Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MESJID


DI DESA AEK PAING KECAMATAN RANTAU UTARA
KABUPATEN LABUHANBATU

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

1.Juang Eyzi Altariksyah


2.Sabriyansyah
3.Ade Irfan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Rantau Utara


Tahun Pelajaran 2022/2023
BAB I :
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Masjid mengalami perkembangan yang
pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan peranannya. Hampir dapat
dipastikan, dimana komunitas umat Islam berada, disitu ada masjid. Masjid telah menjadi
sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat dakwah disamping menjadi
tempat beribadah.Masjid dimasa Rasulullah Saw selain dipergunakan untuk shalat, juga
berfungsi sebagai tempat beribadah, tempat pendidikan, tempat pembinaan jamaah, pusat
dakwah dan kebudayaan, pusat kaderisasi umat, basis kebagkitan umat Islam.
Tercapainya fungsi-fungsi Masjid diperlukan akan adanya manajemen pendidikan non
formal di masjid, agar tersusun perencanaan yang baik, pelaksanaan kegaitan yang tepat,
evaluasi yang benar, organisasi yang rapi dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien.
Melalui menajemen pendidikan non formal di masjid akan terbentuk pengurus yang
profesional serta mampu memilih dan memilah berbagai prioritas kehidupan, sehingga
dapat tercipta kegiatan ja’maah berbasis pendidikan.
Pembinaan remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya
melalui pendidikan dimasjid. Melalui pendidikan di masjid mereka memperoleh lingkungan
yang islami serta dapat mengembangkan kreatifitasnya. Pendidikan non formal di masjid
tidaklah\muncul begitu saja. Berawal dari usaha-usaha menyelenggarakan kegiatan
kemasjidan.
Kemajuan masjid tergantung pada keadaan umat Islam. Apabila banyak umat islam yang
mau memakmurkan masjid, maka masjid tersebut bisa dikatakan mengalami kemajuan, dan
apabila masjid tersebut sepi dari umat islam maka masjid tersebut mengalami kemunduran.
Jadi dapat disimpulkan bahawasanya kemajuan umat islam tergantung pada mereka mau
tidaknya memakmuran masjid.
Memberikan penekanan bahwa pembangunan masjid merupakan manifestasi keimanan
dan hanya orang yang berimanlah yag sanggup memakmurkan masjid. Jadi, masjid yang
tidak makmur dan sepi merefleksikan keimanan umat islam dilingkungannya.Untuk itu,
bagaimana mendidik manusia supaya menjadi benar dan bertaqwa, serta melalui prasarana
apa yang digunakan.
Masjid bagi orang-orang yang beriman bagaikan air dengan ikan karena itu masjid dapat
didefinisikan sebagai bangunan yang didirikan oleh orang-orang yang beriman, tempat
mereka melaksanakan ibadahnya semata-mata untuk mencari rida Allah. Perkataan masjid
dalam arti sempit terkait dengan tempat persujudannya menyembah Allah Swt, pencipata
alam semesta. Tetapi secara operasional masjid yang dilaksanakan Rasulullah adalah sebagai
pusat pembinaan umat yang sangat optimal sehingga dapat memberikan hasil yang optimal
pula. Oleh sebab itu segala sesuatu harus memiliki manajemen dengan baik. Bila tidak, akan
menghasilkan hal-hal yang kurang optimal atau bahkan kemungkinan besar melenceng dari
tujuan utama.
Secara operasional manajemen adalah kegiatan yang menggunakan perangkat yang
meliputi unsur dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi
manajemen itu sendiri adalah Planning (perencanaan), Organizing (Organisasi), Humanizing
(Pemperdayaan Potensi SDM), Actuating (Penggerakan), Controling (Pengendalian),
Integrating (Penyatu-paduan), Evaluating (evaluasi). Melalui manajemennnya, dihaarapkan
masjid mampu dekat dengan umat Islam sekaligus mampu mendidik umat islam melalui
kegiatan kegiatannya. Manajemen pendidikan merupakan proses pencapaian tujuan melalui
diri sendiri dan orang lain. Didalamnya terkandung proses ketauladanan dan kepemimpinan
yang melibatkan semua potensi umat dalam membina kehidupan masyarakat. Dalam
melaksanakan manajemen masjid. Manajemen masjid yang baik, pada hakikatnya harus
terdapat fungsi-fungsi dalam manajemen itu sendiri.
Di Desa Aek Paing mayoritas penduduknya beragama Islam, diantara mereka terdapat
jumlah remaja yang cukup besar. Masjid Syarif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan guna
membina akhlak remaja. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah pembentukan remaja muslim
yang bertakwa. Kegiatan-kegiatan yang diadakan di Masjid Syarif, berperan sebagai wadah
pendidikan non formal bagi remaja Islam dimasyarakat Desa Aek Paing Oleh sebab itu agar
pembinaan akhlak remaja berlangsung optimal diperlukan manajemen pendidikan yang
maksimal agar menghasilkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi remaja itu sendiri.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, rumusan masalah penelitian
ini sebagaiberikut:

1. Bagaimana upaya pembinaan akhlak remaja melalui manajemen pendidikan non


formal diMasjidSyarif ?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat upaya pembinaan akhlak remaja melalui
manajemen pendidikan non formal di Masjid Syarif
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Dengan di adakannya penelitian ini diharapkan :

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan peneliti. Adapun
tujuan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan upaya pembinaan akhlak remaja melalui manajemen pendidikan non
formal di Masjid Syarif.

2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat upaya pembinaan akhlak remaja
melalui manajemen pendidikan non formal di Masjid Syarif.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini mencakup dua macam manfaat, yaitu:

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, terutama perkembangan upaya pembinaan akhlak remaja melalui
manajemen pendidikan non formal

2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik dan
lembaga pendidikan untuk menambah khazanah pengetahuan tentang pendidikan dan dapat
memberikan sumbangan pemikiran di bidang upaya pembinaan akhlak remaja melalui manajemen
pendidikan non formal
BAB II :

KAJIAN TEORI

A. Fakta Lapangan

Masjid Syarif merupakan bangunan Masjid di Aek paing yang menjadi kebanggaan umat
islam di Indonesia.Selain sebagai tempat ibadah umat Islam, Masjid Syarif juga digunakan
sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan
umum.Masjid Syarif berlokasi di Jalan Besar Aek Paing Pembangunan Masjid Syarif telah
dimulai sejak Tahun 2020 Laman Sistem Informasi Masjid Syarif, pada 7 Desember 2020,
dibentuk Pengurus Harian Yayasan Masjid Syarif dengan Pengurus Masjid Darman abdullah
Pembentukan Masjid Syarif merupakan kesepakatan dari seluruh Masyarakat Aek Paing.
Mereka berkumpul dalam pertemuan yang dipimpin seorang tokoh Masyarakat Abdul Talip
Rencana pembangunan pun semakin matang dengan diadakan sayembara desain Masjid
Syarif yang diadakan tahun 2020 Proses sayembara diketuai kepala lingkungan, ketua panitia
pembangunan Masjid Syarif di Aek Paing.

Dari berbagai karya yang masuk dalam sayembara, terpilihlah desain hasil karya tangan
bernama Suparno.Suparno dinyatakan menang dengan desain karyanya yang menggunakan
sandi "Ketuhanan".Meski menang, karya Suparno tak langsung direalisasikan untuk
membangun Masjid Istiqlal.Pemancangan batu pertama pembagunan Masjid Syarif tak
langsung dilakukan pada tahun 2020, meski pemenang sayembara desain telah
didapatkan.Melalui upacara resmi, pemancangan batu pertama baru Masjid Syarif pada 24
Agustus 2021.

Hingga tahun 7 Desember 2022 atau 1 tahun setelah peletakan batu pertama, Masjid Syarif
masih berupa pilar-pilar beton yang berdiri tanpa adanya atap.Pembangunan Masjid Syarif
berhasil diselesaikan pada tahun 2022.Tepat pada 22 Februari 2022, peresmian masjid di
Aek Paing itu dilakukan Kepala Lingkungan Aek Paing .Bangunan utama Masjid Syarif terdiri
dari satu lantai dasar dengan gaya arsitektur modern.Bagian dinding dan lantai dilapisi
Keramik dan dihiasi ornamen geometrik dari bahan baja antikarat.Terdapat satu kubah besar
dengan diameter 35 meter yang ditopang 6 tiang penyangga. juga dilengkapi dengan satu
menara tunggal setinggi 76,66 meter di sudut selatan selasar masjid.Selain tempat beribadah
umat muslim, Masjid Syarif juga difungsikan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Desa
Aek Paing , aktivitas sosial, dan kegiatan umum.

Kini, tahun 2023, renovasi besar-besaran Masjid SyarifSejumlah bagian direnovasi,


misalnya bagian mihrab yang dibuat lebih megah, tempat wudu, dan area parkir.Ada pula juga
penerapan pencahayaan digital, penggunaan AC dan beberapa hal yang lainnya.Masjid Syarif
yang dapat menampung 1000 jemaah itu kini terlihat semakin megah.
BAB III :

KESIMPULAN

Pada pembangunan masjid sayarif ini mulai di bangun pada tahun 2020 yang
berlokasi pada JALAN BESAR AEK PAING pembangunan masjid ini merupakan
kesepakatan masyarakat desa aek paing yang di pimpin oleh toko masyarakat abul
talip pembangunan masjid ini di adakan sayembara yang di ketuai kepala lingkungan
pada tahun 2020 pembangunan masjid ini tak kunjung dilakukan dan pemancangan
batu bata pertama di lakukan pada tahun 24 agustus 2021 ,Hingga tahun 7 desember
2022 setelah peletakan batu pertama masjid syarif ini masih berdiri tanpa adanya atap
hanya pilar pilar beton pembangunan mesjid ini selesai tepat pada tahun 22 februari
2022 peresmian masjid ini dilakukan oleh kepala lingkungan aek paing Masjid Syarif
juga difungsikan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Desa Aek Paing ,
aktivitas sosial, dan kegiatan umum.
BAB IV :
PENUTUP

Didalam bab ini akan di uraikan tentang pembangunan masjid yang tertunda
selama satu tahun Isi bab ini adalah bab terakhir yang biasa bertitel “penutup” yaitu
kesimpulan dan saran. Apa yang disimpulkan peneliti, pada dasarnya adalah
kesimpulan harus sesuai dengan permasalahannya.

Mengetahui,
Kepling Aek Paing

Abdul Talip

Anda mungkin juga menyukai