Anda di halaman 1dari 27

Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut

Hasil Survei Kepuasan Masyarakat


Tahun 2021

UNIT PELAYANAN PUBLIK


DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN PIDIE JAYA
1 PENDAHULUAN
Pemerintah sebagai service producer dan service arranger memiliki kewenangan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Namun demikian, keberhasilan Pemerintah
dalam menjalankan peran tersebut sangat ditentukan pada tingkat kualitas pelayanan
publik yang disediakan. Salah satu upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik tersebut adalah dengan melakukan evaluasi untuk menilai kinerja
pelayanan. Secara garis besar terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
menilai kinerja pelayanan publik, yaitu, pendekatan dengan melihat kinerja pelayanan
dari perspektif pemberi layanan (birokrasi Pemerintah) dan pendekatan dengan melihat
kinerja pelayanan dari perspektif pengguna layanan atau publik. Dalam Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang dimaksud dengan
informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau
diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik
lainnya sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan


Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengamanatkan kepada seluruh instansi
pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk melakukan Survei Kepuasan
Masyarakat sebagai tolak ukur keberhasilan penyelanggaraan pelayanan. Kedua produk
hukum tersebut secara tersurat menegaskan bahwa kepuasan masyarakat merupakan
ukuran untuk menilai kualitas layanan publik. Sebagai tindak lanjut dari kedua peraturan
tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah
menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat
terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut menjadi acuan bagi pemerintah pusat
dan daerah untuk mengevaluasi penyelanggaraan pelayanan publik sekaligus sebagai
alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik.

Untuk mewujudkan visi dan upaya perbaikan kinerja layanan publik secara berkelanjutan,
maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaen Pidie Jaya telah melakukan
Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2021. Dalam rangka menindaklanjuti hasil survei

1
tersebut, disusun rencana tindak lanjut hasil survei kepuasan masyarakat dan untuk
mengetahui apakah pelaksanaan tindak lanjut sesuai dengan rencana serta keberhasilan
dari upaya perbaikan kinerja layanan publik, maka dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap rencana tindak lanjut hasil survei kepuasan mayarakat.

1.1. Dasar Hukum


a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
b. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

1.2. Tujuan Pelaksanaan


Monitoring dan evaluasi rencana aksi/tindak lanjut hasil Survei Kepuasan
Masyarakat Semester 1 tahun 2021 bertujuan untuk :

a. Mengetahui kesesuaian rencana tindak lanjut hasil survei dengan rekomendasi


yang diberikan

b. Mengetahui progres atas penerapan rencana tindak lanjut hasil survei tahun
sebelumnya

c. Mengetahui taraf pencapaian rencana tindak lanjut, sehingga dapat diambil suatu
keputusan atau kebijakan lebih lanjut mengenai rencana tindak lanjut tersebut.

2 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SKM TAHUN 2021


2.1 Hasil SKM Tahun 2021
1. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Penyelenggara Pelayanan Publik dilingkungan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kabupaten Pidie Jaya Semester Pertama
Tahun Anggaran 2021 yang diselenggarakan terhitung mulai tanggal 19 maret 2021
s.d. 4 Mei 2021 dengan 150 responden/ pengguna layanan, diperoleh nilai IKM 82,75
yang diinterperestasikan bahwa Kinerja Unit Pelayanan berada dalam kategori Baik
dengan nilai Mutu Pelayanann (B).

2
2. Dari sembilan unsur pelayanan yang dinilai, Unsur pelayanan yang dianggap paling
memuaskan oleh responden adalah unsur Biaya/Tarif Pelayanan. Hal ini
merupakan dampak semenjak diberlakukannya kebijakan untuk pengurusan
dokumen kependudukan yang tidak dipungut biaya.Ketentuan tersebut berlaku
sejak disahkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 yang merupakan dari
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Dengan demikian, sejak diberlakukannya ketentuan ini, yang efektif pada Januari
2014 dan sebelum adanya kebijakan lain atau adanya perubahan ketentuan yang
sudah ada, maka pengurusan dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga
(KK), KTP, Akta Catatan Sipil dan lain sebagainya tidak dipungut biaya
(digratiskan).

3. Unsur pelayanan yang mendapat nilai terendah atau dianggap kurang memuaskan
adalah perilaku pelaksana (NRR=3.11). Unsur ini menjadi prioritas utama untuk
segera diperbaiki. Unsur terendah kedua yaitu unsur Kompetensi Pelaksana
(NRR=3.13).
Berikut ditampilkan Nilai Rata-Rata Per Unsur Layanan hasi SKM Tahun 2021

Nilai Rata Rata Per Unsur Layanan


(U1-U9)
4,5
4 3,91
3,5 3,44 3,58
3,25 3,17 3,29 3,13 3,11 3,21
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0

Grafik 2.1 Nilai Rata – Rata Pe Unsur Layanan (U1-U9)

3
2.2 SARAN/ REKOMENDASI
1. Perlu untuk memprioritaskan perbaikan terhadap unsur pelaksana yang mendapat
nilai terendah yaitu unsur perilaku pelaksana dengan menerapkan Janji pelayanan
5S: Senyum , Salam, Sapa, Sopan, Santun dan memberikan pelayanan yang
membahagiakan masyarakat.

2. Memastikan bahwa tiga unsur pelayanan yang mendapatkan nilai terendah


(perilaku pelaksana, kompetensi pelaksana dan waktu penyelesaian) menjadi
prioritas kegiatan yang harus ditindaklanjuti sesuai jadwal perbaikan yang telah
direncanakan.

3. Urutan ke-empat yang perlu mendapat rekomendasi perbaikan yaitu unsur U8


(Unsur penanganan pengaduan, saran dan masukan). Diperlukan upaya untuk
meningkatkan kemudahan pelanggan dalam mengajukan keluhan. Hal-hal yang
dapat dilakukan adalah (1) Peningkatan tata kelola dan pendokumentasian/arsip
pengaduan agar mudah diakses (2) Peningkatan sarana dan Prasarana konsultasi
layanan yang bisa dimanfaatkan semua lapisan masyarakat dalam rangka memberi
kemudahan kepada pengguna layanan dalam mengajukan keluhan maupun
sekedar memperoleh informasi/ seperti Menyediakan media yang mudah diakses
oleh pelanggan (saluran telepon bebas pulsa, sms, centre, gateway, email, dan atau
kotak saran).

4. Melakukan review Standar Pelayanan secara periodik terutama yang berkenaan


dengan 6 komponen service delivery yaitu :
a. Persyaratan Pelyanan;
b. Sistem, Mekanisme dan Prosedur
c. Jangka Waktu Penyelesaian layanan
d. Biaya/tarif
e. Produk Layanan
f. Sarana, Prasarana dan atau Fasilitas

4
5. Sebagai bagian dari penyelenggaraan dan perbaikan SKM, atas setiap
rekomendasi hasil SKM, maka sekretariat dan bidang melaksanakan tindak lanjut
perbaikan dengan penuh rasa tanggung jawab dan Sekretaris Dinas melakukan
evaluasi atas pelaksanaan perbaikan hasi SKM dan pemantuan berkelanjutan
meliputi supervisi dan asistensi.

6. Kegiatan SKM dapat terus dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk
mempertahankan kualitas pelayanan publik dengan membandingkan SKM
terdahulu secara berkala, jika mungkin survei dilakukan secara periodik ( 3 sampai
dengan 6 bulan sekali atau sekurang-kurangnya 1 tahun sekali) secara
berkelanjutan, sehingga dapat dilakukan perubahan tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik.

7. Hasil survei kepuasan masyarakat wajib diinformasikan kepada publik minimal di


ruang layanan atau melalui media cetak, media pemberitaan online, website unit,
atau media jejaring sosial.

