1. Biodata Pasien
By Ny E ibudengan CM 830470 usia 3 hari jenis kelamin laki-laki dengan
diagnosa medis Neonatal Aterm Atresia Ani, berat badan lahir 2900 gr dari
ibu usia 25 tahun G1P0A0 lahir spontan di bidan AS 8-9-10
2. Keluhan Utama
Sejak lahir bayi belum bab , diit netek, setelah netek bayi muntah, perut
tampak besar, dan ibu baru tahu kalau bayinya tidak punya anus setelah usia 2
hari
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi masuk Ruang NRT dengan diagnosa medis post operasi colostomi
etcausa atresia ani, terpasang Oksigen nasal 1 liter permenit, infus perifer D1o
% 5 tetes permenit, terpasang colostomi bag produksi merah kehitaman
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien 3 hari yang lalu lahir spontan ditolong bidan, lahir langsung menangis
kuat AS 9-9-10 BB 2900 gr belum meco, sudah mixi dari ibu G1P0A0 hamil
aterm usia 25 tahun dan bidan tidak meriksa lubang anus.
5. Data Fokus
a. DO : bayi menangis, rewel
DS : bayi post operasi colostomi terpasang colostomi bag
Hr 178x per menit Rr 60x per menit
Masalah : gangguan rasa nyaman nyeri
b. DO : OGT di alirkan ada residu coklat kemerahan, diet tunda
DS : -
Masalah : ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi
6. Data penunjang
a. Hasil pemeriksaan laborat : Hb 15.3 g/dl , leu 11,1 rb/ul , trb 365 rb/ul
b. Terapi yang didapat: Ampicilin 110 mg/12 jam
c. gentamicin 12 mg/24 jam
d. calcium glukonas 1,1 ml/12 jam
e. Diit masih tunda
STEP 1
PROBLEM
STEP 2
HYPOTHESIS
MECHANISM
1. Luka post op > bag abdomen > terputusnya inkontinuitas jaringan >
merangsang pengeluatan histamine danprostaglandin> gangguan rasa
nyaman > nyeri
2. tidak punya anus-> diitnya netek->setelah netek bayi muntah-> perut
membesar -> gangguan saluran cerna
3. Luka post op > terputusnya inkontinuitas jaringan> kurang pengetahuan
orang tua tentang tamda dan gejala luka serta cara perawatan luka post op>
resiko infeksi
4. Gangguan pertumbuhan > atresia ani > feses tidak keluar > peningkatan
tekanan intra abdominal > muntah > gangguan nutrisi
5. Kelainan kongenital -> gagal pertumbuhan, fusi dan pembentukan anus ->
inkontensia bowel -> evakuasi feses tidak lancar -> konstipasi -> (pada
data post op colostomi & terpasang colostomi bag) -> gangguan eliminasi
6. Peristaltik abnormal>obstruksi pd usus besar>konstipasi>perut
membesar/distensi abdomen>gangguan oksigenasi
STEP 4
MORE INFO
STEP 5
DON’T KNOW
STEP 6
LEARNING ISSUES
STEP 7
PROBLEM SOLVING
Terapeutik :
- berikan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
- kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa
nyeri
- fasilitasi
istirahat dan
tidur
Edukasi :
- jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu
nyeri
- jelaskan strategi
meredakan
nyeri
- anjurkan
monitor nyeri
secara mandiri
- anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- ajarkan teknik
nonfarmakologi
s untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi :
- kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
Resiko infeksi Tingkat Infeksi (L.14137) Perawatan stoma
berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.04166)
dengan efek keperawatan selama …. Observasi :
prosedur invasif Tanda dan gejala tidak - periksa kondisi
menunjukkan adanya infeksi umum pasien
Ekspektasi : menurun - periksa kondisi
Kriteria hasil : stoma pasien
- kadar sel darah putih - identifikasi
membaik kemampuan dan
- kemerahan menurun pengetahuan
- nyeri menurun tentang stoma
Terapeutik :
- bebaskan area
stoma dari
pakaian
- terapkan teknik
aseptic dan
keamanan
selama merawat
stoma
- buang dan
bebaskan stoma
dari kantung
sebelumnya
- bersihkan stoma
dengan air
bersih hangat
dan sabun
- ukur stoma
dengan
pedoman
pengukuransiap
kan plate dan
kantung stoma
yang baru
- gunakan pasta
atau powder
yang baru dan
gesper
Edukasi :
- jelaskan
prosedur yang
akan dilakukan
Kolaborasi :
- kolaborasi jika
terjadi herniasi,
atropi, atau
perburukan dari
stoma
Disfungsi motilitas
gastrointestinal
berhubungan
dengan ?
Deficit nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi
berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.03119)
dengan keperawatan selama …. Observasi :
ketidakmampuan Nutrisi pasien terpenuhi - identifikasi
mengabsorbsi Ekspektasi : membaik status nutrisi
nutrien Kriteria hasil : - identifikasi
- makanan/minuman alergi dan
sesuai dengan tujuan intoleransi
kesehatan meningkat makanan
- frekuensi makan - identifikasi
membaik makanan yang
- nafsu makan membaik disukai
- bising usus membaik - identifikasi
kebutuhan
kalori dan jenis
nutrient
- monitor asupan
makanan
monitor berat
badan
monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- lakukan oral
hygiene
sebelum makan,
jika perlu
- fasilitasi
menentukan
pedoman diet
- sajikan
makanan secara
menarik dan
suhu yang
sesuai
- berikan
makanan tinggi
serat untuk
mencegah
konstipasi
berikan
makanan tinggi
kalori dan
tinggi
protein
Edukasi
- anjurkan posisi
duduk, jika
mampu
- ajarkan diet
yang
diprogramkan
Kolaborasi
- kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum
makan
- kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika
perlu
Risiko
ketidakseimbanga
n cairan ?
Inkontinensia fekal Kontinensia fekal (L.04035) Perawatan inkontiensia
berhubungan Setelah dilakukan tindakan fekal (I.04162)
dengan kehilangan keperawatan selama …
fungsi kebutuhan dasar eliminasi Observasi :
pengendalian terpenuhi - identifikasi
sfingter rectum Ekspektasi : membaik penyebab
Kriteria hasil : inkontinensia
- pengontrolan fekal baik fisik
pengeluaran feses maupun
meningkat psikologis
- defekasi membaik - identifikasi
- frekuensi buang air perubahan
besar membaik frekuensi
defekasi dan
konsistensi
feses
- monitor kondisi
kulit perianal
- monitor
keadekuatan
evakuasi feses
- monitor diet
dan kebuthan
cairan
Terapeutik :
- bersihkan
daerah perianal
dengan sabun
dan air
- laksanakan
program latihan
usus
- hindari
makanan yang
menyebabkan
diare
Edukasi :
- jelaskan
definisi, jenin
inkontinensia,
penyebab
inkontinensia
fekal
- anjurkan
mencatat
karakteristik
feses
kolaborasi :
- kolaborasi
pemberian obat
diare