Anda di halaman 1dari 25

MENJEMPUT BERKAH

DALAM IBADAH
DI MASJID DARUN NAJAH
Oleh:
- Ahmad Husain Salim (11060)
- Bagus Merdeka (11062)
- Dwi Ussy Lusianty (11064)
- Faiz Nur Ngathallah (11066)
- Miftakhur Rokhmah (11071)
- Nida Yumnaa Adiibah Khasnaa (11074)
- Nida Yumnaa Ariibah Khusnaa (11075)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masjid pada hakikatnya adalah tempat untuk melakukan segala aktivitas yang bergantung pada kepatuhan
kepada Allah SWT. Seiring berkembangnya zaman, masjid mengalami perubahan yang cukup signifikan
baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan peranannya.

Tercapainya fungsi dan peran masjid diperlukan adanya manajemen pendidikan non formal di masjid, agar
tersusun perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan yang tepat, evaluasi yang benar, organisasi yang rapi
dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan merupakan proses pencapaian suatu tujuan melalui diri sendiri dan orang lain. Di
dalamnya, terkandung proses ketauladanan dan kepemimpinan yang melibatkan semua potensi umat dalam
membina kehidupan masyarakat. Dalam melaksanakan manajemen masjid, manajemen yang baik pada
hakikatnya harus terdapat fungsi dalam manajemen itu sendiri.

.
01
KONSEP
DASAR MASJID
DO YOU KNOW THE
MOSQUE?
Masjid berasal dari bahasa arab sajada yang berarti tempat bersujud atau
tempat menyembah Allah SWT. Selain itu, masjid juga merupakan tempat
orang berkumpul dan melaksanakan salat secara berjama’ah dengan tujuan
meningkatkan solidaritas dan silaturrahmi dikalangan kaum muslimin.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Jin ayat 18:

‫َّواَ َّن ْال َم ٰس ِج َد هّٰلِل ِ فَاَل تَ ْد ُع ْوا َم َع هّٰللا ِ اَ َح ًد ۖا‬


Artinya: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah.
Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping
(menyembah) Allah”. (Qs. Al-Jin: 18).
Ada beberapa pengertian masjid secara istilah menurut para ahli yaitu:

• Menurut Quraish Shihab, bahwa masjid merupakan tempat untuk melaksanakan segala
aktivitas manusia muslim yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah SWT.

• Menurut Abu bakar, masjid adalah tempat memotivasi dan membangkitkan kekuatan
ruhaniyah dan keimanan seorang muslim.

• Moh. E. Ayub, mendefinisikan masjid merupakan tempat orang-orang muslim


berkumpul dan melakukan salat berjama’ah dengan meningkatkan solidaritas dan
silaturrahim dikalangan muslimin.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masjid merupakan tempat untuk
melaksanakan segala bentuk aktivitas umat Islam yang mencerminkan penghambaan diri
kepada Allah SWT, baik berupa ibadah salat, i’tikaf, pendidikan dan aktivitas yang lain.
FUNGSI DAN PERANAN MASJID
Tempat berIbadah Tempat pembinaan jama’ah
Selain sebagai tempat ibadah salat, masjid Masjid berperan menyatukan potensi dan
juga berfungsi sebagai tempat beribadah kepemimpinan umat dalam organisasi ta’mir
secara luas sesuai dengan ajaran islam. masjid yang dibina keimanan, ketaqwaan,
ukhuwah imaniyah dan dakwah islamiyah
Tempat menuntut ilmu Pusat kaderisasi umat
Selain sebagai tempat untuk belajar mengajar Masjid sebagai temat embinaan kader muda
khususnya ilmu agama, di masjid juga terdapat diantaranya dengan Taman Pendidikan Al-
ilmu lain yakni ilmu alam, sosial, humaniora, Qur’an (TPA), remaja masjid, maupun
keterampilan dan lainnya. ta’mir masjid.
STANDARISASI BANGUNAN MASJID

RUANG RUANG RUANG


UTAMA WUDHU PENUNJANG

Ruang ini dipakai untuk ibadah salat lima Ruang wudhu digunakan sebagai Ruang penunjang digunakan untuk
waktu yang diadakan secara berjamaah sarana penyucian diri dari menampung kegiatan-kegiatan
ataupun munfarid, kegiatan salat jumat,
berbagai hadast dan najis. sosial kemasyarakatan seperti
kegiatan ramadhan (salat berjamaah,
tarawih, witir, membaca Al-Quran, i’tikaf), kegiatan pendidikan maupun
kegiatan pada hari besar Islam (HBI) seperti kegiatan musyawarah.
Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, dan Nuzulul
Qur’an.
02
MANAJEMEN
KEMASJIDAN
PENGERTIAN MANAJEMEN KEMASJIDAN
Manajemen berasal dari kata bahasa Inggris yaitu manage yang artinya ialah mengarahkan atau
mengambil peran dengan kemampuan atau kekuasaan, pengawasan,dan pengarahan.

