjid nabawi, namun bila wanita tersebut ingin sholat di masjid maka jangan di larang,
” Jaganlah kalian melarang hamba-hamba allah yang wanita dari masjid-masjid Allah” (HR Bukhari dan
Muslim)
. Shalat sunnah di rumah lebih besar pahalanya di banding shalat sunnah di masjid nabawi, karena
keumuman hadist :
“Maka sesunguhnya sebaik baik shalat bagi seseorang adalah di rumahnya kecuali sholat yang wajib”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-11 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 05.
Didalam Masjid Nabawi ada sebuah tempat yang di kenal dengan Roudhoh.
Yang dimaksud dengan ucapan beliau rumahku adalah Rumah Aishah radhiAllahu anha,
Dan ucapan beliau mimbarku adalah mimbar beliau Rasulullah shallahu alaihi wassalam yang letaknya
kurang lebih di pertengahan masjid nabawi.
Ini menunjukan bahwa daerah tersebut memiliki keistimewaan di bandingkan tempat-tempat yang lain
yang ada di masjid Nabawi.
Bagi yang menguatkan pendapat yang ke dua, bahwa sholat sunnah di sana di utamakan dan dia ingin
sholat di sana maka para ulama telah mengingatkan supaya seseorang tidak memaksakan diri dan jangan
sampai terjadi mudarat ketika akan sholat di roudhoh, Baik memudarati diri sendiri maupun orang lain,
Karena sholat di roudhoh hukumnya di anjurkan, Sedangkan memudarati orang lain diharamkan.
Dan tidak boleh hanya karena ingin melakukan yang di anjurkan, seseorang melakukan yang di haramkan
oleh Allah.
” Tidak boleh memudhoroti diri sendiri dan tidak boleh memudhoroti orang lain”
( hadist shahih di riwayatkan oleh Ibnu Majah)
Dan sholat seseorang di tempat selain roudhoh dengan lebih khusu dan lebih menjaga kesempurnaan
ruku dan sujud lebih afdhal
Dari pada Sholat di roudhoh tetapi tidak khusu dan tidak bisa menyempurnakan ruku dan sujudnya.
Kemudian perlu di ketahui bahwa sholat fardhu bagi laki-laki di shaf yang pertama lebih baik dari pada
sholat fardhu yang di lakukan di roudhoh.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-12 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Nabawi Bagian 06.
Diantara keutamaan Masjid Nabawi bahwa kedudukan orang yang belajar agama disana dan
mengajarkan ilmu agama seperti orang yang berjihad di jalan Allah.
ﻣﻥ ﺟﺎء ﻣﺳﺟﺩﻱ ﻫﺫﺍ ﻟﻡ ﻳﺄﺗﻪ ﺇﻻ ﻟﺧﻳﺭ ﻳﺗﻌﻠﻣﻪ ﺃﻭ ﻳﻌﻠﻣﻪ ﻓﻬﻭ ﺑﻣﻧﺯﻟﺔ ﺍﻟﻣﺟﺎﻫﺩ ﻓﻲ ﺳﺑﻳﻝ ﷲ ﻭﻣﻥ ﺟﺎء ﻟﻐﻳﺭ
ﺫﻟﻙ ﻓﻬﻭ ﺑﻣﻧﺯﻟﺔ ﺍﻟﺭﺟﻝ ﻳﻧﻅﺭ ﺇﻟﻰ ﻣﺗﺎﻉ ﻏﻳﺭﻩ
“Barang siapa mendatangi masjid ku ini tidak mendatangi nya kecuali untuk kebaikan yang ingin dia
pelajari atau kebaikan yang ingin ia ajarkan pada orang lain maka dia seperti kedudukan orang yang
berperang di jalan Allah dan barang siapa yang datang untuk selain itu maka dia seperti seseorang yang
melihat barang orang lain”
(Hadist Shahih di riwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Khurairah Radiallahu Anhu)
Jihad di jalan Allah merupakan diantara amalan yang banyak pahalanya dan besar ganjarannya di sisi
Allah , oleh karena itu manfaatkan keberadaan kita di kota madinah untuk menimba ilmua agama di masjid
nabawi.
Bahkan disana ada halaqah taksin Al Quran bagi para jamaah haji dan umroh.
para jamaah bisa langsung belajar dengan para pengajar yang terpercaya di masjid Rasulullah Shallahu alaihi
wassalam,
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-13 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Quba Bagian 01.
Setelah melakukan ziarah di Masjid Nabawi maka seseorang dianjurkan untuk berziarah ke Masjid Quba.
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah Shallahu alaihi wassalam dan Masjid inilah yang yang
dimaksud didalam ayat :
“Sungguh masjid yang dibangun pondasinya di atas ketakwaan sejak hari pertama lebih berhak untuk
engkau sholat di dalam nya, didalamnya ada orang-orang yang ingin membersihakan diri mereka yaitu dari
dosa dan Allah mencintai orang-orang yang membersihkan diri. (At Taubah : 108)
Dinamakan masjid Quba karena masjid ini dibangun di desa Quba , Penamaan desa Quba diambil dari nama
sumur yang ada di daerah tersebut. Desa ini di tempati oleh Bani Amar Ibnu Auf dari Kalangan Ansor.
Dalil di syariatkannya berziarah ke Masjid Quba dari ucapan Nabi Rasulullah Shallahu alaihi wassalam dan
dari amalan beliau, Adapun dari ucapan Nabi Rasulullah Shallahu alaihi wassalam maka berdasarkan sabda
beliau di dalam hadist sahal ibnu hunif.
Rasulullah bersabda :
Adapun dari amalan Nabi Rasulullah maka di tunjukan oleh hadist abdullah ibnu umar, beliau berkata :
“Dahulu Nabi Rasulullah Shallahu alaihi wassalam mendatangi masjid Quba dalam keadaan naik kendaraan
atau berjalan kaki kemudian beliau sholat di dalamnya 2 rokaat” (Hadist Riwayat Al Bukhari dan Muslim)
” Aku melihat Nabi Rasulullah Shallahu alaihi wassalam mendatangi masjid quba setiap pekan”
Berkata Abdullah bin dinar rowi dari Abdullah Ibnu Umar dan dahulu Ibnu umar melakukannya.
Pahala umroh yang tercantum di dalam hadist di peroleh bagi orang yang kesana untuk melakukan sholat
fardhu maupun sholat sunnah.
“Kemudian beliau sholat di dalamnya sebuah sholat, sebuah sholat mencakup sholat fardhu maupun sholat
sunnah”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-14 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Quba Bagian 02.
Apakah bersuci dari rumah adalah syarat untuk mendapatkan pahala umroh ?
Jawabannya : Bukan merupakan syarat.
Bahkan seseorang bisa mendapatkan pahala umroh dengan sholat di Masjid Quba
baik bersuci dari rumahnya atau bersuci di tempat wudhu di Masjid Quba atau di mana saja.
Di dalam hadist ini beliau Rasulullah tidak menyebutkan bersuci dari rumah,
Sebagian ulama menjelaskan bahwa penyebutan bersuci dari rumah menunjukan bahwa Ziarah ke Masjid
Quba adalah bagi orang-orang yang tinggal di dekat Quba,
Yang bisa datang ke Masjid Quba tanpa berpergian jauh,
Sehingga berwudhu dari tempat tinggalnya kemudian bisa melakukan sholat dengan mengunakan
wudhu tersebut.
Seperti penduduk kota madinah, penduduk desa Quba atau orang yang sedang berziarah ke masjid
nabawi.
Adapun orang yang harus berpergian jauh menuju ke Quba maka tidak boleh ia berpayah-payahan
berpergian ke Madinah,
Dengan tujuan utama ke Masjid Quba,
Karena yang di anjurkan untuk berpergian kesana dengan berpayah-payah adalah 3 masjid saja, yaitu :
Masjidil Haram
masjid Nabawi
Masjidil Aqso
Dengan demikian kita mengetahui bahwa orang yang ke madinah tujuan utamanya adalah sholat di
masjid nabawi, kemudian bila ada kesempatan maka berziarah ke Quba.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Ziaroh Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Quba Bagian 03.
Diantara hal yang perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam “Seperti pahala umroh” sebagaimana di dalam hadist.
“Bahwa orang yang sholat sekali di Masjid Quba dia mendapatkan pahala orang yang umroh”
Dan bukan berarti bahwa sholat di masjid Quba menggugurkan kewajiban orang yang wajib umroh,
Misalnya orang yang bernadzar melakukan umroh bila lulus ujian sekolah, kemudian dia lulus maka dia
tidak di namakan menunaikan nadzarnya kecuali apabila umroh ke Baitullah dan tidak cukup hanya
melakukan Sholat di Masjid Quba.
Permasalahan yang lain tentang makna Kulla Sabtin > Setiap sabtu,
Para ulama berselisih pendapat tentang maknanya :
Ada yang mengatakan hari sabtu dia datang setelah hari jumat
Dan ada yang mengatakan bahwa makna sabtu adalah pekan.
Dan yang lebih kuat wallahualam, bahwa yang dimaksud adalah pekan, karena sabtu setelah hari jumat
adalah al sabtun dengan mengunakan al, adapun sabtun tanpa al maka yang di maksud adalah pekan, inilah
yang di kuatkan oleh Abu samah as syafii di dalam kitab beliau.
“Tidak demi allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama satu pekan”
(HR Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian kita mengetahui bahwa seseorang dipersilahkan mengunjungi Masjid Quba kapan saja.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-16 dari Silsilah Ilmiyyah Ziaroh kota Madinah adalah tentang Ziarah Masjid Quba
Bagian 04.
Di antara hal yang berkaitan dengan Masjid Quba bahwa Sholat di perluasan Masjid Quba mendapatkan
pahala umroh sebagaimana Apabila seseorang salat di masjid yang asli.
Kemudian diantara hal yang perlu diketahui bahwa Masjid Quba meskipun dia memiliki keutamaan
namun Masjid Nabawi lebih utama daripada Masjid Quba dengan kesepakatan para ulama.
“Sholat di Masjidil Haram atau Masjid Nabi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam atau Masjid Baitil
Maqdis lebih afdol daripada sholat di Masjid Quba dengan kesepakatan para ulama” (kitab Al Istikhar jilid
yang ke-5 halaman 168)
Oleh karena itu tidak dianjurkan setiap hari Selama di kota Madinah berziarah ke kuba tetapi cukup
sekali sepekan sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Sisa waktunya di
gunakan untuk memperbanyak sholat di masjid Nabawi.
Dan yang perlu diketahui bahwa tempat menderum nya Onta Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
yang dia menderum karena perintah Allah adalah di Masjid Nabawi dan bukan di Masjid Quba sebagaimana
angapan sebagian orang.
Hal ini dijelaskan di dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Al-imam Al-bukhari di dalam
shahihnya bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tinggal di Bani Amar Ibnu Auf lebih lebih dari 10
hari dan membuat pondasi Masjid Quba Kemudian beliau Sholat di dalamnya Kemudian beliau menaiki
onta beliau berjalan menuju kota Madinah sehinga menderung onta beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam di tempat Masjid beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di kota Al Madinah
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madinah
Halaqah yang ke-17 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ke Makam Rasulullah
shallallahu alayhi wa sallam, Abu Bakar Dan Umar semoga Alloh meridhoi keduanya.
Diantara yang di syariatkan bagi seorang laki-laki ketika berziarah ke kota madinah adalah berziarah
kemakam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan dua orang sahabatnya yang dikuburkan di samping
beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Yaitu :
Abu Bakar
Umar Ibnu kha ab Radhiyallahu anhuma.
“Hendaklah kalian berziarah kubur, karena ziarah kubur mengingatkan kalian kepada kematian” (HR
Muslim)
Abdul Rozak semoga Allah merahmati beliau di dalam kitab beliau Al Mushonaf, Mengeluarkan sebuah asar
dari nafi, beliau mengatakan :
“Dahulu Ibnu Umar apabila datang dari Safar beliau mendatangi kuburan nabi Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam seraya berkata semoga keselamatan atasmu wahai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, semoga
keselamatan atasmu wahai Abu bakar, semoga keselamatan atasmu wahai Bapak ku”
Ini menunjukkan tentang bolehnya seorang muslim berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam dan dua orang sahabatnya,
Tentunya dengan mengikuti aturan-aturan syariat yang sudah ada di dalam agama, yang insya Allah akan
kita sebutkan dari aturan-aturan tersebut dalam halaqah-halaqah selanjutnya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ke Makam Rasulullah
shallallahu alayhi wa sallam, Abu Bakar Dan Umar semoga Alloh meridhoi keduanya.
Diantara hal yang perlu di perhatikan oleh seseorang yang berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam, Abu Bakar dan Umar Radhiyallāhu ’anhumā
ﺙ ُﻛْﻧﺗ ُْﻡ
ُ ﺻَﻼﺗ َُﻛْﻡ ﺗ َْﺑﻠُﻐُِﻧﻲ َﺣْﻳ ﻋﻠَ ﱠ
َ ﻲ َﻓِﺈﱠﻥ َ َﻭَﻻ ﺗ َْﺟﻌَﻠُﻭﺍ ﻗَْﺑِﺭﻱ ِﻋﻳًﺩﺍ َﻭ
َ ﺻﻠﱡﻭﺍ
“Dan janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai id, dan hendaklah kalian bershalawat kepadaku
karena sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku dimanapun kalian berada” (Hadist Shahih di
Riwayatkan oleh Abu Daud)
Yang di maksud dengan id adalah sesuatu yang sering diulang baik berupa tempat maupun berupa
waktu.
Dan apabila seseorang ingin mengucapkan shalawat untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam maka
yang demikian bisa di lakukan dimana saja dan shalawat tersebut akan sampai kepada Beliau Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam sebagaimana di dalam hadist di atas.
Dan di dalam hadist yang shahih di riwayatkan oleh An nasai di dalam sunannya beliau Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Dengan demikian tidak perlu seseorang ketika melihat saudaranya akan berziarah ke kota madinah
menitipkan salamnya untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Tetapi cukup dia mengucapkan salam dimana dia berada maka salam tersebut akan dibawa oleh
malaikat-malaikat yang telah di tugaskan oleh Allah azza wa jal.
Apabila dia adalah Ibadah maka tidak boleh diserahkan kepada selain Allah azza wa jal dan barang
siapa yang menyerahkan Doa kepada selain Allah maka sunguh dia telah berbuat sirik kepada Allah azza wa
jal.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandegalang
Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ke Makam Rasulullah
shallallahu alayhi wa sallam, Abu Bakar Dan Umar semoga Alloh meridhoi keduanya.
Diantara hal yang perlu di perhatikan bagi seseorang yang berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam dan dua orang sahabatnya :
. Dilarang seseorang menyakiti sesama muslim ketika berziarah ke makam Rasulullah dan 2 orang
sahabatnya.
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengangkat suara-suara kalian diatas suara Nabi dan
janganlah kalian mengeraskan perkataan kalian kepada beliau seperti sebagian kalian mengeraskan suaranya
bagi sebagian yang lain karena di kawatirkan akan gugur amalan-amalan kalian sedangkan kalian tidak
menyadarinya. (Surat Al Hujurat : 2)
. Seseorang yang ingin berziarah maka mendatangi kuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan 2
orang sahabatnya dari arah depan kemudian mengadap kearah kuburan dan mengatakan :
Assalamualaika Ya Rasulullah, Assalamualaika Ya Aba Bakrin, Assalamualaika Ya Umar atau ucapan yang
semisalnya.
. Apabila sudah selesai mengucapkan salam maka bersegera meningalkan tempat tersebut dan tidak
berlama-lama disana
. Apabila ingin mendoakan kebaikan untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Abu Bakar dan Umar
maka menghadap kearah Kiblat dan tidak menghadap kearah Kuburan
. Dilarang menjadikan ziarah ke Makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Abu Bakar dan Umar
Sebagai tujuan utama ketika berziarah ke Kota Madinah.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ke Makam Rasulullah
shallallahu alayhi wa sallam, Abu Bakar Dan Umar semoga Alloh meridhoi keduanya.
Diantara hal yang perlu diperhatikan oleh seorang muslim ketika berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam dan dua orang sahabatnya :
. Dilarang bersedekap dan menaruh tangan di atas dada ketika berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam karena yang demikian tidak dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu anhum.
. Dilarang mengusap-usap dinding yang ada di sekitar kuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
dengan maksud mengambil Barokah atau menyatakan kecintaan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
karena tidak ada dalil bahwa benda tersebut berbarokah dan tidak ada dalil bahwa barokahnya berpindah
dan kecintaan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dinyatakan dengan mencintai beliau lebih dari
pada manusia yang lain, banyak mengucapkan shalawat dan salam kepada beliau Shallallahu Alaihi
Wasallam serta mengikuti sunnah beliau lahir dan batin.
Berkata Imam Nawawi ketika mengomentari sebagian orang yang bertabaruk dengan mengusap dinding
yang ada di sekitar kuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Dan janganlah tertipu dengan penyimpangan orang-orang awam yang banyak dan apa yang mereka
kerjakan karena Sesungguhnya mencontoh dan beramal adalah dengan hadist-hadist yang shahih,
ucapan para ulama dan tidak boleh menoleh kepada apa-apa yang dibuat oleh orang-orang awam dan
kejahilan-kejahilan mereka
Dan barangsiapa yang terbentik di dalam hatinya bahwa mengusap dengan tangan
dan yang semisalnya adalah lebih banyak membawa berkah maka ini termasuk kejahilan dia dan
kelalaian dia karena sesungguhnya Barokah didapatkan dengan mengikuti syariat, lalu bagaimana
seseorang mencari keutamaan dengan menyelisihi kebenaran. (Kitab Al Majmu Jilid yang ke 8 halaman
275)
. Dilarang melakukan Thowaf di sekitar kuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam , Karena
thowaf adalah kekhususan rumah Allah
ِ ﺕ ﺍْﻟَﻌِﺗﻳ
ﻖ ِ ﻁﱠﻭﻓُﻭﺍ ِﺑﺎْﻟﺑَْﻳ
َﻭْﻟﻳَ ﱠ
” Dan hendaklah mereka melakukan thowaf di rumah yang kuno, yaitu ka’bah ”
(Surat Al-Hajj Ayat 29)
. Tidak ada disana hadis yang shahih yang khusus menjelaskan tentang keutamaan berziarah ke makam
Rasulullah.
Hadist-hadist khusus yang berkaitan dengan keutamaan ziarah ke makam Rasulullah semuanya tidak ada
yang shahih,
Seperti :
Barang siapa yang berhaji dan tidak mengunjungi ku maka sungguh dia telah tidak sopan kepadaku,
dikeluarkan oleh ibnu Hibban di dalam abdu affa,
Berkata syeikh Albani yaitu palsu
Dan diantaranya :
Barang siapa yang berhaji kemudian menziarahi makam ku setelah kematian ku maka seakan-akan dia
telah mengunjungi aku ketika aku hidup” di riwiyatkan oleh adakurutni di dalam sunanya.
Berkata syeikh Albani rahimahumullah, bahwa hadist ini adalah hadist yang Bathil.
. Tidak ada keharusan dan kelaziman antara haji dan ziarah makam Rasulullah, seseorang bisa berhaji
tanpa berziarah dan seseorang bisa berziarah tanpa melakukan ibadah haji
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-21 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi
(Bagian 01)
Pemakaman Baqi adalah pemakaman lama dan yang pertama-tama dikuburkan di sini adalah para sahabat
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Orang yang pertama dikuburkan dari kalangan Muhajirin adalah Utsman bin Madz’un
Saudara sepersusuan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, meninggal pada tahun 2 hijriah Setelah Perang
Badar
Dan dari kalangan Anshor yang pertama kali dikuburkan di sini adalah As’ad bin Zurarah bin Amsori
meninggal sebelum perang Badar.
Setelah itu di kuburkanlah keluarga para sahabat beiau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan orang-
orang yang datang setelah mereka sampai hari ini.
Diantara keluarga beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang di kuburkan disini adalah istri-istri
beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam Ummahatul mu’minin yang jumlahnya ada 9 :
Zainab
Ruqayyah
Ummu Kultsum
Fatimah
Adapun para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang dikuburkan di Baqi maka di antaranya :
Abu Hurairah
Abdullah bin Mas’ud
Sa’ad bin Abi Waqqas
Abdurrahman bin Auf
Sa’id bin Zayd
Saad bin Muad
Dll
Sepeninggal para sahabat Baqi masih digunakan untuk menguburkan sampai sekarang atau siapa saja yang
meninggal di kota Madinah baik dari Penduduk Madinah maupun pendatang bisa di kuburkan di Baqi
apabila memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh Pemerintah, diantaranya :
Dia adalah seorang muslim dan memiliki identitas yang resmi dan tidak ada keutamaan yang khusus bagi
orang yang dikuburkan di Baqi seperti kuburan kuburan yang lain, namun penduduk kota Madinah saat ini
lebih mengutamakan untuk di kuburkan di Baqi karena beberapa hal, diantaranya :
” Tidaklah seorang muslim disalatkan oleh 40 orang yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun kecuali
Allah akan memberikan syafaat kepada Nya (Hadits Riwayat Muslim)
. Orang yang di kuburkan di Baqi maka akan sering di Ziarahi oleh kaum muslimin
Dimana di dalam ziarah ini mereka mengucapkan salam, mendoakan dengan ampunan dan kebaikan
tentunya ini adalah sesuatu yang sangat di harapkan oleh setiap orang yang meningal dunia. lain
keadaannya apabila di kuburkan yang kuburannya jarang di ziarahi atau perkuburan yang hanya di ziarahi
oleh keluarga orang yang di kuburkan di perkuburan tersebut.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-22 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi
(Bagian 02).
Tata cara berziarah ke pemakaman Baqi sama dengan berziarah ke kuburan yang lain,
Peziarah datang melihat kuburan kemudian mengucapkan salam yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam, dan diantara salam yang beliau ajarkan adalah mengucapkan :
َ ﺳﺄ َُﻝ
ﷲ َﻟَﻧﺎ َﻭﻟَُﻛُﻡ ﺍْﻟَﻌﺎِﻓَﻳَﺔ ُ ﺷﺎَء
ْ َ ﷲ َﻟَﻼِﺣﻘُﻭَﻥ ﺃ َ ﺳِﻠِﻣﻳَﻥ َﻭِﺇﻧﱠﺎ ِﺇْﻥ َ ﺳَﻼُﻡ
ْ ﻋَﻠْﻳُﻛْﻡ ﺃ َْﻫَﻝ ﺍﻟِّﺩَﻳﺎِﺭ ِﻣَﻥ ﺍْﻟُﻣْﺅِﻣِﻧﻳَﻥ َﻭﺍْﻟُﻣ ﺍﻟ ﱠ
” Semoga keselamatan atas kalian wahai penduduk negeri dari kalangan orang yang beriman dan orang
Islam, Sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian, aku memohon kepada Allah untuk kami dan
untuk kalian keselamatan ” (Hadits Riwayat Muslim)
Apabila sudah mengucapkan secara umum maka tidak perlu seseorang mengkususkan,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dahulu sering berziarah ke Baqi dan telah datang beberapa lafadz
salam dari beliau Shallallahu Alaihi Wasallam namun tidak
ada riwayat satupun bahwa beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mengkhususkan salam untuk orang-orang
tertentu di pemakaman Baqi, padahal sudah dikuburkan di Baqi saat itu keluarga dekat beliau seperti :
Dan dengan salam yang umum ini justru peziarah mendapat 2 kelebihan :
Dahulu aku melarang kalian dari ziarah kubur maka berziarahlah kalian karena ziarah mengingatkan kalian
kepada kematian (Hadits shahih riwayat Abu Dawud)
Diharapkan orang yang melihat kuburan akan sadar bahwa dia tidak akan selamanya di dunia
Di sana ada hari pembalasan dan perhitungan maka dia akan mempersiapkan hari itu dengan
memperbaiki amal sholeh dan bertaubat kepada Allah dari segala dosa
Apabila kita berziarah dengan ziarah yang dibenarkan maka kita sebagai penziarah akan mendapatkan
faedah karena kita mengingat kematian dan mendapatkan pahala mendoakan
Demikian pula orang yang diziarahi akan mendapatkan Faidah karena didoakan dengan ampunan dan
kebaikan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-23 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi
(Bagian 03).
. Berdoa kepada orang yang meninggal yang dianggap Dia adalah seorang wali Allah dengan meminta
hajat dunia atau akhirat atau meminta doanya atau meminta syafaatnya dan lain-lain.
Berdoa adalah ibadah sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Apabila
ibadah maka tidak boleh diserahkan kepada selain Allah Dan seseorang yang menyerahkan ibadah kepada
selain Allah maka dia telah terjatuh ke dalam kesyirikan yang Allah telah mengabarkan bahwa Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik.
Ini adalah keyakinan tanpa dasar yang shahih, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah menyebutkan
di dalam hadits-hadits yang shahih, tempat waktu dan keadaan yang dikabulkan doa di dalamnya, namun
tidak ada dalil satupun yang shahih bahwa berdoa di kuburan lebih Mustajab
. Diantara kesalahan-kesalahan ketika berziarah adalah mengambil tanah atau batu di kuburan dengan
tujuan bertabaruk atau mengambil berkah atau dengan tujuan untuk berobat dan lain-lain.
Ini juga suatu amalan tanpa dalil seorang muslim hendaknya mengambil sebab-sebab yang disyariatkan
. Diantara Kesalahan adalah mengucapkan salam dari luar kuburan tanpa melihat kuburan, karena yang
dinamakan ziarah adalah dengan melihat kuburan
. Diantara kesalahan di dalam ziarah adalah membaca Al-quran di kuburan, karena kuburan bukan
tempat membaca Al-quran.
” Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan” (Hadis shahih riwayat Abu Dawud Dari Abu
Hurairah radhiallahu Anhu)
Ucapan beliau Shallallahu Alaihi Wasallam janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan
diantara maknanya adalah janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sepi dari ibadah seperti sholat
dan juga membaca Alquran, ini menunjukkan bahwasanya kuburan bukanlah tempat untuk melakukan
sholat dan membaca al-quran
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-24 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi
(Bagian 04).
Kuburan para sahabat sudah lama tidak diketahui, diantara sebab hilangnya jejak kuburuan mereka :
. Kuburan para sahabat tidak di tulis nama, karena Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam melarang
menulis diatas kuburan
” Rasulullah Shalallhu Alaihi wassalam melarang mengapur kuburan dan duduk di atasnya dan
Apabila sebuah pemakaman didalamnya ada ribuan orang dengan bentuk kuburan yang sama tanpa ada
nama, tanpa ada bangunan dan sudah campur antara sahabat dengan selain sahabat maka dengan mudah
sekali kuburan para sahabat tidak diketahui
dan hilang jejaknya. Dan inilah yang terjadi di pemakaman Baqi,
Oleh karena itu berkata Abdul Aziz Ibnu Ahmad Al Ka ani yang meningal 1466 Hijriah :
” Tidak ada dua kota yang bersepakat atas kuburan seorang Nabi dan Sahabat selain kuburan Nabi kita
Muhammad Sholallahu alaihi wassalam dan kuburan dua orang sahabatnya Abu Bakar dan Umar
Radiallahu Anhuma. (Tarikh dimashq Jilid yang ke 2 halaman 418)
” Sesunguhnya yang menjadikan kuburan Fathimah Radiallahu anha dan yang lain dari para Salaf tidak di
ketahui adalah karena mereka tidak membangun di atas kuburan dan tidak mengapurnya” (Kitab Wapaul
wafa diakdaril mus opa Jilid yang 3 halaman 93)
Kemudian setelah itu ada sebagian orang yang berusaha untuk mencari kembali kuburan yang sudah tidak
di ketahui tersebut, membangun bangunan di atas sebagian kuburan dan mengklaim bahwa ini adalah
kuburan Fulan dan Fulannah tanpa dasar yang jelas dan dengan demikian dia telah melakukan 2 kesalahan
sekaligus :
Kemudian setelah itu setiap orang yang datang ke pemakaman Baqi menyangka bahwa kuburan yang
dibangun tersebut adalah kuburan yang sudah pasti padahal hakekatnya tidak demikian, WAllahu Ta’alam
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah adalah tentang Ziarah Pemakaman
Syuhada Uhud.
Syuhada Uhud mereka adalah para sahabat yang meninggal dunia ketika perang uhud yang terjadi pada
tahun 3 hijriah,
Jumlah mereka kurang lebih 70 orang diantaranya Hamzah Ibnu Abdul Muthalib, Mushaf Ibnu Umair,
hamdalah bin Amir yang dimandikan oleh malaikat, Abdullah bin Jahz dll
Dahulu Nabi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berziarah kepemakaman tersebut dan mendoakan
kebaikan bagi mereka.
” Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mendoakan kebaikan untuk orang-orang yang terbunuh
ketika Perang Uhud, setelah berlalu 8 tahun seperti orang yang mau berpisah dengan orang-orang yang
hidup dan yang sudah meninggal dunia.” (Hadis riwayat Al Bukhari dan Muslim)
Tetapi sebagaimana pemakaman Baqi tidak ada satupun dari kuburan yang ada di sana yang diketahui
secara pasti dan cara kita berziarah pun sama dengan ketika berziarah ke pemakaman Baqi yaitu dengan
mengucapkan salam dan mengingat kematian, demikian 3 pemakaman yang di ziarahi di kota Madinah.
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum berziarah kubur bagi wanita sebagian mengatakan boleh
dan disunnahkan karena keumuman hadits tentang perintah berziarah kubur dan ada yang mengatakan
bahwa hadist ini di khususkan dengan hadits lain yang berbunyi :
” Sesunguhnya rasulullah shalallhu Alaihi wassalam melaknat wanita-wanita yang berziarah kubur ” (Hadits
riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Madjah dan di hasankan oleh syaikh Albani Rahimahulullah)
Mereka mengatakan hadits ini menunjukan bahwa wanita diharamkan berziarah kubur karena
dosa apabila diancam dengan laknat menunjukan bahwa dosa tersebut adalah dosa besar.
Dan pendapat kedua inilah yang dipilih oleh sebagian besar ulama Saudi Arabia diantaranya adalah
guru-guru kami dan inilah pendapat yang lebih berhati-hati karena seorang wanita apabila dia tidak
berziarah kerugiannya adalah meninggalkan perkara yang dianjurkan akan tetapi kalau dia berziarah maka
ada kemungkinan dia terkena laknat sebagaimana dalam hadist.
Alhamdulillah pintu-pintu kebaikan dan Amal sholeh yang mendekatkan seseorang kepada Alloh bagi
seorang muslimah sangat banyak dan bermacam-macam. Silahkan dia memperbanyak dari amalan-amalan
tersebut.
Disana ada puasa, sholat, membaca Al Quran, Bersodakoh, berbakti kepada orang tua, berbakti kepada
suami, mendidik anak-anaknya dan lain-lain.
Dan di kota Madinah tidak ada masjid yang memiliki keutamaan khusus bagi orang yang Sholat di
sana kecuali Masjid Nabawi dan Masjid Quba, adapun Masjid Qiblatayn, Masjid Al Ghamamah dan lain-lain
maka tidak memiliki keutamaan khusus.
Boleh seseorang mendatangi nya dengan maksud melihat peninggalan sejarah dan bukan meyakini
keutamaan khusus bagi orang yang sholat disana.
Dengan demikian kita sudah menyelesaikan Silsilah Ilmiyyah Ziarah kota Madinah, semoga Alloh Subhana
Wa Taala memudahkan kita Ziarah ke Kota Madinah dan semoga Alloh Subhana Wa Taala menerima amal
ibadah kita semuanya. wallahu ta’ala a’lam
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Pandeglang
Mahazi - HSI, Materi HSI, Silsilah Fiqh Haji, Silsilah Manasik Haji HALAQAH, HSI, Manhaj Salaf,
silsilah