8. Survei kepuasan masyarakat perlu dilakukan secara berkelanjutan dalam


rangka peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan publik sekaligus merupakan
kewajiban bagi setiap unit layanan publik untuk melaporkan hasilnya kepada
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia, sebagai dasar dalam penyusunan indeks kepuasan masyarakat secara
nasional

Analisa Data Hasil Survei Kepuasan Masyarakat 2021 per unsur pelayanan
dapat dilihat pada tabel berikut:

5
Tabel 2.1
Analisa Data Hasil SKM

Nilai Kinerja
index Peringkat
Unsur SKM yang Nilai Index
Unsur setelah Mutu
dinilai (NRR*0,11)
dikonversi
(NRR*25)
U1 Persyaratan 0,38 86,00 Sangat Baik A 3

Sistem, Mekanisme, 5
U2 0,36 81,25 Baik B
dan Prosedur
U3 Waktu Penyelesaian 0,35 79,25 Baik B 7

U4 Biaya/Tarif 0,43 97,75 Sangat Baik B 1

Produk Spesifikasi 4
U5 0,36 82,25 Baik B
jenis pelayanan
U6 Kompetensi pelaksana 0,34 78,25 Baik B 8

U7 Perilaku pelaksana 0,34 77,75 Baik B 9

Penanganan 6
U8 Pengaduan, Saran dan 0,35 80,25 Baik B
Masukan
U9 Sarana dan Prasarana 0,39 89,50 Sangat Baik A 2

82,75 Total Nilai Index 3,31


NILAI SKM =

Mutu Pelayanan : B
Kinerja Unit Pelayanan
: Baik

Rentang nilai sesuai PermenPAN RB Nomor 14 Tahun 2017


Keterangan:
: Mutu Pelayanan A (Sangat Baik; 88,31 – 100,00)
: Mutu Pelayanan B (Baik; 76,61 - 88,30)
: Mutu Pelayanan C (Kurang Baik; 65,00 – 76,60)
: Mutu Pelayanan D (Tidak Baik; 25,00 – 64,99)

6
2.3 Rencana Tindak Lanjut Pebaikan
Rencana tindak lanjut pebaikan dilakukan dengan priorita dimulai dari unsur
yang paling buruk hasilnya. Penentuan perbaikan direncanakan tindak lanjut dengan
prioritas perbaikan jangka pendek (kurang dari 12 bulan), jangka menengah (lebih
dari 12 bulan, kurang dari 24 bulan) atau jangka panjang (lebih dari 24 bulan).
Rencana tindak lanjut perbaikan SKM dapat dituangkan dalam tabel berikut :

Tabel 2.2
Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SKM
Waktu Penyelesaian
Unsur Penanggung
No Program / Kegiatan Bulan Ke-
Pelayanan Jawab
7 8 9 10 11 12
1 U7- Menerapkan standardisasi internal √ √ √ √ √ √ Sekretaris
Perilaku mengenai sikap layanan, janji
Pelaksana pelayanan dan disiplin kerja sesuai
kode etik Pelayanan

Menyusun road map kegiatan √ Sekretaris


pendidikan dan pelatihan terkait
pelayanan prima kepada staf
pelayanan

Mengadakan Pendidikan dan √ Sekretaris


Pelatihan terkait excellent service
bagi petugas pelayanan

2 U6- Pendidikan dan Pelatihan untuk √ Sekretaris


Kompetensi peningkatan kapasitas dan
Pelaksana kompetensi bagi petugas pelayanan,
pengetahuan dan pendalaman
tupoksi masing-masing staf,
termasuk FGD dan kelompok diskusi
sejenis

Penerapan Reward and Punishment √ √ Sekretaris


bagi pegawai yang berprestasi dan
pegawai yang melanggar aturan dan
kode etik

3 U3- mengadakan review dan perbaikan √ Kabid


SOP/ Standar Pelayanan secara Pendaftaran
Waktu
berkala sesuai dengan situasi dan Penduduk
Pelayanan
kondisi kekinian dan Kabid
Pencatatan
Sipil