Dr. R. Makharita The Liang Gie George R. Terry


Manajemen adalah pendayagunaan Manajemen adalah segenap perbuatan Manajemen merupakan suatu proses
sumber yang tersedia atau potensial di menggerakkan sekelompok orang dan yang khas yang terdiri dari tindakan-
dalam pencapaian tujuan. mengerahkan segala fasilitas dalam tindakan perencanaan,
suatu kerjasama untuk mencapai pengorganisasian, penggiatan, dan
tujuan. pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah di tetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha atau tindakan kearah pencapaian tujuan, manajemen
merupakan sistem kerja sama manajemen melibatkan secara optimal kontribusi orang-orang, dana fisik dan sumber-
sumber lainnya.
FUNGSI MANAJEMEN KEMASJIDAN

PERENCANAAN PELAKSANAAN KOORDINASI

PENGORGANISASIAN PENGAWASAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEMASJIDAN
1. Bidang Idarah
Idarah ialah kegiatan mengembangkan dan mengatur kerjasama guna mencapai suatu tujuan
tertentu. Dalam hal ini lebih terfokus pada perencanaan, pengorganisasian, pengadministrasian,
keuangan dan pengawasan.

2. Bidang Imarah
Imarah adalah suatu usaha untuk memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah, pembinaan
umat dan peningkatan kesejahteraan jama’ah. Dalam bidang Imarah ini ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam hal peribadatan meliputi tertibnya pelaksanaan ibadah salat fardhu, salat
jum’at, mu’adzin, imam, khatib dan pembinaan jama’ah. Selain itu juga digiatkan majelis ta’lim,
remaja masjid, pengelolaan perpustakaan masjid dan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI).
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEMASJIDAN
3. Bidang Ri’ayah
Ri’ayah masjid adalah memelihara masjid dari segi bangunan, keindahan dan kebersihan.
Dalam bidang ri’ayah yang perlu diperhatikan :
a. Arsitektur dan desain meliputi perawatan ruang utama masjid, ruang wudhu dan ruang
penunjang (untuk kegiatan pendidikan, musyawarah, dll).
b. Pemeliharaan peralatan dan fasilitas meliputi tikar salat, peralatan elektronik, lemari
perpustakaan, rak sepatu atau sandal dan papan pengumuman.
c. Pemeliharaan halaman dan lingkungan, meliputi kebersihan, pemagaran, penyediaan tempat
parkir dan pembuatan taman masjid.
03
MASJID
DARUN NAJAH
SEJARAH MASJID DARUN NAJAH
Masjid Darun Najah merupakan masjid yang didirikan atas tanah Hibah yang diberikan oleh Pemerintah
Desa Majapura pada tahun 1970-an. Masjid tersebut didirikan karena dulunya masyarakat di sekitarnya
banyak yang kekurangan ilmu agama. Sehingga, dibentuklah PPAI (Pengembangan Pendidikan Agama
Islam) yang menjadi cikal bakal salah satu pondok di Desa Majapura. Berhubung antusias masyarakat
yang semakin berkembang, maka tokoh masyarakat yang berkaitan dengan keagamaan yaitu KH. Ali
Syaifudin, KH. Akhmad Khotib, dan KH. Wahbasona berkolaborasi untuk memperoleh tempat ibadah
yang layak disekitar wilayah Desa Majapura khususnya RT 02 RW 01.

Proses berdirinya sebuah masjid di Desa Majapura sangatlah tidak mudah melalui proses yang panjang
dan bersejarah. Berawal dari keprihatinan KH. Ali Syaifudin yang melihat tidak adanya sebuah tempat
ibadah untuk masyarakat Desa Majapura dalam melaksanakan salat berjamaah dan salat jum’at serta
kegiatan agama lainnya. Seiring perkembangan zaman Masjid Darun Najah mengalami banyak
perubahan mulai dari ruang utama, ruang wudhu, maupun ruang penunjang sehingga tercipta masjid
yang nyaman untuk beribadah.
VISI MISI MASJID DARUN NAJAH
Visi Misi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang Misi adalah pernyataan tentang apa yang
tujuan dan apa yang harus dilakukan harus dikerjakan dalam usahanya
untuk mencapai tujuan tersebut pada masa mewujudkan visi.
yang akan datang.
Misi Masjid Darun Najah adalah sebagai
Visi Masjid Darun Najah adalah berikut :
“Terciptanya masjid yang nyaman dan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan ibadah
mensejahterakan”. yang sesuai syariat Islam.
2. Menerapkan pengelolaan masjid yang
modern.
3. Meningkatkan sumber daya umat melalui
pendidikan dan pelatihan
TAKMIR MASJID DARUN NAJAH
KETUA Akhmad Khotib

SEKRETARI
S
Syaiful Anwar

W. SEKRETARIS 1 Amin Kurniawan

W. SEKRETARIS 2
Aria Munandar
TAKMIR MASJID DARUN NAJAH
BENDAHAR
Ayun Topo
A

W. BENDAHARA Muslimin

KABID
MAKTUBAH Imam Burhanudin

KABID PEND.
ANAK
Sutanti
TAKMIR MASJID DARUN NAJAH
KABID PEND.
ORTU
Nafii

KABID PEND.
PEMUDA
Agung Sunarko

KABID
EKONOMI Suhartini
SOSIAL

KABID
SARPRAS Aji Darmawan
KABID
KEAMANAN DAN Heri Wahyono
HUMAS
FASILITAS MASJID DARUN NAJAH
1. Ruang masjid sebagai tempat ibadah salat yang sekitarnya dikelilingi oleh
teras-teras masjid atau serambi masjid yang pemanfaatannya untuk
bercengkrama masalah agama.
2. Tempat parkir terdapat di halaman masjid yang dimanfaatkan untuk parkir
motor dan mobil.
3. Tempat wudhu yang terdiri dari tempat wudhu pria dan wanita.
4. Kamar mandi yang dipersiapkan untuk jama’ah pria dan wanita
5. Perpustakaan masjid untuk jama’ah.
6. Ruang tamu dan konsultan agama, pendidikan, dan konseling bagi keluarga
dan masyarakat.
.
SUMBER DANA MASJID DARUN NAJAH
1. Sumber Dana Tetap
Sumber dana tetap terdiri dari dua bagian yakni Hibah, yaitu dana yang diperoleh dari infaq,
sedekah, dan zakat dari pewakaf, sedangkan sumber dana tetap yang lain berasal dari dermawan
(donatur tetap). Sumber dana tetap dipergunakan dalam menunjang kebutuhan–kebutuhan masjid seperti
renovasi bangunan (Fisik Masjid).

2. Sumber Dana Tidak Tetap


Sumber dana tidak tetap ini diperoleh dari infaq dan sedekah harian dan mingguan. Infaq dan
sedekah harian merupakan dana dari keikhlasan jama’ah yang sewaktu-waktu datang ke masjid untuk
melaksanakan ibadah dan kebutuhan lainnya, sebagian besar para jama’ah bersedekah dengan
keikhlasan tanpa ketentuan besar jumlahnya. Sumber dana tidak tetap tersebut dihitung dan
dikumpulkan setiap hari. Sedangkan infaq dan sedekah mingguan, infaq dan sedekah mingguan ini
diperoleh dari keikhlasan jama’ah yang sedang melaksanakan kegiatan salat jum’ah secara berjama’ah
yang besar jumlahnya tidak ditentukan.
MANAJEMEN MASJID DARUN NAJAH
Masjid Darun Najah di dalam mencapai tujuan yakni kemakmuran masjid yang didasarkan kepada visi dan misinya
yaitu menjadikan masjid yang nyaman dan bermanfaat untuk umat, oleh karena itu manajemen masjid
mengedepankan akan layanan yang bermutu atau berkualitas dengan mengutamakan kepentingan jama’ah dalam
melaksanakan ibadah. Maka Masjid Darun Najah memberikan layanan terhadap jama’ah antara lain bekerja secara
profesional dalam meningkatkan layanan kebersihan, keindahan, keamanan, dan kenyamanan.

Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber dana yang dimiliki oleh Masjid Darun Najah, merupakan penompang
utama dengan maksud tercapainya kemakmuran masjid. Keseluruhannya dilaksanakan dengan menerapkan fungsi-
fungsi manejemen masjid yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi, yang
dilakukan oleh takmir masjid secara intensif dan berkesinambungan atas dasar program kegiatan keagamaan yang
telah disepakati dengan tujuan tercapainya kemakmuran masjid.

Operasional manajemen di Masjid Darun Najah sangat bergantung kepada personalia masjid, baik para pengurus
takmir maupun tenaga pelaksana yang dengan komitmen yang tinggi, bekerja sama, saling bahu membahu, dalam
mewujudkan kemakmuran masjid. Keberhasilan dalam menerapkan manajemen di Masjid Darun Najah bergantung
pada peningkatan kegiatan keagamaan.
KESIMPULAN
Mengelola masjid pada saat sekarang ini memerlukan ilmu dan keterampilan
manajemen, pengurus dan jamaah masjid harus mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Masjid merupakan bangunan yang didirikan dengan fungsi utama
untuk memfasilitasi pelaksanaan shalat.

Yang menjadi ruang lingkup masjid adalah eksistensi masjid di mata masyarakat,
dinamika masjid dalam pembangunan umat islam, problematika masjid yang terjadi saat
sekarang ini, serta cara memecahkan masalah atau problema yang ada, dan memelihara
citra masjid.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai