Anda di halaman 1dari 75

iainlangs.

:i add

KEPUTUSAN MENTER! AGAMA REPUBLIK INOONESlA


NOMOR 9 TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH OINAS
PADA KEMENTERJAN AOAMA

DENOAN RAllMATTUHAN YANG MAHA ESA


MENTER! AGAMA REPUBLIK INDONESlA,

Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan terlib administras~


kcdinasan serta efisiensi komunikasi dan mformasi
antarunit organisasi, perlu dilctapkan tala naskah dinas
pada Kemenlcrian Agama;
b . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam hurur a, pcrlu menetapkan Keputusan
Menteri Agama tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
pada Kementerian Agarna;

Mengmgat l. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang


Ketentuan -Ketentuan Pokok Kcarsipan (Lembaran
Negara Republik Indonesia 'l'ahun 197 L Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2964) scbagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaro.n Negara Republik lndone~iu Nomor 152,
Tambahan Lembaran Negara Rcpubtik Indonesia Nomor
5071 );
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bcndera, Bahaw, dan Lambang Negara, scrta Lagu
Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5035);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang
Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 176);
'I. Pt:raturan Pemei inlWi Nomor '13 Tahun l 95tl ten tang
Penggunaan Lambang Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 l'\omor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1630);
5. Pcraturan Pemerinlah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan {Lembaran Negara Republik
Indonesia 1'abun 2012 Nomor 53, Tambahan Lcmbaran
Negara Rcpublik Indonesia Nomor 52861:
iainla ngsa.a c.Id

. 2.

6. Peraturan Presiden Nornor 7 Tahun 2015 tentang


Organisasi Kementcrian Negara {Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 20 15 Nomor 8);
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
8. Peratu ran Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Mentcri Agama Nomor 16 Tahun 2015
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 10 Tahun 20 10 lentang 01rganisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama (Serita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 348);
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 6 Tahun 201 l tentang Pedoman Umum Tata
Persuratan Dinas Elektronik di Lingkungan lnstansi
Pcrnerintah;
10. Peratu ran Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
tenLang Organisasi dan Tata Kc1ja lnstansi Vertikal
Kementerian Agama (Serita Negara Republik Indonesia
Tahun 20 12 Nomor 851 );
11 . Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Sirokrasi Nomor 80 Tahun 2012 ten tang
Pedoman Tata Persuratan Dinas lnstansi Pemerintah
(Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
69);
12. Kepu tusan Meoteri Pendayagu naan Aparatur Negara
Nomor 13/KEP/M.PAN/ 1/2003 tentang Pedoman
Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di
Lingkungan lnstansi Pemerintah;

ME:MUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTER! AGAMA TENTANC PEDOMAN


TATA NASKAH DINAS PADA KE:MENTERlAN AGAMA.

KESATU Mcnetapkan Pedoman Tata Naskah Dinas pacta


Kementerian Agama sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
KEDUA Pedoman Tata Naskah Dina~ pada Kemen terian Agama
sebagaimana d imaksud dalam Diktum KESATU
rnerupakan pedoman bagj seluruh Saluan Organisasi,
Satuan Kerja, clan UniL Pelaksana Teknis pada
Kementerian Agama dalam menyelenggarakan tata naskah
rl i n a~.
iainla ngsa.ac.id

-3-

KETJGA Tata naskah dinas yang telah ada di lingkungan


Kementerian Agama secara bertahap agar disesuaikan
dengan Pedoman T:ata Naskah Dinas pada Kementerian
Agama paling lambat 2 (dua) tahun sejak Kepurusan ini
ditetapkan.

KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

I..-
M SAIFUDDIN f
iainla ngsa.a c.Id

4.

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERJ AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
?ADA KEMENTERIAN AGAMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Scsuai dinamika. perkembangan peraturan dan teknologi
informasi, Kementerian Agama perlu menyempurnakan tata naskah
dines dalam rangka mcmperlancar arus informasi dan komunikasi
tulis kedinasan.
Tata naskah d inas sebagai salah satu unsur administrasi
meliputi pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas,
penggw1aan larnbang negara, logo dan cap dinas, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, kewenangan penandatangan, tata
surat, dan alur surat.
'Ketentuan tentang tata naskah dinas yang berlaku untuk
seluruh satuan organisasi/kerja pada Kementerian Agama telah diarur
dalrun Peratu ran Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2006 tentang Tata
Persur atan Dinas di Lingkungan Departemen Agama. Deng= adMya
Pe raturan Menteri Negara Pendayagunan Aparatur Negara Nomor 80
Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Tata Na:skah Dinas lnstansi
Pemerintah, ketentuM dalam Tata Persuratan Dinas lersebut perlu
di~m purnakan.

B. Maksud dan Tujuan


l. Maksud
Pedoman Tata Naskah Dinas dimaksudkan scbagai ruj ukan atau
acuan bagi satuan organisasi/kerja dalam pembuatan dan
pengelolaan naskah d inas setiap unit kerja pada Kementerian
Agama.

2. Tujua11
Pedoman Tata Naskah Dioas bertujuan untuk menciptakan
kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien antar unit ke1ja
pada Kementerian Agama.

C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Ta ta Naskah Dinas Keinenterian Agama
adalah:
1. tercapainya kesumaan pengertian, bahasa, dan penafsiran
pcnyele nggara tata naskah dinas;

0
iainla ngsa.ac.id

5.

2. terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas dengan


unsur Jainnya dalam lingkup aclministrasi umum;
3. tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan ta.ta naskah
dinas; dan
4. berkura ngnya tumpang tindih, salah t.afsir, dan pemborosan
penyelenggaraan tata naskah dinas.

D. Asas
Asas yang harus diperhatikan dalam penyusunan naskah d inas
scbagai berikut
l. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif
dan efisien dalam penulisan, penggu.naan ruang atau lembar
naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan
bahasa Indonesia yang baik, benar, dan Jugas.
2. Pem bakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk
yang lelah dibakukan.
3. Pertanggung J awaban
Penyelenggaraan tata oaskah dinas dapat dipertanggungjawabkan
dari segj. isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu
kesatuan sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu,
dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.
6. Keamanan
Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, k lasifikasi,
penyampaian kepada yang lberhak, pemberkasan, kearsipan, dan
distribusi.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas Kemen terian Agama
meliputi berbagai kegiatan yang mencakup pengaturao tentang j enis
dan format naskah di.nas, penyusunan naskah dinas, pengurusan
naskah dinas korespondensi, penandatanganan naskah dinas,
penggunaan lam bang negara, logo dalam naskah dinas, tata
p ersuratru1, dan pt::nSbTLinaRn media sttrat .. menyurn.t.

F. Pengerlian Umum
l. Naskah Dinas adalah informasi tulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang pada Kem.e nterian Agama dalam rangka
penyelenggaraan tugas sesuai tugas dan fungsi Kementerian
Agama.

P.
iainla ngsa.ac.id

- 6-

2. Tata Naskah Dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang


meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan ,
pengabsahan, distribusi, dan penyimpanan naskah dines, serta
media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
3. Format adalah susunan dan bentuk naskah dinas yang
menggambarkan tata letak, termasuk penggunaan Jambang
negara, logo dan cap dinas, penulisan nama instansi, boks tanda
tangan, dan cap dinas, serta 'bentuk redaksional.
4. Lambang Negara adalah Lambang Garuda.
5. Lambang Kementerian Agama adalah Lambang lkhlas Beramal
yaitu gambar dan/atau huruf dalaro bentuk segi lima yang
digunakan dalam Naskah Dinas Kementerian Agama sebagai
identitas.
6 . Lam.bang Perguruan Tinggi Keagarnaan Negeri a dalah gambar
dan/atau huruf sebagai identitas Perguruan Tinggi Keagamaan
Negeri.
7. Kodc Jabatan adalah kode jabatan penandatangan pada naskah
dinas, disusun berdasark:a.n jabatan yang terdapat dalam
organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama
8. Satuan Organisasi adalah bagian dari suatu organisasi yang
menyelenggara kan kegiatan-kegiatan admlnistrasi dalam arti
lerbatas yang di dalamnya terdapat pejabat-pejabat yang
mengurusi administrasi kepegawaian, ke\.langan, dan administrasi
urnurn.
9. Satuan Kerja adalah unit-unit di bawah satuan organisasi yang
melaksanakan administrasi tertentu dan tidak memenuhi unsur-
unsur yang menangan i adm.inistrasi kepegawaian, keuangan, dan
adntinistrasi umum.
iainla ngsa.ac.id

-7-

BAB II
JENJS DAN WEWENANG PEMBUATAN/ PEN ETAPAN,
DAN 'PENANDATANGANAN NASKAH OlNAS

A. Jenis Naskah Dinas


J enis naskah dinas terctiri dari naskah dinas ar ahan, naskah dinas
korespondensi, naskah dinas khusus, laporan, dan telaaha n staf.
I. Naskah dinas arahan terdiri drui:
Peratwan Mentcri Agaroa, Keputusan, lnstruksi Menteri Agama,
Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan, Standar Operasional Prosedur, Surat
Edaran, dan Su:rat Tugas.
2. Naskah Dinas Korespondensi terctiri dari:
a . Nas kah Dinas Korespondensi Internal meliputi nota djnas dan
memorandum;
b . Naskah Dimas Korespondcsi Ekste rnal berupa surat dinas; dan
c. Surat Undangan.
3. Naskah Dinas Khusus meliputi perjanjian dalrun negeri dan perjan jian
internasio nal , surat kuasa, berita acara, surat keterangan, surat
pengantar, dan pengumuman.
4. Laporan;
5. Telaahan Staf;
6. Formulir; dan
7. Naskah Dinas Elektronik.

B. Naskah Dinas
1. Naskah Dinas Ara11M
Naskah dinas arahan merupakan naskah ctinas yang mem uat kebijakan
pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan
dilaksana kan dalam penyelenggaraan Lugas dan kegjalan Kt:meni:crian
Agama yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan,
penetapan , dan penugaSaJl.
a. PeraturM dM Kepulusan
KetentuM ten tang pengertiaJ1, kewenangan , format, daJ1 tata cara
penulisan peraturan dan keputusru1 dfatur sesufil ketenturu1
peraturan perundang-undangan.
b. lnstru ksi Men teri Agama
Instruksi Menteri Agama me1upaka 11 naskah dinas yang membuat
perintah a tau arahan untuk melakukan pekerj aan atau
melaksanakan tugas yang bersifat sangat penting.
c. Pcdoman mcrupakaJ1 n askah dinas yang memuat acuaJl yang
bersifat umum yang perlu dijabarkan ke dalam petu njuk
operasional tlan pcnerapannya dfacsuaikan dcngan karaktcristik
Kementerian Agama.
iainla ngsa.ac.id
. g.

d. Petunjuk Pdaksanaan memuat cara pelaksa.naan kegia.tan ,


termasuk urutan pelaksanaannya.
e. Standar Operasional Prosedur
Ketentuan tentang pengertian, kewenangan, format, dan tata cara
penulisan per aturan diatur dengan peraturan perundang-undangan.
L Surat Edaran merupakan naskah dinas yang memuat pen etapan
dan pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting dan
mendesak serta ditujukan kcpada lingku ngan tertentu.
g. Surat tugas
Surat tugas merupakan naskah dinas dari Menteri Agama,
Pimpinan Satuan Organisa:;i/ Kcrj<1. y<111g ctirnj\lk<l.!1 kepada bawahan
atau pegawai lainnya yang berisi penugasan untuk melaksanakan
pekerjaan Se$uai dengan tugas dan fu ngsi.

2. Naskah Dinas Korespondensi


a. Naskah Dinas. Korespondesi Internal
l) Nota Dinas merupakan naskah dinas internal pada satua.;1
organfaasi/kcrja yang dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan
tugas guna menyampaikan lapor"a.n, pcmbcrital1uan, pernyat aan,
permintaan, atau pcnyampaian pendapat kepada pejabat lain.
Nata Dines memuat haJ yang bersifat rutin, berupa cat.at.an
ringkas dan lengkap, dan dapal langsung dijawab dengan
disposisi oleh pejabat struktura l yang diruju.
2) Memorandum merupakan naskah dinas internal pada satuan
organ isasi/kerja yang bersifat mengingatkan suatu masalah,
menyarnpaikan arahan, peringatan, saran, dan pendapat
kedinasan.
b. Na skah Dinas Korespondesi Eksternal adalah Surat Dinas
Surat Oinas merupakan naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat
dalam menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, penyarnpaian naskah dinas atau barang,
atau ha! keclinasan lainnya kepada pihak lain cti luar satuan
organisasi.
c . Swat Unclangan merupakan Surat clinas yang mcmuat undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara,
dan pertemuan.
3. Naskah Dinas Khusus
a. Perjanjian Dalan1 Negeri dan Perjar1jian lnternasionaL
Ke ten tuan t en tang pengertian, kewenan gan, formal, dan ta ta cara
penuLisan peraluran dialur dengan peraruran perundang-undangan.
b. Surat kuas.a merupakan naskah dinas yang berisi pembe rian
wewenang kepada badan hukum/kelompok orang/perscorangan
ata1 pihak lain dengan atas nama:nya untuk melakukan suatu
tiridakan tertentu dalam rangka kedinasan.
c. Serita Acara rnerupakan na$kah dinas yang berisi uraian tentang
proses pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh
para pihak dan para saksi apabila diperlukan.
iainla ngsa.ac.id

-9-

d. Surat Keterangan merupakan naskah ctina:> yang berisi informasi


hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
e. Surat Pengantar merupakan naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
f. Pengumuman merupakan naskah dinas yang memuat
pembcritahuan yang dirujukan kepada scmua pejaba t/ pegawa.i
Ke menterian Agama atau perseorangan dan golongan di dalam atau
di luar Kementerian Agama.
4. Laporan merupakan naskah dinas yang memua: pemberitahuan
tentang pelaksanaan su atu kegiatan/kejadian.
S. Telaahan Staf merupakan bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat
strukrural atau fungsional yang memuat analisis singkat dan jelas
me:igenai suatu persoalan dengan memberikan jalan kcluar/
pemecahan yang disa rankan.
6. Formulir merupakan bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar
na-skah untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat
dalam bcntuk kartu atau lembaran tercetak dcngan judul tertentu
berisi k.eterangan yang ctiperlukan.
7. Naskah Dinas Elektronik merupakan naskah dinas berupa komunikasi
informasi yang dilakukan secara elektronik atau yang terekam dalam
multimedia clcktronik.
C. Wewenang Pembuatan/Penetapan dan 'Penandatanganan Naskah Dinas
1. Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani lnstruksi pada
Kementcrian Agama oleh Menteri Aganta.
2. Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani Surat Edaran
pada Kementerian Agama olch Mentcri Agama dan dapat d ilimpa.hkan
pada Sekretaris Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk sesuai substan si
surat edaran.
3. Surat tugas dibuat dan d itandatangani oleh Mc:nteri Agama dao
Pimpinan. Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan lingkup tugas,
wc:w.:nang, dan tanggungjawab.
4. Nota Dinas dibual dan dit.andatangani oleh pejabat dalam satu
lingku ngan internal satuan organisasi scsuai dengan hngkup tugas,
wewenang, dan tanggungjawab.
S. Memorandum dibuat clan di landatangani oleh atasan sesuai dengan
lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
6. S urat Dinas dan Surat Undangan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan lingkup tugas, fungsi, wewenang, da.n
tallggung jawab.
7. Serita Aca ra ditandatangani olch para pihak dan para saksi a pabi la
diperlukan.
8 . Surat Keterangan dan Surat Pengantar dibuat dan ditandatangani oleh
pejabat yang sesuai dengan Jingkup tugas, wc,vcnang, dan tanggung
jawab.
9. Pcngun1uman dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama serta
Pimpinan Satuan Organ isasi/ Kcrja scsuai dcngari lingkup rugas,
wewenang, dan tanggungjawab.
10. Laporan ditandatanga ni olch pcjabal yang diserahi tugas.
11. Telaahan S taf dibual dan ditandatangani oleh pej abat sesuai dengan
t ugas, wewenang, dan tanggung jawab.

II
iainla ngsa.ac.id

. 10.

BAB Ill
PENYUSUNAN NASKAH DINAS

A. Persyaratan Penyusunan
Setiap Naskah Dinas harus mcrupakan kebulatan pikiran yang
jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sislematis. Dalam
penyusunannya perlu memperhatikan syarat-syarat scbagai berikut:
1. Ketelitian
Dalam menyusun Naskah Dinas harus tercennin ketelitian dan
kecermatM, dilihii.t dari benttik, susunan pengetikan, isi, struktur,
kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
Kecennatan dan ketelitian sangat mem ban tu pimpinan dalam
mengurangi kesalahan pengambilan putusan kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah Dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik, dan
materi.
3. Singkat dan Padat
Naskah Dinas ha:rus menggunakan bahasa Indonesia yang baik den
benar (bahasa formal, erektif, singkat, padat, dan lengkap).
4. Logis dan Meyakinkan
Naskah Dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwa
penuangan gaga$3n ke dalam Naskah Dinas dilakukan menurut
urutan yang logis dan meyakinkan . Struktur kalimat harus lengkap
dan efektif sehingga memudahkan pemah aman penalaran bagi
penerima Naskah Dinas.
S. Pembakuan
Naskah Dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku
sesuai dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut format
maupun dari penggunaan bahasanya agar memudahkan dan
memperlancar pemahaman isi Naskah Dinas.

B. Lambang Negara dan Lambang Kementerian Agama pada Naskah


Dinas
Untuk mengiden tifikasi Naskah Dinas, pada halaman pertama
menggunaka11 Lainb ang Negara atau Lambang Kcmcnterian Agama.
Pencantuman Lambang Negara atau Lambaug Kementerian
Agama sebagai berikut:
I. Lam bang Negara digunakan untuk Naskah Dinas yang
ditandatangani sendiri oleh Menteri Agama.
2. Lambang Kementcrian Agama digunakan u utuk Naskah Dinas
yang ditandatangani pejabat struktural yang berwenang pada
Kementerian Agama.
iainla ngsa.ac. id

Il

C. Kode Jabatan dan Penomoran pada Na::<kah Oinas


l. Kode Jabatan pada Naskab Dinas
Pemberian kode jabatan ctiurutkan berdasarkan organisasi dan
i..at.a kc:1jtt. yw1g diU::lapkar1 ulel1 Mc: 11Lc:::1 i Aga1l1a dOJl diur-utko11
sesuai dengan struktur organisai;i pada organisasi dan tata kerja
masing-masing unjt organisasi. Kewenangan penetapan kode
jabatan sebagai berikut:
a. Kode jabatan pada Kementerian Agama Pusat, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, Perguruan Tinggi Keagarnaan
Negeri, Balai Pcndiclikan dan Pclatihan, Balai Penelitian dan
Pe ngembangan, Asrama Haji, Kantor Urusan Haji, dan Unit
Pelaksana Teknis yang mengalami perubahan atau
pcnyempurnaan organisasi dan tata kerja perlu diikuti dengan
penyempumaan dan penetapan kode jabatan yang dilet.apkan
olch Mcnted Agama.
b. Penyusunan Kode Jabatan satuan kerja pada Kantor Wilayah
Kcmcntcrian Agama Provinsi, l{antor Kementcria..n Agama
Kabupaten/Kota, dan Kantor Urusan Agama Kecamatan, serta
Madrasah Negeri dilakukan dan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
c. Penyusunan Kode Jabatan satuan kc rja pada Perguruan Tinggi
Keagamaan Negeri dilakukan dan ditelapkan dengan
Keputusan Rektor atau Ketua Pergurua11 Tinggi Keagamaan
Negeri.

2. Penomoran Naskah Dinas


Nomor pada Naskah Oinas merupakan segmen penting dalam
kearsipan. Oleh karena itu, susunannya harus dapat memberikan
kemudahan penyimpanan, tcmu balik, dan pcnilaian ari;ip.
a. Susunan penomoran lnstruksi, Surat Edaran, Surat Tugas,
dan Naskah Oinas Khusus sebagw berikut:
1) nomor surat tuga"s (nomor unlt dalam satu tahun takwim);
2) kode jabatan;
3) bulan (ditulis dalam dua digit); dan
4) tahun terbil.

Contoh nomor surat tugas

NOMOR 09/SJ/07 /201 5

09 Nomor urut Surat Tugas dalam satu tahun takwim kalendcr


SJ Kode Jabatan Sekrelaris Jenderal
07 Bulan ke-7 (Juli)
2015: Tahun20L5
iai 11 la ngsa.ac.id

12

b. Susunon penomoran Surat Oinas mencakup halhal seb11gai


berikut:
1) kocle derajat pengamanan surat dinas;
2) nomor surat dinas (nomor urut dalam satu tahun takwiml ;
3) kode jabatan;
41 kode klasi fikasi arsi p (KKAI:
51 bulan (dituli:; dalam dua digitl; da n
6) tahun terbit.
Contoh:
a) Nomor Surat Oinas yang Ditandatangani oleh Mcnteri
Agama:
.
SR 12/M.l\./KP.07.1; 07/2015
I I .. i<od'! Oerajal ~ Surat Dil:as
b'!rSi!at S~t Rahasia
Komet Sur111 Dinas
Kode Jabe.tan Menteri ....~
. Kode Klasifil.2si Ats:;>

- BulanKe-7(Julil
Tahi.ui T'.ll'bit 2'.l15

b) Nomor S urat Oinns yang dilanclatangan.i oleh Pimpinan


Satuan Organisasi:
R 123/ SJ / KP.07. l/07]2015
I . Kode Oerajat ~..gaman;i: SurM O!JUIS
bersifat Rahasia
i'icmcr Sl.ltlil Dilll'ls
. Kode Jeluuan ~a:reta..-isJend~ral
Kade Klasilikasi Atsill
. 3'.Jl.'ln Ke-7\Juli)
.....__. Tahi.u1T'!rt:lt2015

c) Nomor S urat Dinas yang ditandatangani atas nama


Pim pinan Satua n Organisasi:
B-32 liSJ/ B. N /OT.01.3/ 06/ 2015
I KodeDerajMPengamananSuratDw.AS
ba.ttuf'&t Bia.ta
l\cmor Surai Ditw.
lio:I Jt>batan Sekrew..-is Ja~
I . liod~ Jobatan ~ala Biro O:ta!e.
. Mcie Klnsl'ikasi Ats:p
. Bulan Ke-61Junil
...Tal!Wl Ter!Jit :r. 15

n
iainla ngsa.ac.id

13

c. Susunan penomoran nota dinas atau memorandum tcrdiri dari:


1) nomor nota dinas atau memorandum (nomor urut dalam satu
tahun takwim);
2) kode jabatan;
3) kode klasifikasi arsip (KKA);
4) bulan (ditulis dalam dua digit); dan
5) tahun terbit.

Contoh:
Nomor no ta dinas yang ditandatangani oleh Sekretaris J enderal

Nomor 08/SJ/OT.01/06/2015
08 Nomor un.tt n ota dinas atat1 memorandlun sallt tah11,n
takwim kalender
SJ Kode Jabatan Sekretaris ,Jenderal
OT.01 Kode Klasifikasi Arsip
06 Bulan ke-6 (Juni)
2015 Tahun 2015

d. Nomor Salinan Sur-at


Penomoran salin0..11 surat dilakuk0..11 u ntuk menunjukkan bahwa
surat tersebut dibuat dalam jumlah terbatas dan distribusinya
tertcntu diawasi. Penycbut0..11 nomor salin0..11 surat disusun sebagai
berikut:
1) Semua surat yang mempunyai tingkat kcamanan sangat
rahasia atau rahasia h.arus diberi nomor salinan pada ha laman
pertama.
2) Jum lah salinan harus dicantumkan meskipun hanya satu
salin0..11 (salinan runggal).
3) Pendistribusian surat yang bernomor salinan harus sama
dengan daftar distribusinya. Daitar distribusi harus
dicantumkan sebagai lampiran .
'1) Penomoran semua Naskah Dinas yang diarur dalam Keputusan
ini wajib dimin takan kepada unit kerja y0..11g mempunyai tugas
dan fungsi Tata U saba.
Contoh:

SALINAN 1 I
0. Nomor halaman
Nomor halaman Naskah Oinas ditulis dengan menggunakan
nomor un.tt angka arab dail dican lumkan secara simetris di tengah
atas dengan membubuhkan tanda hubung {-) sebelum dan setelah
nomor, kecu.a.li halaman pertama Naskah Dinas yang menggunak0..11
kop Na$kah D inas tidak p crlu mcncantumkan nomor h alAman.

Contoh: -2-

n
iainla ngsa.ac. id

- 15 -

2) Rujukan Bcrupa Surat Dinas


Penulisan rujukan berupa surat dinas mencakupi informasi
singkat tentang surat dinas yang menjadi rujukan, dengan
urutan scbagai berikut: jenis surat. jabatan
penaodatangan, oomor surat, tanggal penandatanganan
surat, da n perihal.
3) Rujukan Berupa Surat Dinas Elektronik
Penulisao rujukan berupa Surat Dinas Elektronik (surat
yang dikirimkan melalui sarana elektronik) d iatur
tersendiri.
4) Rajukan Surat kepada lnstansi Nonpemerintah
Rujukan tidak harus dicantumkan pada Surat Dinas yang
ditujukkan kepada instansi nonpemerintah .

J. Ruang Tanda Tangan


!. Pengertian
Ruang tanda tangan merupakan lempat pada bagian kaki naskah
dinas yang memuat narna jabatan (misalnya, Menteri Agarna,
Sek:retaris Jendcral, Sekretaris Oircktorat Jenderal, Kepala Biro
atau Kepala Pusat, dan Kepala Kantor Wilayah).
2. Cara Penulisan
a. Ruang tanda tangan ditempatkan d i sebelah kanan bawah
setelah baris ka.limat terakhir.
b . Nama jabatan yang diletakkan pada baris pertarna tidak boleh
disingkat.
c. Nama jabatan yang dilimpahkan wewenangnya sesuai tu.gas
dan fung:;inya dilei.akkan pada baris kedua dan keliga boleh
disingkat; misalnya Dirjen Pendis, Karo Ortala, dan Kabid Urais
dan Binsyar.
d . Ruang tanda tangan pa.ling sedik:it empat parag:raf.
e. Nama pejabat yang menandatangani naskah d i.nas ditulis
dengan huruf awal kapital.
f. Jarak ruang antara tanda tangan dan tepi kanan kertas adalah
3 cm, sedangkan untuk tepi kiri disesuaikan dengan baris
terpanjang.
Con toh 1
Menteri Agama Republik Indonesia,

(tanda tanganl

Lukman Hakim Saifuddin


Contoh 2
Sekretaris Jenderal,

(la nda Ia nga.n)

Ntu-Syam
iainla ngsa.ac.id

14 -

E. Ketentuan Jarak Spasi


1. J arak antara bab dan judul adalah dua spasi;
2 . Jika judul lebih dari satu baris, jarak a ntara baris pertama dan
kedua adalah satu spasi;
3. Jarak antarajudul dan subjudul a.dalah empat spasi;
4. Jarak antara subjudul clan uraian adalah dua spasi; dan
5. Jarak masing masing baris disesuaikan dengan keperluan.
Dalam penentuan jarak spas.i, hendaknya diperhatikan aspek
keserasian dan estetika, dengan menyeimbangkan banyaknya isi
Naskah Dinas.
I'. Penggunaan Huruf
Naskah Dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 11
atau 12, sedangkan Naskah Dinas pengaturan dan penetapan diatur
sesuai ketentuan peraturan pcrundang-undangan.
G. Lampiran
,Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus
diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran
merupakan nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
H. Daftar Distribusi
Daftar Distribusi merupakan susunan pejabat yang dibuat oleh
pejabat sekretariat dan digunakan sebagai pedoman pendistribusian
naskah. Setiap distribusi menunjukkan pejabal yang berhak
mcnerima naskah.
I. Rujukan
Rujukan merupakan naskah atau dokumen lain yang digunakan
sebagai dasar acuan a.tau dasar penyusunan naskah. Pcnulisa.n
rujukan dilakukan sebagai berikut:
l. Naskah Dines yang berbenruk Surat Tugas, Surat Edaran, dan
Pengumuman, rujukan ditulis di dalam konsiderans dasar.
2. Surat Dines memerlukan rujukan; naskah yang menjadi rujukan
ditulis pada alinea pembuka diikuti substansi materi surat yang
bersangkutan. Dalam hal lebih dari satu na1>kah, rujukan harus
ditulis secara kronologis.
a. Da!am hal Surat Dinas memerlukan rujuka:n, naskah rujukan
ditulis pada alinea pembuka, diikuli substansi materi surat
yang bersangb."Utan rujukan lebih dari satu naskah , rujukan itu
harus ditulis secara kronologis.
b. Cara menulis rujukan sebagai berikut:
1) Rujukan Berupa Naskah
Penulisan rujukan berupa naskah mencakupi infonnasi
si11gkat tcntang naskah yang menjadi rujukan, dengan
urutan sebagai berikut: jenis Naskah Dines, jabatan
penandatangan Naskah Dinas, nomor Naskah Dinas,
tanggaJ penetapan, dan subjek Naskah Dines.

0
iainla ngsa.ac.id

- 16 -

Contoh 3
a.n . Sekretaril> Jenderal
Kcpala Biro Ortala,

(tanda tangan)

Nur Arifin

K. Penenluan Batas/Ruang Tepi


Demi keserasian dan kerapihan (estetika) dalam penyi.1st.u1an
Na:;ke.h Din<1~. ~l!.ll.lr l!Ypa.ya tidak scluruh permukaan kertas
digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu dit.elapkan ba.tas:
antara tepi kerlas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan , bawah,
maupun pada tepi kiri sehingga terdapat rua ng yang d ibiarkan.
kosong. Penentuan ruang tcpi dilakukan berdasarkan ukuran yang
terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat Naskah
Dinas, yaitu:
a. ruang tepi atas apabila menggunakan kop naskah dinas, 2
spasi d i bawah kop, dan apabila tanpa kop
naskah dinal>, paling scdikit 2 cm dari tepi atas
kertas;
b. ruang tepi bawal:1: paling sedikit 2,5 cm dal'i tepi bawah kertas;
c. ruang tepi kiri paling sed ikit 3 cm dari tepi kiri kertas; bata<>
ruang tepi kiri tersebul diatur cukup lebar agar
pada waktu dilubangi u ntuk kepentingan
penyimpanan dalam ordner/ snelhechter tidak
berakibal hilangnya salah satu huruf/kataf
an gka pada naskah di nas tersebut; dan
d. ruang tepi kanan : paling sedik:it 2 cm dari lepi kanan kertas.
Cata tan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti ternebul di a tas
bersifat fle ksibel, disesuaikan dengan banyak atau tida knya isi suatu
Naskah Dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam
paragraf) hendaknya mempcrhatikan aspek keserasian dan cstctika.
L. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam naskah hants jelas, tepat, dan
menguraikan maksud, tujuan , serta isi naskah. Untuk itu, perlu
diperhatikan pemakaian kata dan kalimat d alam susuna n yang baik
dan benar, sesuai dcngan kaidah tata bahasa yang berlaku , yaitu Tata
Bahasa B a ku Indonesia dan Karnus Besar Bahasa Indo nesia.
Ejaan yang digunakan di dalam Naskah Dinas adalah Ejaan Bahasa
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
M. Media Sarana Naskah Dinas
Media sarana Naskah Dinas merupakan alat untuk merekam
in formnsi yan g dikomunikasikat1 dalan1 bentuk n1edia konvensional
(kertas).

,,
iainla ngsa.ac.id

17

L Kertas Surat
a. Penggunaan Kertas
1) Ke1tas yang digunakan adalah HVS maksimal 80 gram.
2) Naskah Dinas yang mempunyai niJai kegunaan dalam waktu
lama mcnggunakan kertas jenis HVS lebih dari 80 gram atau
kertas jenis lain yang memiliki nilai kesamaan tertentu paling
n:ndah han1s menggunakan kertas dengan niJai keasaman (PH)
7.
3) Sural Dinas yang asli menggunakan kertas berwarna putih
dengan kuali tas terbaik white bond.
4) Kertas yang -digunakan untuk surat-menyurat adalah A4 yang
berukuran 297 x 210 mm (8'/. x 11% inci). Di samping kertas
A4, untuk kepentingan tertentu dapat digunakan kertas
dengan ukuran berikut:
a) A3 kuarto ganda (297 x 420 mm);
b) AS setengah kuarto (2 10 x 148 mm);
c) Folio (210 x 330 mm); dan
d) Folio ganda (420 x 330 mm).
2. Sampul Surat
SampuJ surat merupakan sarana kelengkapan penyampaian surat,
terutama u nruk surat keluar Kementerian Agama. Ukuran, benluk,
dan wama saropul yang cligunakan untuk surat-menyurat pada
Kementerian Agama, diatur sesuai dengan keperluan.
a. Warna dan Kualitas
Sampul surat dinas menggunakan kertas tahan lama (bortd)
berwama putih atau coklat muda dengan kualitas sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan berat naskah atau
surat dinas yang dikirimkan.
b. Penulisan Alamat Pengirim dan Tujuan
Pada sampul surat harus dicantumkan alamat pengirim dan
alamat tujuan. Alamat pengirim dicetak pada bagian atas dengan
susunan dan bentuk huruf yang sama dengan yang dicetak pad.a
kepala surat, yaitu Lambang Negara/Lambang Kementerian
Agama, n ama Kementerian Agama/narna Menteri Agama, dan
olamat Kementerian Agama. alin ea pertama alarnat tujuan mulai
clicetak atau clilulis pada bagian sampul kanan bawah.
c. Cara Melipat dan Memasukkan Surat ke dalam Sampul
Surat dinas dilipat dcngan sudut sal:ing bertemu dan lipatan
harus lurus d an tidak kt.tsut. Seb el tlm s\.trat d inas dilipa.t hnn..1s
clipertimbangkan sampul yang akan digunakan . Surat dinas
dilipat dengan cara sepertiga bagian bawah lembaran sural
dilipal ke depan dan seperliga bagian atas dilipat ke belakang.
Selanjutnya, surat dimasukkan ke dalam sampu l dengan bagian
kepala surat menghadap ke dcpan ke arah pcncrima/pembaca
surat.

{)
iainla ngsa.a c.Id

18.

POf<MAT ME LI PAT KEf<TAl:l l:>Uf<AT

0 _....,..__
- - -- 0 ---
"r- : : ; : ' -
-- -
. -- ~----'---~
-;:~s~--
=-- ===--=-=
----~ ----
---~

Pertama, seperliga bagian bawah


Lembaran kertas surat dilipat kedepan

Lembar kertas su rat


1
0 -----_..::;;;:..._

--
::...~-
.

Kedua, sepertiga bagian atas lembaran


kertas sural d ilipat ke belakang

Ketiga, surat dimasukkan ke dalam


sampul dengan bagian kepala surat
menghadap ke depan ke ara h pembaca suro.t

l
)
L_ -

N. Susunan Surat Dinas


I. Kop Surat
Kop Surat Menteri Agama atau Kementeria n Agama dliatur dengan
ketentuan sebagai berikut:
a . Kop surat Menteri Agama
1) Kop surat Menteri Agama merupakan kepala surat yang
menunjukkan jabatan Mcnteri Agama. Kcrtas dcngan kop
surat Menteri Agama hanya digunakan unluk surat yang
ditandatangani oleh Menteri Agama.
iainla ngsa.ac.id

- 19 -

21 Kop surat Menteri Agama tcrdiri atas Lambang Negara di


tengah dan tulisan Menteri Agama Republik Indonesia
dengan menggunakan huruf kapital, dicetak di atas secara
s imetris. Perband ingan ukuran Lambang Negara dengan
h u ruf yang digi.uiakan hendaknya se1asi dan scsuai dengan
ukuran kertas .
b . Kop surat Kementerian Agama
1) Kop surat Kementerian Agama menunjukkan nam a dan
a la.mat Kemen terian Agama. Kertas dengan kop sural
dimaksud d igu nakan untuk kemudahan seroua surat.
21 Kop Surat nama Kernenlerian Agama diatur dengan
ketentuan sebagaimana berikut:
a) Kop Naskah Dinas Satuan Organbasi Eselon I Pusat:
(l) Susunan tulisan:
Kop surat dengan nama Kementerian Agama dalam
satuan organisasi eselon I pada Kementerian Agama
terdiri dari Lambang Kemcnterian Agama yang
terletak di margin kiri , baris pertama ber tuliskan
Kernenterian Agama Republik Indonesia, baris kedua
nama satuan organ.isasi eselon I, dan di bawahnya
diikuti alamal satuan kcrja cselon I.
Kertas dengan kepala nama satuan organisasi eselon
I pada Kementerian Agama digunakan untuk naskah
dinas yang ditandatanga.n i oleh pej abat Eselon 1
yang bersangkutan atau peja bat struktural di
bawahnya.
(2) J enis dan ukuran huruf
(a) tulisan Kementerian Agama Repub:ik Indonesia,
dengan hurufkapital dan j en isfontAriaJ 14;
(b) tulisan nama unit organisasi Eselon ! , dengan
huruf kapital dan jenis fon.t Arial 12; dan
(c) alamat unit organisasi Eselon I, dengan h uruf
awal kapital dan jenis forit Arial 9.
Contoh:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jal"'1 Ulpangan Banteng Borel Nomo< 3-4 Jakarta 10710
Telepon (021) 3811244-3811642-3811654-381165838116793811n9-3812216
Fkimill (021) 3503400 Webstte: www.kemenag.go.id

b) Kop surat Kan tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


( l) Susunan tulisan:
Kop surat dengan nama Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi terdiri dari Lambang
Kementerian Agama yang terletak di margin kiri,
baris pe1ta1na bertuliskan Kementerian Agama
Republik Indonesia, baris kedua nama Kantor
Wi layah Kement.erian AgamFJ Provinsi, dan di
bawahnya diikuti ala.mat Kantor Wilayah.
0
iainla ngsa.ac. id

. 20.

Kertas dengan kepala nama Kantor Wilayah


Kementerian Agama Provinsi cligunakan untuk
Naskah Din:as yang clitandatangan i oleh peja.bat
yang bersangkutan atau pejabat struktural di
bawahnya.
(2) Jenis da.n ukuran huruf
(a) tulisan Kementerian Agama Republik Indonesia ,
dengan nuruf kapital dan jenis font Arial 14;
(b) tulisan nama Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi, dengan h uruf kapital dan jenis
font Arial 12; dan
(c) ala.mat Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi, dengan hlUuf awal kapiteJ da n jenis
font Arial 9.

Contoh:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR W ILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVI NS! OKI JAKARTA
Ja'3n 0.1 Panjaita.n No.10 Jakarta Timur 13340
Telepon (021) 8 197479: Foksimi (021) 8195481
Web.site: w1m dki,kemenag.go.id

c) Kop surat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota


(1) Susunan tulisan:
Kop surat dengan nama Kantor Kementerian Agama
Kabupaten /Kota tcrdiri dari Lambang Kementerian
Agama yang terletak di margin kiri, bario; pertarna
bertulfakan Kementerian Agame Republik Indonesia,
bans kedua nama Ka ntor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, dan di bawahnya diikuti alamat
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Kertas dengan kepala nan1a Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota digunakan untu k Naskah
Dina:; yang ditandatangani oleh pejabat yang
bersangkutan atau pejabat stn1ktural di bawahnya.
(2) Jenis dan ukuran huruf
(a) tulisan Kementerian Agama Republik Indonesia,
dcngan huruf kapital dan jenis fo nt Arial 14;
(b) lulisan nama Kantor Kem<;nlcrian Agama
Kabupaten/Kota, dengan huruf kapital dan jenis
fon t Aria l 12; dan
(c) alamat Kantor Keroenterian Agama Kabupaten/
Kota, dengan huruf awal kapital dan jenis font
Arial Y.
iainla ngsa.ac.id

21.

Contoh:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMAKOTA JAKARTA UTARA
Jalan Ptumpang Semper Raya Nomor 52 Jakerla Ulaca
Telepon (021) 43930820-43930455; Faksimi5 (021) 43930620;
Website: Mvw.rJ.ki.keote11ag.go.i<I

d) Kop surat Madrasah atau Kantor Urusan Agama


Kecamatan
(1) Susunan tulisan:
Kop s urat dengan nama Madrasah atau Kantor
Urusan Agama Kecamatan tercliri dari Lambang
Kementerian Agama yang terletak di margin kiri,
baris pertama bt:rtuliskan Kcmenterian Agama
Republik Indonesia, baris kedua Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota, baris ketiga nama
Madrasah atau Kantor U1usan Agama Kecamatan,
dan di bawahnya diikuti alamat Madrasah atau
Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Ken.as dengan kepala nama Madrasah atau Kantor
Urusan Agama Kecamatan digunakan untuk naskah
dinas yang ditandatangani olch pejabat yang
bersangkutan.
(2) Jenis dan ukuran huruf
(a) t ulisan Kemcnterian Agama Republik lnclonesia,
dengan huruf kapital dan jenis font Arial 14;
(b) tulisan nama Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, dengan huruf kapital dan jenis
font Arial 12:
(c) tulisan nama Madrasah atau Kantor Urusan
Agw:rw Kecamalun, tlengun huruf kapilul tlw1
jenis font Arial 11; dan
(d) ala.mat Madrasah atau Kantor Urusa n Agam.a
Kecamatan, dengan huruf awal kapital dan jenis
fon t Arial 9.

Contoh KUA Kecamatan:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PASAR MINGGU
Jalan K&bagus.an Raya Nomor 52 Ragunan Pasat Mtnggu, Jakarta Selatan
llpol\ (021) 7822819; F&kinl1 (021) 7622819,
WebStttt: www.ku<Jpas.afn1inggu.blog$iX)t .001n

I 1
iainla ngsa.ac.id

- 22 -

Con toh Madrasah:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOT A JAKARTA BARAT
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
Jelen Rawe Bahagia Aaya Grogol Petamb1J.Jran Jakarta Ba(at
Telepon (021) 5600768; Faks;moh (021) 5600768:
Website: www.man1jnarta.s<:h.ld

e) Kop surat Balai, Kantor Un1san Haji, dan Asrama Haji


Embarkasih
(I ) Susunan tulisan:
Kop Naskah Dinas dengan nama Balal atau Kantor
Urusan Haj i atau Asrama Haj i Em ba rkasih terdiri
d.ari Lambang Kementerian Agama yang terletak di
margin kiri, baris pert.ama bertuliskan Kementerian
Agama Republik Indonesia, baris kedua nama Balai
atau Kantor Urusan Haji a tau Asrama Haji
Embarkasih, dan di bawahnya diikuti alamat Balai
atau Kantor Urusan Haji atau Asra ma Haji
Embarkasih.
Kertas dengan kepala nama Balai ata.u Kantor
Urusan Haji atau Asrama Haji Embarkas ih
d igunakan u nn1k Naskah Dinas yang d itandatangani
oleh pejabat yang bersangkutan atau pejabat
struktural di bawahnya.
(2) J enis dan ukuran h uruf
(a) tulisan Kemen terian Agama Republik Indonesia,
dengan huruf kapital dan jenis font Arial 14;
(b) tulisan nama Balai a lau Kantor Urusan Haji atau
Asrarna Haj i Embarkas ih, dengan huruf kapital
dan jenis font Arial 12; dan
(c) alamat Bala i atau Kantor Urusan Haji atau
Asrama Haji Embarkasih, dengan huruf awal
kapital dan jen.is fontAi:ial 9 .
Contoh Ba!ai:

KEMENTERIAN AGAMA REPUIBLIK INDONESIA


BALAI PENOIOIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN
PROVI NS! OKI JAKARTA
Jale11 Rawi! Kuning Pulo Gebang Cakung Ja)Carta nmur
Telepon (02 1) "803677; Foloi;mli (021) 4803578
Website: w.vw..bdkjakarta.kerne:tt.ag.go.kl

1) Kop surat Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN)


(1) S usunan tulisan:
Kop Naskah Din as dengan nama P1'KN terdiri dwri
lambang l"l'KN yang terletak di margin kiri, baris
pertama bertuliskan Kemc:nterian Agama Republik
Indonesia, baris kedua nama PTKN, da n di
b awahnya diikuti ala.mat PfKl'i.
iainla ngsa.ac. id

- 23 .

Kertas dengan kepala nama PTKN digunakan untuk


Naskah Dinas yang ditandatangani o leh pejabat
yang bersangkutan atau pejabat struktural di
bawahnya.
(2) Jenis dan ukuran huruf
(a) tulisan Kementerian Agama Republik Indonesia,
dengan huruf kapital dan jenis font Arial 14;
(b) tulisan nama PTKN, dengan buruf kapital dan
jenis font Arial 12; dan
(c) alamat PTKN, dengan huruf awal kapital dan
jenis fontArial 9.
Contok PTKN:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


UNIVERSITAS !SLAM NEGERI
SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA
Jalan ~1arada Adisuc:iplo YogyakarW 55281
Tetepoo (0274) 512474. 58!1621; Fal<sim~i (021) 586117:
Website: www.uin.suka.ac.id

2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis dengan tat.a urut sebagai berikut:
a. tanggal d itulis dengan angka Aiab;
b. bulan clitulis dengan huruf lengkap; dan
c. tahun ditulis lengkap empat digit dengan angka Arab .
3 . Hal Surat
Hal merupakan materi pokok surat yang clinyatakan dengan
kelompok kata singkat tetapi jelas. Hal perlu clicantumkan dengan
alasan berikut:
a. menyampaikan penjclasan singkat tentang materi yang
dikomunikasikan dan menjadi rujukan dalam komunikasi;
b. memudahkan identifikasi dalam penyusunan halaman pada
surat yang terdiri atas lebih dari satu halaman; den
c. memudahkan penentuan alur pengiriman surat atau
pemberkasan dan penyimpanan surat.
4. Tujuan dan Alamat Surat
a. Surat Dinas ditujukan kepada narna jabatan pimpinan satuan
organisasi/satuan kerja yang dituju. Surat Dinas tidak dapat
ditujukan kepada identitas yang tidak individual, misalnya
kantor, kementerian, dan instansi.
b. Surat Dinas yang ditujukan kcpad"' p<!jabat
pemerintah/ pejabar negara ditulis dengan urutan sebagai
berikut:
1) nama jabatan;
2) jalan;
3) kota; dan
4) kode pos.

0
iainla ngsa.ac.id

- 24 -

Contoh:
Yth . Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
clan Reforrnasi Birokrasi
J alan Jenderal Sudirrnan Kavling 69
Jakarta 12 190

5. Paragraf clan Sp.asi Surat


Paragraf merupakan sekelompok kalimac pemyataan yang
berkaitan satu dengan yang lain, yang merupakan satu kesatuan.
Fungsi paragraf aclalah memper mudah pemaharnru1 penerima,
memisahko.n , atau menghubungkan pemikfran dalam komunikasi
tertulis.
ls i surat dinas diketi k saru spas i dan diberi jarak 1,5 s.d. 2 s pasi di
antara paragraf yang satu clengan paragraf yang lainnya. Surat
yang terdiri atas satu paragraf jo rak a n tar barisnya a clalah dua
spasi. Pemaragrafan ditandai dengan ketuk, yaitu + 6 ketuk atau
spasi.

6. Warna "Nnta
"Nnta yang clig:unakan untuk penulisan surat berwarna hitam,
sedangkrui untuk penandatanganan suirat berwarna hitarn atau
biru tua. Tinta berwarna merah h anya cligunakan untu k penulisan.
tingkat keamana.n surat Rahasia (R) atau Sangat Rahasia (SR) -
Penggunaan warna tinta cap clinas berwarna ungu.

7 . Salinan
Salinan sural dinas hanya d iberikan kepada yang berhak dan
terdapat pada ternbusan su rat, yaitu salinan surat yang
clisarnpaikrui kepada pejabat yang terkait-
8. Tingkat Keamanan
a. Sangat Rahasia disingkat (SR). tingkat keamanan isi surac
clina:; yang tertinggi sangat erat bubungannya clengan
keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan sccara lidak
sah atau jaruh ke tangan yang tidak berhak, ma ka akan
membahayakan kearnanan dan kcselamalan negara.
b. Rahasia clisingkal (R): tingkat keamanan isi surat d inas yang
berh u bungan erat dengan keamanan clan keselamatan negara.
J ika disiarl.<an secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang
tidak berhak, maka akan merugikan negara.
c. Biasa rusingkat (B): tingkat keamanan isi suatu surat clinas
yang tidak termasuk dalam butir a dan b. Nam u n itu tidak
berarli bahwa isi surat dinas tersebut clapat disarnpaikan
kepacla yang tidak berhak mengetahuinya .
Surat yang men.gandwlg materi dengan ~ingkat keamanan tcr tentu
(Sangat Rahasia dan Rallasia) harus dijaga keamanannya dalam
rang)<a keamanan dan keselamatnn negara. Tanda t ingkat
keamanan ditulis dengan cap (cliketik betwarna merah pacla nomor
surat).
a. ~ b. G
II
iainla ngsa.ac.id

-25 -

Jika surat dinas tersebut disalin, cap tingkat keamanan pada


salinan hants dengan wama yang sarna dengan wama cap pada
surat asli.

9. Kecepatan Penyampaian
a. Amat Segera/Kilat merupakan surat dinas yang harus
diselesaikan/ dikirim/ disampaikan pada hrui yang sama
dengan batas waktu '..l4 jam.
b. Segera merupakan si.irat dinas yang harus diselesaikan/ di kirim
disampaikan dalam waktu 2 x 2 4 jam.
c. Biasa merupakan surat dinas yang harus diselesaikan /
diki1im/disampaikan menurut u rutan yang diterima oleh
bagian peng1riman, sesuai dengan j adwal perjalanan
caraka/ kurir.
O. Ketentuan ::ltU-dL-Menyl.lTat
l. Komunikasi Langsung
Surat dinas dil<l.rim langsung kepada individu (pejabat formal) . Jika
surat tersebut ditujukan kepada pejabat yang bukan kcpala satuan
kerja, untuk mempercepat penyampaian su rat kepada pejabat yang
dit\aju tersebut, surat tetap ditujukan kepada kepala satuan kerja,
tetapi dicantumkan u ntuk perhatian (1.1.p.) pejabat yang
be1sanglrutan.
2. Alur Surat-Menyurat
Alur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan
tertinggi hingga ke pejabat st ruktural terendah yang berwenang
sehi.ngga dapat dilakukan pengendalia.n pe.nyelesaian.
a . Alur surat dari atas ke bawah diatur sebagai berikut:
I) Surat dari Mcnteri, Sekretaris Jenderal, Dircktur J endcral,
Kepala Sadan Litbang dan Diklat, yang dikirim ke instansi
vertikal dan tJPT pada Kemcnterian Agama d ialamatkan
kepada Kepala Kantor Wilayah, Rektor IAIN, Rektor tJJN,
Rc ktor !HON, Ketua STAJN, Ketua STAKN, Ketua STAHN,
K"Lua STABN uw1 K"pttla Bal w.
2) Surat dari Kcpala Kantor Wilayah Kemcnterian Agama,
dikirim kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
KabupaLen/ Kota dan Kepala Madrasah Aliyah Negeri.
3) Kepala Balai, Rektor lAlN, Rektor UIN, Rektor lHDN Ketua
STAIN, Ketua STAKN, Ketua STAHN, Ketua STABN kepada
Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota dan Kepala Madrasah
Aliyah Negcri rnelalui Kepala Kanwil Kemen l.erian Agama
Provinsi.
4) S ura t dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten /
Kota, yang dikirim ke Kantor Urusan Agama Kecamata.n,
MTsN dan MIN dalam lingku ngan wilayahnya dialamatkan
kepa.da Kepa.la Kan t.or Urusan Agama Kecarnatan, Kepala
MTsN dan Kepa la MIN.
5) Tidak dibenarkan mengirim surat yang ditujukan lru1gsung
kepada Kepala Bidang/Pembirnbing pa da Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi atau Kepala Seksi/
Penyelenggara Bimbingan pada Kantor Kemer.terian Agama
Ka bu paten/ Kota.
iainla ngsa.ac.id

- 26 -

6) Inspektur Jenderal karena tugas dan fungsinya dapat


m eng1nm surat kepada unit 1nanapun dalam rangka
pengawasan dan tindak lanju t hasil pemeriksaan.
7) Dalam b ail pcngiriman surat ctitujukan kepada Kepa la Kantor
Wilayah maka Kepala Kantor Kementerian Agama
Kab upaten/ Kota a pabila ctiperluka11 dapat diberi atau
dikirim tembusan .

b. Alur surat dari bawah ke atas diatur sebagai berikut:


1) Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA), Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Madrasah lbtidaiyah Negeri
(MIN) yang mengirim surat alur keatas hanya boleh
dituj ukan kcpada Kcpala Kantor Kementerian Agan1a
Kabupaten/Kota.
2) Kepala Kan tor Kementerian Agarna Kabupaten/Kota dan
Ke pala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang mengirim surat
alur ke atas hanya boleh ditujukan kepada Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provirnsi.
3) Khusus untuk surat mengenai kenaikan pangkat
(kepegawaian) di lingkungan Madrasah lbtidaiyab Negeri,
Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri
maka berlaku alur/prosedur sebagaimana d iatur dalam
Keputusan Menteri Agama Nomor 27 Tahun 1971 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Kenaikan Pangkat di
lingkungan Kementerian Agama.
4) Khusus mengenai surat tentang pengurusan pensiun dan
peroberhentian pegawai pada Kcmenterian Agama berl.a ku.
alur/prosedur sebagaimana dia tur daJam Keputusan Menteri
Agama Nomor 27 Tahun 1981 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pensiu n dan Pemberhentian Pegawai di
lingkungan Kementerian Agama.
5 ) KepaJa Kantor Wilayah Keme11terian Agama Provinsi yang
mengirim surat alur keatas ditujukan kepada Menteri Agama
atau Oirektur Jenderal, Kepala Badan Penelitian dan
Pengerobangan serta Pendidikan dan Pelatihan u ntuk
urusan operasional sesuai dengan bidangnya atau kepada
lnspektur JenderaJ untuk urusan pengawasan atau kepa da
Sckrctari s Jendcral untuk urusan administratif.
6) Oekan pada IAJN, UIN, atau IH ON yang mengirinl surat alur
ke atas hanya boleh ditujukan kepada Rektor lAIN, Rektor
UIN, atau Rektor !HON masing-masing.
7) Rektor IAIN dan Rekto r UIN mengirim surat alur keatas
ditujukan kepada Menteri. Agarna. a.tau 1-cepada Direktw-
Jenderal Pendidikan Islam untuk urusan teknis operasional
atau kepada lnspektur J enderal untuk urusan pengawasan
atau kepada Sekretaris Jenderal untuk urusan adrninistratif.
8) Rektor IHDN mengirinl surat alur ke etas ctitujukan kepada
Menteri Agama atau kepada Direktur Jenderal Birnbingan
Masyarakat Hindu untuk urusan teknis operasional atau
kepada lnspektur Jenderal untuk urusan pengawasan atau
kepada Sekretaris Jenderal untuk urusan admirUstratif.
iainla ngsa.ac.id

27.

91 Kctua STAIN, STAKN, STAHN, dan STABN menginm surat


alur surat keatas ditujukan kepada Direktur Jenderal
masing-masing.
10) Balai Pendidikan dan Pelatiha.n Keagrunaan serta Bala.i
Penelitian Pengembangan Keagamaan, yang mengirim surat
alur keatas hanya ctitujukan kepada Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan serta Pendictikan dan Pelatihan
lembusannya dikirim kepada Kepala Kantor Wilayah
Kementerian /\gama setempat.

c. Alur surat ke samping (Horisontal)


1) Surat dari eselon I kepada pejabal eselon I la.innya ditujukan
Jru1gsung kepada pejabat eselon l yang bersa.ngkutan.
2) Surat dari pejabat eselon II yang ditandatangani atas nama
pejabat eselon I ditujukan kepada pejabat eselon I yang
bersangkutan u .p. pejabat eselon 11 yang dituju.
3) Surat dari KepaJa Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi, Rektor IAIN, Rektor UJN, Rektor JHDN, Ketua
STAIN, Ketua STAKN, Ketua STAHN, Ketua STABN, dan
Kepala BaJai yang clituju.kan antar satuan organisasi
bersangkutan horus dialamatkan kepada pimpinan masing-
masing sat1.1an organisasi yang ber~angkulan .

3. Disposisi
Disposisi merupakan pctunjuk tertulis mengenai bndak lanjut
pengelolaan surat atau penyelesa.ian surot, yang ditulis secara jelas
pada Jembar disposisi, tidak pada naskah asli. Lembar Disposisi
merupa.kan satu kesatuan dengan naskah a tau surat dinas yang
bersangkutan dan tida.k boleh dipisahkan, sehingga pada lembar
disposisi sclalu dicantumkan kalimat "Dilarang memiS;i.hkan sehelui
surDt pun yang tergabung dalam berkas ini".

Contoh:
KEM ENTERIA N A GAMA REPUBLIK INDON ES IA
SEKR ETARIAT JEN DERAL

. Jalan L.apangan Banteng Oarat Nomor 3-4Jakarta10710


Telepon (02 1) 3811244-381 1642-381165'1-3811658-3811679-3811779-3812216
f'aksimio (021''-'03'166 SITUS www.kemena9Jl!!,kl
I LEMBAR DISPOSISI
PERHATIAN: Dilarana memisahkan sehelai surat oun ~ang digabung dalam berkas ini
Nomor Surat Status : ltJli Teobusan
. Sifat :Sc:Jlt Segera
Tanggal Surat
OSegera
11 Penting
Lamoiran
Diterima Tanaaal
Kilat Bias a
No. Aaencla D 0
Dari
Perihal
SANGAT SEGERA I SEGERA I BIASA
iainla ngsa.ac.id

- 28 -

OlsQQsisi S!i!ki!i!n K!!eal!a: Petunjuis:


D Karo Perencanaan D Setuiu D Jawab
D Karo Ke,,.,,,awaian D Tolak 0 Perbaiki
D Karo Keuangan dan BMN D Teliti & Pendapat 0 Bicarakan dengan saya
n KaroOrtala 0 Untuk diketahui D Bicarakan bersama
D Karo Hukum dan KLN D Selesaikan 0 lngatkan
0 Karo Umum D Sesuai catatan D Simpan
D Kapus Pinmas DUntukperhalian D Disiapkan
D Kapus KUB D Edarkan 0 Harap dihadiridiwakili
D D 0
CATAI8N !iKJEN.

Tanaaal Penvelesaian : Oiaiukan kembali lat :


Penerima : Penerima :
DISPOSISI KEPALA BIRO; DISPOSISI KEPALA BAGlAN:
Kepada Bagian 1, 2, 3, 4 Kepada Subbagian 1, 2, 3, 4
Petunjuk : PetunJuk :

Tanaaal Penvelesaian: Tannnal Penvelesaoan:


Penerima: Penerima :
iainla ngsa.ac.id

29.

BAB JV
PENGURUSAN NASKAH DINAS KORESPONDENSI

Korespondensi sangat penting untuk mendukung terselenggaranya


tugas fungsi organisai;i. Jika pelaksanaannya tidak diatur dengan cermat
dan teliti, akan diperlukan banyak waktu dan biaya. Pengurusan naskah
dinas korei;pondensi yang baik akan meningkalkan efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan administrasi instansi pemerintah.
A. Naskah Dinas Korespondensi Internal (Nota Dinas/Memorandum)
Pengurusan nota dinas/memorandum merupakan pengelolaan nota
dinas/memorandum yang ditcrima dan yang akan clikirim.
Pengurusan note dlinas/memorandurn itu sebaiknya clipusaLkan di
kesekretariatan yai.tu sub baglan yang rn1enyelenggarakan fungsi
ketatausahaan untuk memudahkan pengawasan dan
pengendaliannya.
B. Naskah Dinas Korespondensi Ekstemal (Surat Dinas}
l. Ketentuan Penyusunan Surat Dinas
a . Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat
dinas harus dilaksanakan secara cermet dan teliti agar tidak
menimbulka n salah penafsiran.
b. Koordinasi antar pejabat sebaiknya dilakukan dengan
mengutamakan metode yang paling cepat dan tepat, seperti
diskusi, kunjungan pribadi, dan ]aringan telepon lokal.
Koordinasi antar pejabat perlu d.ilakukan mulai ui hap
penyusunan draf sehingga perbaikan pada konsep final dapat
dihindati.
c. Urusan keclinasan yang dilakukan dengan menggunakan tata
care dan prosedur surat menyurac harus mcnggunakan sarana
komunikasi resmi.
d. Jawaban cerhadap Surat yang Masuk:
1) Instansi pengirim harus segera menginformasikan kepada
penerima surat etas keterlambatan jawaban dalam suatu
proses komunikasi.
2) Instanai penerima harus segera memberikan jawaban
terhadap konfirmasi yang dilakukan oleh instansi pengirim.
2 . Pengurusan Surat Masuk
Surat masuk merupakan semua surat dinas yang diterima. Untuk
memudahkan pengawasan dan pengend.a Jian, penerimaan surat
masuk dipusarkan di kesekretariatan atau unit kerja yang:
menyelenggarakan fungsi ketatausallaan. Jika sural masuk.
disrunpaikan langsung kepada pejabat yang membidangi urusannya,
pejabat cersebuL berkcwajiban membcri tahu kepada pihak
sekrelariac atau pejabat yang diberi wewenang melak.sanakan
penerimaan surait tersebut. Penanganan siurat masuk dilaksanakan
melalui tahapan berilru L
a . Penerimaan
8urat masuk yang dite iima dalam :sampul Lertutup dipilah,
dipilih dan dikelompokkan betdasark.an ti ngkat keamana.n (SR,
R, dan B} dan tingkat kecepatan penyampaiannya (Ki la t , Sangat
Segera, Segers, dan Biase).
iainla ngsa.ac.id

JO .

Selanjutnya, :;urat ditangani sesuai dengan lingkat keamanan


dan tingkat kcccpatan penyampaiannya.
b. Pencatatan tangani sesuai dengan tingkat keamanan dan tingkat
kecepatan
1) Surat masuk yang diterima dari perugas penerimaan dicatat
dan lernbar kontrol atau tanda penerimaannya
ditandatangani. Pencatatan suraL dilaksanakan dengan.
prioritas sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaia nnya.
2) Catatan dilaksanakan pada buku age nda menurut tingkat
keamanannya. Pencatatan dilakukan pula pada lembar
disposisi dan surat mengenai nomoi: agenda dan tanggal
pencnrnaan.
3) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan
SR dan R dilakukan oleh pirnpinan ke:;ckrctariatan atau
pejabat lert<mtu yang mcndapatkan kewenangan darii
pimpinan.
4) Pencatalan suraL dinas yang mempunyai tingkat kearuanan
B dilakukan oleh pejabat yang dilunjuk ok:h pimpinan
kesekretariatan.
5) Pencatatan surat masuk dimulai dari Nomor 1 pada bulan
Januari dan berakhir pada nomor terakhir dalam satu
tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal 31 Desember. Jika
:surat m asuk banyak sehingga diperlukan pencatat lebih dari
salu orang, pencatatan dilakukan dengan pemberian kode
tertentu sehingga semua sural masuk dapal dicatat dengan
cepat.
6) Pencatatan surat selalu dilakukan pada setiap tetja.di
pemindahan dan penyimpanan.
c. Penilaian
l) Kcgiatan penilaian surat masu k scbenarnya sudah mulai
dilaksanakan pada tahap pencatatan, yaitu pada wakru
menilai sementara apakah surat masuk termasuk yang
ha rus diberkaskan. Penilaian sementara ini dilakukan Wltuk
memudahkan penanganan surat oleh pejabat arsip.
2) Pada tahap penilaian, surat dinilai apakah akan
disrunpaikan pimpinan atau dapat disampaikan langsung
kepada pejabat yang menangani. Biasanya, d i t iap instansi
si.1dah diaLur surat yang haru:; melalui pimpinan dan surat
yang dapal langsung disampaikan kepada pcjabat tcrtcnlu.
3) Selain pcnilaian pc;nyampaian :;urat, dilakukan pula
penilaian penanganan surat, apakah surat masuk itu akan
diproses biasa atau melalu i proses pemberkasan naskah .
4) Surat masuk yang beralamat pri badi (nama orang) dinilai
termasuk surat yang ha.r us disampaikan langsung kepade
yang bersangkutan dalam keadaan sampul Lerrutup.
5) Penilaian dilakukan dengan berpedoman kepada tingkat
keamanan dan tingkat kecepatan penyampaian surat.
d. Pemilahan
1) Kegiata n pemilahan surat masuk mu lai dilaksanakan pada
tahap pencatatan.
iainla ngsa.ac.Id

- 31

2) Pada tahap pemilahan, surat akan disampaikan sesuai


tujuan surat.
3) Surat masuk yang beralamat pribadi (nama orang)
dfaampaikan langsung kepada yang bersangkutan dalam
keadaan sampul tertutup.
e. Pengolahan
1) Pada tahap pengolahan, pimpinan/pejabat memutuskan
tindakan yang akan diambil sehubungan dengan surat
masuk tersebut.
2) Dari hasil pengolahan dapat diputuskan tindak Janjutnya.
3) Pengolahan surat masuk dapat mengguna.kan proses
pemberkasan naskah atau proses administrasi biasa sesuai
dengan kebutuhan .
f. Penyimpanan
1) Selama masa pengolahan sural masuk sudah mulai
mengalami proses penyimpanan karena surat dinas yang
sudah disimpan itu sering diminta kembali untuk diolah.
Surat dinas harus disimpan sedemikian rupa sehingga
mud ah ditemukan kembali jika diperlukan.
2) Surat masuk yang melalui proses pemberkasan naskah
disimpan dalam berkas naskah dinas menurut bidaog
pennasala11an.
3) Surat masuk yang diproses tidak melalui proses
pemberkasan, Surat clisimpan dalam himpunan sesuai
dengan kebutuhan. Beberapa cara menghimpun surat
sebagai berikut:
a) Seri merupakan himpunan satu jenis surat dinas yang
berdasarkan format surat atau jenis Naskah Dinas,
misalnya Keputusan, lnstruksi, Petunjuk iPelaksanaan,
dan Surat Edaran, disusun secara kronologis. Himpunan
menurut seri selain dibatasi oleh kemampuan map juga
dibatasi oleh tahun Naskah Dinas.
b) Rubrik merupakan himpunan dari satu macam masalah/
ha!/ pokok persoalan yang disustu1 sccara kronologis,
misalnya cuti, kunjw1gan dinas, kerja lapangan.
Himpunan menurut rubrik dibatasi dengan lahun atau
dibatasi sampai dengan masalah selesai.
c) Dosir metupakan himpunan satu macam kegiatan atau
persoalan yang disusun secara kronologis dari awal
sampai akhir. Misalnya, fail/berkas pegawai merupakan
himpunan Naskah Dinti8 dari mulai larnaran sampai
dengan pemberhentian.
4) Penyimpanan surat atau himpunan dilakukan sebagai
berikut.
a) Lateral merupakan penyimpanao surat/himpunao yang
diletakkan sedemikian rupa sehingga yang terlihat banya
bagian sisi samping, mfaalnya penyimpanan dalam
ordner, kotak arsip, atau bolts fail.
iainla ngsa.ac.id

32 .

b) Vertikal merupakan penyimpanan surat/himpunan yang


diletakkan sedemikian n1pa sehingga yang terlihat hanya
bagian muka, misalnya penyim:panan sural/map pada
lemari berkas (fail kabinet).
c) Horizon tal merupakan penyimpanan surat/himpunan
yang diletakkan sedemikian rupa sehingga muka surat/
himpunan terlihat di sebelah atas, misalnya
penyimpanan peta atau gan1bar konstruksi.

5) Surat masih aktif, surat tetap berada di unit pengolah. J ika


setelah dinilai surat itu menjadi arsip inaktif,
penyimpanannya harus sudah d.i alihkan ke unit kearsipan
sesuai dengan kelentuan kear sipan yang berlaku.
g. Sarana Penanganan Surat Masuk
1) Buku Agenda merupakan sarana ut,ama pengendalian dan
pengawasan surat masuk Semua surat masuk pertama kali
dicatal pada buku agenda, yang disusun dalam kolom
catatan sebagai berikut:
a) tanggal;
b) nomor agenda;
c) nomor dan tanggal surat masuk;
d) lampiran;
e) alamat pengirim;
!) hal/ isi surat; dan
g) keterangan.
Sesuai dengan kebutuhan, kolom catatan dapat ditambal1,
m isalnya dengan petunjuk pada nomor yang lalu dan
petunjuk pada nomor berikutnya.
2) Pengurusan surat masuk yang tidak melalui proses
pemberkasan naskah dinas, selain buku agenda, dapat
digunakan sarana lain yang diatur sesuai dengan kebutuhan
masingmasing.
3) Sarana pengurusan surat masuk melalui proses
pemberkasan naskah, selain buku agenda juga digunakan
sarana lain.
3. Pengurusan Surat Keluar
Surat keluar merupakan semua surat dinas yang akan dikirim
kepada pejabat yang tercantum pada a lamat surat dinas dan
sampul surat dinas. Penanganan surat keluar, pencatatan,
pemberian nomor/cap dan pcngiriman sural keluar dilak~anakan
oleh unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi pada bagian tata
usaha. Penanganan surat keluar dilakukan melalui tahap sebagai
berikut:
a. Pengolahan
1) Kegiatan pengolahan climulai dari penyiapan hingga ke
penandatanganan surat dinas. Penyiapan surat kcluar
di laksanakan, antara lain karena:
a) adanya kebijaksanaan pimpinan;
b) reaksi etas suatu aksi; da n
c) adanya konsep baru.
iainla ngsa.ac.id

-33 -

2) Penyiapan/ penyusunan konsep surat kduar :seba1;:ai bt:rikul:


a) Penyiapan/penyusunan konsep d ila.Jokan o leh
pejabat/pegawai yang membidanginya, seperti
sekretaris/ pimpinan sekretariat atau pejabat yang
d itunjuk.
b) Setiap konsep yang disiapkan haros didasarkan pada
kebijaksanaan dan pengarahan pirnpinan.
c) Setiap konsep yang akan diajukan kepada pimpina n
terlebih dahulu harus d iteliti oleh sekretaris/pimpinan
sekretariat atau pejabal yang diserahi wewenang. Sesuai
dengan petunjuk pimpinan a tau menurut
pertimbangannya sendiri terhadap isi surat dinas,
sekretaris/pimpinan sckretar1at menetapkan tingkat
kecepatan penyampaian dan tingkat keamanan surat.
d) Setiap konsep surat dinas sebelum ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang dibubuhi paraf terlebih dahulu
oleh dua para pejabat dua tingkat di bawahnya yang
bertugas mcnyiapkan konsep surat dinas tersebut.
e) Letak pembubuhan paraf ctiatur sebagai beriku1:
(1) Paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah
pejabat penanda tangan surat din as dibububkan di
sebelah kiri/sebelum nama pejabal penanda tangan
surat.
(2) Para! pejabat yang berada satu tingkat di bawah
pejabat pcnanda tangan surat dinas d ibubuhkan di
sebelah kanan/setelah nama pejabat penanda
tangan.
(3) Setelah surat dinas diparaf oleh pejabat yang
bersangkutan dan tidak lagi mcngandung
kekurangan/ kesalahan yang perlu diperba.iki, proses
selanjutnya adalah:
'.I-- pengajuan
kepada pejabat yang akan
menandatangani s1.1ral;
:> penandatanganan oleh pejabat yang bersangkutan;
:> pembubuhan cap; dan
> pemberian nomor.
Contoh pemberian paraf:

Paraf pejabat Eselon IV Paraf pejabaL E8clon Ill


iainla ngsa.ac.Id

34.
b. Pencatatan
Semua sural kcluar dkatat dalam agenda swat keluar.
c. Penggandaan
1) Penggandaan merupakan kegiatan memper banyak surat
dinas den gan sarana reproduksi yang tersedia se'Suai dengan
banyaknya alamat yang dituju.
2) Penggandaan hanya clilakukan setelah surat keluar
ditandatangani oleh pejabat yang berhak.
3 ) Cap dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan harus
asli (bukan sali nan).
4) Jumlab yang digandakan scsuai dengan alamat yang d ituju
(alamat distribusi).
5) Penggandaan surat kelu ar yang tingkat kecepatan
penyampaiannya segera dan sangat scgcra d iprioritaskan.
6) Penggandaan surat keluar yang tingkat kcamanannya
Sangat Rahasia, Rahasia, dan Konfidensial harus diawasi
dengan ketat.
7) Sekrelaris/pimpinan sekretariat berkewajiban menjaga agar
penggandaan dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur
oleh Kementerian Agama.
d. Pengirim!U'l dan Pengamanan
1) Surat keluar yang akan dikirimkan dima~ukkan kc dalam
sampul.
2) Pada sampul surat keluar yang tingkal keamanannya Biasa
(B), Rahasia (R), dan Sangat Rahasia (SR) dicantumkan
al amat Jengkap, nomor surat dinas, dan cap yang sesuai
dengan tingkat kecepata n penyampaian (segera/sangat
segera/ biasa).
3 ) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan ke
dalam amplop, dibubuhi a lamat Jengkap, nomor surat clinas,
cap dinas, cap yang sesuai <lengan tingkat kecepatan
penyampaian dan cap tingkat keamanan.
4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat d alam buktt
ekspedisi sebagai bukti pengiriman atau dibuatkan tanda
bukli pengiriman tersendiri.
5) Untuk kepentingan keamanan, sekretaris/pimpinan
sekretariat mengusabakan keselamatan pengiriman semua
surat kcluar, khususnya yang tingkal keamanannya SR/R.
6) Untuk kepentingan keamanan, Kepala Sub Bagian yang
me11anga r1i persuratan mcngusahakan keselamalan
pengiriman surat keluar, khususnya yai1g tingkat
keamanannya SR/R.
7) Waklu Penandatanganan Surat
Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal
pengiriman surat dan segera dikirim setelah ditandatangani.
e. Penyimpa,n an
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan sesuai
dengan ketentuan kearsipan.
'iainla ngsa.ac. id

-35 -
2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah yang diparaf
harus disimpan di unit kerja yang mempunyai tugas dan
fungsi di ba.gian tata usaha.

I
iainla ngsa.ac. id

-36 -

BABV
PE.JABAT PENANDATANGAl'I NASKAH OINAS

A. Garis Kewenangan dan Penandatanganan


l. Penggunaan Garis Kewenangan
Menteri Agama atau Pimpinan Satuan Organisasi bertanggung jawab
atas segala kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi atau
instansinya. Tanggung jawab lersebut tidak dapac dilimpahkan atau
diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang. Garis
kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani oleh pejabat
yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
2. Penandatanganan
Penandatanganan surat dinas yang menggunakan garis kewenangan
dapat menggunakan tiga cara:
a. Atas Nama (a.n.)
Atas nama yang ctisingkat (a.n.) digunakan jika pejabat yang
menandatangani surat dinas telah d iberi kuasa oleh pejabat yang
bertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas da n tanggung jawab
pejabat yang bersangkutan. Susunan penandatanganan alas nama
(a.n.) pejabat lain yaitu nama jabatan pejabat yang berwenang djtulis
lengkap dengan buruf kapital pada setiap awal kata. didahului
dengan singkatan a.n.
Pcjabat pcoandatangan surat dinas bcrtanggung jawab atas isi surat
dinas kepada penanggung jawab, tanggung jawab tetap berada pada
pejabat yang memberikan k1.1asa.
Contoh:

a.n. Menteri Agama a .n. Sekretaris Jenderal


Sekretaris Jenderal, Kepa.la Biro Ortala,

Te nda Tengan Tanda Tangan

Nur Syam Nur Arifin

b. Untuk Beliau
Untuk beliau yang disingkat (u. b.) digunakan jika yang diberikan
kuasa memberikan kuasa lagi l<epada pejabac sa.t u tingkat di
bawalmya, ,;elliui:;g<l unluk udittu (u.u.) uii:;w1cll<.ttn ,;eLeJah ala:> llCllUCl
(a.n.). Pelimpahan wewenang ini mengikuti urutan sampai du a
tingkat struktural di bawahnya.

l
iainla ngsa.a c.Id

-31

Con toh:
a.n. Menteri Agama
Sekrctaris Jenderal,
u.b.
Kepala Biro Ortala

Tanda Tangan

NurArifin

c. Untuk Perhatian (u.p.)


Alamat surat dengan menggunakan singkatan u.p. (untuk perhatian)
w1tuk keperluan berikut:
1) untuk mempercepat penyelesaian sural yang diperkirakan
dilakukan oleh pejabat atau staf tertentu di lingkungan instansi;
2) untuk mempermudah penyampaian oleh sekJetariat penerima
surat pejabat yang dituju dan untu k mempercepat
penyelesaiannya sesuai dengan maksud surat; dan
3) untuk mempercepat penyelesaian sural karena tidak menunggu
kebijaksanaan langsung pimpinan instansi.

Contoh:
Yth. Menteri Agama
Jalan Lapangan Banteng Barat No 3 - 4
Jakarta
u.p.
Sekretaris Jenderal

d. Pelaksana Tugas (Pit.)


.
Ketentuan penand atanganan pelaksa.na tugas yang disingkat (Pit.)
sebaga.i berikut:
l) Pelaksana tugas (Plt.) digunakan apabila pejabet yang berwenang
menandatangani naskah dinas belum diletapkan karena
menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut.
2) Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat
yang defirutif ditetapkan.
Contoh:
Pit. Kepala Pinmas, Plt. Sekretaris Ditjen Bi.mas Islam

Tanda Tangan Tanda Tangan

Nama Lengkap Nama Lengkap

l
iainla ngsa.ac.id

- 38 -

e. Pelaksana Harian (Pih.)


Ketentuan penandatanganan pelaksana harian yar.g disingkat (Pih.)
:;ebagai berikuL:
J) Pelaksana harian (Pih.) dipergunakan apabila pejabat yang
berwenang menandatangani naskah dinas tidak berada di tempat
schingga untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari
perlu ada pejabat sementara yang menggantikannya.
2) Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat
yang definitif kerobali di tempat.

Contoh:
Pih. Kepala Pusat KUB, Pih. Sekretaris Ditjen PHU

Tanda Tangan Tanda Tangan

Nama Lengkap Nama Lengkap

B. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/keluar KernenLerian Agama yang bersifat kebijakan/keputusan/
arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi Kementerian Agama.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandutangani surat yang tidak
bersifat kebijakan/keputusan/ arahan dapal discrahkan/ dilimpa.hkan
kepada pimpinan satuan organisasi di setiap tingkat eselon atau pejabar.
lain yang diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
3. Penyerahan/pclimpa.han wewenang dan penandatanganan
korespondensi kepada pejabat kepala/ pimpinan dilak::;anakan sebagai
berikut:
a) Sekretaris Jenderal/ eselon I dapat roemperoleh pelimpahan
kewcnangan dan penandatanganan surat dinas tentang supervisi,
arahan mengenai rencana strategis dan operasional, terma:>uk
kegiatan lain yang dilaksanakan oleh orga-iisasi lini pada
Kementerian Agama.
b) Pimpinan organisasi lini pada setiap jajaran instansi pemerintah
dapat meroperoleh penycrahan/pelimpahan wewenang dan
penandatanganan surat dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas da11 fungsi ses\.1ai d e1i.ga11 bidar1g masing...masing.
iainla ngsa.ac.id

39.

MATRJKS KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS

......._, """'......"' .........


--
....... _..
""
Jeut!J

Nasltah Oir.u """"'


.._ ...;... """
,,,., - 1"""""
K.abi:t/ ........, .............
Kil~bng/
o.:.J
l<epok K\IA

P'n<N
"""'
L
z.
Pt:ni.1tr11n

&e-n"*1n
,./
; ; ; ;
3.

-
.. '"""""
Suro1 t:dwlm
'
;
,
'
./ ,
J

, ,

, ,
"""""" lSOP!
""""""" ./ ; , '
Prmedur
' '
6 S-..am.1~1Rh/
SwlLIT\lp
; ; , ./

; ; , ,
7

811m1 Chin~

; ,' ;
' ,'
, , ,'
,/
fo!EOOn!Jldum
' ' ' J J

""""""' ' ',


;
; , '
;
' ;'
,/

10. Sunlt Ur.dan-..


' ', ; ' ' .J
IL Sumi
' ' ' .
12
13 . .....-.
Su"t Ku-llM

su.-..tee...... --
I
J
;
',.
,'
J

,' ' ,'


J

,'
J

,'
,
,
4

14.
; ' ; '; ,
15. S'utftl Peil""'"!al'

---\Jtbflrl ,' ' ; ;


./
' J
;
' ,
l6.
- a
J
; ;
J
;
./
; ';
11.
,
J
; , ,' ,
./
; ' ' , ..J
18 T.....,.,,SW
' ' { -I

*) Kewenangan Stai Ahli disesuaikan dengan tugas clan fungsi yang d itetapkan
oleh Kementerian Agarna .

0
iainla ngsa.ac. id

- 40-

BAB V1
PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA, LAl"![BANG KEMENTERJAN AGN~A. DAN
CAf>DINAS

Lambang Negara, Lambang Kementerian Agama, dan cap dinas


digunakan dalam Tata Naskah Dinas sebagru tanda pengenal atau identifikasi
yang bersifat tetap dan resmi. Untuk memperoleh keseragaman dalam
pengelolaan Tata Naskah Dinas dlseluruh jajaran aparatur pada Kemenlerian
Agama, perlu ditentukan penggunaan Lambang Negara, Lambang Kementerian
Agama, dan cap dinas pada kertas surat dan sampul.
A. Penggunaan Lambang Negara
l. Ketentuan penggunaan Lambang Negara untuk Tata Naskah Dinas
se bagru beriku l:
a) Lambang Negara merupakan lambang garuda yang digunakan
dalam Tata Naskab Dinas sebagru tanda pengenal atau identifikasi
yang bcrsifat tetap dan resmi.
b) Pejabat yang berwenang menggunakan kop naskah dlnas jabatan
clan cap j abatru> dengan Lambang NegAra arlA lah p.-jAht N"e<'"'
dalam hal ini Menteri Agama.
2. Kop Naskah Dinas J abatan dengan Lambang Negara
Bentuk dan spesiflkasi kop naskah dinas jabatan dengan lambang
negara sebagai berikut:
1) Bentuk kop naskah ctinas jabatan menggunakan lambang Garuda
berwarna kun ing emas, dengan ukuran tinggi 21,50 mm dan lebar
20,24 mm sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
uodangan. Lambang Garuda lerletak simetris d i tengah kertas yang
berjarak 20 mm dari tepi atas kertas dan berada di tengah tulisan
nama Menteri Agama. Tulisan nama Menteri Agama dicetak tebal
dengan huruf kapilal yang Lerletak 5 mm di bawah larobang garuda.
2) Contoh bentuk dan speeifikaei kop naskah dinae jabatan den~an
lambang garuda dapat diliha.t pada Gambar 1.

Gambar I
''
,?0,24 eu~ 20.00 nun
' ----------..-- --
''
.' ''
:
' ..
I
: 21, SO m.m.

: w -----------r5.oo mm
!
'
:
. "' ---- - --

I
..
~---------------------------------------------------------------------- ..
MENTERJ AGAMA
REPUBLIK INDONESIA

3 . Cap Jabatan dengan Lambang Negara


a) P~jabat yang bcrwenang menggunakan cap jaba tan dengan
Lambang Negara adalah pejabat negara yaitu Menteri Agama.
b) Ben l'Uk dan spesifikasi cap Mcnlcri Agama dengan lambang garuda
adalah sebagai berikut.
iainla ngsa.ac.id

4l

1) Cap Menteri Agama berbentuk btmdar, terdiri da.ri tiga. \ingkara.n


dengan j ari-jari Rl 18,5 mm, R2 17,5 mm, dan R3 = 13,5
mm. Tebal garis lingkara.n RI = 0,8 mm, R2 = R3 = 0,2 mm.
2) Lingkaran pertama ada.lah lingkara n paJing luar. Pada lingkaran
ked ua, di bagian atas tercant um tulisan nama jabalan Menteri
Agama yang ditulis dengan huruf kapital; sedangkan di bagian
bawah lercan t um tulisan Rep ublik Indonesia . Pada lingkaran
ketiga, terdapal lambang garuda dcngan ukuran 18 X 19 mm. Di
antara kedua tuli san tersebut diberi ta nda berupa bintang segi
lima dengan ukuran sesuai huru f.
3) Cap MenLeri Agama menggunakan ti nta be rwarna u ngu.
4) Penggunaan cap dinas ter lelak di sebelah kiri tanda t:angan
naskah ctinas dan mengenai sedikit tanda. tangan pejabat yang
berwenang.
5) Contoh bentuk dan spesilikasi cap jabatan dengan lambang
negara dapat clilihat sebagai bcrikut:

BENTUK DAN KET


l~l CON'l'OH
UKURAN
2 3 4 5
2 (dua) Lingkaran. a. Tulisan Met1Leri
Garis tengah: Age.ma.
4 cm dan 2,80 cm b . Gamba:r Lambang
Rl : 18,5 mm Garuda
R2 : 17,5 mm c. Tulisan Republik
R3 : 13,5 mm Indonesia.
d . Dua gambar bintang
(sebagai pembatas).

B. Penggunaan Lambang Kementerian Agama


l. KeLentuan Penggunaan Lambang Kementerian Agama
a. Umum
1) Lambang Kementel"ian Agama yang disebul lambang lkhlas
Beramal sebagai Keputusan Menleri Agama Nomor 717 Taht in
2006 tentang Lambang Departemen Agama adalah ro.nda
pengenal a.tau identitas berupa simbol atau huruf yang
ctigunakan dalam Tata Naskah Dinas Kementerian Agama
sebagai identitas agar publik lebih mudah mengenalnya.
2) Pen ggunaan Lambang Kemen terian Agarna diletakkan di sebelah
kiri kepala surat.
iainla ngsa.ac.id

- 42 -

b. Lambang Kementerian Agama


I) Bentuk Segi Lima sama sisi
Menyirat kan makna simboljk bintang bersudu t lima yang
melambangkan sila Keruhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila,
bermakna bahw'l. pegawai Kementerian Agama selaJu mentaati
dan menjungjung tinggi norma-norma agama dalam
melaksanakan rugas pcmcrirn:ah an dalam ncgara Re publik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
2) 17 (tujuh belas) kuntu m bunga kapas, 8 (delapan) baris tulisan
dalam kitab suci dan 45 (cmpal puJuh lima) butir gabah
Menyiratkan makna s imbolik Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menunjukkan
kebulatan tekad pegawai Kementerian Agama u ntuk membela
kemcrddcaan ncgara kcsatuan Republik lndonesia yang
d iproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
3) Padi dan Kapas yang melingkar berbentuk bulatan
Menyirat kan makna simbolik bahwa pegawai Kementerian
Agama mengemban tugasnya untuk mewujudkan m asyara.ka t
yang sejahtera, adil, makmur, dan rm::raLa.
4) Ki tab Suci
Menyiratkan makna simbolik se::bagai pedoman hidup dari
kehidupan yang serasi antara kebahagiaan duniawi dan
ukhrowi, materiil, clan spirituil dengan ridha Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa.
5) Alas kitab suci
Menyiratkan makna simbolik bahwa pedoman hldup dan
kehidupan harus ditempatkan pada proporsi yang sebena.mya
sesuai potensi dinamis dari kitab suci.
6) Scmboyan lkhlas Beramal
Menyiratkan makna bahwa pegawai Kementerian Aga ma dalam
mengabdJ kepada masyarakat dan negara berlandaskan niat
beribadah dcngan tulus ikhlas. Hal ini berarti bahwa dengan
iman ya.ng kuat, r.eguh, dan hati yang suci, serta menghayati
dan mengamalkan Pancasila yang merupakan tunlutan :serta
peganga hidup dalam kehidu pan bermasyarakat dan
bernegara, Pegawai Kementerian A.gama bertekad mengabdi
kepada negara adaJah ibadah.
7) Pita
Menyiratkan makna s imbol ik scbagai ikatan sating kekeluargaan
dan persaudaraan yang erat dengan hato bersih dan suci.
8) Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi
Menyiratkan makna simbolik bahwa kerukunan hidu p antar
umat beragama di Negara Republik Indonesia ya.ng berdasarkan
Pancasila dilindungi sepenuhnya sesuai dcngan Undang-Undang
Dasar Negara Rcpublik Indonesia Tabun 1945.
9) WaFna dan Maknanya
a) \Varna Dasar adalahHijau Tua, bermak;na keadHan.
bl \Va rna Bintang, Padi, dan Kitab Suci adalah Kuning Emas,
berroakoa keagungan.
iainla ngsa.ac.id

43

c) Warna Kelupak Sunga Kapas dan Pila adalah Pulih,


bermakna kesucian.
d) Warna Batang dan Tangkai Bungan Kapas adalah Hijau
Muda, bermakna kemakrnuran.
e) Warna Empat Baris Abstraksi Lulisan di sebelah kanan dan
empat baris sebelah kiri kitab suci dan aJas kitab suci ser ta
semboyan Ikhlas Beramal adalah Hitam, bermakna
keteguhan .
I) Wama Perisai Segi Lima Sarna Sisi adalah Kuning, bermakna
kemulian.
c. Lambang Kementerian Agama wajib digunakan untuk:
l) kop naskah dinas;
2) cap dinas;
3) amplop d inas;
41 dokumcn rcsmi yang ctitcrbitkan oleh instansi;
5) stop map;
6) papan nama kantor;
7) kartu tanda pengenal pegawai;
8) tanda pengenal pin pegawai;
9) label barang milik negara; dan
l 0) situs resmi.
d. Lam bang Kementerian Agama dapat d igunakan untuk:
1) pada gedung kantor;
2) pada kartu nama pejabat/pegawai; dan
3) untuk hal-hal lain yang mcmerlukan lambang.
e. Penggunaan Lamba ng Kcmentcrian Agama untuk hal-hal selain
yang d iatur dalam huruf c dan huruf d , harus mendapatkan izin
dari Sekrelaris J endcral Kcmcntcrian Agama.
2. Penggunaan Lambang Kementerian Agama pada Kop Naskah Dinas
a . Pcjaba.t ye.rg bcr\vena.ng mcnggu.no.lcan lcop 110.::;lca.11 d i110.o
Kementerian Agama dengan menggunakan Lambang Kementcrian
Agama ada!ah pcjabat bcrwcnang pada Kementerian Agama Pusat
dan Daerah.
b . Benruk dan spesifikasi cap Kementerian Agruna dengan Lambang
Kementerian Agama sebagai berikut:
1) Lambang lkhJas Beramal pada kop naskah dinas dicantumkan
berdasarkan bentuk, perbanclingan ukuran, dan wama yang
telah diatur sesuai dengan ketent\lan yang berlalru.
2 ) Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas dengan
menggunakan Larnbang Kemen terian Agama dapat dilihat pada
Garn bar.
iainla ngsa.ac.id

- 44 -

Contoh Gambar:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Lapangan 6anteng Baral Nomor 3-4 Jakarta 10710
Telepon (021 ) 381 1244-3811642-3811654-381 1658--381 16 79-381 1nS.3S12216
F ak$nni~ (021) 3503466 SITUS W\vw.kemenag.go.id

3. Per.ggunaan Lambang Kernenterian Agama dan Lambang Pendidikan


Tinggi Keagamaan Negeri pada Cap Kementerian Agama
a) Pejabat yang berwenang rnenggunakan cap Kementerian Agama
adalah pejabat berwenang pada Kementerian Agama Pusat, Daerah ,
dan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri.
b) Bentuk dan spesifikasi cap Kementerian Aii,ama deni.:an Lambani(
Kementerian Agama dan Lamban.g Pendid ikan ringgi Keagamaan
Negeri sebagai berikut:
1) Cap Kementerian Agama berbentuk bundar, terdiri dari tiga
lingkaran dengan jari-jari Rl = 18,5 mm, R2 = 17,5 mm, dan R3
= 13,5 mm . Tcbal garis lingkaran Rl = 0,8 mm, R2 = R3 = 0,2
mm .
2) Lingkaran pertama adalah lingkaran paling luar. Pada lingkaran
kedua,di bagian atas tercantum tulisan nama Kementerian
Agama sedangkan di bagian bawah tercantum tulisan Republik
Indonesia. Pada lingkaran keliga, terdapat lambang dengan
ukuran 24,5 X 24, 5 mm sedangkan di bagian bawab tercantum
tulisan nama unit organisasi/ Pendidikan Tinggi Keagarnaan
Negeri. Di anlara kedu a tulisan tersebut, diberi tanda berupa
binta ng segi Lima dengan u kuran sesuai dengan h ur uf.
3) Cap Kementerian Agama menggunakan tinta berwarna ungu.
4) Penggunaan cap dinas terletak di sebt:lah ki.ri tanda tangan
naskaJ1 d inas dan mengenai sedikit tanda tangan pejabat yang
berwenang.
5) Perubaha11 bentuk dan spesifikasi Lambang pada Perguruan
Tinggi Keagamaan Negeri harus mendapat persetujuan dari
Direktorat Jenderal yang mempunyai tugas dan fungsj d i bidang
penctidikan serta ctitetapkan oleh Menteri Agama melalui
Sekretariat Jenderal c.q. Biro Organisasi d a n Tata Laksana.
6) Bcnluk dar1 spesiftkasi cap Ke men lcrian Agama d engan lambang
lkhlas Beramal/Pendid ikan Tinggi Keagamaan Negeri da pat
dilihal sebagai berik.u t:
iainla ngsa.ac. id

45

BENTUKDAN
IS! CONTOH KET
UKURAN
1 2 3 4
2 (dua) Lingkaran . a . 'l'ulisan Kementerian
Garis tengah: Agama.
4- cm dan 2,80 b. Ciambar Lambang
cm Kementerian Agama
RI : 18 ,5 m Republik Indonesia/
R2 ; 17,5 Pendidikan Tinggi
mm Keagarnaan Negeri.
R3 : 13,5 m c. Nama u nit
organisasi/
Penclidikan Tinggi
Keagamaan Negcri.
d. Tulisan Repu blik
Indonesia.
e. Dua gambar bintang
(sebagai pcmbatas).

7) Contoh bentuk dan spesifikasi cap Kementeria n Aga ma

No. CAP KEMENTERlAN AOAMA KET


ERANGAN
l 2 3
2.
Sekre tariat Jenderal
iainlangsa.ac.id

. 46 .

3.
Direktorat J enderal
Pendidika n l slm

4.
Oirekto1at Jendcral
Penyelen ggaraan Haj i dan
Umro h

5.
Dircktorat J cndcral
Bi mbingan Ma syarakat [slam

6.
DirekLorat Jendera l
Bim bingan Masyarakat
Kristen
-~r--=~~~;:__:<,'.:_ ___________
7.
-47-

1
iain ta ngsa.ac.id

Din:ktorat Je nd
Bimbingan M' ,en:i l
Katolik asyuraket

8.
D1rck
Ri mhto rat Jcnderal
I linduingAn M "~Y>rAkAt

<l.

. rat J cndcral
Oirekto
.
R1mbing
Buddha nn Mas-1araka.t

10.
lnspeklorat Jenderal
ia in la ngsa ,a C. 'd
J

~-_____:48-
1 ii. I
Badan Pcnelitian
Pengemban dan
Pcndidikan ~an serta
an Pelatihan

12.
Kantor \Vilayah K
i\gama Provinsi cmenterinn

13.
Kantor Kemente .
Kabu patcn/ Kotanan AgAml\

14.
Kantor Uru
Kecamata n san Agama
iainla ngsa.ac. id

. 49 .

15.

Balai Pcndidikan dan


Pclatih an Keagamaan

16 .
Hala.i Penclitian dan
Pengembangan Agama

17.
Madrasah Aliyah Ncgcri

18.
Medrasah TsanawiyAh Ncger i

0
iainla ngsa.ac.id

-so -
19.

Madrasah lbtidaiyah Negeri

20.

i\srama Haji Embarkasi

21.

Kantor Urusan Haji


Indonesia di Arab Saudi

22.

Pcrguruan Tinggi Ke<igamaan


Negeri

BaJai Laj nah Penlasihan


Mushaf Al-Qw:'an

c . bentu.k dan spcsifikasi cap Kementerian Agama yang tidak diatur


clalam keputusan ini hendaknya mempcrhalikan aspek keserasian
dan estetika..
iainla ngsa.ac.id

51

BAB Vil
BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS

A. Bentuk dan Format Naskah Dinas Arahan


1) Susunan Surat Edaran, meliputi:
a. Kepala terdiri dari:
(1) kop naskah dinas, yang berisi gambar larnbang negara dan
naroa jabatan untuk pejabat negaia fMenteri Agama) atau
lambang dan nama Kemen terian Agama untuk bukan
pejabat n egara, yang ditulis dengan huruf kapilal,
diletakkan secara simetris;
(2) tuJisan SURAT EDARAN, yang dicantumkan di bawah
la.J:ubang negaia/ lam bang Kcmcntcrian Agama, ditulis
dengan huruf kapital serta nomor surat eda.ra.n d i
bawahnya secara simetris;
(3) kata TENTANG, yang dicantumkan di bawah frasa s urat
edaran d itulis dengan huruf kapita.I secara simetris; dan
(4) rumusan judul surat ed aran, ya ng ditulis dengan huruf
ka pital secara s imetris di bawah kata ten tang.

b. Ba.tang Tubuh
Bagian batang tubu h surat edaran terdiri dari:
(1) alasan ten tang perlunya dibua.t s ura t edaran ;
(2) peraturan perundang-undangan a.tau naskah dinas lain
yang menjadi dasar pembuatan surat edaran ; dan
(3) pemberitahuan tentang hal tertentu yang d ianggap
mendesak.

c. Kaki
Bagian kaki surat edaran terd iri dari:
(1) tempat dan Ul.nggal penetapan;
(2) n ama jabatan pejabat penanda tangan , yang ditulis dengan
huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) Landa tangan pejabat penanda ta.ngan;
(4) nama lengkap pejaba l penanda tangan, yang ditulis dengan
hun.tf kapital; dan
(5) cap dinas.
iain la ngsa.ac.ld

S2

2) bentuk Surat edaran yang dimndatangani oleh:


a. Menteri Agama

Oafl1r potlbllt yw.ng


Ylh I. ..., menerlm Su11t
l,
~ dan &cterusnya;

SURAT EDARAH Pnomorn y.ang


NOMOR .. TAHUH . t>erutWin dc!lkvn 141U
TENTAHO tafwn .....\,,
(Nam.a S1.1rat Edann ..,,i.rl Ag1ma)

--S....
Me!'nual ltelaft
- .. - ... .. - .... .
B MabuddanTujuan
.. le~~

C ftuang Ungkup Ewan


~,emu1t i.:Nn;uan
0 D11r per111.1r1l'I oerund1ng
un0.."9" ~ne n'l6f'li;?ldl
d1sar dhetee*.Anny"
E CS&n aoterusnya. Surat Ed1rll\

Memu.31 f>(tmtMtrittth uan


tenting hil ttlf10tllu
Oltolap~an al ........ yang d!1ngo1p
pocll IOnggol . , mendeeak
MENTEAI AfJNAA REPUBLIK INOONESIA.
Kota M$oli dtf\911'1

-
1lam.t lnttltlal din
IOnggal

Doti.If ptjlo.lt )'l!'IQ


meMlllM 1'tmbulll'I
s" rat Edaran
'1a i nla ngsa.ac.id

SJ

b. Pejabat Eselon I at.as nama Mcnteri

""''~)'ang
mener~l"ll Sv.-.t

Ylh 1
2.
S. dan set::rusny;

SURAT EOARAH
NOMQR . TAHUN ...
TENTANG
{ Nama Surat Ed1r1r1 Mtl'llell Agama) Jlldul Sur11EOran
~ l'O Oltulft deng1n
run.r1ko tal
A. Umum

c ,...mJ.ill tw&tnMwt
pe!'lili.r1n penn:1aig.
0 a..., und~" ,.fig
dnatdHtlP"1nr11
Mttl~

Sunll Cdran
E .. dn utwusnya.
Mtmutl. pembtrllahuan
1enl4M'\l l'llill tN'llenlu
Yll'ID d!111g;ao
mend11alc
Olot&IJI< di Jokana
rw;t11 tAnooal
K0'.1 IOIWll dt ngan
I n.MENT'ER.I Ac:Jl.MA REPUBUK I.NOONES~ 1Mnt1t lritt.1i1nt1 dn
SEKRh"TARIS J~N00.1<1\1.. ~1
~1ng1n1n
tancla t.tnoan dal'I GIP lnstansl
Nama jtbetM dan
-~prong
dilulio dongan """"
1- ._1p&;11,.sett:t Nll1'Q

-
.........
1 jobotan-
32 _
... _ _.,,._ ~
~ .....,, ..,.7'

01'l1r Ptjabet yang


11161\t'11>11 11mbUsan
Surm Ed1ra,n

3) Susunan Surat Tugas, meliputi:


a. Kepala terdiri dari:
1) kop naskah dines;
2) kata SURAT TUOAS, yang ditulis dcngan huruf kopit.ol
secara simetris; dan
3) NOMOR, yang berado di bawah rulisan Surat Tugas d c ugan
huruf kapit.al.
b . Batang Tubuh terdin dari:
1) Konsidcrans melipuli kat.a:
a) Menimbang mt:rnuat ?Craturan/dasar diletopkannya
Surat 'J'ugas; dan

n
iainla ngsa.ac. id

-54 -

b) Dasar pertimbaugan memuat alasan dib:tapkannya


Surat Tugas, dasar memuat ketentuan yang dijacLikan
Iandasan ditetapkannya Surat Tugas tcrsebut.
2) Diktum dimulai dengan kata memberi tugas, yang ditulis
deugan huruf awal kapital dicantumkan secara simetris,
dijkuti dcngan kata:
a) Kepada di tepi kiri memuat daftar nama dan j abatan
pegawai yang mendapat tugas; dan
b) Untuk di bawah kata kepada memuat substansi arahan
yang ditugaskan.
c. Kaki terdiri dari:
l) Nama Tempat dan Tanggal memuat nama ternpat dan
tanggal Surat Tugas;
2) Nama Jabatan memuat nama jabatan yang
menandatangani, yang ditulis dcngan huruf awal kapital
pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda baca
koma;
3) Tanda Tangan memuat pejabat yang memberi men-.igasi;
4) Nama Lengkap mcmuat nan1a Jengkap pejabat yang
menandatangani Surat Tugas, yang ditulis dengan h uruI
awal kapital pada setiap awal unsun1ya; dan
5) Cap lnstansi memuat cap Kemenlerian Agama pada satuan
organisasi yang menandatangan i.

Bentuk Surat Tugas yang ditandatangani oleh:


a . Pejabat Eselon J

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan lapangan Banleng Bara\ l'lomor ~Jakarta \ 0710
Telepon (021) 381 1244-3811642-381 1654-381 1658-3811879-38 11779-3312216
Faksimilo! (021) 3503466 SITUS '""tw.kemenag.go.id

SURATTUGAS
NOMOR: .............................

Menimbang a. bahwa ...,


b . bahwa ...;
c. ... dst;

Oasa r 1.
2. ....
3. ... dst:

Memberi Tugas

Kepada 1 . ...,
2 . ... ,
3 . ... dst;

n
iainla ngsa.ac.id

- 55 -
Untuk 1 . ....
2 . ...:
l . ... dst;

Nama Tempat. Tanggal


Sekretaris Jenderal,

Tanda Tangan dan Cap lnstansi

Nama Lengkap

b. Pcjabat Eselon II atas nama Pejabat Eselon I

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jat<arta 10710
Telep<l<1 (021) 3811244-3811642-3811654-3811658-3811679-381 1779-3812216
faJ<Simde (021) 35()3466 SITUS Y1WW,kemena9.90 id

SURAT TUGAS
NOMOR: ......................... -

Menimbang a. bahwa ...;


b . bahwa ...;
c. ... dst;

Dasar 1.
2. .....
3 . ... dst;

Memberi Tugas

Kepada 1. ...'
2.
3 . ... dst;
Untuk 1 . ". '
2 . ... ,
3 . ... dst;

Na ma Temp at, Tanggal


a.n. Sekretaris Jenderal
Kepala Biro Ortala,

Tanda Tangan dan Cap lnstansi

Nama Lengkap

Tembusan:
Sekretaris Jendera'I

n
iainla ngsa.ac.id

- 56 -

c. Pejabat Eselon II

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Lapangan Santeng Barat Nomor 3"4 Jakarta 10710
Telepon (021) 3811244-3811642-38 11654-3811658-3811679-3811779-3812216
Fakshnile (021 } 3503466 SITUS wwv1.kemenag.go.id

SURATTUGAS
NOMOR:

Menimbang a. bahwa ... :


b . bahwa ...;
c. ... dst;

Dasar 1.
2. .. "
3 . ... dst;

Memberi Tugas

Kepada 1. ....
2. ...,
3 . ... dst:

Untuk 1. .....
2. ...,
3. ... dst;

Nama Tempat, Tanggal


Kepala Biro Orta la ,

Tanda Tangan dan Cap lnstansi

Nama Lengkap

B. Naskah Dinas Korespondensi


1. Nota Dinas Korespondensi Intern
a . Susunan dan Benluk Nota Dinao;
1) Si.1stman Nota Oinas
a) Kepala Nota Dinos terdiri dari:
(1) kop naskah clinas;
(2) kata NOTA DINAS, yang ditulis dengan h uruf kapilal
secara simetris;
(3) kata NOMOR, yang ditulis dengan huruf kapital sccara
simetris;
iainla ngsa.ac.id

- 57 -

(4) kata Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti
dengan tanda baca titik;
(5) kata Dari, yang ditulis dengan bu ruf awal kapital;
(6) kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital; dan
(7) kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awa l kapitaL
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Nota Dinas terdiri dari a linea
pembuka, isi, dan penutup yang singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian kaki Nota Dinas terdiri dari tanda tangan, nama
pejabat, dan tembusan (jika perlu).

2) Ben tuk Nota Oinas

A: KIEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL

- Jalan Lopangan Bantoog Barat Nom0< 3-4 Jakarta 10710


Telepon (~1) 3811244-3811642-381165"-3611658-3611679-381 1779-3612216
Faloilrnile (021) 3503466 SITUS www.kemenag.go.id

NOTADI NAS
NOMOR: ....................... ..

Ylh
Dari
Hal
Tanggal

Tanda Tangan

Narna Lengkap

Tembusan:
1. ... ,
2.
3. ..dst;

l
iainla ngsa.ac.id

-58 -
b. S u sunan dan Bentuk Memorandum
1) Susunan Memorandum
a) Kepala Memorandum terdiri dari:
(l ) kop naskah dinas;
(2) kata MEMORANDUM, yang ditulis di tengah dengan
huruf kapital;
(3) kata NOMOR, yang ditulis di bawah kata Memorandum
dengan huruf kapital;
(4) kata Yth ., yang ditulis dengan huruf awal kapital;
(5) kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
(6) lea.ta Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital; dan
(7) kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital.
b) Batang Tubuh
Butang t ubuh Memorandum terdiri dal"i alinea pembuka,
alinea isi, dan alinea penutup yang singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian kaki Memorandum terdiri dari tanda tangan dan
nama pcjabat serta tembusan jika diperlukan.

2) Bentuk Memora ndum M~nteri dan pejabat lain yang ditunjuk


dalam lingkungan satuan organisasi/kerja sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggungjawab a dalah sebagai berikut:

a) Bentuk Memorandum Mcntcri

MENTER! AGAMA
REPUBLIK INDONESlA

MEMORANDUM
NOMOR .........................

Yth ..
Dari
Hal .
'
Tanggal

............................................................................ ........................................................

................................ ...... ... .................................


' ' ' ' ..' ' ' ' ' ............................................. .

... ..........................................................................................................................
iainla ngsa.ac.id

- 59-

..............................................................................................................................
................. ..............-.............................................. ....................................................
..............................................................................................................................
- ~ - ..
--.- .. .. ....
Tanda Tangan

Nama Lengkap

Ternbusan:
1. ... ,
2 ....,
3...dst

b) Bentuk Memorandum pejabat lain yang ditunjuk dalam


lingkungan satuan organisa:si/kerja sesu ai dengan i:ugas,
wewena ng, dan tanggungjawab.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalen Lapangen l!anleng Baral "1omor 3~ Jakarta 10710
Telepon (021) 3<11 1244-3S11642-3811654-381 1658-361 1679-3811n9-3S12216
Feksimole (021) 3503466 SIT\JS www.kemenag.go.id

MEMORANDUM
NOMOR: .........................

Yth
Dari
Hal
Tanggal

. . . . . . ..... . . ... . . . . . .. . . . . ... M . . . . . .. .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. . O* . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . ... . . .. .... .... . . . . . . . . . .. . . . .

Tanda T angan

Nama Lengkap
Tembusan:
1. ...,
2. .. ..
3 . .. dst
iainla ngsa.ac.id

-60.

2. Naskah Dinas Korespondensi Ekstem (Surat Dinas)


Susunan dan Bentuk Surat Dinas
a. Susunan Surat Dinas:
1) Kepala Sural Din as terdiri dari:
(a) kop naskah dinas;
(b) Nomor, Sifat, Lampiran, dan Hal, yang d iketik dengan
huruf awal kapital di sebelah kiri di bawah kop naskah
dinas;
(c) Lempat dan tanggal pembuatan sural, yang diketik di
sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor;
(d) kala YLh., yang ditulis di bawah Hal, diikuti dcngan nama
jabatan yang dikirimi surat; dan
(el alamat surat, yang ditulis di bawah Yth .
2) Batang Tubuh
Bagian batang rubuh Surat Dinas terdiri dari alinea pembuka,
isi, dan penutup.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Dinas lerdiri dari:
(a_) nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal kapital,
diakhiri tanda baca koma;
(b) tanda tangan pejabat;
(c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, yang ditulis
dengan huruf awal kapital;
(d) stempel/ cap dinas, yang digunakan sesuai dengan
ketentuan; dan
(e) tembusan, yang memual. nama jabatan pejabat penerima
ijika diperlukan).
b . Benluk Surat Dinas Menteri Agaroa

MENTER! AGAMA
REPUBLIK INDONESIA

Nomo (Tgl., Bln., Thn.)


Sifat
Lampiran
Hal

Yth.

... ................. ................... (Alinea Pembuka) ......... ...... ........... ..... .


........................ ' ....................................................................... ......................
........................................................................................
iainlangsa.ac.id

6I

................ .. ..................... (Alinea lsi) ............................. , .... ........ .


....................................................................................................................................

............ ...... ..................... (Alinea Penutup) ............................... .. .


........ .. .......... .... .......... .
.. .............. . . .. . ..........'.......... ............................... . .................... .
Menteri Agama,

(Tanda Tangan dan Cap


Jabatan)

Nama Lengkap
Tembusan:
1.... :
2.... ;
3. ..dst;

c. Bentuk Surat Dinas atas nama Menteri Agama

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENOERAL
Jalan Lapangan 0anteng Barat Nomor 3 Jakarta 10710
Telepon (021) 381 1 244-3811642-38 11 654-3811653-3811679-~8 11 77938 122 16
Faksimile (021) 3503466 SITUS YIW\'1,kemenag.go.id

Nomor (Tgl.,Bln., Thn.)


Sifat
Lampiran
Hal

Yth.........................................

... . . . .. . . .. . .. .. . .. . ... . .. .. . .. . .. . . .. (Alinea Pembuka) ... ...... ... .. ................ ..

... ..... . ... ... ...... ............... ... (Alinea lsi) ........................... ............... .
.. .. . .
.. .......... ............ ... .... ............................ . ...... .... .....................-..................................
.. . .. . ... ...... ......... . .. . .. ..... ... . (Alinea Penutup) ...... ........................... .
....................................................................................................................................
............................. .......... (Alinea Penutup) ..................................
....................................................................................................................................
... . ..... .. .. .. . .. ... .. . ............ ... (Alinea Penutup) . .... .. .. ... .................... ..
........................................................................................................... ........................
.........................................................................................
iainla ngsa.ac.id
62 .

a .n . Menteri Agama
Sekretaris Jenderal ,

(Tanda Tangan dan Cap lnstansi)

Nama Lengkap
Tembusan:
1. ... ;
2. ...;
3 . ..dst;

d. Ben tuk Surat Dinas Pejabat Eselon I

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


StKKl:."I AKIAI JtNOtKAL
Jalan Lapa~n Banteng Baral Nomor 3-'I Jakarta 10110
Telepon (021) 3811244381 1642..J611654-3811656..J611679-3811779-3812216
Faksimilft (021) 3503466 SITUS wi.JW.kemenag.go.icf

Nomor (Tgl.,Bln., Thn.)


Sifat
Lampi-an
Hal

Yt.h . ........................................

........ ..... ... .... ............ .......

........................ .......... ..... (Alinea Pembuka) ...... . . .......................


....................................................................................................................................

.. . .. .. . . . .. . . ... .. . . ,.... ............ (Alinea lsi} ........ ...... ............. ......... ......
... .....
........ ........................ ............. ................. ............... .. .. ... ............... .. .... .......' ..........'
.............................................. . .......................................

...... ... .... .. ...... ............ ... ... (Alinea Penutup) ................................. .
......... ......................................................................................................................... .
.... ,_........................................................................
....................................... (Alinea Penutup} ............ ................ .... ..
.......... ..........................................................................................................................

Sekretaris Jenderal,

(Tanda Tangan dan Cap lnstansi)

Nama Lengkap
iainla ngsa.ac.id

63.

Tembusan:
1. ...;
2 . ... ;
3 ...dst:

e. Bentuk Surat Dina:; atasnama Pejabat Eselon I

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Le.pang an Santeng. Barat Nomor 3+4 Jakarta 1071O
Telepon (021) 3811244-3811642-3811654-3811658-381 1679-38117793812218
Faksimile (021) 35034$6 SITUS www.kemenag.go.id

Norn or (Tgl.,Bln., Thn.)


Sifat
Lampiran
Hal

Yth .........................................

... ... ..... . ... ... .. .. . .. ............ (Alinea PembUJka} ............................... .

.. .. . . .. . .. . ... .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. . (Alinea lsi) ............. ............................. .

. .. .... ..... ... ... .. . ...... ...... ... .. . (Alinea Penutup) ... .............................. .
............................................................................................................................ ........

a.n. Sekretaris Jenderal.


Kepala Biro Ortala

(Tanda Tangan dan Cap lnstansi)

Nama Lengkap
Tembusan:
1 .... :
2.... ;
3 ...dst;

3. Susunan dan Bentuk Surat Undangan


1) Susunan Surat Undangan terd.iri dari;
a) Kepal.a
Bagian kepala Surat Undangan terdiri dari :
(1) kop n askab dinas;
(2) Nomor, S ifat, Lampiran, dan Hal, yang diketik disebelah
kiri di bawah kop naskah d i.nas;
iainla ngsa.ac.id

- 64 -
(3) tempat dan tanggal pembuatan surat, yang diketik
disebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor; dan
(4) ka ta Yth., yang ditulis di bawah Hal, yartg diilruti dengan
nama jabatan, dan alarnat yang dikirimi sura t Uika
diperlukan) .
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Undan gan terdi.ri dari:
(1) alinea pembuka;
(2) i:;i u ndangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat,
dan acara; dan
(3) alinea penutup.
c) Kaki
Bagian kaki Surat Undangan terdiri dari rnuna jabatan yang
dilulis dengan huruf awal kapi tal, tanda tangan, dan nama
pejabat yan g ditulis dengan h uruf awal kapitaL

2) Bentuk Surat Undangao yang dita ndataogan i Menteri Agama

MENTERI AGAMA
REPUBLIK IN OONESIA

Nomor (Tgl. ,Bln., Thn.}


Sifat
Lampiran
Hal

Yth .

... ... ............ . .............. ... ... (Alinea Pembuka dan lsi) ....... ....... .......
... ... ................ ...... .... ........... ~ ....................................................................................

pada hari/tanggal
waktu pukul ......................... .
tempat
acara

....... ........ .... .. ..... . ,......... .. (Alinea Penutup) .................................

Menteri Agama ,

(Tanda Tangan dan Cap Jabatan)

Nama Lengkap
iainla ngsa.a c.Id

- 65 -
3) Bentuk Sural Undangan Pejabat Eselon I

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jolan l apangan Bantong Baral N<>mor 3.4 Jakarta i o110
Tolepon (021) 3811244-38116423811654-3811658-381 1679-311 11779-38 122 16
Faksimile (021) 3503466 SITUS \YWW.kcmenag.l)O,id

Nomor (Tgl. ,Bln.. Thn.)


Sifat
Lamp iran
Hal

Yth. (daftar nama terlampir)

. .. , ... ...................... .......... (Alinea Pembuka dan lsi) ......... .......... ..

pada hari/tanggal
w aktu pukul ..........................
tempat
acara

........ _...... ...... _..... ... ...... ,.. (Alinea Penutup) ................. ........ ....... .

.....................................................................................................................................

Sekretaris Jenderal,

(T anda Tangan dan Cap 1nstansi)

Nama Lengkap
iainla ngsa.ac.id

. 66.

Lampiran Surat ....


Nomor
Tanggal :

DAFTAR PEJABATIPEGAWAI YANG DIUNDANG

1. ......................... .............................................................................
2 . .........................................................................................................
3 . .......................................................................... ..
4 . .. ......................................................................................................
5. - -
6. ....................................................................................................... .
7. . ..................................................................................................
8. ........................................................................................................
9. ................................. ,......................................................................
10. .........................................................................................................
11 . ........................................................................................................
12. v - N N u

13. ......................................................................... .............................. .


14. ................................................ .................................................... ... .
15. ....................................................................................................... .
16 .......................................................................... ............................. ..
17 . ........................... ............................................................................ .
18. ........................................................................................................
19. ........................................................................................................
20 . ........................... ...................... .............................. .

Sekretaris Jenderal,

(Tanda Tangan dan Cap lnstansi)

Nama Lengkap
iainla ngsa.ac.id

- 67 -

4) Bentuk Karl-u Undangan

MENTERIAGAMA
REPUBLIK INDONESIA

Mengharapkan dengan hormat kehadiran Bapak/lbu/Saudara

pada acara

hari .........../ (langgal) ......... , pukul .......................WIB


bertempat di .............................

Harap hadir 30 menit Pakaian


sebelum acara dimulai Laki-laki
dan undangan dibawa Perempuan:
Konfirmasi: ............. TNlfPolri :

4. Naskah Oinas Khusu s


a. Susunnn d an Bentuk Berita Acara terdiri dari:
l) Kepala Serita Acara terdiri dari:
(a) kop Naskah Oinas;
(b) kata BERJTA ACARA ditulis dengan huruf I.capital secan<
simetris; dan
(c) kata NOMOR ditulis dengan h uruf kapital secara simetris.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh Serita Acara terdiri dari:
(a) tulisan hari, tanggal, dan tah un, serta nama dan jabatan
para pihak yang membuat Serita Acara; dan
(b) substansi Berita Acara .
3) Kaki
Bagian kaki Serita Acara memuat tempat pelaksanaan
penandatangana n nama jabat.an/ pejabat dan tanda tnngan
para pihak dan para saksi/ yang mcngesahkan.
iainla ngsa.ac.id
-68 -

b. Bentu.k Serita Ac-.ara

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARlATJENDERAL
Jalan Lapang3.Jl Bante11.g 6.."\ra.t Nomor 3-4 Jo.kntta 10710
Te.l<pon (021} 381 1244-381 1642-38 11654-3811658-381 1679-381l779-3812216
Fak_si1nile (021) 3503466 SITUS W\\'w.kernene.g.go.id

BERITA ACARA
NOMOR:

Pada hari ini, ...... , tanggal ... ... , bulan ....., tahun ....., karni rnasing-
rnasing:

1. ........(nama pejabat) ......... (NIP dan jabatan) , selanjutnya disebut Pihak


Pertama,
dan
2. . .......(pihak lain}........... ......................... , selanjutnya disebut Pihak
Kedua, telah melaksanakan

1. ..... , ...... .... ................ ............. ... .................... ......................... ..... .


............ .................... ... ................. , ............ ... , ...... ..
2. dan seterusnya .

Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasar1<an

Dibuat di ...... ... ........ ............

Pihak Kedua, Pihak Pertarna,

Tanda Tangan Tanda Tangan

Narna Lengkap Narna Lengkap

Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda tangan

Nama Lengkap.

c. Surat Keterangan
Susunan dan Bentuk Surat Keterangan terdiri dari:
1) Kepala Surat Ketera ngan terdiri d ari:
(a) kop Naskah Dinai;;
(b) kata SURAT PENGANTAR d itulis dcngan huruf kapita l
secara simetris; dan
iainla ngsa.ac.id

- 69 -

(c) kata NOMOR ditulis dengan huru r kapital seca ra


silnetrii:;.
2) Batang Tubuh
Bagian batang lubuh Surat Keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud
dan tujuan diterbitkannya Surat Keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Keterangan memuat keterangan tempat,
langgal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan , clan
nama pejabat yang membuat Surat Keterangan tersebuL
Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.

Bentuk Surat Keterangan

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT J ENDERAL
Jalan Lap;ingan Banteng Baral Nomor 3 4 JakalUI 10710
Telepon (021) 3811244-3811642-3811654-3811658-3811679-381 1779-3812216
Fak&lmilc (021) 3503466 SITUS www.kemenog.g<>.id

SURAT KETERANGAN
NOMOR:

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nam a
NIP
Jabatan

dengan ini menerangkan bahwa

Nama ... ................................. ............................... ,

NIP . ............. ................................................. ...


Pangkatlgolongan : ................................................................ .
Jabatan : ................................ ~................................
dan seterusnya

.............................................................................. ................. ... ......................


,. .. ,. .... O"'" ., " '' ' ' ' " ' " ' " ' " ""'" "n ,.

Jakarta, ......... .............. ... ..... ..


Pejabat Pembuat Keterangan,

Tanda Tangan dan Cap lnstansi

Nama Lengkap
iainla ngsa.a c.Id

- iO -

d. Surat Pengantar
Susw1an dan Bentuk Surat Penganta r terdiri dari:
1) KepaJa Surat Pengantar terdiri dari :
(a) kop NaskaJ1 Dinas;
(b) kata NOMOR ditulis dengan huruf kapital secant simetris;
(c) tanggal;
(d) Yth .;
(e) namajabatan dan nama a tamat yang dituju; dan
!n kata SURAT PENOANTAR ditulis dengan huruf kapitaJ
secara simetris,
2) Balang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Pengantar dalam ben ruk kolom
terdiri dari:
(a) nomor urut;
(b) jenis yang dikirim;
(c) banyaknya naskah/barang; dan
(d) keterangan .
3) Kaki
Bagian kaki Surat Pengantar terdiri dari:
(a) pengirim yang berada di sebelah kan an, yang melipuli:
(1) namajabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP; dan
(4) stempel jabatan/instansi.
(b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi:
(1) namajabatan pcncrima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap instansi instansi;
(5) n omor telepon/ faksimile; dan
(6) tanggaJ penerimaan.
iainla ngsa.ac.id
71

Ben tuk Surat Pengan tar

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETAR IAT JENDERAL
Jalan Lapangan Santeng Ba~t Nomor 3-4 Jekar1a 10710
Telepon (021) 3811244-38 11642-3811654-38116 58-3611679-38 11779-38122 16
Fakslmlle (021) 3503466 SITUS www.kemenog.90.id

Yth . ...... ... (Tgl, Bin, Thn)

.... ................... .. .. . .
SURAT PENGANTAR
NOMOR SP-.. ./. .. / .. ./.../...

No Nas kah Dinas/Barang Banyaknya Keterangan

Diterima tanggal. .. ..............

Penerima, Pengirim,
Nama jabatan. Nama jabatan,

Tanda T angan Tanda Tangan dan Cap lnstansi

Nama Lengkap Nama Lengkap


NIP .................. NIP .................. .

No. Telepon:
No. Faksimile:

Catatan :
Setelah diterima, lembar kedua harap dikirimkan kembali kepada pengirim

e. Laporan
SusunM da.n Bentuk Naskah Dinas Laporan terdiri dari:
1) Kepala Naskah Dinas Laporan terd iri dari :
a) k op Naskah Dinas;
b) kata LAPORAN d il ulis dengan huruf kapi ta1 secara
simetris:
c) kata TENTANG ditulis dengan huruf kapital secara
simetris :
d) judul laporan yang ditulis dalam hurur kapilal dan
diletakkan ""cara $iroet.ris .
iainla ngsa.ac.id

.72 .

J) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Laporan tercliri clari:
a) Pendahuluan, yang rnernuat penjelasan umum, maksud
clan tujuan, serta ruang lingkup dan sistc matika
La poran;
b) Materi Laporan, yang tercliri atas kegiatan yang
dilaksanakan, faktor yang mernpengaruhi, h asil
pelaksanaan kegiatan, hambatnn yang dihaclapi, clan haJ
lain yang perlu dilaporkan;
c) Simpulan clan saran, sebagai bahan pertimbangan; clan
cl) Penutup, yang merupakan akhir Laporan, memual
harapan/permjntaan arahan./ ucapan terima kasih.
2) Kaki
Bagian kaki Laporan tercliri clari:
a) tempat clan tanggal pembuatan Laporan;
b) nama jabatan pcjabat pcmbuat Laporan, yang cl itulis
clengan huruf awal kapital;
c) tancla tanga n; clan
d) na:ma lengkap, yang clitulis d engan huruf awal kapitaL

Bentuk Naskah Dinas Laporan

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Lapangan Banteng Saraf Nomor 3-4 Jakarta 10710
Telepon (021) 381 1244-38116'123811654-32'1165S-3811679-3811779-3812216
Fak&imllfl (021) 3503466 SITUS www.kemenog.go.id

LAP ORAN
TENTANG

A. Penclahuluan
1. Umum
2. Maksud dan T ujuan
3. Ruan9 Lingkup
4. Dasar

B. Kegiatan Yang Dilaksanakan

C . Hasil yang Dicapai

0 . Simpulan dan Saran

' ' ' ' ' ' ' o ' ' " ' 'o ' " ' ' > o ' o ' ' 0 I ' ' o I ' o ' o ' 'o o ' '
iainla ngsa.ac. id

. 73 .

E. Penutup
............... ............... ............. ' ..................... ...................... ........
.. .
.... ......... .... . . .. . ...... ... ..... . .. ... . .. . . .. . ........ ....... ... . ....
.. . .. . ...... ..
'

Dibuat di ......... ..... ................ ........


pad a tanggal ................................. .

Nama Jabatan Pembuat Laporan

Tanda Tangan dan Cap lnstansi

Nama Lengkap
f. Telaahan Staf
Susunan dan Bentuk Naskah Dinas Telaahan Staf
1) Kepala Naskah Dinas Telaahan Staf terdiri dari:
a} kop Naskah Dinas;
b} kata TELAAHAN STAF ditulis dengan huruf kapital secara
simet1;s;
c) kata TENTANG ditulis dengan hunlf kapital secara
simetris; dan
di judul telaahan staf clitulis dengan huruf kapital secara
simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Telaahan Staf terdfri dari :
a) Persoalan, yang memual pernyataan s ingkat clan jelas
tentang persoalan yang akan dipecahkan;
b} Praanggapan, yang memual dugaan yang beralasan,
bcrdasarkan data yang ada, sating berhubungan sesuai
dengan situasi yang dihadapi, dan rncrupakan
kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;
c} Fakta yang mempengaruhi, yang rnemuat fakta yang
rnerupakan landasan analisis dan pemecahan persoalan;
d) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan
dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang
mungkin atau dapat dilakukan;
e} Kesimpulan, ya ng mernuat in tisari h asil diskusi, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar; dan
I) 1'indakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas
dan jelas ~aran atau usul tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki Tclaahan Staf terdiri dari:
a} nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan
huruJ awal kapital;
b) tanda tangan;
iainla ngsa.ac.id
- 74 -

c) nama lengkap;-dan
d) daftar lampiran.

Bentuk Naskab Dinas Telaahan Staf

TELAAHAN STAF
TEN TANG
...... ......... .., ..................... ... ..................... ........... ~ ........
A. Persoalan
Bagian persoalan memuat pemyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan.
B. Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdas3rkan data dan
sa11ng berhubungan sesuai dengan sttuasi yang dihadapi Clan merupakan
kemungkinan kejadian dimasa mendatang .
C. Fakta yang Mempengaruhi
Bagian fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan
lan:lasan analisis dan pemecahan persoalan.
0 . Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praangga~an dan fakta
terhadap persoalan serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan
kerugiannya, serta pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau
dapat dilakukan.
E. Kesimpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan satu
cara bertindak atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang
dihadapi.
F. Saran Tindakan
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran
tindakan untuk mP.ngatasi persoalan yang dihadapi.

Nama Jabatan

Tanda Tangan

Nama Lengkap Pembuat Telaahan Stal


iainla ngsa.ac.id

- 75 -

BAB VIII
PENUTUP

Pedoman Tata Naskah Dinas pada Keroenterian Agama ini merupaka:r1


acuan bagi Kem en terian Agama pusa l dan daerah dalam menyusun
Pelaksanaan Tata Naskah Dinas sesua.i dengan keperluan masing-masing.

.._
1;{.l.~~i*!Al<JM S AJFUDDIN f

Anda mungkin juga menyukai