PENDAHULUAN
Menurut K.H. Ali Cholil (cucu Kyai Sholeh Darat, sekaligus pelaku sejarah)
Gedung yang dipakai untuk kantor Muhammadiyah mula-mula menempati rumah
K.H. Mashud Ilyas di Kampung Petrus dan Mijen Jl. Gendingan (sekarang
komplek Mall Sri Ratu), yang kemudian pindah di Jl. Kakap 72 Kelurahan Mlayu
Darat (Sekarang Kel. Dadapsari Semarang Utara). Gedung ini merupakan wakaf
dari H Ahmad Said Makarim dari Solo.
Pada tahun 1950 terjadi serah terima pengelolaan yatim piatu dari Majelis Umat
Islam (MUI) sekarang Majelis Ulama Indonesia, dan ditampung di Jl. Sadewa 45
(Indraprasta 37). Kemudian pada tahun 1960 Yatim Piatu pindah ke Singosari
(sekarang kompleks Rumah Sakit Roemani)[1]. Di tempat ini selain sebagai
Gedung Yatim Piatu dan Kantor Muhammadiyah Semarang, juga terdapat
Gedung SD Muhammadiyah 08 dan Kantor Pimpinan Muhammadiyah Wilayah
Jawa Tengah. Sebagian tanah dimanfaatkan juga sebagai pertanian tanaman
sayur-sayuran, kolam ikan, peternakan ayam dan kambing yang bermanfaat bagi
ketrampilan dan kegiatan sehari-hari anak Panti Asuhan, disamping juga sebagai
upaya menambah dana untuk kepentingan Panti.
1. Semarang Barat
2. Semarang Utara
3. Semarang Timur
5. Semarang Tengah
6. PCM Banyumanik
8. PCM Mijen
9. PCM Ngaliyan
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu melaporkan penelitian lapangan ke-
Muhammadiyahan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Semarang
2. TUJUAN KHUSUS
Dalam penulisan laporan penelitian ke-Muhammadiyahan diharapkan
penulis mampu :
a. Mampu memaparkan structur organisasi PCM Semarang
b. Mampu memaparkan program kerja PCM semarang
c. Mampu Menjelaskan pelaksanaan program PCM Semarang
BAB III
Hasil Observasi