7
2.4 Realisasi Rencana Tindak Lanjut Hasil SKM Tahun 2021
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan hasil rekomendasi atas referensi kebijakan
perbaikan layanan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi rencana tindak lanjut
hasil Survei Kepuasan Masyarakat 2021, Dinas Kependudukan dan PencatatnSipil
Kabupaten Pidie Jaya telah melaksanakan rencana tindak lanjut perbaikan hasil SKM
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2.2
Realisasi Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SKM

Unsur Progres Pelaksanaan Ket


No Program / Kegiatan
Pelayanan

1 U7- Menerapkan standardisasi Telah disusun Bukti Aturan pada


internal mengenai sikap Peraturan Bupati Pidie Lampiran ke-I
Perilaku
layanan, janji pelayanan dan Jaya No 17 Tahun
Pelaksana
disiplin kerja sesuai kode 2022 tentang Aturan
etik Pelayanan Perilaku dan Kode Etik
Pelayanan Publik di
Lingkungan Dinas
Kependuudkan dan
Pencatatan Sipil
Kabupaten Pidie Jaya.

Menyusun road map Jadwal Pelatihan telah Lampiran II


kegiatan pendidikan dan di susun
pelatihan terkait pelayanan
prima kepada staf
pelayanan

Mengadakan Pendidikan Pelatihan Excelent Lampiran III


dan Pelatihan terkait Service telah
excellent service bagi dilaksanakan dengan
petugas pelayanan pemateri dari Tim
DRKA Aceh dengan
peserta seluruh
petugas pelayanan
Disdukcapil Pidie Jaya

2 U6- Pendidikan dan Pelatihan Pendalaman Tupoksi


Kompetensi untuk peningkatan melalui Kegiatan FGD,
Lampiran IV
Pelaksana kapasitas dan kompetensi acara dipandu
bagi petugas pelayanan, langsung oleh Kadis
pengetahuan dan
pendalaman tupoksi
masing-masing staf,
termasuk FGD dan
kelompok diskusi sejenis

8
Penerapan Reward and Kegiatan pemberian Lampiran V
Punishment bagi pegawai reward dan penerapan
yang berprestasi dan punishment telah
pegawai yang melanggar dilaksanakan
aturan dan kode etik

3 U3- mengadakan review dan SP tahun 2021 telah Lampiran VI


perbaikan Standar direview dan telah
Waktu
Pelayanan secara berkala ditetapkan SP terbaru
Pelayanan
sesuai dengan situasi dan sesuai Keputusan
kondisi kekinian Kadis No 065/03/2022

2.5 Penutup

Tahapan terakhir dalam rangkaian kegiatan survei kepuasan masyarakat yaitu


menyajikan laporan hasil survei yang diikuti kegiatan monitoring dan evaluasi untuk
memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang tertuang dalam Rencana Tindak
Lanjut Perbaikan Hasil SKM Tahun 2021 telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Monitoring dan evaluasi terhadap Rencana Tindak Lanjut Hasil Survei Kepuasan
Masyarakat Semester 1 Tahun 2022 ini merupakan bentuk pemantauan
berkelanjutan yang dilakukan bukan hanya terhadap aspek operasional dan
keuangan saja, namun pemantauan juga dilakukan terhadap efektivitas dan kualitas
pengendalian internnya.

Demikianlah laporan hasil pelaksanaan tindaklanjut hasil Survei Kepuasan


Masyarakat Tahun 2021 ini dibuat dengan tingkat realisasi 100%, dari laporan ini
diketahui bahwasannya seluruh rekomendasi yang tertuang dalam Rencana Tindak
Lanjut Hasil Perbaikan SKM 2021 telah dilaksanakan spenuhnya ( 6 kegiatan telah
direalisasikan dari dari 6 kegiatanyang direncanakan)

Meureudu, 27 Agustus 2021


Kepala Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie Jaya

Drs. Muhammaddiyah
Pembina Utama Muda
NIP. 19680607 199702 1 001

9
1
1
LAMPIRAN
BUPATI PIDIE JAYA
PROVINSI ACEH
PERATURAN BUPATI PIDIE JAYA
NOMOR 17 TAHUN 2022
TENTANG
ATURAN PERILAKU DAN KODE ETIK PELAYANAN PUBLIK
DI LINGKUNGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN PIDIE JAYA

ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI PIDIE JAYA,

Menimbang : a bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Kabupaten Pidie Jaya merupakan Organisasi Perangkat
Daerah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
Kabupaten Pidie Jaya dalam hal pemberian
perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan
status hukum terhadap setiap peristiwa kependudukan
dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk
Kabupaten Pidie Jaya;
b. bahwa untuk optimalnya penyelenggaraan pelayanan
publik di Bidang Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, perlu diberlakukan norma etika
pelayanan publik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati Pidie Jaya tentang Aturan Perilaku dan
Kode Etik Pelayanan Publik di Lingkungan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Pidie Jaya;

Mengingat ...
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4633);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang


Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun4674) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5475);
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Pidie Jaya di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4683);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

7. Undang-Undang...
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4450);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5357);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun Tahun 2021 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 202, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6718);
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
15 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan;

13. Qanun ...


13. Qanun Kabupaten Pidie Jaya Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Pidie Jaya (Lembaran Daerah Kabupaten Pidie
Jaya Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Kabupaten Pidie Jaya Nomor 4) Sebagaimana telah diubah
dengan Qanun Kabupaten Pidie Jaya Nomor 5 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Qanun Kabupaten Pidie Jaya
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah kabupaten Pidie Jaya (Lembaran
Daerah Kabupaten Pidie Jaya Nomor 5 Tahun 2020;
14. Qanun Kabupaten Pidie Jaya Nomor 1 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Pidie Jaya
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Administrasi Kependudukan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG ATURAN PERILAKU DAN


KODE ETIK PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN
PIDIE JAYA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Pidie Jaya.
2. Bupati adalah Bupati Pidie Jaya.
3. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang diselanjutnya
disebut DISDUKCAPIL Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Pidie Jaya.
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie Jaya.
5. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan/ atau Tenaga Honorer
yang bekerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Pidie Jaya.

6. Kode ...
6. Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan dinas kependudukan
dan pencatatan sipil, yang selanjutnya disebut Kode Etik, adalah
pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dan perbuatan
Pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta pergaulan
hidup sehari-hari.
7. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
8. Kode Etik Pelayanan publik adalah (Kodepep) adalah pedoman etis
yang disepakati serta diterima oleh publik yang mengatur sikap
dan perilaku pemberi layanan serta interaksi layanan selama
berlangsungnya pelayanan sebagai wujud tanggung jawab kepada
masyarakat.
9. Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan, tulisan, atau
perbuatan Pegawai yang bertentangan dengan Kode Etik.
10. Pejabat yang berwewenang dalam hal ini Kepala Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie Jaya.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud ditetapkannya Kode Etik Pegawai adalah :
(a) Sebagai pedoman sikap, tingkah laku pegawai negeri sipil dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya maupun dalam pergaulan
hidup sehari hari;
(b) Sebagai pedoman untuk mengawasi dan mengevaluasi perilaku
pegawai negeri sipil dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari; dan
(c) Uraian aturan perilaku dan etika pelayanan publik sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

Pasal 3
Kode Etik Pegawai bertujuan untuk memberikan pedoman bagi seluruh
Pegawai Negeri Sipil dalam rangka :
(a) Meningkatkan disiplin pegawai;

(b) Menjamin ...


(b) Menjamin terpeliharanya tata tertib;
(c) Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
(d) Menciptakan dan memelihara perilaku yang professional;
(e) Meningkatkan kinerja aparatur;
(f) Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif; dan
(g) Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral dan budaya kerja produktif
kepada setiap aparatur.

BAB III
SUMPAH DAN JANJI PELAYANAN PUBLIK
Pasal 3
(1) Setiap pemberi layanan mengucapkan sumpah dan janji pelayanan
publik sebagai wujud tanggung jawab, komitmen dan integritas untuk
mematuhi nilai-nilai moral yang termuat dalam Kodepep sebagai
pedoman sikap dan tingkah laku dalam memberikan pelayanan
publik; dan
(2) Sumpah dan janji pelayanan publik diucapkan di hadapan pejabat
yang berwenang mengangkat dan memberhentikan staf penyelenggara
pelayanan publik.

Pasal 4
(1) Pengambilan sumpah dan janji pelayanan publik dapat dilaksanakan
secara perorangan atau kolektif oleh pejabat yang berwenang.
(2) Naskah sumpah dan janji pelayanan publik sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II dan Lampiran III Peraturan Bupati ini.

BAB IV
HAK, KEWAJIBAN, dan TANGGUNGJAWAB
Pasal 5
Hak pegawai Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Pidie Jaya :
(a) Untuk PNS mendapatkan gaji dan tunjangan penghasilan/ TPP
berdasarkan Peraturan dan Perudang-undangan yang berlaku;
(b) Untuk non PNS mendapatkan upah/ gaji sesuai yang tertuang dalam
Perjanjian Kerja;
(c) Menjalin kerjasama yang baik sesama pegawai dalam melaksanakan
tugas;

(d) Menjaga ...


(d) Menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan
kerja dan menjaga serta memelihara aset negara/ fasilitas yang ada;
(e) Menghormati atasan/ pimpinan;
(f) Saling menghargai pendapat orang lain;
(g) Berpakaian rapi dengan seragam yang telah ditentukan;
(h) Berkata jujur dan tidak memberikan/ menginformasikan kebohongan
kepada masyarakat; dan
(i) Memberikan pertanggungjawaban apabila mengundurkan diri atau
melepaskan tanggungjawab sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 6
Setiap Pegawai berkewajiban :
(a) Memelihara rasa persatuan dan kesatuan antar korps Pegawai Negeri
Sipil pada umumnya dan khususnya di lingkungan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie Jaya;
(b) Melaksanakan komitmen dan konsistensi terhadap visi, misi, tujuan,
Motto, Janji layanan dan Slogan layanan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie Jaya;
(c) Bertanggung jawab, disiplin, loyal, tekun dan bersifat terbuka dalam
pelaksanaan tugas;
(d) Meningkatkan profesionalisme dan kreativitas dalam pelaksanaan
tugas;
(e) Dalam melaksanakan tugas berpedoman pada peraturan perundang-
undangan dan peraturan lainnya yang berlaku;
(f) Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan;
(g) Menjunjung tinggi martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas
Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie Jaya;
(h) Bersikap jujur dengan tetap memegang teguh rahasia negara dan
rahasia jabatan;
(i) Menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, kecermatan dan
kesesuaian terhadap prosedur dan mekanisme dalam pemberian
dokumen kependudukan kepada masyarakat;
(j) Berperilaku sopan, santun dan bertuturkata yang baik dalam
berhubungan sesama pegawai dan masyarakat;

(k) Berpakaian ...


(k) Berpakaian seragam dinas sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah
Kabupaten Pidie Jaya dan berpenampilan rapi selama menjalankan
tugas;
(l) Saling menghormati, mempercayai, membantu serta bekerjasama
sesama pegawai dalam melaksanakan tugas;
(m) Memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mengurus
dokumen kependudukan sesuai dengan Stándar Operasional Prosedur
(SOP) dan jadwal jam pelayanan; dan
(n) Memberikan keterangan apabila diminta oleh Tim Pengawas
Penerapan Kode Etik dalam pemeriksaan dugaan pelanggaran kode
etik.

Pasal 7
Setiap pemberi layanan bertanggung jawab atas pelaksanaan Kode Etik
Pelayanan Publik (KODEPEP).

BAB V
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 8
Setiap pegawai di larang :
(a) Menerima setiap pemberian imbalan/tips/biaya tambahan yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam mengurus dokumen
kependudukan;
(b) Bersikap diskriminatif dan tidak sopan dalam memberikan pelayanan
dokumen kependudukan kepada masyarakat;
(c) Menyampaikan dan menyebarluaskan informasi dan dokumentasi
yang bersifat rahasia negara dan rahasia jabatan kepada pihak yang
tidak berwenang;
(d) Menyalahgunakan wewenang dan jabatan dalam melaksanakan tugas;
(e) Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN);
(f) Melakukan perbuatan tercela seperti perzinahan, prostitusi, perjudian
dan miras;
(g) Mengedarkan dan menggunakan narkotika, psikotropika, dan/atau
sejenisnya yang bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan;
(h) Merokok di ruangan kerja;

(i) Mengakses ...


(i) Mengakses, mengunduh dan menyebarkan materi internet yang
bertentangan dengan norma agama, kesusilaan dan peraturan
perundang-undangan; dan
(j) Melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dalam pelaksanaan tugas.

Pasal 9
Sanksi Pelanggaran Kode Etik :
(a) Dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Pegawai diperoleh dari :
1. Pengaduan tertulis dari pegawai dan atau masyarakat;
2. Temuan atasan; dan
3. Temuan aparat pengawas fungsional.
(b) Setiap orang yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran Kode Etik
dapat menyampaikan pengaduan tertulis kepada atasan Pegawai yang
diduga melakukan pelanggaran.
(c) Penyampaian pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan melalui Kotak Pengaduan Kinerja (KPK), website, email,
atau SMS dengan menyebutkan pelanggaran yang dilakukan, bukti-
bukti terkait dan identitas pelapor.
(d) Atasan pegawai yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran wajib
meneliti, menindaklanjuti kerahasiaan identitas pegawai dimaksud.
(e) Atasan pegawai yang menerima pengaduan atau temuan sebagaimana
tersebut pada ayat (2) wajib meneliti pengaduan atau temuan,
menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran dan menjaga
kerahasiaan identitas pelapor dan terlapor.
(f) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)
dituangkan dalam laporan tertulis dan diteruskan secara hirarki
kepada pejabat yang berwenang.
(g) Atasan pegawai yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(h) Terhadap PNS yang melakukan pelanggaran kode etik akan dikenakan
sanksi moral, berupa :
1. Permohonan maaf secara lisan;
2. Permohonan maaf secara tertulis; dan
3. Pernyataan penyesalan.

(i) Kepala ...


CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
2
2
LAMPIRAN
PELATIHAN EXCELENT SERVICE BAGI PETUGAS PELAYANAN

DILINGKUNGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PIDIE JAYA

Nama Kegiatan : Pelatihan Excelent Service

Sasaran : Petugas Pelayanan yang berhubungan secara langsung dengan masyarakat pengguna layanan

Tujuan :

 Memberikan pelayanan yang membahagiakan masyarakat


 Menyampaikan informasi sejelas mungkin tentang komponen service delivery pada Standar
Pelayanan, sehingga pengguna layanan produk layanan yang ada Unit Pelayanan Publik
Disdukcapil Kab.Pidie Jaya
 Menciptakan kepercayaan pengguna layanan terhadap Disdukcapil Pidie Jaya
 Memberikan jaminan kepuasan pelanggan untuk layanan yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
 Untuk menghindari berbagai keluhan, persyaratan atau kendala dari pelanggan.
 Pelanggan dievaluasi dan diperlakukan dengan baik untuk diperhatikan kebutuhan dan
keinginannya.

No Nama Kegiatan Sasaran Rencana Pelaksanaan


1 Pelatihan Excelent Service Petugas Pelayanan Juli/Agustus 2021

Fase 3
Pasca
Fase 2 Kegiatan
Kegiatan Monitoring
Pelatihan dan
Fase 1 Excelent Evaluasi
SErvice
Pra Kegiatan
Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai